Anda di halaman 1dari 23

Daily Life

Chemistry
Reaksi
Pembuatan
Roti

2 NaHCO3(s) → Na2CO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)


Reaksi
Pembakaran
Tidak Sempurna

3 CxHy(g) + (3/2 x + 4 y) O2 (g) → x CO2(g) + 3/2 y H2O (l) + x CO (g) + x C (s)


Reaksi
Fotosintesis

6 CO2(g) + 6 H2O(l) → C6H12O6(s) + 6 O2 (g)


Reaksi
Perkaratan
Logam
4 Fe (s) + 3 O2(g) + 2x H2O (l) → 2 Fe2O3.x H2O (s)
Apakah semua proses
kimia berbahaya?

Adakah proses kimia


yang tidak berbahaya?
GREEN
CHEMISTRY
Bidang kimia yang berfokus pada
pencegahan polusi.
Green Chemistry
Green Chemistry is the utilisation of a set of principles
that reduces or eliminates the use or generation of
hazardous substances in the design, manufacture and
application of chemical products .

Pendekatan kimia yang bertujuan memaksimalkan


efisiensi dan meminimalkan pengaruh bahaya dalam
desain, proses manufaktur dan aplikasi suatu produk
kimia bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Mengapa penting?
Kimia tak terpisahkan dari kehidupan sehari-
hari kita.
Pengembangan Kimia juga membawa
permasalahan lingkungan baru dan hasil
sampingan yang tak terduga.
Contoh: Pestisida DDT
Green
Chemistry

Tidak ada reaksi kimia yang 100%


aman, namun keseluruhan efek negatif
dalam penelitian maupun proses
industri dapat dikurangi melalui
penerapan 12 PRINSIP KIMIA HIJAU.
1. Waste Prevention
“It is better to prevent waste than to treat or clean
up waste after it is formed”

Lebih baik mencegah daripada menanggulangi atau


membersihkan limbah yang timbul setelah proses sintesis,

Contoh: penggunaan kantong belanja untuk mengganti kantong


plastic sekali pakai.
2. Atom Economy
“Synthetic methods should be designed to maximise the
incorporation of all materials used in the process into the final
product.
• Metode sintesis yang digunakan harus didesain untuk meningkatkan
” jumlah produk yang diinginkan dibandingkan dengan bahan dasarnya
untuk mencegah/meminimalisasi limbah.

• Atom ekonomi disini digunakan untuk menilai jumlah produk yang


dihasilkan dibandingkan dengan reaktan yang digunakan. Jika semua
bahan dasar dapat dikonversi sepenuhnya menjadi produk, dapat
dikatakan bahwa reaksi tersebut memiliki nilai atom ekonomi 100%.
3. Less Hazardous Chemical Synthesis
“Wherever practicable, synthetic methods should be designed to
use and generate substances that possess little or no toxicity to
people or the environment.”
• Metode sintesis yang digunakan harus didesain dengan menggunakan
dan menghasilkan bahan kimia yang tidak beracun terhadap manusia
dan lingkungan.
• Hal tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
❑ meminimalkan paparan/kontak atau

❑ meminimalkan bahaya terhadap orang yang menggunakan bahan

kimia tersebut.
4. Designing Safer Chemicals
“Chemical products should be designed to effect their desired
function while minimising their toxicity.”
Memprediksi dan mengevaluasi aspek sifat fisika, toksisitas dan dampak
lingkungan.
5. Safer Solvents and Auxiliaries
“The use of auxiliary substances (e.g., solvents or separation
agents) should be made unnecessary whenever possible
and innocuous when used.”

Penggunaan bahan kimia seperti pelarut, ekstraktan, atau


bahan kimia tambahan yang lain harus dihindari
penggunaannya..
6. Design for Energy Efficiency
“Energy requirements of chemical processes should be recognised
for their environmental and economic impacts and should be
minimised. If possible, synthetic methods should be conducted at
ambient temperature and pressure.”
Energi yang digunakan dalam suatu proses kimia harus
mempertimbangkan efek terhadap lingkungan dan aspek ekonomi.
Penggunaan energi alternatif dan efisien dalam proses kimia
dapat dilakukan dengan menggunakan energi secara hemat dan
menggunakan energi terbarukan.
7. Use of Renewable Feedstocks
“A raw material or feedstock should be renewable rather than
depleting whenever technically and economically practicable..”

• Penggunaan bahan baku yang dapat diperbarui lebih


disarankan daripada menggunakan bahan baku yang tak
terbarukan didasarkan pada alas an ekonomi.
• Bahan baku terbarukan biasanya berasal dari produk
pertanian atau hasil alam, sedangkan bahan baku tak
terbarukan berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi,
gas alam, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
8. Reduce Derivatives
“Unnecessary derivatization (use of blocking groups, protection/de-
protection, and temporary modification of physical/chemical
processes) should be minimised or avoided if possible, because
such steps require additional reagents and can generate waste.”

Penggunaan bahan turunan kimia harus diminimalkan agar


limbah tidak terlalu banyak dihasilkan.
9. Catalysis
“Catalytic reagents (as selective as possible) are superior to
stoichiometric reagents.”
Dari sisi green chemistry penggunaan katalis berperan pada
peningkatan selektifitas, mampu mengurangi penggunaan bahan,
menghemat waktu, dan mampu meminimalkan penggunaan energi
dalam suatu reaksi.
10. Design for Degradation
“Chemical products should be designed so that at the end of their
function they break down into innocuous degradation products and
do not persist in the environment.

Bahan kimia harus didesain dengan mempertimbangkan aspek


lingkungan, oleh karena itu suatu bahan kimia harus mudah
terdegradasi dan tidak terakumulasi/menumpuk di lingkungan.
Seperti sintesis biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta
bahan kimia lainya..
11. Real-time Analysis for
Pollution Prevention
“Analytical methodologies need to be further developed to allow for
real-time, in-process monitoring and control prior to the formation
of hazardous substances.”

• Metode analisis yang dilakukan secara real-time (pengawasan


secara langsung) dapat mengurangi pembentukan produk
samping yang tidak diinginkan dan mengontrol jalannya
reaksi/proses kimia.
• Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan metode dan
teknologi analisis yang dapat mengurangi berbahaya dalam
prosesnya.
12. Inherently Safer Chemistry
for Accident Prevention
“Substances and the form of a substance used in a chemical
process should be chosen to minimise the potential for chemical
accidents, including releases, explosions, and fires.”

Bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih


sedemikian rupa sehingga potensi kecelakaan yang dapat
mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan, ledakan
dan api dapat dihindari.
Green Chemistry
Tidak hanya mencari cara untuk menanggulangi
sisa material yang digunakan.

Namun termasuk pencarian mengenai cara


inovatif untuk mengurangi atau
menghilangkan berbagai potensi bahaya
sejak awal.

Anda mungkin juga menyukai