Anda di halaman 1dari 6

1. Unsur X berbentuk padatan mengkilap dan dapat menghantarkan listrik.

Unsur ini
kurang reaktif, dapat bereaksi dengan larutan asam klorida encer secara lambat
menghasilkan gas hidrogen.

Unsur Y berupa padatan berwarna putih, tidak mengkilap dan tidak dapat
menghantarkan listrik, dapat bereaksi dengan udara menghasilkan padatan putih
yang mudah larut dalam air menghasilkan larutan bersifat asam.

Unsur Z berupa padatan mengkilap dan dapat menghantarkan listrik. Unsur ini
bereaksi dengan udara membentuk padatan putih yang mudah larut dalam air
dan larutannya bersifat basa.

Unsur-unsur tersebut merupakan anggota golongan 1, 14 dan 15 dalam Tabel


Periodik.

Dari data tersebut jawablah pertanyaan dan lengkapilah tabel di bawah ini (di
lembar jawaban):

Gas karbon dioksida dapat bereaksi dengan kalsium oksida dan barium oksida
membentuk kalsium karbonat dan barium karbonat.

Sebanyak 4,88 g campuran kalsium oksida dan barium oksida dimasukkan ke


dalam wadah tertutup dengan volume 1,46 L yang berisi gas karbon dioksida
pada 35°C dan 746 mmHg. Setelah reaksi sempurna, ternyata tekanan gas
dalam wadah tersebut menurun menjadi 252 mmHg pada suhu yang
sama. Anggap volume padatan dalam wadah tersebut dapat diabaikan dan gas
karbon dioksida bersifat ideal.

f. Tuliskan persamaan reaksi setara antara padatan kalsium oksida dengan gas
karbon dioksida (2 poin)
Jawaban:
CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s)
g. Tuliskan persamaan reaksi setara antara padatan barium oksida dengan gas
karbon dioksida (2 poin)
Jawaban:
BaO(s) + CO2(g) → BaCO3(s)
h. Hitung persen massa kalium oksida dan barium oksida dalam campuran tersebut
(8 poin)
Jawaban:
Reaksi yang terjadi:
CaO + BaO + 2CO2 → CaCO3 + BaCO3

M CaO = 40,08+16 = 56,08 g/mol


M BaO = 137,3+16 = 153,3 g/mol

Perhitungan n CO2 yang digunakan untuk bereaksi dengan karbonat


Volume CO2 yang digunakan = 1,46 L
Temperatur = 35 oC = (35 + 273)K = 308 K
∆P = (746 – 252) mmHg)/(760 mmHg/atm)
∆P = 494 mmHg)/760 mmHg/atm
∆P = 0.65 atm
R = 0,08205 L.atm/(mol.K)

PV = n R T
n CO2 = PV/(RT)
n CO2 = (0,65 atm × 1,46 L)/( 0,08205 L.atm/(mol.K) × 308 K)
n CO2 = (0,949/ 25,2714) mol
n CO2 = 0,0376 mol

n CaO + n BaO = n CO2

Dimisalkan massa CaO = x maka massa BaO = 4,88 – x

x g/(56,08 g/mol) + (4,88 – x) g/153,3 g/mol = 0,0376 mol


x g/(56,08 g/mol) + (4,88 – x) g/153,3 g/mol = 0,0376 mol
0,01783 x + 0,0318 – 0,006523 x = 0,0376
0,011307 x = 0.0058
x = 0.513 g

Jadi massa CaO = 0,513 dan massa BaO = 4,88 – 0,513 = 4,317 g

Persen massa CaO = (0,513 g)/(4,88 g)× 100% = 10,51%


Persen massa BaO = 100% – 10,51% = 89,49
2. Unsur-unsur periode ketiga terdiri atas Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. Atas dasar
konfigurasi elektronnya maka dapat dikatakan bahwa ….

a. Na paling sukar bereaksi


b. P, S, dan Cl cenderung membentuk basa
c. Si adalah logam
d. Na, Mg dan Al dapat berperan sebagai pengoksidasi
e. Energi ionisasi pertama Ar paling besar

Jawaban: E

Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar adalah unsur-unsur pada perioda 3 dari kiri ke kanan.
Pada suatu sistem periodik berlaku:

 Makin ke kiri makin mudah membentuk basa.


 Makin ke kiri makin bersifat reduktor sehingga paling mudah bereaksi
dengan air.
 Na, Mg, Al merupakan unsur logam. Si unsur semi logam. P, S, dan Cl
merupakan unsur nonlogam. Ar merupakan gas mulia.
 Dari kiri ke kanan (dalam satu periode) energi ionisasinya semakin besar

3.
4.

5.
Tugas kimia
“5 soal HOTS bab Kimia Unsur beserta jawaban”

Nama: Nauval Maulana Rizky irawan (26/XII-P 3)


5.

Anda mungkin juga menyukai