Green Chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari
sebuah produk ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminir
penggunaan dan penghasilan zat-zat (substansi) berbahaya. Konsep Green
Chemistry itu sendiri berasal dari Kimia Organik, Kimia Anorganik, Biokimia,
dan Kima Analitik. Green Chemistry lebih berfokus pada usaha untuk
meminimalisir penghasilan zat-zat berbahaya dan memaksimalkan efisiensi dari
penggunaan zat-zat (substansi) kimia.
1. Kekurangan energi
4. Kekurangan pangan
Kedua, mendesain proses daur ulang sisa-sisa produk pertanian untuk dapat
diolah kembali. Ketiga Menbuat sejenis fertilizer (anti pertumbuhan) yang
digunakan dengan takaran sesedikit mungkin dengan tingkat keberhasilan
tinggi.
Salah satu dari sekian banyak cara mengatasi masalah lingkungana adalah dengan
cara pengolahan limbah yang dihasilkan baik dari rumah tangga maupun dari
rumah tangga industri. Seperti pengumpulan kembali limbah organik yang
nantinya akan dijadikan pupuk, bisa juga limbah plastik yang banyak ditemukan
di lingkungan kita akan diubah menjadi peralatan rumah tangga seperti ember,
bak, dsb.
Banyak sekali bila kita ingin menemukan masalah lingkungan dan juga masalah
pengolahan limbah, bila kita ingin segera mewujudkan lingkungan yang sehat dan
bersih, maka diperlukan kesadaran dari semua pihak, sehingga apa yang dicita-
citakan dapat segera terealisasikan.
Dari aspek ekonomi, adanya green chemistry akan membuat biaya produksi atas
suatu barang menjadi rendah, sehingga akan sangat menguntungkan di pihak
produsen. Karena seperti yang kita ketahui bahwa Green Chemistry itu sendiri
memiliki 12 asas, antara lain:
Dari asas di atas, sudah dapat kita ketahui bahwa green chemistry lebih ekonomis.
Gerakan green chemistry ini sudah seharusnya digalakkan, mengingat manfaat
yang sangat besar yang ada di dalamnya. Biaya ekonomi untuk perbaikan
lingkungan akan lebih banyak bila dibandingkan dengan gerakan green
chemistry.
Kesimpulan:
Dari perbedaan green chemistry dan pengatasan masalah lingkungan yang telah
dijelaskan di atas, dapat kita simpulkan bahwa keduanya memiliki perbedaan.
Dimana akan lebih menguntungkan bagi kita semua bila green chemistry tetap
digalakkan dan sudah seharusnya gerakan green chemisry mendapat dukungan
dari kita semua agar lingkungan kita tetap terjaga kelestariannya, dan tidak ada
lagi sampah-sampah yang mengganggu di lingkungan kita.
ILMU ALAMIAH DASAR
“Perbedaan Green Chemistry dengan Pengatasan Masalah Lingkungan dan
Prospek Ekonominya”
Oleh:
Indah Kartika Hari Wijaya
PE Akuntansi 2009 A
098554080