Anda di halaman 1dari 9

KIMIA

Kelas 10
Revision Note - Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama Senyawa

Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama


Senyawa
A. Perkembangan Konsep Reaksi Reduksi dan Oksidasi

1. Konsep Reaksi Redoks yang Melibatkan Oksigen


Reaksi Reduksi merupakan reaksi yang melibatkan pelepasan oksigen oleh suatu zat.
Contoh:
FeO(s) + CO(g) → Fe(s) + CO2(g)
Reaksi Oksidasi merupakan reaksi yang melibatkan pengikatan oksigen oleh suatu zat.
Contoh :
C(s) + O(g) → CO2(g)

2. Konsep Reaksi Redoks yang Melibatkan Elektron


Reaksi Reduksi merupakan reaksi yang melibatkan pengikatan elektron oleh suatu zat.
Contoh:
1
2
Cl2(g) + e- → Cl-(s)

Reaksi Oksidasi merupakan reaksi yang melibatkan pelepasan elektron oleh suatu zat.
Contoh :
Na(s) → Na+(s) + e-
KIMIA
Kelas 10
Revision Note - Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama Senyawa

3. Konsep Reaksi Redoks yang Melibatkan Bilangan Oksidasi


Reaksi Reduksi merupakan reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi.
Contoh:
CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g)

Reaksi Oksidasi merupakan reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi.


Contoh :
CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g)

B. Oksidator-Redktor dan Disproporsionasi-Konproporsionasi


1. Oksidator dan Reduktor
Pengoksidasi atau oksidator adalah zat yang mengalami reduksi.
Pereduksi atau Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi.
Contoh :

Reduktor : Al
Oksidator : Fe2O3
Hasil Oksidasi : Al2O3
Hasil Reduksi : Fe

2. Disproporsionasi-Konproporsionasi
Disproporsionasi atau autoredoks merupakan reaksi redoks dimana zat yang mengalami
reduksi dan oksidasi adalah zat yang sama.
Contoh:
KIMIA
Kelas 10
Revision Note - Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama Senyawa

Atom Cl sebagai oksidator dan reduktor.


Hasil oksidasi : KClO
Hasil reduksi : KCl

Konproporsionasi merupakan reaksi redoks dimana zat yang menjadi hasil oksidasi dan
reduksi adalah zat yang sama.
Contoh :

Oksidator : SO2
Reduktor : H2S
Hasil Reduksi dan Oksidasi :S

C. Aturan Bilangan Oksidasi


Terdapat 8 aturan yang harus kamu ketahui dalam menentukan bilangan oksidasi suatu
atom, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0
Unsur bebas adalah unsur yang tidak bergabung atau berikatan secara kimia dengan unsur
lain. Unsur bebas terbagi menjadi dua, yaitu unsur bebas berbentuk atom, seperti C, Ca, Cu,
Na, Fe, Al, Ne dan unsur bebas berbentuk molekul, seperti H2, O2, Cl2, P4, S8. Kesemua
unsur-unsur tersebut akan memiliki bilangan oksidasi 0.
2. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sesuai
dengan jenis muatan ionnya.
Contoh:
● Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-turut adalah +1, +2,
dan +3.
● Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43- berturut-turut adalah +1, -2,
dan -3.
3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan
golongannya.
Bilangan oksidasi:
IA = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr = +1.
KIMIA
Kelas 10
Revision Note - Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama Senyawa

Contoh: Bilangan oksidasi Na dalam senyawa NaCl adalah +1.


IIA = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra = +2.
Contoh: Bilangan oksidasi Mg dalam senyawa MgSO2 adalah +2.
IIIA = B, Al, Ga, In, Tl = +3
Contoh: Bilangan oksidasi Al dalam senyawa Al2O3 adalah +3.
4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi (golongan B) lebih dari satu.
Contoh:
Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2.
Bilangan oksidasi Au = +1 dan +3.
Bilangan oksidasi Sn = +3 dan +4.
Bilangan oksidasi Fe = +2 dan +3.
5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya.
Contoh:
NH4+ = +1
Biloks H = +1. Atom H memiliki indeks 4, maka biloks H dikalikan dengan indeks H = +4.
Karena jumlah muatan NH4+ = +1, maka biloks N haruslah -3, agar ketika biloks N dan H
dijumlahkan, hasilnya sesuai dengan jumlah muatannya, yaitu +1.
6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0.
Contoh:
H2O = 0
Biloks H = +1. Atom H memiliki indeks 2, sehingga biloks H dikalikan dengan indeks H =
(+1) x 2 = +2. Agar jumlah biloks H dan O sama dengan 0, maka biloks O harus bernilai -2.
7. Bilangan oksidasi hidrogen (H) bila berikatan dengan logam = -1. Bila H berikatan
dengan non-logam = +1.
Contoh:
Biloks H dalam AlH3 = -1.
Bukti:
Atom Al merupakan unsur logam golongan IIIA, sehingga biloks Al = +3. Ingat aturan biloks
poin 6, jumlah biloks unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0. Jadi, apabila biloks Al dan
H dijumlahkan, hasilnya harus 0. Agar biloks Al + biloks H = 0, biloks H haruslah -3. Karena
atom H memiliki indeks 3, maka biloks H : indeks H = -3 : 3 = -1. Terbukti jika biloks H
dalam AlH3 adalah -1.
8. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa peroksida = -1. Bilangan oksidasi O
dalam senyawa non-peroksida = -2.
Contoh:
Biloks O dalam BaO2 = -1.
Bukti:
Atom Ba merupakan unsur logam golongan IIA, sehingga biloks Ba = +2. Jumlah biloks Ba
dan biloks O harus 0 (aturan biloks poin 6). Oleh sebab itu, biloks O harus bernilai -2.
Karena atom O memiliki indeks 2, jadi biloks O : indeks O = -2 : 2 = -1. Terbukti jika biloks O
dalam BaO2 adalah -1.
(sumber: https://www.ruangguru.com/blog/cara-menentukan-bilangan-oksidasi)

D. Tata Nama Senyawa


KIMIA
Kelas 10
Revision Note - Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama Senyawa

1. Tata Nama Senyawa Biner


Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk oleh dua unsur yang berbeda.
a) Tata Nama Senyawa Biner Logam-Non Logam
Tata nama senyawa biner logam dan non logam terjadi pada senyawa ion. Unsur logam
berdasarkan jumlah biloksnya dibedakan menjadi 2, yaitu:
1) Senyawa Ion dengan Logam Memiliki Jumlah Biloks hanya Satu
Logam yang memiliki satu biloks biasanya terletak pada Golongan IA IIA dan beberapa
tersebar dibeberapa golongan A lainnya.
Golongan IA : Li, Na, K, Rb, dan Cs
Golongan IIA : Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba
Golongan IIIA : Al dan Ga

Tata nama senyawa ion tidak melibatkan biloks dan jumlah atomnya.
Contoh :
NaBr : Natrium Bromida
K2O : Kalium Oksida
BaCl2 : Barium Klorida

2) Senyawa Ion dengan Logam Memiliki Jumlah Biloks Lebih dari Satu
Logam yang memiliki biloks lebih dari satu, pada umumnya terletak pada golongan transisi
(golongan B), seperti :
Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2.
Bilangan oksidasi Au = +1 dan +3.
Bilangan oksidasi Sn = +3 dan +4.
Bilangan oksidasi Fe = +2 dan +3.

Contoh :
Fe2O3
(2 x biloks Fe) + (3 x biloks O) =0
(2 x biloks Fe) + (3 x (-2)) =0
(2 x biloks Fe) + (-6) =0
6
Biloks Fe = 2
Biloks Fe = +3
Sehingga, nama senyawa Fe2O3 adalah Besi (III) Oksida

b) Tata Nama Senyawa Biner Non Logam-Non Logam


Tata nama senyawa biner non logam dan non logam terjadi pada senyawa kovalen. Karena
senyawa kovalen terbentuk dari unsur-unsur non logam.
KIMIA
Kelas 10
Revision Note - Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama Senyawa

Pada penamaan senyawa kovalen, kita harus menuliskan jumlah unsurnya dalam senyawa.
Terkecuali untuk unsur non logam urutan pertama dengan jumlah 1 unsur, tidak perlu
disertakan jumlah unsurnya.
Penamaan jumlah unsur:
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = penta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka
Contoh :
CO : Karbon Monoksida
CO2 : Karbon Dioksida
P2O5 : Difosfor Pentaoksida

2. Tata Nama Senyawa Poliatomik


Senyawa kovalen tersusun lebih dari dua unsur. Senyawa ini biasanya terdiri atas kation
(ion positif) dan anion (ion negatif).

Sumber:
https://i0.wp.com/www.studiobelajar.com/wp-content/uploads/2017/05/nama-senyawa-ki
mia-anion-dan-kation.png?resize=504%2C307
KIMIA
Kelas 10
Revision Note - Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama Senyawa

Sumber:
https://i0.wp.com/tutorialpelajaran.com/wp-content/uploads/2020/08/kation1.png?resize=4
60%2C463&ssl=1

Rumusan tata nama senyawa poliatomik:

Contoh :
K2SO4 : Kalium Sulfat
Fe(OH)3 : Besi (III) Hidroksida
(NH4)3PO4, : Ammonium Fosfat

3. Tata Nama Senyawa Asam-Basa


a) Tata Nama Senyawa Asam
Senyawa asam terbentuk dari ion hidrogen (H+) dan anion

Contoh :
H2SO4 : Asam Sulfat
KIMIA
Kelas 10
Revision Note - Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama Senyawa

HClO4 : Asam Perklorat


CH3COOH : Asam Asetat

b) Tata Nama Senyawa Basa


Senyawa basa terbentuk dari kation dan ion hidroksida (OH-).

Contoh :
NaOH : Natrium Hidroksida
Al(OH)2 : Aluminium Hidroksida
Fe(OH)2 : Besi (II) Hidroksida

(Sumber:
https://tanya-tanya.com/rangkuman-materi-contoh-soal-tata-nama-senyawa-pembahasan
nya-kelas-10/)
KIMIA
Kelas 10
Revision Note - Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama Senyawa

Download Materi Lainnya di KOCO Schools yuk!


Terimakasih sudah membaca rangkuman dari KOCO Schools. Kamu bisa membaca topik
lainnya di Sumber Belajar KOCO Schools

Dan khusus untuk guru, Bapak dan Ibu bisa mendapatkan 10,000+ bank soal yang siap di
bagikan ke siswa secara gratis dengan register di www.kocoschools.com

Kamu ada pertanyaan dan masukan? Silahkan kirimkan langsung pesan kamu melalui
Whatsapp kami di nomor ini (081222275122) untuk mendapatkan bantuan.

Anda mungkin juga menyukai