Kimia Hijau
(Green Chemistry)
Tujuan Pembelajaran
1. Mendeskripsikan pengertian kimia hijau.
2. Mendeskripsikan konsep kimia hijau.
3. Menganalisis prinsip kimia hijau dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengidentifikasi proses kimia dalam kehidupan sehari-hari
yang sesuai dan tidak sesuai dengan konsep
kimia hijau.
5. Menciptakan kegiatan yang mendukung prinsip kimia hijau.
6. Mengidentifikasi kegitan yang tidak mendukung prinsip kimia
hijau.
7. Mendeskripsikan peran kimia hijau dalam pembangunan
berkelanjutan.
Menurut pendapat kalian, bagaimana
cara mengatasi permasalahan
pencemaran atau polusi lingkungan
yang diakibatkan oleh sampah plastik?
Salah satu cara mengatasi pencemaran
atau polusi lingkungan, yaitu dengan
melakukan proses dan produk yang
ramah lingkungan serta hidup sehat
dengan meminimakan bahan berbahaya.
Ini dikenal dengan istilah kimia
hijau (green chemistry).
A. Pengertian dan Konsep
Kimia Hijau
Pengertian Kimia Hijau
Menurut Irdawati, kimia hijau (green chemistry) didefinisikan
sebagai model atau desain dalam proses pembuatan produk
dengan menguragi
atau menghilangkan penggunaan bahan kimia.
Menurut Anastas, kimia hijau (green chemistry) adalah berbagai
teknik atau metodologi kimia yang berusaha mengurangi atau
menghilangkan penggunaan atau
produksi bahan mentah, produk samping, pelarut, dan reagensia
yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungannya.
Kimia hijau merupakan pendekatan untuk mengatasi masalah
lingkungan, baik dari segi bahan kimia yang dihasilkan maupun
proses atau tahapan reaksi yang digunakan.
Konsep Kimia Hijau
Konsep kimia hijau berkaitan dengan beberapa cabang ilmu
kimia, seperti Kimia Organik, Kimia Anorganik, Biokimia, dan
Kimia Analitik.
Kimia hijau (green chemistry) berbeda dengan kimia
lingkungan (environmental chemistry).
Green chemistry lebih berfokus pada usaha untuk
meminimalisir penghasilan zat-zat berbahaya dan
memaksimalkan efisiensi dari penggunaan zat-zat
kimia.
Adapun environmental chemistry lebih menekankan pada
fenomena lingkungan yang telah tercemar oleh substansi-
substansi kimia.
B. Proses Kimia yang Sesuai dan
Tidak Sesuai dengan Konsep
Kimia Hijau
Konsep kimia hijau pada dasarnya berkaitan erat dengan proses kimia yang
melibatkan reaksi kimia.
Reaksi Fotosintesis
Reaksi fotosintesis terjadi pada daun tepatnya
pada sel tumbuhan yang bernama kloroplas.
Reaksi fotosintesis merupakan reaksi yang
berlangsung secara alami antara gas karbon
dioksida dan air dengan bantuan sinar
matahari. Reaksi ini akan
menghasilkan produk berupa glukosa dan gas
oksigen. Glukosa hasil reaksi fotosintesis ini
berfungsi sebagai sumber energi bagi tanaman
untuk tumbuh dan berkembang. Adapun gas
oksigen yang dihasil bermanfaat untuk
kehidupan manusia dan hewan.
Reaksi Pembakaran Sampah
Reaksi pembakaran sampah umumnya dilakukan
di ruang terbuka sehingga jumlah udara yang
digunakan untuk membakar sampah terbatas.
Tahukah kalian bahwa salah satu komponen
udara adalah gas oksigen, jika jumlah udara
terbatas maka jumlah oksigen juga berkurang
dan mengakibatkan pembakaran sampah tersebut
berlangsung tidak sempurna sehingga
menghasilkan produk samping berupa gas
karbon monoksida dan padatan arang. Jika
pembakaran sampah ini berlangsung secara
terus-menerus maka gas karbon monoksida dan
padatan arang akan menjadi sumber polusi atau
pencemaran lingkungan.
Proses atau reaksi kimia tidak selamanya berbahaya
atau tidak aman dan merugikan lingkungan sekitar. Ada
proses kimia yang bermanfaat dan aman bagi lingkungan.
Misalnya, reaksi fotosintesis. Reaksi kimia ini akan menjaga
bumi tetap lestari, aman, dan sejahtera. Proses kimia seperti
ini sesuai dengan konsep kimia hijau atau dikenal sebagai
reaksi kimia hijau.
Sebaliknya, proses kimia yang tidak sesuai dengan konsep
kimia hijau merupakan proses kimia yang berbahaya dan
merugikan lingkungan sekitar. Proses kimia tersebut, misalnya
reaksi pembakaran sampah. Reaksi ini
menghasilkan asap yang dapat mengganggu pernapasan dan
menimbulkan polusi di lingkungan sekitar.
C. Prinsip-Prinsip Kimia Hijau
Prinsip kimia hijau adalah
pendekatan kimia yang bertujuan
memaksimalkan efisiensi dan
menimimalkan pengaruh bahaya
bagi
kesehatan manusia dan
lingkungan.
Prinsip kimia hijau yang diusulkan
oleh Anastas dan Warner dikenal
dengan sebutan The Twelve
Principles of Green Chemistry,
yang berarti 12 prinsip kimia
hijau.
1. Mencegah Timbulnya Limbah
Prinsip kimia hijau yang pertama adalah lebih baik
mencegah timbulnya limbah daripada menanggulangi atau
membersihkan limbah yang timbul setelah proses sintesis.
Karena, umumnya biaya untuk menanggulangi limbah
lebih besar
2. Memaksimalkan Nilai Ekonomi Atom
9. Menggunakan Katalis
Penggunaan katalis dalam proses atau reaksi kimia akan
memberikan selektifitas yang lebih baik atau unggul. Selain itu,
katalis juga mampu mengurangi penggunaan reagen, limbah, dan
waktu reaksi sehingga
meminimalkan penggunaan energi dalam suatu reaksi.
10. Mendesain Bahan Kimia dan Produk
yang Mudah Terdegradasi
Bahan kimia harus didesain
dengan mempertimbangkan aspek
lingkungan. Oleh karena itu, suatu
bahan kimia harus mudah
terdegradasi dan tidak
terakumulasi di lingkungan atau
dapat terurai menjadi produk
degradasi yang tidak berbahaya.
Contohnya, sintesis biodegradable
plastik, bioderadable polimer, serta
bahan kimia lainnya yang ramah
lingkungan.
11. Menggunakan Metode Analisis Secara
Langsung
Metode ini berfokus pada pengembangan metode dan
teknologi analisis yang dapat mengurangi penggunaan
bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan.