Setelah mempelajari keseluruhan isi dari modul Kimia-2, silahkan Saudara kerjakan
tugas berikut ini dan hasilnya kemudian di-upload.
1. Tidak ada suatu proses yang mempunyai efisiensi 100% sebagaimana dijelaskan
dalam hukum termodinamika kedua. Demikian pula dalam reaksi kimia, jarang sekali
hasil reaksi yang jumlahnya sesuai dengan perhitungan stoikiometris. Di dalam
industri, terdapat istilah rendemen, yield, selektivitas dan konversi. Cobalah jelaskan
dan berikan contoh dari masing-masing terminologi tersebut.
Jawaban:
120 g asam asetat direaksikan dengan 230 g etanol, menghasilkan 132 g etil
asetat .
Jumlah molar reaktan dihitung dari bobot
Asam asetat = (120 g )/( 60 g/ mol ) = 2,0 mol
Etanol =(230 g )/(46 g / mol ) =5,0 mol
Etanol digunakan dalam kelebihan 2,5 kali lipat (5,0 mol /2,0 mol).
Hasil molar teoretis adalah 2,0 mol (jumlah molar dari senyawa pembatas, asam
asetat).
Hasil molar produk dihitung dari beratnya (132 g / 88 g / mol = 1,5 mol).
% Hasil dihitung dari hasil molar aktual dan hasil molar teoretis (1,5 mol/ 2,0 mol
× 100% = 75%).
c. Selektivitas adalah ukuran efisiensi reaktor dalam mengkonversi reaktan
menjadi produk yang diinginkan. Ini adalah fraksi dari bahan yang bereaksi
yang telah dikonversi menjadivproduk yang diinginkan.Jika tidak ada produk
samping yangterbentuk, maka selektivitas adalah 100%. Jika reaksi terjadi
dan produk samping terbentuk, maka selektivitas menurun.
d. Konversi adalah bagian dari umpan atau beberapa bahan yang diumpankan
yang terkonversi (berubah) menjadi produk. Persen konversi adalah:
Reaktan apa dalam umpan yang digunakan sebagai basis perhitungan dan
berubah menjadi produk apa harus dinyatakan secara jelas agar tidak
menimbulkan kebingungan. Konversi berhubungan dengan derajad
kesempurnaan reaksi yang didefinisikan sebagai persen atau fraksi reaktan
pembatas yang terkonversi menjadi produk.
Contoh: konversi zat A menjadi zat B adalah 60%, artinya, cuma 60% aja zat
A yang berhasil dirubah menjadi zat B pada reaksi/ dalam reaktor itu.
Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan bidang kimia yang berfokus pada
pencegahan polusi. Green chemistry merupakan pendekatan untuk mengatasi
masalah lingkungan baik itu dari segi bahan kimia yang dihasilkan, proses ataupun
tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini menegaskan tentang suatu metode yang
didasarkan pada pengurangan penggunaan dan pembuatan bahan kimia berbahaya
baik itu dari sisi perancangan maupun proses. Bahaya bahan kimia yang
dimaksudkan dalam konsep green chemistry ini meliputi berbagai ancaman terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk toksisitas, bahaya fisik, perubahan
iklim global, dan penipisan sumber daya alam.