Anda di halaman 1dari 1

Beberapa keunggulan nyamplung ditinjau dari prospek pengembangan dan pemanfaatan lain, antara

lain adalah tanaman nyamplung tumbuh dan tersebar merata secara alami di Indonesia; regenerasi
mudah dan berbuah sepanjang tahun menunjukkan daya survival yang tinggi terhadap lingkungan;
tanaman relatif mudah budidayakan baik tanaman sejenis (monoculture) atau hutan campuran (mixed-
forest); cocok di daerah beriklim kering, permudaan alami banyak, dan berbuah sepanjang tahun;
hampir seluruh bagian tanaman nyamplung berdayaguna dan menghasilkan bermacam produk yang
memiliki nilai ekonomi; tegakan hutan Nyamplung berfungsi sebagai pemecah angin (wind breaker)
untuk tanaman pertanian dan konservasi sempadan pantai; dan pemanfaatan biofuel nyamplung dapat
menekan laju penebangan pohon hutan sebagai kayu bakar; produktivitas biji lebih tinggi dibandingkan
jenis lain (Jarak pagar 5 ton/ha; sawit 6 ton/ha; nyamplung 20 ton/ha).

Beberapa keunggulan biodiesel yang dihasilkan dari nyamplung adalah rendemen minyak nyamplung
tergolong tinggi dibandingkan jenis tanaman lain (jarak pagar 40-60%, Sawit 46-54 %; dan Nyamplung
40-73 %), sebagian parameter telah memenuhi standar kualitas biodiesel Indonesia, minyak biji
nyamplung memiliki daya bakar dua kali lebih lama dibandingkan minyak tanah.

Dalam test untuk mendidihkan air, minyak tanah yang dibutuhkan 0,9 ml, sedangkan minyak biji
nyamplung hanya 0,4 ml; mempunyai keunggulan kompetitif di masa depan antara lain biodiesel
nyamplung dapat digunakan sebagai pencampur solar dengan komposisi tertentu, bahkan dapat
digunakan 100 % apabila teknologi pengolahan tepat, kualitas emisi lebih baik dari solar, dapat
digunakan sebagai biokerosen pengganti minyak tanah.
Budidaya tanaman nyamplung tidak memerlukan investasi yang besar. Ketersediaan lahan yang
potensial untuk pengembangan tanaman nyamplung juga tersebar di seluruh Indonesia. Bila seluruh
kebutuhan biodiesel disuplai dari nyamplung, akan dibutuhkan biodiesel sebanyak 720.000 kilo liter atau
setara dengan 5.1 juta ton biji nyamplung, dengan asumsi bahwa 2.5 kg biji nyamplung akan
menghasilkan 1 liter minyak nyamplung; dengan demikian akan diperlukan luasan panen tanaman
nyamplung minimal 254.000 hektar pada tahun 2025.
http://www.republika.co.id/berita/4482/Tanaman_Nyamplung_Berpotensi_Sebagai_Sumber_Energi_Bi
ofuel
25 Mei 2009

Sumber Gambar:
http://www.forestryimages.org/images/768x512/5390599.jpg

Anda mungkin juga menyukai