Electrode
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk keberhasilan pengelasan yaitu :
• Material yang akan disambung dapat mencair oleh panas.
• Antara material yang akan disambung terdapat kesesuaian sifat lasnya.
• Cara penyambungan sesuai dengan sifat benda padat dan tujuan penyambungan.
MATERI…
1. Weld Metal (WM) atau logam las,
merupakan daerah yang mengalami
pencairan dan membeku kembali sehingga
meyebabkan perubahan struktur mikro
dan sifat mekaniknya.
Pengelasan Mencair (Fusion Welding) adalah sebuah proses pengelasan yang dilakukan dengan
cara memanaskan bagian yang akan disambung hingga mencair dengan sumber panas dari energi
listrik atau api dari pembakaran gas baik menggunakan bahan tambah atau tanpa menggunakan
bahan tambah (filler/elektroda)
Pengelasan tak Mencair (Solid Slate Welding) adalah sebuah proses pengelasan yang dilakukan
dengan cara material dipanaskan kemudian ditekan hingga kedua material tersambung menjadi
satu bagian.
Soldering & Brazing (Pematrian) adalah sebuah cara menyambung dua logam dengan sumber
panas dengan menggunakan bahan tambah yang mempunyai titik cair lebih rendah, pada proses
pematrian ini logam induk tidak ikut mencair.
MATERI…
Nyala karburasi atau nyala asetilen lebih adalah jenis nyala api yang mempunyai
tekanan gas asetilen lebih besar dibandingkan dengan tekanan gas oksigen.
Fungsi nyala api karburasi untuk pengelasan bahan logam Monel, Nikel, berbagai
jenis baja, selain itu juga digunakan untuk heat treatment dan bahan pengerasan
permukaan nonferous.
Nyala Api Netral atau tekanan gas oksigen dan asetilen seimbang adalah jenis
nyala api yang tekanan oksigen dan tekanan asetilen sama. Untuk bentuknya ini
ukurannya lebih kecil dan terfokus.
Fungsi nyala api netral Untuk pengelasan baja, baja tahan karat, besi cor dan
pengelasan tembaga.
Nyala Api Oksidasi atau Oksigen lebih adalah jenis nyala api yang mempunyai
tekanan gas oksigen lebih besar dibandingkan tekanan gas asetilen.
Fungsi Nyala Api Oksidasi : Untuk pemotongan material logam dan untuk
pengelasan dengan jenis material perunggu dan kuningan.
2. Arc Welding
• SMAW / MMAW
• GTAW
• GMAW
• SAW
• FCAW
Shielded Metal Arc Welding….
Pada proses pengelasan SMAW jenis pelindung yang digunakan adalah selaput
flux yang terdapat pada elektroda. Flux pada elektroda SMAW berfungsi untuk
melindungi logam las yang mencair saat proses pengelasan berlangsung. Flux ini
akan menjadi slag ketika sudah padat.
Shielded Metal Arc Welding….
Busur nyala listrik itu sendiri terbentuk dengan mendekatkan elektroda ke logam induk
hingga pada jarak beberapa millimeter kemudian menarik elektroda agar tidak kontak
langsung dengan logam induk untuk menjaga busur tetap menyala.
Suhu dari busur nyala listrik tersebut dapat mencapai 5000°C sehingga mampu
mencairkan elektroda dan logam induk.
Shielded Metal Arc Welding….
Mesin las pada unit peralatan las berdasarkan arus yang dikeluarkan pada
ujung ujung elektroda dibedakan menjadi sebagai berikut [Bintoro, 2000]:
AC
• Perlengkapan dan perawatan lebih murah
• Kabel massa dan kabel elektroda dapat ditukar
• Hasil pengelasan tidak keropos pada rigi-rigi las
Untuk Alternating Current (AC) atau arus bolak balik, pengkutuban konstan
dimana pembagian ampere sama antar kutub positif dan negative. (50:50)
Istilah GTAW (Gas tungsten arc welding) berasal dari Amerika sedangkan TIG (Tungsten
Inert Gas) berasal dari Eropa. Pengelasan GTAW ini juga sering disebut dengan Las
Argon, hal tersebut dikarenakan gas pelindung yang digunakan adalah gas Argon.
Gas Tungsten Arc Welding …
Sketsa disamping menunjukkan
secara lengkap pelaksanaan
Pengelasan GTAW.
Prosesnya menggunakan gas lindung
untuk mencegah terjadinya oksidasi
pada bahan las yang panas.
Untuk menghasilkan busur nyala
yang tidak terkonsumsi terbuat dari
logam tungsten atau paduannya
yang bertitik lebur sangat tinggi.
Busur nyala dihasilkan dari arus listrik melalui konduktor dan mengionisasi gas
pelindung. Busur terjadi antara ujung elektroda tungsten dengan bahan induk.
Panas yang dihasilkan busur langsung mencairkan logam induk dan juga logam
las yang berupa kawat las, penggunaan kawat las tidak selalu dilaksanakan,
jika hanya dipandang perlu sebagai logam penambah. Pencairan kawat las
dilaksanakan di ujung kawah las sambil proses pangelasan berjalan
Gas Tungsten Arc Welding …
Kelebihan dan Kekurangan Las GTAW
Kelebihan Las GTAW :
Fungsi dari Shielding gas sebagai pelindung logam las saat proses pengelasan
berlangsung agar tidak terkontaminasi dari udara lingkungan sekitar logam
lasan, karena logam lasan sangat rentan terhadap difusi hidrogen yang dapat
menyebabkan cacat Porosity.
Pengelasan GMAW dapat menggunakan gas Argon (Ar) yang biasa disebut
MAG ataupun gas Karbondioksida (CO2) yang biasa disebut MIG.
Gas Metal Arc Welding …
Gas Metal Arc Welding …
• Gas CO2, untuk penggunaan gas pelindung ini biasanya untuk aplikasi
pengelasan logam atau baja karbon rendah.
Gas pelindung CO2 ini tidak dapat digunakan untuk metal transfer jenis
spray, pada penggunaannya harus dilakukan pencampuran dengan gas
pelindung yang lain seperti Argon dan Helium.
• Gas Inert (Helium dan Argon), untuk pengelasan GMAW dengan gas argon
dan helium biasanya untuk pengelasan bahan non logam seperti stainless
steel dan alumunium.
Pada penggunaan gas ini dapat menghasilkan las lasan dengan sifat
mekanik yang baik dan penetrasi yang lebih dalam jika dibandingkan
dengan shielding gas CO2.
Gas Metal Arc Welding …
Kekurangan GMAW:
• Sering terjadi burnback saat pengelasan
berlangsung.
• Jika gas pelindung tidak keluar sempurna
maka dapat terjadi cacat porosity.
• Set up pengelasan yang harus lebih detail
agar hasil las lasan maksimal.
• Busur tidak stabil.
Submerged Arc Welding …
Pengelasan SAW merupakan salah satu jenis pengelasan busur listrik dimana
proses pengelasan ini adalah memanaskan dan mencairkan benda kerja dan
logam pengisi atau elektroda oleh busur listrik yang ada diantara logam induk
dan elektroda (logam pengisi).
Pengelasan SAW ini menggunakan fluks yang
bentuknya seperti pasir untuk melindungi
logam pengisi yang mencair saat proses
pengelasan agar tidak terkontaminasi dari
udara luar sehingga menghasilkan las - lasan
yang baik.
Proses Pengelasan ini tidak memerlukan
tekanan. Untuk logam pengisi atau filler metal
akan dipasok terus menerus secara otomatis
selama proses pengelasan berlangsung.
Elektroda SAW ini terbuat dari bahan metal
padat atau solid.
Submerged Arc Welding …
• Sambungan dapat dipersiapkan dengan alur V yang dangkal, sehingga tidak terlalu
banyak memerlukan logam pengisi, bahkan sering tidak diperlukan alur.
• Karena proses terjadi di bawah timbunan flux, maka tidak ada percikan logam
(spatter) dan sinar busur yang keluar.
• Kecepatan pengelasan tinggi, baik untuk pengelasan pelat datar, silinder maupun
pipa, bahkan baik sekali untk pendepositan/pelapisan permukaan (surfacing).
• Flux yang bekerja sebagai pembersih dan deoksidator untuk menghilangkan
kontaminan yang tidak diinginkan berada pada kawah las cair, dan dapat
menghasilkan las yang baik . Jika diinginkan flux dapat dipakai sebagai penambah
unsur paduan pada las.
• Pada pengelasan baja karbon rendah dapat dipergunakan elektroda yang tidak
mahal, yang biasanya dilapisi dengan tembaga tipis agar tidak berkarat dalam
penyimpanan.
• Pengelasan dapat dilakukan pada tempat terbuka, dengan tiupan angin yang
kencang,
• Dapat dihasilkan las degan rendah hidrogen.
Submerged Arc Welding …
Kekurangan/keterbatasan SAW :
• Proses sedikit rumit, karena selain diperlukan flux dan penahan flux, juga
diperlukan “fixtures” lainnya, dan penahan cairan.
• Flux dapat mengkontaminasi, yang dapat menyebabkan terjadinya
ketaksempurnaan.
• Untuk dapat menghasilkan lasan yang baik logam induk harus homogen,
dan bebas dari scale maupun kontaminan-kontaminan lainnya.
• Untuk pengelasan berlapis banyak, yang memerlukan pembersihan terak
yang baik sering mengalami kesulitan.
• Bahan induk dengan ketebalan kurang dari 5 mm sulit dilas dengan proses
ini, walaupun dengan menggunakan backing.
• Posisi pengelasan yang dapat dilakukan masih terbatas pada posisi datar
dan horizontal.
Flux Core Arc Welding …
Pengelasan FCAW adalah Las busur listrik yang kawat lasnya terdapat flux
(pelindung inti tengah). Pengelasan FCAW merupakan kombinasi antara
proses pengelasan GMAW, SMAW dan SAW.
Dalam pengelasan FCAW ini sumber energi menggunakan arus listrik DC atau
AC yang diambil dari pembangkit listrik atau melalui trafo dan atau rectifier.
Pengelasan FCAW
umumnya
menggunakan
gas CO2 atau
campuran CO2
dengan Argon
sebagai gas
pelindung.
Flux Core Arc Welding …
Pengelasan Mencair (Fusion Welding) adalah sebuah proses pengelasan yang dilakukan dengan
cara memanaskan bagian yang akan disambung hingga mencair dengan sumber panas dari energi
listrik atau api dari pembakaran gas baik menggunakan bahan tambah atau tanpa menggunakan
bahan tambah (filler/elektroda)
Pengelasan tak Mencair (Solid Slate Welding) adalah sebuah proses pengelasan yang dilakukan
dengan cara material dipanaskan kemudian ditekan hingga kedua material tersambung menjadi
satu bagian.
Soldering & Brazing (Pematrian) adalah sebuah cara menyambung dua logam dengan sumber
panas dengan menggunakan bahan tambah yang mempunyai titik cair lebih rendah, pada proses
pematrian ini logam induk tidak ikut mencair.
End of
Section I
Posisi Pengelasan …
Posisi Pengelasan …
Posisi Pengelasan …
1. Posisi Pengelasan untuk sambungan Groove
• 1G (Posisi Pengelasan datar)
• 2G (Posisi Pengelasan Horizontal)
• 3G (Posisi Pengelasan Vertikal)
• 4G (Posisi Pengelasan di atas kepala atau Overhead)
Adapun jenis-jenis
kampuh las yaitu :
Jenis Kampuh Las …
End of
Section II
Electrode … (Kawat Las)
Kawat Las atau yang sering disebut dengan elektroda adalah suatu material
yang digunakan untuk melakukan pengelasan listrik yang berfungsi sebagai
pembakar yang akan menimbulkan busur.
Busur nyala ini timbul ketika ujung kawat las sebagai pembakar bersinggungan
dengan logam pengelasan.
Salutan pada elektroda yang telah dibuka dari bungkusnya, harus disimpan di
dalam kabinet pemanas atau oven dengan suhu 15 derajat lebih tinggi dari
suhu udara luar, sebab lapisan tersebut sangat peka terhadap kelembaban.
Apabila dibiarkan lembab, maka akan menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
Klasifikasi kawat Las untuk Mild Steel diatur dalam AWS A5.1
Dua digit pertama menunjukan Kekuatan tariknya dalam kilo- pound-square –
inch ( Ksi ).
• E6013 = kekuatan tarik nya nya 60 ksi, (60.000 psi),
• E7018 = kekuatan tarik nya nya 70 ksi, (70.000 psi),
Digit ketiga adalah Posisi pengelasan
• Exx1x – untuk semua posisi
• Exx2x – untuk posisi flat dan horizontal
• Exx3x – hanya untuk posisi flat
Digit keempat (Exxx3 = angka 3) menunjukkan:
• Jenis salutan
Contoh : Elektroda E.6013
• Penetrasi busur
E = Elektroda
• Arus las
60 = Kekuatan Tarik
• Serbuk besi (%)
1 = Posisi Pengelasan
3 = High Kalium-Titania;
Penetrasi dangkal, AC/DC
Electrode … (Kawat Las)
Tabel Penunjukan Angka Terakhir pada Electrode..
Electrode … (Kawat Las)
Klasifikasi kawat las untuk Low Alloy Steel diatur pada AWS A5.5.
Dengan kode yang sama seperti elektroda mild steel diikuti dengan garis (dash)
dan huruf serta angka sebagai unsur paduan,yaitu:
Cara membaca :
Klasifikasi kawat las untuk Stainless Steel diatur dalam AWS A5.4
Tiga (3) digit pertama adalah nomor tipe AISI dari stainless steel.
Kemudian diikuti dengan garis dan 2 angka.
Contoh : E316-16,E308-16,E309-16 dan lain-lain.
Weld Defect atau Cacat Las adalah hasil pengelasan yang tidak memenuhi
syarat yang sudah dituliskan di standart (ASME IX, AWS, API, ASTM).
Penyebab cacat las dapat dikarenakan adanya prosedur pengelasan yang salah,
persiapan yang kurang dan juga dapat disebabkan oleh peralatan serta
consumable yang tidak sesuai standart.
Jenis cacat las pada pengelasan ada beberapa tipe yaitu :
• Cacat las internal (berada di dalam hasil lasan), dan dibutuhkan alat bantu
untuk deteksi cacatnya (NDT)
• Cacat las visual (dapat dilihat dengan mata).
Cacat Porositas adalah sebuah cacat pengelasan yang berupa sebuah lubang
lubang kecil pada weld metal (logam las), dapat berada pada permukaan
maupun didalamnya. Porosity ini mempunyai beberapa tipe yaitu Cluster
Porosity, Blow Hole dan Gas Pore
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….
Welding Defect Slag Inclusion adalah cacat yang terjadi pada daerah dalam hasil
lasan. Cacat ini berupa slag (flux yang mencair) yang berada dalam lasan, yang
sering terjadi pada daerah stop and run (awal dan berhentinya proses
pengelasan). Untuk melihat cacat ini kita harus melakukan pengujian radiografi
atau bending
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….
Cacat las Tungsten Inclusion adalah cacat pengelasan yang diakibatkan oleh
mencairnya tungsten pada saat proses pengelasan yang kemudian melebur
menjadi satu dengan weld metal, cacat ini hampir sama dengan slag inclusion
namun saat diuji radiografi tungsten inclusion berwana sangat terang.
Untuk jenis cacat las ini hanya terjadi pada proses pengelasan GTAW
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….
Incomplete Penetration (IP) adalah sebuah cacat pengelasan yang terjadi pada
daerah root atau akar las, sebuah pengelasan dikatakan IP jika pengelasan pada
daerah root tidak tembus atau reinforcemen pada akar las berbentuk cekung
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….
Incomplete Fusion
Hot Crack
Hot Crack (retak panas) adalah sebuah retak pada pengelasan dimana
retak itu terjadi setelah proses pengelasan selesai atau saat proses
pemadatan logam lasan
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….
Cold Cracking (retak dingin) adalah sebuah retak yang terjadi pada
daerah lasan setelah beberapa waktu (memerlukan
waktu, bisa 1 menit, 1 jam, atau 1 hari) proses
pengelasan selesai.
Over Spatter
Plat Stainless Steel adalah Plate Tahan Karat dan Tahan temperature tinggi.
Type Plate SS, Austenitic, Grade 2xx, 3xx dll
Ferritic, martensitic Grade 4xx, 5xx dll
Plat WearPlate adalah Plate Tahan Gesek dengan kekerasan yang tinggi.
Type Plate WR, Grade400, Kekerasan sekitar 340-430 HRB
Grade500 Kekerasan sekitar 430-530 HRB
Overlay Kekerasan diatas 600 HRB