Berserta Pembahasannya
Soal KSN-K 2022 – No. 1
Suatu ion X memiliki bilangan oksidasi +4, dengan 2 elektron pada n = 1, 8 elektron pada n = 2, dan 10
elektron pada n = 3. Unsur X adalah ….
A. Argon
B. Vanadium
C. Kromium
D. Titanium
E. Mangan
Ion X memiliki bilangan oksidasi +4 artinya ia telah melepaskan 4 elektronnya, dan konfigurasi elektron per
kulit 2 – 8 – 10.
Jika elektron dikembalikan maka total elektron yang dimiliki X = 2 + 8 + 10 + 4 = 24 elektron.
Unsur yang mempunyai 24 elektron pada keadaan dasar berarti nomor atomnya juga 24.
Jadi unsur X yang dimaksud adalah 24Cr (kromium).
Jawaban yang tepat C.
Jika ke dalam larutan ditambahkan senyawa asam hingga pH < 2, maka peptida tersebut menjadi
bermuatan….
A. +6
B. +5
C. +4
D. +3
E. +2
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 2
Gugus amin (-NH2) pada ujung N-terminal biasanya lebih mudah terprotonasi bila berada pada lingkungan pH
yang sangat rendah.
Ketika tripeptida N-L-alanil-L-arginil-L-metionin dilarutkan dalam air dan ditambahkan asam hingga pH < 2,
tripeptida akan menjadi bermuatan positif karena terdapat dua gugus amino yang terprotonasi.
-NH2 pada L-alanil terprotonasi menjadi –[NH3]+ (+1)
-NH2 pada L-arginil terprotonasi menjadi –[NH3]+ (+1). Ingat pada arginin ini gugus guanidin yang terprotonasi
hanya di -NH2 tetapi tidak di =NH. Guanidin ini analog dengan gugus -COOH (karboksilat) di mana =O diganti
=NH dan -OH diganti -NH2.
Sementara pada metionin tidak dapat terprotonasi karena -COOH-nya protonated (sudah terprotonasi lebih
dahulu).
Jadi, jumlah muatan pada tripeptida N-L-alanil-L-arginil-L-metionin saat dilarutkan dalam air dan ditambahkan
asam hingga pH < 2 adalah +2.
Bahasan ini bisa di crosscheck menggunakan kalkulator khusus seperti di sini atau di sini atau di sini.
Jawaban yang tepat E.
Unsur X, suatu padatan berwarna abu-abu, bereaksi dengan unsur Z, suatu gas tak berwarna, membentuk
suatu senyawa di mana jumlah atom X lebih banyak dua kali dari jumlah atom Z. Manakah diantara
pernyataan berikut mengenai konfigurasi elektron pada keadaan dasar untuk atom-atom tersebut yang paling
benar…
Senyawa dengan jumlah atom X lebih banyak dua kali dari jumlah atom Z memiliki rumus kimia X2Z. Oleh
karena itu, X kemungkinan besar adalah logam yang mempunyai valensi 1 (stabil dengan melepas elektron
valensi sehingga membentuk ion X+) dan Z adalah non-logam valensi 6 (stabil dengan menerima sebanyak 2
elektron sehingga membentuk Z2–).
Jawaban yang tepat E.
A. 1,3-sikloheksadiena
B. Benzena
C. Naftalena
D. Tetrasena
E. Antrasena
Sebagai perbandingan, benzena memiliki sistem terkonjugasi enam elektron pi (3 ikatan rangkap), naftalena
memiliki sistem terkonjugasi sepuluh elektron pi (5 ikatan rangkap), dan antrasena memiliki sistem
terkonjugasi empat belas elektron p (7 ikatan rangkap)i, tetapi tetrasena memiliki sistem terkonjugasi lagi
dengan elektron 18 pi (9 ikatan rangkap), menghasilkan panjang gelombang absorbansi yang lebih panjang di
daerah tampak. 1,3-sikloheksadiena bukanlah sistem yang sangat terkonjugasi dan memiliki panjang
gelombang absorbansi yang jauh lebih pendek.
Energi kisi suatu senyawa ionik adalah energi yang dihasilkan saat pembentukan 1 mol padatan kristal
senyawa ion dari ion-ion penyusunan pada fase gas. Persamaan termokimia-nya dapat dituliskan aMb+ (g) +
bXa– (g) ⟶ MaXb (s) + Energi kisi
Energi kisi bergantung pada muatan ion-ion, ukuran ion-ion, dan jarak antara ion-ion tersebut.
Muatan dan ukuran ion merupakan faktor penting yang menentukan besarnya energi kisi. Energi kisi berkaitan
dengan energi potensial dari dua muatan yang berinteraksi yang diberikan dalam persamaan matematika; E =
k.(Q1×Q2)/d
Q1 dan Q2 adalah besar muatan pada partikel dalam satuan coulomb dan d adalah jarak antara jari–jari dalam
satuan meter.
Semakin besar jarak jari-jari kation-anion, nilai d semakin besar maka energi kisi semakin kecil.
Semakin kecil jarak jari-jari kation-anion, nilai d semakin kecil maka energi kisi semakin besar.
Semakin besar hasil kali jumlah muatan kation-anion maka semakin besar energi kisinya.
Semakin kecil hasil kali jumlah muatan kation-anion maka semakin kecil energi kisinya.
Perbandingan FeCl2 atau Fe2+ Cl– dengan FeCl3 atau Fe3+ Cl–
Muatan Fe2+ < Fe3+ dan jari-jari kation Fe2+ > Fe3+ sementara keduanya mengandung anion Cl– maka energi
kisi FeCl2 < FeCl3
Perbandingan FeCl3 atau Fe3+ Cl– dengan Fe2O3 atau Fe3+ O2–
Muatan O2– > Cl– dan jari-jari anion O2– < Cl– sementara keduanya mengandung kation Fe3+ maka energi kisi
FeCl2 < Fe2O3.
Jadi, urutan besar energi kisi adalah FeCl2 < FeCl3 < Fe2O3.
i. Orbital hibrida untuk atom pusat pada struktur ion F2ClO2+ adalah sp3d2
ii. Muatan formal untuk atom F, O, dan Cl masing-masing adalah 0, 0, dan +1
iii. Jumlah masing-masing ikatan s dan p pada struktur ion F2ClO2+ adalah 4
iv. Ion F2ClO2+ bersifat polar
Di antara pernyataan tersebut yang benar adalah ….
i. Orbital hibrida untuk atom pusat pada struktur ion F2ClO2+ adalah sp3, ada 4 domain elektron (2 ikatan
rangkap, 2 ikatan tunggal, bukan sp3d2.
ii. Muatan formal untuk atom F adalah 0, atom O adalah 0, dan atom Cl adalah +1.
Total muatan formal pada ion F2ClO2+ adalah +1.
Cara menghitung muatan formal atom , selisih jumlah elektron valensi atom dikurangi (elektron bebas
ditambah jumlah ikatan yang dimiliki atom tersebut).
iii. Struktur ion F2ClO2+ mempunyai 4 ikatan σ dan 2 ikatan π, jadi total ikatan σ π adalah 6, bukan 4.
Ingat tiap ikatan tunggal hanya ada 1 ikatan σ dan tiap ikatan rangkap ada 1 ikatan σ dan 1 ikatan π.
iv. Ion F2ClO2+ bersifat polar karena ia memiliki momen dipol yang tidak sama dengan nol. Hal ini
disebabkan oleh adanya ikatan polar antara fluorin dan klorin, serta ikatan rangkap antara oksigen dan
klorin serta adanya muatan.
Oksigen terlarut dalam air memiliki nilai konstanta Henry pada suhu 25 oC = 1,267 × 10–3 M/atm. Jika tekanan
parsial oksigen di udara adalah 0,30 atm, konsentrasi oksigen terlarut dalam air yang berkesetimbangan
dengan udara pada suhu 25 oC adalah …. (mol/L). Diketahui Hukum Henry C = k.P)
A. 4,6 × 10–6
B. 7,2 × 10–6
C. 2,6 × 10–4
D. 5,4 × 10–4
E. 3,8 × 10–4
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 7
Berdasarkan Hukum Henry dapat dihitung konsentrasi oksigen terlarut dalam air yang berkesetimbangan
dengan udara:
C = k.P
Dengan C adalah konsentrasi oksigen terlarut dalam air (dalam mol/L), k adalah konstanta Henry pada suhu
25 oC, P adalah tekanan parsial oksigen di udara (dalam atm).
C=k ×P
C = (1,267 . 10–3 M/atm) × (0,30 atm)
C = 3,801 × 10–4 M
Jadi, konsentrasi oksigen terlarut dalam air yang berkesetimbangan dengan udara pada suhu 25 oC adalah
sekitar 3,801 × 10–4 M.
Tabel berikut menunjukkan data laju awal untuk reaksi (C2H5)2(NH2)2 + I2 → (C2H5)2N2 + 2HI
A. 0 dan 1
B. 0 dan 2
C. 2 dan 0
D. 1 dan 1
E. 3 dan –1
4 = (2) x × (2)y
22 = 2 (x+y)
2=x+y
x=2–y
2 = (3) x × (2/3)y
2 = (3) (2 – y) × (2/3)y
2 = (32)/(3)y × (2/3)y
2 = (32)/(3)y × (2)y/(3)y
21/(32) = (2)y/(3)2y
21 = (2)y → y = 1
(32) = (3)2y → 2y = 2 → y = 1
Suatu basa lemah dengan konsentrasi 0,120 M (pKb = 4,20) dititrasi dengan larutan asam klorida 0,300 M.
Titik ekuivalen tercapat setelah penambahan 20 mL larutan titran. pH pada titik ekuivalen adalah ….
A. 8,4
B. 7,0
C. 6,3
D. 5,4
E. 3,7
Pada saat pH pada titik ekivalen, baik basa lemah dan asam klorida (asam kuat) tepat habis bereaksi, maka
terbentuk garam terhidrolisis yang berasal dari basa lemah dan asam kuat.
n basa lemah = n HCl
0,12 M x V basa lemah = 0,30 M x 20 mL
0,12 M x V basa lemah = 6 mmol
V basa lemah = (6 mmol)/(0,12 M) = 50 mL
V total campuran = 20 mL + 50 mL = 70 mL
Produk kondensasi aldol yang terbentuk dari 3-pentanon dalam suasana basa memiliki nama IUPAC…
A. 5-etil-4-metil-5-hepten-3-on
B. 4-metil-4-nonen-3,7-dion
C. 5-etil-4-metil-4-hepten-3-on
D. 3-etil-4-metil-3-hepten-5-on
E. 3-etil-4-metil-2-hepten-5-on
Dua ekuivalen molekul 3-pentanon (H₃C 一 CH₂ 一 CO 一 CH₂ 一 CH₃) bereaksi dengan adanya basa (NaOH)
akan menghasilkan pembentukan β-hidroksiketon kemudian diikuti dengan pelepasan molekul H₂O yang
menghasilkan H₃C 一 CH₂ 一 CO 一 C(CH₃)=C(CH₂CH₃)一 CH₂ 一 CH₃