Anda di halaman 1dari 104

INFORMASI PEMATERI :

NAMA : ASRIZAL MIRZAL


TEMPAT TANGGAL LAHIR : UJUNG PANDANG, 06 JULI 1982
AGAMA : ISLAM
ALAMAT : KOMPLEKS TONASA, JLN PALEM HIJAU BLOK H.10
MULAI BEKERJA DI TONASA : MEI 2008
PENDIDIKAN TERAKHIR : SARJANA TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS HASANUDDIN (2000 – 2005)
RIWAYAT PEKERJAAN
• 2006 – 2008 : KALLA TOYOTA
• 2008 – 2009 : MANAGEMENT TRAINEE PT. SEMEN TONASA
• 2009 – 2012 : SEKSI PM RAWMILL TONASA 4
• 2012 – 2013 : PROYEK TONASA V
• 2013 – 2015 : SEKSI PM KILN COALMILL TONASA 23
• 2015 – 2016 : STAFF BIRO PERENCANAAN TEKNIK PABRIK
• 2016 – SEKARANG : SEKSI BENGKEL MESIN
MENU

Defenisi Pengelasan dan Tipe tipe nya

Posisi Pengelasan & Type Joint

Electrode

Cacat pada Pengelasan

Ilmu Bahan / Metalurgy


Defenisi Pengelasan dan Jenis jenis pengelasan
MATERI…

Defenisi Pengelasan adalah : ………..


Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam
dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau
tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan
sambungan yang kontinyu.
Pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Norman) adalah ikatan
metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan
dalam keadaan lumer / cair.
Dengan kata lain, las merupakan sambungan setempat dari beberapa batang
logam dengan menggunakan energi panas. [Wiryosumarto,1996].

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk keberhasilan pengelasan yaitu :
• Material yang akan disambung dapat mencair oleh panas.
• Antara material yang akan disambung terdapat kesesuaian sifat lasnya.
• Cara penyambungan sesuai dengan sifat benda padat dan tujuan penyambungan.
MATERI…
1. Weld Metal (WM) atau logam las,
merupakan daerah yang mengalami
pencairan dan membeku kembali sehingga
meyebabkan perubahan struktur mikro
dan sifat mekaniknya.

2. Heat Affected Zone (HAZ) atau daerah


terkena pengaruh panas, merupakan
daerah yang tidak terjadi pencairan dan
pembekuan tetapi mengalami pengaruh
panas sehingga terjadi perubahan struktur
mikro.

3. Fusion Line (LF) atau daerah fusi,


merupakan garis batas antara logam yang
Dalam proses pengelasan, secara umum mencair dan daerah HAZ.
dapat dikategorikan beberapa daerah hasil
pengelasan sesuai dengan perbedaan 4. Based Metal (BM) atau logam induk,
dimana panas dan suhu pengelasan tidak
karakteristik metalurginya yaitu : menyebabkan perubahan struktur dan
[Timing,1992]: sifat
MATERI…
Klasifikasi Pengelasan :

Pengelasan Mencair (Fusion Welding) adalah sebuah proses pengelasan yang dilakukan dengan
cara memanaskan bagian yang akan disambung hingga mencair dengan sumber panas dari energi
listrik atau api dari pembakaran gas baik menggunakan bahan tambah atau tanpa menggunakan
bahan tambah (filler/elektroda)

Pengelasan tak Mencair (Solid Slate Welding) adalah sebuah proses pengelasan yang dilakukan
dengan cara material dipanaskan kemudian ditekan hingga kedua material tersambung menjadi
satu bagian.

Soldering & Brazing (Pematrian) adalah sebuah cara menyambung dua logam dengan sumber
panas dengan menggunakan bahan tambah yang mempunyai titik cair lebih rendah, pada proses
pematrian ini logam induk tidak ikut mencair.
MATERI…

Pengelasan Mencair (Fusion Welding) …….


1. Oxy Acetylene Welding
2. Arc Welding
• SMAW / MMAW
• GTAW
• GMAW
• SAW
• FCAW
• ESW
3. High Energy Beam Welding
• Electron Beam Welding
• Laser Beam Welding
1. Oxygen Acetylene
Welding
Oxy Acetylene Welding …..

Las Oxy-Acetylene (las asetilin) adalah proses pengelasan secara


manual, dimana permukaan yang akan disambung mengalami
pemanasan sampai mencair oleh nyala (flame) gas asetilin (yaitu
pembakaran C2H2 dengan O2), dengan atau tanpa logam pengisi,
dimana proses penyambungan tanpa penekanan.

Kelebihan Las OAW :


• Jika ada pengelasan yang salah dapat dicairkan kembali dengan nyala Api
Oksigen Asetilen.
• Dapat digunakan pada plate tipis.
• Peralatan tidak terlalu banyak.

Kekurangan Las OAW :


• Jika digunakan plate tebal kekuatannya kurang maksimal.
• Pengelasan manual sehingga efisiensi dan kecepatan las kurang.
• Sangat jarang digunakan untuk pengelasan non logam atau baja tahan karat.
Oxy Acetylene Welding …..
Oxy Acetylene Welding …..

Oxy Acetylene Welding Oxy Acetylene Cutting


Oxy Acetylene Welding …..

Dalam Pengelasan Oxy Acetylene, dikenal ada beberapa type


Nyala Api yaitu :
1. Nyala Api Karburasi (nyala Acetylen lebih).
2. Nyala Api Netral (tekanan gas Oksigen dan Acetylen sama).
3. Nyala Api Oksidasi (nyala Oksigen lebih).
Oxy Acetylene Welding …..

Nyala karburasi atau nyala asetilen lebih adalah jenis nyala api yang mempunyai
tekanan gas asetilen lebih besar dibandingkan dengan tekanan gas oksigen.
Fungsi nyala api karburasi untuk pengelasan bahan logam Monel, Nikel, berbagai
jenis baja, selain itu juga digunakan untuk heat treatment dan bahan pengerasan
permukaan nonferous.
Nyala Api Netral atau tekanan gas oksigen dan asetilen seimbang adalah jenis
nyala api yang tekanan oksigen dan tekanan asetilen sama. Untuk bentuknya ini
ukurannya lebih kecil dan terfokus.
Fungsi nyala api netral Untuk pengelasan baja, baja tahan karat, besi cor dan
pengelasan tembaga.

Nyala Api Oksidasi atau Oksigen lebih adalah jenis nyala api yang mempunyai
tekanan gas oksigen lebih besar dibandingkan tekanan gas asetilen.
Fungsi Nyala Api Oksidasi : Untuk pemotongan material logam dan untuk
pengelasan dengan jenis material perunggu dan kuningan.
2. Arc Welding

• SMAW / MMAW
• GTAW
• GMAW
• SAW
• FCAW
Shielded Metal Arc Welding….

Pengertian Las SMAW adalah sebuah proses penyambungan logam yang


menggunakan energi panas untuk mencairkan benda kerja dan elektroda (bahan
pengisi). Energi panas pada proses pengelasan SMAW dihasilkan karena adanya
lompatan ion (katoda dan anoda) listrik yang terjadi pada ujung elektroda dan
permukaan material.

Pada proses pengelasan SMAW jenis pelindung yang digunakan adalah selaput
flux yang terdapat pada elektroda. Flux pada elektroda SMAW berfungsi untuk
melindungi logam las yang mencair saat proses pengelasan berlangsung. Flux ini
akan menjadi slag ketika sudah padat.
Shielded Metal Arc Welding….

Prinsip kerja las busur listrik ini adalah


dengan mengubah energi listrik menjadi
panas untuk mencairkan permukaan
logam induk dengan menghasilkan busur
nyala listrik melalui sebuah elektroda.

Terjadinya busur nyala listrik ini


diakibatkan oleh perbedaan tegangan
antara kedua kutub pada dua logam
konduktif yaitu elektroda dan logam
induk (seperti Gambar ).

Busur nyala listrik itu sendiri terbentuk dengan mendekatkan elektroda ke logam induk
hingga pada jarak beberapa millimeter kemudian menarik elektroda agar tidak kontak
langsung dengan logam induk untuk menjaga busur tetap menyala.
Suhu dari busur nyala listrik tersebut dapat mencapai 5000°C sehingga mampu
mencairkan elektroda dan logam induk.
Shielded Metal Arc Welding….

Keuntungan dari pengelasan SMAW :


• Biaya awal investasi rendah
• Secara operasional handal dan sederhana
• Biaya material pengisi rendah
• Filler Metal / Material pengisi dapat bermacam-macam
• Pengelasan dapat di pakai di semua material
• Dapat dikerjakan pada ketebalan Material berapapun
• Pengelasan SMAW sangat cocok di pakai pada pengelassan di lapangan
karena fleksibilitassnya tinggi.

Kekurangan dari pengelasan SMAW:


• Lambat, dalam penggantian elektroda
• Terdapat slag yang harus dihilangkan
• Pada low hydrogen electrode perlu penyimpanan khusus yaitu harus di
panaskan sebelum di gunakan
• Efisiensi endapan rendah dan rentan terjadi cacat las, porisity dan slag
inclusion.
Shielded Metal Arc Welding….

Mesin las pada unit peralatan las berdasarkan arus yang dikeluarkan pada
ujung ujung elektroda dibedakan menjadi sebagai berikut [Bintoro, 2000]:

1. Mesin las arus bolak-balik (mesin AC / Alternating Current)


2. Mesin las arus searah (mesin DC / Direct Current)

Mesin las AC dan mesin las DC mempunyai kelebihan masing-masing yaitu :

AC
• Perlengkapan dan perawatan lebih murah
• Kabel massa dan kabel elektroda dapat ditukar
• Hasil pengelasan tidak keropos pada rigi-rigi las

o Nyala busur listrik yang dihasilkan stabil

DC o Dapat menggunakan semua jenis elektroda


o Dapat digunakan untuk pengelasan pelat tipis
Shielded Metal Arc Welding….
Dalam Las Busur Listrik, dikenal istilah pengkutuban atau polarisity.

Untuk Alternating Current (AC) atau arus bolak balik, pengkutuban konstan
dimana pembagian ampere sama antar kutub positif dan negative. (50:50)

Untuk Direct Current (DC) atau arus


searah dibagi menjadi dua polaritas
yaitu :
• DCEN (Direct Current Elektroda
Negatif) / DCRP (Direct Current
Reverse Polarity)
• DCEP (Direct Current Elektroda
Positif) / DCSP (Direct Current
Straight Polarity)
Shielded Metal Arc Welding….

Polaritas DCEP (DCRP):


1. Busur listrik bergerak dari material dasar ke elektrode dan tumbukan elektron
berada di elektrode yang berakibat 2/3 panas berada di elektroda dan 1/3 panas
berada di material dasar.
2. Polaritas DCEP menghasilkan pencairan elektroda lebih banyak sehingga hasil las
mempunyai penetrasi dangkal, serta baik digunakan pada pengelasan pelat tipis
dengan manik las yang lebar.
Shielded Metal Arc Welding….

Polaritas DCEN (DCSP):


1. Busur listrik bergerak dari elektrode ke material dasar sehingga tumbukan elektron
berada di material dasar yang berakibat 2/3 panas berada di material dasar dan 1/3
panas berada di elektroda.
2. Pada polaritas DCEN menghasilkan pencairan material dasar lebih banyak dibanding
elektrodanya sehingga hasil las mempunyai penetrasi yang dalam, sehingga baik
digunakan pada pengelasan yang lambat, wilayah yang sempit dan untuk pelat yang
tebal.
Shielded Metal Arc Welding….

Contoh Mesin Las SMAW


Gas Tungsten Arc Welding …
Pengelasan GTAW adalah sebuah proses pengelasan busur listrik yang menggunakan
elektroda tak terumpan atau tidak ikut mencair. Pada pengelasan GTAW ini elektroda
atau tungsten ini hanya berfungsi sebagai penghasil busur listrik saat bersentuhan
dengan benda kerja, sedangkan untuk logam pengisi adalah filler rod. Untuk mencegah
oksidasi digunakan gas mulia (seperti Argon, Helium, Ferron) dan karbon dioksida
sebagai gas lindung..

Istilah GTAW (Gas tungsten arc welding) berasal dari Amerika sedangkan TIG (Tungsten
Inert Gas) berasal dari Eropa. Pengelasan GTAW ini juga sering disebut dengan Las
Argon, hal tersebut dikarenakan gas pelindung yang digunakan adalah gas Argon.
Gas Tungsten Arc Welding …
Sketsa disamping menunjukkan
secara lengkap pelaksanaan
Pengelasan GTAW.
Prosesnya menggunakan gas lindung
untuk mencegah terjadinya oksidasi
pada bahan las yang panas.
Untuk menghasilkan busur nyala
yang tidak terkonsumsi terbuat dari
logam tungsten atau paduannya
yang bertitik lebur sangat tinggi.

Busur nyala dihasilkan dari arus listrik melalui konduktor dan mengionisasi gas
pelindung. Busur terjadi antara ujung elektroda tungsten dengan bahan induk.
Panas yang dihasilkan busur langsung mencairkan logam induk dan juga logam
las yang berupa kawat las, penggunaan kawat las tidak selalu dilaksanakan,
jika hanya dipandang perlu sebagai logam penambah. Pencairan kawat las
dilaksanakan di ujung kawah las sambil proses pangelasan berjalan
Gas Tungsten Arc Welding …
Kelebihan dan Kekurangan Las GTAW
Kelebihan Las GTAW :

• Hasil pengelasan tidak perlu dibersihkan karena


tidak menghasilkan slag.
• Aliran gas menjadikan daerah disekitar cairan
logam tidak mengandung udara sehingga
mencegah pengotoran oleh nitrogen dan
oksigen,yang dapat menyebabkan oksidasi.
• Hasil lasan lebih kuat karena dapat penetrasi yang
dalam dan ketahanan korosi lebih tinggi.
• Hasil pengelasan sangat bersih.
• Proses pengelasan dapat diamati dengan mudah,
asap yang timbul tidak banyak.
• Jarang terjadi deformasi karena pusat panas
sangat kecil.
• Tidak menghasilkan spater atau percikan las
sehingga lasan lebih bersih.
Gas Tungsten Arc Welding …
Kelebihan dan Kekurangan Las GTAW
Kekurangan Las GTAW :

• Untuk efisiensi kecepatan las GTAW rendah.


• Saat proses pengelasan berlangsung dapat
terjadi burnback.
• Cacat las porositas atau lubang-lubang kecil
sering terjadi jika gas pelindung permukaan
pengelasan tidak dapat melindungi secara
maksimal.
• Dapat terjadi tungsten inclusion.
Gas Tungsten Arc Welding …
Gas Metal Arc Welding …

Pengelasan GMAW adalah salah satu jenis proses Pengelasan atau


penyambungan bahan logam yang menggunakan sumber panas dari energi
listrik yang dirubah atau dikonversi menjadi energi panas.
Pada proses Las GMAW ini menggunakan kawat las yang digulung dalam suatu
roll dan menggunakan gas sebagai pelindung logam las yang mencair saat
proses pengelasan berlangsung (shielding gas).

Fungsi dari Shielding gas sebagai pelindung logam las saat proses pengelasan
berlangsung agar tidak terkontaminasi dari udara lingkungan sekitar logam
lasan, karena logam lasan sangat rentan terhadap difusi hidrogen yang dapat
menyebabkan cacat Porosity.

Pengelasan GMAW dapat menggunakan gas Argon (Ar) yang biasa disebut
MAG ataupun gas Karbondioksida (CO2) yang biasa disebut MIG.
Gas Metal Arc Welding …
Gas Metal Arc Welding …

Jenis & Fungsi Gas Pelindung pada Las GMAW :

• Gas CO2, untuk penggunaan gas pelindung ini biasanya untuk aplikasi
pengelasan logam atau baja karbon rendah.
Gas pelindung CO2 ini tidak dapat digunakan untuk metal transfer jenis
spray, pada penggunaannya harus dilakukan pencampuran dengan gas
pelindung yang lain seperti Argon dan Helium.

• Gas Inert (Helium dan Argon), untuk pengelasan GMAW dengan gas argon
dan helium biasanya untuk pengelasan bahan non logam seperti stainless
steel dan alumunium.
Pada penggunaan gas ini dapat menghasilkan las lasan dengan sifat
mekanik yang baik dan penetrasi yang lebih dalam jika dibandingkan
dengan shielding gas CO2.
Gas Metal Arc Welding …

Metal Transfer Pada Pengelasan GMAW :

• Short Circuit Transfer, terjadi apabila GMAW meggunakan arus rendah


sehingga pemindahan metal las terjadi karena hubungan singkat yang
busur listriknya tidak stabil. Pemindahan terjadi saat elektroda mencair,
membesar dan menyentuh metal induk (welding doplet > diameter
elektroda).

• Globular Transfer (Jatuhan), Terjadi apabila GMAW memakai pelindung


CO2 atau campuran CO2 sebagai komponen gas utama. Karena CO2 adalah
oxidizer, maka cara ini banyak digunakan untuk mengelas konstruksi baja.

• Spray Transfer (Semburan), terjadi apabila SMAW memakai voltage listrik


tetap, arus listrik DC tinggi dengan polarity terbalik (elektroda positif
Gas Metal Arc Welding …

Metal Transfer pada GMAW


Gas Metal Arc Welding …

Metal Transfer pada GMAW


Gas Metal Arc Welding …

Keuntungan Las GMAW :


• Pengelasan GMAW mempunyai efisiensi
pengelasan yang tinggi, karena tidak perlu
sering mengganti kawat las.
• Dapat digunakan untuk semua jenis
material dan posisi pengelasan.
• Tidak menghasilkan kerak atau slag
sehingga tidak perlu proses pembersihan
yang banyak.

Kekurangan GMAW:
• Sering terjadi burnback saat pengelasan
berlangsung.
• Jika gas pelindung tidak keluar sempurna
maka dapat terjadi cacat porosity.
• Set up pengelasan yang harus lebih detail
agar hasil las lasan maksimal.
• Busur tidak stabil.
Submerged Arc Welding …

Pengelasan SAW merupakan salah satu jenis pengelasan busur listrik dimana
proses pengelasan ini adalah memanaskan dan mencairkan benda kerja dan
logam pengisi atau elektroda oleh busur listrik yang ada diantara logam induk
dan elektroda (logam pengisi).
Pengelasan SAW ini menggunakan fluks yang
bentuknya seperti pasir untuk melindungi
logam pengisi yang mencair saat proses
pengelasan agar tidak terkontaminasi dari
udara luar sehingga menghasilkan las - lasan
yang baik.
Proses Pengelasan ini tidak memerlukan
tekanan. Untuk logam pengisi atau filler metal
akan dipasok terus menerus secara otomatis
selama proses pengelasan berlangsung.
Elektroda SAW ini terbuat dari bahan metal
padat atau solid.
Submerged Arc Welding …

Pengelasan Prinsip Pengelasan SAW hampir sama pada


proses pengelasan SMAW, namun fluks yang ada pada SAW
berbentuk seperti pasir sedangkan pada SMAW
elektrodanya diselaputi oleh Flux. Selain itu SMAW
merupakan pengelasan Manual, sedangkan SAW
merupakan pengelasan Otomatis.
Submerged Arc Welding …
Kelebihan Pengelasan SAW :

• Sambungan dapat dipersiapkan dengan alur V yang dangkal, sehingga tidak terlalu
banyak memerlukan logam pengisi, bahkan sering tidak diperlukan alur.
• Karena proses terjadi di bawah timbunan flux, maka tidak ada percikan logam
(spatter) dan sinar busur yang keluar.
• Kecepatan pengelasan tinggi, baik untuk pengelasan pelat datar, silinder maupun
pipa, bahkan baik sekali untk pendepositan/pelapisan permukaan (surfacing).
• Flux yang bekerja sebagai pembersih dan deoksidator untuk menghilangkan
kontaminan yang tidak diinginkan berada pada kawah las cair, dan dapat
menghasilkan las yang baik . Jika diinginkan flux dapat dipakai sebagai penambah
unsur paduan pada las.
• Pada pengelasan baja karbon rendah dapat dipergunakan elektroda yang tidak
mahal, yang biasanya dilapisi dengan tembaga tipis agar tidak berkarat dalam
penyimpanan.
• Pengelasan dapat dilakukan pada tempat terbuka, dengan tiupan angin yang
kencang,
• Dapat dihasilkan las degan rendah hidrogen.
Submerged Arc Welding …

Kekurangan/keterbatasan SAW :

• Proses sedikit rumit, karena selain diperlukan flux dan penahan flux, juga
diperlukan “fixtures” lainnya, dan penahan cairan.
• Flux dapat mengkontaminasi, yang dapat menyebabkan terjadinya
ketaksempurnaan.
• Untuk dapat menghasilkan lasan yang baik logam induk harus homogen,
dan bebas dari scale maupun kontaminan-kontaminan lainnya.
• Untuk pengelasan berlapis banyak, yang memerlukan pembersihan terak
yang baik sering mengalami kesulitan.
• Bahan induk dengan ketebalan kurang dari 5 mm sulit dilas dengan proses
ini, walaupun dengan menggunakan backing.
• Posisi pengelasan yang dapat dilakukan masih terbatas pada posisi datar
dan horizontal.
Flux Core Arc Welding …

Pengelasan FCAW adalah Las busur listrik yang kawat lasnya terdapat flux
(pelindung inti tengah). Pengelasan FCAW merupakan kombinasi antara
proses pengelasan GMAW, SMAW dan SAW.
Dalam pengelasan FCAW ini sumber energi menggunakan arus listrik DC atau
AC yang diambil dari pembangkit listrik atau melalui trafo dan atau rectifier.

Proses Pengelasan FCAW


ini sebenarnya sama
dengan pengelasan
GMAW, namun
membedakan adalah
kawat las atau
elektrodanya yang
berbentuk tubular yang
berisi fluks sedangkan
GMAW berbentuk solid.
Flux Core Arc Welding …

Berdasarkan metode pelindung, FCAW dibedakan menjadi 2 yaitu:


1. Self shielding FCAW (Pelindungan sendiri), yaitu merupakan proses
melindungi logam las yang mencair dengan menggunakan gas dari hasil
penguapan atau reaksi dari inti fluks.
2. Gas shielding FCAW (perlindungan gas) adalah perlindungan dengan dual
gas, yaitu melindungi logam las yang mencair dengan menggunakan gas
sendiri juga ditambah gas pelindung yang berasal dari luar sistem.

Pengelasan FCAW
umumnya
menggunakan
gas CO2 atau
campuran CO2
dengan Argon
sebagai gas
pelindung.
Flux Core Arc Welding …

Kelebihan Proses Las Flux Core Arc Welding :


• Proses pengelasan lebih cepat dibandingkan dengan SMAW, karena pada
FCAW tidak perlu sering mengganti kawat las karena sudah dalam bentuk
wire roll yang panjang.
• FCAW merupakan jenis mesin las yang otomatis dan semiotomatis sehingga
lebih mudah digunakan.

Kekurangan Proses Las Flux Core Arc Welding :


• Karena menggunakan flux sebagai pelindung
maka perlu proses pembersihan setelah proses
pengelasan selesai.
• Terkadang akan muncul cacat porositi atau
lubang lubang kecil jika terkena hembusan angin
yang mencapai kecepatan 5 mph.
• Dari segi harga memang mesin las FCAW cukup
mahal untuk usaha kecil menengah.
3. High Energy Beam Welding
• Electron Beam Welding
• Laser Beam Welding
High Energy Beam Welding …

1. Electron Beam Welding (EBW)


EBW adalah proses pengelasan di mana panas untuk mengelas dihasilkan
darielectron berintensitas tinggi yang difokuskan dan diarahkan pada benda
kerja. Electron beam gun bekerja pada tegangan tinggi untuk
mengakselerasikan electron dan menggunakan arus beam yang rendah.
Daya yang digunakan
pada EBW tidak besar,
tetapi memiliki
kerapatan yang tinggi.
Kerapatan tinggi
tersebut diperoleh
dari pemfokusan
electron beam
menjadi luasan sangat
kecil pada permukaan
benda kerja.
High Energy Beam Welding …

Electron Beam Welding (EBW)


Aplikasi Electron Beam Welding
Electron beam welding dapat
digunakan untuk mengelas banyak
logam, bahkan logam-logam keras
yang susah dilas dengan arc welding.
Ukuran benda kerja yang dapat dilas
dengan EBW berkisar antara benda
setipis kertas hingga plat yang tebal.
EBW banyak diterapkan di bidang
otomotif, aerospace, dan industri
nuklir.
High Energy Beam Welding …

2. Laser Beam Welding (LBW)


Laser beam welding (LBW) adalah proses pengelasan di mana penggabungan
diperoleh dari energi yang terkonsentrasi tinggi, sorotan cahaya sederap
difokuskan pada sambungan benda kerja. Istilah laser merupakan akronim dari
light amplification by stimulated emission of radiation. Laser beam welding
umumnya dioperasikan dengan gas pelindung untuk mencegah oksidasi. Gas
pelindung yang digunakan contohnya adalah helium, argon, nitrogen, dan
karbon dioksida
High Energy Beam Welding …

Perbedaan EBW dan LBW


Electron Beam Welding
• Dapat digunakan untuk Material dengan ketebalan sampai 50mm
• Digunakan untuk pengelasan komponen Besar
• Membutuhkan Ruang Hampa (Vakum)
• Tidak memerlukan bahan tambah, flux, dan gas pelindung.
• Memanvarkan sinar X (Bahaya radiasi)

Laser Beam Welding


• Penetrasi rendah, hanya untuk material ketebalan maksimal 20 mm
• Digunakan untuk pengelasan komponen kecil
• Tidak Membutuhkan Ruang Hampa (Vakum)
• Memerlukan bahan tambah, flux, dan gas pelindung.
• Tidak memancarkan sinar X
MATERI…
Klasifikasi Pengelasan :

Pengelasan Mencair (Fusion Welding) adalah sebuah proses pengelasan yang dilakukan dengan
cara memanaskan bagian yang akan disambung hingga mencair dengan sumber panas dari energi
listrik atau api dari pembakaran gas baik menggunakan bahan tambah atau tanpa menggunakan
bahan tambah (filler/elektroda)

Pengelasan tak Mencair (Solid Slate Welding) adalah sebuah proses pengelasan yang dilakukan
dengan cara material dipanaskan kemudian ditekan hingga kedua material tersambung menjadi
satu bagian.

Soldering & Brazing (Pematrian) adalah sebuah cara menyambung dua logam dengan sumber
panas dengan menggunakan bahan tambah yang mempunyai titik cair lebih rendah, pada proses
pematrian ini logam induk tidak ikut mencair.
End of
Section I
Posisi Pengelasan …
Posisi Pengelasan …
Posisi Pengelasan …
1. Posisi Pengelasan untuk sambungan Groove
• 1G (Posisi Pengelasan datar)
• 2G (Posisi Pengelasan Horizontal)
• 3G (Posisi Pengelasan Vertikal)
• 4G (Posisi Pengelasan di atas kepala atau Overhead)

2. Posisi pengelasan untuk sambungan Fillet


• 1F (Posisi Pengelasan datar)
• 2F (Posisi Pengelasan Horizontal)
• 3F (Posisi Pengelasan Vertikal)
• 4F (Posisi Pengelasan di atas kepala atau Overhead)

3. Posisi Pengelasan pada Pipa


• 1F (Posisi Pengelasan datar pipanya dapat diputar)
• 2F (Posisi Pengelasan Horizontal pipa dapat diputar)
• 5F (Posisi Pengelasan Vertikal namun pipa tidak dapat diputar, sehingga
tukang las yang berputar)
• 6F (Posisi Pengelasan pipanya miring sekitar 45 derajat dan statis atau
tidak dapat diputar)
Jenis Sambungan (Joint) las …

• Butt joint merupakan sambungan di mana kedua


benda kerja berada pada bidang yang sama dan
disambung pada ujung kedua benda kerja yang saling
berdekatan.
• Lap joint merupakan sambungan yang terdiri dari dua
benda kerja yang saling bertumpukkan.
• T-joint merupakan sambungan di mana salah satu
benda kerja tegak lurus dengan benda kerja lainnya
sehingga membentuk huruf “T”.
• Edge joint merupakan sambungan di mana kedua
benda kerja sejajar satu sama lain dengan catatan
salah satu ujung dari kedua benda kerja tersebut
berada pada tingkat yang sama.
• Corner joint merupakan sambungan di mana kedua
benda kerja membentuk sudut sehingga keduanya
dapat disambung pada bagian pojok dari sudut
tersebut
Jenis Sambungan (Joint) las …
Jenis Sambungan (Joint) las …
Jenis Sambungan (Joint) las …
Jenis Sambungan (Joint) las …
Jenis Sambungan (Joint) las …
Jenis Kampuh Las …
Bentuk kampuh las sangat mempengaruhi efisiensi pengerjaan, efisiensi
sambungan, dan jaminan sambungan. Karena itu pemilihan bentuk kampuh las
sangat penting.

Adapun jenis-jenis
kampuh las yaitu :
Jenis Kampuh Las …
End of
Section II
Electrode … (Kawat Las)

Kawat Las atau yang sering disebut dengan elektroda adalah suatu material
yang digunakan untuk melakukan pengelasan listrik yang berfungsi sebagai
pembakar yang akan menimbulkan busur.
Busur nyala ini timbul ketika ujung kawat las sebagai pembakar bersinggungan
dengan logam pengelasan.

Secara umum Elektroda bisa dibedakan 2 kelompok yaitu:


• Elektroda polos
• Elektroda berselaput / salutan
Yang dimaksud elektroda berselaput adalah bahan inti
kawat yang dilapisi salutan (flux) dari bahan kimia
tertentu disesuaikan dengan jenis pengelasan.
Kawat las SMAW yang biasa kita pakai sehari-hari
adalah termasuk elektroda
Electrode … (Kawat Las)
Elektroda berselaput terdiri dari dua bagian, yaitu :
Bagian inti elektroda, yang berfungsi:
• Sebagai penghantar arus listrik dari tang elektroda ke busur yang terbentuk,
setelah bersentuhan dengan benda kerja.
• Sebagai bahan tambah
Sedangkan untuk bahan, inti elektroda dibuat dari logam ferro dan non ferro,
seperti baja karbon, baja paduan, aluminium, kuningan dan lain-lain
Bagian salutan elektroda (Flux), yang berfungsi:
• Untuk memberikan gas pelindung pada logam yang dilas, melindungi
kontaminasi udara pada waktu logam dalam keadaan cair.
• Membentuk lapisan terak, yang melapisi hasil pengelasan dari oksidasi
udara selama proses pendinginan.
• Mencegah proses pendinginan agar tidak terlalu cepat.
• Memudahkan penyalaan.
• Mengontrol stabilitas busur.
Electrode … (Kawat Las)

Salutan pada elektroda yang telah dibuka dari bungkusnya, harus disimpan di
dalam kabinet pemanas atau oven dengan suhu 15 derajat lebih tinggi dari
suhu udara luar, sebab lapisan tersebut sangat peka terhadap kelembaban.
Apabila dibiarkan lembab, maka akan menyebabkan hal-hal sebagai berikut:

• Salutan mudah terkelupas, sehingga sulit untuk dinyalakan


• Percikan yang berlebihan
• Busur tidak stabil
• Asap yang berlebihan

“”Sehingga Handling pada kawat las harus


diperhatikan untuk mejaga kualitas dari
kawat las dan hasil dari pengelasan””
Electrode … (Kawat Las)

Klasifikasi Kawat Las (electrode)


Jenis AWS Contoh
Spesifikasi
Baja Karbon A5.1 E60XX , E70XX
Baja Paduan Rendah A5.5 E7010-A1, E8016-C2
Baja Tahan Karat A5.4 E310-15, E308-L
Besi Tuang (Cast Iron) A5.15 Nikel, Ni-Fe, Ni-Cu
Al dan paduannya A5.3 1100(Al), 4043
Cu dan paduannya A5.6 EcuAl-A2
Ni dan paduannya A5.11 EniCrFe-1
Surfacing A5.13, EWC
A5.21
Electrode … (Kawat Las)

Klasifikasi Kawat Las (electrode)


Electrode … (Kawat Las)
Klasifikasi kawat untuk Mild Steel diatur dalam AWS A5.1
Electrode … (Kawat Las)

Klasifikasi kawat Las untuk Mild Steel diatur dalam AWS A5.1
Dua digit pertama menunjukan Kekuatan tariknya dalam kilo- pound-square –
inch ( Ksi ).
• E6013 = kekuatan tarik nya nya 60 ksi, (60.000 psi),
• E7018 = kekuatan tarik nya nya 70 ksi, (70.000 psi),
Digit ketiga adalah Posisi pengelasan
• Exx1x – untuk semua posisi
• Exx2x – untuk posisi flat dan horizontal
• Exx3x – hanya untuk posisi flat
Digit keempat (Exxx3 = angka 3) menunjukkan:
• Jenis salutan
Contoh : Elektroda E.6013
• Penetrasi busur
E = Elektroda
• Arus las
60 = Kekuatan Tarik
• Serbuk besi (%)
1 = Posisi Pengelasan
3 = High Kalium-Titania;
Penetrasi dangkal, AC/DC
Electrode … (Kawat Las)
Tabel Penunjukan Angka Terakhir pada Electrode..
Electrode … (Kawat Las)

Klasifikasi kawat las untuk Low Alloy Steel diatur pada AWS A5.5.

Dengan kode yang sama seperti elektroda mild steel diikuti dengan garis (dash)
dan huruf serta angka sebagai unsur paduan,yaitu:

A = ditambahkan unsur carbon molybdenum


B = ditambahkan unsur chromium molybdenum
C = ditambahkan unsur nickel steel
D = ditambahkan unsur manganese molybdenum molybdenum
G = ditambahkan unsur lainnya
R akhir kode = mengindikasikan ketahanan terhadap serapan uap (moisture
pickup) (80% humidity, 80ºF, 9 jam).

Contoh elektroda antara lain :


• E7018-H8R,
• E8018-B2H4R
• DLL.
Electrode … (Kawat Las)

Cara membaca :

Kawat Las E7018-H8R,


Artinya kekuatannya 70ksi, mengandung mengandung
“iron powder-iron oxide-iron powder-iron oxide”,
mengandung sedikit hidrogen (low hydrogen), ketahanan
terhadap uap air dan untuk dipakai pada pengelasan mild
steel.

Kawat Las E8018-B2H4R


Artinya kekuatannya 80ksi , mengandung, iron powder iron
oxide, dipadu dengan chrome moly serta low hydrogen,
ketahanan terhadap uap air serta digunakan untuk
mengelas paduan baja chrome moly.
Electrode … (Kawat Las)

Klasifikasi kawat las untuk Stainless Steel diatur dalam AWS A5.4
Tiga (3) digit pertama adalah nomor tipe AISI dari stainless steel.
Kemudian diikuti dengan garis dan 2 angka.
Contoh : E316-16,E308-16,E309-16 dan lain-lain.

Dua angka dibelakang mengandung arti:

• Angka 15 = Lapisannya mengandung CaO,TiO2& arusnya DCRP.


• Angka 16 = Lapisannya mengandung TiO& K2O & arusnya DCRP atau AC.
• Angka 17 = Lapisannya mengandung CaO,TiO2 K2O SiO O SiO2& arusnya
DCRP atau AC.
Electrode … (Kawat Las)
Electrode … (Kawat Las)
Kawat Las untuk GTAW
Kawat Las untuk SMAW

Kawat Las untuk GMAW Kawat Las untuk SAW

Kawat Las untuk FCAW


Electrode … (Kawat Las)
Kawat Las yang umum digunakan di Semen Tonasa,
Kawat Las Baja Karbon :
• E 6013
• E 7018

Kawat Las Baja Tahan Karat (SS), type Austenite..


• E 308L-16
• E 310L-16

Kawat Las Tahan Karat, type Problem Steel (disimillar plate)


• E 309L-16
• E 312L

Arc Gouging (Champer)


Carbon Gouging.
Cast Iron
Hardfacing
End of
Section III
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….

Weld Defect atau Cacat Las adalah hasil pengelasan yang tidak memenuhi
syarat yang sudah dituliskan di standart (ASME IX, AWS, API, ASTM).
Penyebab cacat las dapat dikarenakan adanya prosedur pengelasan yang salah,
persiapan yang kurang dan juga dapat disebabkan oleh peralatan serta
consumable yang tidak sesuai standart.
Jenis cacat las pada pengelasan ada beberapa tipe yaitu :
• Cacat las internal (berada di dalam hasil lasan), dan dibutuhkan alat bantu
untuk deteksi cacatnya (NDT)
• Cacat las visual (dapat dilihat dengan mata).

Macam Macam Cacat Pengelasan:


 Undercut.  Incomplete Fusion.
 Porosity.  Distortion
 Slag Inclusion.  Hot Crack.
 Tungsten Inclusion.  Cold Crack.
 Incomplete Penetration.  Over Spatter. .
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….
Cacat Las Undercut
Undercut adalah
sebuah cacat las yang
berada di bagian
permukaan atau akar,
bentuk cacat ini seperti
cerukan yang terjadi
pada base metal atau
logam induk.

Jenis cacat pengelasan


ini dapat terjadi pada
semua sambungan las,
baik fillet, butt, lap,
corner dan edge joint
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….

Penyebab Cacat Las Undercut:


• Arus pengelasan yang digunakan terlalu besar.
• Travel speed / kecepatan las terlalu tinggi.
• Panjang busur las terlalu tinggi.
• Posisi elektroda kurang tepat.
• Ayunan tangan kurang merata, waktu ayunan pada saat disamping
terlalu cepat.

Cara mencegah Cacat Undercut:


• Menyesuaikan arus pengelasan, Anda dapat melihat ampere yang
direkomendasikan di bungkus elektroda atau wps (Welding Procedure
Specification).
• Kecepatan las diturunkan.
• Panjang busur diperpendek atau setinggi 1,5 x diameter elektroda.
• Sudut kemiringan 70-80 derajat (menyesuaikan posisi).
• Lebih sering berlatih untuk mengayunkan yang sesuai dengan kemampuan
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….
Cacat Las Porosity (Porositas)

Cacat Porositas adalah sebuah cacat pengelasan yang berupa sebuah lubang
lubang kecil pada weld metal (logam las), dapat berada pada permukaan
maupun didalamnya. Porosity ini mempunyai beberapa tipe yaitu Cluster
Porosity, Blow Hole dan Gas Pore
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….

Penyebab Cacat Las Porositas:


o Elektroda yang digunakan masih lembab atau terkena air.
o Busur las terlalu panjang.
o Arus pengelasan terlalu rendah.
o Travel Speed terlalu tinggi.
o Adanya zat pengotor pada benda kerja (karat, minyak, air dll).
o Gas Hidrogen tercipta karena panas las

Cara Mengatasi Cacat Las Porositas:


o Pastikan elektroda yang digunakan sudah dioven (jika disyaratkan),
jangan sampai kawat las terkena air atau lembab.
o Atur tinggi busur kurang lebih 1,5 x diameter kawat las.
o Ampere disesuaikan dengan prosedur atau rekomendasi dari
produsen elektroda.
o Persiapan pengelasan yang benar, memastikan tidak ada pengotor
dalam benda kerja.
o Untuk material tertentu panas tidak boleh terlalu tinggi, sehingga
perlu perlakukan panas
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….
Slag Inclusion.

Welding Defect Slag Inclusion adalah cacat yang terjadi pada daerah dalam hasil
lasan. Cacat ini berupa slag (flux yang mencair) yang berada dalam lasan, yang
sering terjadi pada daerah stop and run (awal dan berhentinya proses
pengelasan). Untuk melihat cacat ini kita harus melakukan pengujian radiografi
atau bending
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….

Penyebab Cacat Las Slag Inclusion:


 Proses pembersihan Slag kurang, sehingga tertumpuk oleh lasan.
 Ampere terlalu rendah.
 Busur las terlalu jauh.
 Sudut pengelasan salah.
 Sudut kampuh terlalu kecil.

Cara Mencegah Cacat Slag Inclusion:


 Pastikan lasan benar benar berseih dari slag sebelum mengelas ulang.
 Ampere disesuaikan dengan prosedur.
 Busur las disesuaikan.
 Sudut pengelasan harus sesuai.
 Sudut kampuh lebih dibesarkan (50-70 derajat)
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….
Tungsten Inclusion

Cacat las Tungsten Inclusion adalah cacat pengelasan yang diakibatkan oleh
mencairnya tungsten pada saat proses pengelasan yang kemudian melebur
menjadi satu dengan weld metal, cacat ini hampir sama dengan slag inclusion
namun saat diuji radiografi tungsten inclusion berwana sangat terang.
Untuk jenis cacat las ini hanya terjadi pada proses pengelasan GTAW
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….

Penyebab Tungsten Inclusion:


• Tungsten sudah tumpul saat proses pengelasan.
• Jarak tungsten terlalu dekat.
• Ampere terlalu tinggi.

Cara Mengatasi Cacat Las Tungsten Inclusion:


• Tungsten harus diruncingkan sebelum digunakan untuk mengelas.
• Jarak harus disesuaikan.
• Ampere mengikuti range yang ada di prosedur.
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….
Incomplete Penetration

Incomplete Penetration (IP) adalah sebuah cacat pengelasan yang terjadi pada
daerah root atau akar las, sebuah pengelasan dikatakan IP jika pengelasan pada
daerah root tidak tembus atau reinforcemen pada akar las berbentuk cekung
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….

Penyebab Cacat Incomplete Penetration:


 Travel speed terlalu tinggi.
 Jarak gap atau root opening terlalu lebar.
 Jarak elektroda atau busur las terlalu tinggi.
 Sudut elektroda yang salah.
 Ampere las terlalu kecil

Cara mencegah cacat Incomplete Penetration:


 Travel speed disesuaikan dengan WPS.
 Standar gap atau root opening 2-4 mm.
 Standar jarak elektroda 1,5 x diameter elektroda.
 Ampere disesuaikan dengan Welding Prosedur
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….

Incomplete Fusion

Cacat Incomplete Fusion adalah sebuah hasil pengelasan yang tidak


dikehendaki karena ketidaksempurnaan proses penyambungan antara logam
las dan logam induk. Cacat ini biasanya terjadi pada bagian samping lasan.
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….

Penyebab Cacat Incomplete Fusion:


• Posisi Sudut kawat las salah.
• Ampere terlalu rendah.
• Sudut kampuh terlalu kecil.
• Permukaan kampuh terdapat kotoran.
• Travel Speed terlalu tinggi

Cara Mengatasi Cacat Incomplete Fusion:


• Memperbaiki Posisi Sudut Elektroda.
• Menaikkan Ampere sesuai dengan WPS atau Ampere Recomended.
• Sudut kampuh sesuai dengan yang di WPS.
• Melakukan persiapan pengelasan yang benar, membersihkan semua
kotoran.
• Mengatur Travel Speed yang sesuai
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….

Penyebab Spater atau percikan las berlebih:


 Ampere terlalu tinggi.
 Jarak elektroda dengan base metal terlalu jauh.
 Elektroda lembab

Cara mencegah terjadinya cacat pengelasan Over Spatter:


 Arus diturunkan sesuai dengan rekomendasi.
 Panjang busur ( 1,5 x diameter Elektroda ).
 Elektroda dioven sesuai dengan handbook (khususnya
kawat las low hidrogen)
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….

Hot Crack

Hot Crack (retak panas) adalah sebuah retak pada pengelasan dimana
retak itu terjadi setelah proses pengelasan selesai atau saat proses
pemadatan logam lasan
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….

Penyebab Hot Crack:


• Pemilihan elektroda yang salah.
• Tidak melakukan perlakuan panas.

Cara Mencegah Hot Crack:


• Menggunakan elektroda yang sesuai dengan WPS atau Low
Hidrogen yang mempunyai sifat regangan yang tinggi.
• Melakukan perlakuan panas (PWHT dan Preheat)
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….

Cold Cracking (retak dingin) adalah sebuah retak yang terjadi pada
daerah lasan setelah beberapa waktu (memerlukan
waktu, bisa 1 menit, 1 jam, atau 1 hari) proses
pengelasan selesai.

Penyebab Cold Cracking atau Retak dingin:


 Retak Dingin pada Bahan Las (Cold Cracking).
 Cooling Rate terlalu cepat.
 Arus pengelasan terlalu rendah.
 Travel speed terlalu tinggi.
 Tidak dilakukan pemanasan awal (pre heat).

Cara mencegah terjadinya Cold Cracking:


 Perlambat pendinginan setelah proses pengelasan.
 Panas yang diterima sesuaikan dengan WPS.
 Gunakan Arus yang direkomendasi.
 Travel speed pengelasan tidak terlalu cepat (lihat wps yang ada).
 Lakukan pre heat (untuk material yang karbon ekuivalen diatas 0,40
maka harus dipreheat).
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….
Distorsi

Pengertian distorsi pada pengelasan adalah sebuah perubahan bentuk


material yang diakibatkan panas yang berlebih saat proses pengelasan
berlangsung.
Distorsi ini terjadi saat proses pendinginan, karena adanya panas yang
berlebih maka material dapat mengalami penyusutan atau pengembangan
sehingga akan tarik menarik dan membuat material tersebut melengkung
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….

Over Spatter

Spatter adalah percikan las, sebenarnya jika


spater dapat dibersihkan maka tidak termasuk
cacat. Namun jika jumlahnya berlebih dan tidak
dapat dibersihkan maka dikategorikan dalam
cacat visual.
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….

Penyebab terjadinya distorsi:


• Panas yang berlebih.
• Ampere terlalu tinggi.
• Take weld (las ikat) kurang kuat.
• Persiapan pengelasan yang salah.

Cara mencegah distorsi las:


• Menyesuaikan arus dengan yang ada di WPS.
• Take weld (las ikat) ditambah atau memberikan stopper
(penguat pada logam induk).
• Melakukan Persiapan pengelasan yang benar.
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….
Cacat Pada Pengelasan (weld defect) ….
End of
Section IV
Ilmu Bahan / Metalurgy …
Baja karbon dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah kadar karbonnya.
Baja karbon dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Baja karbon rendah
Baja karbon rendah mengandung karbon antara 0,1% sampai dengan 0,3% dan
dapat berbentuk batang, plate dan strip. Baja karbon rendah memiliki kekuatan
sedang dengan keuletan yang baik.
2. Baja karbon sedang
Baja karbon sedang mempunyai kandungan karbon antara 0,3 % sampai dengan
0,6 %. Penemperan di daerah temperatur lebih tinggi (yaitu 350-550°C)
menghasilkan karbida sferoidisasi yang meningkatkan keuletan baja.
3. Baja karbon tinggi
Baja karbon tinggi mempunyai kandungan karbon antara 0,7 % sampai 1,3 % dan
setelah mengalami proses heat treatment, baja tersebut digunakan untuk pegas
(per), alat – alat perkakas, gergaji, pisau, kikir dan pahat potong. Baja karbon tinggi
umumnya dikeraskan dengan ditemper ringan pada temperature 250°C untuk
menghasilkan kekuatan dan keuletan yang memadai
Ilmu Bahan / Metalurgy …
Klasifikasi Baja Karbon :
Ilmu Bahan / Metalurgy …
Klasifikasi Plate yang umum digunakan di Tonasa:
Plat Mild Steel atau dikenal juga sebagai Hot Rolled Steel Plate A36 adalah
pelat baja karbon rendah yang biasa digunakan untuk berbagai aplikasi industri
dan kebutuhan konstruksi umum.

Plat Stainless Steel adalah Plate Tahan Karat dan Tahan temperature tinggi.
Type Plate SS, Austenitic, Grade 2xx, 3xx dll
Ferritic, martensitic Grade 4xx, 5xx dll

Plat WearPlate adalah Plate Tahan Gesek dengan kekerasan yang tinggi.
Type Plate WR, Grade400, Kekerasan sekitar 340-430 HRB
Grade500 Kekerasan sekitar 430-530 HRB
Overlay Kekerasan diatas 600 HRB

Anda mungkin juga menyukai