Anda di halaman 1dari 16

Pengertian dan Pentingnya Kimia Hijau.

1. Contoh-contoh proses kimia dan reaksi kimia yang ada di sekitar kita.
a) Proses kimia: Fotosintesis
● Persamaan reaksi kimia: 6 CO2 (g) + 6 H2O (l) → C6H12O6 (s) +6 O2 (g).
● Penjelasan reaksi kimia:
- Reaksi fotosintesis dibantu sinar uv memerlukan gas CO2. (Gas rumah
kaca menyebabkan peningkatan suhu bumi) Fotosintesis mengurangi gas CO2
dan pemanasan global.
- Produk dari reaksi fotosintesis adalah gula glukosa (C6H12O6) dan gas
Oksigen (O2). Glukosa sebagai sumber energi bagi tanaman dan Oksigen
bermanfaat untuk kehidupan manusia dan hewan.
b) Proses kimia: Pembakaran tidak sempurna
● Persamaan reaksi kimia: 3CxHy(g) + (3/2 x + ¾ y) O2(g) → x CO2 (g) + 3/2
y H2O (l) + xCO (g) + xC (s)
● Penjelasan reaksi kimia:
- Proses pembakaran sampah dilakukan di ruang terbuka artinya jumlah udara
yang digunakan untuk membakar sampah terbatas.
- Salah satu komponen udara adalah gas oksigen (O2). Jika jumlah udara
terbatas maka jumlah gas O2 juga berkurang akibatnya pembakaran ini
menghasilkan gas karbon monoksida (CO) dan padatan arang karbon (C) yang
mencemari udara sekitar.
c) Proses kimia: Perkaratan besi
● Persamaan reaksi kimia: 4 Fe (s) + 3 O2(g) + 2x H2O (l) → 2 Fe2O3.x H2O
(s)
● Penjelasan reaksi kimia:
- Jika benda yang terbuat dari besi (Fe) bereaksi dengan udara maka lama-
kelamaan akan terjadi perkaratan (Fe2O3.x H2O) sehingga benda akan rusak,
karena udara mengandung gas oksigen (O2) dan uap air (H2O).
- Perkaratan ini ditandai dengan munculnya lapisan tipis berwarna merah
kecoklatan pada permukaan benda.
d) Proses kimia: Pemanggangan roti
● Persamaan reaksi kimia: 2NaHCO3(s) → Na2CO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
● Penjelasan reaksi kimia:
- Soda kue ( NaHCO3 ) akan menghasilkan gas CO2 jika dipanaskan.
- Gas ini memberi tekanan pada dinding adonan roti sehingga membentuk
rongga-rongga.
- Keadaan ini membuat roti mengembang dan menjadi lebih empuk.
2. Prinsip kimia hijau pertama kali dicetuskan pada 1998 oleh Paul Anastas
● Father of Green Chemistry adalah Paul Anastas dan John Warner.
● Prinsip Green Chemistry atau kimia hijau : bagaimana mendesain produk
kimia dan prosesnya untuk mengurangi / menghilangkan penggunaan bahan-
bahan kimia berbahaya bagi manusia, hewan, dan lingkungan.
● Bahaya bahan kimia ledakan fisik, sifat mudah terbakar, toksikologi-
mutagenIor terasaik, karsinogenik, termasuk perubahan iklim global,
penipisan lapisan ozon, pencemaran lingkungan lainnya, dan paparan kimia.
● Pengembangan berkelanjutan dalam konsep kimia : Memikirkan pilihan
lebih aman dan lebih baik untuk bahan dan proses kimia.
3. Cara mencegah kerusakan terkait bahan kimia
● Mengganti klorofluorokarbon (CFC) dengan hidroklorofluorokarbon (HClFC)
dan hydrofluorocarbon (HFC) (yang lebih aman mencegah risiko besar terkait
lapisan ozon bumi.)
● Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
● Mengembangkan pestisida yang lebih ramah lingkungan.
Prinsip Kimia Hijau dalam Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan.
4. Cara penggunaan bahan kimia di rumah sebagai kontribusi terhadap prinsip
kimia hijau :
● Menggunakan bahan kimia secukupnya,
● Membuang bahan kimia pada tempatnya,
● Menyimpan bahan kimia dengan cara yang benar,
● Mengganti bahan kimia yang berbahaya dengan bahan alam yang lebih ramah
lingkungan,
● Menggunakan kembali bahan plastik.

5. Kimia hijau : pendekatan kimia yang bertujuan memaksimalkan efisiensi dan


meminimalkan pengaruh bahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
6. Tujuan akhir dari prinsip kimia hijau adalah pelestarian lingkungan
7. Prinsip kimia Hijau

No Prinsip Kimia Hijau Simbol/Gambar

1. Mencegah limbah : Mengutamakan pencegahan


limbah daripada penanggulangan / pembersihan
limbah setelah proses sintesis serta meminimalkan
limbah pada setiap proses.

Mencegah limbah

2. Memaksimalkan nilai ekonomi suatu atom :


Mengurangi limbah pada level molekul dengan
memaksimalkan jumlah atom dari semua pereaksi
menjadi produk akhir. Atom ekonomi berguna
untuk mengevaluasi efisiensi reaksi.
Memaksimalkan nilai
ekonomi atom

3. Sintesis kimia yang bahayanya sedikit :


Mendesain reaksi kimia dan rute sintesis yang aman
serta . mempertimbangkan semua bahan berbahaya
selama reaksi berlangsung termasuk limbah.
Sintesis kimia

4. Mendesain proses yang melibatkan bahan kimia


yang aman : Memprediksi dan mengevaluasi aspek
sifat fisika, toksisitas, dan lingkungan

Mendesain proses
bahan kimia aman

5. Menggunakan pelarut dan kondisi reaksi yang


lebih aman : Memilih pelarut paling aman serta
meminimalkan jumlah pelarut agar tidak
menghasilkan persentase limbah yang besar.
Menggunakan
pelarut aman
6. Mendesain efisiensi energi : Memilih jalan reaksi
kimia paling kecil energinya, Menghindari
pemanasan, pendinginan, tekanan dan kondisi
vakum.

Mendesain efisiensi
energi

7. Menggunakan bahan baku terbarukan : Bahan


baku produk pertanian / hasil alam.

Bahan baku tak terbarukan dari bahan bakar


fosil : minyak bumi, gas alam, batu bara, dan
bahan tambang lainnya. Menggunakan bahan
baku terbarukan

8. Mengurangi bahan turunan kimia : Mengurangi


tahapan reaksi, tambahan bahan kimia, dan
produksi limbah.

Mengurangi bahan
turunan kimia

9. Menggunakan katalis : Meningkatkan selektivitas,


mengurangi limbah, waktu reaksi, dan energi suatu
reaksi

Menggunakan katalis

10. Mendesain bahan kimia dan produk yang


terdegradasi setelah digunakan : Desain Bahan
kimia mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi
di lingkungan.
Mendesain bahan
kimia dan produk
degradasi
11. Menganalisis secara langsung untuk mencegah
polusi : Metode analisis real-time untuk mencegah
pembentukan bahan berbahaya

Analisis pencegahan
polusi

12. Mencegah potensi kecelakaan : Memilih bahan


kimia dalam reaksi kimia dan mengembangkan
prosedur menghindari kecelakaan

Mencegah potensi
kecelakaan

8. Hubungan prinsip kimia hijau terhadap fakta dan solusi dalam


mendukung upaya pelestarian lingkungan.
● Topik kimia hijau : Mencegah limbah
● Permasalahan :
1) Indonesia penyumbang sampah plastik terbesar ke-2 di dunia (1,23
million metric ton).
2) Banyak sampah plastik di rumah saya.
● Solusi :
1) Menggunakan bioplastik dari pati singkong yang tidak menghasilkan
limbah telah dilakukan oleh tim peneliti dari LIPI sejak tahun 2016
hingga kini.
2) Membawa tas belanja dari rumah saat berbelanja.
3) Mengolah plastik bekas kemasan sebagai tas, tempat pena, tempat
sampah, pot bunga, dan lainnya
● Sumber informasi :
1) htps://www.wwf.org.uk/updates/how-does-plastic-end-ocean
2) https://www.liputan6.com/regional/read/3925727/bioplastik-plastik-
ramah-lingkungan-dari-singkong

9. Proses kimia dalam kehidupan sehari-hari terkait hal-hal yang tidak


sesuai dengan prinsip kimia hijau dan solusinya.
No. Kegiatan atau kejadian di dalam/sekitar rumah
1.  Membakar sampah di udara terbuka

Proses kimia
Proses pembakaran tidak sempurna.

Persamaan reaksi kimia setara


(cari dari berbagai sumber informasi dengan dipandu guru)

Reaksi pembakaran tidak sempurna: :


3 3 3
3 CxHy (g) + ( x + y) O2 (g) → x CO2 (g) + y H2O (l) + x CO (g) + x
2 4 2
C (s)

Hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau


● Proses pembakaran tak sempurna melepaskan gas CO 2 sebagai gas
rumah kaca yang menyebabkan peningkatan suhu bumi, dan gas
karbon monoksida (CO) yang berbahaya bagi kesehatan

Tindakan sebagai solusi penerapan prinsip kimia hijau


● Pilah sampah plastik dari sampah organik. Sampah plastik didaur
ulang menjadi pot tanaman, sedangkan sampah organik dijadikan
kompos.

No. Kegiatan atau kejadian di dalam/sekitar rumah


2. Membuang limbah deterjen bekas mencuci pakaian ke sungai dan perairan
terbuka
Proses kimia

Reaksi sabun atau deterjen dalam air


Persamaan reaksi kimia setara
(cari dari berbagai sumber informasi dengan dipandu guru)
Reaksi sabun atau detergen dalam air :
1 C17H35COONa (s) + 1 H2O → 1 C17H35COOH (aq) + 1 NaOH (aq)

Hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau


Penggunaan detergen mengandung komponen utama yaitu surfaktan yang
merupakan bahan kimia sulit terdegradasi di lingkungan, di samping itu
limbah deterjen mengandung fosfat yang bisa mengakibatkan terjadinya
eutrofikasi jika di buang ke badan air. 
● Busa yang berasal dari bahan surfaktan (ABS) sulit terurai di alam,
sehingga menimbulkan masalah keracunan pada biota air. 
● Busa deterjen yang dibuang ke sungai menyebabkan kontak air dan
udara menjadi terbatas sehingga menurunkan proses pelarutan
oksigen ke dalam air dan mengakibatkan organisme di dalam air
kekurangan oksigen dan  mengalami kematian.
● Bahan builder menghasilkan fosfat (STPP) dalam jumlah terlalu
banyak menyebabkan pengkayaan unsur hara (eutrofikasi) yang
berlebihan pada air, sehingga air kekurangan oksigen akibat
pertumbuhan dan perkembangan algae (phytoplankton) yang cepat.
Alga yang merupakan makanan bakteri memicu kelebihan populasi
bakteri sehingga membahayakan kehidupan biota air.
● Bahan surfaktan (ABS) dapat menyebabkan biota sungai dan laut
mengalami mutasi gen

Tindakan sebagai solusi penerapan prinsip kimia hijau


● Pilih deterjen yang ramah lingkungan (biodegradable), biasanya
deterjen ini mengandung sedikit busa dan air bekasnya dapat
digunakan kembali untuk menyiram tanaman
● Cucilah pakaian dalam jumlah yang cukup (minimal 15 helai),
mencuci dalam jumlah yang sedikit-sedikit lebih boros detergen dan
air yang pada akhirnya limbah yang terbuang semakin banyak
● Menanami selokan dengan tanaman air yang bisa menyerap zat
pencemar, seperti bunga ungu, lidi air, futoy ruas, bunga coklat,
malati air dan lidi air
● Membuat Sistem Pengolahan Air Limbah atau SPAL sederhana di
rumah untuk menangani buangan limbah (non black water). Dengan
sistem ini dibutuhkan dua buah bak, yaitu bak pengumpul sebagai
penangkap sampah, pasir dan minyak serta pada bak resapan,
diberikan arang dan batu koral untuk menyaring zat pencemar. Air
hasil pengolahan bisa digunakan kembali untuk menyiram tanaman,
kloset, cuci piring, pakaian, dll. Tapi tidak untuk diminum.

No. Kegiatan atau kejadian di dalam/sekitar rumah

3. Pembakaran bahan bakar fosil yang dapat menimbulkan hujan asam


Proses kimia
- Reaksi Hujan Asam
- Reaksi Korosi atau Perkaratan

Persamaan reaksi kimia setara


(cari dari berbagai sumber informasi dengan dipandu guru)

Reaksi Hujan Asam :


- 2SO2 + O2 → 2SO3 (Gas sulfur dioksida mengikat oksigen di udara
menjadi sulfur trioksida
- SO3 + H2O → H2SO4 (Sulfur trioksida bereaksi dengan air di udara
membentuk air hujan berupa asam sulfat

Reaksi perkaratan atau korosi :


3
2Fe (s)+  O2 (g) + x H2O (l) → 1 Fe2O3.xH2O (s)
2

Hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau


- Kegiatan pembakaran bahan bakar fosil memicu timbulnya gas
Sulfur dioksida (SO2) yang mengikat oksigen di udara membentuk
sulfur trioksida (SO3) kemudian bereaksi dengan air membentuk
hujan asam (H2SO4) yang bisa membahayakan kesehatan manusia
dan merusak lingkungan.
- Hujan asam juga dapat menimbulkan terjadinya korosi atau
perkaratan pada benda-benda logam seperti fasilitas umum berupa
jembatan dari besi yang bisa membahayakan keselamatan manusia.
Tindakan sebagai solusi penerapan prinsip kimia hijau
- Menggunakan bahan bakar yang mengandung kadar belerang
rendah
- Mengaplikasikan prinsip 3R : Reuse, Recycle, dan Reduce
- Menggunakan bahan bakar dan sumber energi terbarukan yang
ramah lingkungan

No. Kegiatan atau kejadian di dalam/sekitar rumah

4. Menggunakan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil (BBM) tanpa uji


emisi

Proses kimia
- Pembakaran tidak sempurna pada kendaraan bermotor
Persamaan reaksi kimia setara
(cari dari berbagai sumber informasi dengan dipandu guru)

Reaksi Pembakaran tidak sempurna :


3 3 3
3 CxHy (g) + ( x + y) O2 (g) → x CO2 (g) + y H2O (l) + x CO (g) + x
2 4 2
C (s)

Hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau


- Pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan gas-gas beracun
yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Penyumbang polusi
terbesar di kota-kota besar dikarenakan emisi bahan bakar.
Pembakaran tidak sempurna disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
desain konstruksi mesin dan sistem kontrol udara bahan bakar yang
tidak ideal.
- Polutan dari pembakaran hidrokarbon antara lain gas CO bersifat
racun dalam darah, gas CO2 menyebabkan pemanasan global, gas
SOx mengakibatkan hujan asam, gas NOx menyebabkan smog dan
partikulat karbon.
Tindakan sebagai solusi penerapan prinsip kimia hijau

- Melakukan Penghijauan atau pembuatan taman kota untuk


melindungi lingkungan dan mengubah gas buang CO2 menjadi O2
melalui proses fotosintesis
- Mengganti bahan bakar dengan Sel bahan bakar (fuel cell)
melibatkan reaksi antara O2 dan H2 dengan produk reaksi yang ramah
lingkungan yaitu H2O
- Menggunakan Konverter katalitik pada sistem buangan kendaraan
bermotor untuk mengubah gas buang seperti CO dan NOx menjadi
gas yang lebih aman yaitu N2 dan CO2
- Melakukan EFI (electronic fuel injection) pada sistem bahan bakar
kendaraan untuk menghasilkan pembakaran sempurna sehingga
mengurangi emisi gas polutan
- Melakukan uji emisi secara berkala untuk mengetahui apakah
kendaraan anda memiliki emisi sesuai standar yang telah ditetapkan
atau tidak.
- Membatasi penggunaan bahan bakar fosil dan beralih pada sumber
energi baru dan terbarukan, seperti tenaga surya, angin, mikrohidro
dan lainnya.
- Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan bahan bakar
fosil, serta mengutamakan pemakaian sarana transportasi umum,
jalan kaki atau bersepeda.
- Menghemat atau mengurangi penggunaan listrik dari bahan bakar
fosil dan menggantinya dengan sumber tenaga surya.

No. Kegiatan atau kejadian di dalam/sekitar rumah


5. Menyiram tanaman dengan air terlalu banyak (terutama tanaman di dalam
pot)
Proses kimia

Pernapasan anaerob
Persamaan reaksi kimia setara
(cari dari berbagai sumber informasi dengan dipandu guru)

Reaksi pernapasan anaerob/fermentasi :


C6H12O6 (s) → 2C2H5OH (l) + 2 CO2 (g) + energi

Hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau


Kelebihan air dapat mengakibatkan tanaman tenggelam sehingga terjadi
kekurangan pasokan oksigen dalam tanah karena air mengikat lebih sedikit
oksigen daripada tanah. Hal ini akan mengakibatkan tanaman melakukan
respirasi anaerob yaitu respirasi yang tidak memerlukan oksigen, hasil
akhirnya berupa alkohol atau asam laktat dan karbondioksida, energi yang
dihasilkan kecil, jika terjadi terus menerus akan menghasilkan senyawa
bersifat racun bagi tanaman,

Tindakan sebagai solusi penerapan prinsip kimia hijau


Menyiram tanaman dengan air yang secukupnya.

10. Tabel Sistem Periodik


● Unsur : Zat tunggal tak dapat diuraikan
● Atom : Partikel terkecil penyusun zat yang membentuk unsur kimia. Terdiri dari:
proton, neutron, dan elektron.
● Molekul : Gabungan atom sejenis atau berbeda yang dibentuk melalui ikatan kimia
- Molekul Unsur : Gabungan atom sejenis. Contoh : gas Oksigen (O2), ozon (O3), gas
hidrogen (H2), gas klorin (Cl2), dan gas nitrogen (N2).
- Molekul Senyawa : Gabungan atom berbeda jenis. Contoh : gas karbon dioksida
(CO2), air (H2O), dan glukosa (C6H12O6)

● Z = Nomor Massa : jumlah proton + jumlah elektron


● A = Nomor Atom : jumlah proton = jumlah elektron (dalam keadaan netral)
11. Persamaan Reaksi Kimia
● Reaksi kimia : proses perubahan saat suatu senyawa bereaksi dengan senyawa /
unsur lain, menghasilkan senyawa / unsur baru.
● Secara molekuler proses kimia selalu disimbolkan dengan persamaan reaksi.
● Zat-zat yang ditulis di sebelah kiri tanda panah dinamakan zat pereaksi (reaktan).
(CO2 dan H2O adalah zat-zat pereaksi (reaktan))
● Fasa zat dituliskan pada bagian sebelah kanan zat, Ada 4 fasa zat yaitu:
- padatan (solid) ditulis (s)
- gas ditulis (g)
- aqueous ditulis (aq) = larutan
- liquid ditulis (l) = cairan
Ps. : Liquid (l) adalah zat yang fase materinya cair, Misalnya air murni,
oksigen cair, nitrogen cair, dsb. Sedangkan aqueous (aq) adalah campuran
homogen berupa larutan, biasanya berupa zat padat yang dilarutkan dalam
air.
● Angka yang ditulis di depan lambang unsur atau molekul disebut koefisien
reaksi.
● Pada reaksi fotosintesis koefisien reaksi CO2, H2O, C6H12O6, dan O2 berturut-
turut adalah 6, 6, 1, dan 6.
● Zat-zat yang ditulis di sebelah kanan tanda panah adalah hasil reaksi (produk).
● Zat-zat hasil reaksi (produk) C6H12O6, dan O2
12. Menciptakan kegiatan yang mendukung prinsip kimia hijau.
● Prinsip kimia hijau terintegrasi dalam agenda pembangunan berkelanjutan
2030 :
- Hidup Sehat dan sejahtera
- Air bersih dan sanitasi
- Energi bersih dan terjangkau
- Penanganan iklim
- Menjaga Ekosistem Laut
- Menjaga Ekosistem Darat
SOAL 1.

Gambar 3.10. Emisi gas rumah kaca Indonesia dari tahun ke tahun
Sumber: oecd.org/MoEF (2018)
1) Analisis grafik pada Gambar 3.10 di atas, prinsip kimia hijau yang manakah
yang harus dipenuhi untuk mencegah peningkatan gas rumah kaca di Indonesia
dari tahun ke tahun? Sarankan upaya apa saja yang harus dilakukan oleh ke-6
sektor yang tertera pada Gambar tersebut.
● Upaya yang harus dilakukan oleh ke-6 sektor :
(1) Kebakaran gambut : membangun sekat kanal dan perbaikan tata kelola air gambut
untuk mempertahankan air tetap tertahan di gambut sehingga lahan tetap basah dan
tidak mudah terbakar.
(2) Penggunaan hutan dan lahan lain : Menghindari metode pembakaran untuk
keperluan replanting
(peremajaan lahan),
(3) Pertanian: menggunakan pupuk organik ramah lingkungan,
(4) Limbah: mengolah limbah organik menjadi pupuk organik, biogas, Mengolah limbah
plastik menjadi biofuel dan bahan beton atau pengeras jalan.
(5) Industri: menggunakan syngas (gasifikasi batubara) sehingga
mengurangi emisi gas rumah kaca.
(6) Energi: menggunakan sumber energi alternatif non fosil.

SOAL 2
Nyatakan Benar atau Salah Pernyataan-pernyataan berikut beserta alasan kenapa
Kalian menjawab demikian.
a) Tidak semua reaksi kimia menghasilkan zat-zat yang berbahaya.
Contohnya adalah penggunaan soda kue dalam proses memanggang adonan
roti. Gas karbondioksida yang dihasilkan akan membuat roti menjadi empuk
dan enak disantap. Benar : karena reaksi kimia dalam pembuatan roti merupakan
hal yang positif.
b) Reaksi kimia pembakaran tak sempurna misalnya membakar sampah di udara
terbuka tidak akan mencemari lingkungan karena menghasilkan gas karbon
monoksida yang aman bagi makhluk hidup.
Salah : karena gas karbon monoksida hasil pembakaran tidak sempurna sangat
berbahaya bagi tubuh, jika berikatan dengan hemoglobin dalam tubuh maka
pengikatan oksigen oleh darah akan terganggu.
c) Biosolar B-30 adalah salah satu upaya pemerintah untuk menerapkan prinsip
kimia hijau yaitu menggunakan sumber energi alternatif yang ramah
lingkungan.
Benar. Karena biosolar b-30 merupakan bahan bakar nabati untuk mesin atau motor
diesel lanjutan dari Biosolar 20 yang diupayakan pemerintah untuk mengurangi
ketergantungan terhadap sumber energi fosil untuk menjaga kelestarian lingkungan.
● Pelajari infografis pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11. Penerapan prinsip kimia hijau pada ekosistem laut.
Sumber: un.org/United Nations (2020)

● Gambar ini memuat hal-hal yang terkait konservasi laut dalam mendukung
agenda pembangunan berkelanjutan 2030.
● Hal-hal manakah yang paling berkaitan dengan prinsip-prinsip kimia hijau?
- Saat laut menjadi asam karena dapat mengancam ekosistem laut.
- Keasaman laut disebabkan pencemaran laut seperti hujan asam atau tumpahnya BBM
dari area pengeboran lepas pantai.
- Saat area keragaman laut hayati tidak terlindungi karena ancaman limbah plastik yang
hanyut ke laut.
- Serta aktivitas manusia di lautan yang melanggar hukum seperti saat eksploitasi ikan
dengan bahan kimia.
● Apa akibatnya bila hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau tersebut
dibiarkan terus terjadi?
Ekosistem laut dan keragaman laut hayati secara global akan terancam punah
● Jelaskan akibat terhadap perekonomian, kelestarian lingkungan dan sosial!
- Menurunnya pendapatan nelayan sehingga ikut mempengaruhi berkurangnya
pendapatan nasional bruto dari sektor kelautan,
- Merusak citra laut Indonesia sebagai bagian dari promosi pariwisata laut yang akan
menurunkan angka kunjungan wisatawan.
- Hal ini akan memengaruhi kehidupan sosial masyarakat setempat karena penduduk
usia muda akan pindah ke kota dan menambah angka pengangguran qdan kejahatan di
kota besar.

Anda mungkin juga menyukai