Anda di halaman 1dari 189

Fisika dasar 2021

BAB I
BESARAN DAN SATUAN
Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami konsep besaran dan satuan serta penerapanya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengaplikasikan pada bidang farmasi.
3. Mahasiswa dapat mengenal besaran dan satuan.

1.1 BESARAN.
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Warna,
indah, cantik, bukan merupakan besaran karena tidak dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka. Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

1.1.1 BESARAN POKOK


Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu
dan tidak diturunkan dari besaran lain. Ada tujuh besaran pokok dalam sistem Satuan
Internasional yaitu Panjang, Massa, Waktu, Suhu, Kuat Arus, Jumlah molekul,
Intensitas Cahaya. Panjang adalah dimensi suatu benda yang menyatakan jarak antar
ujung. Panjang dapat dibagi menjadi tinggi, yaitu jarak vertikal, serta lebar, yaitu jarak
dari satu sisi ke sisi yang lain, diukur pada sudut tegak lurus terhadap panjang benda.
Dalam ilmu fisika dan teknik, kata “panjang” biasanya digunakan secara sinonim
dengan “jarak”, dengan simbol “l” atau “L” (singkatan dari bahasa Inggris length).
Massa adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan untuk
mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan
konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan.
Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian
saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini,
skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa
merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Tiap masyarakat memilki pandangan
yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Sebagai contoh: masyarakat
Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis lurus tentang
waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain
sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu
sejak zaman dulu, zaman sekarang dan zaman yang akan datang. Berbeda dengan
masyarakat Barat, masysrakat Hindu melihat waktu sebagai sebuah siklus yang terus
berulang tanpa akhir.
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu
benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi
yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing
bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa
getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda
tersebut. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.
Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. Pada zaman
dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita

1
Fisika dasar 2021

sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan
negatif ke arah yang sebaliknya.

1.1.2 BESARAN TURUNAN


Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok
atau besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok. Contoh
besaran turunan adalah Berat, Luas, Volume, Kecepatan, Percepatan, Massa Jenis,
Berat jenis, Gaya, Usaha, Daya, Tekanan, Energi Kinetik, Energi Potensial, Momentum,
Impuls, Momen inersia, dll. Dalam fisika, selain tujuh besaran pokok yang disebutkan di
atas, lainnya merupakan besaran turunan. Besaran Turunan selengkapnya akan
dipelajari pada masing-masing pokok bahasan dalam pelajaran fisika.
Untuk lebih memperjelas pengertian besaran turunan, perhatikan beberapa besaran
turunan yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok berikut ini.
Luas= panjang x lebar
= besaran panjang x besaran panjang
=mxm
= m2
Volume = panjang x lebar x tinggi
= besaran panjang x besaran panjang x besaran Panjang
=mxmxm
= m3
Kecepatan = jarak / waktu
= besaran panjang / besaran waktu
=m/s

2.1 DIMENSI BESARAN


Dimensi besaran diwakili dengan simbol, misalnya M, L, T yang mewakili massa
(mass), panjang (length) dan waktu (time). Ada dua macam dimensi yaitu Dimensi
Primer dan Dimensi Sekunder. Dimensi Primer meliputi M (untuk satuan massa), L
(untuk satuan panjang) dan T (untuk satuan waktu). Dimensi Sekunder adalah dimensi
dari semua Besaran Turunan yang dinyatakan dalam Dimensi Primer. Contoh : Dimensi
Gaya : M L T-2 atau dimensi Percepatan : L
 Berikut adalah tabel yang menunjukkan dimensi dan satuan tujuh besaran dasar
dalam sistem SI.

Tabel 1.1 Besaran Pokok


NO. BESARAN SATUAN DASAR SI SIMBOL DIMENSI
1. Panjang Meter M [L]
2. Massa Kilogram Kg [M]
3. Waktu Sekon S [T]
4. Arus Listrik Ampere A [I]
5. Suhu Kelvin K []
6. Jumlah Zat Mol Mol [N]
7. Intensitas Cahaya Candela Cd [J]

2
Fisika dasar 2021

Tabel 1.2. Contoh Besaran Turunan

Catatan :
Semua besaran dalam mekanika dapat dinyatakan dengan tiga besaran pokok (Dimensi
Primer) yaitu panjang, massa dan waktu. Sebagaimana terdapat Satuan Besaran Turunan yang
diturunkan dari Satuan Besaran Pokok, demikian juga terdapat Dimensi Primer dan Dimensi
Sekunder yang diturunkan dari Dimensi Primer.

3.1 ANALISIS DIMENSI


Analisis dimensi adalah cara yang sering dipakai dalam fisika, kimia dan teknik
untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran yang berbeda-beda. Analisis
dimensi selalu digunakan untuk memeriksa ketepatan penurunan
persamaan.Misalnya, jika suatu besaran fisis memiliki satuan massa dibagi satuan
volume namun persamaan hasil penurunan hanya memuat satuan massa, persamaan
tersebut tidak tepat. Hanya besaran-besaran berdimensi sama yang dapat saling
ditambahkan, dikurangkan atau disamakan. Jika besaran-besaran berbeda dimensi
terdapat di dalam persamaan dan satu sama lain dibatasi tanda “+” atau “-” atau “=”,
persamaan tersebut harus dikoreksi terlebih dahulu sebelum digunakan. Jika besaran-
besaran berdimensi sama maupun berbeda dikalikan atau dibagi, dimensi besaran-
besaran tersebut juga terkalikan atau terbagi. Jika besaran berdimensi dipangkatkan,
dimensi besaran tersebut juga dipangkatkan.
Seringkali kita dapat menentukan bahwa suatu rumus salah hanya dengan melihat
dimensi atau satuan dari kedua ruas persamaan. Sebagai contoh, ketika kita
menggunakan rumus A= 2.Phi.r untuk menghitung luas. Dengan melihat dimensi kedua
ruas persamaan, yaitu [A] = L2 dan [2.phi.r] = L kita dengan cepat dapat menyatakan
bahwa rumus tersebut salah karena dimensi kedua ruasnya tidak sama. Tetapi perlu
diingat, jika kedua ruas memiliki dimensi yang sama, itu tidak berarti bahwa rumus
tersebut benar. Hal ini disebabkan pada rumus tersebut mungkin terdapat suatu angka
atau konstanta yang tidak memiliki dimensi, misalnya Ek = 1/2 mv 2 , di mana 1/2 tidak
bisa diperoleh dari analisis dimensi.Anda harus ingat karena dalam suatu persamaan
mungkin muncul angka tanpa dimensi, maka angka tersebut diwakili dengan suatu
konstanta tanpa dimensi, misalnya konstanta k.
Contoh Soal :
Tentukan dimensi dari besaran-besaran berikut ini :
(a) volume ;
(b) massa jenis ;
(c) pecepatan ;
(d) usaha

3
Fisika dasar 2021

Anda harus menulis rumus dari besaran turunan yang akan ditentukan dimensinya
terlebih dahulu. Selanjutnya rumus tersebut diuraikan sampai hanya terdiri dari
besaran pokok.
Jawaban :
(a) Persamaan Volum adalah hasil kali panjang, lebar dan tinggi di mana ketiganya
memiliki dimensi panjang, yakni [L]. Dengan demikian, Dimensi Volume :
(b) Persamaan Massa Jenis adalah hasil bagi massa dan volum. Massa memiliki dimensi
[M] dan volum memiliki dimensi [L]3. Dengan demikian Dimensi massa jenis :
(c) Persamaan Percepatan adalah hasil bagi Kecepatan (besaran turunan) dengan
Waktu, di mana Kecepatan adalah hasil bagi Perpindahan dengan Waktu. Oleh
karena itu, kita terlebih dahulu menentukan dimensi Kecepatan, kemudian dimensi
Percepatan.
(d) Persamaan Usaha adalah hasil kali Gaya (besaran Turunan) dan Perpindahan
(dimensi = [L]), sedang Gaya adalah hasil kali massa (dimensi = [M]) dengan
percepatan (besaran turunan). Karena itu kita tentukan dahulu dimensi Percepatan
(lihat (c)),

4.1 SKALAR DAN VEKTOR


 Besaran-besaran Fisika  ditinjau dari pengaruh arah terhadap besaran tersebut dapat
dikelompokkan menjadi  :
a.  Skalar : besaran yang cukup dinyatakan besarnya saja (tidak ter-gantung pada arah).
Misalnya : massa, waktu, energi dsb.
b. Vektor : besaran yang tergantung pada arah.
Misalnya : kecepatan, gaya, momentum dsb.

5.1 BESARAN VEKTOR


Adalah besaran yang selain mempunyai besar tapi juga mempunyai arah.
Contoh :
Perpindahan, gaya, berat, kecepatan, percepatan
Cara menggambar vektor OA
O = titik tangkap vektor
A = ujung (terminus) vektor
OA = panjang vektor
OA = arah dari vector Gambar 1.1 vektor OA

Dua buah vektor dikatakan sama, jika kedua vektor itu besar dan arahnya sama,
dua buah vektor dikatakan saling berlawanan jika kedua buah vektor itu besarnya
sama tapi arahnya saling berlawanan.

a. Menjumlahkan Vektor
Dua buah vektor masing-masing v1 dan v2 mengapit sudut θ. Melukis jumlah
(resultan) antara dua vektor masing v1 dan v2 dapat dilakukan dengan dua metode
yaitu: Penjumlahan dengan cara jajaran genjang dan penjumlahan dengan cara
Poligon atau segi banyak.

4
Fisika dasar 2021

Gambar 1.2 cara menjumlahkan vector

b. Pengurangan Vektor
Pada prinsipnya, pengurangan vektor sama dengan penjumlahan vektor negatif.

Gambar 1.3 Pengurangan vector

Pengurangan vektor pada gambar di atas dilakukan dengan cara membuat vektor –
b (vektor yang besarnya sama dengan b, segaris kerja, tetapi arahnya berlawanan).
Selisih vektor a dan b adalah
R = a – b = a + (-b)
Harga dari resultannya adalah
R = ( a2+b2+2.a.b.cos.)

6.1 SATUAN DAN STANDART


Ilmu pengukuran listrik merupakan bagian integral dari pada ilmu fisika.
Kebanyakan alat ukur yang digunakan sekarang pada prinsipnya sama dengan alat ukur
konvensional, tetapi sudah banyak mengalami perbaikan tentang ketelitiannya Untuk
menetapkan nilai dari beberapa besaran yang bisa diukur, harus diketahui dulu nilai,
jumlah dan satuannya. Jumlah biasanya ditulis dalam bentuk angka-angka sedangkan
satuannya menunjukkan besarannya. Pengertian tentang hal ini adalah penting dan
harus diketahui dan disetujui bersama oleh teknisi-teknisi antara bangsa-bangsa
karena dengan melihat macam satuannya maka dapat diketahui besaran pada alat
ukurnya. Untuk menetapkan sistrem satuan ini dibentuklah suatu komisi standar
internasional. Sistem satuan yang pertama adalah C.G.S. (Centimeter, Gram, Second)
sebagai dasar. Ada dua sistem C.G.S. yang digunakan yaitu C.G.S. elektrostatis dan
C.G.S. elektrodinamis. Dalam pengukuran listrik yang banyak digunakan adalah yang
kedua.
1. Sistem Satuan C.G.S. dan Satuan Praktis
Satuan-satuan praktis yang sering digunakan dalam pengukuran-pengukuran
besaran listrik adalah :

5
Fisika dasar 2021

Arus Listrik (I) = Ampere ( A )


Tegangan (V) = Volt ( V )
Tahanan (R) = Ohm ( W )
Daya Semu (S) = Voltampere ( VA)
Daya Nyata (P) = Watt ( W )
Daya Reaktif (Q) = Voltampere reaktif ( VAR )
Induktansi (L) = Henry ( H )
Kapasitansi (C) = Farad ( F )
Muatan Listrik (Q) = Coulomb ( C )

2. Sistem Satuan M.K.S.


Tahun 1901 diusulkan sistem satuam Meter, Kilogram, Second (M.K.S.). Sistem ini
merupakan pengembangan sistem C.G.S. dimana panjang dalam meter, berat dalam
kilogram dan waktu dalam detik. Sehingga dalam sistem ini adalah sebagai berikut :
Luas = m2
Volume = m3
Kecepatan = m/det
Gaya = newton
Kerja, Energi = joule
Daya = watt
Kuat arus = ampere
Tegangan = volt

7.1 NOTASI ILMIAH


Pengukuran dalam fisika terbentang mulai dari ukuran partikel yang sangat kecil,
seperti massa elektron, sampai dengan ukuran yang sangat besar, seperti massa bumi.
Penulisan hasil pengukuran benda sangat besar, misalnya massa bumi kira-kira
6.000.000.000 000.000.000.000.000 kg atau hasil pengukuran partikel sangat kecil,
misalnya massa sebuah elektron kira-kira
0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.911 kg memerlukan tempat yang lebar
dan sering salah dalam penulisannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat
menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku. Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran
dinyatakan sebagai : a, . . . . x 10n
di mana :
a adalah bilangan asli mulai dari 1 – 9
n disebut eksponen dan merupakan bilangan bulat dalam persamaan tersebut,
10n disebut orde besar
Contoh :
Massa bumi = 5,98 x1024
Massa elektron = 9,1 x 10-31
0,00000435 = 4,35 x 10-6
345000000 = 3,45×108

6
Fisika dasar 2021

8.1 PENGUKURAN
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan
sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu
pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-
pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang
akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat.Pengukuran dapat dilakukan dengan dua
cara:
1. Secara Langsung
Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai besaran
yang diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang diinginkan.
2. Secara tidak langsung
Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk mendapatkan
nilai besaran yang diukur.Untuk mendaptkan hasil pengukuran yang akurat, faktor
yang harus diperhatikan antara lain :
- alat ukur yang dipakai
- aturan angka penting
- posisi mata pengukuran (paralax)

8.1.2 ALAT UKUR


Secara umum alat ukur ada 2 type yaitu :
1. Absolute Instruments
Merupakan alat ukur standar yang sering digunakan di laboratorium-laboratorium
dan jarang dijumpai dalam pemakaian di pasaran lagi pula alat ini tidak memerlukan
pengkalibrasian dan digunakan sebagai standar.
2. Secondary Instruments
Merupakan alat ukur dimana harga yang ditunjukkan karena adanya
penyimpangan dari alat penunjuknya dan ternyata dalam penunjukan ada
penyimpangan maka alat ini harus lebih dulu disesuaikan/dikalibrasi dengan
membandingkan dengan absolute instruments atau alat ukur yang telah lebih dulu
disesuaikan.
Alat ukur dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Alat ukur analog – jarum
b. Alat ukur digital – angka elektronik

8.1.2 KESALAHAN ( ERROR )


Kesalahan (error)adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0.
Kesalahan dapat digolongkan menjadi tiga golongan :
1. Keteledoran
Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang
terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan
banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan
skala yang kecil.
2. Kesalahan sistmatik

7
Fisika dasar 2021

Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif),


contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm
dan mikrometer skrup 0,01 mm
3. Kesalahan acak
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif),
Contoh :
- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang
- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana
- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II
Newton.

8.1.3 Ketidakpastian pada Pengukuran


Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah
mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian.
Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-
masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.

8.1.4 Beberapa istilah dalam pengukuran:


a) Ketelitian (accuracy)
Adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur
terhadap nilai benar X0
b) Kepekaan
Adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal
galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter /
Voltmeter
c) Ketepatan (precision)
Adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang
sama.
d) Presisi
Berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil
ukuran dan jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran.
e) Akurasi
Yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya.

9.1.5 Ketelitian alat ukur panjang


a. Mistar : 1 mm
Mistar berskala terkecil memiliki memiliki ketelitian sampai 0,5 mm atau 0,05 cm.
Ketelitian alat untuk satu kali adalah setengah skala terkecil.

Gambar 1.4 Mistar

Panjang benda melebihi 8,7 cm


Panjang kelebihan ditaksir 0,05 cm

8
Fisika dasar 2021

Hasil pengukuran panjang 8,75 cm


Batas ketelitian ½ x 1 mm = 0,5 mm
b. Jangka Sorong : 0,1 mm
Jangka sorong memiliki ketelitian sampai 0,1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong terdiri
dari rahang tetap yang berskala cm dan mm, dan rahang sorong (geser) yang
dilengkapi dengan skala nonius yang panjangnya 9 mm dan dibagi dalam 10 m skala.
Panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm.Benda skala antara rahang utamadengan rahang
sorong adalah 0,1mm sehingga ketidakpastian dari jangka sorong adalah ½ x 0,1 mm =
0,005 mm

Gambar 1.5 Jangka Sorong

Contoh:

Gambar 1.6 Contoh Membaca Sebuah Jangka Sorong

Sebuah benda diukur dengan jangka sorong dengan kedudukan skala seperti pada
gambar, maka panjang benda:
Skala Utama = 26 mm
Skala nonius 0,5 mm
Batas ketelitiannya ½ skala terkecil = ½ x 0,1 mm = 0,05 mm
c. Mikrometer sekrup 0,01 mm

Gambar 1.7 Mikrometer sekrup

Mikrometer skrup memiliki ketelitian sampai 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer
skrup juga memiliki dua skala , yaitu skala utama yang berskala mm (0,5 mm) dan skala
nonius yang terdapat pada selubung luar. Skala nonius memiliki 50 bagian skala yang
sama. Bila diselubung luar berputar berputar satu kali, maka poros berulir (rahang
geser) akan maju atau mundur 0,5 mm. Bila selubung luar berputar satu bagian skala,
maka poros berulir akan maju atau mundur sejauh 0,02 x 0,5 mm = 0,01 mm, sehingga

9
Fisika dasar 2021

kepastian untuk mikrometer sekrup adalah ½ x 0,01 mm = 0,005 mm untuk


pengukuran tungga. Pelaporan hasil pengukuran adalah (X ± DX).
Cara meningkatkan ketelitian antara lain:
1. Waktu membaca alat ukur posisi mata harus benar
2. Alat yang dipakai mempunyai ketelitian tinggi
3. Melakukan pengukuran berkali-kali

Pengukuran dengan jangka sorong

Gambar 1.8 Cara Membaca jangka sorong

Cara menentukan / membaca jangka sorong:


1. Angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius adalah
2,1 cm dan 2,2 cm.
2. Garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis skala utama adalah garis ke-5,
jadi x = 2,1 cm + 5 x 0,01 cm = 2,15 cm (dua desimal)
Karena ketidakpastian jangka sorong = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm (tiga desimal),
maka hasilpengukuran jangka sorong :

Gambar 1.9 Hasil Pengukuran Jangka Sorong

Cara menentukan / membaca Mikrometer Sekrup

10
Fisika dasar 2021

Gambar 1.10 Cara Membaca Mikrometer Sekrup

1. Garis skala utama yang berdekatan dengan tepi selubung luar 4,5 mm lebih.
2. Garis mendatar pada selubung luar yang berhimpit dengan garis skala utama.
X = 4,5 mm + 47 x 0,01 mm = 4,97 mm (dua desimal)
Ketidakpastian mikrometer sekrup ½ x 0,01 mm = 0,005 mm

Soal – soal:
1. Besaran yang satuanya didefinisikan lebih dulu disebut ...
a. Besaran definitif
b. Besaran pokok
c. Besaran tunggal
d. Besaran standar
e. Besaran turunan

2. Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok


dalam sistem Internasional adalah....
a. Panjang, luas, waktu, jumlah zat
b. Kuat arus, intensitas cahaya, suhu, waktu
c. Volume, suhu, massa, kuat arus
d. Kuat arus, massa, panjang, tekanan
e. Intensitas cahaya, kecepatan, percepatan, waktu

3. Kelompok besaran dibawah ini yang merupakan besaran turunan adalah...


a. Panjang, lebar dan luas
b. Percepatan, kecepatan dan gaya
c. Kuat arus, suhu dan usaha
d. Massa, waktu dan suhu
e. Intensitas cahaya, banyaknya mol dan volume

4. Tiga besaran dibawah ini yang merupakan besaran scalar adalah ...
a. Jarak, waktu dan luas
b. Perpindahan, percepatan dan kecepatan
c. Laju, percepatan dan perpindahan
d. Gaya, waktu dan induksi magnetik
e. Momentum, kecepatan dan massa

5. Dari hasil pengukuran dibawah ini yang termasuk vektor adalah ...
a. Gaya, daya dan usaha
b. Gaya, berat dan massa
c. Perpindahan, laju dan kecepatan
d. Kecepatan momentum dan berat
e. Percepatan, kecepatan dan gaya

6. Diomensi ML-1 T-1 menunjukan dimensi ...

11
Fisika dasar 2021

a. Gaya
b. Energi
c. Daya
d. Tekanan
e. Momentum

7. Daya listrik dapat diberi satuan ...


a. WH
b. KWH
c. MWH
d. Volt dan Amper
e. Volt dan Ohm

8. Rumus dimensi daya adalah ...


a. ML2T-2
b. ML3T-2
c. MLT-2
d. ML2T-3
e. MLT-3
9. Rumus dimensi momentum adalah ...
a. MLT-3
b. ML-1T-2
c. MLT-1
d. ML-2T2
e. ML-1T-1
10. Suatu pengukuran menghasilkan nilai 0,02302. Banyaknya angka penting pada
nilai tersebut adalah ...
a. Lima
b. Empat
c. Tiga
d. Dua
e. Satu

12
Fisika dasar 2021

BAB II
GERAK

Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat mengenal gerak, diantaranya GLB, GLBB, gerak melingkar, dan gerak parabola.
2. Mahasiswa dapat mengenal rumus-rumus GLB, GLBB, gerak melingkar, dan gerak parabola.
3. Mahasiswa dapat menerapkan rumus-rumus GLB, GLBB, gerak melingkar, dan gerak parabola.

2.1 Pengertian Gerak


Gerak di dalam ilmu fisika didefinisikan sebagai perubahan tempat atau
kedudukan, baik hanya sekali maupun berkali-kali. Di dunia sains, gerak memiliki nilai
besaran skalar dan vektor. Kombinasi dari kedua besaran tersebut dapat menjadi
besaran baru yang disebut kecepatan dan percepatan.
Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik
acuannya. Benda yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh meja
yang ada dibumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi
bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi
matahari.

2.2 Gerak Lurus Beraturan

(2.1)

Gambar 2.1 GLB

Luas grafik = s (perpindahan)


Dengan ketentuan:
 s = Jarak yang ditempuh (m, km)
 v = Kecepatan (km/jam, m/s)
 t = Waktu tempuh (jam, sekon)

2.2.1 Kecepatan rata-rata


Rumus:

13
Fisika dasar 2021

(2.2)

2.3 Gerak Lurus Berubah Beraturan


Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatannya yang berubah beraturan. Percepatannya bernilai
konstan/tetap.
Rumus GLBB ada 3, yaitu:

(2.3)

(2.4)

(2.5)

Dengan ketentuan:
 vo = Kecepatan awal (m/s)
 vt = Kecepatan akhir (m/s)
 a = Percepatan (m/s2)
 s = Jarak yang ditempuh (m)

2.3.1 Gerak vertikal ke atas


Benda dilemparkan secara vertikal, tegak lurus terhadap bidang horizontal ke
atas dengan kecepatan awal tertentu. Arah gerak benda dan arah percepatan gravitasi
berlawanan, gerak lurus berubah beraturan diperlambat.Peluru akan mencapai titik
tertinggi apabila Vt sama dengan nol.

Vt

Vo

Gambar 2.2 Gaya vertikal ke atas

14
Fisika dasar 2021

(2.6)

(2.7)

(2.8)

(2.9)

Keterangan:
 V0 =Kecepatan awal
 Vt = Kecepatan benda di suatu ketinggian tertentu
 g = Percepatan /Gravitasi bumi
 h = Tinggi maksimum
 t maks = Waktu benda mencapai titik tertinggi
 t =Waktu ketika benda kembali ke tanah

2.3.2 Gerak jatuh bebas


Benda dikatakan jatuh bebas apabila benda:
 Memiliki ketinggian tertentu (h) dari atas tanah.
 Benda dijatuhkan tegak lurus bidang horizontal tanpa kecepatan awal.
Selama bergerak ke bawah, benda dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi
(g) dan arah kecepatan/gerak benda searah, merupakan gerak lurus berubah
beraturan dipercepat.

(2.10)

(2.11)

Keterangan:
 v = kecepatan di permukaan tanah
 g = gravitasi bumi
 h = tinggi dari permukaan tanah
 t = lama benda sampai di tanah

2.3.3 Gerak vertikal ke bawah


Benda dilemparkan tegak lurus bidang horizontal arahnya ke bawah.Arah
percepatan gravitasi dan arah gerak benda searah, merupakan gerak lurus berubah
beraturan dipercepat.

Vt

15
Fisika dasar 2021

Vo

Gambar 2.3 Gerak vertikal ke bawah


(2.12)

(2.13)

Keterangan:
 V0 = kecepatan awal
 Vt = kecepatan pada ketinggian tertentu dari tanah
 g = gravitasi bumi
 h = tinggi dari permukaan tanah
 t = waktu

2.4 Gerak Melingkar


Gerak dengan lintasan berupa lingkaran.

Gambar 2.4 Gerak melingkar

Dari diagram di atas, diketahui benda bergerak sejauh ω° selama t sekon, maka
benda dikatakan melakukan perpindahan sudut.
Benda melalukan 1 putaran penuh. Besar perpindahan linear adalah 2πr atau keliling
lingkaran. Besar perpindahan sudut dalam 1 putaran penuh adalah 2π radian atau
360°.

(2.14)

(2.15)

16
Fisika dasar 2021

2.4.1 Perpindahan sudut, kecepatan sudut, dan percepatan sudut


Perpindahan sudut adalah posisi sudut benda yang bergerak secara melingkar
dalam selang waktu tertentu.

(2.16)

Keterangan:
 θ = perpindahan sudut (rad)
 ω = kecepatan sudut (rad/s)
 t = waktu (sekon)

Kecepatan sudut rata-rata () perpindahan sudut per selang waktu.

(2.17)

Percepatan sudut rata-rata (): perubahan kecepatan sudut per selang waktu.

(2.18)

 : Percepatan sudut (rad/s2)

2.4.2 Percepatan sentripetal


Arah percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat lingkaran.Percepatan
sentripetal tidak menambah kecepatan, melainkan hanya untuk mempertahankan
benda agar tetap bergerak melingkar.

(2.19)

Keterangan:
 r : jari-jari benda/lingkaran
 As: percepatan sentripetal (rad/s2)

2.5 Gerak Parabola


Gerak parabola adalah gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang
horizontal. Pada gerak parabola, gesekan diabaikan, dan gaya yang bekerja hanya gaya
berat/percepatan gravitasi.

17
Fisika dasar 2021

Gambar 2.5 Gerak parabola

Sumbu x : GLB
Sumbu y : GLBB
Pada titik awal,

(2.20)

(2.21)

Pada titik A (t = ta):

(2.22)

(2.23)

Letak/posisi di A:

(2.24)

(2.25)

Titik tertinggi yang bisa dicapai (B):

(2.26)

Waktu untuk sampai di titik tertinggi (B) (tb):

(2.27)

(2.28)

18
Fisika dasar 2021

(2.29)

(2.30)

Jarak mendatar/horizontal dari titik awal sampai titik B (Xb):

(2.31)

(2.32)

(2.33)

Jarak vertikal dari titik awal ke titik B (Yb):

(2.34)

(2.35)

Waktu untuk sampai di titik C:

(2.36)

Jarak dari awal bola bergerak sampai titik C:

(2.37)

(2.38)

(2.39)

Contoh Soal:

19
Fisika dasar 2021

1. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan 20 ms -2. Jika sudut elevasinya 60


dan percepatan gravitasinya = 10 ms-2, maka waktu yang diperlukan peluru untuk
jatuh lagi ke tanah adalah …….
a. 2 sekon
b. 2 √ 2 sekon
c. 2 √ 3 sekon
d. 4 √ 2 sekon
e. 4 √ 3 sekon

Jawaban : C
Pembahasan :
t total = 2 t naik
2 v 0 sinα
=
g
220 sin 600
=
10
= 2 √ 3 sekon

2. Peluru ditembakkan condong keatas dengan kecepatan v = 1,4 x 10 3 m/s dan


mengenai sasaran yang jarak mendatarnya sejauh 2 x 10 5 m. bila percepatan
gravitasi 9,8 m/s2 , maka elevansinya adalah n derajat, dan n adalah…………
a. 10
b. 30
c. 45
d. 60
e. 75

Jawaban : C
Pembahasan :

v 20 sin 2 n
x m=
g
3 2
(1,4 ×10 ) sin2 n
2 ×10−5 =
9,8

2 ×105 ×9,8
sin 2 n=
1,96 ×106

sin 2 n=1=sin 90
0 0
2 n=90 ataun=40

3. Dua buah roda A dan B dihubungkan dengan ban karet. Bila jari-jari roda A = 2/3
jari-jari roda B, maka perbandingan kecepatan sudut roda A dan roda B adalah …..

20
Fisika dasar 2021

a. 1:3
b. 2:3
c. 2:5
d. 3:2
e. 3:5

Jawaban : D
Pembahasan : RA = 2/3 RB
VA = VB
A . RA = B . RB
ωA RB 3
= =
ωB 2 2
R
3 B

4. Perhatikan grafik berikut ini. 

Dari grafik diatas tentukanlah:


a) jarak tempuh gerak benda dari t = 5 s hingga t = 10 s
b) perpindahan benda dari  t = 5 s hingga t = 10 s

Pembahasan :
Jika diberikan graik V (kecepatan) terhadap t (waktu) maka untuk mencari jarak
tempuh atau perpindahan cukup dari luas kurva grafik V-t. Dengan catatan untuk
jarak, semua luas bernilai positif, sedang untuk menghitung perpindahan, luas
diatas sumbu t bernilai positif, di bawah bernilai negatif.

5. Seekor semut bergerak dari titik A menuju titik B pada seperti terlihat pada gambar
berikut.

21
Fisika dasar 2021

Jika r = 2 m, dan lama perjalanan semut adalah 10 sekon tentukan:


a) Kecepatan rata-rata gerak semut
b) Kelajuan rata-rata gerak semut

Pembahasan :
Terlebih dahulu tentukan nilai perpindahan dan jarak si semut :
Jarak yang ditempuh semut adalah dari A melalui permukaan lengkung hingga titik
B, tidak lain adalah seperempat keliling lingkaran.

Jarak = 1/4 (2πr) = 1/4 (2π x 2) = π meter

Perpindahan semut dilihat dari posisi awal dan akhirnya , sehingga perpindahan
adalah dari A tarik garis lurus ke B. Cari dengan phytagoras.
Perpindahan = √ (22 +22 ) = 2 √ 2 meter.
a) Kecepatan rata-rata = perpindahan : selang waktu
Kecepatan rata-rata = 2 √ 2meter : 10 sekon = 0,2 √ 2m/s
b) Kelajuan rata-rata = jarak tempuh : selang waktu
Kelajuan rata- rata = π meter : 10 sekon = 0,1 π m/s

6. Diberikan grafik kecepatan terhadap waktu dari gerak dua buah mobil, A dan B.

Tentukan pada jarak berapakah mobil A dan B bertemu lagi di jalan jika keduanya
berangkat dari tempat yang sama!

Pembahasan :
Analisa grafik:
Jenis gerak A → GLB dengan kecepatan konstan 80 m/s
Jenis gerak B → GLBB dengan percepatan a = tan α = 80 : 20 = 4 m/s2

22
Fisika dasar 2021

Kedua mobil bertemu berarti jarak tempuh keduanya sama, misal keduanya
bertemu saat waktu t
SA = SB
VA t = VoB t + 1/2 at2
80t = (0)t + 1/2 (4)t2
2t2 − 80t = 0
2
t − 40t = 0
t(t − 40) = 0

t = 0 sekon ataut = 40 sekon


Kedua mobil bertemu lagi saat t = 40 sekon pada jarak :
SA = VA t = (80)(40) = 3200 meter

7. Sebuah benda jatuh dari ketinggian 100 m. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s 2
tentukan:
a) kecepatan benda saat t = 2 sekon
b) jarak tempuh benda selama 2 sekon
c) ketinggian benda saat t = 2 sekon
d) kecepatan benda saat tiba di tanah
e) waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanah

Pembahasan:
a) kecepatan benda saat t = 2 sekon
Data :
t=2s
a = g = 10 m/s2
Vo = 0 m/s
Vt = .....!
Vt = Vo + at
Vt = 0 + (10)(2) = 20 m/s
b) jarak tempuh benda selama 2 sekon
S= Vot + 1/2at2
S= (0)(t) + 1/2 (10)(2)2
S= 20 meter
c) ketinggian benda saat t = 2 sekon
ketinggian benda saat t = 2 sekon adalah tinggi mula-mula dikurangi jarak
yang telah ditempuh benda.
S = 100 − 20 = 80 meter
d) kecepatan benda saat tiba di tanah
Vt2 = Vo2 + 2aS
2
Vt = (0) + 2 aS
Vt = √(2aS) = √[(2)(10)(100)] = 20√5 m/s
e) waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanah
Vt = V0 + at
20√5 = (0) + (10) t

23
Fisika dasar 2021

t = 2√5 sekon

8. Dua buah roda berputar dihubungkan seperti gambar berikut!

Jika jari jari roda pertama adalah 20 cm, jari-jari roda kedua adalah 10 cm dan
kecepatan sudut roda pertama adalah 50 rad/s, tentukan kecepatan sudut roda
kedua!
Pembahasan :
Data :
r1 = 20 cm
r2 = 10 cm
ω1 = 50 rad/s
ω2 = ...?
Dua roda dengan hubungan seperti soal diatas akan memiliki kecepatan (v) yang
sama :

9. Dari gambar berikut :

Tentukan:
a) Jarak tempuh dari A – B
b) Jarak tempuh dari B – C
c) Jarak tempuh dari C – D
d) Jarak tempuh dari A – D
Pembahasan :
a) Jarak tempuh dari A – B
Cara Pertama
Data :

24
Fisika dasar 2021

Vo = 0 m/s
a = (2 − 0) : (3− 0) = 2/3 m/s2
t = 3 sekon
S = Vo t + 1/2 at2
S = 0 + 1/2 (2/3 )(3)2 = 3 meter

Cara Kedua
Dengan mencari luas yang terbentuk antara titik A, B dang angka 3 (Luas
Segitiga setengah alas x tinggi) akan didapatkan hasil yang sama yaitu 3 meter
b) Jarak tempuh dari B – C
Cara pertama dengan Rumus GLB
S = Vt
S = (2)(4) = 8 meter

Cara kedua dengan mencari luas yang terbentuk antara garis B-C, angka 7 dan
angka 3 (luas persegi panjang)
c) Jarak tempuh dari C – D
Cara Pertama
Data :
Vo = 2 m/s
a = 3/2 m/s2
t = 9 − 7 = 2 sekon
S = Vo t + 1/2 at2
S = (2)(2) + 1/2 (3/2 )(2)2 = 4 + 3 = 7 meter

Cara kedua dengan mencari luas yang terbentuk antara garis C-D, angka 9 dan
angka 7 (luas trapesium) 
S = 1/2 (jumlah sisi sejajar) x tinggi
S = 1/2 (2+5)(9-7) = 7 meter.
d) Jarak tempuh dari A – D
Jarak tempuh A-D adalah jumlah dari jarak A-B, B-C dan C-D

10. Tiga buah roda berputar dihubungkan seperti gambar berikut!

Data ketiga roda :


r1 = 20 cm
r2 = 10 cm
r3 = 5 cm
Jika kecepatan sudut roda pertama adalah 100 rad/s, tentukan kecepatan sudut
roda ketiga!

25
Fisika dasar 2021

Pembahasan :

Soal-soal
Pilihan ganda.
1. Dua titik berjarak 30 m, Ani dan Budi berjalan dari titik berlainan dengan kecepatan
masing-masing 2 m/s dan 3 m/s maka kedua anak bertemu setelah …..
a. 5 sekon
b. 6 sekon
c. 7 sekon
d. 8 sekon
e. 10 sekon

2. Sebuah kereta api panjang nya 120 m menyeberangi jembatan yang panjangnya 80
m. Jika kecepatan kereta 72 km/jam, maka lama kereta di atas jembatan adalah …..
a. 10 sekon
b. 15 sekon
c. 20 sekon
d. 25 sekon
e. 30 sekon

3. Sebuah mobil mula-mula diam, setelah 8 detik kecepatannya 72 km/jam. Maka


jarak yang ditempuh pada saat itu adalah …..
a. 200 m
b. 170 m
c. 80 m
d. 75 m
e. 70 m

4. Sebuah partikel dalam keadaan diam, karena mendapatkan suatu gaya sehingga
bergerak dan menempuh 40 cm, kecepatan partikel menjadi 80 cm/s. Maka besar
percepatan partikel …..
a. 0,2 m/s2
b. 0,4 m/s2
c. 0,8 m/s2
d. 1,6 m/s2
e. 3,2 m/s2

5. Benda jatuh bebas dari ketinggian 125 m besar kecepatannya sesaat sampai di
tanah …..

26
Fisika dasar 2021

a. 12,5 m/s
b. 20 m/s
c. 25 m/s
d. 50 m/s
e. 60 m/s

6. Sebuah bor dipercepat secara tetap 2 rad/s 2 dari keadaan diam sehingga
kecepatannya 120/π rpm maka sudut yang ditempuh adalah …..
a. 7 rad/s
b. 6 rad/s
c. 5 rad/s
d. 4 rad/s
e. 3 rad/s

7. Mobil bergerak pada sebuah tikungan yang jari-jarinya 100 m dengan kelajuan 72
km/jam. Besar percepatan sentripetalnya …..
a. 20 m/s2
b. 10 m/s2
c. 8 m/s2
d. 4 m/s2
e. 2 m/s2

8. Sebuah partikel bergerak melingkar dengan kecepatan sudut sebesar 4 rad/s


selama 5 sekon. Berapa besar sudut yang ditempuh partikel?
a. 70 rad
b. 50 rad
c. 40 rad
d. 30 rad
e. 20 rad

9. Kecepatan sudut sebuah benda yang bergerak melingkar adalah 12 rad/s. Jika jari-
jari putarannya adalah 2 m. Berapa besar kecepatan benda tersebut?
a. 30 m/s
b. 27 m/s
c. 24 m/s
d. 21 m/s
e. 20 m/s

10. Pemain sepak bola menendang bola dengan sudut tending 60°, terhadap tanah dan
bola jatuh kembali ke tanah pada jarak 20 √ 3 m dari pemain. Percepatan gravitasi =
10 m/s-2, kecepatan awal tendangan bola tersebut adalah …..
a. 10 m/s
b. 20 m/s
c. 20√ 3 m/s
d. 400 m/s

27
Fisika dasar 2021

e. 400√ 3 m/s

11. Bila sudut antara horizontal dan arah tembak mendatar suatu peluru 45°, maka
perbandingan antara jarak tembak dalam arah mendatar dan tinggi maksimum
peluru adalah …..
a. 8
b. 4
c. 1
d. 0,25
e. 0,125

12. Peluru A dan B ditembakkan dengan senapan yang sama dan sudut elevasi
berbeda; peluru A dengan sudut 30°, peluru B dengan sudut 60°. Perbandingan
tinggi maksimum dicapai pada peluru A dan B adalah …..
a. 1 : 2
b. 1 : 3
c. 2 : 1
d. 2 : 3
e. 3 : 1

13. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang sedang melaju horizontal 720
km/jam dari ketinggian 490 m. Benda akan jatuh pada jarak horizontal sejauh (g =
9,8) …..
a. 1.000 m
b. 2.000 m
c. 2.450 m
d. 2.900 m
e. 4.000 m

14. Peluru ditembakkan dengan kecepatan awal 30 m/s dan membentuk sudut 30°
terhadap bidang horizontal. Pada saat mencapai titik tertingg, kecepatannya adalah
a. 30√ 3m/s
b. 30 m/s
c. 15√ 3m/s
d. 15 m/s
e. 0 m/s

15. Sebuah batu dilemparkan dengan sudut lemparan tertentu. Batu mencapai titik
tertinggi 80 m di atas tanah. Bila g = 10, waktu yang diperlukan batu selama di
udara adalah …..
a. 4 sekon
b. 5 sekon
c. 6 sekon
d. 8sekon
e. 12 sekon

28
Fisika dasar 2021

Soal essay.
1. Sebuah sepeda motor balap mula-mula diam kemudian dipercepat dengan
percepatan kostan dan bergerak dengan kecepatan 20 m/s setelah menempuh
jarak 40 m. Tentukanlah :
a. Percepatan motor
b. Jarak yang ditempuh setelah 5 detik
2. Berdasarkan gambar berikut, tentukan kecepatan sudut roda kedua!

3. Benda dilempar vertical ke atas dengan kecepatan awal 20 m/s. Tentukanlah :


a. Kecepatan awal
b. Kecepatan benda saat mencapai tinggi maksimum
c. Percepatan gerak
d. Waktu yang diperlukan benda hingga mencapai tinggi maksimum
e. Ketinggian maksimum
4. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan awal 72 km/jam, kemudian direm
hingga berhenti pada jarak 8 m dari tempat mulainya pengereman. Tentukan
nilai perlambatan yang diberikan pada mobil tersebut!
5. Batu bermasa 200 gram dilempar lurus ke atas dengan kecepatan awal 50 m/s.
Jika percepatan gravitasi di tempat tersebut adalah 10 m/s 2, dan gesekan udara
diabaikan, tentukan :
a. Tinggi maksimum yang dicapai batu
b. Waktu yang diperlukan batu untuk mencapai ketinggian maksimum
c. Lama batu berada di udara sebelum kemudian jatuh ke tanah

29
Fisika dasar 2021

BAB III
USAHA DAN ENERGI

Tujuan Pembelajaran :
4. Memahami konsep usaha dan energi untuk penerapan di kehidupan sehari-hari.
5. Memahami hukum-hukum yang ada pada usaha dan energi.
6. Mengaplikasikan pada bidang farmasi

3.1 Hukum Newton


Newton merupakan ilmuwan Inggris yang mendalami Dinamika, yaitu
cabang fisika yang mempelajari tentang gerak. Newton mengemukakan tiga
hukum tentang gerak.
Hukum I Newton atau Hukum Kelembaman ( F = 0 ) berbunyi “Suatu benda yang diam
akan tetap diam, dan suatu benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan, kecuali bila ada gaya luar yang bekerja pada benda itu“.
Hukum II Newton berbunyi “Massa benda dipengaruhi oleh gaya luar yang berbanding
terbalik dengan percepatan gerak benda tersebut“ secara matematis ditulis :
F=ma (3.1)

dengan : F = gaya luar ( N atau kg ms-2 )


m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (ms-2)

Contoh soal :
Dua buah gaya bekerja pada sebuah balok yang massanya 2 kg. Jika F1 = 10 N dan F2 =
30 N, hitunglah percepatan balok.

30
Fisika dasar 2021

Jawaban:
Diket : m = 2 kg
F1= 10N
F2= 30N
Ditanya : a =.........?
Jawab :
Dengan memlih arah kekanan sebagai arah positif, maka F2 bertanda positif,
sedangkan F1bertanda negatif. Sesuai Hukum II Newton:
F = m.a
F1 + F2 = m.a
-10 N + 30 N = 2 kg . a
20 N = 2a
a = 10 m/s2 ke kanan

Hukum III Newton atau Hukum aksi reaksi berbunyi “Suatu benda mendapatkan gaya
dikarenakan berinteraksi dengan benda yang lain“Secara matematis ditulis :

F aksi = - F reaksi (3.2)

tanda (-) menunjukkan arah gaya yang berlawanan .

Contoh soal :
Sebuah bola dengan massa 2kg dilemparkan ke tembok dengan percepatan= 20 m/s 2 ,
tentukan berapa percepatan bola setelah bola memantul ?
Jawaban :
Diket : m = 2 kg
Ditanya : a.reaksi =...........??
Jawab :
F aksi = - F reaksi
m . a aksi = -m . a reaksi
2 . 20= -2 . a reaksi
a reaksi= 40/-2
= -20 m/s2
3.1.1 Contoh aplikasi hukum newton 1, 2, dan 3 dalam kehidupan sehari-hari :
Hampir semua formulasi diturunkan dari hukum newton, untuk kondisi
statik dan dinamik, linear ataupun nonlinear. Membangun jembatan kereta,
jalan layang, terowongan, bendungan, jembatan, menara transmisi, gedung
bertingkat, konstruksi kabel, stabilitas lereng, daya dukung fondasi bangunan,
analisis getaran lantai jembatan, perilaku bangunan tinggi dalam merespon
gempa/angin, perencanaan kapasitas balok dan kolom beton, kapasitas leleh
struktur baja dan lain-lain, semua itu rumus utamanya cuma satu, “jumlah gaya
(momen gaya) harus sama dengan nol”. Berikut ini adalah beberapa aplikasi
hukum newton pada kahidupan sehari-hari.

31
Fisika dasar 2021

Aplikasi Hukum I Newton :


 Benda diam yang ditaruh di meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar yang
bekerja pada benda itu
 Waktu mobil direm, kita akan tersentak ke depan. Waktu mobil mau dijalankan,
kita akan tersentak ke belakang.
Aplikasi Hukum II Newton:
 Kita memakai sabuk sehingga ketika kita tersentak ke depan, ada gaya penahan
dari sabuk melakukan perlambatan pada gerak kita ke depan dan tubuh kita
tertahan.
 Berat ( W= m x g )
 Energi dan usaha.
 Benda massanya kecil diberi gaya yang sama dengan benda yang massanya besar
mengalami percepatan yang lebih besar dibandingkan benda yang massanya
besar.
Aplikasi Hukum III Newton:
 Mobil bertubrukkan mengalami gaya aksi dan reaksi yang sama, namun
percepatan yang berbeda tergantung massanya.
 Kita dapat berjalan karena ada gaya aksi reaksi.
 senapan dan peluru.
3.2 Gaya
Gayaadalah suatu dorongan atau tarikan. Gaya dapat mengakibatkan
perubahan – perubahan sebagai berikut :
1) benda diam menjadi bergerak
2) benda bergerak menjadi diam
3) bentuk dan ukuran benda berubah
4) arah gerak benda berubah
Secara matematis gaya dapat di rumuskan sebagai berikut :

F=m.a (3.3)

Dimana : F = gaya (N)


m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)
Contoh soal :
Gaya sebesar 10N dikerjakan pada Sebuah benda bermassa 10 kg, tentukan
percepatan benda tersebut ?
Jawaban:
Diket : F= 10 N
m = 2 kg
Ditanya : a=..........?
Jawab :
F=m.a
a = F/m
= 10/2
= 5 m/s2

32
Fisika dasar 2021

3.2.1 Macam – macam Gaya


Berdasarkan penyebabnya, gaya dikelompokkan sebagai berikut :
(1) Gaya mesin, yaitu gaya yang berasal dari mesin
(2) Gaya magnet, yaitu gaya yang berasal dari magnet
(3) Gaya gravitasi, gaya tarik yang diakibatkan oleh bumi
(4) Gaya pegas, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh pegas
(5) Gaya listrik, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik
Berdasarkan sifatnya, gaya dikelompokkan menjadi :
(1) Gaya sentuh, yaitu gaya yang timbul karena titik kerja gaya, langsung bersentuhan
dengan benda.
(2) Gaya tak sentuh, yaitu gaya yang timbul walaupun titik kerja gaya tidak
bersentuhan dengan benda.
Aplikasi gaya dalam kehidupan sehari-hari
 Pada saat kita melempar bola keatas, bola tersebut akan jatuh kembali ketanah,
hal tersebut menunjukkan gaya grafitasi yang membuat seluruh benda yang
berada dalam medan grafitasi bumi jika di lempar ke atas akan kembali ke bumi.
3.3 USAHA
3.3.1 Pengertian Usaha

Gambar 3.1 Usaha

Apakah bedanya usaha dalam kehidupan sehari-hari dengan dalam fisika?


Dalam kehidupan sehari-hari, kata usaha dapat diartikan sebagai kegiatan
dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai tujuan
tertentu. usaha dalam fisika selalu menyangkut tenaga atau energi. Apabila
sesuatu (manusia, hewan, atau mesin) melakukan usaha maka yang melakukan
usaha itu harus mengeluarkan sejumlah energi untuk menghasilkan
perpindahan. Sebagai contoh sebuah mesin melakukan usaha ketika
mengangkat atau memindahkan sesuatu, Ketika berjalan otot-otot kaki
melakukan usaha, Seseorang yang sudah menahan sebuah batu besar agar
tidak menggelinding ke bawah tidak melakukan usaha, walaupun orang
tersebut telah mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menahan batu
tersebut. Jadi, dalam fisika, usaha berkaitan dengan gerak sebuah benda. Saat
kita mendorong atau menarik benda, kita mengeluarkan energi. Usaha yang
kita lakukan tampak pada perpindahan benda itu.

3.3.2 Usaha yang Dilakukan oleh Gaya Konstan

33
Fisika dasar 2021

Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan (besar maupun arahnya)


didefinisikan sebagai hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya
dengan komponen gaya pada arah perpindahan tersebut. Untuk memindahkan
sebuah benda yang bermassa lebih besar dan pada jarak yang lebih jauh,
diperlukan usaha yang lebih besar pula. Dengan berdasarkan pada kenyataan
tersebut, usaha didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan perpindahan yang
terjadi. Apabila usaha disimbolkan dengan W, gaya F, dan perpindahan s. Baik
gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai dengan konsep
perkalian titik antara dua buah vektor, maka usaha W merupakan besaran
skalar. Bila sudut yang dibentuk oleh gaya F dengan perpindahan s adalah θ,
maka besarnya usaha dapat dituliskan sebagai:

W = (F cos θ).s
(3.4)

Komponen gaya F sin θ dikatakan tidak melakukan usaha sebab tidak ada
perpindahan ke arah komponen itu. Dari persamaan rumus usaha, dapat
dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh suatu gaya:
a. Berbanding lurus dengan besarnya gaya
b. Berbanding lurus dengan perpindahan benda
c. Bergantung pada sudut antara arah gaya dan perpindahan benda.
Contoh soal :
Sebuah gaya luar sebesar 30 N bekerja pada sebuah benda yang mengakibatkan benda
bergeser sejauh 2 m dan membentuk sudut 600 . Hitunglah usaha yang dilakukan oleh
gaya luar tersebut!
Jawab :
Diket : F = 30 N
s=2m
θ = 600
Di tanya ?
jawab : W = F cos θ s
= 30 cos 600 2
= 30 (1/2) 2
= 30 J
Jika persamaan rumus usaha kita tinjau lebih seksama, kita mendapatkan beberapa
keadaan yang istimewa yang berhubungan dengan arah gaya dan perpindahan benda
yaitu sebagai berikut:
a. Apabila θ = 00, maka arah gaya sama atau berimpit dengan arah perpindahan benda
dan cos θ = 1, sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya F dapat dinyatakan

W = F . s cos θ (3.5)

W=F.s.1 (3.6)

34
Fisika dasar 2021

b. Apabila θ = 900, maka arah gaya F tegak lurus dengan arah perpindahan benda dan
cos θ = 0, sehingga W = 0. Jadi, jika gaya F bekerja pada suatu benda dan benda
berpindah dengan arah tegak lurus pada arah gaya, dikatakan bahwa gaya itu tidak
melakukan usaha.
c. Apabila θ = 1800, maka arah gaya F berlawanan dengan arah perpindahan benda
dan nilai cos θ = -1, sehingga W mempunyai nilai negatif. Hal itu dapat diartikan
bahwa gaya atau benda itu tidak melakukan usaha dan benda tidak mengeluarkan
energi, tetapi mendapatkan energi. Sebagai contoh adalah sebuah benda yang
dilemparkan vertikal ke atas. Selama benda bergerak ke atas, arah gaya berat benda
berlawanan dengan perpindahan benda. Hal itu dapat dikatakan bahwa gaya berat
benda melakukan usaha yang negatif. Contoh lain adalah sebuah benda yang
didorong pada permukaan kasar dan benda bergerak. Pada benda itu bekerja dua
gaya, yaitu gaya F dan gaya gesekan fk yang arahnya berlawanan dengan arah
perpindahan benda.Jika perpindahan benda sejauh s maka gaya F melakukan usaha:
W = F . s, sedangkan gaya gesekan fk melakukan usaha:

W = fk . s (3.7)

d. Apabila s = 0, maka gaya tidak menyebabkan benda berpindah. Hal itu berarti W =
0. Jadi, meskipun ada gaya yang bekerja pada suatu benda,namun jika benda itu
tidak berpindah maka, dkatakan bahwa gaya itu tidak melakukan usaha.

3.3.3 Satuan Usaha


Dalam SI satuan gaya adalah newton (N) dan satuan perpindahan adalah
meter (m). Sehingga, satuan usaha merupakan hasil perkalian antara satuan
gaya dan satuan perpindahan, yaitu newton meter atau joule. Satuan joule
dipilih untuk menghormati James Presccott Joule (1816 – 1869), seorang
ilmuwan Inggris yang terkenal dalam penelitiannya mengenai konsep panas dan
energi.
1 joule = 1 Nm
karena 1 N = 1 Kg . m/s2
maka 1 joule = 1 Kg . m/s2 x 1 m
1 joule = 1 Kg . m2/s2
Untuk usaha yang lebih besar, biasanya digunakan satuan kilo joule (kJ) dan mega joule
(MJ).
1kJ = 1.000 J
1 MJ = 1.000.000 J

3.3.4 Usaha yang Dilakukan oleh Beberapa Gaya


Dalam kehidupan nyata hampir tidak pernah kita menemukan kasus pada
suatu benda hanya bekerja sebuah gaya tunggal. Misalnya, ketika Anda
menarik sebuah balok sepanjang lantai. Selain gaya tarik yang Anda berikan,
pada balok juga bekerja gaya-gaya lain seperti: gaya gesekan antara balok dan
lantai, gaya hambatan angin, dan gaya normal. Jadi, usaha yang dilakukan oleh

35
Fisika dasar 2021

resultan beberapa gaya yang memiliki titik tangkap sama adalah sama dengan
jumlah aljabar usaha yang dilakukan oleh masing-masing gaya. Jika pada
sebuah benda bekerja dua gaya maka usaha yang dilakukan adalah:

W = W1 + W2 (3.8)

Jika terdapat lebih dari dua gaya:


W = W1 + W2 + W3 + ...... + Wn atau W = ∑Wn

Contoh soal :
Sebuah benda yang massanya 5 kg terletak diatas lantai. Pada benda bekerja empat
gaya luar F1, F2, F3, dan F4 yang masin-masing besarnya 12N, 8N, 6N, 4N, dan gaya-
gaya tersebut menyebabkan benda bergeser kekanan sejauh 2 m.
a. Hitunglah usaha dari masing-masing gaya tersebut !
b. Hitunglah usaha total dariyang bekerja pada benda !

Jawaban:
Diket : F1 : 12 N s:2m
F2 : 8 N
F3 : 6 N
F4 : 4 N
Ditanya : a. W1, W2, W3, dan W4
b. Wtotal
Jawab :
 Gaya F1 searah dengan perpindahan sehingga :
W 1 = F1 . S
= 12 . 2
=24 J
 Usaha yang dilakukan F2 :
W2 = F2 s cos q
= 8 . 2 cos 600
= 16 (1/2)
= 8J
 Gaya F3 yang tegak lurus dengan perpindahan :
W3 = 0
 Gaya F4 yang berlawanan arah dengan perpindahan :

36
Fisika dasar 2021

W4 = -F4 . s
= -4 . 2
= -8 J
b. Usaha total yang dilakukan adalah :
Wtotal = W1 + W2 + W3 + W4
= 24 + 8 + 0 + (-8)
= 24 J

3.4 ENERGI
3.4.1 Pengertian Energi
Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha.
Energi merupakan besaran turunan yang memiliki dimensi sama dengan usaha.
Energy dalam kehidupan sehari-hari merupakan berperan yang sangat penting
karena digunakan untuk melakukan aktifitas. Selain untuk tubuh kita
beraktifitas, energy juga diperlukan untuk semua kegiatan lain seperti
penerangan lampu, mobil dapat bergerak, bahkan seluruh kehidupan di muka
bumi sangat bergantung pada pasokan energy yang berasal dari matahari.
Suatu system dikatakan mempunyai energi/tenaga, jika system tersebut
mempunyai kemampuan untuk melakukan usaha. Besarnya energi suatu
system sama dengan besarnya usaha yang mampu ditimbulkan oleh system
tersebut. Dalam fisika, energi dapat digolongkan menjadi beberapa macam
antara lain :Energi mekanik (energi kinetik + energi potensial) , energi panas ,
energi listrik, energi kimia, energi nuklir, energi cahaya, energi suara, dan
sebagainya.
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan yang terjadi
hanyalah transformasi/perubahan suatu bentuk energi ke bentuk lainnya,
misalnya dari energi mekanik diubah menjadi energi listrik pada air terjun.

3.4.2 Jenis-jenis Energi


3.4.2.1 Energy potensial
Energy potensial adalah energy yang dimiliki benda karena keadaan atau
kedudukannya. Energy ini tersimpan pada benda, namunsewaktu-waktu dapat
muncul saat berubah menjadi energy lain. Contohnya, buah durian diatas
pohon memiliki energy potensial tetapi saat durian jatuh
Salah satu contoh energy yang masuk dalam energy potensial adalah energy potensial
gravitasi dan energy potensial pegas.
Energi potensial gravitasi
Energi potensial gravitasi Merupakan energy potensial yang dimiliki benda karena
berada dalam medan gravitasi. Semua benda disekeliling bumi berada dalam pengaruh
medan gravitasi bumi, dan karenanya memiliki energy potensial gravitasi.Energi
potensial gravitasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Sebuah benda bermassa m digantung seperti di bawah ini.

37
Fisika dasar 2021

h g

Gambar 3.2 Energi potensial gravitasi

Jika tiba-tiba tali penggantungnya putus, benda akan jatuh. Maka benda melakukan
usaha, karena adanya gaya berat (w) yang menempuh jarak Besarnya Energi potensial
benda sama dengan usaha yang sanggup dilakukan gaya beratnya selama jatuh
menempuh jarak.
Dari gambar dan keterangan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :

Ep = w . h = m . g . h (3.9)

Keterangan : EP = energi potensial gravitasi (joule atau J),


m = massa (kg),
g = percepatan gravitasi (m/s2),
h = ketinggian benda dari acuan (m).
Energi potensial grafitasi tergantung dari percepatan grafitasi bumi, kedudukan benda
dan massa benda.
Contoh soal :
Sebuah benda bermassa 2 kg jatuh dari ketinggian 10 m.Hitung energi pitensial
gravitasi benda tersebut! (g=10 m/s2)
Jawaban :
Diket :m = 2 kg
h = 10 m
Ditanya : Ep?
Jawab: Ep = m . g
= 2 . 10 . 10
= 200 J

Energi potensial pegas


Ketika kita menarik sebuah benda elastik sampai benda mengalami
pertambahan panjang maka benda tersebut akan menunjukkan
kemampuannya untuk kembali ke bentuk semula, inilah yang menunjukkan
energi potensial pegas. Tentunya kemampuan pegas ini ditentukan dengan nilai
konstanta pegasnya. Akan berbeda jika pegas yang leastis dengan yang kurang

38
Fisika dasar 2021

elastis. Hubungan antar pertambahan panjang pegas (x) terhadap besarnya


gaya (F) dilukiskan dalam grafik:

Gambar 3.3 Energi potensial pegas

Besar Energi Potensial Pegas (Ep ) sama dengan Luasan segitiga yang diarsir.
Dari grafik dan keterangan di atas dapat di tulis dalam persamaan matematis sebagai
berikut:

Gaya pegas (F) = k . x (3.10)

Ep Pegas (Ep) = ½ k. x2 (3.11)

Keterangan : k = konstanta gaya pegas (N/m)


x = regangan (m)
Ep= energy potensial pegas (joule)
Contoh soa l :
Sebuah pegas agar bertambah panjang sebesar 0.25 m membutuhkan gaya sebesar 18
Newton. Tentukan konstanta pegas dan energi potensial pegas !
Jawaban:
Dari rumus gaya pegas kita dapat menghitung konstanta pegas:
Fp = - k x   
k = Fp /x
= 18/0.25 = 72 N/m
Energi potensial pegas:
Ep = 1/2 k (x)2
= 1/2 . 72 (0.25)2
= 2.25 Joule

3.4.2.2 Energy kinetic


Setiap benda yang bergerak memberikan gaya pada benda lain dan
memindahkannya sejauh jarak tertentu. Benda yang bergerak memiliki
kemampuan untuk melakukan kerja, karenanya dapat dikatakan memiliki
energi. Energi pada benda yang bergerak disebut energi kinetik. Kata kinetik

39
Fisika dasar 2021

berasal dari bahasa yunani, kinetikos, yang artinya “gerak”. ketika benda
bergerak, benda pasti memiliki kecepatan. Dengan demikian, kita dapat
menyimpulkan bahwa Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh setiap
benda yang bergerak. Energi kinetik suatu benda besarnya berbanding lurus
dengan massa benda dan kuadrat kecepatannya.
Energi kinetik dirumuskan :

Ek = ½ m v2 (3.12)

Keterangan : EK = energi kinetik (joule atau J)


m = massa (kg)
v = kelajuan (m/s)

Contoh soal :
Sebuah balok bermassa 6 kg memiliki energi kinetik sebesar 48 J. hitunglah kecepatan
balok tersebut..?
Jawaban:
Diket : m = 6 kg
Ek= 48 J
Ditanya : v=……….?
Jawab : Ek = ½ mv2
48 = ½ 6 v2
v2 = 48/3
= 16
v = Ö(16)
= 4 m/s

3.4.2.3 Energi Mekanik


Energi mekanik adalah energi yang berkaitan dengan gerak atau
kemampuan untuk bergerak. Energi mekanik (Em) adalah jumlah antara energi
kinetik dan energi potensial suatu benda.

Em = Ek + Ep (3.13)

Contoh soal :
Suatu partikel dengan massa 1kg didorong dari permukaan meja yang ketinggiannya2
m sehingga kecepatan partikel pada saat lepas dari meja = 2m/s Tentukanlah energi
mekanik partikel pada saat ketinggiannya dari tanah 1 m ?
Jawaban:
Diket : m = 1 kg
h1 = 1 m
v1= 2 m/s
Ditanya : EM2 =………….?

40
Fisika dasar 2021

Jawab : EM= EP + EK
= mgh1 + ½ mv12
= (1 .10 . 2) + ½ 1 (2)2
= 20 + 2
= 22 J
EM2 = EM1
= 22 J

Hukum Kekekalan Energi Mekanik.


Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.
Jadi energi itu adalah KEKAL

Em1 = Em2 (3.14)

Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2 (3.15)


3.4.3 Aplikasi usaha dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Usaha
Contoh Dalam kehidupan sehari-hari kata usaha: usaha seorang anak untuk menjadi
pandai, mendorong meja, mengangkat batu dll.
Energi mekanik.
Ketika kamu memerhatikan sebuah mangga yang bergantung di pohonya, mungkin
kamu mengharapkan buah mangga tersebut jatuh dari pohonya. Mengapa buah
mangga itu dapat jatuh dari pohonya? Untuk melakukan kerja supaya dapat jatuh dari
pohonya, buah mangga harus memiliki energi. Energi apakah itu? Ketika buah mangga
jatuh, dia bergerak ke bawah sampai mencapai tanah. Energi apakah yang terkandung
ketika buah mangga bergerak jatuh?
Dalam peristiwa tersebut terdapat dua buah jenis energi yang saling mempengaruhi,
yaitu energi yang diakibatkan oleh ketinggian dan energi karena benda bergerak.
Energi akibat perbedaan ketinggian disebut energi potensial gravitasi, sedangkan
energi gerak di sebut energi kinetik.
Energi potensial.
Tahukah kamu ketahui bahwa energi potensial gravitasi adalah energi akibat
perbedaan ketinggian. Apakah energi ini akibat oleh ketinggian saja ?.
Contoh :
Buah kelapa yang bergantung dipohonya menyimpan suatu energi yang disebut energi
potensial. Energi potensial yang dimiliki buah kelapa di akibatkan oleh adanya gaya
tarik bumi sehingga jatuhnya selalu kepusat bumi. Energi potensial potensial akibat
gravitasi bumi disebut energi potensial gravitasi. Energi potensial gravitasi pun bisa
diakibatkan oleh tarikan benda benda lain seperti tarikan antarplanet. Adapun energi
potensial yang dimiliki suatu benda akibat pegas atau karet yang kamu regangkan
disebut energi potensial pegas. Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang
berada pada ketinggian tertentu dari permukaan bumi. Energi potensial pegas pegas
muncul akibat adanya perbedaan kedudukan dari titik keseimbangan. Titik

41
Fisika dasar 2021

keseimbangan adalah titik keadaan awal sebelum benda ditarik.Energi potensial


gravitasi dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.
Energi kinetik
Suatu ketika ada seseorang pelaut malang yang terdampar dipulau kecil. Dia berpikir
hanya dengan tiga cara dia dapat mencari bantuan. Pertama, dia dapt menerbagkan
layang layang dan berharap ada kapal yang melihat laying laying tersebut. Kedua dia
menyimpan pesan dalam boltol dan membiarkanya mengapung diatas air sampai ada
orang yang menemukanya. Ketiga, dia membuat rakit untuk mencoba pergi dari pulau
itu. Gagasan pelaut itu bergantung pada satu jenis energi yang bekerja, yaitu energi
akibat gerakan angin yang akan membuat layangan mengapung, botol dapat bergerak
dibawa ombak, dan rakit dapat melaju. Sesuatu yang bergerak, misalnya angina dan
air, memiliki kemampuan yang dapat digunakan untuk menarik / mendorong sesuatu.
Energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak disebut energi kinetik. Kamu pun
memiliki energi kinetik bila bergerak. Kesimpulan dari diatas adalah bahwa energi
kinetik bergantung pada massa benda dan kecepan benda tersbut.

3.5 Daya
Orang dewasa dan anak kecil memindahakan buah kelapa. Keduanya sama-sama
melakukan usaha, tetapi dalam waktu yang sama orang dewasa akan dapat
memindahakan buah kelapa lebih banyak. Hal ini dikatakan bahwa orang dewasa
tersebut mempunyai daya yang lebih besar. Juga pada kompor listrik, setrika, dan
lampu mempunyai daya yang berbeda-beda.Jadi daya dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk melakukan usaha tiap satuan waktu atau kecepatan untuk
melakukan usaha.
Daya (P) adalah usaha yang dilakukan tiap satuan waktu.

W
p=
t (3.16)

Keterangan : P = daya satuannya watt


W = usaha joule
t = waktu
Daya termasuk besaran scalar yang dalam satuan MKS mempunyai satuan
watt atau J/s. Jadi 1 watt adalah besar daya yang dapat menimbulkan usaha 1
joule tiap sekon. Satuan lain adalah : 1 HP = 1 DK = 1 PK = 746 watHP = Horse
power ; DK = Daya kuda ; PK = Paarden Kracht. 1 Kwh adalah satuan energi
besarnya = 3,6 .106 watt.detik = 3,6 . 106 joule
Contoh soal :
Dengan gaya 100 N Seorang anak mendorong meja sejauh 10 m dengan waktu 20 s,
tentukan daya yang dilakukan anak tersebut ?
Jawaban:
Diket : F = 100 N
s = 10 m
t = 20 s

42
Fisika dasar 2021

Ditanya : P = ....?
Jawab : P = W/t
=F.s/t
= 100 . 10 / 20
= 1000 / 20
= 50 W

3.5.1 Aplikasi daya dalam kehidupan sehari-hari :


Pada saat anak dan bapak nya mengangkat batu seberat 5 kg pada waktu 1 jam pasti
bapak lebih banyak mengangkat batu dari pada anak, hal tersebut menunjukkan
bahwa daya yang dilakukan antara bapak dan anak berbeda.

Soal-soal.
1. Bayu mendorong meja yang memiliki massa 4 kg dengan percepatan 2 m/s sejauh
5m. Berapakah usaha yang telah digunakan oleh Bayu?
a. 20 joule
b. 10 joule
c. 35 joule
d. 40 joule
2. Sebuah bola bermassa 150 gram ditendang oleh Rino dan bola tersebut bergerak
lurus menuju gawang dengan laju 30 m/s. Hitung energy kinetic bola tersebut!
a. 50 joule
b. 63 joule
c. 67,5 joule
d. 46,2 joule
3. Berapa usaha yang diperlukan untuk mempercepat gerak sepeda motor bermassa
200 kg dari 5 m/s sampai 20 m/s?
a. 40.000 joule
b. 30.000 joule
c. 37.500 joule
d. 37.200 joule
4. Apabila dodo bersepeda menuruni bukit tanpa mengayuh pedalnya dan besar
kecepatan sepeda tetap, terjadi perubahan energi dari ….
a. kinetik menjadi potensial
b. potensial menjadi kinetik
c. potensial menjadi kalor
d. kalor menjadi potensial
e. kinetik menjadi kalor

43
Fisika dasar 2021

5. Sebuah bola mempunyai massa 2 kg dilempar keatas dengan kecepatan awal 20


m/s, ternyata energy kinetic dititik tertinggi adalah 48 joule. Tinggi maksimum yang
dapat dicapai oleh bola adalah…..
a. 7,06 m
b. 20 m
c. 12,4 m
d. 20,5 m
6. Seorang yang bermassa 60 kg menaiki tangga yang tingginya 15 meter dalam waktu
2 menit. Jika g = 9,8 m/s2 maka daya yang dikeluarkan orang tersebut adalah…..
a. 450 watt
b. 4410 watt
c. 75 watt
d. 73,5 watt
7. Untuk menarik balok dengan posisi seperti gambar diperlukan gaya 22 N. dengan
diberi usaha sebesar 33 joule, balok bergeser 3 m arah ke kanan. Sudut α pada
gambar dibawah adala…..
a. 600
b. 570
c. 370
d. 450
8. Sebuah gaya sebesar 20 N bekerja pada sebuah benda,sehingga benda perpindah
sejauh 4m.Hitung usaha yang dilakukan untuk membuat benda tersebut berpindah!
a. 80 J
b. 95 J
c. 75 J
d. 85 J
9. Sebuah balok bermassa 6 kg memiliki energi kinetik sebesar 48 J. hitunglah
kecepatan balok tersebut..?.
a. 3 m/s
b. 4 m/s
c. 5 m/s
d. 6 m/s
10. Seorang yang bermassa 60 kg menaiki tangga yang tingginya 15 meter dalam
waktu 2 menit. Jika g = 9,8 m/s 2 maka daya yang dikeluarkan orang tersebut
adalah…..

44
Fisika dasar 2021

a. 450 watt
b. 4410 watt
c. 75 watt
d. 73,5 watt

BAB IV
GELOMBANG DAN BUNYI

Tujuan setelah pembelajaran


a. Menjelaskan pengertian gelombang dan besaran-besaran yang dimiliki,
b. Membedakan antara gelombang dan bunyi
c. Menentukan besaran-besaran pada gelombang berjalan,
d. Dapat menghitung getaran, gelombang dan bunyi.
e. Menghitung kecepatan rambat gelombang bunyi dengan menggunakan rumusan efek doppler

4.1 Gelombang
4.1.1 Pengertian Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat.Gejala gelombang dapat
diperlihatkan dengan mudah,apabila kita melemparkan batu ke dalam kolam
yang airnya tenang, maka pada permukaan air kolam itu akan timbul usikan
yang merambat dari tempat batu itu jatuh ke tepi kolam. Usikan yang
merambat pada permukaan air tersebut disebut gelombang.

Gambar 4.1 Bentuk Gelombang

a. Puncak gelombang adalah titik tertinggi gelombang (B dan F)


b. Dasar gelombang adalah titik terendah gelombang (D)

45
Fisika dasar 2021

c. Bukit gelombang adalah lengkungan ABC


d. Lembah adalah lengkungan CDE
e. Amplitudo adalah simpangan terbesar (BB’)
f. Panjang gelombang (λ) didefinisikan sebagai jarak antara dua puncak gelombang
berturut-turut / 1 bukit dan 1 lembah (A-E atau B-F)
g. Frekuensi gelombang (f) didefinisikan sebagai banyaknya puncak gelombang
(gelombang penuh) yang melewati titik tiap detik.
h. Periode gelombang (T) didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan suatu titik
untuk dilewati dua puncak gelombang berturut-turut.

4.1.2 Jenis Gelombang


1) Berdasarkan arah rambat dan arah getar
a. Gelombang transversal yaitu gelombang yang arah rambat tegak lurus pada arah
getarnya. Contohnya gelombang air, tali dan cahaya.
b. Gelombang longitudinal yaitu gelombang yang arah rambat dan arah getarnya
sejajar. Contohnya gelombang pegas dan bunyi.

a. b.
Gambar 4.2 (a) gelombang air, (b) gelombang pegas

2) Berdasarkan mediumnya
a. Gelombang mekanik yaitu gelombang yang membutuhkan media dalam
merambat. Contohnya gelombang tali dan bunyi.
b. Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang dalam perambatannya tanpa
memerlukan medium, misalnya gelombang cahaya.
3) Berdasarkan Amplitudonya
a. Gelombang berjalan, yaitu gelombang yang amplitudonya tetap pada setiap titik
yang dilalui gelombang, misalnya gelombang pada tali.
b. Gelombang diam/berdiri, yaitu gelombang yang amplitudonya berubah, misalnya
gelombang pada senar gitar yang dipetik.

4.1.3 Besaran-besaran pada gelombang


Gelombang sebagai rambatan energi getaran memiliki besaran-besaran
yang sama dan ada beberapa tambahan. Diantaranya adalah frekuensi dan

46
Fisika dasar 2021

periode.Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap


detik.Sedangkan periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu gelombang.

N
f= (4.1)
t
t
T= (4.2)
N
1
f= (4.3)
T

Untuk gelombang transversal satu gelombang sama dengan dari puncak ke puncak
terdekat atau dari lembah ke lembah terdekat. Sedangkan untuk gelombang
longitudinal satu gelombang sama dengan dari regangan ke regangan terdekat atau
dari rapatan ke rapatan terdekat. Berikutnya adalah besaran cepat rambat. Gelombang
merupakan bentuk rambatan berarti memiliki kecepatan rambat. Sesuai dengan
pengertian dasarnya maka cepat rambat ini dapat dirumuskan seperti berikut.
s
v= (4.4)
t

Untuk satu gelombang dapat di tentukan besaran berikutnya yang perlu


diketahui adalah panjang gelombang dan cepat rambat gelombang.Panjang
gelombang yang disimbulkan λ merupakan panjang satu gelombang atau jarak
yang ditempuh untuk satu kali gelombang.

λ
v= atau v=λ . f (4.5)
T

Gambar 4.3. Panjang Gelombang

4.1.4 Gelombang Longitudinal


Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah
dengan arah perambatannya.

47
Fisika dasar 2021

Gambar 4.4. Bentuk Gelombang Longitudinal

Panjang gelombang pada gelombang longitudinal adalah jarak dua renggangan atau
jarak dua pusat rapatan berturut-turut.

4.1.5 Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik dan spektrum


elektromamagnetik
Cahaya tampak hanyalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik
yang terdeteksi dalam interval yang lebar, dan dikelompokkan dalam spektrum
elektromagnetik, yaitu derah jangkauan panjang gelombang yang merupakan
bentangan radiasi elektromagnetik. Panjang gelombang cahaya tampak
mempunyai rentang antara 400 nm hingga 750 nm. Frekuensi cahaya tampak
dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut:

c
c = f. λ atau f = (4.6)
λ

dengan: f = frekuensi gelombang (Hz)


λ = panjang gelombang (m)
c = laju cahaya (3x108 m/s)
berdasarkan persamaan tersebut, kita dapat menentukan frekuensi cahaya tampak
bernilai 4 x 1014 Hz hingga 7,5 x 1014 Hz

4.1.6 Energi Gelombang


Gelombang adalah getaran yang merambat melalui medium. Partikel-partikel
medium yang bergetar memiliki energi getaran. Energi getaran itulah yang melalui
partikel satu ke partikel lainnya sepanjang medium, sedangkan partikelnya sendiri
tidak ikut merambat.
Energi total yang dipindahkan oleh gelombang sama dengan energi mekanik bahan.

1 1
E= k . A ²= mω²A² = 2π²mf²A² (4.7)
2 2

dengan: E = Energi gelombang (J)


A = Amplitudo (m)
f = Frekuensi (Hz)
k = konstanta (N/m)
ω = frekuensi sudut (rad/s)

48
Fisika dasar 2021

4.1.7 Gelombang berjalan


Yaitu gelombang yang amplitudonya tetap di setiap titik yang dilalui;
misalnya gelombang yang merambat pada tali yang sangat panjang.
a. Persamaan gelombang berjalan
y = ±A sin ωt k =

λ ( )
k=
ω
v
(4.8)

y = ±A sin ω t ±( vx )ω = 2π.f =

T
(4.9)

y = ±A sin ( ωt ± kx ) v = λ.f (4.10)

Catatan:
 Arah getar pertama ke atas jika A bertanda positif
 Arah getar pertama ke bawah jika A bertanda negative
 Arah rambat gelombang ke kanan (sumbu x positif) jika bilangan gelombang
k bertanda negatif dan sebaliknya, arah gelombang ke kiri (sumbu x negatif)
jika bilangan gelombang k bertanda positif

Keterangan:
y = simpangan di titik yang berjarak x dari asal (m)
A = Amplitudo gelombang (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
k = bilangan gelombang
t = waktu getaran (s)
x = jarak titik pada tali dari titik asal getaran (m)
f = frekuensi (Hz)
T = Periode (s)
v = cepat rambat gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)

b. Kecepatan gelombang / getaran

Vp = dy/dt
d
= [ A sin (ωt-kx)]
dt
= ωA cos (ωt-kx) (4.11)

ω
ω ω
V = f.λ = .λ = 2π =
2π k
λ
(4.12)
Vp = Kecepatan getaran di titik p

49
Fisika dasar 2021

c. Percepatan gelombang/getaran

dvy d
ap = = = [A cos (t - kx)]
dt dt
(4.13)

ap = -ω²A sin (ωt-kx)


= -ω²Yp (4.14)

ap = Percepatan getaran di titik p (m/s²)

d. Fase dan sudut fase gelombang


Persamaan gelombang berjalan dengan arah getar pertama ke atas dan
arah rambat ke kanan

2π 2π
Yp = A sin (ωt-kx) ;ω= dan k = (4.15)
T λ

t x
Yp =A sin 2π ( − ) = A sin 2π Qp = Asin θp (4.16)
T λ

t x
Sudut fasenya adalah θp = (ωt-kx) = 2π ( − ) (4.17)
T λ

t x
Sedangkan fasenya adalah Qp = ( − ) (4.18)
T λ
Beda fase antara dua titik (A dan B)

t XA t XB
∆Q = QA – QB = ( − )–( − ¿
T λ T λ
XA−XB ∆ x
∆Q = = (4.19)
λ λ

4.1.8 Gelombang Stasioner


a. Gelombang stasioner pada ujung bebas

50
Fisika dasar 2021

Gambar 4.5. gelombang stasioner ujung bebas

Gelombang merambat dari titik asal getaran O sepanjang dawai ℓ dan melewati titik P
yang berjarak x dari ujung pemantul Q persamaan gelombang di titik P

yp= 2A cos kx sin (ωt-kℓ)


(4.20)

Amplitudonya: Ap = 2A sin kx
(4.21)

1
Letak perut x = n ( λ ) n= 0,1,2,3,4, …
2
(4.22)

1
Letak simpul x = (2n+1) λ n= 0,1,2,3,4
4
(4.23)

b. Gelombang stasioner pada dawai ujung terikat

Gambar 4.6. gelombang stasioner ujung terikat


Gelombang merambat dari titik asal getaran O sepanjang dawai ℓ dan melewati titik P
yang berjarak x dari titik Q.persamaan gelombang di titik P

51
Fisika dasar 2021

yp = 2A sin kx cos (ωt - kℓ)


(4.24)

Ap = 2A sin kx
(4.25)

Kedudukan ujung perut

(4.26)

Dimana :

Dengan n=0,1,2,3…..

P = letak perut ke-n


Kedudukan ujung simpul :

(4.27)

Dengan n=0,1,2,3…..
S = letak simpu ke-n

4.1.9 Hukum Melde


Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi
cepat rambat gelombang transversal pada tali. Melalui percobaannya Melde
menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya
tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar massa persatuan panjang dawai.
Dari hasil percobaan itu dapat diperoleh perumusan sebagai berikut.

ν²~√F
ν²~
ı
μ
ν=
√ F
μ

v=
√ √
F
μ
=
F . L dengan µ = m
m L
(4.26)

52
Fisika dasar 2021

Dengan: v = cepat rambat gelombang pada dawai bersatuan m/s


F = Gaya tegang tali bersatuan newton (N) 
µ = massa jenis tali bersatuan kg/m
m = massa tali bersatuan kg
Untuk mencari  panjang gelombangnya dapat dicari dengan menggunakan rumus:

  (4.27)
 
Keterangan :   
λ = panjang gelombang dawai bersatuan m
L = panjang tali bersatuan m
s = jumlah simpul (simpangan terkecil)

4.1.10 Sifat-sifat gelombang


a. Refleksi (pemantulan)
Semua gelombang dapat dipantulkan jika mengenai penghalang.Contohnya seperti
gelombang stationer pada tali.Gelombang datang dapat dipantulkan oleh penghalang.
Contoh lain kalian mungkin sering mendengar gema yaitu pantulan gelombang bunyi.
Gema dapat terjadi di gedung-gedung atau saat berekreasi ke dekat tebing.

Gambar 4.7. pemantulan gelombang

Pada pemantulan gelombang berlaku :


 Sudut datang = sudut pantul
 Panjang gelombang datang = panjang gelombang pantul
 Kecepatan gelombang datang = kecepatan gelombang pantul
b. Refraksi (pembiasan)
Pembiasan dapat diartikan sebagai pembelokan gelombang yang melalui batas dua
medium yang berbeda. Pada pembiasan ini akan terjadi perubahan cepat rambat,
panjang gelombang dan arah. Sedangkan frekuensinya tetap.

53
Fisika dasar 2021

Gambar 4.8. Pembiasan Gelombang

Menurut Hukum Snellius tentang pembiasan:


1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias, terletak pads satu hidang datar.
2. Sinar yang datang dari medium dengan indeks bias kecil ke medium dengan indeks
bias yang lebih besar dibiaskan mendekati garis normal, dan sebaliknya.
3. Perbandingan nilai sinus sudut datang (sin i) terhadap sinus sudut bias (sin r) dari
satu medium ke medium lainnya selalu tetap.

Persamaannya :

(4.28)
Dimana :
I = sudut datang
r = sudut bias
v1 = cepat rambat gelombang dalam medium 1
v2 = cepat rambat gelombang dalam medium 2
= panjang gelombang pada medium asal
= panjang gelombang pada medium tujuan

c. Interfensi (penggabungan gelombang)


Interferensi adalah perpaduan dua gelombang atau lebih. Jika dua gelombang
dipadukan maka akan terjadi dua kemungkinan yang khusus, yaitu saling menguatkan
dan saling melemahkan.
Interferensi saling menguatkan disebut interferensi kontruktif dan terpenuhi jika kedua
gelombang sefase. Interferensi saling melemahkan disebut interferensi distruktif dan
terpenuhi jika kedua gelombang berlawanan fase.
d. Difraksi (pembelokan gelombang)
Difraksi disebut juga pelenturan yaitu gejala gelombang yang melentur saat melalui
lubang kecil sehingga mirip sumber baru. Gelombang air dapat melalui celah sempit
membentuk gelombang baru.

4.2. Bunyi
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar.Bunyi merupakan gelombang
longitudinal yang dapat merambat pada medium padat, cair, dan gas.Kita telah
mengetahui bahwa gelombang longitudinal merupakan perambatan rapatan

54
Fisika dasar 2021

dan renggangan dengan arah getar searah dengan arah rambat.Jadi bunyi pun
merambat dalam bentuk rapatan dan renggangan yang dibentuk oleh partikel –
partikel udara sebagai mediumnya. Jadi, bunyi hanya dapat merambat bila ada
zat perantara / medium.
Syarat terjadinya bunyi:
1. Ada sumber bunyi yang bergetar
2. Ada zat perantara (medium) yang merambatkan gelombang-gelombang bunyi, dari
sumber bunyi ke telinga
3. Getaran mempunyai frekuensi tertentu (20-20.000Hz)
4. Indra pendengaran dalam keadaan baik.
Rentangan bunyi frekuensi:
a. Infrasonik: frekuensi kurang dari 20 Hz
b. Audiosonik : frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz
c. Ultrasonic : frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Berguna untuk mengukur kedalaman
laut, mendeteksi kerusakan logam, penggunaan alat USG (untrasonografi

4.2.1 Sumber bunyi


Sumber bunyi itu bermacam-macam.Ada yang berupa benda padat, seperti
logam pada lonceng, atau kulit pada rebana.Ada yang berupa udara, seperti
pada bunyi seruling atau trompet.Dengan demikian, berbagai bahan
sebenarnya dapat menjadi sumber bunyi.Disamping perbedaan bahannya,
sumber bunyi dapat dibedakan oleh bentuk dan ukurannya. Bunyi dari
sepotong kayu yang besartentu berbeda dengan kayu yang kecil, walaupun
bahannya dari kayu yang sama. Demikian pula walaupun bahan dan besarnya
sama, bila bentuknya berbeda, bunyinya pun berbeda.Sumber bunyi akan
berbeda oleh perbedaan bahan, bentuk, dan ukuran.
Ada tiga aspek dari bunyi sebagai berikut :
1. Bunyi dihasilkan oleh suatu sumber seperti gelombang yang lain, sumber bunyi ialah
benda yang bergetar.
2. Energi dipindahkan dari sumber bunyi dalam bentuk gelombang longitudinal.
3. Bunyi dideteksi (dikenal) oleh telinga atau suatu instrument cepat rambat
gelombang bunyi diudara dipengaruhi oleh suhu dan masa jenis zat.

4.2.2. Interfensi Bunyi


Bunyi merupakan gelombang sehingga bunyi dapat mengalami interfensi.
Hasil interfensi (perpaduan) dua gelombang bunyi dapat saling menguatkan
akan menghasilkan bunyi yang nyaring, sedangkan interfensi yang saling
melemahkan akan menghasilkan bunyi yang lembut.

4.2.3. Cepat rambat bunyi


Jika frekuensi sumber bunyi besarnya f dan panjang gelombang λ, maka
cepat rambat bunyi dirumuskan sebagai berikut:

v = f .λ

55
Fisika dasar 2021

Pada persamaan di atas hanya menyatakan hubungan antara kecepatan, frekuensi,


dan panjang gelombang bunyi, tetapi cepat rambat bunyi sesungguhnya ditentukan
oleh jenis medium yang dilaluinya.
 Cepat rambat bunyi dalam gas

V=

(4.28)
∂ RT
M

Dengan : v = cepat rambat bunyi (m/s)


R = tetapan gas umum = 8,317 (J/mol.k)
T = suhu mutlak (K)
M = massa molekul relative gas
∂ = tetapan laplace
 Cepat rambat bunyi dalam zat cair

v=
√ B
ρ
(4.29)

Dengan : B = modulus bulk zat cair (N/m²)


ρ = massa jenis zat cair (kg/m³)
v = cepat rambat bunyi dalam zat cair (m/s)
 Cepat rambat bunyi dalam zat padat

v=
√ E
ρ
(4.30)

Dengan : E = Modulus Young (N/m²)


ρ = massa jenis cat cair (kg/m³)
V = cepat rambat bunyi dalam zat padat (m/s)

4.2.4. Intensitas Bunyi


Intensitas bunyi adalah jumlah energi bunyi yang tiap detiknya menembus tegak lurus
satu bidang persatu satuan luas bidang tersebut

P
I=
A
(4.31)

Dengan I = intensitas bunyi (watt/m2)


P = daya bunyi (watt)

56
Fisika dasar 2021

A = luasan yang dilalui bunyi (m2)


A = 4πR2 (untuk bunyi yang menyebar ke segala arah)

4.2.5. Taraf Intensitas Bunyi


Tingkat kebisingan bunyi dalam ruangan dinamakan dengan taraf
intensitas.Taraf intensitas didefinisikan sebagai sepuluh kali logaritma
perbandingan intensitas dengan intensitas ambang pendengaran.

I
TI = 10 log
I₀
(4.32)

Dengan : TI = taraf intensitas (dB)


I = intensitas (watt/m2)
I₀= intensitas ambang pendengar (10-12watt/m2)
a. untuk kelipatan jarak (n buah)

TIn = TI1 + 10 log h


(4.33)

b. untuk kelipatan jarak

TI2 = TI1 − 20 log k k=( R₂


R₁ )
(4.34)

4.2.6. Pelayangan
Peristiwa perubahan frekuensi bunyi yang berubah ubah dengan tajam
karena ada dua sumber bunyi dengan perbedaan frekuensi yang kecil.Berarti
pelayangan terjadi jika perbedaan frekuensi kedua sumbernya kecil.Perbedaan
frekuensi atau frekuensi pelayangan itu memenuhi hubungan berikut.

fn = N = | f1 – f2 |
(4.35)

Dengan fn = frekuensi layangan bunyi


N = banyaknya layangan bunyi tiap detiknya
f1 dan f2 = frekuensi gelombang b unyi yang berinterfensi

4.2.7. Efek Doppler


Bila sumber bunyi dan pendengar relative satu sama lain maka frekuensi
yang didengar oleh pendengar tidak sama dengan frekuensi sumber buyi
sederhana. Gejala ini disebut efek Doppler, yang pertama diamati oleh seorang

57
Fisika dasar 2021

Australia bernama Christian Johan Doppler (1803-1855). Hubungan antara


frekuensi yang didengar dengan frekuensi sumber bunyi dinyatakan sebagai
berikut:

fp fs
=
V ± Vp V ± Vs
(4.36)

Dengan: fp : frekuensi yang didengar pendengar (Hz)


fs : frekuensi sumber bunyi sederhana (Hz)
Vp : kecepatan gerak pendengar
Vs : kecepatan gerak sumber bunyi (m/s)
V : kecepatan gelombang bunyi udara

Ketentuan Vp dan Vs
Vp + apabila pendengar mendekati sumber bunyi
Vp - apabila pendengar menjauhi sumber bunyi
Vs + apabila sumber bunyi menjauhi pendengar
Vs - apabila sumber bunyi mendekati pendengar

Contoh Soal
1. Sebuah gelombangmenjalar pada air. Dalam waktu 2s gelombang yang dapat
menempuh jarak 10m. Pada jarak tersebut terdapat 4 gelombang. Tentukan
frekuensi, periode, panjang gelombang, dan cepat rambat gelombang!
Jawaban :
Diket : t = 2s
S= 10m
N= 4
Dit : f, P, λ, v
Jawab: frekuensi gelombang (f)
N
f=
t
f = 4/2 = 2Hz

Periodenya setara:
1 1
T= = s
f 2
Panjang gelombang memenuhi:
S 10
λ= = =2,5 m
N 4
Cepat rambat gelombang
v = λ.f
= 2,5 . 2 = 5 m/s

58
Fisika dasar 2021

2. Sebuah gelombang merambat pada tali yang memenuhi persamaan :


Y = 0,4 sin 2π (60 t – 0,4x) dimana Y dan x dalam meter dan t dalam sekon,
tentukanlah:
a. Amplitudo gelombang
b. Frekuensi gelombang
c. Panjang gelombang
d. Cepat rambat gelombang, dan
e. Beda fase antara titik A dan B pada tali itu yang terpisah sejauh 1m
Jawaban :
Diket = Y = 0,4 sin 2π(60 t – 0,4 x)
Dit =  A = ...?
 f = ...?
 λ= ...?
 v =...?
 Δφ =...?
Jawab =
Y = 0,4 sin 2π (60 t – 0,4x) diubah menjadi bentuk
Y = 0,4 sin (120π t – 0,8 πx)
Yp = A sin (ωt - kx)
a. A = 0,4m (jelas A = 0,4)
b. ωt = 120πt
120 π
ωt = 2πf  2πf = 120 π f = = 60 Hz

2π 2π
c. k = 0,8π  =0,8 π  λ = = 2,5 m
λ 0,8 π
d. v = f x λ = 60 x 2,5 = 150 m/s
∆x 1 2
e. ∆φ = = =
λ 2,5 5

3. Seekor tawon yang berjarak 2 m dari pendeteksi memiliki taraf intensitas 40 dB.
Maka intensitas bunyi tawon pada tempat itu,
Jawaban:
I
TI = 10 log
Io
I
40 = 10 log
Io
I
= 104
Io
I = 104. I0 = 104 .10-12 = 10-8 watt/m2
4. Sebuah mobil dengan kecepatan 20 m/s mengejar sebuah kereta yang sedang
membunyikan peluit dengan frekuensi 1065 Hz. Jika kereta berjalan dengan
kecepatan 15 m/s, hitung frekuensi nada yang di dengar oleh pengemudi mobil!
(Cepat rambat bunyi di udara = 340 m/s)

59
Fisika dasar 2021

Jawaban :
Vp mendekati sumber vp = + 20 m/s ; v = 340 m/s
vs menjauhi pendengar vs = + 15 m/s ; fs = 1065 Hz

v + vp 340+20
Fp = fs. = 1065. = 1080 Hz
v +vs 340+15

5. Sebuah senar gitar satu ujungnya terikat, ujung yang lainnya ditekan dengan jari.
Jika senar dipetik akan terdengar suara dengan nada dasar 100 Hz. Jika panjang
senar 50 cm, besar tegangan pada senar 100 N. Berapa massa dari senar yang
digunakan ?
Jawaban :
Diket : f0  =  100 Hz
              L   =  50 Cm
              F   = 100 N
Ditanya :  m = ........ ?
Jawab : 
Dari rumus   v = f. λ dan , v=
F
μ√ maka didapatkan rumus

f=

1 F
λ μ
   

Untuk nada dasar berlaku  L =  ½ λ  sehingga  λ =  2L, maka rumus


menjadi

 
Soal-soal :
1. Sebuah tali yang panjang, salah satu ujungnya digetarkan terus-menerus dengan
amplitudo 10 cm, periode 2 s, sedangkan ujung yang lain dibuat bebas. Jika cepat
rambat gelombang pada tali tersebut 18 cm/s dan pada tali terjadi gelombang
stasioner, tentukanlah :
a. Amplitudo gelombang stasioner pada titik P yang berjarak 12 cm dari ujung
bebas,
b. letak simpul ke-2 dan perut ke-3 dari ujung bebas.
a. 10 cm, 25 cm, 40 cm
b. 10 cm, 27 cm, 36 cm

60
Fisika dasar 2021

c. 10 cm, 28 cm, 38 cm
d. 10 cm, 30 cm, 40 cm
e. 10 cm, 26 cm, 37 cm

2. Sebuah kereta bergerak dengan kecepatan 10 m/s menjauhi penumpang yang ada
di stasiun, jika rambat bunyi di udara 300 m/s dan kereta membunyikan klakson
dengan frekuensi 400 Hz, maka penumpang tersebut menerima frekuensi
sebesar?
3. Seutas tali yang diberi tegangan sehingga kecepatan gelombang transversal yang
dihasilkan 400m/s, panjang dawai 2m, maka frekuensi nada dasarnya adalah

61
Fisika dasar 2021

BAB V
ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

Tujuan Pembelajaran:
a. Mengetahui pengertian arus
b. Mengetahui macam-macam arus
c. Mengetahui hukum-hukum yang menyangkut tentang arus
d. Mengetahui tegangan listrik dan komponen lainnya
e. Mengetahui cara menghitung Tegangan Listrik pada suatu rangkaian
f. Memahami cara menghitung tegangan efektif pada suatu rangkaian
g. Mengetahui Hubungan Tegangan dengan Daya

5.1. Arus
Arus listrik adalah muatan yang bergerak. Kita semua tentu paham bahwa
arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dimana setiap elektron
mempunyai muatan yang besarnya sama. Jika kita mempunyai benda
bermuatan negatif berarti benda tersebut mempunyai kelebihan elektron.
Derajat termuatinya benda tersebut diukur dengan jumlah kelebihan elektron
yang ada. Alat yang digunakan untuk mengukur arus adalah Ampere meter.
Muatan sebuah elektron, sering dinyatakan dengan simbul q atau e, dinyatakan
dengan satuan coulomb, yaitu sebesar q = 1,6 × 10-19 coulomb.

62
Fisika dasar 2021

Misalkan kita mempunyai sepotong kawat tembaga yang biasanya


digunakan sebagai penghantar listrik dengan alasan harganya relative murah,
kuat dan tahan terhadap korosi. Besarnya hantaran pada kawat tersebut hanya
tergantung pada adanya elektron bebas (dari electron valensi), karena muatan
inti dan elektron pada lintasan dalam terikat erat pada struktur kristal. Pada
dasarnya dalam kawat penghantar terdapat aliran elektron dalam jumlah yang
sangat besar, jika jumlah electron yang bergerak ke kanan dan ke kiri sama
besar maka seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Namun jika ujung sebelah kanan
kawat menarik elektron sedangkan ujung sebelah kiri melepaskannya maka
akan terjadi aliran electron ke kanan (tapi ingat, dalam hal ini disepakati bahwa
arah arus ke kiri). Aliran electron inilah yang selanjutnya disebut arus listrik.
Sebuah arus listrik dihasilkan jika sebuah muatan netto Q lewat melalui
suatu penampang penghantar selama waktu t, maka arus (yang dianggap
konstan) adalah :
Q
i=
t
(5-1)
Dimana : i = Kuat Arus dalam satuan Amper
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
t = waktu dalam satuan detik

Contoh Soal
Sebuah baterai memberikan arus 0,5 A kepada sebuah lampu selama 2 menit.
Berapakah banyaknya muatan listrik yang dipindahkan ?
Jawaban :
Diketahui : I = 0,5 A
t = 2 menit.
Ditanyakan : Q (muatan listrik).
Jawab : t = 2 menit = 2 x 60 = 120 detik
Q=Ixt
= 0,5 x 120 = 60 coulomb.
Jika banyaknya muatan yang mengalir per satuan waktu tidak konstan,
maka arus akan berubah dengan waktu dan diberikan oleh limit diferensial dari
persamaan (5-1), maka :
dQ
i=
dt
(5-2)
Arus merupakan ciri (karakteristik) dari suatu penghantar khas, arus
tersebut adalah sebuah kuantitas makroskopik seperti massa sebuah benda,
volume sebuah benda atau panjang sebuah tongkat. Sebuah kuantitas
mikroskopik yang dihubungkan dengan itu adalah rapat arus.Rapat arus
tersebut adalah sebuah vector dan merupakan ciri sebuah titik di dalam
penghantar dan bukan merupakan ciri penghantar secara keseluruhan. Jika
arus tersebut didistribusikan secara uniform pada sebuah penghantar yang luas

63
Fisika dasar 2021

penampangnya A, maka besarnya rapat arus untuk semua titik pada


penampang tersebut adalah :
i
j=
A
(5-3)
disini A adalah Luas penampang konduktor sehingga satuan rapat arus j adalah A/m 2.
Contoh Soal :
Sebuah kawat aluminium memiliki luas penampang 14 cm 2 dan bermuatan listrik 8 C
dalam 2 menit. Berapakah rapat arus di dalam kawat aluminium tersebut?
Jawaban :
Diketahui : A = 14 cm2
Q=2C
t=2s
Ditanyakan : j
Jawab : i = Q/t
= 8/2
=4A
j = i/A
= 4/14
= 0,28 A/cm2
Contoh di bawah ini menggambarkan besarnya arus listrik untuk beberapa peralatan:
Stasiun pembangkit ................... 1000 A
Starter mobil ................... 100 A
Bola larnpu ................... 1 A
Radio kecil ................... 10 mA
Jam tangan ................... 1 µA

Akan mudah menganalogikan aliran listrik dengan aliran air. Misalkan kita
mempunyai 2 tabung yang dihubungkan dengan pipa seperti pada gambar
1.1. Jika kedua tabung ditaruh di atas meja maka permukaan air pada kedua
tabung akan sama dan dalam hal ini tidak ada aliran air dalam pipa. Jika salah
satu tabung diangkat maka dengan sendirinya air akan mengalir dari tabung
tersebut ke tabung yang lebih rendah. Makin tinggi tabung diangkat makin
deras aliran air yang melalui pipa.

Gambar 5.1 Aliran air pada bejana berhubungan

64
Fisika dasar 2021

Terjadinya aliran tersebut dapat dipahami dengan konsep energi potensial.


Tingginya tabung menunjukkan besarnya energi potensial yang dimiliki. Yang
paling penting dalam hal ini adalah perbedaan tinggi kedua tabung yang
sekaligus menentukan besarnya perbedaan potensial. Jadi semakin besar
perbedaan potensialnya semakin deras aliran air dalam pipa. Konsep yang
sama akan berlaku untuk aliran elektron pada suatu penghantar. Yang
menentukan seberapa besar arus yang mengalir adalah besarnya beda
potensial (dinyatakan dengan satuan volt). Jadi untuk sebuah konduktor
semakin besar beda potensial akan semakin besar pula arus yang mengalir.
Perlu dicatat bahwa beda potensial diukur antara ujung-ujung suatu konduktor.
Namun kadang-kadang kita berbicara tentang potensial pada suatu titik
tertentu. Dalam hal ini kita sebenarnya mengukur beda potensial pada titik
tersebut terhadap suatu titik acuan tertentu. Sebagai standar titik acuan
biasanya dipilih titik tanah (ground). Lebih lanjut kita dapat menganalogikan
sebuah baterai atau accu sebagai tabung air yang diangkat. Baterai ini
mempunyai energi kimia yang siap diubah menjadi energi listrik. Jika baterai
tidak digunakan, maka tidak ada energi yang dilepas, tapi perlu diingat bahwa
potensial dari baterai tersebut ada di sana. Hampir semua baterai
memberikan potensial (tepatnya elektro motive force - e.m.f) yang hampir
sama walaupun arus dialirkan dari baterai tersebut.

5.1.1. Macam-macam Arus


5.1.1.1. Arus searah (Direct Current/DC)
Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap
satuan waktu, artinya diaman pun kita meninjau arus tersebut pada waktu
berbeda akan mendapatkan nilai yang sama.

Gambar 5.2 Arus DC

Rangkaian Arus Searah.


Pada suatu rangkaian akan mengalir arus. Apabila dipenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan.
2. Adanya alat penghubung.
3. Adanya beban

65
Fisika dasar 2021

Gambar 5.3 Rangkaian arus


Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban. Apabila
sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan
menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus
tertutup.

5.1.1.2 Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)


Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan
waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu
(mempunyai perida waktu : T).

Gambar 5.4 Arus AC

Grafik yang dihasilkan oleh sumber arus bolak-balik berbentuk sinusoida


atau dikenal dengan fungsi sinus waktu. Oleh karena itu, arus bolak-balik yang
dihasilkan dapat dilukiskan sebagai berikut :
i = im sin ωt
(5-4)
dimana :
im = arus maksimum (A)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
t = waktu (s)
Contoh soal :
Sebuah rangkaian AC memiliki arus maksimum 2 A, 100 rad/s selama 0,9 detik.
Berapakah arusnya?
Jawaban:
Diket :im = 2 A
ω = 0,9 s
Dit: i ……?
Jawab :i = im sin ωt
= 2sin 100 (0,9)

66
Fisika dasar 2021

= 2 sin 900
=2A

5.1.2. Arus listrik Pada Hukum Ohm


Sebagian besar konduktor logam, hubungan arus yang mengalir dengan
potensial diatur oleh Hukum Ohm. Ohm menggunakan rangkaian percobaan
sederhana dan menggunakan rangkaian sumber potensial secara seri,
mengukur besarnya arus yang mengalir dan menemukan hubungan linier
sederhana, dituliskan sebagai :
V V
V = IR I= R=
R I
(5-5)
Dimana: V : Tegangan
I : Arus Listrik
R : Hambatan
Contoh Soal
Suatu beban dihubungkan kesumber tegangan ( V ) yang besarnya 220 Volt selama 2
manit dan memiliki muatan (Q) 240 C. Berapa besar tahanan ( R ) pada rangkaian
tersebut?
Jawaban:
Diketahui : V = 220 V
t = 2 x 60 = 120 s
Q = 240 C
Ditanyakan : Tahanan ( R )
v
Jawab : R =
i
v
=
Q/t
220
=
240/120
= 110 Ω

Pada suatu rangkaian tertutup :

Gambar 5.5 Rangkaian Tertutup


Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding
terbalik dengan beban tahanan R, rumus tersebut sama dengan arus pada
hukum Ohm (5-5):
Sedangkan daya dapat dirumuskan:
P = I V atau P = I2R (5-6)

67
Fisika dasar 2021

Contoh soal :
Suatu beban yang mempunyai tahanan R = 100Ω, dihubungkan kesumber tegangan
( V ) yang besarnya 220 Volt. Berapa besar arus ( I ) dan daya (P) yang mengalir pada
rangkaian tersebut?
Jawaban:
Diketahui : R = 100Ω,
V = 220 V
Ditanyakan : Arus ( I ) dan Daya (P)
Jawab :

Besar arus (I) yang mengalir :


V
I=
R
220
I= = 2,2 A
100
Daya (P) :
P = IV
P = 2,2 x 220
P = 484 watt

5.1.3. Hukum Kirchoff I / Kirchoff’s Current Law (KCL)


Jumlah arus yang memasuki suatu percabangan atau node atau simpul
sama dengan arus yang meninggalkan percabangan atau node atau simpul,
dengan kata lain jumlah aljabar semua arus yang memasuki sebuah
percabangan atau node atau simpul sama dengan nol. Secara matematis :
Σ Arus pada satu titik percabangan = 0 atau Σ Arus yang masuk percabangan = Σ Arus
yang keluar percabangan (5-7).
Dapat diilustrasikan bahwa arus yang mengalir sama dengan aliran sungai,
dimana pada saat menemui percabangan maka aliran sungai tersebut akan
terbagi sesuai propor sinyal pada percabangan tersebut. Artinya bahwa aliran
sungai akan terbagi sesuai dengan jumlah percabangan yang ada, dimana
tentunya jumlah debit air yang masuk akan sama dengan jumlah debit air yang
keluar dari percabangan tersebut.
Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di
satu titik adalah nol (ΣI=0).

68
Fisika dasar 2021

Gambar 5.6 Loop arus “ KIRCOFF “

I1 + (-I2 ) + (-I3) + I4 + I5 = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5

Σi = 0
i2 + i4 - i1 - i3 = 0
Σ arus masuk = Σ arus keluar
i2 +i4 = i1 + i3

5.1.4. Hukum Kirchoff II / Kirchoff’s Voltage Law (KVL)


Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup sama dengan nol, atau
penjumlahan tegangan pada masing-masing komponen penyusunnya yang
membentuk satu lintasan tertutup akan bernilai sama dengan nol. Secara
matematis :
ΣV = 0
(5-8)
Contoh Soal
1. Tentukan I dan Vab pada rangkaian di bawah ini!

69
Fisika dasar 2021

Jawaban :

Hukum KCL :
Σi = 0
i = -8 + 7
= -1 A
2. Tentukan nilai I pada rangkaian di bawah ini!

Jawaban :

Tinjau loop I1 :
Σv = 0
-16 + 2I1 + 9 + 3(I1 - I2) = 0
5I1 – 3I2 = 7 ……..(1)

Tinjau loop I2 :
Σv = 0
-9 + 6 + 6I2 +3(I2 - I1) = 0
-3I1 + 9I2 = 3 ………(2)

70
Fisika dasar 2021

Subtitusi persamaan (1) dan (2) :


5I1 – 3I2 = 7 ……… x3
-3I1 + 9I2 = 3 …….. x1 +
12I1 = 24
I1 = 24/12
=2A
Sehingga : i = I2 = 2

5.2 Tegangan Listrik


Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan
potensiallistrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam
satuan volt.Tegangan listrik adalah gaya yang menggerakkan arus listrik.Tenaga
(the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam sebauh
rangkaian dinamakan tegangan.Tegangan adalah sebenarnya nilai dari
potensial energi antara dua titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah
tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita akan ditujukan pada berapa besar
energi potensial yang ada untuk menggerakkan electron pada titik satu dengan
titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari tegangan tersebut tidak
ada artinya.Dalam pengukurannya juga terdapat arus, hambatan dan juga
komponen lainnya. Tegangan listrik diberikan simbol dengan huruf E, yang
dinyatakan dengan satuan volt yang disingkat dengan huruf v, yang diambil dari
seorang nama sarjana dari italia yaitu alexssanro guiseppe anastasio
volta.Tegangan listrik dapat diukur dengan suatu alat yang disebut
voltmeter.Alat ini bekerja berdasarkan Hukum OHM, yaitu dengan mengukur
arus yang bergerak melewati sebuah resistor. Sebuah multimeter memiliki
fungsi  voltmeter di dalamnya.
5.2.1.Hukum ohm pada suatu tegangan
Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu
dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut
dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang
mengalir pada sebuah pipa. Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor
dengan beberapa derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan.Gerak berlawanan ini
yang biasanya disebut dengan hambatan.Besarnya arus didalam rangkaian adalah
jumlah dari energi yang ada untuk mendorong electron, dan juga jumlah dari
hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus.Sama halnya
dengan tegangan hambatan ada jumlah relative antara dua titik.Dalam hal ini,
banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk menyatakan antara atau
melewati titik pada suatu titik.
Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian ini, kita
perlu menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan
bentuk lain dari persamaan fisika. Standard yang digunakan pada persamaan tersebut
adalah arus listrik, tegangan ,dan hambatan. Standar ini digunakan pada disiplin ilmu
fisika dan teknik, dan dikenali secara internasional. Setiap unit ukuran ini dinamakan
berdasarkan nama penemu listrik. Amp dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari

71
Fisika dasar 2021

seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm dari orang german Georg Simon ohm.

Simbol matematika dari setiap satuan sebagai berikut “R” untuk resistance
(Hambatan), V untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity (arus), standard symbol
yang lain dari tegangan adalah E atau Electromotive force. Simbol V dan E dapat
dipertukarkan untuk beberapa hal, walaupun beberapa tulisan menggunakan E untuk
menandakan sebuah tegangan yang mengalir pada sebuah sumber ( seperti baterai
dan generator) dan V bersifat lebih umum. Salah satu dasar dalam perhitungan
elektro, yang sering dibahas mengenai satuan couloumb, dimana ini adalah besarnya
energi yang setara dengan electron pada keadaan tidak stabil.Satu couloumb setara
dengan 6.250.000.000.000.000.000 electron. Symbolnya ditandai dengan Q dengan
satuan couloumb. Ini yang menyebabkan electron mengalir, satu ampere sama dengan
1 couloumb dari electron melewati satu titik pada satu detik. Pada kasus ini, besarnya
energi listrik yang bergerak melewati conductor (penghantar).
Sebelum kita mendefinisikan apa itu volt, kita harus mengetahui bagaimana
mengukur sebuah satuan yang kita ketahui sebagai energi potensial. Satuan energi
secara umum adalah joule dimana sama dengan besarnya work (usaha) yang
ditimbulkan dari gaya sebesar 1 newton yang digunakan untuk bergerak sejauh 1
meter (dalam satu arah). Dalam british unit, ini sama halnya dengan kurang dari ¾
pound dari gaya yang dikeluarkan sejauh 1 foot. Masukkan ini dalam suatu persamaan,
sama halnya dengan I joule energi yang digunakan untuk mengangkat berat ¾ pound
setinggi 1 kaki dari tanah, atau menjatuhkan sesuatu dengan jarak 1 kaki menggunakan
parallel pulling dengan ¾ pound. Maka kesimplannya, 1 volt sama dengan 1 joule
energi potensial per 1 couloumb. Maka 9 volt baterai akan melepaskan energi sebesar
9 joule dalam setiap couloum dari electron yang bergerak pada sebuah rangkian.
Satuan dan symbol dari satuan elektro ini menjadi sangat penting diketahui ketika
kita mengeksplorasi hubungan antara mereka dalam sebuah rangkaian.Yang pertama
dan mungkin yang sangat penting hubungan antara tegangan, arus dan hambatan ini
disebut hokum ohm. Ditemukan oleh Georg Simon Ohm dan dipublikasikannya pada
sebuah paper pada tahun 1827, The Galvanic Circuit Investigated Mathematically.
Prinsip ohm ini adalah besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar
metal pada rangkaian, ohm menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan
bagaimana hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling
berhubungan.Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

V=I.R
(5-9)
Dimana :V = tegangan
I = Arus
R = Hambatan
Dari hukum Ohm dapat disimpulkan bahwa antara tegangan, arus dan hambatansaling
berhubungan.
Contoh soal
1. Arus listrik sebesar 2 Ampere mengalir pada beban sebesar 20 Ohm. Tentukan
tegangan yang ada pada rangkaian tersebut!

72
Fisika dasar 2021

Diket : I=2A
R = 20 W
Ditanya :V=?
Jawab :V=IxR
= 2 x 20
= 40 Volt

2. Jika sebuah hambatan 100 ohm dihubungkan pada sumber listrik, akan mengalir
arus 2,5 A. Berapa tegangan listriknya?
Diket : R = 100 Ω
I = 2,5 A
Ditanya : V = ?
Jawab : V=I.R
V = 2,5 A . 100 ohm
= 250 volt

3. Jika suatu alat mempunyai tegangan sebesar 200 V, ternyata arus listrik yang
mengalir adalah 2.5 A. Berapakah hambatan alat?
Jawab : V = I . R
V
R=
I
200
=
2.5
= 80Ω

4. Sebuah beban memiliki muatan 75 coulomb karena telah dihubungkan kesebuah


tegangan selama 30 detik. Berapakah sumber tegangannya jika besar tahanannya
100 Ω?
Jawaban :
Diket : Q = 75 C
t = 30 s
R = 100 Ω
Dit : V ……….?
Q
Jawab : V = I R V= xR
t
75
= x 100
30
= 2,5 x 100
= 250 V

5. Suatu beban yang mempunyai tahanan R = 200Ω, dihubungkan kesumber


tegangan ( V ) yang besarnya 220 Volt. Berapa besar arus ( I ) dan yang mengalir
pada rangkaian tersebut?

73
Fisika dasar 2021

Jawaban :
Besar arus (I) yang mengalir:
V
I=
R
220
I= =1,1 A
200

5.2.2Tegangan pada rangkaian seri dan parallel


Hasil Aplikasi dari Hukum Ohm dalam suatu rangkaian tertutup bisa sebagai
rangkain seri, paralel atau seri-paralel. Pada susunan seri beberapa sumber
tegangan nilai GGL-nya (V sumber) merupakan jumlah beberapa GGL yang
membentuk susunan seri tersebut atau dengan kata lainnya secara matematis,
GGL-nya itu jumlah dari setiap titik, sehingga jika memenuhi hukum kirchoff,
jumlah tegangan dalam satu rangkaian tertutup adalah nol, atu juga biasanya
kita sering menyebut dalam rangkaian seri itu Arus nya sama pada setiap titik.
Pada susunan paralel, beberapa sumber tegangan tersebut GGL-nya dapat
digantikan oleh satu GGL yang sumber tegangannya merupakan rata-rata dari
sumber-sumber tegangan yang tersusun paralel tersebut.
1. Perhitungan tegangan pada rangkaian seri

Keterangan :
R1 = 2 Ohm
R2 = 2 ohm
V = 12 volt
Tentukan I pada rangkaian tersebut!
Jawab :
V=I.R
12 = I . (2+2)
I = 12/4= 3 A
2. Perhitungan tegangan pada rangkaian parallel

74
Fisika dasar 2021

Keterangan :
R1 = 2 Ohm
R2 = 2 ohm
R3 = 2 ohm
V = 12 volt
Tentukan I pada rangkaian tersebut!
Jawaban :
V=I.R
12 = I . (1/2+1/2+1/2)
12 = I . 3/2
I = 12 . 2/3 = 8 A
Jadi perhitungan tegangan pada rangkaian seri dan parallel itu tidak sama.

3. Tentukan kuat arus pada rangkaian di bawah ini, jika :


E1 = 6 volt
E2 = 9 volt
E3 = 12 volt

Tentukan berapa kuat arus yang melalui R1…


Jawaban:
Kuat arus yang melalui R1
Langkah-langkah standar :
- menentukan arah arus
- menentukan arah loop
- masukkan hukum kirchoff arus
- masukkan hukum kirchoff tegangan
- menyelesaikan persamaan yang ada
Misalkan arah arus dan arah loop seperti gambar berikut :

75
Fisika dasar 2021

Hukum Kirchoff Arus dan Tegangan :


I3 = I1+I2
E+1R = 0
-E1+E2+2I1+3I3= 0
-6+9+2I1+3I1+3I2= 0
5I1+3I2+3=0

(Persamaan I)
E+1R = 0
-E3 +E2+ 6I2 +3I3= 0
- 12 +9+ 6I2 +3I1+3I2= 0
3I1+ 9I2-3=0
(Persamaan II)
Gabungan persamaan I dan II :
5I1 + 3I2+ 3= 0|x 3|
3I1+ 9I2- 3= 0 |x 1|
15I1 + 9I2+ 9= 0
3I1+ 9I2- 3= 0 _
12I1 + 12 = 0
I1 = -1 A

5.2.3 Persamaan tegangan dan arus listrik bolak-balik (AC)


Arus dan tegangan bolak-balik atau alternating current (AC) dihasilkan oleh
generator AC yang merupakan penerapan dari konsep induksi Faraday.
Tegangan listrik bolak-balik merupakan sumber gaya gerak listrik (ggl) berubah
terhadap waktu secara sinusoida yang dinyatakan dengan persamaan :
V = Vm sin t (5-10)
Keterangan : V = Tegangan pada saat t (volt)
Vm = Tegangan maksimum atau tegangan puncak (volt)
 =2πf = Kecepatan sudut atau frekuensi sudut (rad/s)
T = Periode (s)
F = Frekuensi (Hz)
t = Waktu tertentu (s)
Arus listrik bolak-balik secara umum memiliki persamaan :
I = Im sin (t + )
(5-11)

76
Fisika dasar 2021

Keterangan : I = Arus listrik pada saat t (ampere)


Im =Arus listrik maksimum atau arus puncak (ampere)
j =Sudut fase antara arus dan tegangan

Perhatikan gambar berikut!

Gambar 5.7 Grafik tegangan dan arus bolak-balik terhadap waktu.

Contoh Soal
1. Suatu rangkaian kapasitif murni memiliki persamaan tegangan V = Vm sin wt
volt.Apabila diketahui sudut fase 100 π, tegangan efektif 200 Volt dan kapasitas
kapasitor 20 mF, tentukan persamaan kuat arus sesaatnya!
Jawab :
Besaran yang diketahui:
ɷ = 100 π
Vef = 200 V -> Wm= Vef Ö(2) = 200 Ö(2) volt
C = 20mF => Xc = 1/wC = 1/(100 π)(20m)= 500/ π W
Pada rangkaian kapasitif murni, arus mendahului tegangan dengan beda sudut
fase π/2 sehingga persamaan umum kuat arus dikaitkan dengan persamaan
umum tegangan V = Vm sin wt volt adalahI = Im sin (wt + π/2)
Dengan : Im = Vm/Xc
= 200Ö(2)/500/π
= 0,4 πÖ(2) A
w= 100 π
Sehingga :
I = 0,4 πÖ(2) sin (100πt + π/2)

2. Jika diketahui frekuensi sebesar 50 Hz, im=2, t=4 dengan R= 10Ω, maka tentukan
iR…?
Diketahui:im=2, t=4,

77
Fisika dasar 2021

Ditanya: Arus pada hambatan…?


Jawab: iR = Im.sin ωt
=2.sin. 2ᴫf.t
=2.sin 2.3,14.50.4
=2 sin 314.4
=2.-0,71.4
=-5.68

3. Sebuah rangkaian AC dialiri arus sinusoida sebesar ! A dalam waktu 0,75 detik dan
memiliki 200 rad/s. Berapakah arus maksimalnya?
Jawab :
Diket : I = 1 A
t = 0,75 s
ω = 200 rad/s
Dit : im ………?
Jawab : i = im sin ωt
1 = im sin 200 (0,75)
1 = im sin 150
1 = im (0,5)
1
im =
0,5
=2A
5.2.4Tegangan dan arus listrik efektif
Nilai efektif kuat arus/tegangan AC adalah arus/tegangan AC yang dianggap
setara dengan kuat arus/tegangan AC yang menghasilkan jumlah kalor yang
sama ketika melalui suatu penghantar dalam waktu yang sama.
Kuat arus efektif: Ief = Imaks / 2 (5-12)
Tegangan efektif :Vef = Vmaks / 2 (5-13)
Besaran yang ditunjukkan oleh voltmeter/amperemeter DC adalah
tegangan/kuat arus DC yang sesungguhnya,sedangkan yang ditunjukan oleh
voltmeter/amperemeter AC adalah tegangan/kuat arus efektif,bukan
tegangan/kuat arus sesungguhnya.Gambar 1 memperlihatkan bahwa dalam
setiap setengah panjang gelombang atau setengah periode,  tegangan maupun
arus listrik bolak-balik (AC) berubah tanda dari positif ke negatif, atau
sebaliknya. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketika tegangan diberikan pada
sebuah resistor (hambatan), arus bergerak bolak-balik (pahami dari konsep
Induksi Faraday).Dan nilai tegangan serta arus listrik yang masuk melalui
hambatan tersebut dinyatakan sebagai tegangan efektif atau arus listrik
efektif.  Nilai arus efektif memenuhi persamaan :

Ief= (5-14)
2
Nilai tegangan efektif memenuhi persamaan
Vm
Vef= (5-15)
2

78
Fisika dasar 2021

Arus atau tegangan efektif sama dengan arus dan tegangan pada arus dan tegangan
searah (DC) yang menghasilkan daya yang sama.
Contoh Soal :
1. Sebuah arus listrik mengalir maksimal sebesar 2 Ampere, pada tegangan maksimal
sebesar 20 Volt. Hitunglah hambatan, arus efektif dan tegangan efektifnya!

Penyelesaian :
a. V = I x R
20 = 2 x R
R = 10Ω
b. Ief = Imaks / 2
= 2 / 2
= 1.4144 A
c. Vef = Vmaks / 2
= 20 / 2
= 14.1414 V

2. Sebuah rangkaian AC memiliki persamaan V = 120 sin (125 t) volt, hitunglah


tegangan maksimal yang ada pada rangkaian tersebut.
Penyelesaian :
Pola  sinusoidal  dari tegangan sumber listrik adalah sebagai berikut:

dimana V adalah nilai tegangan sesaat (saat waktu t), Vmax adalah nilai maksimum
tegangan, ω adalah frekuensi sudut sumber listrik. Sehingga nilai frekuensi sudut
sumber adalah ω = 125 rad/s

Catatan : Jika beberapa referensi lain atau di sekolah menggunakan lambang-


lambang yang berbeda disesuaikan saja. Langkah-langkah mengerjakan soal ini
adalah ?
b) Untuk mencari frekuensi sumber ambil dari frekuensi sudut dimana :

c) Periode merupakan kebalikan frekuensi :

79
Fisika dasar 2021

d) Tegangan maksimum sumber lihat pola di atas :

e)  Tegangan efektif cari dari hubungannya dengan tegangan maksimum :

5.2.5Hubungan Tegangan dengan Daya


Dalam parameter listrik PLN kita sering mendengar kata DAYA.Daya adalah
laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Dengan kata lain, daya atau
power listrik adalah laju transfer energi listrik atau besarnya energi listrik yang
berubah per detik. Dalam satuan Internatsional (SI), satuan daya listrik adalah
watt (W), yang setara dengan 1 Joule/detik, dan juga 1 volt ampere. Nama watt
digunakan karena untuk menghargai jasa penemu mesin uap, yaitu James Watt.
Sehingga bisa di rumuskan sebagai berikut :
P=V.I
(5-16)
Keterangan :
P = Daya (watt)
V = Tegangan ( Volt )
I = Arus (Amp )
Contoh Soal:
1. Didalam suatu rumah tinggal, terpasang sebuah lampu dengan tegangan 220 Volt,
setelah di ukur dengan amper meter arusnya adalah 2 ampere, hitunglah daya
yang di serap lampu tersebut ?
Dik : V = 220 Volt
I = 2Amper
Dit : Daya (P) ?
Jawab :
P = V.I
P = 220. 2
P = 440 Watt

2. Sebuah kulkas dengan tegangan 220 Volt, setelah di ukur dengan amper meter
arusnya adalah 0,9 ampere, hitunglah daya yang di serap kulkas tersebut ?
Dik :V = 220 Volt
I= 0,9Amper
Dit:Daya…………….?

80
Fisika dasar 2021

Jawab :
P = V.I
P = 220. 0,9 = 198 Watt

3. Diketahui sebuah bola lampu mempunyai daya sebesar 3 Watt, jika sumber
tegangannya adalah 24 volt dengan hambatan sebesar 10Ω, maka tentukan arus
yang mengalir…?
Diketahui: daya(P)= 3Watt, V=24Volt,
Ditanya: Arus?
Jawab: P = I.V
P
I =
V
= 3/24
= 0,125 A
5.2.6Hubungan Tegangan dengan Muatan Listrik
Dalam hubungan sebuah tegangan maupun arus pasti terdapat muatan elektron –
elektronnya. Hal ini pasti terjadi sebuah elektron pasti bermuatan negatif positif pun
ada yang netral.muatan elektron pada listrik ini selalu berhubungan dengan beda
potensial ata tegangan (volt), dan energi listrik(joule). Sehingga dapat di rumuskan :
W
V=
Q
(5-17)
Dimana : V = Tegangan (Volt)
W = Energi Listrik ( Joule)
Q = Muatan Listrik (C)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tegangan adalah besarnya energi listrik
untuk memindahkan muatan listrik.
Contoh soal:
1. Sebuah muatan listrik sebesar 20 mC memperoleh tegangan sebesar 24 Volt.
Hitunglah energi listrik yang dihasilkan!
Jawab :
W
V =
Q
W = V.Q
−3
¿ 24. 20.10
= 48.10−2 Joule

Soal-soal :
1. Alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik adalah…
a. Volt meter
b. Ampere meter
c. Osilloskop
d. Function generator
e. KWH meter

81
Fisika dasar 2021

2. Dalam suatu rangkaian tertutup, jika diketahui tegangan sumber sebesar 12volt
dan hambatan sebesar 22Ω, maka berapakah arus listrik yang melaluinya…
a. 0,54 Ampere
b. 0,264 Ampere
c. 0,45 Ampere
d. 1,83 Ampere
e. 0,5 Amere

3. Jika diketahui hambatan sebesar 15Ω, dalam suatu rangkaian tertutup, dan
tegangan sumber sebesar 38 Volt, maka tentukan arus yang mengalir melewati
hambatan tersebut…
a. 2,54
b. 2,53
c. 3,55
d. 1,20
e. 2,50

4. Diketahui sebuah bola lampu mempunyai daya sebesar 3 Watt, jika sumber
tegangannya adalah 24 volt dengan hambatan sebesar 10Ω, maka tentukan arus
yang mengalir…
a. 0,125
b. 2,4
c. 0,8
d. 0.3
e. 0,5

5. Sebuah rangkaian diberi arus dari sebuah baterai selama 40 detik dan bermuatan
100 coulomb. Berapakah arus yang diberikan oleh baterai?
a. 2 A
b. 2,5 A
c. 3 A
d. 3,5 A
e. 1,5 A

6. Sebuah kawat bermuatan listrik 29 coulomb selama 4 detik dan rapat arusnya 0,5
A/cm2. Berapakah luas penampang yang dimiliki kawat tersebut?
a. 14,5 cm2
b. 1,45 cm2
c. 145 cm2
d. 140 cm2
e. 15,4 cm2

82
Fisika dasar 2021

7. Sebuah kawat aluminium memiliki luas penampang 14 cm 2 dan bermuatan listrik


10 C dalam 2 menit. Berapakah rapat arus di dalam kawat aluminium tersebut?
a. 0,5 A/cm2
b. 1,0 A/cm2
c. 2,0 A/cm2
d. 0,36 A/cm2
e. 0,1 A/cm2

8. Sebuah kawat memiliki luas penampang 24 cm 2 dialiri arus selama 49 detik dan
rapat arusnya 0,125 A/cm2. Berapakah muatannya?
a. 145 C
b. 147 C
c. 144 C
d. 146 C
e. 154 C

9. Sebuah rangkaian AC dialiri arus sinusoida sebesar 1 A dalam waktu 0,75 detik dan
memiliki 200 rad/s. Berapakah arus maksimalnya?
a. 1 A
b. 2 A
c. 2,5 A
d. 3 A
e. 1,5 A

10. Sebuah energi listrik sebesar 2 joule memperoleh tegangan sebesar 20 Volt.
Hitunglah muatan listriknya!

83
Fisika dasar 2021

BAB VI
MEDAN MAGNET DAN MEDAN LISTRIK

Tujuan Setelah Pembelajaran :


1. Mahasiswa mampu memahami pengertian Magnet, bentuk Magnet, dan cara pembuatan
Magnet.
2. Mahasiswa mampu memahami definisi serta rumus Hukum Coulumb.
3. Mahasiswa mampu memahami pengertian Medan Magnet dan Kuat Medan Magnet.
4. Mahasiswa mampu memahami Medan Magnet di sekitar Arus Listrik dengan aplikasinya pada
Hukum Oersted, Hukum Biot-Savart, dan Hukum Ampere.
5. Mahasiswa mampu memahami pengertian, rumus, dan aplikasi Gaya Lorent.
6. Mahasiswa mampu memahami tentang rumus-rumus dasar medan listrik.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang medan listrik.
8. Dapat menghitung kuat medan listrik dan fluks listrik.

6.1 Pengertian Magnet


Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunanimagnítis líthos yang
berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada
masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana
terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu
medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau
magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah
magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub
selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet
kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih
kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai
daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi
yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair
adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan
Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah
weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla, yang memengaruhi satu meter persegi.

84
Fisika dasar 2021

Gambar 6.1 contoh bentuk magnet


Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.
Bentuk magnet buatan antara lain:
 Magnet U
 Magnet ladam
 Magnet batang
 Magnet lingkaran
 Magnet jarum (kompas)

6.1.1 Hukumcoulomb
Definisi : Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik antara
kutub-kutub magnet, sebanding dengan kuat kutubnya masing-masing dan
berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya.

Gambar 6.2 Hukum Coulomb

μ 0 m1. m2
F= .
4π R
2

(6.1)

dimana :
F = gaya tarik menarik/gaya tolak menolak dalam newton.
R = jarak dalam meter.
m1 dan m2 kuat kutub magnet dalam Ampere-meter.
μ 0 = permeabilitas hampa.

Nilai = =107 Weber/A.m
μ0
Nilai permeabilitas benda-benda, ternyata tidak sama dengan permeabilitas hampa.
Perbandingan antara permeabilitas suatu zat debgan permeabilitas hampa disebut
permeabilitas relatif zat itu.

85
Fisika dasar 2021

μ
mr = (6.2)
μ0

dimana :
μr = Permeabilitas relatif suatu zat.
μ= permeabilitas zat itu
μ0 = permeabilitas hampa.

Contoh soal :
1. Dua kutub magnet sejenis kekuatannya 10 -3 A, berapa gaya tolak menolaknya jika
jaraknya 25 cm?
Diket : m1 dan m2 = 10-3
R = 25 cm
= 25 x 10-2
Dita : F = ...?
μ 0 m1. m2
Jawab : F= .
4π R
2

7 −3 −3
4. 10 .10 10
¿ 2
( 25 x 10−2 )
40
¿ −2
6,25 x 10

¿ 64 N

6.2 Pengertian Medan Magnet


Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk
dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan
munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika
kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu
dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan
medan magnet dari ferromagnet "permanen"). Sebuah medan magnet adalah
medan vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang
dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan
arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.

86
Fisika dasar 2021

Gambar6.3Pola medan magnet pada pasir besi yang ditaburkan diatas kertas.

6.2.1 Kuat medan ( H ) = itensity


Kuat medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah besar gaya
pada suatu satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet m adalah kuat
kutub yang menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter. R jarak dari
kutub magnet sampai titik yang bersangkutan dalam meter.dan H = kuat medan
N Weber
titik itu dalam : atau dalam .
A .m m2

6.2.2 Garis gaya


Garis gaya adalah : Lintasan kutub Utara dalam medan magnet atau garis
yang bentuknya demikian hingga kuat medan di tiap titik dinyatakan oleh garis
singgungnya.
Sejalan dengan faham ini, garis-garis gaya keluar dari kutub-kutub dan
masuk ke dalam kutub Selatan. Untuk membuat pola garis-garis gaya dapat
dengan jalan menaburkan serbuk besi disekitar sebuah magnet.

Gambar6.4 pola garis-garis gaya.

6.2.3 Rapat garis-aris gaya ( flux destiny ) = B


Definisi : Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan.


B= (6.3)
A

87
Fisika dasar 2021

Kuat medan magnet di suatu titik sebanding dengan rapat garis-garis gaya dan
berbanding terbalik dengan permeabilitasnya.

B
H= (6.4)
μ
B = μH =μr . μo . H (6.5)

dimana :
B = rapat garis-garis gaya.
μ= Permeabilitas zat itu.
H = Kuat medan magnet.

catatan : rapat garis-garis gaya menyatakan kebesaran induksi magnetik.


Medan magnet yang rapat garis-garis gayanya sama disebut : medan magnet serba
sama ( homogen ). Bila rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba sama B, maka
banyaknya garis-garis gaya ( ∅ ) yang menembus bidang seluar A m 2 dan mengapit
sudut θ dengan kuat medan adalah :∅ = B.A Sin Satuanya : Weber.

6.3 Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik


6.3.1 Percobaan oersted
Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan seutas kawat, sehingga
kawat itu sejajar dengan jarum kompas.jika kedalam kaewat dialiri arus listrik,
ternyata jarum kompas berkisar dari keseimbangannya.

Kesimpulan : Disekitar arus listrik ada medan magnet.

Gambar 6.5Cara menentukan arah perkisaran jarum.

a. Bila arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan jarum magnet
mengalir dengan arah dari pergelangan tangan menuju ujung-ujung jari, kutub utara
jarum berkisar ke arah ibu jari.
b. Bila arus listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan menuju ibu jari, arah
melingkarnya jari tangan menyatakan perkisaran kutub Utara.
Pola garis-garis gaya di sekitar arus lurus.
Pada sebidang karton datar ditembuskan sepotong kawat tegak lurus, di atas karbon
ditaburkan serbuk besi menempatkan diri berupa lingkaran-lingkaran yang titik
pusatnya pada titik tembus kawat.

88
Fisika dasar 2021

Gambar 6.6 Sebidang karton datar di tembuskan sepotong kawat tegak lurus

Kesimpulan : Garis-garis gaya di sekitar arus lurus berupa lingkaran-lingkaran yang


berpusatkan pada arus tersebut.
Cara menentukan arah medan magnet, bila arah dari pergelangan tangan menuju ibu
jari, arah melingkar jari tangan menyatakan arah medan magnet.

6.3.2 Hukum biot-savart


Eksperimen yang dilakukan oleh H.C. Oersted menunjukkanbahwa adanya
arus listrik (muatan listrik yang bergerak)dapat menimbulkan medan magnet.
Untuk menentukan medan magnet yang disebabkan olehmuatan yang bergerak
(arus listrik) ada dua cara yang dapatdigunakan yaitu dengan hukum Biot-Savart
dan dengan hukumAmpere.Hukum Biot-Savart mempunyai kemiripan dengan
hukum Coulomb (untuk menentukan medan listrik) sedangkan hukum Ampere
mempunyai kemiripan dengan hukum Gauss (untuk menentukan medan listrik).
Medan magnet di titik P akibat elemen ⃗ dl

r^ X I ⃗dl
dB = k 2
r
(6.6)

Gambar 6.7Pola hokum Biot Savart

Dengan r^ adalah vektor satuan dalam arah r (yaitu vektor posisi titik P dari elemen⃗
dl .
k adalah tetapan yang besarnya bergantung pada medium tempat sistem berada.
Jika dalam medium hampa, maka:

μ0
k= (6.7)

Arah medan magnet yang ditimbulkan oleh elemen ⃗ dl ditentukan dari hasil operasi
perkalian vektor⃗
dl xr^ .Untuk menentukan medan magnet yang disebabkan oleh seluruh
bagian kawat, maka:

89
Fisika dasar 2021

r^ X I ⃗dl
B = ∫ d B=k ∫ k 2 (6.8)
r

Induksi magnet di sekitar kawat yg berarus listrik dapat ditentukan dari persamaan2 yg
diturunkan Biot & Savart.
1. Kawat lurus panjang

i
P
a

induksi magnet di titik P :

μₒi
B= (6.9)
2 πa

2. Kawat berupa lingkaran

i
induksi magnet di pusat lingkaran :

μₒi
B= (6.10)
2r

90
Fisika dasar 2021

Jika terdiri N lilitan :

μₒiN
B= (6.11)
2r

3. Kawat solenoid
Induksi magnet pada submbu kawat :
a. Di tengah

μₒiN
B= (6.12)
l

b. Di ujung

μₒiN
B= (6.13)
2l

4. Kawat Toroid

μₒiN
B= (6.14)
2 πR

Contoh soal :
1. Sebuah kawat lurus dialiri arus listrik 5A seperti gambar (μ o = 4π x 10 -7 WbA-1m-1).
Besar dan arah induksi magnet dititikk P adalah.......

Jawab :
Diketahui : μo = 4π x 10 -7 WbA-1m-1
I = 5A
A = 2 cm
= 0,02
Ditanya : B dan arah = ....?
μ o .i
Jawab :B=
2 πa
−7
4 πx 10 .5
=
2 π .0,02
−10
4 x 10 .5
=
2.0,02

91
Fisika dasar 2021

= 5 x 10−5 T

Untuk arah medan magnet kita pakai kaidah tangan kanan (tangan kanan dikepal
dengan ibu jari diluruskan, maka arah ibu jari adalah arah jari yang mengepal adalah
arah medan magnet). Jadi arah medan magnet di titik P adalah (menjauhi bidang
kertas-acuan adalah pengamat-kita.

2. Sebuah solenoida yang panjangnya 2 m, terdiri dari 800 lilitan dan jari – jari 2 cm
dialiri arus listrik 0,5 A, maka besar induksi magnetik di ujung selenoida adalah....T
Jawab :
Diketahui : μo = 4π x 10 -7 WbA-1m-1
l = 2m
i = 0,5 A
N = 800 lilitan
r = 2cm
Ditanya : B = ...?
μ o .i . N
Jawab :B=
2l
4 πx 10−7 .0,5 .800
=
2.2
= 400 πx 10−7
= 4 πx 10−5 T

3. Sebuah kawat melingkar dengan 20 lilitan dialiri arus listrik 30 A. Jika jari – jari
lingkaran kawat tersebut 8 cm, induksi magnetik yang di bangkitkan di pusat lilitan
kawat tersebut adalah........
Jawab :
Diketahui : μo = 4π x 10 -7 WbA-1m-1
N = 20 lilitan
i = 30 A
a = 8 cm
= 8 x 10-2m
Ditanya : B = ........?
μ o .i
Jawab :B=
2 πa
−7
4 π x 10 .30
= −2
2.8 x 10
3 −3
= πx 10
2
= 1,5 x 3,14 x 10−3
= 4,71 x 10−3

4. Arus listrik dalam kawat melingkar dengan diameter 10 cm menimbulkan kuat


medan listrik sebesar 6 x 10 -5 wb/m2 di pusat lingkaran. Kuat arus listrik sebesar....A
Jawab :

92
Fisika dasar 2021

Diketahui : μo= 4π x 10 -7 WbA-1m-1


d = 10 cm a = 5 cm = 5 x 10-2
B = 6 x 10 -5 Wb/m2
Ditanya : i = ......?
μ o .i
Jawab :B =
2 πa
−7
4 π x 10 .i
6 x 10 -5 = −2
2 π .5 x 10
−5 −2
6 x 10 . 2 π .5 x 10
i =
4 π x 10−7
= 15 A

6.3.3 Hukum ampere


Penentuan medan magnet yang disebabkan oleh adanya arus listrik dapat
juga dilakukan dengan menggunakan hukum Ampere.
Penggunaan hukum Ampere terutama akan memudahkan jika terdapat kesimetrian
sumber medan magnet.
Perumusan Hukum Ampere :

Gambar 6.8 Pola hukum Ampere

∫B.⃗
dl=μo I dalam (6.15)

Beberapa contoh
 Tentukan medan magnet yang dihasilkan oleh kawat yang panjangnya L yang
dialiri arus I

Tinjau elemen⃗
dl = dx (i)yang berada pada posisi x. Medan magnet pada titik P akibat
elemen tersebut adalah

d B=
4π (
μo r^ X I ⃗
I
r 2 =
4π ) (
dl μ 0 r^ X dx (i)
I
r2 )
Denganr =r (−sinθi+cosθj)

93
Fisika dasar 2021

a
Danr =r (−sinθi+cosθj) →r =
cosθ
a
x=atanθ →→ dx= dθ
cos 2 θ
Sehingga:

( )( )
r^ X dx (i) a
2
cos θ
= dθ ( ( i ) X (−sinθi+cosθj) )
r2 2
cos θ a
2

1
= cosθdθ(d)
a

Jadi: d B=
4π (
μoI cosθdθ
a
(k ) )
Medan magnet di titik P akibat seluruh kawat adalah

B=∫ a B=∫
4π (
μoI cosθdθ
a )
( k )=¿
μoI
4 πa
( k )∫ cosθdθ ¿

θ2
μoI μoI
= ( k )∫ cosθdθ= ( k ) (sin θ 2−sin θ1)
4 πa θ 1 4 πa

Batas Integralnya adalah


x=x ujungkiri =
−L
→ θ1=arctan
−L
( )
→ sinθ 1=
−L


2 2 2 2 L
2
a+
4

x=x ujungkanan =
−L
→ θ2=arctan
−L
( )
→ sinθ 2=
−L


2 2 2 2 L
2
a+
4

(√ )
μoI −L
Jadi: B = 4π 2
2
L (**)
a2 +
4

Jadi kawat tersebut sangat panjang,maka:

μoI
B= ←Dapat diperoleh dari persamaan (*) dan (**) (6.16)
2 πa

Untuk kawat yang sangat panjang terdapat kesimetrian yang tinggi sehingga dapat juga
digunakan hukum Ampere.

Hukum Ampere

94
Fisika dasar 2021

μoI
∫B.⃗
dl=∫ B ⃗
dl=B∫ dl=B ( 2 πr )=μoI → B=
2 πa

Karena B selalu Karena B selalu Arus yang


Searah dengan dl konstan dengan dl dilingkupi loop

Contoh Soal :
1. Sebuah kawat panjang berbentuk silinder dengan radius Rdialiri arus I.Tentukan
medan magnet pada jarak r
a) r < R ( di dalam silinder)
b) r> R (di luar silinder)
Pembahasan :

a. di luar (r >R)
∮ B • dl=μₒ I

B 2 πr=μₒI
μₒI
B=
2 πr

b. di dalam (r < R)
' π r2 r2
Arus di dalam : I =I =I
π R2 R2
∮ B • dl=μₒI '
2
r
B 2 πr=μₒI 2
R

95
Fisika dasar 2021

μₒIr
→ B=
2 π R2

6.4 Gaya Lorentz


Gaya Lorentz adalah gaya (dalam bidang fisika) yang ditimbulkan oleh
muatanlistrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu
medan magnet, B. Arah gaya ini akan mengikuti arah maju skrup yang diputar
dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet, B, seperti yang
terlihat dalam rumus berikut:

F=q ( v x B ) (6.17)

di mana
F adalah gaya (dalam satuan/unit newton)
B adalah medan magnet (dalam unit tesla)
q adalah muatan listrik (dalam satuan coulomb)
v adalah arah kecepatan muatan (dalam unit meter per detik)
× adalah perkalian silang dari operasi vektor.

Gambar 6.9Kaidah tangan Kanan

Kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan
magnet B.
Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu
medan magnet (B), rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya
dalam kaidah tangan kanan):

F=LI x B (6.18)

di mana
F = gaya yang diukur dalam unit satuan newton
I = arus listrik dalam ampere
B = medan magnet dalam satuan tesla
= perkalian silang vektor, dan
L = panjang kawat listrik yang dialiri listrik dalam satuan meter.

Contoh Soal :

96
Fisika dasar 2021

1. Sebuah partikel bermuatan 1µC bergerak membentuk sudut 30° terhadap medan
magnetik homogen B = 10 -4 T. Kecepatan partikel tersebut 2000 m/s. Besar gaya
lorent yang dialami muatan adalah ..... N

Jawab :
Diketahui : q = 1µC = 10-6 C
B = 10-4 T
v = 2000m/s
Ditanya : FL = .....?
Jawab : FL = Bqv . sinα
= 10−4 .10−6 .2000 . sin 30
= 10−10 .2000.0,5
= 10−7 N

2. Sebuah partikel bermuatan 0,04 C bergerak sejajar dengan kawat berarus listrik 10
A. Jika jarak partikel – kawat 5 cm, laju paetikrl adalah 5 m/s, maka gaya yang
dialami partikel adalah.........µN (medan magnetnya dari kawat panjang berarus)
Jawab :
Diketahui : μo = 4π x 10 -7 WbA-1m-1
i = 10 A
a = 5 cm = 5 x 10-2 m
q = 0,04 C
α = 90˚
Ditanya : F =......?
μ o .i
Jawab :B=
2 πa
−7
4 π x 10 .10
= −2
2 π .5 x 10
= 4 x 10−5 T
F = q . v . Bsinα
= 0,04 . 5 .4 x 10−5
= 8 x 10−6 N

6.5Medan Listrik
6.5.1 Pengertian Medan Listrik
Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan
listrik, seperti elektron, ion, atau proton, dalam ruangan yang ada di sekitarnya.
Medan listrik memiliki satuan N/C atau dibaca Newton/coulomb. Medan listrik
umumnya dipelajari dalam bidang fisika dan bidang-bidang terkait, dan secara
tak langsung juga di bidang elektronika yang telah memanfaatkan medan listrik
ini dalam kawat konduktor (kabel).
Medan Listrik merupakan daerah atau ruang di sekitar benda yang bermuatan
listrik dimana jika sebuah benda bermuatan lainnya diletakkan pada daerah itu masih
mengalami gaya elektrostatis.

97
Fisika dasar 2021

Gaya listrik adalah gaya yang dialami oleh obyek bermuatan yang berada dalam
medan listrik. Rumusan gaya listrik kadang sering dipertukarkan dengan hukum
Coulomb, padahal gaya listrik bersifat lebih umum ketimbang hukum tersebut, yang
hanya berlaku untuk dua buah muatan titik. Jadi suatu titik dikatakan berada dalam
medan listrik apabila suatu benda yang bermuatan listrik ditempatkan pada titik
tersebut akan mengalami gaya listrik. Medan Listrik sering juga di pakai istilah kuat
medan listrik atau intensitas medan listrik. Kuat medan listrik di suatu titik adalah gaya
yang diderita oleh suatu muatan percobaan yang diletakkan dititi itu dibagi oleh besar
muatan percobaan.
Adanya medan gaya listrik digambarkan oleh Garis Medan Listrik (Lines of
Force) yang mempunyai sifat:
1. Garis Medan listrik keluar dari muatan positif menuju ke muatan negatif
2. Garis medan listrik antara dua muatan tidak pernah berpotongan.
3. Jika medan listrik di daerah itu kuat, maka garis medan listriknya rapat dan
sebaliknya.

Gambar 6.10. Arah Medan Listrik

Medan ada dua macam yaitu :


- Medan Skalar, misalnya temperatur, potensial dan ketinggian
- Medan vektor, misalnya medan listrik dan medan magnet
Ada dua jenis muatan listrik yang diberi nama positif dan negatif. Muatan listrik
selalu merupakan kelipatan bulat dari satuan muatan dasar e. Muatan dari elektron
adalah - e dan proton + e. Benda menjadi bermuatan akibat adanya perpindahan
muatan dari satu benda ke benda lainnya, biasanya dalam bentuk elektron. Muatan
bersifat kekal. Muatan tidak diciptakan maupun dimusnahkan pada proses pemberian
muatan, tetapi hanya berpindah tempat. Gaya yang dilakukan oleh satu muatan
kepada muatan lainnya bekerja sepanjang garis yang menghubungkan muatan-
muatan. Besarnya gaya berbanding lurus dengan hasil kali muatan muatan dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Gaya akan tolak menolak jika muatan
muatan mempunyai tanda yang sama dan akan tarik menarik jika mempunyai tanda
yang tidak sama. Hasil ini dikenal sebagai Hukum Coulomb :

q1 q2
F=k (6.19)
r2

Keterangan :
F= Gaya interaksi tarik – menarik / tolak menolak
q1 dan q2 = besarnya muatan

98
Fisika dasar 2021

r2= jarak kedua muatan


di mana k adalah tetapan Coulomb yang mempunyai harga
k = 8,99x109 N.m2 /C2

Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan


listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih mengalami gaya
listrik. Jika muatan lain berada di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan
listrik, muatan tersebut akan mengalami gaya listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak.
Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat digambarkan
menggunakan garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik
dengan arah keluar dari
muatan tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik dengan
arah masuk ke muatan tersebut. Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan
listrik dinamakan kuat medan listrik. Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam
medan listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut
adalah besar gaya listrik F yang timbul di antara keduanya dibagi besar muatan uji.
Jadi, dituliskan

F = E q’
(6.20)

Keterangan :
F = Gaya Listrik
E = Kuat Medan Listrik
q’= muatan uji

Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, maka
penjumlahan antara dua medan listrik atau lebih harus menggunakan penjumlahan
vektor. Arah medan listrik dari sebuah muatan positif di suatu titik adalah keluar atau
meninggalkan muatan tersebut. Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan
negatif di suatu titik adalah masuk atau menuju ke muatan tersebut.

6.5.2 Hukum Gauss


Sebelum membicarakan hukum Gauss ini, lebih dahulu kita masukkan
pengertian Fluks Iistrik. Dalam gambar dibawah ini, Q menyatakan jumlah aljabar
muatan-muatan (positif dan negatif) yang terdistribusi ke seluruh ruang. Garis putus-
putus menunjukkan suatu pcrmukaan S dalam ruang yang melingkupi seluruh muatan
Q. Fluks listrik yang menembus elemen luas ds di definisikan sebagai:

dФ = Ē dS (Nm2 / C)

disini ds =ňds adalah elemen vektor luas di P dan symbol ∫ . Menyatakan integral pada
seluruh permukaan tertutup S. Fluks listrik yang menembus suatu bidang tepat sama
dengan jumlah garis gaya yang melalui permukaan bidang itu, maka jumlah garis gaya
N adalah :

99
Fisika dasar 2021

N=Ф

Gambar 6.11 Garis gaya medan listrik


6.5.3 Garis-garis Medan Listrik
 Memvisualisasikan pola-pola medan listrik adalah dengan menggambarkan
garisgaris-garis dalam arah medan listrik listrik.
 Vector medan listrik di sebuah titik titik, , tangensial tangensial terhadap garis
garis-garis medan listrik listrik.
 Jumlah garis garis-garis per satuan luas permukaan yang tegak lurus garis – garis
medan listrik, sebanding dengan medan listrik di daerah tersebut.

Gambar 6.12 Gaya Coloumb disekitar suatu muatan listrik yang membentuk medan
listrik

6.5.4 Kuat Medan Gaya Listrik


Medan gaya listrik yaitu Gaya elektrostatik yang dialami oleh satu satuan
muatan positif yang diletakkan di titik itu setiap satuan muatannya. Didefinisikan
sebagai hasil bagi gaya listrik yang bekerja pada suatu muatan uji dengan besar
muatan uji tersebut. Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik
dinamakan kuat medan listrik. Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan
listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut adalah besar
gaya listrik F yang timbul di antara keduanya dibagi besar muatan uji.
Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, maka
penjumlahan antara dua medan listrik atau lebih harus menggunakan penjumlahan
vektor. Arah medan listrik dari sebuah muatan positif di suatu titik adalah keluar atau
meninggalkan muatan tersebut. Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan
negatif di suatu titik adalah masuk atau menuju ke muatan tersebut.

6.5.5 Fluks Listrik


Apabila terdapat garis-garis gaya dari suatu medan listrik homogen yang
menembus tegak lurus suatu bidang seluas A, maka hasil kali antara kuat medan listrik
E dan luas bidang A yang tegak lurus dengan medan listrik itu disebut dengan fluks
listrik (Φ).

100
Fisika dasar 2021

Gambar 6.13 fluk medan listrik


Φ = E A cos θ (6.21)
Di mana
Φ = fluks medan listrik (N/C m2 = weber = Wb)
E = kuat medan listrik (N/C)
A = luas bidang yang ditembus listrik (m2)
q = sudut antara vektor E dan garis normal bidang

6.5.6 Gejala Efek Medan Gaya Listrik


1. Sistem saraf. Mengantuk, insomnia, susah berkonsentrasi, mudah lupa, cepat
marah,
depresi,tegang leher, sempoyongan, nyeri kepala, kesemutan.
2. Sistem sirkulasi (jantung dan pembuluh darah). Nyeri dada, jantung berdebar-
debar,
gangguan irama jantung, tekanan darah tinggi.
3. Sistem pencernaan. Sariawan, sakit maag (gastritis), sembelit, mencret, perut
kembung.
4. Sistem penglihatan. Mata mudah lelah, penglihatan kabur.
5. Sistem pendengaran. Telinga berdenging. Sistem anggota gerak tubuh. Mudah
lelah,
nyeri otot, kaku pada persendian.
6. Sistem anggota gerak tubuh. Mudah lelah, nyeri otot, kaku pada persendian.
7. Sistem ekskresi (ginjal dan salurannya). Sering kencing, susah kencing.

Contoh soal:
1) Perhatikan Gambar berikut! Sebutir debu bermuatan +5 µC dan bermassa 1 mg
terapung bebas dalam medan listrik. Tentukan besarnya kuat medan listrik E yang
mempengaruhi debu tersebut (g=10 m/s2)?

101
Fisika dasar 2021

a. 3 N/C
b. 6 N/C
c. 2 N/C
d. 5 N/C
e. 4 N/C
PEMBAHASAN:

Gaya-gaya yang bekerja pada debu akibat:


(1) Medan gravitasi : w = m.g
(2) Medan listrik : F = q.E
Diketahui :
m = 1 mg = 10-6 kg
g = 10 m/s2
q = 5 µC = 5 x 10-6 C
Dalam keadaan setimbang : ∑Fy = 0, sehingga:
F=w
q.E = m.g
E = m.g
q
= 10-6. 10
5 x 10-6
= 2 N/C (C)

Soal -soal:

102
Fisika dasar 2021

1. Perhatikan Gambar dibawah ini!

Sebuah electron ( e = -1,6 x 10-19 C, m = 9 x 10-31 kg) dilepas tanpa kecepatan awal dari
sisi pelat bermuatan negative gan bergerak dipercepat menuju pelat positif. Apabila
jarak antar pelat, d = 16 cm dan medan listrik E = 4.500 N/C, berapa besarnya
percepatan electron?
a. 800 x 1012 m/s2
b. -800 x 1012 m/s2
c. 900 x 1012 m/s2
d. -900 x 1012 m/s2
e. 600 x 1012 m/s2
2. Dari soal nomor 2 diatas, berapa waktu yang diperlukan electron untuk mencapai
pelat positif?
a. 5 x 10-8 s
b. 4 x 10-8 s
c. 3 x 10-8 s
d. 2 x 10-8 s
e. 1 x 10-8 s
3. Dari soal nomor 2 diatas, berapa Laju electron saat tiba di pelat positif?
a. 1,6 x 107 m/s
b. 1,2 x 107 m/s
c. 1,4 x 107 m/s
d. 1,8 x 107 m/s
e. 1,3 x 107 m/s
4. Dengan konduktor pelat sejajar yang setiap pelatnya berbentuk empat persegi
panjang (panjang = 5 cm, lebar = 2 cm) diberi muatan 8,85 µC yang berlawanan
jenis, berapa rapat muatan listrik masing-masing pelat?
a. 8 x 10-3 C/m2
b. 9 x 10-3 C/m2
c. 8,85 x 10-4 C/m2
d. 8,85 x 10-5 C/m2
e. 8,85 x 10-3 C/m2

103
Fisika dasar 2021

BAB VII
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Tujuan Pembelajaran :
1. Menerapkan hukum faraday pada sumber-sumber induksi elektromagnetik.
2. Memformulasikan konsep induksi diri.
3. Menerapkan konsep GGL induksi dan GGL induksi diri pada generator dan transformator.
4. Menerapkan diagram rasio pada penyelesaian tentang arus bolak-balik.

7.1 Pengertian Induksi Elektromagnetik


Apabila di sekitar kumparan kawat terjadiperubahan jumlah garis gaya magnet
(medan magnet), dengan cara menggerakkan magnet keluar masuk dalam kumparan
atau menggerakan kumparan di sekitar magnet. Ternyata, ujung-ujung kumparan akan
timbul beda potensiallistrik. Apabila antar ujung-ujung kumparan dihubungkan
dengansuatu penghantar atau ampermeter akan mengalir arus listrik.Adanya arus
listrik ditunjukkan dengan bergeraknya jarumamperemeter, terjadinya arus listrik
hanya terjadi pada saatada gerak relatif antara magnet dengan kumparan, arus
tidakterjadi jika kumparan dan magnet sama-sama diam. Peristiwatimbulnya beda
potensial pada ujung-ujung kawat penghantarbila terjadi perubahan jumlah garis-garis
gaya magnet yangdilingkupi kumparan dinamakan induksi elektromagnetik.
Bedapotensial yang terjadi pada ujung-ujung kumparan disebutggl induksi (gaya gerak
listrik induksi) dan arus listrik yang timbul disebut arus listrik induksi. Peristiwa ini
pertama kalidiselidiki oleh dua orang ilmuwan fisika ditempat yang berbeda, tetapi
dalam waktu yang hampir bersamaan yaitu Michael Faraday (1791-1867) di Inggris.
Serta Joseph Henry (1797-1878)di Amerika Serikat.

7.2. GGL Induksi Elektromagnetik


7.2.1. Fluks magnetik
Konsep tentang fluks magnetik pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan Fisika
yang bernama Michael Faraday untuk menggambarkan medan magnet. Ia
menggambarkan medan magnet dengan menggunakan garis-garis gaya, di mana
daerah yang medan magnetnya kuat digambarkan garis gaya rapat dan yang kurang
kuat digambarkan dengan garis gaya yang kurang rapat. Sedangkan untuk daerah yang
memiliki kuat medan yang homogen digambarkan garis-garis gaya yang sejajar. Garis
gaya magnet dilukiskan dari kutub utara magnet dan berakhir di kutub selatan
magnet. Untuk menyatakan kuat medan magnetik dinyatakan dengan lambang B yang
disebut dengan induksi magnet. Induksi magnetik menyatakan kerapatan garis gaya
magnet. Sedangkan fluks magnetik menyatakan banyaknya jumlah garis gaya yang
menembus permukaan bidang secara tegak lurus, yang dapat dinyatakan dalam
persamaan, sebagai berikut.

Φ=B . A (7.1)
atau
Φ=B . A cos θ (7.2)

104
Fisika dasar 2021

Persamaan (7.2) dipakai apabila arah B tidak tegak lurus permukaan bidang.
Φ = fluks magnetik (Wb = weber)
B = induksi magnet (T atau WB.m-2)
A = luas permukaan bidang (m2)
θ = sudut yang dibentuk antara arah B dengan garis normal (radian atau derajat).

Dari rumus (7.1) dan (7.2) dapat diketahui bahwa Induksi Elektromagnetik
dapat diperoleh melalui berbagai cara yakni:
a. Menggerakkan loop atau penghantar di dalam medan magnet sehingga
menghasilkan luas penampang (A).

Gambar 7.1

b. Menggerakkan batang magnet terhadap kumparan sehingga menghasilkan


perubahan garis-garis gaya magnet (B)

Gambar 7.2

c. Kumparan atau penghantar berputar pada medan magnet yang menghasilkan


perubahan sudut (θ).

Gambar 7.3

Contoh soal:
Sebuah bidang seluas 200 cm 2 berada dalam medan magnet yang mempunyai kuat
medan magnet sebesar 8 x 10−2 T. Tentukan fluks magnetik pada bidang tersebut
apabila garis normal bidang dengan garis gaya magnet membentuk sudut 90 0.
Jawaban: Diketahui :B = 8 x 10−2 T

105
Fisika dasar 2021

A = 200 cm 2 = 2 x 10−2 m2
θ = 90 0
Ditanya : Berapakah besar fluks magnet ? (Φ)
Jawab :Φ = BA cos θ
= 8 x 10−2 T x 2 x 10−2 m 2 x cos 90 0
= 16 x 10−4 x 0 = 0 Weber

7.2.2 Hukum Faraday


a. Jika magnet batang digerakkan mendekati kumparan, maka jarum
galvanometer akan menyimpang ke kanan

Gambar 7.4

b. Jika magnet batang digerakkan menjauhi kumparan, maka jarum galvanometer


akan menyimpang ke kiri.

Gambar 7.5
c. Jika magnet batang diam tidak digerakkan, jarum galvanometer juga diam.

Gambar 7.6

106
Fisika dasar 2021

Jarum galvanometer yang bergerak menunjukkan adanya arus listrik yang timbul di
dalam kumparan pada saat terjadi gerak relatif pada magnet batang atau kumparan.
Peristiwa ini disebut induksi elektromagnetik, yaitu timbulnya ggl pada ujung-ujung
kumparan yang disebabkan karena adanya perubahan fluks magnetik yang dilingkupi
oleh kumparan, ggl yang timbul disebut ggl induksi. Hasil percobaan yang dilakukan
oleh Faraday menyimpulkan bahwa besarnya ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung
kumparan tergantung pada kecepatan perubahan fluks magnetik yang dilingkupinya.
Kesimpulan ini disebut hukum Faraday yang berbunyi :
“Besarnya ggl induksi yang timbul antara ujung-ujung kumparan berbanding lurus
dengan kecepatan perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan tersebut”.
Pernyataan hukum faraday diatas lalu dirumuskan secara matematis sebagai berikut :


ε =−N (7.3)
dt

Keterangan
ε= ggl induksi pada ujung-ujung kumparan (Volt)
N = jumlah lilitan dalam kumparan
ΔΦ = perubahan fluks magnetik (Wb)
Δt = selang waktu perubahan fluks magnetik (s)

= laju perubahan fluks magnetik (Wb. s−1 )
dt

Persamaan kedua rumus diatas itu digunakan jika perubahan fluks magnetik
berlangsung dalam waktu singkat atau Δt mendekati nol. Berdasarkan persamaan
kedua rumus diatas dapat diketahui bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi
terjadinya perubahan fluks magnetik yaitu
a. Luas bidang kumparan yang melingkupi garis gaya medan magnetik.
b. Perubahan induksi magnetiknya.
c. Perubahan sudut antara arah medan magnet dengan garis normal bidang
kumparan.
Contoh soal :
Sebuah kumparan terdiri dari 50 lilitan. Kumparan tersebut digerakkan di dalam
medan magnetik sehingga dalam waktu 0,02 s terjadi perubahan fluks magnet dari 3,1
x 10−4 Wb menjadi 0,1 x 10−4 Wb. Berapakah GGL rata-rata yang timbul dalam
kumparan?
Jawaban :
Diketahui :N = 50 lilitan
Φ 1 = 3,1 x 10−4 Wb
Φ 2 = 0,1 x 10−4 Wb
Δt = 0,02 s
Ditanya : Berapakah GGL rata-rata yang timbul dalam kumparan? (ε)
N ΔΦ
Jawab :ε = -
Δt

107
Fisika dasar 2021

N (Φ2 −Φ1 )
=-
Δt
−4 −4
50(0,1 .10 −3,1. 10 )
=-
2 .10−2
−4
50(−3,0 . 10 )
=- −2
2 . 10
= 0,75 Volt

a) Besarnya GGL Induksi karena Perubahan Luas Penampang Bidang Kumparan.


Untuk menyelidiki ggl induksi yang terjadi akibat perubahan luas penampang,
perhatikan gambar (7.7) berikut:

Gambar 7.7 GGL Induksi

Sebuah kawat penghantar berbentuk huruf U yang di atasnya terdapat sebuah


kawat penghantar (PQ) yang panjang l yang mudah bergerak bebas pada kawat
penghantar U. Kawat penghantar tersebut berada dalam medan magnet yang arahnya
masuk bidang gambar. Apabila kita menggerakkan kawat PQ ke kanan dengan
kecepatan v akan menyebabkan terjadinya perubahan luas penampang bidang yang
melingkupi garis gaya medan magnet. Apabila kawat PQ dalam selang waktu dt telah
berpindah sejauh ds maka selama itu terjadi perubahan luas penampang sebesar dA =
l ds, sehingga besarnya perubahan luas penampang per satuan waktu adalah :

dA ds
= ℓ = ℓv
dt dt

Sehingga besarnya ggl yang terjadi dapat dituliskan :

dΦ dA
ε=-N. = - NB = - NBℓv
dt dt
(7.4)

108
Fisika dasar 2021

Jika pada kumparan hanya terdiri atas satu lilitan maka ggl induksi dapat dinyatakan :

ε = - B ℓv (7.5)

Keterangan :
ε = ggl yang terjadi (Volt)
B = Induksi magnetik (Wb/m2)
ℓ = panjang kawat penghantar (m)
v = kecepatan kawat penghantar
Persamaan (7.5) di atas berlaku untuk arah υtegak lurus B, jika arah v membentuk
sudut terhadap B, maka menjadi :

ε = - B ℓ v sin θ (7.6)

Contoh Soal :

Perhatikan gambar di atas. Jika kawat PQ panjangnya 50 cm digerakkan ke kanan


dengan kecepatan 10 m/s. Hambatan R = 5 Ω dan induksi magnet sebesar 0,4 T.
Tentukan besarnya ggl induksi yang timbul dan kuat arus yang mengalir!
Jawaban : Diketahui :B = 0,4 T
l = 0,5 m
v = 10 m/s
θ = 90 0
Ditanya : Berapa besar ggl induksi yang timbul dalam rangkaian?
Jawab : ε = B l v sin θ
= 0,4 × 0,5 × 10 sin 90 0
= 2 Volt
b) GGL Induksi karena Perubahan Induksi Magnet
Perhatikan Gambar (7.9)di bawah ini,

109
Fisika dasar 2021

Gambar 7.8
Dua buah kumparan kawat yang saling berdekatan pada kumparan pertama
dirangkai dengan sebuah baterai dan sakelar, sedangkan kumparan yang satunya
dirangkai dengan galvanometer. Apabila sakelar ditutup terlihat bahwa jarum pada
galvanometer bergerak, demikian juga pada saat sakelar dibuka. Dengan membuka
dan menutup sakelar menyebabkan arus listrik yang mengalir pada kumparan I
berubah. Karena arus listrik melalui kumparan I, maka akan menimbulkan perubahan
medan magnet di sekitar kumparan. Perubahan medan magnet inipun terjadi pada
kumparan II, sehingga pada kumparan timbul ggl induksi. Besarnya ggl induksi yang
disebabkan karena perubahan induksi magnet ini digunakan sebagai dasar dalam
pembuatan transformator, secara matematik dapat dinyatakan :

dΦ dBA dB
ε =−N =−N =−NA (7.7)
dt dt dt

Contoh Soal :
Sebuah kumparan yang mempunyai luas bidang kumparan 20 cm 2 terdiri atas 1000
lilitan, jika pada kumparan tersebut terjadi perubahan induksi magnet sebesar 5 Wb/
m 2 per sekonnya, tentukan besarnya ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung
kumparan tersebut !
Jawaban : Diketahui :N = 1000 lilitan
A = 2 x 10−3 m2
db
= 5 Wb/m2
dt
Ditanya : Berapa besar ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung
kumparan? (ε)
db
Jawab : ε = N A
dt
= 1000 x 2 . 10−3 x 5 Wb/m2= 10 volt

c) GGL Induksi karena Perubahan Sudut antara B dan Garis Normal Bidang
Kumparan.
Perubahan fluks magnetik dapat juga terjadi jika sebuah kumparan diputar dalam
medan magnet, sehingga akan terjadi perubahan jumlah garis gaya magnet yang
dilingkupi oleh kumparan tersebut. Pada saat bidang kumparan tegak lurus arah
medan magnet, maka fluks magnetik mencapai harga maksimum dan sebaliknya pada
saat bidang kumparan sejajar arah medan magnet, maka fluks magnetik-nya akan
mencapai harga minimum. Hal ini terlihat pada gambar (7.10) di bawah ini :

110
Fisika dasar 2021

Gambar 7.9
Ggl induksi karena adanya perubahan sudut antara arah medan magnet dengan
garis normal bidang kumparan merupakan dasar dari dibuatnya dinamo atau
generator. Sehingga dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut :

dΦ dBA cos θ d cos θ


ε =−N =−N =−BAN (7.8)
dt dt dt

Apabila kumparan diputar dengan laju anguler ω maka dalam selang waktu t sekon,
garis normal bidang kumparan telah menempuh sudut sebesar θ = ωt sehingga :

d cos ωt
ε =−BAN =−BANω ¿
dt

ε =ε max sin ωt (7.9)

ε max=BAN ω (7.10)

Keterangan :
ε =gglinduksi ( volt )
B=induksi magnetik ( Wb . m )
−2

A=luasbidang kumparan ( m )
−2

N= jumlah lilitan kumparan


ω=laju anguler ( rad . s )
−1

ε max=ggl induksi maksimum ( volt )


t=lamanya kumparan berputar

Contoh soal :
Sebuah kumparan terdiri dari 200 lilitan berbentuk persegi panjang dengan panjang 10
cm dan lebar 5 cm. Kumparan ini bersumbu tegak lurus medan magnet sebesar 0,5
Wb/m 2, dan diputar dengan kecepatan 60 rad/s. Pada ujung kumparan akan timbul
GGL bolak-balik maksimum sebesar?
Jawaban : Diketahui : N = 200 lilitan
B = 0,5 Wb/m2
A=PxL
ω=60 rad / s
= 10 cm x 5 cm
= 50 cm = 0,5 m
Ditanya : Berapa GGL yang akan timbul?
Jawab :ε =B . A . ω . N
Wb rad
ε =0,5 2 .0,5 m.60 .200
m s
ε =30 Volt

111
Fisika dasar 2021

7.3 Hukum Lenz


Arah arus induksi yang terjadi baru dapat dijelaskan oleh Friederich Lenz pada tahun
1834 yang dikenal dengan hukum Lenz. Bunyi hukum Lenz adalah sebagai berikut :
“Jika ggl induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi yang dihasilkan
sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetik induksi yang menentang
perubahan medan magnetik (arus induksi berusaha mempertahankan fluks magnetik
totalnya konstan).”
Ketika kedudukan magnet dan kumparan diam, tidak ada perubahan fluks magnet
dalam kumparan. Tetapi ketika kutub utara magnet digerakkan mendekati kumparan,
maka timbul perubahan fluks magnetik. Lihat seperti gambar di bawah:

Gambar 7.10

Dengan demikian pada kumparan akan timbul fluks magnetik yang menentang
pertambahan fluks magnetik yang menembus kumparan. Oleh karena itu, arah fluks
induksi harus berlawanan dengan fluks magnetik. Dengan demikian fluks total yang
dilingkupi kumparan selalu konstan. Begitu juga pada saat magnet digerakkan
menjauhi kumparan, maka akan terjadi pengurangan fluks magnetik dalam kumparan,
akibatnya pada kumparan timbul fluks induksi yang menentang pengurangan fluks
magnet, sehingga selalu fluks totalnya konstan. Arah arus induksi dapat ditentukan
dengan aturan tangan kanan yaitu jika arah ibu jari menyatakan arah induksi magnet
maka arah lipatan jari-jari yang lain menyatakan arah arus.

7.4 GGL Induksi Diri


Ggl induksi diri adalah ggl induksi yang terjadi karena adanya perubahan fluks
magnetik yang ditimbulkan oleh rangkaian itu sendiri.
1. GGL Induksi Pada Kumparan
Ggl induksi diri besarnya tergantung pada kecepatan perubahan kuat arus listrik yang
terjadi, arah arus induksi yang terjadi sedemikian rupa akan menimbulkan medan
magnet yang berlawanan dengan medan magnet yang menyebabkan timbulnya
perubahan fluks magnetik. Besarnya ggl induksi diri yang terjadi dapat dituliskan dalam
persamaan :

112
Fisika dasar 2021

dl
ε =L
dt
(7.11)

L merupakan induktansi diri yang memiliki satuan Henry (H). Apabila perubahan kuat
arus yang terjadi konstan, maka dapat dituliskan:

ε =−L
ΔI
Δt
=−L ( )
I 1−I 2
t 2−t 1
(7.12)

Dengan:
ε =gglinduksi ( volt )
L=induktansi diri ( Henry )
I 1=kuat arus pada keadaan mula−mula( Ampere)
I 2=kuat arus pada keadaan akhir (Ampere)
Δ t=selang waktu perubahan kuat arus (sekon)

2. Energi yang Tersimpan pada Kumparan.


Apabila arus yang mengalir diputus tiba-tiba maka dengan adanya perubahan fluks
magnetik menyebabkan timbulnya ggl induksi diri yang menimbulkan arus induksi diri
pada kumparan yang berarti dalam kumparan tersebut tersimpan energi. Energi
tersebut disimpan oleh kumparan dalam bentuk medan magnet. Besarnya usaha total
yang dikeluarkan oleh suatu sumber tegangan (ggl induksi diri) dapat dinyatakan
dengan :

W=εIt
(7.13)

Untuk energi sesaat dalam selang waktu dt dapat dituliskan :

dW = ε I dt
(7.14)

Pada persamaan di atas ε adalah ggl induksi diri kumparan yang besarnya L dI/dt, maka
kita peroleh :

dI
dW = ( L ) I dt
dt
dW = L I dI (7.15)

Besarnya energi yang tersimpan dalam kumparan sama dengan usaha yang dilakukan
untuk mengalirkan arus listrik dalam kumparan dari nilai nol sampai nilai tertentu yang
tetap sebesar I, dapat diperoleh dengan mengintegralkan persamaan tersebut
sehingga diperoleh :

113
Fisika dasar 2021

W I
W =∫ dW =∫ LIdI=¿ ¿
0 0
1 2
W= LI (7.16)
2

Dengan:
ε =gglinduksi(volt )
L=induktansi diri kumparan( Henry )
I =kuat arus yang mengalir dari kumparan(Ampere)

Contoh soal :
Sebuah solenoid memiliki sebanyak 100 lilitan. Panjang dan luas penampang solenoid
masing-masing 75 cm dan 25 cm 2. Hitung energy yang dihasilkan oleh peristiwa induksi
diri, bila arus yang mengalirsebesar 10 ampere
Jawaban : Diketahui :N=100 lilitan
A= 25 cm2
=25. 10−4 m2
I= 10A
l =75. 10−2
Ditanya : energy yang dihasilkan bila arus sebesae 10 A?
2
μ AN
Jawab: L= o
l
−7 −4 2
4 π .10 .25 . 10 .100
¿ −2
75.10
4 −5
¿ π . 10 Henry
3
1 2
W = Li
2
1 4 −5 2 2 −3
¿ ∙ π ∙10 ∙ 10 = π ∙10 Joule
2 3 3

3. Induktansi Silang

114
Fisika dasar 2021

Gambar 7.11 Induktansi silang

GGL yang timbul pada kumparan primer (ε 1 ¿ maupun kumparan sekunder (ε 2 ¿ akibat
fluks pada kumparan primer/sekunder disebut induksi silang atau induksi timbal balik.
Besarnya GGL induksi adalah :

dΦ dl
ε 1=−N 1 atau ε 1=−M 2
dt dt
dΦ dl
ε 2=−N 2 atau ε 2=−M 1 (7.17)
dt dt

Notasi M dalam persamaan tersebut menyatakan induktansi timbal balik (induktansi


silang) antara kumparan primer dan kumparan sekunder yang memiliki satuan henry
(H) dan besarnya dapat dinyatakan dalam persamaan :

N 1 Q2 N 2 Q1
M= atau M = (7.18)
I2 I1

Apabila fluks magnetik yang ditimbulkan arus sebesar I 1 yang mengalir pada kumparan
yang terdiri atas N 1 lilitan dengan luas penampang bidang kumparan A maka akan
didapatkan persamaan :

μ0 N 1 N 2 A
M=
l
(7.19)

Keterangan :
M =induktansi silang atau timbal balik ( Henry )
μ0 =permeabilitas ruang hampa
N 1=banyaknya lilitan kumparan1
N 2=banyaknyalilitan kumparan2
A=luasbidang kumparan(m2)
l= panjang kumparan(meter )

7.5 TRANSFORMATOR

Gambar 7.12 Transformator

115
Fisika dasar 2021

Transformator berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik.


Transformator bekerja berdasar-kan induksi Faraday. Transformator dibedakan
menjadi dua, yaitu transfor-mator step down dan transformator step up.
Transformator pada prinsipnya berfungsi untuk mentransfer energi listrik dari
kumparan primer ke kumparan sekunder. Idealnya transfer energi tersebut tidak
kehilangan energi, tetapi kenyataannya ada sebagian energi yang hilang menjadi
energi kalor, sehingga pada transformator dikenal efisiensi transformator yaitu
perbandingan antara daya pada kumparan sekunder dengan daya pada kumparan
primer. Pada transformator berlaku :

V p :V s=N p : N s (7.20)

P s I s ×V s
η= = (7.21)
P p I p ×V p
Keterangan :
V p=tegangan pada kumparan primer
V p=tegangan pada kumparan sekunder
N p= jumlah lilitan pada kumparan primer
N s = jumlah lilitan pada kumparan sekunder
I p=arus yang mengalir pada kumparan primer
I s=arus yang mengalir pada kumparan sekunder
P p=daya listrik pada kumparan primer
Ps =daya listrik pada kumparan sekunder
η=efisiensi transformator yang biasanya dinyatakan dalam %
Contoh soal :
Diketahui sebuah transformator memiliki 300 lilitan primer dan 150 lilitan
sekunder.Tegangan primer trafo tersebut 0,024 kV.Tentukan tegangan sekunder pada
trafo tersebut ?
Jawaban :
Diketahui :Vp = 24v
Np = 300 lilitan
Ns = 150 lilitan
Ditanya : tegangan sekunder ? (Vs)

Vp Np
Jawab : =
Vs Ns
Vp x Ns
Vs=
Np
24 x 150
Vs=
300
= 12 Volt

Soal – soal :

116
Fisika dasar 2021

1. Medan magnetic yang besarnya 2x10 -4 T sejajar dengan sumbu x. kumparan


persegi dengan sisi 5 cm memiliki lilitan tunggal dan membentuk sudut θ dengan
sumbu z. fluks magnetic yang melalui kumparan bila besar sudut θ=60 ° adalah?

2. Tentukan fluks yang menembus sebuah bidang bujursangkar yang sisinya 20 √ 3cm.
jika terdapat induksi magnetic homogeny sebesar 200 wb/m 2 yang arahnya tegak
lurus bidang?

3. Sebuah kumparan terdiri dari 1200 lilitan berada didalam medan magnet. Jika
terjadi perubahan fluks megnetik dari 2x10 -2 wb menjadi 5x10-2 wb selama 0,3
detik maka besarnya ggl imbas adalah?

4. Pada sebuah rangkaian terdapat hambatan dan kawat lurus. Jika kawat lurus
panjangnya 50 cm digerakkan ke kanan dengan kecepatan 10 m/s. Hambatan R = 5
Ω dan induksi magnet sebesar 0,4 T, tentukan besarnya ggl induksi yang timbul
dan kuat arus yang mengalir dalam rangkaian!

5. Diketahui panjang sebuah kawat 80 m digerakkan ke kanan dengan kecepatan


10m/s , induksi magnet sebesar 0,7 T. Tentukan besarnya ggl induksi yang timbul?

6. Sebuah kumparan dan 500 lilitan diletakkan di dalam medan magnet yang besarnya
berubah terhadap waktu. Jika kumparan mengalami perubahan fluks magnet dari
0,06 T menjadi 0,09 T dalam waktu 1 s, maka GGL induksi yang dihasilkan
kumparan tersebut adalah?

7. Sebuah kumparan memiliki induktansi diri sebesar 700 Henry.Pada kumparan


tersebut terdapat arus yang mengalir sebesar 0,5 A.Berapakah Energi yang
tersimpan dalam kumparan tersebut?

8. Jika kita ingin mengubah tegangan AC 220 Volt menjadi 110 Volt dengan sebuah
transformator. Tegangan 220 Volt tadi dihubungkan dengan kumparan primer
yang mempunyai 1000 lilitan. Berapakah banyak jumlah lilitan kumparan
sekundernya?

9. Sebuah transformator dihubungkan dengan tegangan bolak-balik 110 volt, arusnya


2 ampere. Bila bagian sekunder menghasilkan daya 165 watt, maka efisiensinya
adalah ?

10. Pada sebuah Transformator diketahui Daya Primer 80 watt, dan Daya sekundernya
40 watt.Tentukan Efisiensi pada transformator tersebut!

117
Fisika dasar 2021

BAB VIII
BAHAN LISTRIK

Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat mengenal bahan listrik, diantaranya konduktor, semikonduktor, dan
superkonduktor.
2. Mahasiswa dapat mengenal jenis bahan konduktor, semikonduktor, dan superkonduktor.
3. Mahasiswa dapat mengenal klasifikasi bahan konduktor, semikonduktor, dan superkonduktor.
4. Mahasiswa dapat mengenal karakteristik bahan konduktor, semikonduktor, dan superkonduktor.
5. Mahasiswa dapat mengenal penerapan bahan konduktor, semikonduktor, dan superkonduktor.

8.1 Bahan Konduktor


Konduktor atau penghantar adalah zat atau bahan yang bersifat dapat
menghantarkan energy, baik energy listrik maupun energy kalor, baik berupa zat
padat, cair atau gas. Bahan-bahan yang bersifat konduktor ini biasanya digunakan
untuk membuat alat-alat yang sifatnya membutuhkan kecepatan transfer energy,
misalnya panci, setrika, kabel dan solder. Bahan-bahan penghantar (konduktor) adalah
bahan yang banyak mengandung elektron-elektron bebas, seperti logam, karbon, air
raksa, tubuh manusia, elektrolit, kayu basah, tanah (bumi).
Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan
muatan listrik. Bahan-bahan ini dipergunakan dalam alat-alat elektronika sebagai
isolator, atau penghambat mengalirnya arus listrik. Isolator berguna pula sebagai
penopang beban atau pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya arus
mengalir ke luar atau atara konduktor. Istilah ini juga dipergunakan untuk menamai
alat yang digunakan untuk menyanggakabel transmisi listrik pada tiang listrik.
Beberapa bahan, seperti kaca, kertas, atau Teflon merupakan bahan isolator
yang sangat bagus. Beberapa bahan sintetis masih "cukup bagus" dipergunakan
sebagai isolator kabel. Contohnya plastik atau karet. Bahan-bahan ini dipilih sebagai
isolator kabel karena lebih mudah dibentuk / diproses sementara masih bisa
menyumbat aliran listrik pada voltase menengah (ratusan, mungkin ribuan volt).

8.1.1 Perbedaan Sifat Bahan Konduktor dan Isolator


8.1.1.1 Sifat bahan konduktor

118
Fisika dasar 2021

a. Daya hantar listrik. Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami
hambatan dari penghantar itu sendiri. Besar hambatan tersebut tergantung dari
bahannya. Besar hambatan tiap meternya dengan luas penampang 1mm 2 pada
temperatur20C dinamakan hambatan jenis. Besarnya hambatan jenis suatu bahan
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

ρl
R= (8.1)
A
dimana :
R = hambatan dalam penghantar
 = hambatan jenis bahan
l = panjang penghantar
A = luas penampang kawat penghantar
b. Koefisien temperature hambatan. Suatu bahan akan mengalami perubahan volume
bila terjadi perubahan temperatur. Bahan akan memuai jika temperatur suhu naik
dan akan menyusut jika temperatur suhu turun. Besarnya perubahan hambatan
akibat perubahan suhu dapat diketahui dengan persamaan ;

R = R0 { 1 + α (t – t0)}, (8.2)

dimana :
R : besar hambatan setelah terjadinya perubahan suhu
R0 : besar hambatan awal, sebelum terjadinya perubahan suhu.
T: temperatur suhu akhir, dalam C
t0: temperatur suhu awal, dalam C
α : koefisien temperatur tahanan

c. Daya hantar panas. Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui
lapisan bahan tiap satuan waktu. Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam C.
Terutama diperhitungkan dalam pemakaian mesin listrik beserta perlengkapanya.
Pada umumnya logam mempunyai daya hantar panas yang tinggi.
d. Daya Tegangan tarik. Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama untuk hantaran
diatas tanah. Oleh sebab itu, bahan yang dipakai untuk keperluan tersebut harus
diketahui kekuatanya. Terutama menyangkut penggunaan dalam pendistribusian
tegangan tinggi.
e. Timbulnya daya eletro-motoris termo. Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua
titik kontak yang terbuat dari dua bahan logam yang berlainan jenis, karena dalam
suatu rangkaian, arus akan menimbulkan daya elektro-motoris termo tersendiri bila
terjadi perubahan temperatur suhu. Daya elektro-motoris termo dapat terjadi lebih
tinggi, sehingga dalam pengaturan arus dan tegangan dapat menyimpang meskipun
sangat kecil. Besarnya perbedaan tegangan yang dibangkitkan tergantung pada
sifat-sifat kedua bahan yang digunakan dan sebanding dengan perbedaan
temperaturnya. Daya elektro-motoris yang dibangkitkan oleh perbedaan
temperatur disebut dengan daya elektro-motoris termo.

119
Fisika dasar 2021

8.1.1.2 Sifat bahan isolator


Bahan-bahan isolator mempunyai sifat sebagai berikut :
a. Sifat kelistrikan. Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar. Penyekat
listrik ditujukan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua
penghantar yang berbeda potensial atau untuk mencegah loncatan listrik ke tanah.
Kebocoran arus listrik harus dibatasi sekecil-kecilnya.
b. Sifat mekanis. Mengingat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka
dipertimbangkan kekuatan struktur bahannya. Dengan demikian, dapat dibatasi hal-
hal penyebab kerusakan dikarenakan kesalahan pemakaian.
c. Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik, berpengaruh terhadap
kekuatan bahan penyekat. Demikian panas yang berasal dari luar (alam sekitar).
Dalam hal ini, kalau panas yang ditimbulkan cukup tinggi, maka penyekat yang
digunakan harus tepat. Adanya panas juga harus dipertimbangkan, agar tidak
merusak bahan penyekat yang digunakan.
d. Sifat kimia. Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat
mengakibatkan perubahan susunan kimia. Demikian juga pengaruh adanya
kelembapan udara, basah yang ada di sekitar bahan penyekat. Jika kelembapan
tidak dapat dihindari, haruslah dipilih bahan penyekat yang tahan terhadap air.
Demikian juga adanya zat-zat lain dapat merusak struktur kimia bahan. Pembagian
kelompok bahan penyekat adalah sebagai berikut :
 Bahan tambang (batu pualam, asbes, mika, dan sebagainya)
 Bahan berserat (benang, kain, kertas, prespon, kayu, dan sebagainya)
 Gelas dan keramik
 Plastic
 Karet, bakelit, ebonite, dan sebagainya
 Bahan yang dipadatkan
Penyekat bentuk cair yang penting dan banyak digunakan adalah minyak
transformator dan macam-macam hasil bumi. Sedang penyekat bentuk gas adalah
nitrogen dan karbondioksida (CO2). Penggunaan bahan isolator selain sebagai bahan
penyekat adalah sebagai tahanan.Sesuai dengan penggunaannya bahan tahanan
haruslah memiliki tahanan jenis yang tinggi, koefisien temperature yang tinggi, dan
memiliki daya elektro-motoris termo yang kecil.

8.1.2 Konduktivitas Listrik


Konduktivitas listrikadalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan pada ujung‐
ujung sebuah konduktor, muatan-muatan bergeraknya akan berpindah, menghasilkan
arus listrik. Konduktivitas listrik didefinsikan sebagai ratio dari rapat arus terhadap kuat
medan listrik. Sifat daya hantar listrik material dinyatakan dengan konduktivitas, yaitu
kebalikan dari resistivitas atau tahanan jenis penghantar
Satuan konduktivitas adalah (ohm meter). Logam atau material yang
merupakan penghantar listrik yang baik (konduktor), memiliki konduktivitas listrik
dengan orde 107 (ohm.meter) -1 dan sebaliknya material isolator memiliki
konduktivitas yang sangat rendah, yaitu antara 10-10 sampai dengan 10-20 (ohm.m)-1.
Material semi konduktor yang konduktivitasnya berkisar antara 10-6 sampai dengan

120
Fisika dasar 2021

10-4 (ohm.m)-1. Berbeda pada kabel tegangan rendah, pada kabel tegangan
menengah untuk pemenuhan fungsi penghantar dan pengaman terhadap penggunaan,
ketiga jenis atau sifat konduktivitas tersebut diatas digunakan semuanya.
Pada konduktor:
Temperatur naik  resistivitas naik

Gambar 8.1 Pergerakan elektron


Gambar 8.1 menjelaskan bahwa “Elektron tidak terikat kuat, sehingga ketika
suhu naik  atom-atom akan bervibrasi dengan lebih cepat  menghalangi gerakan
electron  tahanan naik”

Tabel 8.1Konduktivitas listrik berbagai logam dan paduannya pada suhu kamar.

Logam Konduktivitas listrik Ohm meter


Perak (Ag) 6,8 107
Tembaga (Cu) 6,0 107
Emas (Au) 4,3 107
Alumunium (Ac) 3,8 107
Kuningan (70% Cu – 30% Zn) 1,6 107
Besi (Fe) 1,0 107
Baja karbon (Efe - C) 0,6 107
Baja tahan karat (Efe - Cr) 0,2 107

8.1.3 Ikatan Kimia dalam Konduktor


Na merupakan salah satu padatan yang bersifat logam. Konfigurasi atom Na
adalah 1s2 2s2 2p6 3s1. Sesudah membentuk padatan, diagram pita energipadatan Na
dapat digambarkan seperti terlihat pada gambar berikut :

Gambar 8.2 Pita valensi

121
Fisika dasar 2021

Pada atom Na orbital 3s yang seharusnya dapat memuat 2 elektron


hanya terisi 1 elektron; inilah elektron valensi atom Na. Oleh karena itu pita
energi 3s pada padatan Na hanya setengah terisi, dan disebut pita valensi.
Orbital berikutnya 3p tidak terisi elektron (kosong). Diantara pita-pita energi
terdapat celah energi yang merupakan celah terlarang bagi elektron. Akibatnya
adalah bahwa elektron di pita konduksi 3s mempunyai peluang lebih banyak
bertemu dengan orbital yang belum terisi. Keadaan bertumpang tindihnya pita
energi semacam ini biasa terjadi pada metal.
Pada 0K elektron terdistribusi dalam pita valensi sampai tingkat
tertinggi yang disebut tingkat Fermi, EF. Pada temperature kamar elektron di
sekitar tingkat energi Fermi mendapat tambahan energi dan mampu naik ke
orbital di atasnya yang masih kosong. Elektron yang naik ini relative bebas
sehingga medan listrik dari luar akan menyebabkan elektron bergerak dan
terjadilah arus listrik. Oleh karena itu material dengan struktur pita energi
seperti ini, di mana pita energi yang tertinggi tidak terisi penuh, merupakan
konduktor yang baik (juga disebut metal). Pita valensi 3s pada padatan Na yang
setengah terisi disebut juga pita konduksi.
Terbentuknya pita energi dapat pula kita lihat sebagai terjadinya
perluasan kotak potensial sebagai akibat kotak-kotak yang tumpang-tindih.
Ruang di sekitar suatu ion dapat kita pandang sebagai kotak potensial. Dalam
kotak inilah electron terjebak. Jika ion-ion tersusun secara rapat, maka kotak-
kotak potensial ini saling tumpang-tindih sehingga membentuk kotak potensial
yang lebih besar. Dengan membesarnya kotak potensial maka tingkat-tingkat
energi menjadi rapat. Rapatnya tingkat energi memudahkan elektron
berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi dengan hanya sedikit tambahan
energi, misalnya dari medan listrik. Oleh karena itu metal memiliki
konduktivitas listrik yang tinggi.
Metal merupakan unsur kimia yang membentuk ion positif jika
senyawanya berada dalam larutan dan dengan air membentuk hidroksida
bukan membentuk asam. Sekitar 75% unsur kimia adalah metal yang terdapat
dalam setiap grup dalam Tabel Periodik Unsur kecuali grup VIIA dan gas mulia.
Kebanyakan metal membentuk padatan kristal, memiliki kilat logam,
merupakan konduktor listrik yang baik, dan mempunyai reaktivitas kimia yang
cukup tinggi. Beberapa jenis metal cukup keras dan memiliki kekuatan fisik
(mekanik dan thermal) yang tinggi.
Suatu metal larut dalam metal yang lain (metal alloy). Kehadiran sedikit
unsur lain (tidak harus metal) dalam metal sangat mempengaruhi sifat metal;
misalnya karbon dalam besi. Metal merkuri, cesium, dan galium, berada dalam
fasa cair pada temperatur kamar.
Tumpang tindih pita energi juga terjadi pada metal transisi. Pada Fe
misalnya, tumpang tindih terjadi antara pita 3d, 4s, dan 4p. Yang disebut metal
transisi (unsure transisi) adalah unsur yang dalam pengisian electrondi tingkat
energi terluarnya tersela oleh masuknya orbital dibawahnyanamun memiliki
energi lebih tinggi untuk mencapai pengisian dari 8 ke 18atau 32 elektron.
Hanya unsur inilah yang membentuk ikatan melaluiperan elektron di tingkat

122
Fisika dasar 2021

energi terluar dan tingkat dibawahnya. Semuaunsur yang lain membentuk


ikatan melalui peran elektron dalam tingkatenergi terluar. Yang termasuk
dalam kelompok metal tansisi (unsuretransisi) adalah unsur nomer 21 – 29 (Sc –
Cu), 39 – 47 (Y – Ag), 57 – 79(La – Au), 89 dst (Ac dst).

Tabel 8.2 Data ikatan valensi

8.1.4 Bahan Konduktor


Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan-
persyaratan sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium yang
diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya untuk
menaikkan kekuatan mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang dipadukan
dengan cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).

8.1.5 Klasifikasi Konduktor


Klasifikasi konduktor menurut bahannya:
1. Kawat logam biasa, contoh:
a. BBC (Bare Copper Conductor).
b. AAC (All Aluminum Alloy Conductor).
2. Kawat logam campuran (Alloy), contoh:
a. AAAC (All Aluminum Alloy Conductor.
b. Kawat logam paduan (composite), seperti: kawat baja berlapis tembaga
(Copper Clad Steel) dan kawat baja berlapis aluminium (Aluminum Clad Steel).
3. Kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis logam atau
lebih, contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced).
Klasifikasi konduktor menurut konstruksinya:
1. kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
2. kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang dililit
menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris.

123
Fisika dasar 2021

3. kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk
mendapatkan garis tengah luar yang besar.
Klasifikasi konduktor menurut fisiknya:
1. konduktor telanjang.
2. konduktor berisolasi, yang merupakan konduktor telanjang dan pada bagian
luarnya diisolasi sesuai dengan peruntukan tegangan kerja, contoh:
a. Kabel twisted.
b. Kabel NYY
c. Kabel NYCY
d. Kabel NYFGBY

8.1.6 Karakteristik Konduktor


Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor, yaitu:
1. karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang
menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981, untuk
konduktor 70 mm berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 C, maka
kemampuan maksimal dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).
2. karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor zterhadap arus
listrik yang melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2
berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 C, maka kemampuan maksimum dari
konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).

8.1.7 Penerapan Bahan Konduktor


Beberapa contoh penerapan bahan konduktor antara lain :
8.1.7.1 Termokopel
Termokopel adalah sensorsuhu yang banyak digunakan untuk mengubah
perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltage).
Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang
sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar
dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C.
Pada tahun 1821, seorang fisikawan Estonia bernama Thomas Johann
Seebeck menemukan bahwa sebuah konduktor (semacam logam) yang diberi
perbedaan panas secara gradien akan menghasilkan tegangan listrik. Hal ini disebut
sebagai efek termoelektrik. Untuk mengukur perubahan panas ini gabungan dua
macam konduktor sekaligus sering dipakai pada ujung benda panas yang diukur.
Konduktor tambahan ini kemudian akan mengalami gradiasi suhu, dan mengalami
perubahan tegangan secara berkebalikan dengan perbedaan temperatur benda.
Menggunakan logam yang berbeda untuk melengkapi sirkuit akan menghasilkan
tegangan yang berbeda, meninggalkan perbedaan kecil tegangan memungkinkan kita
melakukan pengukuran, yang bertambah sesuai temperatur. Perbedaan ini umumnya
berkisar antara 1 hingga 70 microvolt tiap derajad celcius untuk kisaran yang dihasilkan
kombinasi logam modern. Beberapa kombinasi menjadi populer sebagai standar
industri, dilihat dari biaya, ketersediaanya, kemudahan, titik lebur, kemampuan kimia,
stabilitas, dan hasil. Sangat penting diingat bahwa termokopel mengukur perbedaan
temperatur di antara 2 titik, bukan temperatur absolut.

124
Fisika dasar 2021

Gambar 8.3 AVO meter


8.1.7.2 Solder
Solder merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian
elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB. Solder merupakan alat
elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energi panas. Solder banyak jenis
dan beragam bentuknya, pada umumnya berbentuk seperti pistol, dan lurus dengan
mata solder di ujung yang berbentuk lancip, dan dilengkapi tombol
pengatur suhu ukuran tinggi rendahnya panas yang dihasilkan untuk membuat kawat
timah mencair agar dapat melepaskan atau menyatukan kaki-kaki komponen pada
papan PCB. Suhu panasnya yang terlalu berlebihan dapat merusak komponen atau
menyebabkan komponen lain ikut terlepas. Solder pula digunakan untuk upaya
alternatif jumper dengan menghubungkan kabel kecil pada hubungan yang putus pada
papan PCB agar yang retak atau terputus agar dapat tersambung kembali.

8.1.7.3 Kabel
Kabelmerupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan
sinyal dari satu tempat ke tempat lain. Kabel seiring dengan perkembangannya
dari waktu ke waktu terdiri dari berbagai jenis dan ukuran yang membedakan
satu dengan lainnya, dicontohkan seperti gambar 8.5.

Gambar 8.4 Kabel

Berdasarkan jenisnya, kabel terbagi menjadi 3 yakni kabel tembaga (copper), kabel


koaksial, dan kabel serat optik.

125
Fisika dasar 2021

Kabel mulai ditemukan saat manusia membutuhkan sebuah alat yang


berguna untuk menghubungkan suatu perangkat dengan perangkat lain, dan
ditemukan pada awal 1400an. Proses penemuan kabel ini tidak sama antara
satu jenis kabel dengan kabel lainnya. Penemuan kabel tembaga membutuhkan
proses yang paling lama dibanding kabel yang lain, hingga akhirnya berhasil
ditemukan sebuah telepon. Penemuan kabel koaksial mengikuti penemuan
kabel tembaga.Baru-baru ini, kabel koaksial telah disempurnakan kembali
dengan penemuan kabel serat optik yang sangat tipis dan mampu
mentransmisikan sinyal cahaya.

8.2 Bahan Semikonduktor


Semikonduktor adalah suatu bahan yang pada suhu normal bersifat isolator,
tapi dengan mudah dapat menjadi konduktor jika diberi energi kecil (misalnya
dipanaskan). Biasanya bahan ini terbuat dari unsur Si (Silikon) atau Ge (Germanium).
Kedua unsur ini dalam "susunan berkala" (sistem periodik) termasuk dalam golongan
4A, jadi memp.2unyai 4 elektron valensi. Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan
konduktivitas listrik yang berada di antara insulator dan konduktor. Semikonduktor
disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Sebuah semikonduktor
bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada
temperatur ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan semikonduksi yang sering
digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa
disebut pendonor elektron). Untuk informasi bagaimana semikonduktor digunakan
sebagai alat elektronik, lihat alat semikonduktor. Salah satu alasan utama kegunaan
semikonduktor dalam elektronik adalah sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam
sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian.
Ketidakmurnian ini disebut dopan. Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat
meningkatkan konduktivitasnya dengan faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam
sirkuit terpadu modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali
digunakan sebagai pengganti logam.
Semikonduktor dengan properti elektronik yang dapat diprediksi dan
handal diperlukan untuk produksi massa. Tingkat kemurnian kimia yang
diperlukan sangat tinggi karena adanya ketidaksempurnaan, bahkan dalam
proporsi sangat kecil dapat memiliki efek besar pada properti dari material.
Kristal dengan tingkat kesempurnaan yang tinggi juga diperlukan, karena
kesalahan dalam struktur kristal (seperti dislokasi, kembaran, dan retak
tumpukan) mengganggu properti semikonduktivitas dari material. Retakan
kristal merupakan penyebab utama rusaknya perangkat semikonduktor.
Semakin besar kristal, semakin sulit mencapai kesempurnaan yang diperlukan.
Proses produksi massa saat ini menggunakan ingot (bahan dasar) kristal dengan
diameter antara empat hingga dua belas inci (300 mm) yang ditumbuhkan
sebagai silinder kemudian diiris menjadi wafer.
Karena diperlukannya tingkat kemurnian kimia dan kesempurnaan
struktur kristal untuk membuat perangkat semikonduktor, metode khusus telah

126
Fisika dasar 2021

dikembangkan untuk memproduksi bahan semikonduktor awal. Sebuah teknik


untuk mencapai kemurnian tinggi termasuk pertumbuhan kristal menggunakan
proses Czochralski. Langkah tambahan yang dapat digunakan untuk lebih
meningkatkan kemurnian dikenal sebagai perbaikan zona. Dalam perbaikan
zona, sebagian dari kristal padat dicairkan. Impuritas cenderung berkonsentrasi
di daerah yang dicairkan, sedangkan material yang diinginkan mengkristal
kembali sehingga menghasilkan bahan lebih murni dan kristal dengan lebih
sedikit kesalahan.

8.2.1 Macam – Macam Bahan Semikonduktor


8.2.1.1 Semikonduktor intrinsik (murni)
Silikon dan germanium merupakan dua jenis semikonduktor yang sangat
penting dalam elektronika. Keduanya terletak pada kolom empat dalam tabel periodik
dan mempunyai elektron valensi empat. Struktur kristal silikon dan germanium
berbentuk tetrahedral dengan setiap atom memakai bersama sebuah elektron valensi
dengan atom-atom tetangganya. Gambar 8.5 memperlihatkan bentuk ikatan kovalen
dalam dua dimensi. Pada temperatur mendekati harga nol mutlak, elektron pada kulit
terluar terikat dengan erat sehingga tidak terdapat elektron bebas atau silikon bersifat
sebagai insulator.

Gambar 8.5 Ikatankovalen dalam dua dimensi

Energi yang diperlukan untuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah


sebesar 1,1 eV untuk silicon, karena pada suhu rendah semikonduktor kan
berperilaku seperti isolator dan 0,7 eV untuk germanium. Pada temperatur
ruang (300K), sejumlah elektron mempunyai energi yang cukup besar untuk
melepaskan diri dari ikatan dan tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi
menjadi elektron bebas. Besarya energi yang diperlukan untuk melepaskan
elektron dari pita valensi ke pita konduksi ini disebut energi terlarang (energy
gap). Jika sebuah ikatan kovalen terputus, maka akan terjadi kekosongan atau
lubang (hole). Pada daerah dimana terjadi kekosongan akan terdapat kelebihan
muatan positif, dan daerah yang ditempati electron bebas mempunyai
kelebihan muatan negatif. Kedua muatan inilah yang memberikan kontribusi
adanya aliran listrik pada semikonduktor murni. Jika elektron valensi dari ikatan
kovalen yang lain mengisi lubang tersebut, maka akan terjadi lubang baru di
tempat yang lain dan seolah - olah sebuah muatan positif bergerak dari lubang
yang lama ke lubang baru.

127
Fisika dasar 2021

Gambar 8.6 Struktur Kristal silicon memperlihatkan adanya sebuah ikatan kovalen yang terputus.

Gambar 8.7 Diagram pita energy menunjukkan tereksitasinya electron ke pita konduksi dan
meninggalkan lubang pita valensi.

Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai “arus drift” dapat
dituliskan sebagai berikut:
“Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor adalah akibat adanya
dua partikel masing-masing bermuatan positif dan negative yang bergerak
dengan arah yang berlawanan akibat adanya pengaruh medan listrik”
Akibat adanya dua pembawa muatan tersebut, besarnya rapat arus dinyatakan
sebagai:

J npqn p ( 8.3 )

dimana : n dan p= konsentrasi elektron dan lubang (m-3)


n µ dan p µ = mobilitas elektron dan lubang (m2 V-1 s-1)
(n p) q n p σ = konduktivitas (S cm-1)

Karena timbulnya lubang dan elektron terjadi secara serentak, maka pada
semikonduktor murni, jumlah lubang sama dengan jumlah elektron atau dituliskan
sebagai i n = p = m (8.3) dimana i n disebut sebagai konsentrasi intrinsik. Beberapa
properti dasar silikon dan germanium diperlihatkan pada tabel 8.3

Tabel 8.3 Beberapa properti dasar silikon dan germanium pada 300 K

Properti Sili Ger

128
Fisika dasar 2021

con manium
Energy terlarang/gap (eV) 1,1 0,67
Mobilitas electron, μp(m2V-1s-1) 0,1 0,39
35
2 -1 -1
Mobilitas lubang, μp(m V s ) 0,0 0,19
48
-3
Konsentrasi intrinsik, n1(m ) 1,5 2,4
x 1016 x 1019
Resistifitas intrinsic, ρ1(Ωm) 23 0,46
00

8.2.1.2 Semikonduktor ekstrinsik ( tak murni )


Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor yang telah dikotori atau
disisipi oleh atom lain. Pengotoran atau penyisipan atom lain pada suatu
semikonduktor biasanya bertujuan untuk meningkatkan konduktivitas semikonduktor.
Tidak semua electron valensi atom murni bahan dapat digunakan sebagai atom
pengotor. Agar suatu bahan dapat digunakan sebagai atom pengotor, maka ia harus
memenuhi syarat antara lain memiliki ukuran sama tau hamper sama dengan atom
murni agar dapat menempati kisi – kisi pada atom murni tanpa merusak susunan
Kristal dan memiliki electron valensi yang berbeda satu denganelektron valensi atom
murni. Kita dapat memasukkan pengotor berupa atom-atom dari kolom tiga atau lima
dalam tabel periodik (memberi doping) ke dalam silikon atau germanium murni.
Elemen semikonduktor beserta atom pengotor yang biasa digunakan diperlihatkan
pada table. Semi konduktor ekstrinsik adalah semikonduktor instrinsik yang mendapat
pengotoran (doping) atom - atom asing. Konsentrasi pengotoran ini sangat kecil,
dengan perbandingan atom pengotor (asing) dengan atom asli berkisar antara 1 : 100
juta sampai dengan 1 : 1 juta.
Tabel 8.4 Elemen Semikonduktor pada Tabel Periodik

KOLOM III KOLOM IV KOLOM V


5 6 7
B C N
BORON CARBON NITROGEN
10,82 12,01 14,008
13 14 15
Al Si p
ALUMUNIU SILICON PHOSPORUS
M 28,09 31,02
26,97
31 32 33
Ga Ge As
GALLIUM GERMANIU ARSENIC
69,72 M 74,91
72,60
49 50 51

129
Fisika dasar 2021

In Sn Sb
INDIUM TIN ANTIMONY
114,8 118,7 121,8
8.2.2 Doping Dengan Atom Donor dan Akseptor
Semikonduktor murni disebut sebagai bahan intrinsic. Sebelum bahan
semikonduktor dapat dipakai untuk manufaktur divais, atom-atom impuriti harus
ditambahkan pada semikonduktor murni. Proses ini disebut doping, dan dengan proses
ini konduktivitas bahan dapat ditingkatkan secara signifikan. Bahan semikonduktor
yang telah di-doping disebut bahan extrinsic. Ada dua macam doping, doping dengan
atom donor dan doping dengan atom akseptor. Doping dengan atom donor
menghasilkan elektron-elekttron bebas di conduction band (yaitu elektron-elektron
yang tidak terikat pada sebuah atom). Doping dengan atom akseptor menghasilkan
hole di valence band, yaitu kekurangan elektron-elektron valensi di dalam bahan.

8.2.2.1 Doping dengan atom donor


Dilaksanakan dengan jalan menambahkan atom-atom impuriti yang
mempunyai lima elektron dan tiga hole di orbit valensi. Atom-atom impuriti
membentuk ikatan kovalen dengan atom silikon atau dengan atom germanium, tapi
karena atom-atom semikonduktor mempunyai hanya empat elektron dan empat hole
di orbit valensinya, maka ada kelebihan sebuah elektron orbit valensi untuk setiap
atom impuriti ditambahkan. Setiap kelebihan elektron itu masuk ke dalam conduction
band sebagai sebuah elektron bebas. Karena tidak ada hole untuk elektron kelima dari
orbit terluar dari atom impuriti, karena itu, elektron tsb menjadi elektron bebas.
Karena elektron bebas mempunyai muatan negatip, bahan yang di-doping dengan
atom donor disebut bahan semikonduktor jenis-n.

Gambar 8.8 Atom donor

Elektron-elektron bebas di conduction band dapat dengan mudah dgerakkan di


bawah pengaruh suatu medan listrik. Akibatnya, terjadi kebanyakan konduksi terjadi
oleh gerakan elektron di dalam bahan semikonduktor yang di-doping dengan atom
donor. Bahan yang di-doping itu tetap netral secara listrik (yaitu tidak bermuatan baik
listrik positip maupun listrik negatip), karena jumlah total elektron (termasuk elektron
bebas) tetap sama dengan jumlah total proton di dalam nucleus atom. (Jumlah proton
di dalam setiap atom impuriti sama dengan banyaknya elektron orbit.) Istilah doping
dengan atom donor berasal dari kenyataan bahwa ada sebuah elektron yang
didonorkan pada conduction band oleh setiap atom impuriti. Atom impuriti donor

130
Fisika dasar 2021

biasanya antimon, fosfor, dan arsen. Karena mempunyai lima elektron valensi, atom
itu disebut atom-atom pentavalen.

8.2.2.2 Doping dengan atom akseptor


Digunakan atom-atom impuriti yang mempunyai orbit terluar yang
mengandung tiga elektron valensi dan lima hole. Atom-atom dengan tiga elektron
valensi (atom trivalen) itu adalah boron, aluminium, dan gallium. Atom-atom ini
membentuk ikatan dengan atom-atom semikonduktor, tapi ikatan itu kekurangan satu
elektron untuk sebuah orbit terluar dengan delapan elektron lengkap. Pada gambar di
bawah ini, atom impuriti digambarkan dengan mempunyai hanya tiga elektron valensi,
sehingga ada hole dalam ikatannya dengan atom-atom di sekitarnya. Jadi, doping
dengan atom akseptor, hule timbul ke dalam valence band, sehingga konduksi terjadi
dengan proses pemindahan hole.

Gambar 8.9 Hole

Karena hole dikatakan mempunyai muatan positip, bahan semikonduktr yang di-
doping dengan atom akseptor disebut sebagai bahan jenis-p. Separti pada jenis-n,
bahan itu tetap netral secara listrik, karena jumlah total elektron orbit dalam setiap
atom sama dengan jumlah total proton di dalam nucleus atom. Hole dapat menerima
sebuah elektron bebas, karena itu disebut doping dengan atom akseptor. Bahkan pada
bahan semikonduktor intrinsic pada suhu kamar, mempunyai sejumlah elekktron
bebas dan holes. Hal ini disebabkan oleh energi termal yang menimbulkan beberapa
elektron memutus ikatan dengan atom-atomnya dan masuk ke conduction band, jadi
membentuk pasangan-pasanngan elektron dan hole. Proses itu disebut hole-electron
pair generation, dan proses sebaliknya disebut recombination. Seperti namanya,
rekombinasi terjadi bila sebuah elektron bersatu ke dalam sebuah hole di valence
band. Karena lebih banyak elektron dari pada hole di bahan jenis-n, elektron-elektron
itu disebut pembawa muatan mayoritas, dan hole disebut pembawa muatan
minoritas. Pada bahan jenis-p, hole adalah pembawa muatan majoritas dan elektron
adalah pembawa muatan minoritas.

8.2.3 Type Semikonduktor Ekstrinsik


8.2.3.1 Semikonduktor type - p
Terjadi jika semikonduktor murni (Si) dicampuri (dikotori) oleh unsur dari
golongan 3A, misalnya Ga atau Al. Hal ini terjadi karena unsur golongan 3A mempunyai

131
Fisika dasar 2021

3 elektron valensi, sehingga saat terjadi ikatan kovalen, terdapat kekurangan elektron
(ada daerah kosong yang biasanya disebut "hole" → dianggap bermuatan positif).
Dengan cara yang sama seperti pada semikonduktor tipe-n, semikonduktor tipe-p
dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecif atom pengotor trivalen
(aluminium, boron, galium atau indium) pada semikonduktor murni, misalnya silikon
murni. Atom-atom pengotor (dopan) ini mempunyai tiga elektron valensi sehingga
secara efektif hanya dapat membentuk tiga ikatan kovalen. Saat sebuah atom trivalen
menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, terbentuk tiga ikatan kovalen lengkap,
dan tersisa sebuah muatan positif dari atom silikon yang tidak berpasangan yang
disebut lubang (hole). Material yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut
semikonduktor tipe-p karena menghasilkan pembawa muatan negatif pada kristal yang
netral. Karena atom pengotor menerima elektron, maka atom pengotor ini disebut
sebagai atom aseptor (acceptor). Secara skematik semikonduktor tipe-p digambarkan
seperti terlihat pada gambar 8.6.

Gambar 8.10 (a) Struktur Kristal silicon dengan sebuah atom pengotor valensi tiga (b) Struktur pita
energy semikonduktor type-p, perhatikan letak tingkat energy atom akseptor.

8.2.3.2 Semikonduktor type - n


Terjadi jika semikonduktor murni (Si) dicampuri (dikotori) oleh unsur
dari golongan 5A, misalnya As (Arsen). Hal ini terjadi karena unsur golongan 5A
mempunyai 5 elektron valensi, sehingga saat terjadi ikatan kovalen, terdapat
kelebihan elektron → bermuatan negative. Semikonduktor tipe-n dapat dibuat
dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor pentavalen (antimony,
phosphorus atau arsenic) pada silikon murni. Atom-atom pengotor (dopan) ini
mempunyai lima electron valensi sehingga secara efektif memiliki muatan
sebesar +5q. Saat sebuah atom pentavalen menempati posisi atom silicon
dalam kisi kristal, hanya empat elektron valensi yang dapat membentuk ikatan
kovalen lengkap, dan tersisa sebuah elektron yang tidak berpasangan. Dengan
adanya energi thermal yang kecil saja, sisa elektron ini akan menjadi electron
bebas dan siap menjadi pembawa muatan dalam proses hantaran listrik.
Material yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor
tipe-n karena menghasilkan pembawa muatan negatif dari kristal yang netral.
Karena atom pengotor memberikan elektron, maka atom pengotor ini disebut
sebagai atom donor.

132
Fisika dasar 2021

Gambar 8.11 Struktur Kristal silicon dengan seuah atom pengotor valensi lima

Gambar 8.12 Struktur pita energy semikonduktor type-n , perhatikan letak tingkat energy atom donor.
8.2.4 Aplikasi Semikonduktor
Banyak sekali aplikasi penggunaan bahan semikonduktor khususnya pada
perangkat elektronika, karena bahan semikonduktor sangat penting dakam
elektronika. Salah satunya adalah diode semikonduktor dan transistor. 2 piranti
elektronika ini mrupakan perpaduan bahan semikonduktor jenis P dan jenis N.
Penelitian organic LED (Ligh Emitting Diode) (OLED) mulai mendapat perhatian sejak
research group dari Eastman Kodak melaporkannya tahun 1987 dengan molekul kecil
sebagai bahannya, kemudian di susul dengan peniliti dari Cambridge University pada
tahun 1990, dengan menggunakan polymer sebagai bahannya. Selain aplikasi dalam
OLED, aplikasi untuk pembuatan transistor juga mendapat perhatian. Salah satu
devaisnya adalah organic thin film transistor (OTFT). Walau kecepatan OTFT ini tidaklah
dapat menyaingi transistor dalam silicon, aplikasi dalam smart card yang ramah
lingkungan tengah dikembangkan oleh beberapa perusahaan elektronik raksasa. 
Dewasa ini beberapa perusahaan elektronik raksasa seperti Philips, Pioneer, Eastman
Kodak dan Sanyo dan juga beberapa perusahaan kecil seperti Cambridge Display
Technology, tengah mengembangkan teknologi OLED ini, dan telah dapat dihasilkan
OLED yang dapat menampilkan warna alami.  Dengan berkembangnya teknologi
semikonduktor organik ini, sampah elektronik yang relatif tidak ramah lingkungan akan
dapat berkurang di masa depan.

8.2.4.1 Diode semikonduktor


Diode semikonduktor merupakan komponen penyearah arus listrik yang dibuat
berdasarkan sambungan n dan p, yaitu dengan menyambungkan semikonduktor type
n dan type p.

a. Gabungan Type –P dan –N

133
Fisika dasar 2021

Sambungan dua macam tipe semikonduktor ini, menghasilkan sebuah


komponen elektronika yang disebut Dioda, yang berfungsi sebagai penyearah arus.
Cara penyambungan semikonduktor inidapat dilakukan melalui proses peleburan atau
penumbukan Kristal. Semikonduktor type p memiliki lubang lebih banyak dan type b
memiliki electron lebih banyak. Pada saat kedua jenis ini disambungkan maka electron
jenis N akan berdifusi menembus daerah sambungan dan mengisi lubang pada jenis p.
Dalam gambar bahan semikonduktor jenis-p di bawah ini lingkaran kecil adalah hole,
yang merupakan pembawa muatan mayoritas. Biasanya, hole terdistribusi rata mengisi
di seluruh semikonduktor jenis-p.

Gambar 8.13 Pada semikonduktor jenis-p pembawa muatan mayoritasnya adalah hole.

Dalam gambar bahan semikonduktor jenis-n di bawah ini bulatan hitam kecil
adalah elektron bebas. Elektron bebas merupakan pembawa muatan mayoriitas di
dalam semikonduktor jenis-n. Biasanya, elektron bebas terdistribusi rata mengisi di
seluruh semikondur jenis-n.

Gambar 8.14 Pada semikonduktor jenis-n pembawa muatan mayoritasnya electron.

Jika terhadap sebatang silikon intrinsik, pada bagian batang sebelah kiri
dilakukan difusi dengan atom-atom impuriti boron, dan pada bagian batang
sebelah kanan dilakukan difusi dengan atom-atom impuriti fosfor maka akan
diperoleh bahan semikonduktor jenis-p berdampingan dengan semikonduktor
jenis-n seperti pada gambar di bawah ini.

134
Fisika dasar 2021

Gambar 8.15 Di pn-junction elektron-elektron menyeberang dari sisi-n untuk mengisi hole di sisi-p.

Karena jenis-p berdekatan dengan jenis-n di junction, beberapa elektron


bebas dari sisi-n tertarik melintasi junction untuk mmengisi hole pada sisi-p.
Kedua pembawa muatan (elektron dan hole) dikatakan diffuse (berdifusi)
melintasi junction, yaitu mengalir dari bagian dengan konsentrasi pembawa
muatan yang tinggi ke bagian dengan konsentraasi yang rendah. Elektron-
elektron bebas yang melintasi junction menimbulkan ion-ion negatip pada sisi-p
dengan jalan memberikan pada atom-atom satu elektron lebih banyak dari
pada jumlah total protonnya. Elektron-elektron juga meninggalkan ion-ion
positip (atom-atom dengan elektron satu lebih sedikit dari pada jumlah proton)
pada sisi-n.
Sebelum pembawa muatan itu berdifusi melintasi junction baik bahan
jenis-n maupun bahan jenis-p keduanya sama-sama netral secara elektrik. Tapi,
begitu ion-ion negatip terbentuk pada junction sisi-p, sisi-p menjadi
berpotensial negatip. Dengan cara yang sama, ion-ion positip terbentuk pada
sisi-n yang menjadikan sisi-n berpotensial positip. Potensial negatip pada sisi-p
cenderung menolak elektron-elektron selanjutnya yang berusaha melintasi
junction dari sisi-n, potensial positip pada sisi-n cenderung menolak setiap hole
selanjutnya yang mau melintas dari sisi-p. Jadi, difusi pendahuluan pembawa
muatan menimbulkan yang dinamakan barrier potensial pada junction. Lihat
gambar di atas. Barrier potensial ini negatip pada sisi-p dan positip pada sisi-n,
cukup besar untuk menghindari setiap gerakan elektron atau hole selanjutnya
melintasi junction. Pemindahan pembawa-pembawa muatan dan
pembentukan resultan barrier potensial terbentuk ketika proses manufaktur.
Dengan mengetahui kerapatan doping, muatan elektron, dan suhu,
dimungkinkan meghitung besar barrier potensial. Barrier potensial pada suhu
kamar adalah 0,3 volt untuk germanium junction dan 0,7 volt untuk silikon.
Gerakan pembawa-pembawa muatan melintasi junction meninggalkan suatu
lapisan pada setiap sisi yang kosong dari pembawa-pembawa muatan. Gambar
depletion regionseperti pada gambar berikut ini.

135
Fisika dasar 2021

Gambar 8.16 Kerapatan doping yang sama

Karakteristik diode semikonduktor :

Gambar 8.17 Karakteristik sebuah diode silikon


a) Diode Zener
Diode zener adalah diode yang bekerja pada panjar mundur dan berfungsi
untuk menstabilkan tegangan. Pada tegangan rusak atau tegangan zener hambatan
diode turun drastic sehingga terjadi peningkatan arus mundur secara cepat, namun
tegangan pada diode relative stabil. Arus mundur tidak akan merusak diode zener ,
selama kemampuan dispasi dayanya tidak terlampui.

vi−vz (8.4)
Rs = I

Keterangan :
Rs = hambatan seri Vz = teganagan Zener
Vi = tegangan masukan I = arus masuk
Contoh soal :

136
Fisika dasar 2021

Tegangan zener diode IN4001 adalah 1 V sewaktu arus maju 1A mengalir pada diode.
Jika diode dihubungkan dengan sumber tegangan searah 6 V, hitung :
1. Hambatan seri yang harus di pasang agar diode aman.
2. Daya dispasi pada diode.
Jawaban :
Diketahui :Vz = 1 A, I = 1 A, Vi = 6 V
vi 1
Jawab :Hambatan diode,Rz = = = 1 ohm
I 1
Vi−Vz 6−1
Rtt = = = 5 ohm
I 1
Jadi, Rs = Rt – Rz
= 5 – 1 = 4 ohm
Besar daya dispasi pada diode :P = Vz.I = (1)(1) = 1 W

b) Transistor
Transistor merupakan peralatan yang mempunyai 3 lapis N-P-N atau P-N-P.
Dalam rentang operasi, arus kolektor IC merupakan fungsi dari arus basis IB.
Perubahan pada arus basis IB memberikan perubahan yang diperkuat pada arus
kolektor untuk tegangan emitor-kolektor VCE yang diberikan. Perbandingan kedua arus
ini dalam orde 15 sampai 100.
 Simbol transistor adalah :

Gambar 8.18 Simbol Transistor jenis NPN dan PNP


Pada umumnya transistor berfungsi sebagai suatu switching (kontak on-off). Adapun
kerja transistor yang berfungsi sebagai switching ini, selalu berada pada daerah jenuh
(saturasi) dan daerah cut off (bagian yang diarsir pada Gambar 8.18).

Tabel 8.5 Pendisain Bersama (Harga yang benar)

Hubungan Hubungan Basis Emiter Penghasil


Emiter
Penguat Arus TInggi Rendah (1) Tinggi (100)
(100)
Penguatan Tegangan Tinggi Tinggi (200) Rendah (0,95)
(250)
Tahanan Input Cukup Rendah (50) TInggi (59)
(600)
Tahanan Output TInggi (50 Tinggi (1 M) Rendah (100)
k)

137
Fisika dasar 2021

8.3 Bahan Superkonduktor


Bahan superkonduktor adalah bahan yang pada suhu tertentu (sangat
rendah) tahanannya mendekati nol sehingga apabila dialiri arus listrik, arus
akan terus mengalir dengan tidak usah ditambah tenaga lagi. Artinya
superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun tanpa adanya sumber
tegangan. Karakteristik dari bahan Superkonduktor adalah medan magnet
dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek meissner. Resistivitas
suatu bahan bernilai nol jika dibawah suhu kritisnya.

Gambar 8.19 Grafik hubungan antara resivitas terhadap suhu

Pada suhu T > Tc bahan dikatakan berada dalam keadaan normal, ia


memiliki resistansi listrik. Transisi ke keadaan normal ini bukan selalu berarti
menjadi konduktor biasa yang baik, pada umumnya malah menjadi penghantar
yang jelek, bahkan ada yang ekstrim menjadi isolator. Untuk suhu T < Tc bahan
berada dalam keadaan superkonduktor. Di dalam eksperimen, pengukuran
resistivitasnya dilakukan dengan menginduksi suatu sampel bahan berbentuk
cincin, ternyata arus listrik yang terjadi dapat bertahan sampai bertahun-tahun.
Resistivitasnya yang terukur tidak akan melebihi 10-25 ohm meter, sehingga
cukup beralasan bila resistivitasnya dikatakan sama dengan nol.Berikut
beberapa bahan yang telah berhasil dibuat menjadi superkonduktor :

Tabel 8.6 Bahan Superkonduktor

Bahan Tc(oK) Tahun ditemukan


Raksa Hg (α ) 4,2 1911
Timbal Pb 7,2 1913
Niobium Nitrida 16,0 1960-an
Al0,8Ge0,2Nb3 20,7 1960-an
Niobium Germanium 8,1 1973
Niobium-3-timah 28 1960-an
Oksida (1-2-3 atau YBCO) 93 1987

Ada sekitar 30 unsur dan 100 senyawa yang dapat digunakan sebagai
bahan superkonduktor. Suhu kritis tertinggi superkonduktor adalah 18,1
derajat Kelvin, yaitu senyawa Nb3Sn. Dibawah ini merupakan contoh unsur dan
senyawa superkonduktor :

138
Fisika dasar 2021

Tabel 8.7 Contoh unsur dan senyawa superkonduktor

Unsur Tc (oK) Senyawa Tc (oK)


Ti 0,49 Na Bi 2,2
Zn 0,82 Ba Ba 36,0
Al 1,20 Nb2 Zn 10,8
Tl 2,38 Mo N 12,0
In 3,40 Mo Re 12,6
Sn 3,73 V Ga 14,5
Hg 4,16 Vb N 15,2
Ta 4,39 V3 Si 17,1
V 5,1 Nb3 Al 18,0
Pb 7,22 Nb3 Sn 18,1
Th 1,3 Cu S 1,6
U 6,08 Pb Sb 1,5

8.3.1 Sifat Bahan Superkonduktor


8.3.1.1 Sifat Kelistrikannya
Sebelum menjelaskan prinsip superkonduktor, akan lebih baik jika
terlebih dahulu menjelaskan bagaimana kerja logam konduktor pada
umumnya. Bahan logam tersusun dari kisi-kisi dan basis serta elektron bebas.
Ketika medan listrik diberikan pada bahan, elektron akan mendapat
percepatan. Medan listrik akan menghamburkan elektron ke segala arah dan
menumbuk atom-atom pada kisi. Hal ini menyebabkan adanya hambatan listrik
pada logam konduktor.

Gambar 8.20 Keadaan normal Atom Kisi pada logam

Pada bahan superkonduktor terjadi juga interaksi antara elektron


dengan inti atom. Namun elektron dapat melewati inti tanpa mengalami
hambatan dari atom kisi. Efek ini dapat dijelaskan oleh Teori BCS. Ketika

139
Fisika dasar 2021

elektron melewati kisi, inti yang bermuatan positif menarik elektron yang
bermuatan negatif dan mengakibatkan elektron bergetar.

8.3.1.2 Sifat Kemagnetannya


Sifat lain dari superkonduktor yaitu bersifat diamagnetisme sempurna.
Jika sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet, maka tidak
akan ada medan magnet dalam superkonduktor. Hal ini terjadi karena
superkonduktor menghasilkan medan magnet dalam bahan yang berlawanan
arah dengan medan magnet luar yang diberikan. Efek yang sama dapat diamati
jika medan magnet diberikan pada bahan dalam suhu normal kemudian
didinginkan sampai menjadi superkonduktor. Pada suhu kritis, medan magnet
akan ditolak. Efek ini dinamakan Efek Meissner.

Gambar 8.21 Diamagnetik Sempurna

8.3.1.3.Sifat Quantum Superkonduktor


Teori dasar Quantum untuk superkonduktor dirumuskan melalui tulisan
Bardeen, Cooper dan Schriefer pada tahun 1957. Teori dinamakan teori BCS.
Fungsi gelombang BCS menyusun pasangan partikel dan . Ini adalah bentuk lain
dari pasangan partikel yang mungkin dengan Teori BCS. Teori BCS menjelaskan
bahwa :
a) Interaksi tarik menarik antara elektron dapat menyebabkan keadaan dasar
terpisah dengan keadaan tereksitasi oleh energi gap.
b) Interaksi antara elektron, elektron dan kisi menyebabkan adanya energi gap yang
diamati. Mekanisme interaksi yang tidak langsung ini terjadi ketika satu elektron
berinteraksi dengan kisi dan merusaknya. Elektron kedua memanfaatkan
keuntungan dari deformasi kisi. Kedua elektron ini beronteraksi melalui deformasi
kisi.
c) London Penetration Depth merupakan konsekuensi dari Teori BCS.

140
Fisika dasar 2021

Gambar 8.22 London Penetration Depth

8.3.1.4.Efek Meissner
Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang lemah,
medan magnet akan menembus superkonduktor pada jarak yang sangat kecil
dan dinamakan London Penetration Depth. Pada bahan superkonduktor
umumnya London Penetration Depth sekitar 100 nm. Setelah itu medan
magnet bernilai nol. Peristiewa ini dinamakan Efek Meissner dan merupakan
karakteristik dari superkonduktor. Efek Meissner adalah efek dimana
superkonduktor menghasilkan medan magnet. Efek Meissner ini sangat kuat
sehingga sebuah magnet dapat melayang karena ditolak oleh superkonduktor.
Medan magnet ini juga tidak boleh terlalu besar. Apabila medan magnetnya
terlalu besar, maka efek Meissner ini akan hilang dan material akan kehilangan
sifat superkonduktivitasnya.

Gambar 8.23 Efek Meissner

8.3.1.5.Suhu dan Medan Magnet Kritis


Suhu kritis adalah suhu yang membatasi antara sifat konduktor dan
superkonduktor. Jika suhu suatu bahan dinaikan, maka getaran electron akan
bertambah sehingga banyak Phonons yang dipancarkan. Ketika mencapai suhu
kritis tertentu, maka Phonons akan memecahkan Cooper Pairs dan bahan
kembali ke keadaan normal. Contoh grafik Hambatan terhadap suhu pada
bahan YBa2Cu3O7 sebagai berikut,

141
Fisika dasar 2021

Gambar 8.24 Grafik Hambatan terhadap suhu

Medan magnet kritis adalah batas kuatnya medan magnet sehingga


bahan superkonduktor memiliki medan magnet. Jika medan magnet yang
diberikan pada bahan superkonduktor, maka bahan superkonduktor tak akan
mengalami efek meissner lagi.

8.3.2 Tipe-tipe Superkonduktor


Berdasarkan interaksi dengan medan magnetnya, maka
superkonduktor dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu Superkonduktor Tipe I dan
Superkonduktor Tipe II.
8.3.2.1 Superkonduktor Tipe I
Superkonduktor tipe I menurut teori BCS (Bardeen, Cooper, dan
Schrieffer) dijelaskan dengan menggunakan pasangan elektron (yang sering
disebut pasangan Cooper). Pasangan elektron bergerak sepanjang terowongan
penarik yang dibentuk ion-ion logam yang bermuatan positif. Akibat dari
adanya pembentukan pasangan dan tarikan ini arus listrik akan bergerak
dengan merata dan superkonduktivitas akan terjadi. Superkonduktor yang
berkelakuan seperti ini disebut superkonduktor jenis pertama yang secara fisik
ditandai dengan efek Meissner, yakni gejala penolakan medan magnet luar
(asalkan kuat medannya tidak terlalu tinggi) oleh superkonduktor. Bila kuat
medannya melebihi batas kritis, gejala superkonduktivitasnya akan menghilang.
Maka pada superkonduktor tipe I akan terus –menerus menolak medan magnet
yang diberikan hingga mencapai medan magnet kritis. Kemudian dengan tiba-
tiba bahan akan berubah kembali ke keadaan normal.

Gambar 8.25 Grafik Magnetisasi terhadap Medan magnet


8.3.2.2 Superkonduktor Tipe II

142
Fisika dasar 2021

Superkonduktor tipe II ini tidak dapat dijelaskan dengan teori BCS


karena apabila superkonduktor jenis II ini dijelaskan dengan teori BCS, efek
Meissner nya tidak terjadi. Abrisokov berhasil memformulasikan teori baru
untuk menjelaskan superkonduktor jenis II ini. Ia mendasarkan teorinya pada
kerapatan pasangan elektron yang dinyatakan dalam parameter keteraturan
fungsi gelombang. Abrisokov dapat menunjukkan bahwa parameter tersebut
dapat mendeskripsikan pusaran (vortices) dan bagaimana medan magnet dapat
memenetrasi bahan sepanjang terowongan dalam pusaran-pusaran ini. Lebih
lanjut ia pun dengan secara mendetail dapat memprediksikan jumlah pusaran
yang tumbuh seiring meningkatnya medan magnet. Teori ini merupakan
terobosan dan masih digunakan dalam pengembangan dan analisis
superkonduktor dan magnet. Superkonduktor tipe II akan menolak medan
magnet yang diberikan. Namun perubahan sifat kemagnetan tidak tiba-tiba
tetapi secara bertahap. Pada suhu kritis, maka bahan akan kembali ke keadaan
semula. Superkonduktor Tipe II memiliki suhu kritis yang lebih tinggi dari
superkonduktor tipe I.

Gambar 8.26 Grafik Magnetisasi terhadap Medan magnet

Gambar 8.27 Ilustrasi kemagnetan tipe I


Gambar 8.28 Ilustrasi kemagnetan tipe II

8.3.3. Kelompok Superkonduktor


Berdasarkan nilai suhu kritisnya, superkonduktor dibagi dua kelompok
yaitu :
8.3.3.1 Superkonduktor Bersuhu Kritis Rendah
Superkonduktor jenis ini memiliki suhu kritis lebih kecil dari 23 oK.
Superkonduktor jenis ini sudah ditinggalkan karena biaya yang mahal untuk
mendinginkan bahan.

143
Fisika dasar 2021

8.3.3.2 Superkonduktor Bersuhu Kritis Tinggi


Superkonduktor jenis ini memiliki suhu kritis lebih besar dari 78 K.
Superkonduktor jenis ini merupakan bahan yang sedang dikembangkan
sehingga diharapkan memperoleh superkonduktor pada suhu kamarsehingga
lebih ekonomis. Contoh Superkonduktor bersuhu kritis tinggi adalah sampel
bahan YBa2Cu3O7-x. Bahan ini memiliki struktur kristal orthorhombic.

Gambar 8.29 Struktur Ortorombik

8.3.4 Aplikasi Superkonduktor


Sejak ditemukannya superkonduktor sampai saat ini, pemakaian
superkonduktor dalam beberapa bidang telah menjadi demikian populer.
Aplikasi superkonduktor dipelopori dari bidang industry, terutama elektronik,
yaitu sejak berkembangnya teknologi computer dan mikroprosesor.

8.3.4.1 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Komputer


Kemajuan teknologi komputer dan mikroporsesor dimotori oleh
kemajuan miniaturisasi dan kecepatan pemrosesan. Efisiensi dan efektifitas
makin ditingkatkan dengan membuat switch dari bahan superkonduktor.
Keunggulan superkonduktor dibandingkan material-material lainnya
menyebabkan perkembangan teknologi komputer dan mikroprosesor makin
cepat. Aplikasi dari superkonduktor dalam teknologi computer biasa disebut
dengan istilah “cryotrons”.
8.3.4.2 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Fisika

Dalam bidang Fisika, yaitu bidang yang melahirkan superkonduktor,


kemajuan aplikasi superkonduktor juga pesat. Salah satunya pada bidang
fusilaser.teknologi kriogenik telah menjadi suatu hal yang tak terpisahkan
dalam proses fusilaser, suatu proses penghasil energy harapan di masa yang
akan datang.

8.3.4.3 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Kedokteran


Bidang kedokteran ternyata juga memanfaatkan teknologi canggih ini.
Berbagai penelitian menunjukkan, dalam temperature yang cukup rendah

144
Fisika dasar 2021

(sekitar 170oK) operasi terhadap pasien akan berhasil dengan baik. Misalnya
untuk operasi syaraf, pengobatan terhadap tumor serta operasi mata.

8.3.4.4 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Listrik


Bidang teknik tenaga listrik pun saat ini (khusus Negara maju) telah
memanfaatkan teknologi superkonduktor. Dengan teknologi super canggih ini
transmisi dan distribusi tenaga dapat dilakukan dengan sempurna. Dengan
adanya penemuan superkonduktor, dengan kelebihan-kelebihannya, efisiensi
100% bukanlah merupakan impian lagi. Bila hambatan superkonduktor menjadi
kecil, mendekati nol, berarti rugi tenaga akan menjadi kecil pula. Bahkan rugi
tenaga tidak mustahil akan menjadi nol pula.

8.3.4.5.Aplikasi Superkonduktor di Bidang Telekomunikasi


Dalam bidang telekomunikasi unsure superkonduktif memnugkinkan
penerapannya di kemudian hari pada pen-switch-an telekomunikasi kecepatan
tinggi, guna menyediakan petransmisian denyut dalam pikodetik tanpa cacat.
Penerapan material bersuhu operasi nitrogen cair dalam lapangan
telekomunikasi, masalah teknis pendinginan dapat diadakan dengan mudah
dan murah. Karena itu sifat menswitch cepat pada piranti penemuan Josephson
akan dapat diterapkan dalam saklar-saklar jaringan utama, namun rupa-
rupanya tidak akan diterapkan dalam jaringan local mengingat masalah-
masalah perawatannya. Begitu pula antarkoneksian dengan superkonduktor
pada suhu nitrogen cair akan mungkin diterapkan hanya da\lam lapangan
sangat khusus.

Soal – soal :
1. Konduktor adalah bahan yang dapat …….
a. Menahan arus listrik
b. Mebagi arus listrik
c. Menghantarkan arus listrik
d. Mengubah listrik menjadi panas
e. Menaikan tegangan arus listrik

2. Yang bukan merupakan contoh konduktor berisolasi adalah …….


a. Kabel twisted d. Kabel NYFGBY
b. Kabel NYY e. Kabel penangkal petir
c. Kabel NYCY

3. Contoh barang-barang konduktor adalah …….


a. Garpu, rantai sepeda, jarum, air, kayu.
b. Peniti, kertas, paku, kunci rumah
c. Sendok, potongan besi, emas, wajan
d. Kaleng susu, koin, busa, kenalpot, secrub
e. Engsel pintu, pensil, peluru senjata api, kawat, paku payung

145
Fisika dasar 2021

4. Contoh klasifikasi konduktor menurut bahannya adalah, kecuali:


a. BBC (Bare Copper Conductor)
b. AAC (All Aluminum Alloy Conductor)
c. ACC (Aluminum Clad Conductor)
d. kawat baja berlapis tembaga (Copper Clad Steel)
e. ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced)

5. Konduktivitas listrik dari besi…..ohm meter


a. 6,0 x 107 c. 1,0 x 107 e. 6,8 x 107
b. 1,6 x 107 d. 0,6 x 107

6. Susunan atom-atom atau molekul-molekulnya teratur pada jarak panjang dan


periodik (berulang) disebut ….
a. Zat padat kristal d. Padatan
b. Unsur e. Kaca
c. Gib

7. Salah satu kegunaan dioda semikonduktor adalah untuk …….


a. Penyearah d. Penguat
b. Pemutus e. Pembatas
c. Saklar

8. Bahan-bahan yang termasuk semikonduktor adalah …….


a. Si, Ge, dan CuO
b. Ge, Se, dan Zn
c. ZnO, Cu, dan Fe
d. Fe, CuO, dan ZnO
e. Si, Zn, dan Se

9. Alat-alat di bawah ini terbuat dari bahan semikonduktor, kecuali …….


a. Kapasitor d. Diode
b. Transistor e. Foto konduktor
c. Termistor

10. Pita energi paling atas yang terisi penuh elektron disebut …….
a. Pita konduksi d. Pita kosong
b. Pita valensi e. Celah pita
c. Pita terlarang
11. Tidak tertembusnya medan magnet dalam bahan superkonduktor, merupakan
gejala pada …….
a. Efek Meissner c. Efek Josephson
b. Efek Doppler d. Efek Einstein

12. Perhatikan unsur-unsur dibawah ini:


i. Ti ii. Zn iii. Al iv. Te v. U

146
Fisika dasar 2021

Diantara unsur-unsur diatas, manakah yang mempunyai suhu kritis dibawah 1 oK


adalah …….
a. i, ii dan iii
b.iii, iv dan v
c.i, iv dan v
d.i, ii dan v

13. Diantara senyawa berikut yang mempunyai suhu kritis diatas 10o K adalah …….
a. Na B1 dan Nb2 Zn
b.V3 S1 dan Mo Re
c.Cu S dan Pb Sb
d.Na B1 dan Pb Sb

14. Yang dimaksud superkonduktor bersuhu kritis rendah yaitu bila memiliki suhu :
a. >23۫K
b.≥23۫K
c.=23۫K
d.<23۫k

15. Apakah yang dimaksud London Penetration Depth?


a. Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang lemah, medan
magnet akan menembus superkonduktor pada jarak yang sangat kecil
b.Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang lemah, medan
magnet akan menembus superkonduktor pada jarak yang sangat besar
c.Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang kuat, medan
magnet akan menembus superkonduktor pada jarak yang sangat kecil
d.Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang kuat, medan
magnet akan menembus superkonduktor pada jarak yang sangat besar

147
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

BAB IX
MOTOR LISTRIK & GENERATOR

TUJUAN:
1. Agar mahasiswa mengetahui prinsip kerja motor listrik.
2. Agar mahasiswa mengetahui komponen-komponen penyusun motor listrik.
3. Agar mahasiswa mengetahui beberapa jenis motor listrik.

9.1 Motor Listrik


Motor listrikjuga disebut dengan “kuda kerja” nya industri, sebab diperkirakan
bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum sama, yaitu:
a) Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
b) Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop,
maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan
gaya pada arah yang berlawanan.
c) Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.
d) Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai
dengan kecepatan yang diperlukan. Beban dikategorikan kedalam tiga kelompok:
a) Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh
beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa
displacement konstan.
b) Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal
dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
c) Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan
daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

Gambar 9.1. Prinsip Dasar Kerja Motor Listrik.

148
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

9.1.1 PRINSIP KERJA MOTOR


Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini
dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai
elektro magnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang
senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita
dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros
yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah
medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.

Gambar 9.2. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor .

Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di
sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol
mengarah, pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis
fluks.

Gambar 9.3. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor

Gambar 9.3 menunjukkan medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah
arah karena bentuk U.
Catatan : Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus
mengalir pada konduktor tersebut.
Pada motor listrik konduktor berbentuk U disebut angker dinamo.

149
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Gambar 9.4. Medan magnet mengelilingi konduktor dan diantara kutub.


Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan
selatan yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet
kutub. Lihat gambar 9.5.

Gambar 9.5. Reaksi garis fluks.

Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan (looped


conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B.
Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada
kutub dan menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan
berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat ini. Medan konduktor B yang
berlawanan arah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan
medan yang kuat di atas konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun
agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat angker
dinamo berputar searah jarum jam.

9.1.2 JENIS MOTOR LISTRIK


Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: motor DC dan
motor AC. Motor tersebut diklasifikasikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan
mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dalam bagan dibawah ini.

Gambar 9.6. Klasifikasi Motor Listrik.

150
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

9.1.3 Motor DC/Arus Searah


Motor DC/arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang
tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus
dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk
kisaran kecepatan yang luas.

Gambar 9.7. Motor DC.

Gambar 3 memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:


a) Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet
akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan
yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub
medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub
selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub
dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat
satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya
dari luar sebagai penyedia struktur medan.
b) Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak
untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar
dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan
selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk
merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
c) Kommutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya
adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Kommutator juga
membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
Keuntungan utama motor DC adalah kecepatannya mudah dikendalikan dan tidak
mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor DC ini dapat dikendalikan dengan
mengatur:
a) Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan
kecepatan.
b) Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada
umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan
daya rendah hingga sedang, seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering
terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih
besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan

151
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal
dibanding motor AC.
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam
persamaan berikut:

Gaya elektromagnetik: E = KΦN


Torsi: T = KΦIa

Dimana:
E = gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torsi electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan

9.1.4Jenis-Jenis Motor DC/Arus Searah


a) Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited, Jika arus medan dipasok dari
sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited.
b) Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt. Pada motor shunt,
gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan
dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar 4. Oleh karena itu total arus dalam
jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.

Gambar 9.8. Karakteristik Motor DC Shunt.

Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):


 Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torsi
tertentu setelah kecepatannya berkurang, dan oleh karena itu cocok untuk
penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.

152
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

 Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan


seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada
arus medan (kecepatan bertambah).

c) Motor DC daya sendiri: motor seri. Dalam motor seri, gulungan medan (medan
shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A) seperti ditunjukkan
dalam gambar 5. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.

Berikut tentang kecepatan motor seri:


 Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM.
 Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan
awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist (lihat Gambar 5).

Gambar 9.9. Karakteristik Motor DC Seri.

d) Motor DC Kompon/Gabungan.
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada
motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan
seri dengan gulungan dinamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6.
Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan
kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase
gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque
penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-
50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek,
sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).

153
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Gambar 9.10. Karakteristik Motor DC Kompon.

9.1.5 Motor AC/Arus Bolak-Balik


Motor AC/arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan
arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik AC memiliki dua
buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor". Stator merupakan komponen listrik
statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor.
Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC
lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi
dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus
menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling populer di industri
karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah
(harganya setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan
rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).

9.1.6 Jenis-Jenis Motor AC/Arus Bolak-Balik


a. Motor sinkron. Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap
pada sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk
pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu
motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti
kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron
mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada
sistim yang menggunakan banyak listrik.
Komponen utama motor sinkron :
• Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah bahwa
rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan
magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor
memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada
posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
• Stator. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan
frekwensi yang dipasok.
Motor ini berputar pada kecepatan sinkron,yang diberikan oleh persamaan berikut
(Parekh, 2003):

154
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Ns = 120 f / P
Dimana : f = frekwensi dari pasokan frekwensi
P= jumlah kutub

Gambar 9.11. Motor Sinkron.

b. Motor induksi. Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada
berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana,
murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.
Komponen Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama :
• Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
- Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam
petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada
kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
- Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan terdistribusi.
Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat pada bagian
dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada
batang as dengan sikat yang menempel padanya.
• Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu.
Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat .
Klasifikasi motor induksi
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003):
• Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi
dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan
memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini
merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga,
seperti kipas angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3
sampai 4 Hp.
• Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga
fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat
memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang
tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri
menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan
listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

155
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Gambar 9.12 Motor Induksi.

Kecepatan motor induksi.


Motor induksi bekerja sebagai berikut, Listrik dipasok ke stator yang akan
menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron
disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk
melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar. Walaupun begitu,
didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan sinkron namun pada
“kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan
tersebut disebabkan adanya “slip/geseran” yang meningkat dengan meningkatnya
beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang
sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan “motor cincin geser/slip
ring motor”.
Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase slip/geseran:

% Slip = (Ns – Nb)/Ns x 100

Dimana:
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM

Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi

Gambar 9.13 Grafik Torsi vs Kecepatan Motor Induksi.

156
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Gambar 9 menunjukan grafik torsi vs kecepatan motor induksi AC tiga fase dengan
arus yang sudah ditetapkan. Bila motor:
• Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torsi yang rendah
(“pull-up torque”).
• Mencapai 80% kecepatan penuh, torsi berada pada tingkat tertinggi (“pull-out
torque”) dan arus mulai turun.
• Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torsi dan stator turun ke nol

9.1.7 APLIKASI MOTOR


Penggunaan Motor DC amat luas, namun penggunaan tersebut tergantung
pada jenis motor DC yang digunakan. Tiap jenis motor DC mempunyai aplikasi
tersendiri yang tentunya tidak seefektif jika menggunakan motor jenis lain untuk
keperluan yang sama. Terdapat tiga jenis motor DC, penggolongan ini pada dasarnya
berdasarkan topologi rangkaian, yaitu bagaimana motor tersebut disusun dengan
komponen lain yang mendukung kinerjanya.
1. Motor DC shunt
Motor ini dinamakan motor DC shunt karena cara pengkabelan motor ini yang
parallel (shunt) dengan kumparan armature. Motor jenis ini memiliki kecepatan yang
stabil sehingga motor ini digunakan ketika membutuhkan kecepatan yang hampir sama
sekali constant dari saat terdapat beban maupun terdapat beban. Selain itu, motor ini
juga tepat jika kita rangkaian harus memiliki beban yang telah ditentukan.
Motor DC shunt berbeda dengan motor yang sejenis terutama pada gulungan
kawat yang terkoneksi parallel dengan medan armature. Kita harus ingat bahawa teori
elektronika dasar bahwa sebuah sirkuit yang parallel juga disebut sebagai shunt.
Karena gulungan kawat diparalel dengan armature, maka disebut sebagai shunt
winding dan motornya disebut shunt motor. Motor DC shunt memiliki skema berikut:

Gambar.9.14 Skema Motor DC Shunt.

Motor DC shunt memiliki karakteristik pengoperasian yang agak berbeda


dengan motor listrik yang sejenis. Karena medan kumparan parallel terbuat dari kabel
yang kecil. Motor ini tidak dapat memproduksi arus yang besar ketika mulai melakukan
putaran seperti pada medan kumparan seri. Hal ini berarti motor parallel mempunyai
torsi awal yang lemah.
Ketika voltase diaplikasikan ke motor listrik, resistansi yang tinggi pada
kumparan parallel menjaga arus mengalir lambat. Kumparan armature untuk motor
shunt pada dasarnya sama dengan motor seri dan menggunakan arus untuk
memproduksi medan magnetik yang cukup kuat untuk membuat kumparan armature
memulai putaran. Seperti halnya motor seri, ketika armature mulai berputar,
kumparan tersebut akan memproduksi EMF. EMF balik akan menyebabkan arus pada
kumparan armature mulai terkurangi sampai pada level yang sangat rendah.

157
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Banyaknya arus pada kumparan armature yang dibutuhkan akan secara langsung
berhubungan dengan banyaknya beban ketika motor mencapai kecepatan maksimal.
Ketika bebannya sedikit, kumparan armature ini akan membutuhkan arus yang sedikut
pula. Namun, ketika motor mencapai rpm yang penuh, kecepatannya akan tetap
konstan.
Dalam industry, motor shunt digunakan pada Mesin bubut, Drills, Boring Mills,
pembentuk, dan Spinning. Berikut adalah contoh boring mills yang sering digunakan
pada industry.

Gambar 9.15. Mesin drills

2. Motor DC Seri
Motor ini dipasang secara seri dengan kumparan armature. Motor ini, kurang
stabil. Pada torsi yang tinggi kecepatannya menurun dan sebaliknya. Namun, pada saat
tidak terdapat beban motor ini akan cenderung menghasilkan kecepatan yang sangat
tinggi. Tenaga putaran yang besar ini dibutuhkan pada elevator dan Electric Traction.
Kecepatan ini juga dibutuhkan pada mesin jahit.
Motor DC seri mampu menghasilkan torsi awal yang besar dan stabil untuk
memindahkan beban yang amat berat. Motor DC disusun dengan topologi berikut:

Gambar 9.16. Susunan Motor DC

Karena kumparan medan terseri dengan kumparan armature, motor DC seri


membutuhkan jumlah arus yang sama dengan arus yang mengalir melalui kumparan
armature. Untuk alas an ini kumparan dibuat dari kabel yang diameternya besar
sehingga didapat arus yang mencukupi. Karena diameter kabelnya sangat besar,
kumparan hanya bisa memiliki beberapa lilitan kabel. Pada motor DC yang lebih besar,
medan kumparan terbuat dari tembaga dan bukan dari rentetan kabel yang digunakan

158
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

untuk mendistribusikan power. Bentuk kotak dari kabel tembaga membuat


penempatan lebih mudah disekitar kutub medan. Kabel tembaga tersebut juga dapat
dengan mudah memanas karena besarnya arus yang mengalir.
Jumlah arus yang melewati kumparan menentukan jumlah torsi dari motor
yang dapat diproduksi. Karena medan yang seri fibuat dari konduktor yang besar,
konduktor tersebut memungkinkan jumlah arus yang lebih besar dan torsi yang lebih
besar. Motor DC seri dapat dengan aman ditangani karena motor tidak beroperasi
untuk waktu yang lama. Pada kebanyakan aplikasinya motor akan beroperasi selama
beberapa detik saja, yaitu ketika terdapat arus yang besar.
Pengoperasian dari motor ini sangat mudah untuk dimengerti. Kita tahu,
bahwa kumparan medan terkoneksi secara seri dengan kumparan armature. Hal ini
berarti bahwa power akan teraplikasi pada salah satu ujung dari kumparan medan
yang seri dan ujung lain dari kumparan armature yang terkoneksi dengan brush.
Ketika voltase diberikan, arus mulai mengalir dari terminal power supply yang
negative ke kumparan yang seri dan kumparan armature. Kumparan armature tidak
berputar ketika tegangan pertama kali diberikan dan satu-satunya hambatan pada
sirkuit berasal dari konduktor yang digunakan pada armature dan kumparan penguat
medan. Kerena konduktor ini sangat besar, maka konduktor ini hanya akan memiliki
hambatan yang kecil. Hal ini menyebabkan motor mengambil arus yang besar dari
power supply. Ketika arus yang besar mulai mengalir ke kumparan penguat medan dan
kumparan armature maka akan terbentuk medan magnetic yang cukup kuat. Karena
arusnya amat besar, hal ini menyebabkan kumparan menjadi jenuh, yang akan
memproduksi medan magnet yang amat kuat.
Dalam industry, motor ini digunakan sebagai electric traction, elevator,
kompresor udara, penyedot debu, dan pengering rambut. Contoh yang nyata, dapat
kita temui pada mesin mobil. Ketika pada saat pertama kali dihidupkan, mobil
memerlukan tenaga putaran yang kuat untuk membuat mesin dalam mobil hidup. Dan
berikut adalah gambar electric traction yang digunakan pada industri.

Gambar 9.17 Elektrik traction pada sebuah industri

3. Motor DC Compound
Motor compound memiliki dua bidang kumparan. Salah satu berparalel dengan
kumparan armature, sementara kumparan lain berseri dengan bidang yang terkoneksi
seri dengan kumparan armature. Kumparan yang parallel memberikan kecepatan yang
constant. Sementara kumparan yang seri dapat menyumbangkan torsi yang besar

159
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

ketika motor dinyalakan meski pada saat terdapat beban berat. Dalam industri, motor
ini digunakan untuk pekerjaan apa saja yang membutuhkan torsi besar dan kecepatan
yang constant.

9.2. GENERATOR.
9.2.1 Pengertian Generator.
Generator adalah sebuah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi kinetik
menjadi energi listrik. Perhatikan bahwa fungsi generator adalah kebalikan dari fungsi
motor listrik. Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang menciptakan
aliran air tapi tidak menciptakan air di dalamnya. Sumber energi mekanik bisa berupa
resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melakui sebuah turbin maupun
kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol tangan, energi surya atau
matahari, udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi mekanik yang lain.
Prinsip kerja generator adalah menghasilkan arus listrik induksi dengan cara memutar
kumparan diantara kutub utara dan kutub selatan sebuah magnetik. Lihat gambar.9.18

Gambar.9.18 Prinsip kerja generator.

Pada 1831-1832Michael Faraday menemukan bahwa perbedaan potensial dihasilkan


antara ujung-ujung konduktor listrik yang bergerak tegak lurus terhadap medan
magnet. Dia membuat generator elektromagnetik pertama berdasarkan efek ini
menggunakan cakram tembaga yang berputar antara kutub magnet tapal kuda. Proses
ini menghasilkan arus searah yang kecil. Bisa dilihat pada gambar.9.19.

Gambar.9.19. Generator elektromagnetik pertama

160
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Desain alat yang dijuluki ‘cakram Faraday’ itu tidak efisien dikarenakan oleh aliran arus
listrik yang arahnya berlawanan di bagian cakram yang tidak terkena pengaruh medan
magnet. Arus yang diinduksi langsung di bawah magnet akan mengalir kembali ke
bagian cakram di luar pengaruh medan magnet. Arus balik itu membatasi tenaga yang
dialirkan ke kawat penghantar dan menginduksi panas yang dihasilkan cakram
tembaga.

9.2.2 Prinsip Kerja dan Sistem Kerja Generator Secara Umum


Prinsip kerja generator berlawanan dengan prinsip kerja motor listrik yaitu mengubah
tenaga mekanik menjadi listrik, sedangkan prinsip kerja motor listrik mengubah tenaga
listrik menjadi gerak. Hal tersebut dapat terjadi karena elektromagnetik yang
ditimbulkan oleh kumparan yang teraliri arus listrik, sehingga menghasilkan induksi
magnetik. Ketika kawat akan memotong garis gaya magnit dan didalam kawat itu akan
terjadi suatu gaya gerak listrik, karena induksi. Gaya gerak listrik, disingkat GGL ini
arahnya ditentukan dengan kaidah tangan kanan, sebagai berikut:
Kalau garis gaya dari kutub utara masuk menembus telapak tangan kanan yang
terbuka, terus ke kutub selatan, dan kawat digerakkan menurut arah ibu jari, maka di
dalam kawat akan timbul GGL yang arahnya menurutkan arah jari-jari yang lain.

Gambar.9. 20. Kaidah tangan kanan.

9.2.3 Generator Arus Bolak-balik dan Generator searah DC


9.2.3.1 Generator Arus Bolak-balik atau AC
Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga listrik arus bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga sebagai
alternator, generator AC (alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan
generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran
medan magnet pada stator.
Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub
magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator.

161
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Mesin ini tidak dapat dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tiba-tiba
mengikuti kecepatan medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan jala-jala.

Generator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu:


a. Generator arus bolak-balik 1 fasa
b. Generator arus bolak-balik 3 fasa
Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
a. stator, yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolak-balik, dan
b. rotor, yakni bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang
menginduksikan ke stator.
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi
melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator.
Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat
alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk
menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub
dengan celah udara sama rata (rotor silinder).

Gambar .9.21. Konstruksi Generator Arus Bolak-balik.

Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang


menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-
ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Prinsip kerja
generator arus bolak-balik tiga fasa (alternator) pada dasarnya sama dengan generator
arus bolak-balik satu fasa, akan tetapi pada generator tiga fasa memiliki tiga lilitan
yang sama dan tiga tegangan outputnya berbeda fasa 1200 pada masing-masing fasa.

162
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Gambar.9.22. Skema lilitan generator 3 fasa.

Besar tegangan generator bergantung pada :


1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)

Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan
frekuensi dari ggl yang dibangkitkan. Hubungan tersebut dapat ditentukan dengan
persamaan :

dimana : f = frekuensi tegangan (Hz)


p = jumlah kutub pada rotor
n = kecepatan rotor (rpm)

 Generator Tanpa Beban (Beban Nol)


Jika poros generator diputar dengan kecepatan sinkron dan rotor diberi arus
medan If, maka tegangan E0 akan terinduksi pada kumparan jangkar stator sebesar :

dimana :
c = konstanta mesin
n = putaran sinkron
f= fluks yang dihasilkan oleh If
Generator arus bolak-balik yang dioperasikan tanpa beban, arus jangkarnya
akan nol (Ia = 0) sehingga tegangan terminal Vt = Va = Vo. Karena besar ggl induksi
merupakan fungsi dari flux magnet, maka ggl induksi dapat dirumuskan: Ea = f (Ǽ),
yang berarti pengaturan arus medan sampai kondisi tertentu akan mengakibatkan ggl
induksi tanpa beban dalam keadaan saturasi. Lihat pada gambar.9.23.

163
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Gambar.9.23. Hubungan dan karakteristik generator tanpa beban.

 Generator Berbeban
Tiga macam sifat beban jika dihubungkan dengan generator, yaitu : beban
resistif, beban induktif, dan beban kapasitif. Akibat pembeban ini akan berpengaruh
terhadap tegangan beban dan faktor dayanya. Jika beban generator bersifat resistif
mengakibatkan penurunan tegangan relatif kecil dengan faktor daya sama dengan
satu. Jika beban generator bersifat induktif terjadi penurunan tegangan yang cukup
besar dengan faktor daya terbelakang (lagging). Sebaliknya, Jika beban generator
bersifat kapasitif akan terjadi kenaikan tegangan yang cukup besar dengan faktor
daya mendahului (leading).

Gambar.9.24. Karakteristik generator berbeban.

Hubungan antara tegangan tanpa beban (Eo) dengan tegangan berbeban (V) disebut
regulasi tegangan, yang dinyatakan sebagai berikut :

9.2.3.2 Generator DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang
mengubah energy mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus
DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar

164
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

(anker).Konstruksi generator DC pada umumnya generator DC dibuat dengan


menggunakan magnet permanent dengan 4 kutub rotor, regulator tegangan digital,
proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah
generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar.9.25. menunjukkan gambar
potongan melintang konstruksi generator DC.

Gambar.9.25. Konstruksi Generator DC

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam,
dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari:
rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan
bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.Bagian
yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang
akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus
dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang
mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda
bekas sikat arang.
Prinsip kerja generator DC, Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah
generator diperoleh melalui dua cara:
 Dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
 Dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada
Gambar.9.26. dan Gambar.9.27.

Gambar.9.26 Pembangkitan Tegangan Induksi.

165
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan
medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan
induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti
Gambar.9.26. (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara
maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar.9.26.(b), akan
menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan
magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini disebut
daerah netral.

Gambar.9.27. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator.

Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga
dengan cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar.9.27.(1), maka dihasilkan listrik AC
(arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan
komutator satu cincin Gambar.9.27.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik
DC dengan dua gelombang positip.
 Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.
 Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding
dengan banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).
Jangkar generator adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder
beralur. Belitan tersebut merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi. Pada
umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat feromagnetik
dengan permiabilitas yang cukup besar. Permiabilitas yang besar diperlukan agar
lilitan jangkar terletak pada derah yang induksi magnetnya besar, sehingga tegangan
induksi yang ditimbulkan juga besar. Belitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan
yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan terdiri dari lilitan kawat atau
lilitan batang.

166
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Gambar.9.28. Jangkar Generator DC.

Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah generator saat
tanpa beban disebut Fluks Medan Utama (Gambar.9.29). Fluks ini memotong lilitan
jangkar sehingga timbul tegangan induksi.

Gambar.9.29. Jangkar Generator DC.

Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus
jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut dan biasa
disebut FIuks Medan Jangkar (Gambar.9.30).

Gambar.9.30. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b).

Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak disebelah
kiri kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan
kutub utara. Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan medan jangkar ini
disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan utama tidak tegak
lurus pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar sudut α. Dengan kata lain, garis
netral akan bergeser. Pergeseran garis netral akan melemahkan tegangan nominal

167
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

generator. Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan


magnet bantu (interpole atau kutub bantu), seperti ditunjukkan pada Gambar .9.31.
(a).

Gambar.9.31. Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub Utama, Kutub Bantu, Belitan
Kompensasi (b).

Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil dari
kutub utama. Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada
permukaan komutator dan tepat terletak pada garis netral n juga akan bergeser. Jika
sikat dipertahankan pada posisi semula (garis netral), maka akan timbul percikan
bunga api, dan ini sangat berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya.
Oleh karena itu, sikat juga harus digeser sesuai dengan pergeseran garis netral. Bila
sikat tidak digeser maka komutasi akan jelek, sebab sikat terhubung dengan
penghantar yang mengandung tegangan. Reaksi jangkar ini dapat juga diatasi dengan
kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik pada lilitan kutub utara
maupun kutub selatan, seperti ditunjukkan pada gambar.9.31 (a) dan (b), generator
dengan komutator dan lilitan kompensasinya.
Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu:
 lilitan magnet utama
 lilitan magnet bantu (interpole)
 lilitan magnet kompensasi
Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Generator Penguat Terpisah
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak
terhubung menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah,
yaitu:
1. Penguat elektromagnetik (Gambar.9.32.a)
2. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar.9.32.b)

168
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Gambar.9.32. Generator Penguat Terpisah.

Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui
pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau
magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan
melalui belitan F1-F2.
Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator
yang konstan dari terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan
tegangan akan menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga
nominalnya.
Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gambar.9.33. Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gambar.9.33. menunjukkan:
a) karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat
eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus
beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin
besar.
b) Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
c) Penurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya
mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga
tegangan induksi menjadi kecil.

169
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

2. Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor
(A1-A2).Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada
medan magnet stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan
tegangan yang akan memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan
nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh
tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt
yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan
nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada Gambar.9.34.

Gambar.9.34. Diagram Rangkaian Generator Shunt

Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak
akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau
rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang
dihasilkan oleh generator tersebut.
Karakteristik Generator Shunt

Gambar.9.35. Karakteristik Generator Shunt.

Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar .9.35.


Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama,
dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah. Sebagai
sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan generator shunt
tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan output
yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada generator kompon.

170
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

3. Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama
yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan
penguat seri. Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar.9.36.
Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.

Gambar.9.36. Diagram Rangkaian Generator Kompon

Karakteristik Generator Kompon

Gambar.9.37.. Karakteristik Generator Kompon

Gambar.9.37. menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output


generator terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi
penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri,
yang cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah besar. Jadi ini
merupakan kompensasi dari generator shunt, yang cenderung tegangannya akan turun
jika arus bebannya naik.

9.2.3.3 Hubungan P,V,I dengan cos 


VR R
Hubungan P = V.I dengan cos  : cos  = =
V Z
P nyata
cos  =
P semu
2
P nyata = I ef . R
P semu = I2ef . Z

171
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Daya rangkaian arus bolak balik


P = Vef.Ief.cos 
v 2ef
P = cos ❑
Z
P = I2ef . Z .cos 
Besarnya daya juga sama dengan daya nyata
P = P nyata = I2ef . R

Contoh soal
Sebuah generator Sinkron mempunyai 12 kutub. Berapa sudut mekanis ditunjukkan
dengan 1800 listrik.
Jawaban:
Sudut mekanis antara kutub utara dan kutub selatan adalah:
360 sudut mekanis
mek = =300
12 jumlah kutub
Ini menunjukkan 180 derajat listrik
P 12
lis = = = 180 drajat
α mek 2 x 30
atau bisa juga secara langsung, yaitu:
α lis x 2 180 x 2
mek = = = 300
P 12

Sebuah kumparan dengan 200 lilitan berbentuk persegi panjang dengan panjang 10 cm
dan lebar 5 cm diputar dengan kecepatan sudut 60 rad/s tegak lurus terhadap medan
magnet sebesar 0,5 Wb/m2. Berapa GGL yang timbul pada ujung-ujung kumparan
tersebut.
Jawaban:
N = 200 lilitan
A =  x l= (10.10-2 x 5.10-2 ) = 5.10-3 m2
 = 900 ( kumparan  arah medan magnet )
B = 0,5 Wb/m2
 = 60 rad/s
GGL yang timbul :
 = N A B  sin t = N A B sin 90
= 200 x 5.10-3 x 5.10-1 x 60 x 1 = 30 volt
Soal – soal:
Pilihan ganda.
1. Prinsip kerja motor listrik berdasarkan ?

172
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

a. Hukum Newton b. Hukum coloumb


c. Hukum Lorentz d. Hukum kekekalan energi
2. Penemu motor listrik adalah ?
a. Nicola tesla b. Thomas alfa
c. Michael faraday d. alexander volta

3. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dynamo,disebut


apakah alat ini ?
a. Kummutator b. rotor
c. magnit d. kumparan

4. Motor yang diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang tetap
untuk kisaran kecepatan yang luas dalah motor ?
a. motor DC b. motor AC
c. motor sinkron d. motor induksi

5. Pada kaidah tangan kanan arah arus ditunjukkan oleh ….


a. Ibu jari b. Jari telunjuk
c. Jari tengah d. Jari manis

6. Besaran untuk kuat arus yang mengalir pada konduktor adalah ….


a. Volt b. Ampere
c. Watt d. Ohm

7. Salah satu model kumparan adalah ….


a. model kumparan ¼ b. model kumparan setengah penuh
c. model kumparan lilitan d model kumparan rotor

8. Motor induksi yang disebut motor tidak serempak adalah ….


a. motor 1 fasa b. motor 2 fasa
c. motor 3 fasa d. motor 4 fasa

9. Dibawah ini adalah cara perencanaan perhitungan kumparan kecuali …


a. langkah kumparan 2/4 b. langkah kumparan 6/12
c. jumlah kumparan d. tahanan isolasi

10. Dibawah ini adalah komponen utama motor sinkron kecuali ...
a. rotor b. stator
c. a & b salah d. a & b benar

173
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Essay.
1. Hitung gaya yang bekerja pada penghantar sepanjang 200mm yang di aliri arus 4A di
dalam medan magnetb0.8 Wb/m2 .

2. Sebuah motor induksi dihubungkan langsung ke sumber tegangan mengambil arus


100A dan kopel yang dibandingkan 80Nm. Bila motor dihubungkan dengan starter
auto transformator dngan teganga berada pada tap 70% dari sumber tegangan,
maka hitung berapa arus start dan kopel start?

174
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

BAB X
DIODA DAN TRANSISTOR

Tujuan Pembelajaran
1. Dapat memahami pengertian dioda dan transistor.
2. Dapat memahami cara kerja dioda dan transistor.
3. Dapat memahami macam-macam jenis dari diode dan transistor.

10.1Dioda
Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus dalam satu
arah saja. Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik, yaitu
pinanti elektronik yang mengubah arus atau tegangan bolak-balik ( AC ) menjadi
tegangan searah ( DC ). Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran
dua (diode termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas).
Dioda mempunyai dua elektrodeaktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan
kebanyakan diode digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda
varicap(Variable Capacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator
terkendali tegangan. Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis diode
seringkali disebut karakteristik menyearahkan.
Fungsi paling umum dari diode adalah untuk memperbolehkan arus listrik
mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari
arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya, diode dapat dianggap
sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan.
Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna
(benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar mundur),
tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks yang
bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi penggunaan.Beberapa jenis
diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.

10.1.1 Prinsip Kerja Dioda


Dalam berbagai rangkaian elektronika komponen semikonduktor dioda sering
kita jumpai jenis dan type yang berbeda beda tergantung dari model dan tujuan
penggunaan rangkaian tersebut dibuat. Kata dioda berasal dari pendekatan kata yaitu
dua elektroda yang mana (di berarti dua) mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda
dan katoda. Anoda digunakan untuk polaritas positif dan katoda untuk polaritas

175
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

negatif. Didalam dioda terdapat junction (pertemuan) dimana daerah semikonduktor


type-p dan semi konduktor type-n bertemu.
Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja, yaitu
pada sat dioda memperoleh catu arah maju (forward bias). Pada kondisi ini dioda
dikatakan bahwa dioda dalam keadaan konduksi atau menghantar dan mempunyai
tahanan dalam dioda relative kecil. Sedangkan bila dioda diberi catu arah terbalik
(Reverse bias) maka dioda tidak bekerja dan pada kjondisi ini dioda mempunyai
tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir. Dari kondisi tersebut maka
dioda hanya digunakan pada beberapa pemakain saja antara lain sebagai penyearah
gelombang (rectifier), disamping kegunaan-kegunaan lainya misalnya sebagai Klipper,
Clamper , pengganda tegangan dan lain-lain.

10.1.2 Karakteristik Dioda


Karakteristik dioda dapat ditunjukkan oleh hubungan antara arus yang lewat
dengan beda potensian ujung-ujungnya. Karakteristik dioda pada umumnya diberikan
oleh pabrik, tetapi dapat juga diselidiki sendiri dengan rangkaian seperti gambar 10.1

Gambar 10.1 Rangkaian untuk menyelidiki karakteristik dioda

Dengan memvariasi potensio P dan mencatat V dan I kemudian menggambarkan


dalam grafik, maka diperoleh kurve karakteristik dioda (karakteristik statis). Pada
umumnya hasilnya adalah seperti pada gambar 10.2

Gambar 10.2 Karakteristik dioda

176
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Tampak untuk dioda Ge, arus baru mulai ada pada tegangan 0,3 V sedang untuk
dioda Si pada 0,7 V. Tegangan ini sesuai dengan tegangan penghalang pada
sambungan P-N, dan disebut tegangan patah atau tegangan lutut (cut in voltage atau
knee voltage). Tampak pula bahwa arus I R = Io dalam orde μA, sedang arus maju I F
dalam orde mA. Dari lengkungan kurve yang tidak linier, maka tentu saja tahanan
dioda tidak tetap, baik tahanan maju maupun tahanan baliknya. Jika tegangan balik
diperbesar maka akan mencapai keadaan arus meningkat secara tajam, yang hanya
dapat dibatasi oleh tahanan luar. Tegangan kritis ini disebut tegangan dadal (break
down voltage = peakinverse voltage). Kurve karakteristik statik tersebut secara teoritis
dapat dibuktikanmempunyai persamaan :

I = Io (e V/hVT – 1) 10.1

dimana I = arus maju


Io = arus jenuh balik
e = 2,7
V = tegangan terpasang
KT T
VT = volt jika C dalam oK
q = 11600 =
h = konstante = 1 untuk Ge dan = 2 untuk Si

10.1.3 Jenis – Jenis Dioda


Dioda seringkali dikelompokkan menjadi jenis sinyal dan jenis rectifier sesuai
dengan bidang amplikasi utamanya. Dioda sinyal membutuhkan karakteristik bias-maju
yang konsisten dengan jatuh tegangan maju yang rendah. Dioda rectifier harus mampu
menangani tegangan bolik yang tinggi dan arus maju yang besar, konsistensi
karakteristik berada pada urutan kedua dalam amplikasi-amplikasi semacam ini.

Gambar 10.3 Jenis-jenis dioda

177
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

A. Dioda Termionik
Dioda termionik adalah sebuah piranti katup termionik yang merupakan susunan
elektrode-elektrode di ruang hampa dalam sampul gelas. Dioda termionik pertama
bentuknya sangat mirip dengan bola lampu pijar.
Dalam diode katup termionik, arus listrik yang melalui filamen pemanas secara
tidak langsung memanaskan katode. Namun juga ada beberapa diode menggunakan
pemanasan langsung, dimana filamen wolfram berlaku sebagai pemanas sekaligus juga
sebagai katode. Elektrode internal lainnya dilapisi dengan campuran barium dan
strontium oksida, yang merupakan oksida dari logam alkali tanah. Substansi tersebut
dipilih karena memiliki fungsi kerja yang kecil. Bahang yang dihasilkan menimbulkan
pancaran termionik elektron ke ruang hampa. Dalam operasi maju, elektrode logam
disebelah yang disebut anode diberi muatan positif jadi secara elektrostatik menarik
elektron yang terpancar.
Walaupun begitu, elektron tidak dapat dipancarkan dengan mudah dari
permukaan anode yang tidak terpanasi ketika polaritas tegangan dibalik. Karenanya,
aliran listrik terbalik apapun yang dihasilkan dapat diabaikan.Dalam sebagian besar
abad ke-20, diode katup termionik digunakan dalam penggunaan isyarat analog, dan
sebagai penyearah pada pemacu daya. Saat ini, diode katup hanya digunakan pada
penggunaan khusus seperti penguat gitar listrik, penguat audio kualitas tinggi serta
peralatan tegangan dan daya tinggi.
B. Dioda Semikoduktor
Dioda semikonduktor adalah piranti yang dihasilkan ketika suatu sambungan
dibentuk dari bahan semikonduktor tipe-N dan tipe-P. Ketika pertemuan P-N dibuat,
elektron pita konduksi dari daerah N menyebar ke daerah P dimana terdapat banyak
lubang yang menyebabkan elektron bergabung dan mengisi lubang yang ada, baik
lubang dan elektron bebas yang ada lenyap, meninggalkan donor bermuatan positif
pada sisi-N dan akseptor bermuatan negatif pada sisi-P.
Komponen ini memberikan resistansi yang sangat rendah terhadap aliran arus
pada satu arah dan resistansi yang sangat tinggiterhadap aliran arus pada arah yang
berlawanan. Karakteristik ini memungkinkan dioda untuk digunakan dalam aplikasi-
aplikasi yang menuntut rangkaian untuk memberikan tanggapan yang berbeda sesuai
dengan arah arus yang mengalir di dalamnya.ebuah dioda yang ideal akan melewatkan
arus tak terhingga pada satu arah dan sama sekali tidak melewatkan arus pada arah
sebaliknya.
Ada bebrapa jenis dari diode semikonduktor, diantaranya:

178
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

a. Diode Biasa
Biasanya dibuat dari silikon terkotori atau yang lebih langka dari germanium.
Sebelum pengembangan diode penyearah silikon modern, digunakan kuprous oksida
(kuprox)dan selenium, pertemuan ini memberikan efisiensi yang rendah dan
penurunan tegangan maju yang lebih dan memerlukan benaman bahan yang besar
(kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda), jauh lebih besar dari
diode silikon untuk rating arus yang sama.
b. Dioda Bandangan
Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika tegangan panjar mundur
melebihi tegangan dadal dari pertemuan P-N. Secara listrik mirip dan sulit dibedakan
dengan diode Zener, dan kadang-kadang salah disebut sebagai diode Zener, padahal
diode ini menghantar dengan mekanisme yang berbeda yaitu efek bandangan. Efek ini
terjadi ketika medan listrik terbalik yang membentangi pertemuan p-n menyebabkan
gelombang ionisasi pada pertemuan, menyebabkan arus besar mengalir melewatinya,
mengingatkan pada terjadinya bandangan yang menjebol bendungan.
Dioda bandangan didesain untuk dadal pada tegangan terbalik tertentu tanpa
menjadi rusak. Perbedaan antara diode bandangan dan diode Zener adalah panjang
kanal yang melebihi rata-rata jalur bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara
mereka. Perbedaan yang mudah dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien suhu
yang berbeda, diode bandangan berkoefisien positif, sedangkan Zener berkoefisien
negatif.
c. Dioda Cat’s Whisker
Ini adalah salah satu jenis diode kontak titik. Dioda cat's whisker terdiri dari
kawat logam tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal semikonduktor, biasanya
galena atau sepotong batu bara. Kawatnya membentuk anode dan kristalnya
membentuk katode. Dioda Cat's whisker juga disebut diode kristal dan digunakan pada
penerima radio kristal.
d. Dioda Arus Tetap
Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan kaki gerbangnya disambungkan
langsung ke kaki sumber, dan berfungsi seperti pembatas arus dua saluran (analog
dengan Zener yang membatasi tegangan). Peranti ini mengizinkan arus untuk mengalir
hingga harga tertentu, dan lalu menahan arus untuk tidak bertambah lebih lanjut.
e. Dioda Trobosan
Dioda ini mempunyai karakteristik resistansi negatif pada daerah operasinya
yang disebabkan oleh quantum tunneling, karenanya memungkinkan penguatan

179
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

isyarat dan sirkuit dwimantap sederhana. Dioda ini juga jenis yang paling tahan
terhadap radiasi radioaktif.
f. Dioda Gunn
Dioda ini mirip dengan diode terowongan karena dibuat dari bahan seperti GaAs
atau InP yang mempunyai daerah resistansi negatif. Dengan panjar yang semestinya,
domain dipol terbentuk dan bergerak melalui dioda, memungkinkan osilator
gelombang mikro frekuensi tinggi dibuat.
C. Dioda Zener
Dioda zener adalah dioda silikon yang sangat terkotori, tidak seperti dioda
normal, memiliki breakdown mundur yang mendadak pada tegangan yang relatif
rendah (biasanya kurang dari 6V). Efek yang sama terjadi pada dioda yang kurang
terkotori. Dioda runtuhan (avalanche dioda) ini juga memiliki breakdwon yang sangat
cepat dengan aliran arus yang dapat diabaikan pada kondisi di bawah tagangan
runtuhan dan aliran arus yang relatif beras ketika mencapai tegangan runtuhannya.
Untuk dioda runtuhan, tegangan breakdwon ini biasanya terjadi pada tegangan diatas
6V.
Namun dalam prakteknya, kedua jenis dioda ini disebut sebagai dioda zener.
Walaupun breakdwon mundur merupakan efek yang sangat tidak diinginkan pada
rangankaian yang menggunakan dioda konfesional, breakdwon mundur sangat
berguna dalam kaus dioda zener dimana tegangan breakdwonnya diketahui secara
persis. Ketika dioda mengalami breakdwonnya mundur dan asalkan ranting
maksimumnya tidak melampaui tegangan yang timbul pada diodatersebut akan tetap
konstan (sama dengan tegangan zener nominal) tanpa terpengaruh oleh aliran arus.
Sifat semacam ini menjadikan dioda zener ideal untuk digunakan sebagai pengatur
tegangan(voltage generator).
Dioda zener tersedia dalam berbagai jenis (sesuai dengan karakteristik umum,
kemasan dan ranting dayanya) dengan tegangan breakdwon mundur (zener) dalam
serial nilai E12 dan E24 (berkisar antara 2,4V hingga 91V).
D. Light Emiting Dioda (LED)
Yaitu jenis dioda yang mampu menghasilkan cahaya apabila pada dioda tersebut
bekerja arus listrik dengan arah forward bias/bias arus maju. Arus listrik juga akan
bekerja hanya pada arus bias maju. LED didesign dengan rumah atau ncase dari bahan
epoxy transparan. Warna cahaya yang dihasilkan dapat dibuat sesuai dengan dopping
bahan LED.

180
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Gambar 10.4 Light Emiting Diode

E. Phothodioda Sambungan P-N

Gambar 10.5 Simbol diode

Merupakan sambungan dioda P-N yang jika dikenai cahaya tahanan baliknya
berubah menjadi lebih kecil. Dalam gelap, tahanan baliknya sangat besar sehingga
tidak menghantarkan arus listrik. Simbol dioda ini adalah seperti pada gambar 10.5 di
atas. Pemasangan dioda ini harus dalam prasikap balik, seperti ditunjukan pada
gambar 10.6. Kegunaan dioda ini adalah untuk saklar, alat deteksi, alat komunikasi
optik dan lainnya.

Gambar 10.6 Rangkaian dioda zener

10.1.4 Aplikasi Dioda


Dioda mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
1. Untuk penyearah arus
Dioda banyak diaplikasikan pada rangkaian penyerah arus (rectifier) power suplai
atau konverter AC ke DC. Dipasar banyak ditemukan dioda seperti 1N4001,
1N4007 dan lain-lain.Masing-masing tipe berbeda tergantung dari arus maksimum
dan juga tegangan breakdwon-nya.
2. Untuk menstabilkan tegangan menggunakan dioda zener

181
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Zener banyak digunakan untuk aplikasi regulator tegangan (voltage


regulator).Zener yang ada dipasaran tentu saja banyak jenisnya tergantung dari
tegangan breakdwon-nya.Di dalam datasheet biasanya spesifikasi ini disebut Vz
(zener voltage) lengkap dengan toleransinya, dan juga kemampuan dissipasi daya.
3. Untuk indikator
Dapat menggunakan dioda LED, misalnya untuk indikator angka-angka pada
kalkulator menggunakan LED yang disusun sesuai peraga sevent segment.
4. Sebagai saklar
Dapat menggunakan photo dioda sambungan P-N, misalnya digunakan sebagai
saklar dari rangkaian yang menggerakan motor untuk menarik pintu garasi. Jika
dioda terkena sorot lampu mobil tahanan baliknya turun sehingga terdapat arus
yang menggerakkan motor melalui relay.

10.2 Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal
atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya,
transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektot (C). Tegangan
yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan
tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan
arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik
modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan
penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan
sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai
sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-
rangkaian lainnya
.
10.2.1Prinsip Kerja Transistor
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar
transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect
transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.

182
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

A. BJT
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya
menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa
arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas
dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan
tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua diode yang terminal positif atau
negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah
emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat
menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor.
Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio
antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan β
atau hFE. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.
B. FET
FET juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa
muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama
mengalir dala(m satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya
(dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus
listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan
perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi
tersebut.
FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET
(IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET
(MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah diode
dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini
membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang
juga membentuk sebuah diode antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan
tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input
tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input.
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode.
Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat FET
menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion
mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam
enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat

183
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel
FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement
mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.

10.2.2 Karakteristik Transistor


A. Karakteristik Input 
Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai
prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu
daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis
yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis,
dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah
dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan
emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor.  Bagian
emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias
maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda
biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka
arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus
basis (Ib) akan naik secara cepat.
B. Karakteristik Output 
Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah
aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan
sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada
rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff.
Daerah breakdown dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.

10.2.3 Jenis-jenis Transistor

Gambar 10.7 Jenis dan bagian transistor

Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:


1. Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide

184
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

2. Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan
lain-lain
3. Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEM
T, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC(Integrated Circuit) dan lain-
lain.
4. Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
5. Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
6. Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor,
Microwave, dan lain-lain
7. Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain

10.2.4 Aplikasi Transistor


Aplikasi transistor tidak hanya dibatasi pada penguatan sinyal saja. Tetapidapat
juga diaplikasikan sebagai sebuah saklar (switch) pada komputer atauperalatan
komtrol lainnya. Saat transistor berada dalam kondisi siturasi, berarti transistor
tersebut merupakan saklar tertutup dari kolektor ke emitor. Jika transistor tersumbat
(cut off) berarti transistor seperti sebuah saklar yang terbuka”. Contoh aplikasi
transistor pada rangkaian analog melingkupi pengeras suara danpenguatsinyal radio.
1. Bias Transistor
Untuk dapat bekerja, sebuah transistor membutuhkan tegangan bias pada
basisnya. Kebutuhan tegangan bias ini berkisar antara 0.5 sampai 0.7 Volt tergantung
jenis dan bahan semikonduktor yang digunakan.
Untuk transistor NPN, tegangan bias pada basis haruslebih positif dari emitor.
Dan untuk transistor PNP, tegangan bias pada basis harus lebih negatif dari emitor.
Semakin tinggi arus bias pada basis, maka transistor semakin jenuh (semakin ON) dan
tegangan kolektor-emitor (VCE) semakin rendah.

Gambar 10.8bias transistor

185
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Pada gambar 10.8 terlihat bahwa TR1 adalah termasuk jenis NPN, jadi tegangan
bias pada basis (Vbb) harus lebih positif dari emitor (Vee). Untuk memudahkan maka
Vcc ditulis dengan +Vcc dan Vee ditulis dengan -Vee. Dan TR2 adalah termasuk jenis
PNP, jadi tegangan bias pada basis (Vbb) harus lebih negatif dari emitor (Vee). Untuk
memudahkan maka Vcc ditulis dengan -Vcc dan Vee ditulis dengan +Vee.
2. Transistor sebagai Saklar
Dengan mengatur bias sebuah transistor sampai transistor jenuh, maka seolah
akan didapat hubung singkat antara kaki kolektor dan emitor. Dengan memanfaatkan
fenomena ini, maka transistor dapat difungsikan sebagai saklar elektronik.

Gambar 10.9 Transistor sebagai saklar

Pada gambar terlihat sebuah rangkaian saklar elektronik dengan menggunakan


transistor NPN dan transistor PNP. Tampak TR3 (NPN) dan TR4 (PNP) dipakai
menghidupkan dan mematikanLED.
TR3 dipakai untuk memutus dan menyambung hubungan antara katoda LED
dengan ground. Jadi jika transistor OFF maka led akan mati dan jika transistor ON maka
led akan hidup. Karena kaki emitor dihubungkan ke ground maka untuk menghidupkan
transistor, posisi saklar SW1 harus ONjadi basis transistor TR3 mendapat bias dari
tegangan positif dan akibatnya transistor menjadi jenuh (ON) lalu kaki kolektor dan
kaki emitor tersambung. Untuk mematikan LED maka posisi SW1 harus OFF.
TR4dipakai untuk memutus dan menyambung hubungan antara anoda LED
dengan tegangan positif. Jadi jika transistor OFF maka led akan mati dan jika transistor
ON maka led akan hidup. Karena kaki emitor dihubungkan ke tegangan positif, maka
untuk menghidupkan transistor, posisi saklar SW2 harus ONjadi basis transistor TR4
mendapat bias dari tegangan negatif dan akibatnya transistor menjadi jenuh (ON) lalu
kaki emitor dan kaki kolektor  tersambung. Untuk mematikan LED maka posisi SW1
harus OFF.

186
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

4. Transistor sebagai penguat arus


Fungsi lain dari transistor adalah sebagai penguat arus. Karena fungsi ini maka
transistor bisa dipakai untuk rangkaian power supply dengan tegangan yang di set.
Untuk keperluan ini transistor harus dibias tegangan yang konstan pada basisnya,
supaya pada emitor keluar tegangan yang tetap. Biasanya untuk mengatur tegangan
basis supaya tetap digunakan sebuah dioda zener.

Gambar 10.10 Transistor sebagai penguat arus

Pada gambar tampak dua buah regulator dengan polaritas tegangan output
yang berbeda. Transistor TR5 (NPN) dipakai untuk regulator tegangan positif dan
transistor TR6 (PNP) digunakan untuk regulator tegangan negatif. Tegangan basis pada
masing masing transistor dijaga agar nilainya tetap oleh dioda zener D3 dan D4.
Dengan demikian tegangan yang keluar pada emitor mempunyai arus sebesar
perkalian antara arus basis dan HFE transistor.
5. Transistor sebagai penguat sinyal AC
Selain sebagai penguat arus, transistor juga bisa digunakan sebagai penguat
tegangan pada sinyal AC. Untuk pemakaian transistor sebagai penguat sinyal
digunakan beberapa macam teknik pembiasan basis transistor. Dalam bekerja sebagai
penguat sinyal AC, transistor dikelompokkan menjadi beberapa jenis penguat, yaitu:
penguat kelas A, penguat kelas B, penguat kelas AB, dan kelas C.

187
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

Gambar 10.11 Transistor sebagai penguat sinyal AC

Pada gambar tampak bahwa R15 dan R16 bekerjasama dalam mengatur
tegangan bias pada basis transistor. Konfigurasi ini termasuk jenis penguat kelas A.
Sinyal input masuk ke penguat melalui kapasitor C8 ke basis transistor. Dan sinyal
output diambil pada kaki kolektor dengan melewati kapasitor C7.
Fungsi kapasitor pada input dan output penguat adalah untuk mengisolasi
penguat terhadap pengaruh dari tegangan DC eksternal penguat. Hal ini berdasarkan
karakteristik kapasitor yang tidak melewatkan tegangan DC.

Soal – soal:
1. Ada dua jenis kristal yang dipadu sehingga terbentuk sebuah diode. Sebutkan dua
jenis kristal yang dipadu itu.
(a). Silikon dan Germanium
(b). Emiter dan kolektor.
(c). Anode dan katode.
(d). Jenis P dan N.

2. Apa bila pada gulungan sekunder trafo ada percabagan tengahnya (center tap),
maka berapa diode yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian penyearah
gelombang?
(a). Empat buah.
(b). Dua buah.

188
Bahan Ajar Fisika Teknik 2011

(c). Satu buah


(d). Tiga buah.
3. Sedangkan diode bridge menggunakan … diode.
(a). Satu
(b). Dua
(c). Tiga
(d). Empat
4. Diode mengalami reverse bias apa bila….
(a). Anoda dihubungkan kutub positif
(b). Katoda dihubungkan kutub negative
(c). Anoda dihubungkan kutub negative
(d). Anoda dihubungkan dengan katoda

189

Anda mungkin juga menyukai