TINJAUAN TEKNOLOGI

WELDING REPAIR
DAN FAKTOR YANG MENENTUKAN
KUALITAS HASILNYA.
 PARADIGMA WELD REPAIR
KONDISI YANG MENDUKUNG
PENGALAMAN , REFERENSI
POLICY MANAGEMENT
KETERSEDIAAN STOK & ANGGARAN

PENANGGULANGAN

. GOUGING /
KONDISI
. PROSEDUR . PERSIAPAN
. PENYELIDIKAN STANDARD
. MANAGEMENT GRINDING
SEBAB DAN AKIBAT PERBAIKAN SESUAI
SAMBUNGAN . PERSONIL . PERSIAPAN &
KERUSAKAN STD & CODE INTERNA
LAS YG. GAGAL
SIONAL : WPS , PQR. . MATERIAL KAMPUH PE NCEGAHAN
. INSPEKSI &
. EQUIPMENT . PROSES LAS
REKOMENDASI REPAIR PROCEDURE
. TOOL . BAHAN LAS
DAN DOKUMEN LAIN
. FIRE PERMIT . PENGELASAN
. ISOLASI EQM. . INSPEKSI
. PERANCAH . NDT.
. W. O / SPK. . HYDROSTATIC
. PRAKOMISI

KONDISI YANG MENGHAMBAT

KONSTRUKSI / DESIGN SULIT
WAKTU TERBATAS
DOKUMEN TIDAK LENGKAP, DLL
PENENTUAN KUALITAS LAS
REPAIR
• a) DITENTUKAN DULU APAKAH REPAIR BERSIFAT SEMENTARA
• ( DARURAT ) ATAU BERSIFAT PERMANEN.
• b) PENYELIDIKAN SEBAB KERUSAKAN / CACAT DAN KEGAGALAN
• ( ROOT CAUSE ATAU FAILURE ANALYSIS )
• c) PENYUSUNAN PROSEDUR LAS REPAIR YANG TEPAT
 d) PENGGAMBARAN DESAIN DAN KONFIGURASI LAS DAN ATAU
 RAKITAN KONSTRUKSI LAS REPAIR SETELAH DIPERHITUNG
 DENGAN CERMAT DAN AKURAT
 e) MEREKRUT JURU LAS AKHLI DAN PEMILIHAN SARANA DAN
 PRASARANA PENGELASAN UJI
 f) MELAKSANAKAN PENGELASAN UJI UNTUK KUALIFIKASI PROSE
 DUR LAS REPAIR TERSEBUT DIATAS ( PQR ).
 g) MEREKRUT JURU LAS YANG BERDIPLOMA PROSES LAS TERTENTU
 h) MENGUJI KINERJA JURU LAS ( WPQT )
 i) LAS PRODUKSI REPAIR .
 j) PENGUJIAN LAS REPAIR DENGAN UJI NDT , MACROETCH , HYDRO
 TEST , DLL.
ARC STRIKE ( SINGGUNG NYALA )

ARC STRIKE ADALAH CACAT PERMUKAAN AKIBAT TOREHAN ELEKTRODA

YANG BERMUATAN , BERUPA LUKA TERBAKAR . CACAT INI DAPAT
MENGAKIBATKAN RETAK AKIBAT PENGGETASAN LOKAL.
 OXIDATION
SMAW
• OKSIDASI ADALAH TERBKAR OAW ASAP ELEKTRODA
NYA FERRUM ( BERREAKSI PASTA O2
DENGAN OXIGEN ) PADA SUHU FILM FLUX
PELINDUNG SLAG
TINGGI MENJADI FERRO OKSIDA OKSSIDASI
O2
( 4 Fe + 3O 2 2 Fe 2 O 3 )
Fe Fe

• OKSIDA BERSIFAT KERAS DAN

GETAS ( TIDAK MEMILIKI KEKUA GTAW SAW
TAN MEKANIS ) SEHINGGA
KEBER ADAANNYA MELEMAH
GAS LINDUNG O2 BUTIR
KAN SAMBU NGAN LAS . FLUX
O2 SLAG

• KARENANYA PEMBENTUKAN
NYA HARUS DICEGAH Fe Fe
LAS
• LAS ADALAH PENYAMBUNGAN DUA BENDA PADAT DENGAN CARA MENCAIRKAN
DAN MEMADUKAN KEDUANYA MENGGUNAKAN PANAS . PENYAMBUNGAN DAPAT
LANGSUNG ATAU DENGAN BAHAN PENGISI .

• PANAS DIHASILKAN DARI : 1) GAS BAKAR ( H2 , PROPAN , ACE TYLENE ,

DLL.) , 2) BUSUR LISTRIK , 3) TAHANAN LISTRIK , 4) FRIKSI , 5) SINAR LASER , 6)
GETA RAN ULTRA .

• SIFAT BENDA PADAT : HARUS DAPAT MENCAIR KARENA PANAS

DAN DAPAT DIPADUKAN SECARA LANGSUNG ATAU MENGGUNAKAN BAHAN
ANTARA .

ES
BALOK
MUSUH LAS
• OKSIDASI
• METAL UPSET
• CACAT LAS
• FAKTOR LAIN :
• KARAT ( SCC , BEMETAL , LEACHING )
• MEKANIS ( EROSI , IMPINGEMENT )
• FISIK ( FATIGUE , CREEP, DLL )
• DISSIMILAR METAL
• STRUKTURAL ( MARTENSIT , FERRIT )
• Ce TERLALU TINGGI
• DLL.
 Cacat las
VISUAL ( SURFACE ) :
SPATTERS , POROSITY , PIN HOLE , CRACK
( LONGITUDINAL , TRABSVERSAL ) , COLD PIN HOLE
LAP , CONCAVITY , EXCESSIVE REINFORCE-
MENT , WIDE BEAD , HIGH LOW , UNDERCUT
( LOW STRESS , HIGH STRESS / UNDERFILL ) ,
STOP- START , START CRACK

NON VISUAL ( ROOT )

POROSITY , CONCAVITY ( SUCT UP ) , CRACK
BLOW HOLE , EXCESSIVE PENETRATION , INCOMPLETE
INCOMPLETE PENETRATION , UNDERCUT & PENETRATION
UNDERFILL , EXCESS WIRE

INTERNAL
SLAG INCLUSION , POROSITY , CRACK ,
WORM
HOLE , ALIGNED POROSITY ,
INCOMPLETE-
FUSION , UNDERBEAD CRACK , HOLLOW
BEAD
HEAVY METAL INCLUSION . COLD LAP , SLAG-
LINES UNDERCUT UNDERBEAD
CRACK
FAKTOR KEGAGALAN LAIN

1) FAKTOR MEKANIS
- EROSI / ABRASI , IMPINGEMENT ( TUMBUKAN PARTIKEL ) , AUS.
2) FAKTOR PENGKARATAN
- KARAT BIMETAL , KARAT BAKTERI , KARAT PELARUTAN SELEKTIF,
GRAFITISASI , KARAT AIR RAKSA , KARAT CAIRAN METAL
3) FAKTOR FISIK
- FATIGUE , CREEP , CATASTHROPIS , TERBAKAR ( OKSIDASI
BERLEBIHAN )
4) FAKTOR STRUKTURAL
- PENGGETASAN ( PENDINGINAN UDARA , PENDINGINAN AIR )
- RETAK DINGIN PADA ± 300°C ( RETAK LAMBAT – NOTCH , UNDERBEAD
CRACK / LAMELAR )
- RETAK PANAS PADA 500 ~ 900°C ( STRESS RELIEF CRACK ,
SHRINKAGE ,
PERTUMBUHAN KRISTAL , LIQUATION , REHEAT CRACK
- RETAK TEGANGAN ( STRESS CORROSION ) : HYDROGEN , SULFUR ,
CHLORIDE , CAUSTIC
- KETIDAK COCOKAN ( INCOMPATIBILITY )
PENGELASAN POROS
PENGELASAN POROS DILAKSANAKAN
SEBAGAI BERIKUT :
1) PERMUKAAN POROS YANG AUS
DIBERSIHKAN
2) SELURUH POROS DIHANGATKAN
MERATA SEKITAR 100°C
3) PENGELASAN SESUAI DENGAN WPS
MENNGGUNAKAN AMPER CENDE-
RUNG RENDAH .
1 4) PENGELASAN DILAKSANAKAN 3 CM
DEMI 3 CM SAMBIL MEPERTAHAN
3 KAN SUHU ANTAR PASS TIDAK ME
LEBIHI 200 °C ~ 250 °C.
5) URUT URUTAN PENGELASAN SE-
BAIKNYA DILAKSANAKAN 1 LAJUR
DEMI SATU LAJUR SECARA BERSE
2 4 BERANGAN
 PERBAIKAN RETAK PADA BESI
TUANG ARAH
LUBANG BOR UNTUK PENGELASAN
MENGHENTIKAN
MENJALARNYA RETAK

1) Pinggir tajam ditumpulkan

2) Ujung ujung retak dibor untuk menghentikan penjalaran
3) Retak digouging menggunakan elektroda OK 21.03 untuk menghi
4) Sudut kampuh harus lebih besar dari pengelasan carbon steel
langkan sisa minyak dalam retakan. Penggerindaan dilarang .
5) Kecuali besi taung putih , semua jenis besi tuang dapat dilas menggunakan
E Ni Cu atau E Ni Fe-Cl
 CARA PENYAMBUNGAN CEMENT
LINED PIPE
1) PENYAMBUNGAN C.L.P DIAMETER KECIL
2) PENYAMBUNGAN C.L.P DIAMETER BESAR ( PELAKSANA DAPAT
MEMASUKI PIPA )
3) PENYAMBUNGAN C.L.P UKURAN BESAR SEKALI
4) PENYAMBUNGAN C.L.P SALAH PENYETELAN ( MISALIGNED )

2)
1)

PLASTIC STEEL / EPOXY PIPA DISERONG ATAS 1 : 3

EXPANDO / EPOXY
1
3

3) 1
4)

PIPA DISERONG BAWAH 1 : 3

CE,EMT GROUT SISIPAN REINFORCEMENT
GOUGING 100%

ISA 1/16” DIMAKSUDKAN

UNTUK MEMUNGKINKAN GERINDA POTONG
MEMBUAT GAP YANG UNIFORM
DIGOUGING
C
B

1/16 “
DISISAKAN
PENJEPITAN KOMPONEN
YANG BENAR

CARA PENJEPITAN CARA PENJEPITAN

YANG KURANG BAIK YANG BENAR

BENDA KERJA
KLEM SIRIP
KLEM MEKANIS

TACK TACK WELD

WELD DALAM KAMPUH
RETAK DINGIN
ADALAH RETAK YANG TERJADI PADA SUHU
DIBAWAH SUHU TRANSFOERMASI MARTENSIT
( ± 300 ° C ) YANG TERJADI DILOGAM LAS
DAN DI HAZ.

RETAK INI TERJADI BEBERAPA SAAT HINGGA

48 JAM SETELAH PENGELASAN SELESAI .

JENIS RETAK DINGIN ADALAH RETAK NOTCH

( TAKIK ) , RETAK BAWAH KAMPUH , RETAK
MEMANJANG ( LOGITUDINAL ) DAN RETAK
MELINTANG ( TRANSVERSAL ) .

SEMAKIN TINGGI C eq. SEMAKIN MUDAH

TERJADI RETAK DINGIN

C eq = C + Mn/6 + Si/24 + Cr/5 + Ni/40 + Mo/4

+ V/14 % ATAU
C eq = C + Mn/6 + Cr + Mo + V + Ni + Cu
5 15
Ce HARUS ≤ 0,41 % .
 RETAK DINGIN
( SAMBUNGAN )

• SEBAB LAIN DARI RETAK DINGIN ADALAH :

• 1) PENDINGINAN CEPAT ( QUENCHING )
• 2) KANDINGAN CARBON YANG TERLALU TINGGI ( > 0,41 % )
• 3) DIFUSI HIDROGEN KEDALAM KOLAM LAS ( TINGKAT PENYERAPAN HIDROGEN TER-
GANTUNG SUHU .)
• 4) ATOM H MERASUK KEDALAM H.A.Z. SEWAKTU PEMBEKUAN DAN MENGAKIBAT
KAN PENGGETASAN ( EMBRITTLEMENT )
• 5) TEGANGAN SISA ( RESIDUAL STRESS ) YANG DIPENGARUHI OLEH DESAIN SAMBUNG-
AN ( KONFIGURASI PASANGAN / RAKITAN ) DAN PROSES LAS .
• 6) ASPEK PENGERJAAN LAS : AMPER RENDAH , KECEPATAN PENGELASAN TINGGI ,
KAMPUH TERCEMAR , ELEKTRODA LEMBAB , TANPA PEMANASAN AWAL ( LOGAM
TERLALU DINGIN )
• 7) MASUKAN PANAS SEDIKIT
• 8 ) DESAIN SAMBUNGAN JELEK
• 9 ) STRUKTUR MIKRO PEKA TERHADAP RETAK DINGIN .
 RETAK PANAS
RETAK PANAS TERJADI KARENA :
. PEMBEBASAN TEGANGAN DI HAZ. PADA SUHU
550°C ~ 700 °C.
. PEMBEKUAN LOGAM PADA SUHU 900°C
. PEMBEBASAN TEGANGAN DI DAERAH TERIM-
BAS PANAS
. KANDUNGAN FERRITE PADA STAINLESS STEEL
DIBAWAH 5% ATAU DIATAS 12 % SETLAH PE-
NGELASAN .
. PERTUMBUHAN KRISTAL DIDAERAH FUSI
. BAJA MEMILIKI Ceq YANG CUKUP BESAR .
LOGITUDINAL CRACK
. TERDAPAT UNSUR BELERANG DALAM BAJA
. KANDUNGAN LOGAM PADUAN YANG TINGGI
. PENGELASAN BERLEBIHAN . AMPER RENDAH
. TEGANGAN TERMAL TERLALU
. PENGELASAN SEDIKIT , TINGGI
STAR ATAU CRATER CRACK
. PEMANASAN AWAL TIDAK DILAKUKAN ATAU
SANGAT KURANG .
. KONFIGURASI PASANGAN YANG BURUK
. MASUKAN PANAS TIDAK SEIMBANG .
. FeS TERBENTUK DIBATAS BUTIR , DLL.

STRESS RELIEF CRACK

SHRINGKAGE CRACK
BUTTERING a
BUTTERING ADALAH TEKNIK B
PELAPISAN PERMUKAAN KAMPUH A C
SUATU BAHAN DASAR DENGAN
BAHAN ANTARA , YANG FUNGSI
b c
NYA MENJEMBATANI BAHAN DA-
SAR TADI UNTUK DISAMBUNG
F
E B
DENGAN BAHAN DASAR LAIN
NYA YANG TIDAK COCOK JIKA
b
DISAMBUNG LANGSUNG.
G
E A
Legenda :
A = baja H = inconnel
B = bronze a = ECuSi c
C = Al bronze b = ENiCu / ENiFe-Cl
B
D = tembaga c = nikel murni A D
E = besi tuang
F = OK SEL.92.86
G = ENiCrFe-3
a
H
D A
KARAT BIMETAL
JENIS KARAT INI DAPAT MERUSAK SAMBUNGAN LAS SEHINGGA
DAPAT MENGGAGALKAN SAMBUNGAN TERSEBUT WALAUPUN MUTU
SAMBUNBGAN LAS CUKUP BAIK.

DERET VOLTA : JIKA DUA METAL BERBEDA POTENSIL DIHUBUNGKAN DENGAN

E.M.F ELEKTROLIT , AKAN TERJADI PENGKARATAN DIPIHAK METAL
EMAS - 1.5 V YANG BERSIFAT KATODA ( YAKNI YANG BERMUATAN + ) , JIKA
PLATINA - 0.86 V DITINJAU DARI ALIRAN ARUS LISTRIK YANG TERJADI.
PALADIUM - 0.82 V
AIR RAKSA - 0.80 V
PERAK - 0.80 V
TEMBAGA - 0.47 V
HIDROGEN 0. 0 V
BESI ( FERRY ) + 0.04 V
TIMBAL + 0.12 V
TIMAH PUTIH + 0.14 V
NIKEL + 0.23 V BESI TEMBAGA
COBALT + 0.28 V
BESI ( FERRUM ) + 0.44 V
CHROME + 0.56 V
SENG + 0.76 V
MANGAN + 2.4 V ELEKTROLIT ARUS
CALCIUM + 2.87 V
KALIUM + 2.92 V
LITHIUM + 2.96 V
 OXIDATION
SMAW
• OKSIDASI ADALAH TERBKAR OAW ASAP ELEKTRODA
NYA FERRUM ( BERREAKSI PASTA O2
DENGAN OXIGEN ) PADA SUHU FILM FLUX
PELINDUNG SLAG
TINGGI MENJADI FERRO OKSIDA OKSSIDASI
O2
( 4 Fe + 3O 2 2 Fe 2 O 3 )
Fe Fe

• OKSIDA BERSIFAT KERAS DAN

GETAS ( TIDAK MEMILIKI KEKUA GTAW SAW
TAN MEKANIS ) SEHINGGA
KEBER ADAANNYA MELEMAH
GAS LINDUNG O2 BUTIR
KAN SAMBU NGAN LAS . FLUX
O2 SLAG

• KARENANYA PEMBENTUKAN
NYA HARUS DICEGAH Fe Fe
PENGELASAN POROS
PENGELASAN POROS DILAKSANAKAN
SEBAGAI BERIKUT :
1) PERMUKAAN POROS YANG AUS
DIBERSIHKAN
2) SELURUH POROS DIHANGATKAN
MERATA SEKITAR 100°C
3) PENGELASAN SESUAI DENGAN WPS
MENNGGUNAKAN AMPER CENDE-
RUNG RENDAH .
1 4) PENGELASAN DILAKSANAKAN 3 CM
DEMI 3 CM SAMBIL MEPERTAHAN
3 KAN SUHU ANTAR PASS TIDAK ME
LEBIHI 200 °C ~ 250 °C.
5) URUT URUTAN PENGELASAN SE-
BAIKNYA DILAKSANAKAN 1 LAJUR
DEMI SATU LAJUR SECARA BERSE
2 4 BERANGAN
CARA MEMBUANG TACK
WELD

CARA PALING KIRI TENGAH DAN PALING KANAN

DILARANG YANG PALING BAIK

1 2
 CARA MEMBACA SPESIFIKASI
A.W.S
A W S E-7018

X X X X X X MISALNYA E 7018- A1
MENUJUKKAN KOMPOSISI KIMIA BAHAN LAS SEPERTI
MISALNYA : A1 ,B1 , B21 , B31 , B41 C1, C2 , C21 , D1 , D2 , D3 , G

1) MENUNJUKKAN JENIS ARUS DENGAN POLARI TASNYA : 0 , 1 ,

2,3.4.8.
2) JENIS BAHAN PEMBUAT SALUT ( COATING ) : 0 , 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 ,
7,8

MENUNJUKKAN POSISI PENGELASAN

MENUNJUKKAN KUAT TARIK BAHAN LAS DALAM RIBUAN psi

MISALNYA : 60 , 70 , 80 , 90 , 100 , 110 , 120

MENUNJUUKAN SINGKATAN JENIS BAHAN LAS / PENGISI ,

R = ROD ER = ELECTRODE & ROD
E = ELECTRODE EC = ELECTRODE COMPOSIT
B = BRAZING RB = ROD BRAZING
RG = ROD GAS ( OAW )
 CARA MEMBACA SPESIFIKASI A W
S.
X X X E R - Cu Sn - 1 A

JENIS BAHAN PEMBALUT : 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8

JENIS LOGAM BAHAN LAS BERUPA PADUAN BERBA

GAI LOGAM YANG TERCERMIN PADA SIMBUL KIMIA
WINYA SEPERTI : Cr = CHROME , Ni = NICKEL , Mo =
MOLYBDENUM , Fe = FERRUM

E = ELECTRODE ER = ELECTRODE ROD

R = ROD ( BATANG LAS )
 CARA MEMBACA SPESIFIKASI
AWS.
( RINCIAN ARTI SIMBUL SPESIFIKASI AWS UNTUK ELEKTRODA FERROUS )

DIGIT SIMBUL ARTI

1. E ELECTRODE
R ROD
ER ELECTRODE ROD
EC ELECTRODE COMPOSIT
B BRAZING
RB ROD BRAZING
RG ROD GAS
F FLUX

2 60 60.000 psi
70 70.000 psi
80 80.000 psi
90 90.000 psi
100 100.000 psi
110 110.000 psi
120 120.000 psi

3 1 UNTUK POSISI PENGELASAN : 1 G = DATAR ,

2G = HORIZONTAL 3G = VERTICAL , 4G = ATAS KEPALA

2 UNTUK POSISI PENGELASAN : 1 G DAN 2 G

3 UNTUK POSISI PENGELASAN : 1 G
 CARA MEMBACA SPESIFIKASI AWS
( LANJUTAN RINCIAN ARTI SIMBUL AWS UNTUK ELEKTRODA FERROUS )
DIGIT SIMBUL ARTI

4 A) ARUS LISTRIK DAN POLARIIAS

0 D.C.R.P = ARUS SEARAH POLARITAS TERBALIK

1 AC = ARUS BOLAK BALIK DAN D . C . R . P
2 D. C.S. P = ARUS SEARAH POLARITAS LURUS
3 A . C ATAU D.C
4 A . C ATAU D.C.S.P
5 A . C ATAU D.C.R.P

4 B) BAHAN COATING ( LAPIS PELINDUNG )

0 HIGH CELLULOSE SODIUM / HIGH IRON OXIDE

1 HIGH CELLULOSE POTASSIUM
2 HIGH TITANIA SODIUM
3 HIGH TITANIA POTASSIUM
4 IRON POWDER TITANIA
5 LOW HYDROGEN SODIUM
6 LOW HYDROGEN POTASSIUM
8 IRON POWDER LOW HYDROGEN
A1 C = 0.12% , M n = 0.6% , S i = 0.4 % , P = 0.03 % , S = 0.04 % , Mo = 0.4~0.65 %
5 B1 C = 0.05 & ~0.12% , M n = 0.90 % , P = 0.03 % , Cr = 0.4 % , S i = 0.6 ~0.8 % .
C Mn Si P S Mo Cr
B2 0.05 0.9 0.8 0.03 0.04 0.65 1 ~ 1.5
B2L 0.05 0.9 1.0 0.03 0.04 0.65 1 ~ 1.5
B3 0.05 0.9 0.8 0.03 0.04 1.2 2 ~ 2.5
B3L 0.05 0.9 0.8 0.03 0.04 1.2 2 ~ 2.5
B4L 0.05 0.9 1.0 0.03 0.04 0.6 2 ~ 2.5
B5 0.07 0.7 0.6 0.03 0.04 1.25 0.6
 CARA MEMBACA SPESIFIKASI A W S.
( ARTI SIMBUL AWS PADA ELEKTRODA NON FERROUS )
DIGIT SIMBUL ARTI CONTOH

1 E ELECTRODE
ER ELECTRODE / ROD

2 Mo MOLYBDENUM E 310 Mo – 15
Cu CUPROM ( TEMBAGA ) E Cu , ER Cu Sn
Ni NICKEL ER Ni – 1
Si SILICON ECuSi
Sn STANIUM ECuSn -A
Mn MANGANESE E C u M n N i – AL
AL ALUMINUM E C u M n N i - AL
Zn ZINC RCuZn–A
Zr ZIRCONIUM ER Z r – 1
Ti TITANIUM ER T i 0.2 Pd
Pd PALADIUM ER T I 0.2 Pd
V VANADIUM ER T i 3 AL-0.2V
Cr CHROMIUM E N i Cr – A
Co COBALT E Co C r - C

CATATAN
. UNTUK MENGETAHUI DENGAN TEPAT SYARAT PENGERINGAN ELEKTRODA PRODUKSINYA SETELAH KEMASAN DIBUKA
. E 6010 , KANDUNGAN AIR PADA COATING YANG DISARANKAN = 3 – 5 % , KELEMBABAN 20 – 60 %
. E 6011 , KANDUNGAN AIR PADA COATING YANG DISARANKAN = 2 – 4 % , KELEMBABAN 20 – 60 %
. E 6012 , 6013 , 6020 , 6022 -------- “ -------- < 1% , KELEMBABAN MAX . 60 %
. E 7015 , E 7016 -------- “ -------- < 0.4 % , KELEMBABAN MAX . 50 %
. E 7018 , 7028 , 7048 -------- “ -------- < 0.4 % , KELEMBABAN MAX . 50 % .
 Polaritas las
HANYA BERLAKU UNTUK ARUS SEARAH
TANG LAS TANG LAS

KLEM LAS KLEM LAS

- + + -

POLARITAS LURUS POLARITAS TERBALIK

JENIS SAMBUNGAN LAS
LAS KAMPUH ( BUTT ) LAS FILLET

CIRI CIRINYA ADALAH TEMBUSAN PE

NUH , KARENANYA KEKUATANNYA
JUGA MIRIP BAHAN SEUTUHNYA DAN
DAPAT DIRADIOGRAFI
CIRI CIRINYA ADALAH BAHWA TEMBUSAN
HANYA SEBAGIAN ( PARTIAL ) , KARENA
NYA KEKUATANNYA JUGA TIDAK SEPE
NUHNYA , DAN TIDAK DAPAT DIRADIO
GRAFI .
 METODA BERALATIH MENGELAS

TERAK ( SLAG )
LAJUR STRINGER
80 º

ARUS ANTARA 70
HINGGA 100 Amp.

BELAJAR MENGELAS DIAWALI DE

NGAN MENGELA S PADA SEBUAH
PELAT DENGAN POSISI DATAR ,
BERUPA BEBERAPA LAJUT STRI
NGER SAMPAI HASILNYA BENAR ARUS DAPAT AC ATAU
BENAR BAGUS ( HALUS DAN ME DC POLARITAS LURUS
RATA / SERAGAM ) ATAU TERBALIK
 TEHNIK PENGELASAN
LAS KAMPUH DATAR ( 1G )

LAS KAMPUH
HORISONTAL
(2G)

WEAVING STRINGER

PENGELASAN DAPAT MENG

GUNAKAN TEKNIK STRI
GER ATAU WEAVING
WEAVING
LATIHAN PENGELASAN
PENGELASAN PADA PIPA

ARUS LAS ANTARA 70 HINGGA

100 Amp. AC ATAU DC
TEHNIK STRINGER
POSISI 1 G
PENGELASAN TETAP
FLAT ( DATAR ) NAMUN
PIPA UJI DIPUTAR . LA
TIHAN TERUS HINGGA
LAJUR LAS TAMPAK
LURUS DAN UNIFORM.
LAS UJI PADA PIPA
PENYETELAN DAN PENGKLEMAN
KLEM MEKANIS PENGELASAN POSISI 5G
( PIPA TIDAK BERPUTAR )

PENGELASAN
VERTICAL - UP
 BERBAGAI POSISI LAS FILLET PIPA

POSISI 1F DATAR POSISI 2F HORISONTAL POSISI 5 F PIPA FIX

45º

POSISI 2FR HORISONTAL POSISI 4F ATAS KEPALA

DIROTASI
 DEFORMASI
KALAU PANAS KALAU MENDINGIN KALAU PANAS KALAU MENDINGIN

KALAU PANAS KALAU MENDINGIN KALAU PANAS KALAU MENDINGIN

DEFORMASI ATAU METAL UPSET ADALAH

BERUBAHNYA BENTUK MAUPUN UKURAN
METAL SETELAH KENA PANAS LAS , BE
SAR KECILNYA TERGANTUNG PADA BE
SAR KECILNYA MASUKAN PANAS YANG
DIALAMI METAL TERSEBUT.
PENYETELAN & PENGIKATAN
PENYETELAN & PENGIKATAN
DINDING TANGKI
PENYETELAN PELAT
PENYETELAN PELAT BOTTOM
TANGKITANGKI
STRONG BACK

PASAK KUPINGAN
DILASKAN PASAK
BENGKOK
KEDASAR
PENEKAN

SPACER

KLEM MEKANIS

METAL CLIPS

PENYAMBUNGAN PELAT DINDING

PENYETELAN PIPA DENGAN DASAR TANGKI

PENYETELAN DINDING DAN BOTTOM

TANGKI
 ELEKTRODA
KEMAASAN RUSAK KEMASAN BERKARAT IDENTIFIKASI KEMASAN HILANG
BERAT / BOCOR MERATA ATAU TIDAK TERBACA
SANGAT PEYOT

LABEL RUSAK &

TIDAK TERBACA
BERLUBANG
ELEKTRODA UTUH
E- 7018
KONDISI BAIK
COATING BERBERCAK BERCAK
D
SALUT BERBERCAK BERCAK
COATING RETAK RETAK I
T
SALUT RETAK RETAK
COATING TERLEPAS O
L
SALUT TERKELUPAS
INTI ELEKTRODA BERKARAT A
K
KAWAT ELEKTRODA BERKARAT