Anda di halaman 1dari 75

IKATAN KIMIA

Presented by
blue_virtol@yahoo.com
082365552568
Entalpi (ΔH) / Energi Kisi

Entalpi (ΔH) / Energi Kisi  Energi yang dibutuhkan untuk memisahkan kation
dan anion hingga jarak tertentu dari senyawa ionik (1 mol)

NaCl(s)  Na+ (g) + Cl-(g) ΔH = +

Energi yang dibebaskan ketika kation atau anion membentuk senyawa ion ( 1 mol)

Na+(g) + Cl-(g)  NaCl(s) ΔH = -

Energi Kisi dihitung menggunakan Diagram Born-Haber

Prinsip = Hukum Hess


Born-Haber Cycles magnesium chloride

Mg2+(g) + 2e- + 2Cl (g)

H4
enthalpy H
energi ikatan Cl2 2 x H6 afinitas elektron Cl
Mg2+(g) + 2e- + Cl2
+ 2Cl-
(g)
Mg2+ (g) (g)
H3 energi ionisai II Mg

Mg+(g) + e- + Cl2
(g)
H2 enegi ionisasi I Mg

Mg + Cl2
H kisi
(g) (g)

H1 sublimasi Mg
Mg (s) + Cl2 (g)

H0f
MgCl2 (s)

3
SOAL

Tentukan energi kisi dari natrium klorida, jika diketahui data sebagai
berikut

ΔH0f NaCl(s) = - 411 kJ


ΔHsub Na(s) = 107 kJ
ΔHd Cl2(g) = 244 kJ
E.I 1 Na(g) = 496 kJ
A.E. Cl(g) = - 349 kJ
Energy Changes in the Formation of Ionic Crystals

• Born Haber Cycle

• Enthalpy diagram for the formation of an ionic crystal

Copyright © 2011 Pearson


General Chemistry: Chapter 12 Slide 5 of 61
Canada Inc.
SOAL

Tentukan siklus Born-Haber dan kalor pembentukan


LiF, jika diketahui :
Kalor penguapan Li(s) = 155 kJ/mol
Kalor disosiasi F2(g) = 158 kJ/mol
Energi Kisi LiF(s) = -1016 kJ/mol
Energi ionisasi K(g) = 520 kJ/mol
Afinitas elektron F(g) = - 328 kJ/mol

-590 kJ/mol
Sifat Ikatan Ion
Senyawa yang berikatan ion disebut dengan senyawa ionis / ion / elektrovalen

KERAS

RAPUH

KAKU

Padatan
pada suhu
kamar

DAYA HANTAR LISTRIK SENYAWA IONIS


Kepolaran
Kepolaran terjadi karena adanya perbedaan keelektronegatifan

Keelektronegatifan adalah “Kemampuan atom menarik elektron dalam ikatan kimia”

Non logam  Keelektronegatifan besar


Logam  Keelektronegatifan kecil,

Jika perbedaan keelektronegatifan >=2  ionik


 0-2 kovalen polar
0 = kovalen non polar

Momen ikatan (µ) = Q . r


µ = momen dipol /iktan
Q = muatan
r = jarak antar muatan

Jumlah vektor dari momen ikatan = momen dipol (µ)

µ = 0 (non polar)
Ditulis dengan 
µ > 0 (polar
SKALA NILAI KEELEKTRONEGATIFAN
KOVALEN POLAR

Kerapatan elektron tertarik ke salah satu ikatan (terkutubkan)

µ≠0 POLAR

(Pada umumnya terjadi)


>Perbedaan Keelektronegatifan
>Mempunyai Pasangan Elektron Bebas
> Molekul tidak simetris

Sifat Senyawa Kovalen Polar

Titik leleh relatif tinggi

Daya Hantar Listrik :


Padatan = tidak menghantarkan
Lelehan = tidak menghantarkan
Larutan = menghantarkan
KOVALEN NON POLAR

Kerapatan elektron terbagi sama rata (tak terkutub)

µ=0 Non polar


Contoh : H2,Cl2,N2,O2
Pada Umumnya :
Perbedaan keeletronegatifan = 0
Sifat Senyawa Kovalen Non Polar Bentuk Molekul simetris
Tidak mempunyai elektron bebas
Titik Didih relatif rendah

Daya Hantar Listrik :


Padatan , lelehan, larutan = tidak menghantar listrik
Dipol Ikatan dalam Molekul

12
SOAL
PCl5 PCl3
Nyatakan lah senyawa berikut bersifat SCl2, SOCl2
polar atau tidak! POCl3, PH3
SF6, SO2
CHBr3
Aseton
Urutkan lah senyawa berikut menurut kenaikan
kepolaran :
NF3 NH3 NCl3

Air, metanol, dan dimetil eter


Molekul CH4
Pasangan elektron tertarik ke arah atom C,

H
sehingga ikatannya POLAR.
Tetapi bentuk molekul yang simetris

menghasilkan molekul yang NON


C
POLAR
H
H H

Molekul NH3 Pasangan elektron tertarik ke arah atom N,


- sehingga ikatannya POLAR.
Bentuk molekulnya tidak simetris sehingga

N
N +
menghasilkan molekul POLAR
H
+ H H + Nuris 14
SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN

Struktur molekul yang stabil ditentukan oleh susunan 3D


atom-atom dalam molekul itu:

* Panjang ikatan  ukuran molekul


(jarak antarinti atom dalam ikatan tertentu)
* Sudut ikatan  bentuk molekul
(orientasi relatif dua ikatan yang berdekatan)

* Vibrasi molekul  panjang & sudut ikatan berubah-ubah 


nilai rerata diukur dengan spektroskopi & difraksi sinar-X
Panjang dan Energi Ikatan

Rerata Rerata panjang


Energi ikatana Energi ikatan
Molekul panjang ikatan Molekul ikatan (Ǻ = 10-
(kJ mol-1) (kJ mol-1)
(Ǻ = 10-10 m) 10 m)

N2 1,100 942 HF 0,926 565


O2 1,211 495 HCl 1,284 429
F2 1,417 155 HBr 1,424 363
Cl2 1,991 240 HI 1,620 295
Br2 2,286 190 ClF 1,632 252
I2 2,669 148 BrCl 2,139 216
a Energi (disosiasi) ikatan (Ed)
= energi yang harus diserap untuk memecah 1 mol ikatan tertentu.

1 golongan: Z↑  ukuran atom ↑  panjang ikatan ↑  energi ikatan 

Contoh: Panjang ikatan F2 < Cl2 < Br2 < I2; ClF < ClBr
Energi ikatan HF > HCl > HBr > HI
Anomali energi ikatan:
F2 << Cl2 > Br2 > I2  kuatnya tolak-menolak antaratom F
yang sangat elektronegatif
N2 >> O2 >> F2  faktor orde ikatan
Panjang ikatan dari sepasang atom tertentu hanya berubah
sedikit dari satu molekul ke molekul lain, sedangkan energi
ikatan tidak begitu terulangkan (+10%)
Contoh:
Panjang ikatan
Ikatan Molekul
(Å)
O–H H2O 0,958
H2O2 0,960
HCOOH 0,95
CH3OH 0,956
Orde Ikatan

Panjang ikatan Energi ikatan


Ikatan Molekul Orde ikatan
(Å) (kJ mol-1)
etana
C–C 1 1,536 345
(H3C–CH3)
etilena
C=C 2 1,337 612
(H2C=CH2)
asetilena
CC 3 1,204 809
(HCCH)
C–C & C=C benzena 1½
1,37 505
selang-seling (C6H6) (antara – & =)

Orde ikatan   Panjang ikatan   Energi ikatan 

C–O 1,43 C–H 1,10


Orde ikatan rangkap juga ada C=O 1,20 N–H 1,01
pada ikatan antaratom selain C N–N 1,45 O–H 0,96
dan antaratom taksejenis: N=N 1,25 C–N 1,47
NN 1,10 CN 1,16
Muatan Formal (Formal Charge) (FC)

Muatan formal = (Jumlah elektron valensi) – (elektron bebas) – (elektron ikatan/2)

FC = elektron valensi – PEI – (PEB/2)

Langkah-langkah menentukan muatan formal :


1. Gambarkan struktur lewis
2. Tentukan elektron valensi, PEI, dan PEB atom yang akan
dihitung muatan formalnya
3. Hitung muatan formal dengan rumus yang diberikan
RESONANSI

Struktur sama, tetapi hanya berbeda dalam letak elektron

Resonansi akan menurunkan energi senyawa, sehingga bersifat lebih stabil 


Stabilisasi resonansi

KETENTUAN Elektron yang beresonansi hanya elektron π dan non-ikatan


Unsur periode 2 maksimum menampung 10 elektron

Cara menuliskan struktur resonansi

1. Perpindahan elektron dilambangkan dengan anak panah bengkok

2. Elektron hanya dapat berpindah sebagai berikut :

X X X
Contoh Struktur Resonansi
Hibrida Resonansi
Gabungan dari dua struktur resonansi Struktur nyata
Punya struktur resonansi/tidak?

(f) CH3COO-

(g) propena
Penyumbang Utama atau Bukan??

Struktur resonansi mempunyai beberapa kemungkinan, diantaranya ada sebagai


penyumbang utama (mayor) atau tambahan (minor)

Cara Menentukan Penyumbang Utama

Semua atom memenuhi oktet

Semua atom tidak bermuatan formal

Pemisahan muatan formal tidak terlalu besar

Atom yang lebih elektronegatif tidak mengemban muatan positif

Atom yang kurang elektronegatif tidak mengemban muatan negatif


Contoh :

Nyatakan lah struktur penyumbang utama dan tambahan dari senyawa berikut !

1. Formaldehid
2. anion etanoat
3. Metil asetat

Soal

Nyatakan lah struktur penyumbang utama dan tambahan dari senyawa berikut !

1. Ion fenoksida
2. Ion benzoat
3. Kation benzil
TEORI IKATAN VALENSI & KONSEP HIBRIDISASI

Elektron yg terlibat hanya elektron valensi


Ikatan terbentuk karena adanya overlap (tumpang tindih) orbital – orbital
dari atom-atom yang berikatan
Orbital yang saling tumpang tindih diisi oleh pasangan elektron dengan spin
berlawanan
Pada ikatan tunggal  1 tumpang tindih pd sumbu ikatan  ikatan sigma (σ)

Pada ikatan rangkap  2 tumpang tindih, yaitu :


 1 tumpang tindih pd sumbu ikatan (ikatan σ)
 1 tumpang tindih tegak lurus sumbu ikatan (ikatan pi / π)

Pada pembentukan ikatan terjadi HIBRIDISASI

HIBRIDISASI
Adalah penggabungan beberapa orbital dari atom – atom yg berikatan dan ditata
ulang sehingga membentuk orbital baru dengan tingkat energi yg sama
Hibridisasi orbital sp

Pembentukan 2 orbital sp dari 1 orbital s dan 1 orbital p


+ + + - = + -

+ – + - = - +

Hibridisasi orbital s dan p  2 orbital sp

_ _ __ __
 __ __ __ 2orbital sp =>
Theories of chemical bonding 28
Contoh : BeCl2

Atomic Be: 1s2 2s2 Cl  membutuhkan 1 elektron

Energy

2p separate "hybridize"
2p

"sp" "sp"

2s 2s
Cl Be Cl

Cl Be Cl

Cl Be Cl

sp hybridized, linear, 180o bond angles


Hibridisasi orbital sp2
Energy

2p separate "hybridize"
2p

"sp2" "sp2" "sp2"

2s 2s

Theories of chemical bonding 31


Contoh

Theories of chemical bonding 32


HIBDRIDISASI CH4

Energy

2p separate "hybridize"
2p

"sp3" "sp3" "sp3" "sp3"

2s 2s
sp3hybridized, TETRAHEDRAL,
109.5o bond angles

H
H

C C

H
H H H

H H
HIBRIDISASI P dalam PF5 (sp3d) P: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

Energy

3d 3d

separate

3p 3p

3s 3s

"hybridize"

"sp3d" "sp3d" "sp3d" "sp3d" "sp3d"


sp3d hybridized, TRIGONAL BIPYRAMIDAL,
90, 120, 180o bond angles

F
F

F
F

P F P F

F F

F
F
Hibridisasi S dalam SF6 sp3d2
S: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Energy

3d 3d

separate

3p 3p

3s 3s

"hybridize"

3 2
"sp d "
sp3d hybridized, TRIGONAL BIPYRAMIDAL,
90, 120, 180o bond angles

F
F

F
F F F

S S

F F
F F

F
F
Hibridisasi pada Ikatan Rangkap 2 dan 3
Setiap atom karbon dalam molekul Etilena (C2H4) memiliki 3
orbital hibrida Sp2 (hijau) dan 1 orbital 2pz yang tidak terhibridisasi
(abu-abu), tegak lurus dengan bidang orbital hibrida
Ikatan Pi (p) – terjadi karena tumpang tindih dari sisi ke sisi atau samping ke
samping
Sigma bond () – terjadi karena tumpang tindih ujung ke ujung pada sumbu

10.5
Ikatan Sigma () dan Pi (p)

Ikatan tunggal 1 ikatan sigma

Ikatan ganda 1 ikatan sigma dan ikatan 1 pi

Ikatan rangkap tiga 1 ikatan sigma dan 2 ikatan pi

Berapa jumlah ikatan  dan p terdapat pada molekul


asam asetat (cuka) CH3COOH?

H
O

ikatan  = 6 +1=7
H C C O H
ikatan p = 1

H
10.5
10.5
10.5
Bonding in CO2 – another view
09_174 sigma bond
(1 pair of electrons) pi bond
(1 pair of
electrons)

O C O

pi bond
(1 pair of
electrons)
(a)

O C O

(b) Theories of chemical bonding 45


SOAL

Gambarkan hibdridisasi pembentukan senyawa berikut


dan tentukan type hibdridisasi, bentuk molekul serta
kepolaran senyawa !
PCl3
NH3
XeF4
HCN
SF2, SO2, SO32- , SF3+, SF4, SF5-
VALENSI & HIBRIDISASI
Hibridisasi Psgan e bebas Struktur molekul

sp 0 Linier
0 Segitiga planar KETERBATASAN TEORI HIBRIDISASI
sp2
1 Sudut Tidak dapat menjelaskan
sifat kemagnetan
0 Tetrahedron
sp3 1 Segitiga
2 Sudut
0 Trigonal bipiramid
sp3d 1 Piramid
2 Bentuk T
0 Oktahedral
sp3d2 1 Piramid
2 Bujur sangkar
TEORI ORBITAL MOLEKUL (OM)

Semua orbital atom bergabung membentuk orbital molekul

Orbital molekul daerah kebolehjadian (probabilitas) menemukan elektron di sekitar inti

Penggabungan dua atom menghasilkan orbital baru yg disebut orbital bonding (ikatan)
dan anti bonding (anti ikatan)

Orbital bonding adalah orbital yg terdapat antara kedua inti yang membuat kedua
atom saling terikat

Orbital anti bonding adalah orbital yg berada di belakang kedua inti dan saling berjauhan
 dilambangkan dengan tanda bintang (*)

Jika terdapat elektron yang tidak berpasangan, maka molekul


bersifat para magnetik
ORBITAL MOLEKUL
KONFIGURASI ELEKTRON MOLEKUL
Pengisian elektron molekul kedalam diagram energi orbital molekul

Contoh Konfigurasi elektron dari molekul N2

N terdiri dari 7 elektron, sehingga jumlah elektron dalam molekul N2


berjumlah 14 elektron
Elektron diisi menurut kenaikan energi

N2: (σ1s)2 (σ1s*)2 (σ2s)2 (σ2s*)2 (σ2px)2 (π2py)2 (π2pz)2

Orde Ikatan = Jml elektron orbital bonding – Jumlah elektron orbital anti bonding
2

Orde Ikatan N2 = (10 – 4) / 2 = 3

Hal ini sesuai dengan eksperimen, karena N2 berikatan rangkap 3


Orbital molekul untuk jenis: H2+, H2, H2–, He2+

Theories of chemical bonding 51


Konfigurasi elektron, 2, untuk molekul H2

Theories of chemical bonding 52


SOAL

Tentukan konfigurasi molekul dan orde ikatan dari :

H2+ H2
He22+ H2–
He2+ H22–
He2
JAWABAN

Molekul Konfigurasi O.iktan pjang Ikatan


H2+ (11) ½ 106 pm
H2, He22+ 12 1 74, ~75
H2–, He2+ 12 1* ½ ~106, 108
H22–, He2 12 1*2 0 not formed

Theories of chemical bonding 54


Digram Orbital molekul
untu O2 and F2

Tulislah konfigurasi
elektron, orde ikatan, dan
tentukan sifat kemagnetan
dari
O2, O2–, F2, F2– & Ne2.

Theories of chemical bonding 55


The O2+, O2, O2– , & F2+, F2, F2– Molecules
For O=O
_ _

Theories of chemical bonding 57


Tingkatan Energi Orbital Molekul Be2 – N2
Karena energi 2s dan 2p begitu dekat. Tingkatan energi orbital molekul
Be2 sampai N2 berbeda dari O2 hingga F2.

Tulis lah orbital


molekul dari
Be2+,
Be2–, B2+,
B 2,
B 2 – , C2 + ,
C2,
C 2 – , N2 + ,
N2,
N 2 –.

Theories of chemical bonding 58


GAYA TARIK ANTAR MOLEKUL
Sifat fisik suatu zat dipengaruhi oleh gaya tarik
antar molekulnya.
Semakin kuat gaya tarik antar molekulnya, maka
zat semakin sukar menguap dan semakin tinggi
titik didihnya.

Nuris 59
Coba anda perhatikan,
Apa faktor yang menyebabkan
perbedaan wujud ketiga zat berikut ?

Padat Cair Gas

Nuris 60
Gaya tarik Dipol-dipol
atau dipol permanen

Van der Waals

Gaya tarik Dispersi atau


Gaya Tarik antar
molekul Dipol sesaat

Ikatan ion / senyawa ion

Jaring-jaring Ikatan Kovalen

Nuris 61
Gaya tarik Dipol permanent
Gaya tarik antar molekul pada senyawa polar.
Gaya tarik antar senyawa polar lebih kuat dibanding gaya tarik antar senyawa
non polar.

+ - + - + -
H Cl H Cl H Cl

+ - + -
H Cl H Cl + -
H Cl

Nuris 62
Polarisabilitas
Yaitu tingkat kecenderungan membentuk kutub.

Kuat lemahnya gaya tarik antar molekul polar sangat dipengaruhi tingkat
polarisabilitas molekul-molekulnya. Semakin besar tingkat polarisabilitasnya
semakin kuat gaya tarik antar molekul yang ditimbulkannya.

Tingkat Polarisabilitas dipengaruhi:

1. Besar kecilnya molekul (Mr) Semakin besar Mr tingkat


polarisabilitasnya semakin besar.
2. Panjang pendeknya rantai karbon. Semakin panjang rantainya
semakin besar polarisabilitasnya.

Nuris 63
Perhatikan perbedaan polarisabilitasnya !

- + -
+ + -

Gaya tarik lebih lemah

+ -
+ -

Gaya tarik lebih kuat

Nuris 64
Mengapa isomer-isomer pentana berikut
memiliki titik didih yang berbeda ?

CH3 CH2 CH2 CH2 CH3 T.d = 36,1 oC

CH3

CH3 CH CH2 CH3 T.d = 28,1 oC

CH3

CH3 C CH3 T.d = 9,5 oC

CH3

Nuris 65
GAYA VAN DER WAALS
Yaitu gaya tarik dispersi dan gaya dipol-dipol yang secara kolektif terdapat pada
senyawa polar maupun non polar.

Senyawa non polar Hanya memiliki gaya


dispersi

Senyawa polar Memiliki gaya dispersi dan gaya dipol-


dipol.

Lebih Polar
HCl memiliki; - Momen dipol = 1,08

?
Td. 188,1 oC
- Mr HCl = 36,5

HI memiliki; - Momen dipol = 0,38


Td. 237,8 oC
- Mr HI = 128
Nuris 66
Ikatan Hidrogen Mengapa dalam golongannya
H2O, HF dan NH3 memiliki
titik didih lebih tinggi,
padahal Mr nya paling kecil.?
-100oC H2O

-50oC H2Te
0oC HF SbH3
H2Sc
H2S
-50oC NH3 AsH3 HI

-100oC HCl Pada senyawa yang


HBr SnH4
PH3 mengandung atom sangat
-150oC GeH4 elektronegatif (F,O,N) dan
SiH4 atom H akan memiliki
CH4
-200oC kepolaran sangat tinggi
Massa molekul relatif sehingga membentuk Ikt.
Hidrogen

Nuris 67
Gaya antaraksi antar molekul
Mengapa titik didih H2O >>> HF ????

Senyawa Titik didih Senyawa Titik didih


CH4 - 164C NH3- - 33C
SiH4 - 112C PH3 - 87C
GeH4 - 90C AsH3 - 55C
SnH4 - 52C SbH3 - 18C
H2O + 100C HF + 20C
H2S - 61C HCl - 85C
H2Se - 41C HBr - 67C
H2Te - 2C HI - 35C
H2O dapat membentuk dua ikatan hidrogen

HF hanya memiliki satu ikatan hidrogen

Walaupun F lebih elektronegatif dari O, tetapi karena alasan


tersebut, H2O mempunyai titik didih lebih tinggi dari HF
Ikatan hidrogen antar molekul (Ikatan antara
2 atau lebih molekul yang sama atau berbeda)
R
O H O
R
H H F
O H
R
N
O H O
H H
CH3 C C CH3 H
O H O
• Ikatan hidrogen intramolekul (Antara 2
gugus fungsi dalam sebuah molekul)
• Contoh :
 - Hidroksi benzaldehid
 - Hidroksi asam benzoat
 - klorofenol
O O O
H H
H
O O
C C Cl
H OH
Gaya tarik pada senyawa ion

Pada senyawa ion terdapat gaya tarik menarik antara ion + dan ion – yang kuat.
Sehingga senyawanya memiliki sifat:

1. Memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.


2. Kristalnya tidak menghantarkan listrik, tetapi lelehannya konduktor
yang baik.
3. Ikatannya rapuh /getas mudah patah.

+ + + - +
- -
- - - + - -
+ + Muatan sama
+ - + - + - + + tolak menolak
- - - + - -
+ +
+
Nuris 74
Struktur ikatan jaringan kovalen

SiO2
Struktur grafit O

Si
O O O O
Si O Si
O O O O
Si

Struktur Intan Struktur Silikat


Nuris 75

Anda mungkin juga menyukai