Energi Terbarukan (Reneweble Energy) Bangunan Hijau / Ramah Lingkungan (Green Building) Kimia Hijau (Green Chemistry) Teknologi Nano Hijau (Green Nano Technology) DEFINISI
Teknologi untuk menghasilkan energi dan/atau
produk yang tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup. Untuk masa datang, “teknologi hijau” merupakan suatu bidang yang akan melahirkan banyak inovasi dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Satu upaya untuk menjaga kelestarian atau keberlanjutan kehidupan. DEFINISI
Teknologi hijau adalah aplikasi sains alam sekitar untuk
memelihara sumberdaya alam serta mengelola dampak negatif akibat akitivitas manusia. Teknologi hijau adalah teknologi rendah karbon dan lebih ramah lingkungan. Kriteria Teknologi Hijau:
Meminimumkan degradasi kualitas lingkungan
Mempunyai pembebasan gas rumah kaca yang rendah Aman untuk digunakan dan menyediakan lingkungan hidup sehat dan lebih baik untuk semua kehidupan Menghemat energy dan sumberdaya alam Menggalakkan sumber-sumber yang dapat diperbaharui (renewable). Bidang berkaitan teknologi hijau Energi: pembangunan energi alternatif dan ketahanan energi. Bangunan Hijau: melibatkan semua aspek termasuk penggunaan bahan / material buatan – sintetis dan lokasi bangunan, bukan merujuk kepada warna bangunan tersebut. kimia Hijau: Reka cipta, reka bentuk pemrosesan dan aplikasi kimia serta meminimumkan penggunaan bahan berbahaya. nanoteknologi Hijau: melibatkan manipulasi bahan pada skalar nanometer atau satu bilion lebih kecil berbanding ukuran satu meter, ia melibatkan aplikasi kimia hijau dan prinsip standarisasi. ENERGI
1. Energi konvensional (tidak dapat diperbaharui).
Contoh: petroleum akan semakin berkurang dan habis jika digunakan secara terus-menerus. 2. Energi non konvensional (dapat diperbaharui). Contoh: bioenergi dan energy solar. ENERGI ALTERNATIF
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada
semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global. BAGAIMANA PENDAPAT ANDA….??? Bioenergi dari bahan pangan, misal kelapa sawit…??? di Belanda, yang pernah digunakan minyak kelapa sawit sebagai bahan bakar bio, saat ini dihentikan. Bukti ilmiah : penggunaannya menciptakan kerusakan lebih parah dibandingkan bahan bakar fosil, seperti kemungkinan ekspansi lahan kelapa sawit yang dapat menghabiskan hutan alami. Bakar bio dari bahan pangan, realisasi mengkonversi seluruh hasil panen di Amerika Serikat hanya mampu menggantikan 16% bahan bakar mobil yang dibutuhkan, Pemusnahan hutan hujan tropis, yang selama ini sebagai penyerap CO2, untuk dijadikan ladang penghasil bahan bakar bio, sangat jelas akan mengakibatkan efek negatif yang sangat signifikan bagi ekologi dan menghasilkan peningkatan harga bahan pangan akibat kompetisi pasar. Konsep baru energi alternatif
Area penangkapan energi angin mengapung
Energi Hidro Energi Surya Biogas hasil pencernaan Heliokultur Energi Geotermal Energi alternatif dalam transportasi
Akibat peningkatan harga gas di tahun 2008 dengan
peningkatan harga bahan bakar hingga 4 US dollar per galon ketika itu, Gerakan untuk mengembangkan kendaraan dengan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi serta kendaraan dengan bahan bakar alternatif. Kendaraan Hybrid dan bertenaga baterai telah tersedia secara komersial dan dapat diterima masyarakat secara luas di seluruh dunia. Bangunan Hijau
Segala sesuatu yang berkaitan dengan
pembangunan rumah atau infrastruktur yang ramah lingkungan. Penerapannya mulai sejak pemilihan bahan bangunan hingga lokasi tempat bangunan akan didirikan diharapkan telah mempertimbangan kelestarian lingkungan hidup. DEFINISI
Istilah “green” mencakup dua hal, yaitu green
architecture dan green building. Green di sini tidak diartikan sebagai lingkungan terbangun yang serba hijau, tetapi lebih menekankan kepada keselarasan dengan lingkungan global, yaitu udara, air, tanah dan api. Green Architecture
Green architecture (arsitektur hijau) adalah sebuah
kesadaran lingkungan arsitektur yang tidak hanya memasukkan aspek utama arsitektur (kuat, fungsi, nyaman, rendah biaya, estetika), Green architecture memiliki pengertian sebagai sebuah istilah yang menggambarkan tentang ekonomi, hemat energi, ramah lingkungan, dan dapat dikembangkan menjadi pembangunan berkesinambungan. Green buildings
Green buildings, yaitu efisiensi energi, konsep
keberlanjutan dan pendekatan secara holistik terhadap lingkungan. Aspek-aspek green building yang berprinsip pada ramah lingkungan : (1) penempatan dan efisiensi desain struktur; (2) efisiensi energi; (3) efisiensi air; (4) efisiensi material; (5) peningkatan kualitas lingkungan dalam ruang; (6) optimalisasi operasional dan perawatan; dan (7) pengurangan sampah. Kimia Hijau
Hampir seluruh produk untuk keperluan sehari-hari
adalah produk kimiawi. Kimia hijau (green chemistry) mulai mendapat perhatian berbagai negara maju dalam hal penemuan, rancangan dan aplikasi produknya termasuk proses yang dijaga dari penggunaan bahan beracun atau zat yang berbahaya bagi kehidupan. Adalah bidang kimia yang berhubungan dengan disain dan optimalisasi proses serta produk, untuk menurunkan atau menghilangkan sama sekali produksi dan penggunaan zat beracun KIMIA HIJAU
Kimia hijau sering pula disebut kimia berkelanjutan.
Bidang kimia ini tidak bisa disamakan dengan kimia lingkungan. Kimia hijau lebih berfokus pada dampak lingkungan dari kimia, serta pengembangan praktik berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan . Kimia lingkungan lebih focus pada efek bahan kimia beracun dan berbahaya terhadap lingkungan “12 Principles of Green Chemistry” Prevention Atom Economy Less Hazardous Chemical Syntheses Designing Safer Chemicals Safer Solvents and Auxiliaries Design for Energy Efficiency Use of Renewable Feedstocks Reduce Derivatives Catalysis Design for Degradation Real-time analysis for Pollution Prevention Inherently Safer Chemistry for Accident Prevention “12 Principles of Green Chemistry” Pencegahan (prevention) Lebih baik mencegah produksi limbah, ketimbang mengolah dan membersihkannya Ekonomi atom (atom economy) Metode sintesis harus dirancang untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang akan digunakan dalam proses produk akhir Sintesis kimia yang tidak berbahaya (less hazardous chemical synthesis) Apabila memungkinkan, metoda sintesis dirancang untuk menggunakan serta menghasilkan zat dengan kandungan lebih sedikit atau tanpa toksisitas terhadap Kesehatan manusia “12 Principles of Green Chemistry” Perancangan bahan kimia yang lebih aman (designing safer chemicals) Produk kimia harus dirancang untuk mempertahankan fungsinya sekaligus meminimalkan toksisitas Pelarut dan alat bantu yang lebih aman (safer solvents and auxiliaries) Sebisa mungkin menggunakan zat tambahan, seperti pelarut atau zat pemisah, tidak berbahaya saat digunakan Desain untuk efisiensi energi (design for energy efficiency) Prinsip hijau ini menegaskan bahwa metoda sintesis harus dilakukan pada suhu dan tekanan yang sesuai sekitarnya “12 Principles of Green Chemistry” Penggunaan bahan baku terbarukan (use of renewable feedstocks) Sebaiknya menggunkan bahan mentah dan bahan baku yang bisa diperbaharui secara teknis dan ekonomis Mengurangi turunan (reduce derivative) Derivatisasi yang diperlukan, seperti modifikasi sementara dan proteksi atau deproteksi harus diminimalkan bahkan sedapat mungkin dihindari, karena Langkah tersebut memerlukan reagen (bahan yang dipakai dalam reaksi kimia) tambahan yang dapat menghasilkan limbah “12 Principles of Green Chemistry” Katalisis (catalysis) Penggunaan reagen katalistik dengan selektif akan lebih baik ketimbang reagen stoikiometri (berkaitan dengan reaksi kimia). Dalam hal ini berperan dalam peningkatan selektivitas serta meminimalkan penggunaan energi. Desain untuk degradasi (design for degradation) Produk kimia harus dirancang sedemikian rupa agar nantinya dapat teruraimenjadi produk degradasi yang tidak berbahaya dan tidak bertahan di lingkungan. “12 Principles of Green Chemistry” Analisis real time untuk mencegah polusi (real time analysis for pollution prevention) Metode analisis perlu dikembangkan lebih lanjut agar memungkinkan pemantauan serta pengendalian proses secara real time sebelum terbentuknya zat berbahaya Penggunaan bahan kimia yang lebih aman dan mencegah kecelakaan (inherently safer chemistry for accident prevention) Zat dan bentuk zat yang digunakan dalam proses kimia sebisa mungkin harus meminimalkan potensi kecelakaan kimia, seperti ledakan atau kebakaran. Nanotechnologi Hijau
“Green nanoteknologi” adalah penerapan kimia hijau
tingkat lanjut dengan prinsip-prinsip rekayasa teknologi yang ramah lingkungan. Teknologi nano hijau : melibatkan manipulasi bahan pada skala nanometer (per satu miliar meter).