Anda di halaman 1dari 4

Cara Menentukan Bilangan Atom yang sifatnya belum stabil

Oksidasi Beserta Contohnya cenderung ingin stabil. Caranya,


mereka akan melakukan transfer
Artikel ini menjelaskan tentang elektron, yaitu melepaskan atau
cara menentukan bilangan oksidasi menerima sejumlah elektron.
disertai dengan contoh soalnya Akibat dari transfer elektron ini,
untuk menambah pemahamanmu atom akan memiliki muatan, bisa
terhadap materi. positif atau negatif. Atom yang
bermuatan positif, artinya atom itu
Setiap atom terdiri dari inti atom
telah melakukan pelepasan
dan elektron yang mengelilinginya.
elektron, sehingga kehilangan
Elektron pada kulit terluar atom
beberapa elektron yang dimilikinya.
disebut elektron valensi. Apabila
Sementara itu, atom yang
atom memiliki elektron valensi
bermuatan negatif, berarti atom itu
berjumlah 8 atau 2, maka atom itu
telah menerima beberapa elektron
akan bersifat stabil, sehingga sulit
dari atom lain.
untuk berikatan dengan atom lain.
Contohnya, seperti atom-atom Muatan atom berbeda-beda
pada golongan VIIIA (unsur gas jumlahnya, tergantung dari
mulia). Sementara itu, atom yang seberapa banyak elektron yang
tidak memiliki elektron valensi dilepas atau diterima oleh atom.
berjumlah 8 atau 2 akan bersifat Nah, jumlah muatan positif dan
tidak stabil. negatif pada suatu atom bisa kita
sebut dengan bilangan oksidasi
(biloks).
Teman-teman harus tahu, materi 3. Bilangan oksidasi unsur pada
biloks ini merupakan dasar dari golongan logam IA, IIA, dan IIIA
materi reaksi redoks (reduksi- sesuai dengan golongannya
oksidasi) yang akan dipelajari pada
Bilangan oksidasi:
pembahasan berikutnya. Jadi,
kakak harap, kamu bisa pahami IA = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr = +1.
dengan baik materi ini agar tidak
menemui kendala saat lanjut Contoh: Bilangan oksidasi Na
belajar ke materi berikutnya, ya. dalam senyawa NaCl adalah +1.

Terdapat 8 aturan yang harus IIA = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra = +2.
kamu ketahui dalam menentukan
Contoh: Bilangan oksidasi Mg
bilangan oksidasi suatu atom,
dalam senyawa MgSO2 adalah +2.
antara lain adalah sebagai berikut:
IIIA = B, Al, Ga, In, Tl = +3
1. Bilangan oksidasi unsur bebas
adalah 0 Contoh: Bilangan oksidasi Al dalam
senyawa Al2O3 adalah +3.
Unsur bebas adalah unsur yang
tidak bergabung atau berikatan 4. Bilangan oksidasi unsur
secara kimia dengan unsur lain. golongan transisi (golongan B)
Unsur bebas terbagi menjadi dua, lebih dari satu
yaitu unsur bebas berbentuk atom,
Contoh:
seperti C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne dan
unsur bebas berbentuk molekul, Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2.
seperti H2, O2, Cl2, P4, S8.
Kesemua unsur-unsur tersebut Bilangan oksidasi Au = +1 dan +3.
akan memiliki bilangan oksidasi 0. Bilangan oksidasi Sn = +3 dan +4.
2. Bilangan oksidasi ion 5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-
monoatom (1 atom) dan poliatom unsur yang membentuk ion =
(lebih dari 1 atom) sesuai dengan jumlah muatannya
jenis muatan ionnya
Contoh:
Contoh:
NH4+ = +1
Bilangan oksidasi ion monoatom
Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-turut Biloks H = +1. Atom H memiliki
adalah +1, +2, dan +3. indeks 4, maka biloks H dikalikan
dengan indeks H = +4. Karena
Bilangan oksidasi ion poliatom jumlah muatan NH4+ = +1, maka
NH4+, SO42-, dan PO43- berturut- biloks N haruslah -3, agar ketika
turut adalah +1, -2, dan -3. biloks N dan H dijumlahkan,
hasilnya sesuai dengan jumlah senyawa non-peroksida = -2
muatannya, yaitu +1.
Contoh:
6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-
Biloks O dalam BaO2 = -1.
unsur yang membentuk senyawa =
0 Bukti:
Contoh: Atom Ba merupakan unsur logam
golongan IIA, sehingga biloks Ba =
H2O = 0
+2. Jumlah biloks Ba dan biloks O
Biloks H = +1. Atom H memiliki harus 0 (aturan biloks poin 6). Oleh
indeks 2, sehingga biloks H sebab itu, biloks O harus bernilai -2.
dikalikan dengan indeks H = +1 x 2 Karena atom O memiliki indeks 2,
= +2. Agar jumlah biloks H dan O jadi biloks O : indeks O = -2 : 2 = -1.
sama dengan 0, maka biloks O Terbukti jika biloks O dalam BaO2
harus bernilai -2. adalah -1.

7. Bilangan oksidasi hidrogen (H)


bila berikatan dengan logam = -1.
Bila H berikatan dengan non-
logam = +1

Contoh:

Biloks H dalam AlH3 = -1.

Bukti:

Atom Al merupakan unsur logam


golongan IIIA, sehingga biloks Al =
+3. Ingat aturan biloks poin 6,
jumlah biloks unsur-unsur yang
membentuk senyawa = 0. Jadi,
apabila biloks Al dan H dijumlahkan,
hasilnya harus 0. Agar biloks Al +
biloks H = 0, biloks H haruslah -3.
Karena atom H memiliki indeks 3,
maka biloks H : indeks H = -3 : 3 = -
1. Terbukti jika biloks H dalam AlH3
adalah -1.

8. Bilangan oksidasi oksigen (O)


dalam senyawa proksida = -1.
Bilangan oksidasi O dalam
Contoh Soal Soal 3

Untuk memahami bagaimana cara Tentukan bilangan oksidasi atom


menghitung bilangan oksidasi, unsur S pada senyawa Na2S2O3!
simak beberapa contoh soal
Diketahui:
berikut.
Biloks Na = +1
Soal 1
Biloks O = -2
Tentukan bilangan oksidasi atom
unsur Cl dalam senyawa HClO4! Jawab:
Diketahui: Muatan Na2S2O3 = (2 x b.o Na) +
(2 x b.o S) + (3 x b.o O)
Biloks H = +1
0 = 2 x (+1) + 2 x (x) + 3 x (-2)
Biloks O = -2
-2x = -4
Jawab:
x = +2
Muatan HClO4 = (b.o H) + (b.o Cl) +
(4 x b.o O) Jadi, biloks S adalah +2.
0 = (+1) + (x) + 4 x (-2)

x = +7

Jadi, biloks Cl adalah +7.

Soal 2

Tentukan bilangan oksidasi atom


unsur Mn pada senyawa KMnO4!

Diketahui:

Biloks K = +1

Biloks O = -2

Jawab:

Muatan KMnO4 = (b.o K) + (b.o Mn)


+ (4 x b.o O)

0 = (+1) + (x) + 4 x (-2)

x = +7

Jadi, biloks Mn = +7

Anda mungkin juga menyukai