Berikut ini 10 Soal Kompetisi Sains Nasional tingkat Kabupaten/Kota tahun 2022 yang dibahas
secara mendetail ala urip.info. Ini adalah bagian-1. Bagian berikutnya di-posting secara terpisah
dalam blog ini. Mohon dikoreksi bila ada pembahasan yang kurang tepat dengan menuliskan
koreksi pada kotak komentar. Terima kasih.
Suatu ion X memiliki bilangan oksidasi +4, dengan 2 elektron pada n = 1, 8 elektron pada n = 2,
dan 10 elektron pada n = 3. Unsur X adalah ….
A. Argon
B. Vanadium
C. Kromium
D. Titanium
E. Mangan
Ion X memiliki bilangan oksidasi +4 artinya ia telah melepaskan 4 elektronnya, dan konfigurasi
elektron per kulit 2 – 8 – 10.
Jika elektron dikembalikan maka total elektron yang dimiliki X = 2 + 8 + 10 + 4 = 24 elektron.
Unsur yang mempunyai 24 elektron pada keadaan dasar berarti nomor atomnya juga 24.
Jadi unsur X yang dimaksud adalah 24Cr (kromium).
Jawaban yang tepat C.
Soal KSN-K 2022 – No. 2
Gambar di bawah ini menunjukkan struktur tripeptida yang dilarutkan dalam air.
Jika ke dalam larutan ditambahkan senyawa asam hingga pH < 2, maka peptida tersebut
menjadi bermuatan….
A. +6
B. +5
C. +4
D. +3
E. +2
Unsur X, suatu padatan berwarna abu-abu, bereaksi dengan unsur Z, suatu gas tak berwarna,
membentuk suatu senyawa di mana jumlah atom X lebih banyak dua kali dari jumlah atom Z.
Manakah diantara pernyataan berikut mengenai konfigurasi elektron pada keadaan dasar untuk
atom-atom tersebut yang paling benar…
Senyawa dengan jumlah atom X lebih banyak dua kali dari jumlah atom Z memiliki rumus kimia
X2Z. Oleh karena itu, X kemungkinan besar adalah logam yang mempunyai valensi 1 (stabil
dengan melepas elektron valensi sehingga membentuk ion X+) dan Z adalah non-logam valensi
6 (stabil dengan menerima sebanyak 2 elektron sehingga membentuk Z2–).
A. 1,3-sikloheksadiena
B. Benzena
C. Naftalena
D. Tetrasena
E. Antrasena
Urutan besar energi kisi untuk FeCl3, FeCl2 dan Fe2O3 adalah….
Energi kisi suatu senyawa ionik adalah energi yang dihasilkan saat pembentukan 1 mol
padatan kristal senyawa ion dari ion-ion penyusunan pada fase gas. Persamaan termokimia-
nya dapat dituliskan aMb+ (g) + bXa– (g) ⟶ MaXb (s) + Energi kisi
Energi kisi bergantung pada muatan ion-ion, ukuran ion-ion, dan jarak antara ion-ion tersebut.
Muatan dan ukuran ion merupakan faktor penting yang menentukan besarnya energi kisi.
Energi kisi berkaitan dengan energi potensial dari dua muatan yang berinteraksi yang diberikan
dalam persamaan matematika; E = k.(Q1×Q2)/d
Q1 dan Q2 adalah besar muatan pada partikel dalam satuan coulomb dan d adalah jarak antara
jari–jari dalam satuan meter.
Semakin besar jarak jari-jari kation-anion, nilai d semakin besar maka energi kisi semakin kecil.
Semakin kecil jarak jari-jari kation-anion, nilai d semakin kecil maka energi kisi semakin besar.
Semakin besar hasil kali jumlah muatan kation-anion maka semakin besar energi kisinya.
Semakin kecil hasil kali jumlah muatan kation-anion maka semakin kecil energi kisinya.
Perbandingan FeCl2 atau Fe2+ Cl– dengan FeCl3 atau Fe3+ Cl–
Muatan Fe2+ < Fe3+ dan jari-jari kation Fe2+ > Fe3+ sementara keduanya mengandung anion
Cl– maka energi kisi FeCl2 < FeCl3
Perbandingan FeCl3 atau Fe3+ Cl– dengan Fe2O3 atau Fe3+ O2–
Muatan O2– > Cl– dan jari-jari anion O2– < Cl– sementara keduanya mengandung kation
Fe3+ maka energi kisi FeCl2 < Fe2O3.
Jadi, urutan besar energi kisi adalah FeCl2 < FeCl3 < Fe2O3.
i. Orbital hibrida untuk atom pusat pada struktur ion F2ClO2+ adalah sp3d2
ii. Muatan formal untuk atom F, O, dan Cl masing-masing adalah 0, 0, dan +1
iii. Jumlah masing-masing ikatan s dan p pada struktur ion F2ClO2+ adalah 4
iv. Ion F2ClO2+ bersifat polar
i. Orbital hibrida untuk atom pusat pada struktur ion F2ClO2+ adalah sp3, ada 4 domain
elektron (2 ikatan rangkap, 2 ikatan tunggal, bukan sp3d2.
ii. Muatan formal untuk atom F adalah 0, atom O adalah 0, dan atom Cl adalah +1.
Total muatan formal pada ion F2ClO2+ adalah +1.
Cara menghitung muatan formal atom , selisih jumlah elektron valensi atom dikurangi
(elektron bebas ditambah jumlah ikatan yang dimiliki atom tersebut).
iii. Struktur ion F2ClO2+ mempunyai 4 ikatan σ dan 2 ikatan π, jadi total ikatan σ π adalah 6,
bukan 4. Ingat tiap ikatan tunggal hanya ada 1 ikatan σ dan tiap ikatan rangkap ada 1
ikatan σ dan 1 ikatan π.
iv. Ion F2ClO2+ bersifat polar karena ia memiliki momen dipol yang tidak sama dengan nol.
Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan polar antara fluorin dan klorin, serta ikatan
rangkap antara oksigen dan klorin serta adanya muatan.
Oksigen terlarut dalam air memiliki nilai konstanta Henry pada suhu 25 oC = 1,267 × 10–
3
M/atm. Jika tekanan parsial oksigen di udara adalah 0,30 atm, konsentrasi oksigen terlarut
dalam air yang berkesetimbangan dengan udara pada suhu 25 oC adalah …. (mol/L). Diketahui
Hukum Henry C = k.P)
A. 4,6 × 10–6
B. 7,2 × 10–6
C. 2,6 × 10–4
D. 5,4 × 10–4
E. 3,8 × 10–4
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 7
Berdasarkan Hukum Henry dapat dihitung konsentrasi oksigen terlarut dalam air yang
berkesetimbangan dengan udara:
C = k.P
Dengan C adalah konsentrasi oksigen terlarut dalam air (dalam mol/L), k adalah konstanta
Henry pada suhu 25 oC, P adalah tekanan parsial oksigen di udara (dalam atm).
C=k ×P
C = (1,267 . 10–3 M/atm) × (0,30 atm)
C = 3,801 × 10–4 M
Jadi, konsentrasi oksigen terlarut dalam air yang berkesetimbangan dengan udara pada suhu
25 oC adalah sekitar 3,801 × 10–4 M.
Tabel berikut menunjukkan data laju awal untuk reaksi (C2H5)2(NH2)2 + I2 → (C2H5)2N2 + 2HI
1. 0 dan 1
2. 0 dan 2
3. 2 dan 0
4. 1 dan 1
5. 3 dan –1
4 = (2) x × (2)y
22 = 2 (x+y)
2=x+y
x=2–y
2 = (3) x × (2/3)y
2 = (3) (2 – y) × (2/3)y
2 = (32)/(3)y × (2/3)y
2 = (32)/(3)y × (2)y/(3)y
21/(32) = (2)y/(3)2y
21 = (2)y → y = 1
(32) = (3)2y → 2y = 2 → y = 1
A. 8,4
B. 7,0
C. 6,3
D. 5,4
E. 3,7
Pada saat pH pada titik ekivalen, baik basa lemah dan asam klorida (asam kuat) tepat habis
bereaksi, maka terbentuk garam terhidrolisis yang berasal dari basa lemah dan asam kuat.
V total campuran = 20 mL + 50 mL = 70 mL
Produk kondensasi aldol yang terbentuk dari 3-pentanon dalam suasana basa memiliki nama
IUPAC…
A. 5-etil-4-metil-5-hepten-3-on
B. 4-metil-4-nonen-3,7-dion
C. 5-etil-4-metil-4-hepten-3-on
D. 3-etil-4-metil-3-hepten-5-on
E. 3-etil-4-metil-2-hepten-5-on
Dua ekuivalen molekul 3-pentanon (H₃C 一 CH₂ 一 CO 一 CH₂ 一 CH₃) bereaksi dengan adanya
basa (NaOH) akan menghasilkan pembentukan β-hidroksiketon kemudian diikuti dengan
pelepasan molekul H₂O yang menghasilkan H₃C 一 CH₂ 一 CO 一 C(CH₃)=C(CH₂CH₃)一 CH₂
一 CH₃
Urutan besarnya nilai konstanta laju (k) untuk tiga temperatur reaksi (T1, T2, T3) yang tepat
adalah ….
Untuk reaksi kimia pada suhu yang berbeda, nilai konstanta laju (k) biasanya akan berbeda.
Secara umum, kita dapat menentukan urutan besarnya nilai konstanta laju (k) untuk tiga
temperatur reaksi jika T1 < T2 < T3 dengan menggunakan Persamaan Arrhenius:
k = A . e (-Ea/RT)
Keterangan: k adalah konstanta laju reaksi, A adalah faktor frekuensi, Ea adalah energi
aktivasi, R adalah konstanta gas (8,314 J/(mol.K)), dan T adalah suhu absolut dalam kelvin.
Dari persamaan ini, kita dapat melihat bahwa nilai konstanta laju reaksi (k) akan berbanding
terbalik dengan nilai energi aktivasi (Ea). Semakin tinggi suhu, semakin banyak molekul yang
memiliki energi kinetik yang cukup untuk mengatasi energi aktivasi dan berpartisipasi dalam
reaksi. Oleh karena itu, nilai konstanta laju reaksi (k) akan meningkat seiring dengan
peningkatan suhu.
Dengan demikian, urutan besarnya nilai konstanta laju (k) untuk tiga temperatur reaksi jika T1 <
T2 < T3 adalah: k(T1) < k(T2) < k(T3). Artinya, nilai k akan semakin besar seiring dengan
peningkatan suhu reaksi.
Gambar di bawah ini merupakan spektrum emisi suatu ion yang memiliki satu elektron dalam
fase gas. Semua garis yang dihasilkan merupakan transisi elektronik dari keadaan tereksitasi
ke keadaan dasar n = 3. Jika panjang gelombang garis B terukur pada 142,5 nm, maka
panjang gelombang garis A terukur pada…
A. 113,9 nm
B. 121,6 nm
C. 128,8 nm
D. 164,1 nm
E. 273,5 nm
Karena perbedaan energi orbital berkurang dengan peningkatan panjang gelombang dan
semua transisi terjadi pada n = 3, garis pada panjang gelombang tertinggi sesuai dengan
transisi dari n = 4 ke n = 3.
Oleh karena itu, garis B dalam spektrum sesuai dengan transisi dari n = 5 ke n = 3 (perbedaan
energi terendah kedua).
Persamaan Rydberg untuk panjang gelombang dalam sistem satu elektron adalah:
1/λ = R.Z2(1/nf2−1/1/ni2)
Z2 = 8,996
Z = √8.996
Z = 2.999 ≈ 3
Oleh karena itu, nilai Z untuk ion satu elektron adalah 3 , dan ion tersebut adalah litium.
Karena A adalah baris ketiga, ini akan sesuai dengan transisi dari n = 6 ke n = 3.
Oleh karena itu, panjang gelombang transisi dalam lithium-ion dapat dihitung sebagai berikut:
1/λ = 8,228×106m−1
λ = 121,53 nm
Urutan yang benar berdasarkan kenaikan bilangan gelombang vibrasi regangan (stretching)
berikut dalam spektrum inframerah adalah …….
(1) C–H
(2) O–H
(3) C=O
(4) C≡C
Bilangan gelombang vibrasi regangan (stretching) berikut dalam spektrum inframerah untuk
ikatan:
Jadi urutan yang tepat bilangan gelombang dari terendah ke tertinggi: (3) < (4) < (1) < (2).
Sebanyak 156 g sampel unsur X direaksikan dengan silikon, menghasilkan 268,3 g senyawa
X3Si4 murni. Jika massa atom relatif silikon 28,086, maka massa atom relatif X adalah ….
A. 58, 71
B. 52,02
C. 54,95
D. 47,95
E. 55,85
Dalam kasus ini, unsur X bereaksi dengan Si untuk membentuk senyawa X3Si4. Oleh karena
itu, perbandingan antara massa unsur X dan Si dalam senyawa tersebut adalah 3:4 atau dapat
dimaknai dalam senyawa X3Si4 terdapat 3 mol X dan 4 mol S.
Di antara molekul di bawah ini yang memiliki ikatan antara C–O yang paling panjang adalah ….
A. CO
B. CO2
C. CO32–
D. OCN–
E. CH3OH
Dalam soal ini yang dimaksud adalah ikatan antara C dan O, jadi bisa saja ikatan antara C dan
O berupa ikatan tunggal, ikatan dobel, atau ikatan tripel. Untuk itu perlu diketahui struktur Lewis
setiap molekul/ion.
Prinsip yang panjang ikatan antaratom dalam molekul atau ion:
Ikatan tripel < ikatan dobel < ikatan tunggal.
Dari ke-5 molekul/ion tersebut, yang memiliki ikatan antara C dan O paling panjang adalah
CH3OH karena C–O di molekul ini berikatan tunggal. Sementara dalam CO32– terdapat struktur
resonansi sehingga panjang ikatan C–O relatif lebih pendek dibanding C–O dalam CH3OH.
Urutan dari panjang ikatan yang terpendek ke yang terpanjang dari molekul/ion:
CO < CO2 < OCN– < CO32– < CH3OH
Sebanyak 25,0 mL larutan Fe2+ 0,0500 M dititrasi menggunakan larutan Ce4+ 0,0500 M.
Potensial sistem ketika titik ekivalen adalah ….
(E° (Fe3+|Fe2+) = 0,767 V; (E° (Ce4+|Ce3+) = 1,47 V;
A. 1,23 V
B. 0,70 V
C. 1,12 V
D. 2,24 V
E. 1,52 V
Diketahui isotop 82Br memiliki waktu paruh 1000 menit. Jika anda memerlukan 82Br sebanyak
1,0 g sedangkan waktu pengiriman sampel selama 2 hari, maka massa 23Na82Br minimum yang
harus anda pesan adalah ….
A. 2,0 g
B. 5,8 g
C. 7,4 g
D. 11,8 g
E. 9,4 g
Waktu paruh peluruhan radioaktif adalah waktu yang diperlukan oleh inti radioaktif untuk
meluruh hingga aktivitasnya menjadi setengah aktivitas mula-mula.
Nt = N0 × (1/2)t/t1/2
Keterangan :
Nt = jumlah zat radioaktif tersisa
N0 = jumlah zat radioaktif mula-mula
t=waktu peluruhan
t1/2= waktu paruh
Nt = N0 × (1/2)t/t1/2
1 g = N0 × (½)(2880/1000)
1 g = N0 × (½)(2,88)
1 g = N0 × 0,13584
N0 = 7,36 g
23
Na memiliki massa molar 23 g/mol
82
Br memiliki massa molar 82 g/mol
Massa molar (mM) 23Na82Br = 23 + 82 = 105 g/mol
m (23Na82Br) = 9,4208 g
Suatu senyawa optis aktif, Y, dengan rumus molekul C7H12 memberikan hasil positif ketika
direaksikan dengan larutan KMnO4 encer dingin dan spektrum IR memberikan serapan lebar
pada 3300 cm-1 . Ketika Y mengalami reaksi hidrogenasi katalitik, dihasilkan Z (C7H16) dan Z
juga bersifat optis aktif. Struktur Y adalah ….
A. CH3CH2CH(CH3)CH2C≡CH
B. CH3CH2CH2CH2CH2C≡CH
C. (CH3)2CHCH2CH2C≡CH
D. CH3CH2CH(CH3)C≡CCH3
E. CH2=CHCH(CH3)CH2C≡CH
Senyawa optis aktif Y yang memberikan hasil positif (warna ungu menjadi bening) ketika
direaksikan dengan KMnO4 encer dingin menunjukkan adanya ikatan rangkap atau ikatan
triple. Senyawa optis aktif Y dengan rumus molekul yang memberikan peregangan IR pada
3300 cm–1 menunjukkan bahwa senyawa tersebut mengandung gugus alkuna. Senyawa ini
pada hidrogenasi katalitik menghasilkan senyawa Z dengan rumus molekul C7H16. Produk
terhidrogenasi menambahkan empat hidrogen ke senyawa Y. Hal ini menegaskan bahwa
senyawa tersebut mengandung gugus alkuna yang pada hidrogenasi membutuhkan dua mol
molekul hidrogen dan menghasilkan alkana sebagai produk aktif optik. Reaksi ditunjukkan di
bawah ini.
Sebanyak 4,500 gram sampel dilarutkan di dalam labu takar 100 mL. Larutan ini dibagi dua,
masing-masing sekitar 50 mL, ke dalam dua buah gelas kimia yang diberi label A dan
B. Larutan dari gelas kimia A diencerkan dengan aqua dm hingga volumenya menjadi 250 mL.
Kemudian larutan ini dipipet 10,0 mL dan diencerkan dalam labu takar 100,0 mL dan
ditandabataskan.
Sebanyak 25,0 mL larutan terakhir ini dianalisis dan ditemukan bahwa larutan ini mengandung
tembaga dengan konsentrasi 1,8 ppm. Kadar tembaga (dalam %b/b) yang ada dalam sampel
adalah ….
A. 8,00%
B. 0,20%
C. 0,50%
D. 0,05%
E. 1,80%
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 19
Berikut merupakan inti atom yang dikategorikan sebagai NMR aktif, atau dapat dideteksi oleh
NMR, kecuali…
A. 13C
B. 1H
C. 15N
D. 12C
E. 19F
Inti atom yang dikategorigan sebagai NMR aktif biasanya memiliki jumlah proton/neutron
genap.
Berikut ini beberapa aturan umum yang berlaku untuk kasus tertentu spin:
1) Genap/Genap.
Inti yang mengandung proton dan neutron yang berjumlah genap memiliki spin = 0 dan oleh
karena itu ia tidak memiliki momen magnetik sehingga tidak dapat dideteksi oleh NMR.
Contohnya termasuk 4He, 12C, 16O dan 32S.
2) Ganjil/Ganjil.
Inti yang mengandung jumlah proton maupun neutron ganjil memiliki spin yang bilangan bulat
positif. Contohnya termasuk 14N (spin = 1), 2H (deuterium, spin = 1), dan 10B (spin = 3).
3) Lainnya .
Inti yang mengandung jumlah proton/neutron ganjil/genap atau genap/ganjil semuanya memiliki
putaran x per dua (faktor per-dua).
Contohnya termasuk 1H (spin = 1/2), 17O (spin = 5/2), 19F (spin = 1/2), 23Na (spin = 3/2), dan 31P
(spin = 1/2).
Karena inti atom 12C spin = 0, tidak memiliki momen magnetik sehingga tidak dapat dideteksi
oleh NMR. Namun, inti atom 13C, 1H, 15N, dan 19F memiliki momen magnetik sehingga dapat
dideteksi oleh NMR.
Jadi inti atom yang tidak dapat dideteksi oleh NMR adalah 12C.