1.

Kimia Semen Dasar

Basic Cement Chemistry

BASIC CEMENT CHEMISTRY CHEMICAL COMPOSITION

1 . CHEMICAL FORMULAE 254
2. MINERALOGICAL COMPOSITION 255
3. CHEMICAL PARAMETERS FOR CEMENT-SPECIFIC MATERIALS 255
3.1 Titration 255
3.2 Lime Saturation 256
3.3 Silica Ratio 256
3.4 Alumina Ratio 256
3.5 Na20-equivalent 257
4. CONTENT OF CLINKER MINERALS ACCORDING TO BOGUE 257
4.1 Applied for 257
5. SIGNIFICANCE OF CLINKER MINERALS FOR CEMENT PROPERTIES 257
6. SIGNIFICANCE OF CLINKER MINERALS FOR ASTM CEMENT TYPES 258
7. RELATIONSHIPS BETWEEN CHEMICAL MODULI AND CLINKER MINERALS 258
8. EXERCISE FOR CALCULATION 262

KOMPOSISI KIMIA DASAR KIMIA

1. FORMULIR KIMIA 254
2. KOMPOSISI MINERALOGIS 255
3. PARAMETER KIMIA UNTUK MATERI SEMEN SPESIFIK 255
3.1 Titrasi 255
3.2 Saturasi Kapur 256
3.3 Silica Ratio 256
3.4 Rasio Alumina 256
3,5 setara Na20 257
4. KONTEN MINERAL CLINKER MENURUT BOGUE 257
4.1 Terapan untuk 257
5. SIGNIFIKANSI MINERAL CLINKER UNTUK SIFAT SEMEN
6. SIGNIFIKANSI MINERAL KLINKER UNTUK JENIS SEMINAR ASTM 258
7. HUBUNGAN ANTARA MODULI KIMIA DAN MINERAL CLINKER 258
8. LATIHAN UNTUK PERHITUNGAN

1. CHEMICAL FORMULAE

The chemical formula indicates the elements occurring in a chemical compound:

for a molecular compound, type and absolute number of elements in a molecule are given

H2 2 C6H6

water oxygen benzene

for a mineralogical compound , type and relative number of elements are given

Si02 CaO CaC03 Ca3Si05

quartz lime calcite alite

Note: In mineralogical compounds, the elements need not necessarily occur in simple numerical ratios (impurities,
solid solution)

in the cement chemistry, shorthand's are often used:

CaO Si02 Al2 3 Fe2 3 S03 H2O

C S A F "S H

Komposisi unsur dalam persentase berat. Dengan konvensi, unsur-unsur tersebut dinyatakan dalam bentuk
oksida mereka (pengecualian: CI, F).

Urutan elemen yang biasa dalam analisis semen:

1. FORMULA KIMIA
Rumus kimia menunjukkan unsur-unsur yang terjadi dalam senyawa kimia:
untuk senyawa molekuler, jenis dan jumlah elemen mutlak dalam suatu molekul diberikan
H2 2 C6H6
oksigen benzena air
untuk senyawa mineralogi, tipe dan jumlah elemen relatif diberikan
Si02 CaO CaC03 Ca3Si05
kapur kapur kuarsa
Catatan: Dalam senyawa mineralogi, unsur tidak perlu terjadi dalam rasio numerik sederhana (kotoran, larutan
padat)
Dalam kimia semen, steno sering digunakan:
CaO Si02 Al2 3 Fe2 3 S03 H2O
C S A F "S H

Examples: C3S for Ca3Si05 (alite) C2S for Ca2Si04 (belite) C3A for Ca3AI2 6 (aluminate) C4AF for
Ca4Al2Fe2Oi (ferrite)

2. MINERALOGICAL COMPOSITION

Table Composition of a material, expressed in weight-percentage of the occurring minerals

Example:

Limestone Calcite CaC03 90% Dolomite CaMg(C03)2 5%

Quartz Si02

Clinker

5%

Alite C3S 58% Belite C2S 23% Aluminate C3A 9% Ferrite C4AF 7% PericlaseMgO 1% Arcanite K2S04 1% Free lime
CaO 1%

Table Difference between chemical and miner.

composition:

Limestone

Mineralogical comp. Chemical comp. Calcite CaC03 90% LO.I.(C02) 40,0% Dolomite CaMg(C03)2 5% Si02 5,0%
Quartz Si02 5% CaOMgO 53,9% 1,1%
(simplified, minor elements not included)

3. CHEMICAL PARAMETERS FOR CEMENT-SPECIFIC MATERIALS

3.1 Titration

Content of carbonates as determined by acid-base titration, expressed as CaC03 % Titration = 1 .786 CaO + 2.48
MgO

Applied for:

Limestone

Marl

Raw Meal

Contoh: C3S untuk Ca3Si05 (alite) C2S untuk Ca2Si04 (belite) C3A untuk Ca3AI2 6 (aluminatir) C4AF
untuk Ca4Al2Fe2Oi (ferit)

2. KOMPOSISI MINERALOGIS
Komposisi Tabel bahan, dinyatakan dalam persentase berat dari mineral yang terjadi
Contoh:
Kapur Kapur CaC03 90% Dolomit CaMg (C03) 2 5%
Kuarsa Si02
Klinker
5%
Alite C3S 58% Belt C2S 23% Aluminin C3A 9% Ferrite C4AF 7% Periklan MgO 1% Arcanite K2S04 1% Kapur
bebas CaO 1%
Tabel Perbedaan antara kimia dan penambang.
komposisi:
Batu gamping
Comp mineralogi Comp kimia Kalsit CaC03 90% LO.I. (C02) 40,0% Dolomit CaMg (C03) 2 5% Si02 5,0% Kuarsa
Si02 5% CaO MgO 53,9% 1,1%
(disederhanakan, elemen kecil tidak termasuk)
3. PARAMETER KIMIA UNTUK BAHAN SEMEN-SPESIFIKASI
3.1 Titrasi
Kandungan karbonat yang ditentukan dengan titrasi asam basa, dinyatakan sebagai titrasi CaC03% = 1, 786 CaO
+ 2,48 MgO
Diterapkan untuk:
Batu gamping
Marl
Makanan Mentah

3.2 Lime Saturation

CaOxlOO
LS=2.80 Si02 +1.18A12 3 +0.65Fe2O 3
or
CaO
LSF=2.8Si0
2
+1.2AI
23
+0.65Fe 2O3
The LS is a measure to which extent the CaO-richest compounds C3S, C3A and C4AF can be formed without the
necessary presence of free lime. At LS > 1 00, free lime will unavoidably be present after burning.
Applied for:
Raw meal
Clinker
Cement: neat OPC only CaO = CaO,otai - 7 S03
Usual range in clinker: 85 - 1 00
Note: The influence of MgO can be accounted for (CaO + 0.75 MgO)x 100 ~2.80SiO 2 +1.18AI 2 3 +0.65Fe2O3
max. 2 % MgO may be introduced in formula (not applied in cement specifications)
3.3 Silica Ratio
SiO,
SR=Al
2 3 +Fe2 3
Applied for
Siliceous-argillaceous raw components
Raw meal
Clinker
Cement
q Usual range in clinker: 1.8-3.6 - 4 i JU^-+3M
3.4 Alumina Ratio
AR=
AI*°3
Fe2 3
Applied for
Siliceous-argillaceous raw components Raw meal ^ Clinker ^ ^ Cement f ^>\ .
Usual range in clinker: 1 – 3

3.2 Saturasi Kapur

CaOxlOO
LS = 2,80 Si02 + 1,18A12 3 + 0,65Fe2O 3
atau
CaO
LSF = 2.8Si0
2
+ 1.2AI
23
+ 0,65Fe 2O3
LS adalah ukuran yang sejauh mana senyawa terkaya CaO C3S, C3A dan C4AF dapat terbentuk tanpa adanya
kapur bebas yang diperlukan. Pada LS> 1 00, kapur bebas secara tak terhindarkan akan hadir setelah terbakar.
Diterapkan untuk:
Makan mentah
Klinker
Semen: rapi OPC hanya CaO = CaO, otai - 7 S03
Kisaran biasa dalam klinker: 85 - 1 00
Catatan: Pengaruh MgO dapat dihitung (CaO + 0,75 MgO) x 100 ~ 2.80SiO 2 + 1,18AI 2 3 + 0,65Fe2O3
maks. 2% MgO dapat dimasukkan dalam formula (tidak diterapkan dalam spesifikasi semen)
3.3 Silika Rasio
SiO,
SR = Al
2 3 + Fe2 3
Diterapkan untuk
Komponen mentah berbutir-argillaceous
Makan mentah
Klinker
Semen
q Kisaran biasa dalam klinker: 1.8-3.6 - 4 i JU ^ - + 3M
3.4 Rasio Alumina
AR =
AI * ° 3
Fe2 3
Diterapkan untuk
Komponen mentah berbutir-argillaceous Makanan mentah ^ Klinker ^ ^ Semen f ^> \.
Kisaran biasa dalam klinker: 1 - 3
"'
Saya

3.5 Na?Q-equivalent
Total alkali content, expressed as Na2 Na20-equivalent = Na2 40.658 K2
Note: Limit for low alkali cement
Na20-equiv. ft.0.6 %
Applied for Clinker
Cement
4. CONTENT OF CLINKER MINERALS ACCORDING TO BOGUE
Percentage content of clinker minerals, assuming that chemical equilibrium is attaint, and
that no impurities are present C3S = 4.07CaO - 7.6Si02 - 6.73AI2 3 - 1 .43Fe2 3 C2S = 8.6Si02 + 5.07AI2O3 + 1
.08Fe2O3 - 3.07CaO or 2.87Si02 - 0.754C3S
C3A = 2.65AI2 3 - 1.69Fe2 3 C4AF = 3.04Fe2O3
In reality, the mineralogical composition of industrial clinkers differs to some extent from that
calculated according to Bogue.
4.1 Applied for
Cement: • OPC only (excl. blended cements) • correction for CaO in CaS04 :CaO = Catot - 70 S03 • For ASTM: Ti02
and P2Os to be added to Al2 3
Clinker:
• CaO can be corrected for "CaS04" or for free lime, depending on objective of
calculation
5. SIGNIFICANCE OF CLINKER MINERALS FOR CEMENT PROPERTIES
C3S Contributes to early and late strength (1 d - ...) Increases heat of hydration
C2S Contributes to late strength (28 d - ...)
CsA Contributes to early strength (1 -3d)
Increases heat of hydration
Impairs resistance to sulphate attack
C4AF Little effect ' k t ^ »-p)
3,5 Na? Q setara
Kandungan alkali total, dinyatakan sebagai Na2 Na20-ekivalen = Na2 40,658 K2
Catatan: Batas untuk semen alkali rendah
Na20-equiv. ft.0.6%
Diterapkan untuk klinker
Semen
4. KONTEN MINERAL CLINKER MENURUT BOGES
Persentase kandungan mineral klinker, dengan asumsi bahwa ekuilibrium kimia adalah attaint, dan
bahwa tidak ada kotoran yang hadir C3S = 4,07CaO - 7,6Si02 - 6,73AI2 3 - 1 .43Fe2 3 C2S = 8,6Si02 + 5,07AI2O3
+ 1 ,08Fe2O3 - 3.07CaO atau 2.87Si02 - 0.754C3S
C3A = 2,65AI2 3 - 1,69Fe2 3 C4AF = 3.04Fe2O3
Pada kenyataannya, komposisi mineralogi klinker industri berbeda jauh dari itu
dihitung menurut Bogue.
4.1 Terapan untuk
Semen: • Hanya OPC (kecuali semen campuran) • koreksi CaO dalam CaS04: CaO = Catot - 70 S03 • Untuk
ASTM: Ti02 dan P2Os ditambahkan ke Al2 3
Klinker
• CaO dapat dikoreksi untuk "CaS04" atau untuk kapur bebas, tergantung pada tujuan
perhitungan
5. SIGNIFIKANSI MINERAL CLINKER UNTUK PROPERTI SEMEN
C3S Berkontribusi pada kekuatan awal dan akhir (1 d - ...) Meningkatkan panas hidrasi
C2S Berkontribusi pada kekuatan akhir (28 d - ...)
CsA Berkontribusi pada kekuatan awal (1 -3d)
Meningkatkan panas hidrasi
Gangguan resistensi terhadap serangan sulfat
C4AF Efek kecil 'k t ^ »-p)

6. SIGNIFICANCE OF CLINKER MINERALS FOR ASTM CEMENT TYPES

Type I Portland no restrictions regarding clinker minerals

Type II Portland with moderate sulphate resistance C3A max. 8 %

Type III Portland with high early strength C3Amax. 15%

Type IV Portland with low heat of hydration C3S max. 35 % C2S min 40% C3A max. 7 % Type V Portland with high
sulphate resistance C3A max. 5.0 % C4AF + 2 C3A max. 25 %

or C4AF + C2F max. 25 %

7. RELATIONSHIPS BETWEEN CHEMICAL MODULI AND CLINKER MINERALS

The following relationships are calculated for simplified clinker compositions, i.e. only containing the main
elements Si02 , Al2 3 , Fe2 3) CaO

6. SIGNIFIKANSI MINERAL KLINKER UNTUK JENIS SEMINAR ASTM

Tipe I Portland tidak ada batasan mengenai mineral klinker

Tipe II Portland dengan resistansi sulfat moderat C3A max. 8%
Tipe III Portland dengan kekuatan awal C3Amax tinggi. 15%
Tipe IV Portland dengan panas rendah hidrasi C3S max. 35% C2S min 40% C3A maks. 7% Tipe V Portland
dengan resistansi sulfat tinggi C3A max. 5,0% C4AF + 2 C3A maks. 25%
atau C4AF + C2F maks. 25%
7. HUBUNGAN ANTARA MODULI KIMIA DAN MINERAL CLINKER
Hubungan berikut dihitung untuk komposisi klinker yang disederhanakan, yaitu hanya mengandung unsur
utama Si02, Al2 3, Fe2 3) CaO