Disusun Oleh:
1. SANDY PRANATA KURNIAWAN
2. JOVAN VARELLIUS
3. CHRISTIAN MICHAEL FEDERICO
4. TIMOTIUS CALVIN SETIAWAN
5. NARADA KEANU
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan Green Chemistry (kimia hijau)?
2. Bagaimana konsep dari kimia hijau serta penerapannya sebagai
upaya menanggulangi permasalahan dimasa mendatang?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah untuk menyelesaikan tugas yang telah
diberikan. Selain itu penyusunan ini juga untuk membuka jendela
pengetahuan tentang green chemistry (kimia hijau) yang ada saat
ini. Harapan penulis adalah agar makalah ini tidak hanya
bermanfaat bagi diri sendiri, akan tetapi bermanfaat juga bagi
mereka yang membutuhkan untuk referensi ataupun bahan bacaan
semata.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Green Chemistry
Green chemistry (kimia hijau) adalah desain produk kimia dan proses yang mengurangi
atau menghilangkan penggunaan atau generasi zat berbahaya.
Green chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari sebuah
produk ataupun proses yang mengurangi penggunaan dan produksi zat- zat (substansi)
toksik dan atau berbahaya.
Konsep green chemistry berkaitan dengan Kimia Organik, Kimia Anorganik, Biokimia,
dan Kima Analitik. Bagaimanapun juga, konsep ini cenderung mengarah ke aplikasi pada
sektor industri. Patut digarisbawahi di sini, bahwa green chemistry berbeda dengan
environmental chemistry (Kimia Lingkungan). Green chemistry lebih berfokus pada
usaha untuk meminimalisir penghasilan zat-zat berbahaya dan memaksimalkan efisiensi
dari penggunaan zat-zat (substansi) kimia. Sedangkan, environmental chemistry lebih
menekankan pada fenomena lingkungan yang telah tercemar oleh substansi-substansi
kimia.
12 prinsip yang dijadikan pedoman untuk kampanye gerakan Green Chemistry ini adalah
1. Mencegah terjadinya limbah lebih baik daripada mengolah dan membersihkannya.
Yaitu bagaimana kemampuan kimiawan untuk merancang ulang transformasi kimia untuk
meminimalkan produksi limbah berbahaya merupakan langkah pertama yang penting dalam
pencegahan polusi. Dengan mencegah generasi sampah, kita meminimalkan bahaya yang
berhubungan dengan limbah, transportasi, penyimpanan dan perawatan.
2. Ekonomi atom, metode sintesis yang efisien
Ekonomi atom adalah sebuah konsep perancangan proses kimia yang bisa mengubah
semaksimal mungkin bahan baku menjadi produk target ketimbang menghasilkan senyawa
sampingan(side product). Metode sintetis seharusnya didesain untuk memaksimalkan
penggabungan dari semua bahan yang digunakan dalam proses menjadi produk akhir.
Pemanfaatan atom, efisiensi atom atau konsep ekonomi dari atom merupakan sarana yang
sangat berguna untuk mempercepat evaluasi jumlah limbah yang dihasilkan pada proses
alternatif. Efisiensi atom dihitung dari massa molekul produk dibagi dengan jumlah total
massa molekul senyawa yang terbentuk pada kondisi reaksi stoikiometrik yang terlibat.
Atom ekonomi bisa didekati dengan perhitungan sebagai berikut:
% Atom ekonomi = (berat molekul produk target)/(berat molekul semua bahan baku) x100%
3. Melakukan sintesis kimia yang tidak berbahaya
Mendesain sintesa untuk digunakan dan menghasilkan zat kimia yang tidak atau hanya
sedikit menjadi racun bagi manusia dan lingkungannya. Memilih metode yang lebih aman di
kimia adalah seperti menggunakan obeng bukan pisau untuk mengencangkan sekrup. Pisau
mungkin mampu mengencangkan sekrup, tapi itu berbahaya.
Contoh dari konsep ini adalah penggantian reaksi klorinasi dalam pembentukan intermediet
4-aminodifenilamina pada produksi karet dimana klorin merupakan senyawa yang beracun,
yang diganti dengan reaksi kopling langsung aniline dengan nitrobenzena yang teraktifkan
oleh basa. Hasil dari penggantian tersebut berupa limbah organik, anorganik, dan air yang
masing-masing 70,99, dan 97% lebih kecil.
d. Masalah Pangan
Ketika terjadi kelangkaan pangan maka aliran distribusi pun melemah. Sedangkan
metode pertanian sekarang ini tak mampu lagi mengatasi masalah pangan di masa
mendatang. Untuk itu perlu adanya metode baru dalam mengatasi masalah pangan ini
dan Green chemistry secara sains dapat berperan dalam teknologi produksi makanan
masa depan dengan cara: Pertama, mengembangkan sejenis pestisida yang hanya
berpengaruh pada organisme yang menjadi target dan dapat secara mudah
terdegradasi menjadi zat tak berbahaya. Kedua, mendesain proses daur ulang sisa-sisa
produk pertanian untuk dapat diolah kembali. Ketiga Membuat sejenis fertilizer (anti
pertumbuhan) yang digunakan dengan takaran sesedikit mungkin dengan tingkat
keberhasilan tinggi.