Anda di halaman 1dari 14

SMA Kolese Loyola CHEMISTRY X

Jl. Karanganyar 37 Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan


2030
Semarang

Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan 2030

Tujuan Pembelajaran
- Mendeskripsikan pengertian kimia mendeskripsikan pengertian dan
pentingnya kimia hijau
- Menganalisis prinsip kimia hijau dalam menganalisis prinsip kimia hijau
dalam kehidupan sehari-hari,
- Mengidentifikasikan proses kimia dalam kehidupan sehari-hari terkait hal-
hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau, dan
- Menciptakan kegiatan yang mendukung menciptakan kegiatan yang
mendukung prinsip kimia hijau.

Sebuah pabrik kimia yang berada di Kota Cilegon, meledak dengan mengeluarkan suara yang
sangat keras. Kepulan asap hitam pekat, bau gas kimia menyengat sangat mengganggu pernafasan
warga yang mengeluhkan mata perih dan susah bernafas usai suara ledakan itu. Akibatnya, warga
yang lokasinya berada tidak jauh dari pabrik kimia tersebut harus mengungsi. Diduga bahan kimia
yang bocor adalah formalin dengan rumus kimia CH2O.
Menurut www.pom.go.id, pada umumnya larutan formalin 37% dalam air digunakan sebagai
bahan baku pada industri panel kayu, seperti kayu lapis, papan partikel, papan serat berkerapatan
sedang, perlengkapan rumah tangga, dan lem emulsi yang dapat digunakan secara luas di berbagai
industri. Sumber berita: https://kumparan.com/kumparannews/terdengar-ledakan-dan-bau-gas-
dari-pabrik-kimia-di-cilegon-warga-sekitar-panik-1upY6vP4wUx/full/
Coba Kalian bayangkan jika ledakan seperti itu sering terjadi maka bagaimana nasib bumi
dan makhluk hidup yang ada di dalamnya? Bagaimana keadaan masyarakat dan lingkungan (air,
tanah, udara, tanaman, hewan) yang ada di sekitarnya? Masa depan bumi ditentukan dari sekarang.

A. Pengertian Pentingnya Kimia Hijau


Halo Pelajar Pancasila tahukah Kalian bahwa aktivitas yang kita lakukan dan lingkungan di
sekitar kita selalu terkait dengan proses kimia yang melibatkan reaksi kimia. Coba diskusikan dalam
kelompok adakah proses kimia di sekitar Kalian? Kalian boleh mencarinya melalui berbagai sumber
lalu tulis proses yang ditemukan pada buku catatan Kalian. Sebagian besar dari Kalian akan berpikir
bahwa proses kimia itu menghasilkan hal-hal misalnya suara ledakan yang keras, gumpalan asap,
nyala api, aroma yang menyengat, atau bahkan zat-zat yang beracun sehingga proses kimia
cenderung dianggap berbahaya dan dihindari. Mari kita lihat lebih dahulu contoh-contoh proses
kimia beserta reaksi kimia yang ada di sekitar kita.

LC/“Knowledge is power and enthusiasm pulls the switch." Steve Droke |1


SMA Kolese Loyola CHEMISTRY X
Jl. Karanganyar 37 Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan
2030
Semarang

LC/“Knowledge is power and enthusiasm pulls the switch." Steve Droke |2


SMA Kolese Loyola CHEMISTRY X
Jl. Karanganyar 37 Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan
2030
Semarang

Berdasarkan contoh-contoh tersebut, bagaimana pendapat Kalian terhadap proses dan


reaksi kimia? Tulislah jawaban Kalian di buku catatan Kalian. Ternyata proses kimia tidak selamanya
menakutkan kita. Ada proses kimia yang baik, bermanfaat, dan aman bagi lingkungan. Proses kimia
ini akan menjaga bumi kita tetap lestari, aman, dan sejahtera, demikian pula lingkungan akan tetap
terjaga. Proses kimia seperti ini dikenal sebagai reaksi kimia hijau. Prinsip kimia hijau pertama kali
dicetuskan oleh Paul Anastas pada tahun 1998 sebagai Father of Green Chemistry bersama John
Warner. Untuk lebih memahami kimia hijau mari kita jelajahi Aktivitas 1.

Aktivitas 1

Baca dan analisis artikel berikut lalu jawablah pertanyaan yang ada di bagian bawah artikel ini.

Dirgha Raj Joshi and Nisha Adhikari. 2019. Green Chemistry: Beginning, Recent Progress, and Future
Challenges. Word Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. Volume 8, Issue 7, 280-293.

Green Chemistry atau kimia hijau berhubungan dengan bagaimana mendesain produk kimia dan
prosesnya untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan bahan-bahan kimia yang
berbahaya bagi manusia, hewan, dan lingkungan tempat kita tinggal. Bahaya di sini bisa berupa
ledakan fisik, sifat mudah terbakar, toksikologi-mutagenik, karsinogenik, termasuk perubahan
iklim global, penipisan lapisan ozon, pencemaran lingkungan lainnya, dan paparan kimia. Efek zat
berbahaya terhadap lingkungan, air, udara, makanan, pertanian, perubahan iklim, dan banyak lagi
bahaya di setiap sudut lingkungan membuat kita semakin waspada untuk lebih fokus dan
mempraktikkan konsep yang lebih hijau.
Dalam konsep kimia untuk pengembangan berkelanjutan, kita harus selalu memikirkan pilihan
yang lebih aman dan lebih baik pada pilihan bahan maupun proses kimia. Penggantian
klorofluorokarbon dengan hidroklorofluorokarbon (HClFC) dan hidrofluorokarbon (HFC) yang
lebih aman mencegah risiko besar terkait lapisan ozon bumi tempat kita tinggal. Pengurangan
penggunaan bahan bakar fosil dan pengembangan pestisida yang lebih aman bagi lingkungan
membuat perubahan besar. Meskipun banyak pendekatan dilakukan dari banyak sisi, namun
setiap individu perlu berpikir bahwa rumah, ruang tidur, dan dapur mereka sendiri haruslah lebih
aman dan mengurangi bahaya paparan bahan kimia di sekitar kita. Hal-hal ini membuat kita
menjadi lebih bertanggung jawab sebagai masyarakat global.
Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/334163727_GREEN_CHEMISTRY_BEGINNING_RECENT
_PROGRESS_ AND_FUTURE_CHALLENGES
Pertanyaan
1. Simpulkan pengertian kimia hijau dengan kritis dan kreatif.
2. Simpulkan apakah pentingnya kimia hijau dengan kritis dan kreatif.

LC/“Knowledge is power and enthusiasm pulls the switch." Steve Droke |3


SMA Kolese Loyola CHEMISTRY X
Jl. Karanganyar 37 Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan
2030
Semarang

B. Prinsip Kimia Hijau


Kimia hijau bukan hanya terkait dengan penggunaan dan produksi bahan kimia yang aman
saja. Prinsip kimia hijau dapat Kalian terapkan sendiri di rumah. Bahan kimia apa saja yang
digunakan di rumah? Bagaimana cara Kalian menggunakannya? Bagaimana agar penggunaan bahan
kimia di rumah dapat memberikan kontribusi terhadap prinsip kimia hijau? Menggunakan bahan
kimia secukupnya, membuang bahan kimia pada tempatnya, menyimpan bahan kimia dengan cara
yang benar, mengganti bahan kimia yang berbahaya dengan bahan alam yang lebih ramah
lingkungan, serta menggunakan kembali bahan plastik merupakan wujud kontribusi Kalian terhadap
prinsip kimia hijau. Prinsip kimia hijau sangat memberikan kontribusi terhadap pelestarian
lingkungan. Dalam aktivitas selanjutnya, Kalian akan merancang, mengembangkan, dan
mempraktikkan prinsip yang lebih hijau untuk pelestarian lingkungan. Cermatilah prinsip kimia
hijau dalam infografis berikut ini.

LC/“Knowledge is power and enthusiasm pulls the switch." Steve Droke |4


SMA Kolese Loyola CHEMISTRY X
Jl. Karanganyar 37 Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan
2030
Semarang

Aktivitas 2.
Petunjuk teknis melakukan aktivitas ini.
① Cermati dan maknai ke-12 prinsip kimia hijau
② Temukan permasalahan yang selama ini menyimpang dari prinsip kimia hijau lalu sarankan
solusi untuk mengatasinya
③ Kalian boleh bekerja bersama kelompok
④ Carilah informasi yang diperlukan dari berbagai sumber. Cantumkan sumber literatur sebagai
wujud perilaku jujur Kalian.
⑤ Rangkumlah hasil diskusi Kalian lalu tulis dalam bentuk tabel
⑥ Komunikasikanlah hasil diskusi Kalian dalam diskusi kelas.
Contoh Tabel

Selamat bekerja.

C. Proses Kimia yang Tidak Sesuai dengan Kimia Hijau


Dari Aktivitas 3.2 yang telah Kalian kerjakan, dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir dari
prinsip kimia hijau adalah pelestarian lingkungan. Selanjutnya bagaimana kita bisa mengetahui
bahwa semua aktivitas yang kita lakukan sudah menunjukkan kontribusi terhadap penerapan
prinsip kimia hijau? Tentu kita perlu mengidentifikasi senyawa kimia dan reaksi kimia yang
berkontribusi maupun yang bertentangan dengan prinsip kimia hijau.

1. Sifat Materi
Materi (=matter) adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang
(mempunyai volume). Materi terdapat dalam tiga macam wujud : padat (solid), cair (liquid) dan gas.
Berdasarkan jumlah dari materi, sifat materi dibedakan menjadi:
a) Sifat ekstensif : ialah sifat yang bergantung pada jumlah materi (bentuk, ukuran dan jumlah zat)
Contoh : 2 batang emas dapat mempunyai massa dan volume yang berbeda.
Jadi: massa dan volume merupakan sifat ekstensif.
b) Sifat intensif : ialah sifat yang tidak bergantung jumlah materi (bentuk, ukuran dan jumlah zat)
Contoh : semua batangan emas murni meski massa dan volumenya berbeda, tetapi mempunyai
warna kuning, massa jenis yang sama, titik didih yang sama, daya hantar listrik yang sama.
Jadi : warna, massa jenis, titik didih, daya hantar listrik merupakan sifat intensif.
Sifat intensif dibedakan lagi menjadi :
➢ Sifat fisika : ialah sifat zat yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru.
Contoh : warna, rasa, bau, wujud (fase) zat, kelarutan, daya hantar listrik, titik didih,
kekerasan, massa jenis.
➢ Sifat kimia : ialah sifat zat yang berhubungan dengan pembentukan zat baru.
Contoh : sifat terbakar dari kayu, sifat berkarat dari besi, sifat beracun dari gas buang
kendaraan.

2. Perubahan Materi
a) Perubahan fisika : perubahan yang bersifat sementara dan tidak menghasilkan zat baru. Pada
perubahan fisika yang berubah hanyalah bentuk dan wujud, tanpa mengubah jenis zat
tersebut.
b) Perubahan kimia : perubahan yang bersifat kekal dan menghasilkan zat baru.

LC/“Knowledge is power and enthusiasm pulls the switch." Steve Droke |5


SMA Kolese Loyola CHEMISTRY X
Jl. Karanganyar 37 Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan
2030
Semarang

Kelompokkanlah fenomena berikut ke dalam perubahan kimia dan fisika.


• Es mencair • Besi berpijar • Kapur menyublim
• Air menguap • Pencernaan makanan • Kertas terbakar
• Apel membusuk • Besi berkarat

No. Perubahan fisika Perubahan kimia


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Baik perubahan fisika maupun perubahan kimia banyak digunakan dalam pembuatan produk-
produk industri.
Contoh :
• Pengolahan gula pasir dari batang tebu merupakan perubahan …
• Pengolahan bensin dari minyak bumi merupakan perubahan …
Nama prosesnya adalah …
• Pembuatan pupuk urea dan pupuk ZA dari gas amoniak merupakan perubahan …
• Pengolahan logam aluminium dari bijih …Bauksit).. merupakan perubahan …

3. Reaksi Kimia
Suatu perubahan kimia lebih sering disebut dengan istilah reaksi kimia.
Zat semula yang mengalami perubahan disebut sebagai pereaksi (reaktan), sedangkan zat
baru yang terbentuk disebut hasil reaksi (produk).
Reaktan → Produk
Contoh :
Pada proses fotosintesa tumbuhan, gas karbon dioksida dari udara bereaksi dengan air yang
diserap dari tanah, menghasilkan karbohidrat dan gas oksigen. Dalam contoh tersebut, sebagai
reaktan adalah ………………gas karbon dioksida dan air……………………, sedangkan sebagai produk
adalah ……………karbohidrat dan gas oksigen…………. .
Ada empat macam ciri yang menandai berlangsungnya reaksi kimia, yaitu :
1. Pembentukan gas
2. Pembentukan endapan
3. Perubahan warna
4. Perubahan suhu :
• Reaksi eksoterm : reaksi yang menghasilkan kalor/panas
• Reaksi endoterm : reaksi yang membutuhkan kalor/panas
Lakukanlah Percobaan berikut:
Zat yang direaksikan Pengamatan
1. Logam magnesium direaksikan dengan
larutan asam klorida.
2. Larutan timbal (II) nitrat direaksikan dengan
larutan kalium iodide
3. Larutan kalium kromat direaksikan dengan
larutan asam klorida.
4. Larutan natrium hidroksida direaksikan
dengan larutan asam klorida.
5. Serbuk amonium klorida direaksikan dengan
serbuk barium hidroksida heptahidrat.
LC/“Knowledge is power and enthusiasm pulls the switch." Steve Droke |6
SMA Kolese Loyola CHEMISTRY X
Jl. Karanganyar 37 Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan
2030
Semarang

Salah satu jenis reaksi kimia yang sering dibicarakan adalah reaksi oksidasi, yaitu reaksi suatu zat
dengan gas oksigen.
✓ Reaksi oksidasi yang berlangsung cepat sehingga menimbulkan panas dan cahaya disebut
reaksi pembakaran.
✓ Adapula reaksi oksidasi yang berlangsung lambat, seperti perkaratan logam dan pelapukan
kayu.

Reaksi oksidasi banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya :


• Proses metabolisme dalam tubuh
• Perkaratan besi
• Minyak menjadi tengik
• Meledaknya petasan
• Pembakaran
4. Klasifikasi Materi

a. Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diurai lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana.
Jons Jakob Berzelius (1779 – 1848) berasal dari Swedia, pada tahun 1813 mengusulkan agar setiap
unsur diberi lambang berupa huruf awal dari nama unsur tersebut dalam bahasa Latin.
i. Unsur Logam
Sifat – sifat logam :
▪ Mengkilap
▪ Keras
▪ Dapat ditempa
▪ Bersifat konduktor
▪ Semuanya berwujud padat pada suhu kamar, kecuali raksa (Hg) yang berwujud cair pada
suhu kamar.
No. Lambang Nama Latin Nama Indonesia English name Valensi*)
unsur
1. Li 1
2. Na 1
3. K 1
4. Ag 1
5. Be 2

LC/“Knowledge is power and enthusiasm pulls the switch." Steve Droke |7


SMA Kolese Loyola CHEMISTRY X
Jl. Karanganyar 37 Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan
2030
Semarang

No. Lambang Nama Latin Nama Indonesia English name Valensi*)


unsur
6. Mg 2
7. Ca 2
8. Sr 2
9. Ba 2
10. Zn 2
11. Cd 2
12. Ni 2
13. Al 3
14. Bi 3
15. Pt 4
16. Cu 1,2
17. Hg 1.2
18. Au 1,3
19. Fe 2,3
20. Co 2,3
21. Cr 2,3
22. Mn 2,3
23. Sn 2,4
23. Pb 2,4
*) valensi: kemampuan berikatan dengan unsur lain

ii. Metaloid
Sifat – sifat metaloid adalah gabungan sifat logam dan non logam. Misalnya silikon yang
merupakan non logam namun mampu menghantarkan listrik (bersifat konduktor) sehingga
digunakan sebagai chip komputer.
No. Lambang Nama Latin Nama Indonesia English name Valensi
unsur
1. B 3
2. Si 4
3. Ge 4
4. As 3,5
5. Sb 3,5
6. Te 2
7. Po 2

iii. Non logam


Sifat – sifat non logam :
• Tidak mengkilap
• Lunak
• Tidak dapat ditempa
• Bersifat isolator
• Berwujud padat, cair atau gas pada suhu kamar

No. Lambang Nama Latin Nama Indonesia English name Valensi


unsur
1. H 1
2. O 2
3. C 2,4
4. N 1,2,3,4,5,
5. P 3,5
LC/“Knowledge is power and enthusiasm pulls the switch." Steve Droke |8
SMA Kolese Loyola CHEMISTRY X
Jl. Karanganyar 37 Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan
2030
Semarang

No. Lambang Nama Latin Nama Indonesia English name Valensi


unsur
6. S 2,4,6
7. F 1
8. Cl 1,3,5,7
9. Br 1,3,5,7
10. I 1,3,5,7
11. He -
12. Ne -
13. Ar -
14. Kr -
15. Xe -
16. Rn -

ATURAN PENULISAN UNSUR:

No Penulisan Unsur Partikel Penyusun


1 Monoatomik logam, gas mulia, C, Fe Atom
2 Diatomik H2, N2, O2, halogen Molekul unsur
3 Tetraatomik P4, Sb4, As4 Molekul unsur
4 Oktaatomik S8 Molekul unsur

b. Senyawa
Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur melalui reaksi kimia. Sifat suatu senyawa
sangat berbeda dengan sifat-sifat unsur pembentuknya. Contoh : H2O (air) , C12H22O11 (gula pasir) ,
NaCl (garam dapur) , CO(NH2)2 (urea).
Pembentukan senyawa mengikuti :
▪ Hukum Lavoisier / Hukum Kekekalan Massa :
massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
▪ Hukum Proust / Hukum Perbandingan Tetap :
perbandingan massa unsur-unsur penyusun senyawa selalu tertentu dan tetap.
▪ Hukum Dalton / Hukum Kelipatan Perbandingan :
Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka perbandingan massa
unsur dalam senyawa-senyawa tersebut berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.
c. Campuran
Campuran (mixture) adalah gabungan beberapa zat tanpa melalui reaksi kimia. Sifat
campuran sama dengan sifat zat penyusunnya.
Perbedaan Senyawa dan Campuran
Senyawa Campuran
Merupakan zat tunggal gabungan dua zat tunggal atau lebih
Proses pembentukan dan penguraiannya secara Proses pembentukan dan penguraiannya secara
kimia fisika
Perbandingan massa unsur penyusun tetap dan Perbandingan massa unsur penyusun tidak
tertentu tetap dan tertentu
Sifat unsur penyusun sudah tidak tampak lagi Sifat unsur penyusun masih ada

Campuran dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:


▪ Homogen
Campuran homogen biasa dikenal sebagai larutan.
▪ Heterogen
Campuran heterogen dibedakan menjadi 2 jenis yaitu koloid dan suspense

LC/“Knowledge is power and enthusiasm pulls the switch." Steve Droke |9


SMA Kolese Loyola CHEMISTRY X
Jl. Karanganyar 37 Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan
2030
Semarang

Keterangan Larutan Koloid Suspensi


Kejernihan Jernih keruh Keruh
Endapan Tidak ada Tidak ada Ada
Ukuran partikel < 1 nm 1-100nm > 100nm
Penyaringan Tidak bisa Bisa dengan Bisa disaring
penyaring ultra
Jumlah fase Satu Nampak satu fase Dua fase
sebenarnya 2 fase
Contoh Larutan gula, larutan Sabun, santan, asap Air pasir
garam

5. Pemisahan Campuran
Campuran dapat dipisahkan secara fisika. Beberapa metode pemisahan yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut ini:
a) Penyaringan / Filtrasi
adalah pemisahan campuran zat padat dan zat cair.
Pada proses filtrasi digunakan penyaring / filter, zat
hasil penyaringan disebut filtrat, sedangkan zat
yang tertinggal pada kertas saring disebut residu.
Contoh : pemisahan air dan pasir

b) Kristalisasi
adalah pemisahan campuran dengan cara penguapan
zat cairnya sehingga terbentuk kristal. Contoh :
pembentukan garam dari air laut. Pembuatan garam
bersih dari air laut disebut cara rekristalisasi.

c) Sublimasi
adalah pemisahan campuran dari zat yang dapat
menyublim. Contoh : pemurnian kapur barus yang
tercampur tanah.

LC/“Knowledge is power and enthusiasm pulls the switch." Steve Droke | 10


SMA Kolese Loyola CHEMISTRY X
Jl. Karanganyar 37 Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan
2030
Semarang

d) Destilasi
adalah pemisahan komponen campuran berdasarkan
perbedaan titik didih. Contoh : pemisahan air dan
alkohol, pemisahan komponen dalam air teh.
Pemisahan komponen pada minyak bumi disebut
destilasi bertingkat (fractional distillation ).

e) Kromatografi
adalah sebuah teknik dalam penelitian yang
digunakan untuk memisahkan komponen campuran
menjadi bagian-bagian partikel penyusun komponen
tersebut. Contoh: Pemisahan penyusun tinta.

6. Kadar Zat dalam Campuran


a. Persen massa ( % massa)
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
% massa = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
x 100 %
b. Persen volume ( % volume)
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
% volume = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
x 100 %
c. Bpj / ppm
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Bpj = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
x 106

Konversi dari bpj ke % = 1 bpj x 100 %


= 1 x 100% = 10 – 4 % , jadi 1 bpj = 10 – 4 %
106

d. Rumus Pengenceran:
Prinsip: pada saat larutan diencerkan, banyaknya zat terlarut tidak berubah, yang bertambah
adalah pelarutnya.
Maka : volume zat terlarut sebelum diencerkan = volume zat terlarut setelah diencerkan
Jika diketahui volume larutan dan kadarnya sebelum dan sesudah diencerkan, maka akan
diperoleh rumus: V(1) x % (1) = V(2) x %(2)

e. Rumus Kadar Campuran Zat:


% campuran = V1 x %1 + V2 x %2 + …. X 100%
V1+V2

Contoh soal :
① Sebanyak 20 gram gula dilarutkan dalam air hingga massa larutan adalah 80 gram.
Tentukan persen massa gula dalam larutan.

② Sebanyak 40 gram garam dilarutkan dalam 100 gram air. Tentukan persen massa.

LC/“Knowledge is power and enthusiasm pulls the switch." Steve Droke | 11


SMA Kolese Loyola CHEMISTRY X
Jl. Karanganyar 37 Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan
2030
Semarang

③ Tentukan volume alkohol murni yang terdapat dalam 200 mL larutan alkohol 20 % volume.

④ Ke dalam 200 gram larutan gula 20 % massa ditambahkan lagi 20 gram gula. Tentukan %
massa larutan sekarang.

⑤ Ke dalam 400 gram larutan garam 40 % massa ditambahkan lagi 200 gram air. Tentukan %
massa larutan sekarang.

⑥ Tentukan massa NaOH yang harus ditambahkan ke dalam 250 gram larutan NaOH 25 %
supaya menjadi 40 % massa.

⑦ Tentukan massa air yang harus ditambahkan ke dalam 500 gram larutan garam 30 %
supaya menjadi 15 % massa.

⑧ Tentukan massa gula/massa air yang harus ditambahkan kedalam 300 gram larutan gula
25 % supaya menjadi 40 % massa.

⑨ Tentukan massa garam/massa air yang harus ditambahkan kedalam 400 gram larutan
garam 50 % supaya menjadi 25 % massa.

⑩ Tentukan % massa larutan jika 50 mL alkohol murni dicampur dengan 200 mL air
(diketahui massa jenis alkohol murni = 0,8 kg/L dan massa jenis air = 1 kg/L)

⑪ Tentukan massa gula yang terdapat dalam 200 mL larutan gula 25 % massa jika diketahui
massa jenis larutan adalah 1,2 gram/mL.

⑫ Sebanyak 200 gram larutan garam 30 % massa dicampur dengan 300 gram larutan garam
20 % massa. Tentukan % massa larutan sekarang.
LC/“Knowledge is power and enthusiasm pulls the switch." Steve Droke | 12
SMA Kolese Loyola CHEMISTRY X
Jl. Karanganyar 37 Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan
2030
Semarang

⑬ Jika dalam 5 liter air terdapat 0,1 mg raksa, tentukan kadar raksa dalam air dalam satuan
bpj. Diketahui massa jenis air = 1 kg/L.

⑭ Kadar gas helium di udara adalah 5,2 ppm. Nyatakan dalam %.

LC/“Knowledge is power and enthusiasm pulls the switch." Steve Droke | 13


SMA Kolese Loyola CHEMISTRY X
Jl. Karanganyar 37 Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan
2030
Semarang

D. Menciptakan Kegiatan yang Mendukung Prinsip Kimia Hijau


Salah satu peran kimia hijau adalah mendukung 17 agenda pembangunan berkelanjutan
hingga tahun 2030 yang dicanangkan PBB. Ke-17 agenda tersebut dapat Kalian simak pada halaman
Dari ke-17 agenda tersebut, prinsip kimia hijau terintegrasi dalam tiga agenda pembangunan
berkelanjutan 2030 yaitu agenda nomor 3, 6, 7, 13, 14, dan 15. Hidup sehat dan sejahtera bagi
semua manusia di bumi tentu karena lingkungan yang aman dan bebas bahan-bahan berbahaya.
Prinsip nomor 7 dari kimia hijau adalah penggunaan sumber energi yang dapat diperbaharui.
Indonesia telah berupaya untuk menerapkan prinsip ini yaitu dengan cara mengurangi
ketergantungan terhadap sumber energi fosil untuk menjaga kelestarian lingkungan. Dalam hal ini
Presiden Joko Widodo mengakselerasi penerapan Biosolar 30 (B30) yang dimulai pada penghujung
tahun 2019. Kini pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi
mengimplementasi B30 di Indonesia. Biosolar B30 sebagai bahan bakar nabati untuk mesin atau
motor disel adalah lanjutan dari Biosolar 20. Mari lakukan aktivitas kerja ilmiah berikut sebagai
contoh penerapan prinsip kimia hijau di sekitar Kalian.

Aktivitas 3
Petunjuk melakukan Aktivitas Proyek:
① Carilah informasi dari berbagai sumber tentang biosolar B30. Catatlah sumber referensi yang
Kalian baca. Ini adalah salah satu sikap jujur dan menghargai karya orang lain.
② Analisis sumber informasi yang telah Kalian peroleh untuk menjawab pertanyaan berikut:
a) Bagaimana biosolar B30 dibuat?
b) Bagaimana perbandingannya dengan sumber energi nonbio?
c) Apakah biosolar B30 mendukung prinsip kimia hijau?
③ Kumpulkan, olah, analisis, simpulkan data informasi dari berbagai sumber tentang sumber
energi terbarukan lainnya, lalu komunikasikan dalam bentuk infografis, tiktok, video singkat,
atau bentuk lainnya. Postinglah informasi tersebut di akun media sosial Kalian masing-masing
(Instagram, Facebook, Line, atau lainnya). Hal ini akan mengedukasi pembaca atau penonton
untuk mengenal dan mendukung prinsip kimia hijau.
④ Lakukan dengan sikap jujur, objektif, kritis, kreatif, mandiri, inovatif, dan bergotong royong
sebagai insan dalam masyarakat global.

LC/“Knowledge is power and enthusiasm pulls the switch." Steve Droke | 14

Anda mungkin juga menyukai