Anda di halaman 1dari 19

Analisis Dimensi

 Dimensi adalah cara tersusunnya suatu besaran oleh besaran pokok.

Contoh: luas = panjang x lebar

 Dimensi menyatakan tipe suatu besaran tanpa memperhatikan satuan


maupun nilainya.

Contoh: 10 m, 0,2 mm, 15 km, dan 10 tahun cahaya. Semua memiliki dimensi
yang sama yaitu panjang, meskipun memiliki nilai dan satuan yang berbeda-
beda.

 Operasi-operasi persamaan dalam fisika harus memenuhi syarat


keseimbangan nilai dan kesamaan dimensi.

Contoh: Apakah dua persamaan ini dapat dibenarkan dalam fisika?


8 kg + 2 kg = 10 m
6 m + 10 m = 15 m

 Semua besaran yang digunakan untuk mendeskripsikan massa dan gerak


merupakan kombinasi dari tiga dimensi dasar, yaitu massa (M), panjang
(L), dan waktu (T).
 Dimensi suatu besaran fisika dapat ditentukan dari operasi besaran-
besaran pokok yang menurunkan besaran fisika tersebut.
 Umumnya, dimensi suatu besaran dinyatakan dengan tanda kurung siku.

Contoh: [L] menyatakan dimensi besaran fisika L

 Analisis dimensi digunakan untuk mengetahui kebenaran suatu


persamaan.
 Analisis dimensi juga digunakan untuk menurunkan sebuah persamaan.
Analisis dimensi fisika dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan penurunan persamaan.
Dalam melakukan analisis dimensi, hanya besaran fisika berdimensi sama yang dapat saling
ditambahkan, dikurangkan atau disamakan. Jika besaran fisika berdimensi sama maupun
berbeda dikalikan, dibagi atau dipangkatkan, dimensi besaran-besaran tersebut juga dikalikan,
dibagi atau dipangkatkan.

Besaran pokok dan dimensi

Besaran turunan dan dimensi


Contoh soal dimensi fisika
Dimensi besaran diwakili dengan simbol, misalnya M, L, T yang mewakili
massa (mass), panjang (length) dan waktu (time). Ada dua macam dimensi yaitu
Dimensi Primer dan Dimensi Sekunder. Dimensi Primer meliputi M (untuk
satuan massa), L (untuk satuan panjang) dan T (untuk satuan waktu). Dimensi
Sekunder adalah dimensi dari semua Besaran Turunan yang dinyatakan dalam
Dimensi Primer. Contoh : Dimensi Gaya : M L T-2 atau dimensi Percepatan : L T-2.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan dimensi dan satuan tujuh besaran dasar
dalam sistem SI.

Manfaat Dimensi dalam Fisika antara lain :


(1) dapat digunakan untuk membuktikan dua besaran sama atau tidak. Dua
besaran sama jika keduanya memiliki dimensi yang sama atau keduanya
termasuk besaran vektor atau skalar,
(2) dapat digunakan untuk menentukan persamaan yang pasti salah atau
mungkin benar,
(3) dapat digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika
kesebandingan besaran fisis tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya
diketahui.
Satuan dan dimensi suatu variabel fisika adalah dua hal berbeda. Satuan
besaran fisis didefinisikan dengan perjanjian, berhubungan dengan standar
tertentu (contohnya, besaran panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inci,
mil, atau mikrometer), namun dimensi besaran panjang hanya satu, yaitu L. Dua
satuan yang berbeda dapat dikonversikan satu sama lain (contohnya: 1 m =
39,37 in; angka 39,37 ini disebut sebagai faktor konversi), sementara tidak ada
faktor konversi antarlambang dimensi.
ANALISIS DIMENSI
Analisis dimensi adalah cara yang sering dipakai dalam fisika, kimia dan
teknik untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran yang berbeda-
beda. Analisis dimensi selalu digunakan untuk memeriksa ketepatan penurunan
persamaan. Misalnya, jika suatu besaran fisis memiliki satuan massa dibagi
satuan volume namun persamaan hasil penurunan hanya memuat satuan
massa, persamaan tersebut tidak tepat. Hanya besaran-besaran berdimensi
sama yang dapat saling ditambahkan, dikurangkan atau disamakan. Jika
besaran-besaran berbeda dimensi terdapat di dalam persamaan dan satu sama
lain dibatasi tanda “+” atau “-” atau “=”, persamaan tersebut harus dikoreksi
terlebih dahulu sebelum digunakan. Jika besaran-besaran berdimensi sama
maupun berbeda dikalikan atau dibagi, dimensi besaran-besaran tersebut juga
terkalikan atau terbagi. Jika besaran berdimensi dipangkatkan, dimensi besaran
tersebut juga dipangkatkan.
Seringkali kita dapat menentukan bahwa suatu rumus salah hanya
dengan melihat dimensi atau satuan dari kedua ruas persamaan. Sebagai
contoh, ketika kita menggunakan rumus A= 2.Phi.r untuk menghitung luas.
Dengan melihat dimensi kedua ruas persamaan, yaitu [A] = L2 dan [2.phi.r] = L
kita dengan cepat dapat menyatakan bahwa rumus tersebut salah karena
dimensi kedua ruasnya tidak sama. Tetapi perlu diingat, jika kedua ruas memiliki
dimensi yang sama, itu tidak berarti bahwa rumus tersebut benar. Hal ini
disebabkan pada rumus tersebut mungkin terdapat suatu angka atau konstanta
yang tidak memiliki dimensi, misalnya Ek = 1/2 mv2 , di mana 1/2 tidak bisa
diperoleh dari analisis dimensi. harus ingat karena dalam suatu persamaan
mungkin muncul angka tanpa dimensi, maka angka tersebut diwakili dengan
suatu konstanta tanpa dimensi, misalnya konstanta k.
Contoh Soal : menentukan dimensi suatu besaran
Tentukan dimensi dari besaran-besaran berikut ini : (a) volum, (b) massa jenis,
(c) percepatan, (d) usaha
Jawaban :
(a) Persamaan Volum adalah hasil kali panjang, lebar dan tinggi di mana
ketiganya memiliki dimensi panjang, yakni [L]. Dengan demikian, Dimensi Volum

b) Persamaan Massa Jenis adalah hasil bagi massa dan volum. Massa memiliki
dimensi [M] dan volum memiliki dimensi [L]3. Dengan demikian Dimensi massa
jenis :

(c) Persamaan Percepatan adalah hasil bagi Kecepatan (besaran turunan)


dengan Waktu, di mana Kecepatan adalah hasil bagi Perpindahan dengan
Waktu. Oleh karena itu, kita terlebih dahulu menentukan dimensi Kecepatan,
kemudian dimensi Percepatan.

(d) Persamaan Usaha adalah hasil kali Gaya (besaran Turunan) dan Perpindahan
(dimensi = [L]), sedang Gaya adalah hasil kali massa (dimensi = [M]) dengan
percepatan (besaran turunan). Karena itu kita tentukan dahulu dimensi
Percepatan (lihat (c)), kemudian dimensi Gaya dan terakhir dimensi Usaha.
A. Dimensi Besaran
1. Dimensi Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Dimensi besaran diwakili dengan simbol, misalnya M, L, T yang mewakili
massa (mass), panjang (length) dan waktu (time). Ada dua macam dimensi yaitu
Dimensi Primer dan Dimensi Sekunder. Dimensi Primer meliputi M (untuk
satuan massa), L (untuk satuan panjang) dan T (untuk satuan waktu). Dimensi
Sekunder adalah dimensi dari semua Besaran Turunan yang dinyatakan dalam
Dimensi Primer. Contoh : Dimensi gaya : M L T-2 dan Dimensi percepatan : L T-2
Catatan :
Semua besaran fisis dalam mekanika dapat dinyatakan dengan tiga besaran
pokok (Dimensi Primer) yaitu panjang, massa dan waktu. Sebagaimana terdapat
Satuan Besaran Turunan yang diturunkan dari Satuan Besaran Pokok, demikian
juga terdapat Dimensi Primer dan Dimensi Sekunder yang diturunkan dari
Dimensi Primer.
S atuan dan dimensi suatu variabel fisika adalah dua hal berbeda. Satuan
besaran fisis didefinisikan dengan perjanjian, berhubungan dengan standar
tertentu (contohnya, besaran panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inci,
mil, atau mikrometer), namun dimensi besaran panjang hanya satu, yaitu L. Dua
satuan yang berbeda dapat dikonversikan satu sama lain (contohnya: 1 m =
39,37 in; angka 39,37 ini disebut sebagai faktor konversi), sementara tidak ada
faktor konversi antar lambang dimensi.
Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan
simbol (lambang) besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran
menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Apa pun
jenis satuan besaran yang digunakan tidak memengaruhi dimensi besaran
tersebut, misalnya satuan panjang dapat dinyatakan dalam m, cm, km, atau ft,
keempat satuan itu mempunyai dimensi yang sama, yaitu L.
Di dalam mekanika, besaran pokok panjang, massa, dan waktu
merupakan besaran yang berdiri bebas satu sama lain, sehingga dapat berperan
sebagai dimensi. Dimensi besaran panjang dinyatakan dalam L, besaran massa
dalam M, dan besaran waktu dalam T. Persamaan yang dibentuk oleh besaran-
besaran pokok tersebut haruslah konsisten secara dimensional, yaitu kedua
dimensi pada kedua ruas harus sama. Dimensi suatu besaran yang
dinyatakan dengan lambang huruf tertentu, biasanya diberi tanda [ ]. Tabel
berikut ini menunjukkan lambang dimensi besaran-besaran pokok.

Besaran Pokok Satuan (SI) Dimensi


Panjang m [L]
Massa Kg [M]
Waktu s [T]
Suhu K [θ]
Arus Listrik A [E]
Intensitas Cahaya cd [I]
Jumlah zat Mol [A]
Dengan menggunakan dimensi besaran pokok, dapat dituliskan dimensi sebagai
besaran turunan.
Besaran Turunan Satuan (SI) Dimensi
Luas m2 [L2]
Kecepatan m/s [LT-1]
Percepatan m/s2 [LT-2]
Berat kg.m/s2 [MLT-2]
Volume m3 [L3]
Gaya m.kg/s2 [MLT-2]
Usaha m2.kg/s2 [ML2T-2]
Daya m2.kg/s3 [ML2T-3]
Momentum m.kg/s [MLT-1]
Gaya m.kg/s2 [MLT-2]
Momentum sudut m2kg/s [ML2T-1]
Torsi m2kg/s [ML2T-1]
Koefisien viskositas kg/m.s [ML-1T-1]
Modulus Young kg/m.s2 [ML-1T-2]
Momen inersia kg.m2 [ML2]
Potensial gravitasi m2/s2 [L2T-2]
Medan listrik m.kg/s3A [MLT-3E-1]
Potensial listrik m3kg/s3A [ML3T-3E-1]
Induktansi m2kg/s2A2 [ML2T-2E-2]
Medan magnet kg/s2A [MT-2E-1]
Fluks magnet m2kg/s2A [ML2T-2E-1]
Momen dipol listrik m.s.A [LTE]
Kapasitansi s4A2/kg.m2 [M-1L-2T4E2]

B. Analisis Dimensi
Analisis dimensi adalah alat konseptual yang sering diterapkan dalam
fisika, kimia dan teknik untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran
fisis yang berbeda-beda. Analisis dimensi selalu digunakan dalam fisika dan
teknik untuk memeriksa ketepatan penurunan persamaan. Misalnya, jika suatu
besaran fisis memiliki satuan massa dibagi satuan volume namun persamaan
hasil penurunan hanya memuat satuan massa, persamaan tersebut tidak tepat.
Hanya besaran-besaran berdimensi sama yang dapat saling ditambahkan,
dikurangkan atau disamakan. Jika besaran-besaran berbeda dimensi terdapat di
dalam persamaan dan satu sama lain dibatasi tanda "+" atau "−" atau "=",
persamaan tersebut harus dikoreksi terlebih dahulu sebelum digunakan. Jika
besaran-besaran berdimensi sama maupun berbeda dikalikan atau dibagi,
dimensi besaran-besaran tersebut juga terkalikan atau terbagi. Jika besaran
berdimensi dipangkatkan, dimensi besaran tersebut juga dipangkatkan.
Contoh Soal : menetukan dimensi suatu besaran
Tentukan dimensi dari besaran-besaran berikut ini : (a) volume, (b) massa jenis,
(c) percepatan, (d) usaha
Petunjuk : Kita harus menulis rumus dari besaran turunan yang akan ditentukan
dimensinya terlebih dahulu. Selanjutnya rumus tersebut diuraikan sampai hanya
terdiri dari besaran pokok.
Jawaban :
(a) Persamaan Volum (V=volume) adalah panjang x lebar x tinggi . Panjang,
lebar dan tinggi memiliki dimensi yang sama yaitu panjang [L]. Jadi dimensi
volum = [L] [L] [L] = [L]3.

(b) Persamaan Massa Jenis ( , dibaca rho) adalah (massa per volum).
Dimensi massa = [M] sedangkan dimensi volum = [L]3. Jadi dimensi massa jenis =

(c) Persamaan Percepatan (a=acceleration) adalah .

Persamaan Kecepatan = . Sebelum menentukan dimensi


Percepatan, terlebih dahulu kita tentukan dimensi kecepatan. Telah kita ketahui
bahwa Dimensi Perpindahan adalah Panjang [L] dan dimensi waktu [T]. Dengan

demikian Dimensi Kecepatan = atau [L][T]-1. Dimensi kecepatan sudah


diketahui, sedangkan dimensi waktu = [T], maka dimensi percepatan adalah

=
(d) Persamaan Usaha (W=weight) adalah Gaya (F=force) x Perpindahan (s).
Gaya merupakan besaran turunan, di mana persamaan Gaya adalah massa (m) x
percepatan (a). Percepatan juga merupakan besaran turunan, sehingga kita
terlebih dahulu harus menentukan dimensi percepatan (lihat nomor c). Dimensi
percepatan adalah . Dimensi massa adalah [M]. Jadi dimensi Gaya
-2
adalah [M][L][T] . Sekarang kita sudah bisa menentukan dimensi Usaha.
Dimensi Perpindahan = [L], maka dimensi Usaha = [M][L]2[T]-2
Kegunaan Dimensi dalam Fisika antara lain:
1. Dapat digunakan untuk membuktikan dua besaran sama atau tidak. Dua
besaran sama jika keduanya memiliki dimensi yang sama atau keduanya
termasuk besaran vektor atau skalar,
Mengungkapkan kesetaraan atau kesamaan dua besaran yang sepintas
berbeda. Misalnya antara energi dan usaha. Pada energi diambil rumus kinetik:
½ mv2. Dimensi massa (m) adalah [M], dimensi kecepatan (v) yaitu [L][T]-1 ,
sedangkan ½ adalah konstanta yang tidak berdimensi. Jadi dimensi energi:
[E] = [M]([L][T]-1)2 = [M][L]2[T]-2
Usaha adalah hasil kali gaya (F) dan perpindahan (s). dimensi gaya (F) adalah
[M][L][T]-2 dan dimensi perpindahan (s) adalah [L].
Jadi, dimensi usaha (W) adalah : [W] = [M][L][T]-2. [L] = [M][L]2[T]-2
Tampak bahwa dimensi energi dan dimensi usaha sama.

2. Dapat digunakan untuk menentukan persamaan yang pasti salah atau


mungkin benar,
Seringkali kita dapat menentukan bahwa suatu rumus salah hanya dengan
melihat dimensi atau satuan dari kedua ruas persamaan. Sebagai contoh, ketika
kita menggunakan rumus A= 2πr untuk menghitung luas. Dengan melihat
dimensi kedua ruas persamaan, yaitu [A] = L2 dan [2πr] = L kita dengan cepat
dapat menyatakan bahwa rumus tersebut salah karena dimensi kedua ruasnya
tidak sama. Tetapi perlu diingat, jika kedua ruas memiliki dimensi yang sama, itu
tidak berarti bahwa rumus tersebut benar. Hal ini disebabkan pada rumus
tersebut mungkin terdapat suatu angka atau konstanta yang tidak memiliki
dimensi, misalnya Ek = 1/2 mv2 , di mana 1/2 tidak bisa diperoleh dari analisis
dimensi.
Kita harus ingat karena dalam suatu persamaan mungkin muncul angka tanpa
dimensi, maka angka tersebut diwakili dengan suatu konstanta tanpa dimensi,
misalnya konstanta k.
Misalnya, manakah hubungan yang benar: x = at ataukah x = at2 ? dengan x
menyatakan jarak, a besarnya percepatan, dan t waktu. Diketahui jarak
merupakan besaran panjang memiliki dimensi [L]. Percepatan memiliki dimensi
[L]/[T2], sedangkan dimensi waktu adalah [T], sehingga:

x = at
[L] = [L]/[T2]. [T]
ternyata x memiliki dimensi [L], dan at memiliki dimensi [L]/[T], berarti secara
dimensional persamaan x = at tidak benar! Sedangkan
x = at2
[L] = [L]/[T2]. [T]2
ternyata x dan at memiliki dimensi sama, yaitu [L]/[T], berarti secara
dimensional persamaan x = at2 adalah benar!
3. Dapat digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika
kesebandingan besaran fisis tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya
diketahui.
Jika kita melakukan suatu eksperimen untuk meneliti suatu kejadian fisika, kita
pasti menemukan faktor-faktor yang berpengaruh pada kejadian fisika tersebut
sehingga kejadian fisika tersebut dapat terjadi. Setelah semua faktor telah di
analisis, tugas selanjutnya kita harus membuat persamaan fisika dari kejadian
tersebut agar kejadian tersebut dapat dihitung dengan angka sehingga kita
dapat menafsirkan apa yang akan terjadi jika faktor-faktornya diubah. Selain
seperti yang kita tahu semua kejadian fisika mempunyai persamaan bukan?
Salah satu cara untuk menurunkan persamaan suatu kejadian fisika adalah
dengan cara analisis dimensi. Bagaimana caranya? Coba lihat contoh soal dan
penyelesainnya berikut.
(a) Perhatikan gerak melingkar horizontal yang ditempuh sebuah batu yang
diikat pada ujung seutas tali. Kita anggap bahwa gaya tegang F dalam kawat
memiliki kesebandingan dengan besaran-besaran berikut: massa batu m,
kelajuan batu v, dan jari-jari lintasan r. Tentukan persamaan gaya tegang dalam
kawat (F).
Strategi :
Kita dapat menulis persamaan gaya tegang dalam kawat sebagai :
F = kmxvyrz ……………………………………………………………………… (*)
Dimana x, y, z adalah pangkat yang tak diketahui dan k adalah tetapan tanpa
dimensi. Selanjutnya dengan menggunakan prinsip dimensi ruas kiri = dimensi
ruas kanan, kita bisa menghitung nilai x, y, z dan akhirnya menemukan
persamaan gaya tegang dalam kawat.
Jawab :
Dimensi gaya F adalah [M][L][T]-2, dimensi massa m adalah [M], dimensi
kelajuan v adalah [L][T]-1, dimensi jari – jari r adalah [L].
F = kmxvyrz
[F] = k[m]x[v]y[r]z
[M][L][T]-2 = [M]x([L][T]-1)y[L]z (k tak berdimensi)
[M]1[L]1[T]-2 = [M]x[L]y + z[T]-y
upaya dimensi ruas kanan dan kiri sama, maka pangkat dari [M], [L], [T] dikedua
ruas harus sama. Kita peroleh :
Pangkat [M] : 1 = x
x=1
Pangkat [T] : -2 = -y
y=2
Pangkat [L] : 1 = y + z
1=2+z
z = -1
Masukkan nilai x, y, z di atas ke dalam persamaan (*), sehingga akan kita
peroleh persamaan gaya tegang tali :
F = km1v2r-1 atau F = kmv2/r
C. Aplikasi Dimensi
a. Pendulum sederhana
Sebuah massa yang tergantung diayunkan sehingga gerakannya membentuk
pendulum yang sederhana. Apabila periodenya T, dimana osilasi ayunan
tergantung oleh massa m dan panjang bentangan ℓ sedangkan percepatan
gravitasinya g maka:
T = kmx ℓ ygz …………………………………………. (1.1)
dimana x, y, z, k adalah bilangan yang tidak diketahui. Dimensi g adalah [L][T]-2.
Dimensi dari kedua sisi persamaan harus sama maka dimensi dari persamaan
(1.1) adalah
[T] = [M]x [L]y [L]z [T]-2z …………………………………. (1.2)
dari kedua sisi persamaan (1.2)
x =0
y+z =0
-2z =0

sehingga didapat z = - ½ , y = ½ , x = 0
maka persamaan periodenya (1.1) menjadi

T = k m0 ℓ 1/2g-1/2 atau T = k ℓ 1/2g-1/2


Jadi, ……. ……………………. (1.3)

Kita tidak dapat menentukan harga k dengan analisa dimensi, karena k


mempunyai harga suatu bilangan tertentu. Dari investigasi matematis diperolah
bahwa harga k = 2π untuk kasus ini, sehingga:
b. Kecepatan gelombang transversal pada dawai
Dawai dipetik sehingga membuat gelombang, apabila pada gelombang
transversal mempunyai kecepatan v, yang tergantung dengan tension atau gaya
F pada dawai, sedangkan panjangnya ℓ dan massa m maka kecepatannya
adalah:

v = kFx ℓ ymz …………………………………………. (1.4)

dimana x, y, z adalah bilangan yang dicari dimensinya sedangkan k adalah suatu


konstanta. Dimensi v adalah [L][T]-1.
Dimensi dari kedua sisi persamaan harus sama maka dimensi dari persamaan
(1,4) adalah:

[L] [T]-1 = [M]x [L]x [T]-2x x [L]y x [M]z …….……………. (1.5)

dari kedua sisi persamaan (1.5) didapat:


0=x+z
1=x+y
-1 = -2x
sehingga didapat x = ½ , y = ½ , z = - ½
maka persamaan kecepatan gelombang transversal pada dawai (1.4) menjadi :
v = Kf1/2 ℓ 1/2m-1/2 atau
Dari investigasi matematis lengkap diperolah bahwa harga k = 1, sehingga:

Analisis dimensional adalah suatu cara untuk menentukan satuan dari


suatu besaran turunan, dengan cara memerhatikan dimensi besaran tersebut.
Contoh
Jika G merupakan suatu konstanta dari persamaan gaya tarik menarik antara
dua benda yang bermassa m1 dan m2, serta terpisah jarak sejauh
r (F = G m1m2/r 2 ), maka tentukan dimensi dan satuan G!
Diketahui : Persamaannya adalah F = G m1m2 /r2
Dimensi (gaya) F = [M] × [L][T]-2 (lihat Contoh sebelumnya)
Dimensi (massa) m = [M] (lihat Contoh sebelumnya)
Dimensi (jarak) r = [L] (lihat Contoh sebelumnya)
Ditanyakan : a. Dimensi G = ...?
b. Satuan G = ...?
Jawab :
a. F = G m1m2 /r2
G =Fr 2/ m1m2 , maka dimensinya
adalah G =gaya ×
(jarak)2/ massa × massa
= [M] × [L][T]-2 [L]2 / [M] × [M]
= [L]3 [T]-2/[M]
= [M]-1 [L]3 [T]-2
Jadi, dimensi konstanta G adalah [M]-1 [L]3 [T]-2.
b. Karena dimensi G = [M]-1 [L]3 [T]-2, maka satuannya adalah
G = [M]-1 [L]3 [T]-2 = kg-1 m3 s-2
Jadi, satuan konstanta G adalah kg-1 m3 s-2.
Menunjukkan Kesetaraan Beberapa Besaran
Selain digunakan untuk mencari satuan, dimensi juga dapat digunakan untuk
menunjukkan kesetaraan beberapa besaran yang terlihat berbeda.
Contoh
Buktikan bahwa besaran usaha (W) memiliki kesetaraan dengan besaran energi
kinetik (Ek)!
Diketahui : Dimensi usaha (W)= [M] [L]2 [T]-2 (lihat Contoh 1.1)
Persamaan energi kinetik Ek = 1/2 mv2
Ditanyakan : Bukti kesetaraannya?
Jawab :
Dimensi usaha (W) = [M] [L]2 [T]-2
Angka setengah pada persamaan energi kinetik merupakan bilangan
tak berdimensi, sehingga dimensi energi kinetik menjadi sebagai
berikut.
Dimensi energi kinetik (Ek) = mv2
= massa × (kecepatan)2
= [M] × {[L] [T]-1}2= [M] [L]2 [T]-2
Jadi, karena nilai dimensi usaha (W) dan energi kinetik (Ek) sama, maka hal ini
menunjukkan bahwa besaran usaha memiliki kesetaraan dengan besaran energi
kinetik.

Analisis dimensi adalah alat konseptual yang sering diterapkan dalam fisika,
kimia, dan teknik untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran fisis
yang berbeda-beda. Analisis dimensi rutin digunakan dalam fisika dan teknik
untuk memeriksa ketepatan penurunan persamaan. Misalnya, jika suatu
besaran fisis memiliki satuan massa dibagi satuan volume namun persamaan
hasil penurunan hanya memuat satuan massa, persamaan tersebut jelaslah
tidak tepat. Hanya besaran-besaran berdimensi sama yang dapat saling
ditambahkan, dikurangkan, atau disamakan. Jika besaran-besaran berbeda
dimensi terdapat di dalam persamaan dan satu sama lain dibatasi tanda "+"
atau "−" atau "=", persamaan tersebut tidaklah mungkin; persamaan tersebut
harus dikoreksi terlebih dahulu sebelum digunakan. Jika besaran-besaran
berdimensi sama maupun berbeda dikalikan atau dibagi, dimensi besaran-
besaran tersebut juga terkalikan atau terbagi. Jika besaran berdimensi
dipangkatkan, dimensi besaran tersebut juga dipangkatkan.
Dimensi, besaran, dan satuan
Dimensi besaran fisis diwakili dengan simbol, misalnya M, L, T yang mewakili
massa, panjang (kemungkinan dari istilah bahasa Inggris: length), dan waktu
(kemungkinan dari istilah bahasa Inggris: time). Sebagaimana terdapat satuan
turunan yang diturunkan dari satuan dasar, terdapat dimensi dasar primer
besaran fisis dan dimensi sekunder besaran yang diturunkan dari dimensi dasar
primer. Misalnya, dimensi besaran kecepatan adalah jarak/waktu (L/T) dan
dimensi gaya adalah massa × jarak/waktu² atau ML/T2.
Satuan dan dimensi suatu variabel fisika adalah dua hal berbeda. Satuan
besaran fisis didefinisikan dengan perjanjian, berhubungan dengan standar
tertentu (contohnya, besaran panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inci,
mil, atau mikrometer), namun dimensi besaran panjang hanya satu, yaitu L. Dua
satuan yang berbeda dapat dikonversikan satu sama lain (contohnya: 1 m =
39,37 in; angka 39,37 ini disebut sebagai faktor konversi), sementara tidak ada
faktor konversi antarlambang dimensi.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan dimensi dan satuan tujuh besaran dasar
dalam sistem SI.

Besaran dasar Dimensi Satuan SI

Massa M kg

Panjang L m

Waktu T s

Suhu Θ K
Arus listrik I A

Intensitas cahaya J cd

Jumlah molekul N mol

Anda mungkin juga menyukai