By : Ardiansyah, M.Pd
1. Bilangan oksidasi harus merupakan jumlah muatan pada senyawa, molekul atau ion.
Contoh :
Bilangan oksidasi C2H5OH adalah nol, karena tidak bermuatan
Bilangan oksidasi C2H5O- adalah -1, karena bermuatan -1
Bilangan oksidasi C2H5OH2+ adalah +1, karena bermuatan +1
3. Logam IA, IIA, dan Al, mempunyai bilangan oksidasi berturut-turut +1, +2, dan +3.
Tentukanlah bilangan oksidasi unsur yang ditebalkan dalam rumus kimia berikut
(a) TiO2
(b) SO42- (ion sulfat)
(c) Ag2CrO4
(d) NaN3 (Natrium azida)
(e) ClO2- (ion klorit)
(f) NiCl2
(g) MgTiO4
(h) K2Cr2O7
(i) HPO42- (ion monohidrogen posfat)
(j) V(C2H3O2)2
(k) NH4+ (ion ammonium)
(l) Fe3O4
(m)Fe2O3
(n) MoP2
(o) MoCl3
(p) MoOCl4
(q) MoP2
(r) MnO2
(s) Mn2O3
(t) KMnO4 (Kalium permanganat)
(u) Pb3O4
(v) MnSO4
(w) KHCO3
(x) Pb(NO3)2
(y) CH4 (Metana)
(z) C5H5N (piridin)