Anda di halaman 1dari 27

KARYA TULIS ILMIAH

PEMANFAATAN KOTORAN SAPI DAN MANUSIA SEBAGAI


ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH :
LATHIFATUN MUASYARAH HARAHAP
LUCKYTA PRATIKA DEWI
MARDIA
PEMERINTAH KOTA BENGKULU
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 BENGKULU
Jalan Pratu Aidit No. 23 Telp. (0736) 26690 Bajak Kota Bengkulu
Tahun Ajaran 2010-2011
HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH


(Diajukan dalam Rangka Berpartisipasi pada LKTIK PIK XI
HIMAMIA FKIP UNIB 2011)

PEMANFAATAN KOTORAN SAPI DAN MANUSIA SEBAGAI


ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui

Bengkulu, 25 Januari 2011


Pembimbing

KetuaKelompok

Dra. Nana Noviyanti

Luckyta Pratika Dewi

NIP. 19651125.199303.2.003
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 6 Bengkulu

Eka Supriyanta, S.Pd


NIP.19650410.198811.1.002

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
berkat, rahmat, karunia, serta rezeki yang tidak pernah dapat kita hitung dengan
kemampuan kita sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ini
yang penulis beri judul Pemanfaatan Kotoran Sapi dan Manusia sebagai Energi
Alternatif Ramah Lingkungan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis selama pelaksanaan hingga penulisan karya
tulis ini dapat selesai, terutama kepada :
1. Bapak Eka Supriyanta, S.Pd, selaku kepala SMA Negeri 6 Kota
Bengkulu.
2. Dra. Nana Noviyanti, selaku guru pembimbing dalam mengerjakan
karya tulis ini.
3. Teman-teman yang membantu dalam penulisan karya tulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan yang
harus diperbaiki, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak dalam perbaikan
dimasa depan. Akhirnya dengan kerendahan hati, penulis berharap semoga karya
tulis ini bermanfaat bagi pembaca.

Bengkulu, Januari 2011

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan...........................................................................3
BAB II TELAAH PUSTAKA
2.1 Biomassa.........................................................................................4
2.2 pengertian Biomassa.......................................................................4
2.3 Biogas..............................................................................................5
2.4 Limbah Kotoran Sapi......................................................................7
2.5 Limbah Kototan Manusia................................................................9
BAB III METODOLOGI PENULISAN
3.1 Metode Penulisan..........................................................................11
3.2 Teknik Pengumpulan Data.............................................................11
3.3 Metode Analisis Data....................................................................11

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Cara Pengolahan Kotoran Sapi dan Manusia menjadi Biogas......12
4.2 Besar Energi yang Dihasilkan Kotoran Sapi dan Manusia...........14
4.3 Perbandingan energi antara kotoran sapi dan manusia menjadi
energi alternatif...................................................................................14
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan....................................................................................16
5.2 Saran..............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
CURRICULUM VITAE

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah
penduduk terbesar ke-4 didunia pada tahun 2009 penduduk indonesia
berjumlah 234 juta jiwa, sedangkan pada tahun 2010 penduduk indonesia
mencapai 237 juta jiwa (BPS Indonesia,2010). Peningkatan penduduk
berdampak pada peningkatan konsumsi bahan bakar.
Berdasarkan laporan Kementerian ESDM tahun 2009, rata-rata
produksi minyak bumi dan kondensat sebesar 963.269 barel per hari (bph).
Sedangkan laporan BP Migas, produksi minyak secara nasional pada tahun
2010 hanya naik pada kisaran 965.000 bph . Sementara kebutuhan
konsumsi energi nasional sekitar 1.400.000 bph. Bila hal ini tidak diatasi,
maka dapat dipastikan sekitar 10-15 tahun lagi minyak mentah indonesia
akan terkuras habis dan menjadi importer minyak mentah (Cahayo, 2011).
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak,
pemerintah telah menerbitkan Peraturan presiden republik Indonesia
nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional untuk
mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar
minyak.
Salah satu upaya untuk mencegah fenomena tersebut adalah
dengan mencari bahan bakar alternatif. Salah satu hasil biomassa yang
dapat dijadikan alternatif hendaknya berasal dari bahan yang mudah
didapat, efisien dalam proses pembuatan,harganya murah, dan ramah
lingkungan seperti biogas.
Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material
organik dengan bantuan bakteri, selain itu biogas merupakan sumber
energi yang bisa diperbaharui (renewable) sehingga tidak perlu ada
kekhawatiranakan semakin menipisnya persediaan sumber energi
(Nurandini,2008). Salah satu bahan yang dapat menghasilkan biogas ialah
kotoran hewan dan manusia.

Kotoran sapi dan manusia yang berasal dari peternakan dan


perumahan penduduk akan menjadi permasalahan besar apabila belum
diolah secara maksimal dapat membahayakan kesehatan manusia dan
lingkungannya, karena Kotoran sapi dan manusia dapat mencemari air dan
udara. Oleh karena itu perlu penanganan yang serius untuk kotoran sapi
dan manusia ini dengan mengolahnya menjadi pupuk organik penganti
pupuk kimia dan biogas penganti minyak tanah dan LPG (Agus Muhar,
2010). Pembuatan biogas dari kotoran sapi dan manusia merupakan solusi
alternatif dimasa depan yang perlu dikembangkan oleh masyarakat di
indonesia.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis membuat suatu
tulisan berjudul: Pemanfaatan Kotoran Sapi dan Manusia sebagai Energi
Alternatif Ramah Lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan, yaitu :
1. Bagaimana cara pengolahan kotoran sapi dan manusia menjadi energi
alternatif?
2. Bagaimana besar energi yang dihasilkan oleh kotoran sapi dan manusia?
3. Bagaimana perbandingan energi yang dihasilkan antara kotoran sapi dan
manusia?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:

1. Untuk mengetahui cara pengolahan kotoran sapi dan manusia menjadi


energi alternatif
2. Untuk mengetahui besar energi yang dihasilkan oleh kotoran sapi dan
manusia?
3. Bagaimana perbandingan energi yang dihasilkan antara kotoran sapi dan
manusia?
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Pemanfaatan
Kotoran Sapi Dan Manusia Sebagai Energi Alternatif Ramah Lingkungan ,
yaitu :
1. Memberikan informasi mengenai cara pengolahan kotoran sapi dan
manusia menjadi energi alternatif.
2. Memberikan informasi mengenai besarnya energi yang dihasilkan oleh
kotoran sapi dan manusia.
3. Memberikan informasi mengenai perbandingan energi dari kotoran sapi
dengan manusia.

BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1 Biomassa
Biomassa dalam industri produksi energi, merujuk pada bahan biologis
yang hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar atau
untuk produksi industrial. Tumbuh-tumbuhan, sampah organik dan kotoran hewan
dapat menghasilkan energi biomassa menjadi biogas yang bisa dimanfaatkan
sebagai sumber energi pengganti minyak, gas, kayu bakar dan batu bara.
2.2 Konversi Biomasaa
Pembakaran langsung terhadap biomassa memiliki kelemahan, sehingga pada
penerapan saat ini mulai menerapkan beberapa teknologi untuk meningkatkan
manfaat biomassa sebagai bahan bakar. Beberapa penerapan teknologi konversi
yaitu :

Densifikasi

Praktek yang mudah untuk meningkatkan manfaat biomassa adalah membentuk


menjadi briket atau pellet. Briket atau pellet akan memudahkan dalam penanganan
biomassa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan densitas dan memudahkan
penyimpanan dan pengangkutan

Karbonisasi

Karbonisasi merupakan suatu proses untuk mengkonversi bahan orgranik menjadi


arang . pada proses karbonisasi akan melepaskan zat yang mudah terbakar seperti
CO, CH4, H2, formaldehid, methana, formik dan acetil acid serta zat yang tidak
terbakar seperti seperti CO2, H2O dan tar cair. Gas-gas yang dilepaskan pada
proses ini mempunyai nilai kalor yang tinggi dan dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan kalor pada proses karbonisasi.

Pirolisis

Pirolisis atau bisa di sebut thermolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan
menggunakan pemanasan tanpa kehadiran oksigen. Proses ini seb narnya bagian
dari proses karbonisasi yaitu proses untukmemperoleh karbon atau arang, tetapi
sebagian menyebut pada proses pirolisis merupakan high temperature
carbonization (HTC), lebih dari 500 oC.

Anaerobic digestion

Proses anaerobic digestion yaitu proses dengan melibatkan mikroorganisme tanpa


kehadiran oksigen dalam suatu digester. Proses ini menghasilkan gas produk
berupa metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) serta beberapa gas yang
jumlahnya kecil, seperti H2, N2, dan H2S.

Gasifikasi

Gasifikasi adalah suatu proses konversi untuk merubah material baik cair maupun
pada menjadi bahan bakar cair dengan menggunakan temperatur tinggi. Proses
gasifikasi menghasilkan produk bahan bakar cair yang bersih dan efisien daripada
pembkaran secara langsung, yaitu hidrogen dan karbon monoksida.
2.3 Biogas
Biogas adalah produk akhir pencernaan/degradasi anaerobik (dalam
lingkungan tanpa oksigen) oleh bakteri-bakteri. Biogas terdiri sebagian besar dari
metana dan sisanya karbon dioksida, Biogas dapat diperoleh dari kotoran sapi,
kotoran kuda, batang dan daun jagung, jerami, sekam dan eceng goondok.
Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan oksigen disebut
anaerobik digestion. Material organik yang terkimpul pada digester (reactor) akan
diuraikan menjadi dua tahap dengan bantuan dua jenis bakteri.
Perkembangan proses Anaerobik Digestion telah berhasil pada banyak
aplikasi. Proses ini memiliki kemampuan untuk mengolah limbah yang

keberadaannya melimpah dan tidak bermanfaat menjadi produk yang lebih


bernilai, seperti pengolahan pada limbah kotoran sapi menjadi biogas.
Komponen penyusun biogas
Jenis Gas

Persentase

Metan (CH4)

50-70%

Karbondioksida (CO2)

30-40%

Air (H2O)

0,3%

Hidrogen sulfide (H2S)

Sedikit sekali

Nitrogen (N2)

1- 2%

Hidrogen

5-10%

Pemanfaatan biogas adalah salah satu elternatif energi terbarukan dan


sangat mungkin didesetralisasikan hingga pedesaan, bahkan ke rumah-rumah
penduduk.
Adapun keuntungan penggunaan biogas:
1. Biogas merupakan energi tanpa menggunakan material yang masih
memiliki manfaat Termasuk biomassa sehingga biogas tidak merusak
keseimbangan karbondioksida yang diakibatkan oleh pengundulan hutan
dan perusakan tanah.
2. Energi biogas dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan bakar fosil
sehingga akan menurunkan gas rumah kaca di atmosfer dan emisi lainnya.
3. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang keberadaannya di
atmosfer akan meningkatkan temperature, dengan menggunakan biogas
sebagai bahan bakar maka akan mengurangi gas metana di udara.
4. Limbah berupa sampah kotoran hewan dan manusia merupakan material
yang tidak bermanfaat, bahkan bisa mengakibatkan racun yang sangat

berbahaya. Aplikasi anaerobik digestion akan meminimalkan efek tersebut


dan meningkatkan nilai manfaat dari limbah.
5. Selain keuntungan energi yang didapat dari proses anaerobik digestion
dengan menghasilkan gas bio, produk samping seperti sludge. Material ini
diperoleh dari sisa proses anaerobik digestion yang berupa padat dan cair.
Masing-masing dapat digunakan sebagai pupuk cair dan pupuk padat.
6. Biogas tidak merusak lingkungan karena CO2 yang dihasilkan langsung
dapat diserap tanaman sehingga emisi yang dihasilkan di atmosfer sangat
sedikit. Jadi, penggunaan limbah kotoran sapi merupakan salah satu cara
kreatif mengurangi pencemaran lingkungan serta menyejukkan lingkungan
sekitar.
7. Biogas dari limbah kotoran sapi dan manusia tidak menimbulkan asap
sebagai bahan bakar dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar fosil.
8. Biogas dari limbah kototran sapi dan manusia ini dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat karena selain ekonomis juga dapat menjadi
usaha industri rumah tangga. (http://www.lipi.co.id, 23 Januari 2011)
2.4 Limbah Kotoran Sapi
Kota Bengkulu memiliki potensi pengembangan biogas yang potensial.
Dimana, usaha peternakan masih sangat berkembang pesat, pada tahun 2009
meningkat menjadi menjadi 97, 528 ekor. (BPS Provinsi Bengkulu, 19 January
2011). kotoran sapi mengandung 22,59% sellulosa, 18,32% hemi selullulosa,
10,20% lignin, 34,72% total karbon organik, 1,26% total nitrogen, 27,56 : 1 ratio
C:N, 0,73% P, dan 0,68 % K (Lingaiah dan Rajasekaran,1986)
Tabel 1. Komposisi Kimia Kotoran Sapi / Lembu dan Sisa Pakan.
Unsur

Feses Sapi

Sisa Pakan
Jerami kacang
tanah

Jerami
Jagung

Jerami Padi

Bahan Kering

21,24

20,52

10,0

25,5

Protein

6,74

13,20

9,5

5,7

Serat Kasar

36,34

34,70

30,6

30,9

Lemak

2,45

1,70

2,2

1,8

Abu

22,11

6,50

9,6

20,5

Kalsium

0,43

1,20

0,7

0,1

Phospor

2,25

0,80

0,5

0,1

Dalam tabel di atas tampak bahwa protein, serat, dan lemak merupakan
penyusun utama bahan organik yang sangat potensial sebagai sumber
biogas.Menurut Arinal Hamni, Dosen UNILA, untuk satu ekor sapi rata-rata dapat
menghasilkan 20 kg kotoran per hari, dan setara dengan 1 m 3. Pada proses
penghitungan gas methan yang dihasilkan dari 20kg kotoran sapi per hari, maka
akan dihasilkan gas methan sebesar campuran 0.10285 kg dan gas methan murni.

2.3.1 Biogas dari limbah sapi memberikan banyak manfaat, adapun


manfaatnya yaitu:
1. Penggunaan biogas sebagai pengganti elpiji.
2. Penggunaan biogas sebagai bahan bakar traktor.
3. Penggunaan biogas dapat dijadikan sumber tenaga listrik yang besar.
2.3.2 Pengolahan Limbah Kotoran Sapi menjadi Energi Alternatif
Cara untuk mengolah limbah kotoran sapi menjadi energi alternatif cukup
praktis, yaitu:

1. Menyiapkan reaktor (bisa menggunakan drum bekas) yang dilubangi salah


satu sisinya dan siapkan drum lain berukuran lebih kecil yang dilengkapi
dengan keran dan disambungkan antara drum satu dan lainnya
menggunakan selang biasa sebagai penyalur. Guna drum ini adalah
sebagai tempat penyimpanan dan tempat bereaksi kotoran sapi.
2. Tampung kotoran sapi yang masih baru kemudian masukan ke dalam salah
satu drum yang sudah dilubangi tersebut, dan campurkan kotoran sapi
dengan air dengan perbandingan 1:1, tutup drum tersebut menggunakan
tutup yang berat. Kemudian kubur atau pisahkan reaktor tersebut selama +
1-3 bulan dan kotoran tersebut akan menghasilakan metana. Secara
kimiawi, setelah melalui proses fermentasi oleh bakteri metanogenesis
tersebut, kotoran sapi akan menghasilkan biogas. Biogas mengandung 5575% metana (CO4), 25-45% karbondioksida (CO2), 0-0,3% karbon
monoksida (CO), 1-5% nitrogen (N2), 0-3% hydrogen (H2),0,1-0,5%
hydrogen sulfida (H2S), dan sisanya oksiden (O2).
3. Gas yang dihasilkan akan tertampung dengan sendirinya melalui saluran
pipa yang telah disambungkan ke tempat penampungan gas, sehingga gas
yang dihasikan dapat dibakar dan menjadi api sehingga dapat menjadi
biogas. Dan biogas kemudian digunakan pada kompor di rumah tangga
dan masih banyak kegunaan lainnya.
2.5 Limbah Kotoran Manusia
Berdasarkan Sensus Penduduk 2009, jumlah penduduk di Bengkulu mencapai
1.567.432 jiwa. (BPS Provinsi Bengkulu). kotoran manisia mengandung 99,95 air,
0,1% zat padat. Zat padat yang ada terbagi atas lebih kurang 70% zat organik
( protein,karbohidrat,dan lemak) sisanya 30% zat organik terutama pasir,garam,
dan logam ( Mara, 1975).
Kotoran manusia tergolong bahan organik merupakan hasil sisa perombakkan
dan penyerapan dari sistem pencernaan. Berdasarkan kapasitas manusia dewasa
rataan hasil tinja 0,20 kg/hari/jiwa (Sugiharto 1987). 1 kg kotoran manusia

menghasilkan 0,05 m3 biogas. Kotoran manusia memiliki keunggulan dari segi


nutrisi, dimana karbon (C) dan nitrogen (N) jauh lebih rendah dari kotoran ternak(
sapi) (Sihombing 1988). jumlah tinja setiap harinya dapat dihitung dengan dengan
mengalikan jumlah penduduk terhadap limbah kotoran yang dihasilkannya
perhari:
_n = 0.2x
_n = Jumlah limbah manusia yang dihasilkan per hari (kg)
x = Jumlah penduduk.
2.5.1Mikroorganisme Patogen yang terdapat di dalam tinja manusia,
diantaranya:
1 virus:

Adenovirus

Enterovirus (Poliovirus) Hepatitis A

Reovirus

Rotavirus ( Penyebab Diare)

2. Bakteria:

Escherichia coli

Salmonella paratyphi

Salmonella typhy

Salmonella spp

Shigella Sonner

S.Hexneri

S. Dysentri

Vibrio Cholerae
http://ajangberkarya.wordpress.com/2008/09/04/pembuangan-tinjamanusia/
24-01-2011

2.5.2 Manfaat Pengolahan Tinja


1. Menggurangi beban pencemaran sehingga membuat lingkungan menjadi sehat
2.Secara teknis fermentasi kotoran manusia pada kondisi anaerob dapat
membunuh parasit dan bakteri pathogen.
3. Menghindarkan penyebaran penyakit.
2.5.3Pengolahan Limbah Kotoran Manusia menjadi Energi Alternatif
1. Proses awal perombakan limbah manusia dalam sumur digester adalah proses
hidrolisis dari bahan organik yang mudah larut dan terurai dari bentuk komplek
menjadi sederhana.
2. Proses pengasaman dimana bagian yang telah terlarut dan disederhanakan
membentuk asam organik dan alkohol/etanol.
3.Tahap akhir pembentukan gas methane (CH4) melalui tiga cara :

Pertama, melalui perombakan asam-asam organik membentuk gas

methana ;
Kedua,melalui oksidasi alkohol/ethanol oleh karbondioksida membentuk

gas methana;
Ketiga, melalui reduksi karbondioksida membentuk gas methana.
(Mc Garry danStainforth, 1989)

BAB III
METODELOGI PENULISAN

3.1 Metode Penulisan


Karya tulis ini ditulis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu
metode yang menggambarkan suatu fenomena secara sistematis, dengan hasil
yang dinyatakan bukan dalam bentuk angka (non statistik). Metode deskriptif
kualitatif ini dipilih karena sesuai dengan rumusan masalah yang akan dibahas.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penulisan karya tulis
ilmiah ini adalah melalui studi literatur (literature research). Penulis melakukan
telaah pustaka yang berupa buku-buku teks, artikel-artikel di internet, koran dan
sumber lain yang berkaitan dengan rumusan masalah yang akan dibahas.

3.3 Metode Anilisis Data


Metode analisis data yang digunakan pada penulisan karya tulis ini adalah metode
analisis deskriptif kualitatif, dimana metode analisis deskriptif kualitatif
merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah dan
menyajikan data ke dalam bentuk penyajian yang sesuai. Penggunaan metode ini
disesuaikan dengan rumusan masalah yang akan dibahas.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Cara Pengolahan Kotoran Sapi dan Manusia menjadi Biogas


Berdasarkan telaah pustaka, ada 5 cara penerapan teknologi konversi
yaitu :Densifikasi, Karbonisasi, Pirolisis, Anaerobic digestion, dan Gasifikasi.
Diantara 5 cara tersebut, Anaerobic digestion yang paling tepat untuk mengolah
kotoran sapi dan manusia
4.1.1. Pengolahan Kotoran Sapi
Dalam melakukan teknologi

anaerobic digestion pada pengolahan

kotoran sapi diperlikan reaktor biogas.Reaktor biogas adalah alat untuk mengubah
bahan baku kotoran sapi dan menjadi biogas pada gas elpiji untuk keperluan
rumah tangga sehingga dapat langsung digunakan. Dalam reaktor biogas terjadi 3
tahap yaitu: hidrolisis, pengasaman, fermentasi.
Alat dan Bahan:

Volume reaktor (plastik) : 4.000 liter

Volume penampung gas (plastik) : 2.500 liter

Kompor Biogas : 1 buah

Drum pengaduk bahan : 1 buah

Pengaman gas : 1 buah

Selang saluran gas : + 10 m

Kebutuhan bahan baku : kotoran ternak dari 2-3

Cara Pengolahan:
1.

Menyiapkan reaktor (bisa menggunakan drum bekas) yang dilubangi

salah satu sisinya dan siapkan drum lain berukuran lebih kecil yang dilengkapi
dengan keran dan disambungkan antara drum satu dan lainnya menggunakan

selang biasa sebagai penyalur. Guna drum ini adalah sebagai tempat
penyimpanan dan tempat bereaksi kotoran sapi.
2.

Tampung kotoran sapi yang masih baru kemudian masukan ke dalam

salah satu drum yang sudah dilubangi tersebut, dan campurkan kotoran sapi
dengan air dengan perbandingan 1:1, tutup drum tersebut menggunakan tutup
yang berat. Kemudian kubur atau pisahkan reaktor tersebut selama + 1-3 bulan
dan kotoran tersebut akan menghasilakan metana. Secara kimiawi, setelah
melalui proses fermentasi oleh bakteri metanogenesis tersebut, kotoran sapi
akan menghasilkan biogas. Biogas mengandung 55-75% metana (CO 4), 2545% karbondioksida (CO2), 0-0,3% karbon monoksida (CO), 1-5% nitrogen
(N2), 0-3% hydrogen (H2),0,1-0,5% hydrogen sulfida (H2S), dan sisanya
oksiden (O2).
3.

Gas yang dihasilkan akan tertampung dengan sendirinya melalui

saluran pipa yang telah disambungkan ke tempat penampungan gas, sehingga


gas yang dihasikan dapat dibakar dan menjadi api sehingga dapat menjadi
biogas. Dan biogas kemudian digunakan pada kompor di rumah tangga dan
masih banyak kegunaan lainnya.
4.1.2 Pengolahan Kotoran Manusia.
Kompor Dalam melakukan teknologi anaerobic digestion pada pengolahan
kotoran manusia diperlikan digester, tungkup gas, sumur resapan.di dalam 3
tempat tersebut perjadi 3 tahap pembentukan biogas yaitu: tahap pelarutan
(hidrolisis), tahap pengasaman (asetogenik), tahap pembentukan methan
(metanogenik).
Alat dan Bahan:

WC sebagai pengumpul kotoran manusia,


Pipa penyalur kotoran manusia,
Sumur pencerna(digester),
Tungkup gas (holding gas),
Sumur resapan,
Pipa distribusi penyalur gas lengkap dengan kran kontrol,

Cara Pengolahan:

Proses awal perombakan limbah manusia dalam sumur digester adalah


proses hidrolisis dari bahan organik yang mudah larut dan terurai dari

bentuk komplekmenjadi sederhana.


Tahap berikut dilanjutkan pada proses pengasaman dimana bagian yang
telah terlarut dan disederhanakan membentuk asam organik dan

alkohol/etanol.
Tahap akhir pembentukan gas methane (CH4)

Pembentukan gas methane melalui tiga cara :


Pertama, melalui perombakan asam-asam organik membentuk gas

methana ;
Kedua,melalui oksidasi alkohol/ethanol oleh karbondioksida membentuk

gas methana;
Ketiga, melalui reduksi karbondioksida membentuk gas methana.

4.2 Besar Energi yang Dihasilkan Kotoran Sapi dan Manusia


Berdasarkan telaah pustaka, didapatkan data sapi tahun 2009 yang ada di
Bengkulu ialah 97.528 ekor, dan jumlah penduduk di Bengkulu pada tahun 2009
ialah 1.567.432 jiwa.
I ekor sapi menghasilkan 20 kg per hari setara dengan 1m3 biogas.
1 kg kotoran sapi setara dengan 0,05 m3 biogas
1 orang manusia menghasilkan 0,2 kg per hari setara dengan 0,25 m3 biogas.
1 kg kotoran manusia setara dengan 0,05 m3.

Sapi
manusi

jumlah

Jumlah kotoran (kg)


Per hari
Per bulan
Per tahun

Hasil biogas (m3)


Per hari Per bulan
Per tahun

97.528

1.950.56

58.516.80

21.358.632.00

97.528

2.925.84

1.067.931.600

1.567.43

0
313.486,

0
9.404.592

0
34.322.676.08

78.371,

0
2.351.14

8.580.669.020

4.3 Perbandingan energi antara kotoran sapi dan manusia menjadi energi
alternatif
Dari besar energi yang di hasilkan kotoran sapi dan manusia maka di dapat
perbandingan energi antara kotoran sapi dan manusia, yaitu :
1 m3 biogas sama dengan 0,62 liter minyak tanah atau sama dengan 0,46 kg elpiji
Hasil biogas (m3)

Sapi

per

per

Per

hari
97.52

bulan
2.925.8

tahun
1.067.

40

931.6

manusi

78.37

2.351.1

00
8.580.

1,6

48

669.0
20

Produksi minyak tanah (L)

produksi elpigi (kg)

Per hari Per

Per hari Per

Per

60.467,

bulan
760.71

tahun
662.1

36

8,4

48.590,
392

Per tahun

4.486,8

bulan
1.345.8

491.248.5

17.59

86,4

36

1.457.7

2
5.320.

36.050,

1.081.5

3.947.107.

11,76

014.7

936

28,08

749,2

92,4

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :

Cara pengolahan kotoran manusia menjadi energi alternatif lebih efektif,


hasil yang di peroleh pun lebih bagus dan mudah di terapkan pada

lingkungan yang padat penduduk seperti lingkungan perkotaan.


Besar energi yang dihasilkan oleh kotoran manusia jauh lebih banyak
daripada kotoran sapi. Besar energi yang dihasilkan oleh 1 kg kotoran
manusia yang sama dengan 0,05 m3 biogas dengan jumlah manusia
1.567.432 jauh lebih besar dari kotoran sapi dengan besar energi yang
dihasilkan 1 kg yang sama dengan 0,05 m3 biogas dengan jumlah sapi
97.528 ekor. Maka, di antara kotoran sapi dan manusia yang telah di
hitung dalam jangka waktu maksimal 1 tahun, besar energi kotoran

manusia jauh lebih banyak dari kotoran sapi.


Perbandingan energi yang dihasilkan antara kotoran sapi dan manusia.
Energi yang dihasilkan dari kotoran manusia memiliki hasil biogas yang
lebih banyak dari kotoran sapi. Cara pengolahan kotoran manusia lebih
mudah dan efektif dari kotoran sapi, karena kotoran manusia tidak perlu di
campur dengan bahan-bahan lain lagi, seperti kotoran sapi yang harus di
campur dahulu dengan air sebelum dimasukkan ke dalam sumur
gester(reaktor biogas). Kandungan yang terdapat pada kotoran manusia
yaitu C dan N lebih rendah dan kadar CO2 kotoran manusia lebih sedikit,
sedangkan pada kotoran sapi kandungan C dab N lebih tinggi dan kadar

CO2 kotoran sapi lebih banyak. Maka dapat disimpulkan bahwa energi
yang dihasilkan manusia jauh lebih baik dari kotoran sapi.
Perbandingan energi yang dihasilkan antara kotoran sapi dan manusia

menjadi energi alternatif. Pada kotoran manusia dapat menghasilkan


energi alternatif lebih banyak dari kotoran sapi. Karena jumlah manusia
dan kotoran yang dihasilkannya lebih banyak. Sehingga, perolehan biogas
pengganti minyak tanah dan elpiji pun menjadi banyak dan mampu
dipergunakan oleh seluruh masyarakat.
5.2 Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan mengenai pembahasan di atas
yaitu:
1. Sebagai generasi muda hendaklah kita mulai memperhatikan masalah
mengenai cadangan bahan bakar yang telah menipis dan hendaknya
kita berpartisipasi dalam meminimalisasi penggunaan bahan bakar
dengan menggunakan energi alternative.
2. Masyarakat Indonesia perlu segera memacu diri untuk mewujudkan
pemanfaatan kotoran sapi dan manusia yang mempunyai potensi besar
untuk dimanfaatkan sebagai energi alternative pengganti bahan bakar,
sehingga ketertinggalan dengan negara lain dalam hal teknologi dan
implementasi dapat terus diperkecil.
3. Kebijakan Pemerintah perlu diarahkan pada pemberian insentif
finansial kepadamasyarakat yang merintis kegiatan pengembangan
energi terbarukan seperti ini, misalnya dengan memanfaatkan sebagian
dana kompensasi pencabutan subsidi BBM.

DAFTAR PUSTAKA

http://mediaanakindonesia.wordpress.com/2010/12/02/krisis-energi-di-indonesiadi-depan-mata/
http://digilib.its.ac.id/publik/ITS-Undergraduate-7569-33011090024-bab1.pdf
http://harrys.student.umm.ac.id/2010/10/5/energi-non-konfesional/
http://asroni-asbak.blogspot.com/2010/rancang-bangun-dan-analisa-tekno.html
http://www.sinarharapan.co.id
http://ajangberkarya.wordpress.com/2008/09/04/pembuangan-tinja-manusia/
http://www.lipi.co.id

CURRICULUM VITAE

Nama

: Lathifatun Muasyarah Harahap

Kelas

:XF

Jenis Kelamin : Perempuan


Agama

: Islam

Tempat, tanggal lahir : Bengkulu, 06 April 1995


Alamat: Jalan Merapi 7 no 16 Panorama Kota Bengkulu.
Pendidikan

: SD Negeri 19 Kota Bengkulu


SMP Negeri 02 Kota Bengkulu
SMA Negeri 06 Kota Bengkulu

Hoby

: Menulis

Cita-cita

: Konsultant

Nama Orang Tua

Prestasi

Ayah

:Tunggal Huayan Harahap

Ibu

:Upik Maznawati
:-

Nama

: Luckyta Pratika Dewi

Kelas

: XI IPA C

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Tempat, tanggal lahir : Giri Mulya, 24 April 1995


Alamat

: Jalan Bawal no Kota Bengkulu

Pendidikan

: SD Negeri 01 Giri Mulya, Bengkulu Utara


SMP Negeri 03 Kota Bengkulu
SMA Negeri 06 Kota Bengkulu

Hoby

: Mendengar Musik

Cita-cita

: Dokter

Nama Orang Tua

Prestasi

Ayah

: Sulaiman

Ibu

: Sri Suharni
:-

Nama

: Mardia

Kelas

: Xc

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Tempat, tanggal lahir : Padang, 16 Juni 1994


Alamat

: Jalan Mayjen Soetoyo Tanah Patah Kota Bengkulu

Pendidikan

: SD Negeri 41Kota Bengkulu


SMP Negeri 02 Kota Bengkulu
SMA Negeri 06 Kota Bengkulu

Hoby

: Mendengar Musik

Nama Orang Tua


Ayah

:Aladin

Ibu

:Warna

Cita-cita

: Pengusaha

Prestasi

:-

Anda mungkin juga menyukai