Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KIMIA HIJAU (GREEN CHEMISTRY)

Guru pembimbing : BU KUSTANTIYAH, S.Pd


Disusun oleh :
GABRIELLA TISYA DYAH WARDANI (X-1 / 12)

SMA NEGERI 1 MADIUN


TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah mata pelajaran kimia dengan tema “Kimia Hijau”.

Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing
mata pelajaran kimia kelas 10, Bu Kustantiyah , S.Pd. atas segala
bimbingannya. Terima kasih juga kepada semua sumber informasi yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Meskipun begitu, penulis penulis berharap bahwa makalah ini bisa
bermanfaat untuk pembaca. Apabila ada kritik dan saran yang ingin
disampaikan, penulis sangat terbuka dan dengan senang hati menerimanya.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................... 2
Daftar Isi ..............................................................................................
3
Pendahuluan ........................................................................................ 4
A.Latar Belakang ................................................................................ 4
B.Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C.Tujuan Pembelajaran ...................................................................... 
4
Pembahasan .........................................................................................
5
a. Sejarah Kimia Hijau ....................................................................
5
b. Pengertian Kimia Hijau ...............................................................
5
c. Tujuan Kimia hijau ......................................................................
6
d. 12 Prinsip Kimia Hijau ................................................................
6
Artikel Permasalahan Lingkungan ...................................................... 9
Artikel Penerapan Kimia Hijau ..........................................................
10
Penerapan Prinsip Kimia Hijau dalam Artikel ...................................
11
Penutup...............................................................................................
12
Daftar Pustaka ................................................................................... 13

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makalah ini saya susun untuk melengkapi tugas makalah mata
pelajaran kimia dengan tema “Kimia Hijau”. Ide kimia hijau
dikembangkan sebagai tanggapan terhadap Pollution
Prevention Act 1990 atau UU Pencegahan Pencemaran 1990
yang telah disahkan di Amerika Serikat yang menyatakan
bahwa kebijakan nasional Amerika Serikat harus membatasi
atau mengurangi polusi dengan menggunakan desain proses
yang lebih baik. Kimia hijau perlu diterapkan karena dapat
menjaga kelestarian lingkungan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah kimia hijau?
2. Apa yang dimaksud dengan kimia hijau?
3. Apa tujuan kimia hijau?
4. Apa saja 12 prinsip kimia hijau?

C. Tujuan
1. Mengetahui tentang sejarah lahirnya kimia hijau.
2. Mengetauhi pengertian serta tujuan kimia hijau.
3. Mengetauhi 12 prinsip kimia hijau.

4
4. Mengidentifikasi permasalahan lingkungan serta penerapan
kimia hijau.
5. Mengetauhi penerapan prinsip kimia hijau pada artikel.

PEMBAHASAN

A. SEJARAH KIMIA HIJAU


Ide kimia hijau pada awalnya dikembangkan sebagai tanggapan terhadap Undang-Undang
Pencegahan Polusi tahun 1990, yang menyatakan bahwa kebijakan nasional Amerika Serikat
harus membatasi atau mengurangi polusi dengan menggunakan desain proses yang lebih baik
(termasuk produksi perubahan dalam biaya produk, proses pembuatan, penggunaan bahan
mentah, dan daur ulang). Badan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) yang dikenal sebagai badan
pengatur kesehatan manusia dan lingkungan, berpindah dari kebijakan command and control
policy dan mengimplementasikan ide Kimia Hijau. Pada tahun 1991, EPA telah meluncurkan
program hibah penelitian yang mendorong perancangan ulang desain produk dan proses kimia
yang ada untuk mengurangi dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. EPA
yang kemudian bekerja sama dengan US National Science Foundation (NSF) mendanai penelitian
dasar tentang kimia hijau pada awal tahun 1990-an.  
Pengenalan Penghargaan Presiden Green Chemistry Challenge tahunan pada tahun 1996 berhasil
menarik perhatian akademisi dan industri kimia hijau. Program penghargaan dan teknologi
tersebut sekarang menjadi landasan dalam kurikulum pendidikan kimia hijau.
Pada pertengahan hingga akhir tahun 1990-an terjadi peningkatan jumlah pertemuan internasional
kimia hijau yang diadakan, seperti Konferensi Penelitian Gordon tentang Kimia Hijau, dan

5
jaringan kimia hijau yang telah berkembang di Amerika Serikat, Britania Raya, Spanyol,
dan Italia.

B. PENGERTIAN KIMIA HIJAU


Kimia hijau (Green Chemistry), juga disebut kimia berkelanjutan, adalah cabang ilmu kimia yang
menganjurkan desain produk dan proses kimia untuk mengurangi atau menghilangkan
penggunaan dan pembentukan senyawa-senyawa berbahaya. Pada dasarnya, pengertian kimia
hijau adalah bidang kimia yang berfokus pada pencegahan polusi. Green chemistry atau “kimia
hijau” merupakan bidang kimia yang berfokus pada pencegahan polusi sehingga green chemistri
sangat penting untuk mengatasi masalah lingkungan baik dari bahan yang dihasilkan ataupun
proses tahapan yang dilalui.Dikutip dari jurnal yang berjudul “Pengaplikasian Prinsip – Prinsip
Green Chemistry dalam Pelaksanaan Pembelajaran untuk Pencegahan Pencemaran Akibat Bahan
– Bahan Kimia dalam Kegiatan Praktikum di Laboratorium” oleh Adhina Choiri Putri.

Berikut pengertian kimia hijau menurut para ahli :


1. Menurut Mitarlis, kimia hijau adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari
sebuah produk ataupun proses yang mengurangi atau mengeliminasi penggunaan dan
penghasilan zat – zat (substansi) berbahaya.
2. Menurut Prabawati, kimia hijau adalah meminimalisasi zat berbahaya, penggunaan reagen
yang tidak beracun, penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi
atom, penggunaan pelarut yang ramah lingkungan dan dan dapat di daur ulang. 
3. Menurut Ismail Marzuki dan Sattar dalam buku “Pengaplikasian Mikrosimbion Spons dalam
bioremediasi Lingkungan”, kimia hijau adalah suatu filosofi yang senantiasa mendorong
untuk mencari cara penerapan teknologi atau metode tertentu dalam pemenuhan kebutuhan
manusia.

D. TUJUAN KIMIA HIJAU


Tujuan utama pendekatan kimia hijau adalah untuk menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman
dan secara bersamaan dapat memilih cara-cara yang paling aman dan efisien untuk mensintesa zat-zat
tersebut dan mengurangi sampah kimia yang dihasilkan.

E. 12 PRINSIP KIMIA HIJAU

6
Paul Anastas dan John C. Warner kemudian menulis buku Green Chemistry: Theory and Practice yang
terbit di tahun 1998. Di buku ini, untuk pertama kali, Anastas dan Warner memperkenalkan 12 Prinsip
Kimia Hijau. Buku ini pun memperbesar pengaruh gerakan kimia hijau di dunia.

Berikut daftar 12 prinsip Kimia Hijau yang dicetuskan Anastas dan Warner beserta
penjelasannya: 
1. Mencegah Limbah (Prevention)
Seperti pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati, prinsip ini menekankan
perencanaan yang matang guna mencegah terbentuknya limbah beracun sebelum mulai
produksi. Pencegahan terbentuknya limbah beracun akan lebih baik daripada menangani
dan membersihkannya.
 
2. Memaksimalkan nilai ekonomi suatu atom (Atom Economy)
Prinsip ini mendorong efisiensi penggunaan atom dalam menggabungkan bahan-bahan
kimia dalam proses sintesis. Tujuannya adalah mengurangi limbah hingga level molekul
dengan memaksimalkan jumlah atom dari semua pereaksi dalam proses produksi.

3. Sintesis kimia yang bahayanya sedikit ( Less Hazardous Chemical Syntheses)


Sebagaimana yang pertama, prinsip ini menyokong penggunaan bahan kimia yang
tidak/kurang berbahaya, sejak awal produksi. Diharapkan sintesis bahan kimia tidak
berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

4. Mendesain proses yang melibatkan bahan kimia aman (Designing Safer Chemicals) 

7
Tidak semua bahan kimia aman bisa digunakan untuk berbagai produk dan tujuannya.
Oleh karena itu, jika suatu produk memang perlu menggunakan bahan yang memiliki
sifat beracun, diharapkan bisa dikurangi selagi tetap menjaga keefisienannya. 

5. Menggunakan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman (Safer Solvents and
Auxiliaries)
Selain bahan-bahan dasar dan bahan-bahan pendukung, zat kimia pelarut yang digunakan
juga harus aman dan tidak berbahaya. Hal ini agar proses produksi tidak menghasilkan
banyak limbah berbahaya. 

6. Mendesain efisiensi energi (Design for Energy Efficiency)


Prinsip ini menekankan keberlanjutan dari produksi sehingga dalam perkembangannya
energi yang digunakan atau dikeluarkan harus lebih efisien. Maka itu, reaksi kimia yang
dipilih adalah terkecil energinya. 

7. Menggunakan bahan baku terbarukan (Use of Renewable Feedstocks)


Prinsip ini menekankan penggunaan bahan dasar yang sifatnya tidak susah
diproduksi/dicari atau langka. Prinsip ini juga mengedepankan pemakaian bahan produksi
yang dapat diperbarui supaya meminimalisir risiko kerusakan lingkungan. 

8. Mengurangi bahan turunan kimia (Reduce Derivatives) 


Prinsip ini berkaitan lagi dengan efisiensi penggunaan energi, bahan dasar, maupun
bahan-bahan kimia pendukung dalam produksi. Tujuannya mencegah limbah berlebih dan
berbahaya.

9. Menggunakan katalis untuk efektivitas (Catalysis) 


Katalis adalah zat yang mempercepat atau memperlambat reaksi kimia. Katalis digunakan
untuk bisa meminimalkan energi dan meningkatkan efisiensi. 

10. Mendesain bahan kimia dan produk yang terdegradasi setelah dipakai (Design for
Degradation)
Prinsip ini didasari harapan bahwa produk-produk berbahan kimia dirancang untuk bisa
mudah terdegradasi menjadi limbah yang tidak berbahaya. Dengan begitu, limbah mudah
terurai secara alami. 

11. Menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi (Real-time Analysis for
Pollution Prevention)  
Prinsip ini menegaskan pentingnya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
yang dilakukan secara langsung dan konprehensif. Tujuannya untuk bisa merancang
sistem produksi yang minim bahkan tanpa polusi atau limbah. 

12. Penggunaan bahan kimia yang lebih aman secara inheren untuk pencegahan
kecelakaan (Inherently Safer Chemistry for Accident Prevention)
Bahan kimia yang digunakan harus aman dengan risiko kecelakaan minim. Jadi, selain
harus aman dari dampaknya ke lingkungan, bahan kimia yang pilih juga tidak memiliki
risiko kecelakaan besar saat digunakan dalam produksi.

8
ARTIKEL PERMASALAHAN LINGKUNGAN

JawaPos.com- Sampah juga masih menjadi problem serius di Gresik. Dengan jumlah penduduk 1,3 juta
jiwa, Gresik termasuk tinggi menghasilkan sampah. Rata-rata 380 ton sampah masuk ke tempat
pembuangan akhir (TPA) Ngipik per hari. Kini, TPA Ngipik dinyatakan overload.

9
Karena itu, kemarin (6/12) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Gresik mulai melakukan sosialisasi
Peraturan Daerah (Perda) 3/2021 tentang Pengurangan Penggunaan Plastik Sekali Pakai (PSP). Di
antaranya kepada masyarakat Desa Randuagung, Kebomas.
Dalam sosialisasi itu, dijelaskan betapa bahayanya penggunaan plastik secara jangka panjang. Analis
pengelola lingkungan DLH Pemkab Gresik Nurul menyampaikan, permasalahan sampah, terutama
plastik sekali pakai, menjadi tanggung jawab bersama. Yakni, dengan aktif melakukan 6R (reduce, reuse,
recycle, refuse, remove, dan rally).
Nurul menyampaikan, banyak plastik sekali pakai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai
kantong plastik, botol minum, hingga yang paling simpel sedotan. ’’Ini semua bisa diganti dengan bahan
nonplastik. Apabila penggunaan plastik terus membudaya, bahaya akan kembali kepada manusia
sendiri,’’ ucapnya.
Dia mencontohkan alur sampah plastik hingga sampai terbuang ke laut. Bahkan, hingga terpecah menjadi
mikroplastik yang sangat berisiko dimakan ikan, kemudian dikonsumsi manusia. ’’Ecoton pernah
meneliti, di antara 40 sampel feses manusia di Jawa-Bali, semuanya ditemukan kandungan mikroplastik.
Kita juga harus bertanggung jawab atas sampah yang kita hasilkan setiap hari,’’ paparnya.
Penjabat (Pj) Kepala Desa Randuagung Umaya menyatakan, setelah sosialisasi Perda 3/2021 tersebut,
pihaknya akan langsung tancap gas menindaklanjutinya. Yakni, segera membuat surat edaran kepada
elemen masyarakat di Randuagung

ARTIKEL PENERAPAN KIMIA HIJAU


Museum dari Sampah Plastik Berdiri di Gresik, Pengunjung
Bakal Tergelitik

Liputan6.com, Jakarta - Permasalahan sampah plastik sudah menahun hingga penyelesaiannya


membutuhkan proses panjang dan keterlibatannya semua manusia. Banyak gerakan dari para aktivis
lingkungan untuk mengurangi sampah yang sulit didaur ulang ini.

10
Dilansir dari Asia One, Selasa, 5 Oktober 2021, sejumlah aktivis lingkungan di Indonesia membuat
museum yang keseluruhannya terbuat dari plastik. Pameran tersebut berlangsung di ruang terbuka di
daerah Gresik, Jawa Timur.
Butuh tiga bulan lamanya untuk mengumpulkan dan membangun instalasi yang menggunakan lebih dari
10.000 sampah plastik, mulai dari botol, tas, sachet, dan sedotan plastik yang dikumpulkan dari sungai
dan pantai yang tercemar. Instalasi dimulai dari terowongan 4444 sepanjang 10 meter.
Terowongan itu dibangun dari sampah plastik yang dikumpulkan dari beberapa sungai sekitar Gresik
selama tiga tahun. Pada bagian tengah pameran berdiri patung Dewi Sri, dewi kemakmuran yang diyakini
oleh masyarakat Jawa. Rok panjang Dewi Sri terbuat dari sachet barang-barang rumah tangga sekali
pakai.
"Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat untuk menghentikan penggunaan plastik sekali pakai,"
ujar Prigi Arisandi, pendiri museum. "Plastik sangat sulit didaur ulang. Mulai hari ini, kita harus berhenti
menggunakan plastik sekali pakai karena akan mencemari laut, yang juga merupakan sumber makanan
kita," tambahnya.
Permasalahan plastik sangat mendesak di Indonesia, negara kepulauan yang menempati urutan kedua
setelah Tiongkok dalam hal banyaknya volume plastik yang berakhir di lautan. Data tersebut berdasarkan
artikel yang berjudul ‘Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean’ yang ditulis oleh Jenna R.
Jambeck pada 2015. Disebutkan bahwa jumlah sampah plastik laut Indonesia mencapai 0.48–1.29 juta
metrik ton per tahun.
Bersama dengan Filipina dan Vietnam, keempat negara tersebut bertanggung jawab atas lebih dari
separuh sampah plastik di lautan. Indonesia telah berupaya untuk mengatur regulasi penggunaan
kemasan plastik dan telah membuahkan hasil.

PENERAPAN PRINSIP KIMIA HIJAU PADA ARTIKEL DI ATAS


1. Mencegah Limbah
Pengelolaan sampah yang dilakukan dengan cara memanfaatkan kembali sampah untuk membuat
museum yang terbuat dari sampah plastik dapat mencegah berbagai dampak masalah lingkungan
yang akan terjadi.
2. Menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi
Analisa dampak permasalahan lingkungan untuk membuat penanggulangan yang tepat.
Contohnya pembuatan museum yang terbuat dari sampah plastik.

11
PENUTUP
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak untuk menyempurnakan makalah ini, karena
penulis ingin menginginkan kerapian dan kesempurnaan ketika
menyusun makalah ini. Namun pada kenyataannya masih banyak
sekali kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki ulang oleh
penulis. Persoalan ini dikarenakan masih sangat sedikitnya
pengetahuan penulis.

12
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat untuk mewujudkan
lingkungan yang bersih dari sampah plastik. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sejarah kimia hijau : https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_hijau
2. Pengertian kimia hijau : Kimia Hijau: Pengertian, Prinsip, hingga Penerapannya dalam
Kehidupan | kumparan.com
3. Tujuan kimia hijau : http://repository.ut.ac.id
4. 12 prinsip kimia hijau : https://kumparan.com/kabar-harian/12-prinsip-kimia-hijau-
dan-pengaplikasiannya-dalam-kehidupan-1yXNyVyU5Qb/2
5. Artikel permasalahan lingkungan :
https://www.jawapos.com/surabaya/07/12/2021/tpa-ngipik-gresik-overload-ajak-
warga-kurangi-plastik-sekali-pakai/

13
6. Artikel penerapan kimia hijau :
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4676642/museum-dari-sampah-plastik-berdiri-
di-gresik-pengunjung-bakal-tergelitik

14

Anda mungkin juga menyukai