Anda di halaman 1dari 3

Contoh soal hots Kelompok 4

1) Deby isanaya
2) Esi oktarini
3) Siska mayaranti
4) Astriyeli okvita

1. Perhatikan persamaan reaksi berikut!

Nama zat yang tepat yang terdapat pada persamaan reaksi di atas adalah ....
A. kalsium(II) oksida
B. kalium oksida
C. kalsium diklorida
D. hidrogen oksida
E. hidrogen klorida

Kunci Jawaban: E
Pembahasan:

Persamaan reaksi yang diketahui di soal adalah sebagai berikut.

Senyawa-senyawa pada persamaan reaksi di atas terdiri dari senyawa ionik


dan senyawa kovalen. Senyawa ionik pada reaksi di atas adalah CaO
dan CaCl2, sedangkan HCl dan H2O merupakan senyawa kovalen. 
a) Tata Nama Senyawa Ionik
Senyawa ionik terjadi karena adanya serah terima elektron sehingga
senyawa ini memiliki kation (ion positif) dan anion (ion negatif).Tata
nama senyawa ionik dengan kation logam utama, yaitu "nama kation
+ nama anion". Senyawa yang mengandung anion monoatom, nama
anionnya harus diakhiri oleh -ida. Dengan demikian penamaan
senyawa CaO dan CaCl2 adalah sebagai berikut.
 CaO → Ca2+ + O2- = kalsium oksida
 CaCl2→ Ca2+ + 2Cl- = kalsium klorida
b) Tata nama senyawa kovalen biner
Senyawa kovalen biner adalah senyawa yang terbentuk dari dua unsur
berbeda. Senyawa ini umumnya terbentuk dari unsur nonlogam dan
nonlogam. Tata nama senyawa kovalen biner, yaitu "awalan + unsur
pertama (spasi) awalan + unsur kedua + akhiran -ida". Nama
awalan disesuaikan dengan jumlah atom unsur dalam senyawa, yang
ditulis dengan bahasa Latin seperti awalan mono- untuk 1 unsur,
awalan di- untuk 2 unsur, dan seterusnya. Namun, awalan mono- tidak
digunakan pada unsur pertama dalam senyawa. Dengan demikian
penamaan senyawa HCl dan H2O adalah sebagai berikut.
 HCl = hidrogen klorida
 H2O = dihidrogen oksida

Dengan demikian, nama zat yang tepat dari persamaan reaksi di atas
adalah hidrogen klorida.

Jadi, jawaban yang tepat adalah E.

2. Pada oksidasi belerang menjadi belerang trioksida, biloks belerang berubah dari....
menjadi.... 
A. +2; +4
B. +2; +6
C. 0; -2
D. 0; +6
E. -2; 0
Pembahasan: Reaksi oksidasi belerang (S) adalah : 2S + 3O2 → 2SO3
Biloks unsur S = 0 karena unsur S adalah unsur bebas
Jumlah bilok unsur dalam SO3 adalah 0 karena SO3 adalah senyawa netral, biloks
unsur Oksigen dalam senyawa = -2.
Jadi, Biloks S + 3 biloks O = 0
Biloks S + 3 (-2) = 0
Biloks S = +6
Jadi biloks belerang (S) berubah dari 0 menjadi +6

3. Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56 dalam sistem periodik
pada golongan dan periode ….
A. II A dan 6
B. VI B dan 3
C. VI B dan 4
D. VIII B dan 3
E. VIII B dan 4
Jawaban: E
Pembahasan:
Konfigurasi elektron unsur X:
26X : [Ar] 4s2 3d6
4s 3d = golongan B
jumlah elektron valensi = 2 + 6 = 8
periode = 4
Jadi, unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56 dalam sistem periodik
terletak pada golongan VIIIB dan periode 4

4. Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir dari atom 16S adalah...
A. n = 2, l = 0, m = 0, s = -1/2
B. n = 3, l = 1, m = -1, s = -1/2
C. n = 3, l = 1, m = 0, s = -1/2
D. n = 3, l = 1, m = 0, s = +1/2
E. n = 3, l = 1, m = +1, s = +1/2

Jawaban : B

Pembahasan : menentukan harga bilangan kuantum


16S : 2 8 6 : 1s2 2s22p6 3s23p4

Elektron terakhir berada pada orbital 3s3p


Untuk orbital 3s :
1. n = 3, l = 0, m = 0, s = +1/2
2. n = 3, l = 0, m = 0, s = -1/2

Untuk orbital 3p
1. n = 3, l = 1, m = +1, s = +1/2
2. n = 3, l = 1, m = 0, s = +1/2
3. n = 3, l = 1, m = -1, s = +1/2
4. n = 3, l = 1, m = -1, s = -1/2

Anda mungkin juga menyukai