Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN MATERI REAKSI REDOKS

Pengertian reaksi redoks

Reaksi Redoks

Reaksi redoks merupakan reaksi yang melibatkan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.
Pengertian reaksi oksidasi dan reaksi reduksi berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu
kimia. Reaksi reduksi dan reaksi oksidasi banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
reaksi pembakaran, pembuatan cuka dari alkohol, peristiwa pemecahan glukosa di dalam tubuh,
perkaratan besi, dan lain-lainnya.

Aturan Bilangan Oksidasi


1. Atom dalam unsur bebas atau senyawa unsur mempunyai bilangan oksidasi 0
Misalnya Na, Fe, O2, N2, H2, Cl2, dan senyawa bebas (tidak berikatan) atau berikatan dengan
atom sejenis membentuk senyawa unsur.

2. Atom O dalam snyawa mempunyai bilangan oksidasi -2, kecuali pada senyawa F 2O, atom O
memiliki bilagnan oksidasi +2, pada peroksida O memiliki biloks -1.
Contoh senyawa peroksida seperti Na2O2 (natrium peroksida), H2O2 (hidrogen peroksida),
BaO2 (barium peroksida). Pada senyawa super oksida atom O memiliki bilangan oksidasi -0,5.

3. Atom H dalam senyawa umumnya memiliki biloks +1. Hal ini tidak berlaku pada senyawa
hidrogen logam (senyawa hidrida). Hidrogen pada senyawa hidrida mempunyai bilangan
oksidasi -1
Contoh

Atom H memiliki biloks +1 pada senyawa HCl, H2SO4, HBr, HNO3


Atom H memiliki biloks -1 pada senyawa NaH, BaH2

4. Aturan Bilangan Oksidasi berikutnya, atom logam dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi
sesuai dengan jumlah elektron valensi dari atom logam tersebut.
Contohnya unsur logam dalam golongan IA seperti Na dan K memiliki biloks +1, gol IIA seperti
Be, Mg, Ca memiliki biloks +2.

5. Bilangan oksidasi unsur dalam suatu ion tunggal sama dengan muatannya.
Yang dimaksud ion tunggal adalah ion yang terdiri dari satu buah atom seperti Cu 2+ , nah
bilangan oksidasi dari ion tunggal sama dengan muatannya. Jadi bilangan oksidasi Cu pada ion
Cu2+ adalah +2. Contoh lain ion Cl- memiliki bilangan oksidasi -1.

6. Jumlah bilangan oksidasi pada senyawa netral sama dengan nol


Contohnya bisa sobat lihat dari senyawa H2SO4, biloks H = +1, O = -2, dan S = +6 –> 2 x ( +1) +
6 – 4 (-2) = 0

7. Jumlah total bilangan oksidasi dari sebuah senyawa ion sama dengan muatan dari senyawa ion
tersebut.

Aturan bilangan oksidasi ini sama seperti pada aturan pada ion tunggal. Jika sobat punya
senyawa ioh SO42- maka jumlah bilangan oksidasi  atom S dan atom O pada senyawa tersebut
adalah -2 Buat mengendapkan pemahaman kita mari kita simak penghitungan berdasarkan aturan
bilangan oksidasi berikut.

Contoh Penerapan Aturan Bilangan Oksidasi


Berapa Bilangan Oksidasi K dan O pada senyawa K2O?
Senyawa kalium oksida merupakan senyawa biner dari  unsur logam dan unsur non logam maka
K merupakan golongan IA dengan bilok s +1 dan bilangan oksidasi dari O adalah -2

Bilangan Oksidasi pada CH4


sobat menurut aturan bilangan oksidasi di atas didapat biloks H = +1, nah untuk menentukan
berapa biloks dari atom C menggunakan aturan sederhana berkut

Biloks H x jumlah atom H = +`1 x 4 = +4

Biloks C x jumlah atom C = a x 1    = a


Jika dilihat senyawa tersebut adalah senyawa netral yang berarti jumlah biloks unsur-unsur di
dalamnya haruslah nol

a + (+4) = 0

a = -4

jadi bilangan oksidasi C pada senyawa CH4 adalah -4


Bilangan Oksidasi atom N dan H pada senyawa ion NH4+
kalau sobat ditanya berapa biloks N dalam senyawa tersebut?

Untuk menentukan bilangan oksidasi N, maka dapat dilakukan dengan menggunakan


perhitungan sebagai berikut

Biloks H x jumlah atom H = +1 x 4 = + 4

Biloks N x jumlah atom N = ax1     = a

———————————————– +

Jumlah biloks = jumlah muatan = +1

jadi +1 = +4 + a –> a = 1 -4 = -3, jadi menurut aturan bilangan oksidasi akan ketemu bilangan
oksidasi dari N adalah -3

Anda mungkin juga menyukai