Anda di halaman 1dari 13

GRIFIN C. N.

NAINGGOLAN
TEKNIK MESIN
KONVERTER INDUKSI

Sebuah tungku induksi atau tanur


induksi adalah tungku listrik di mana
panas diterapkan dengan pemanasan
induksi logam. Keuntungan dari
tungku induksi adalah, proses
peleburan hemat energi dan baik-
dikendalikan bersih dibandingkan
dengan kebanyakan cara lain
peleburan logam.
PRINSIP PROSES PELEBURAN DENGAN TANUR
INDUKSI
Tanur induksi bekerja dengan prinsip transformator dengan kumparan
primer dialiri arus AC dari sumber tenaga dan kumparan sekunder.
Kumparan sekunder yang diletakkan di dalam medan mahnit kumparan
primer akan menghasilkan arus induksi. Berbeda dengan transformator,
kumparan sekunder digantikan oleh bahan baku peleburan serta
dirancang sedemikian rupa agar arus induksi tersebut berubah menjadi
panas yang sanggup mencairkannya.
SKEMA TANUR INDUKSI
JENIS KONVERTER INDUKSI

Secara umum tanur induksi terdiri dari 2 jenis yaitu:


 Tanur induksi jenis saluran, yang digunakan sebagai holding furnace
(hanya berfungsi untuk menahan temperatur cairan agar tidak turun).
 Tanur induksi jenis krus, yang digunakan sebagai tanur peleburan.
KONVERTER INDUKSI JENIS SALURAN
Pemanasan hanya dilakukan pada bagian saluran cairan. Bahan cair
yang panas akan bergerak keatas, sedangkan bahan cair yang dinggin
bergerak kebawah mengisi saluran. Dengan demikian cairan didalam
tanur akan mengalami sirkulasi.
KONVERTER INDUKSI JENIS KRUS
Tanur induksi jenis krus dikonstruksi sedemikian rupa disesuaikan
dengan ukuran dan jenis bahan yang dilebur, sehingga terdapat tanur
induksi frekuensi jala-jala, tanur induksi frekuensi menengah dan tanur
induksi frekuensi tinggi.
PEMUATAN BAHAN PELEBURAN
Proses peleburan dengan tanur induksi akan semakin efisien bila
menggunakan bahan baku yang masif (berukuran besar) dan kompak.
Keuntungan yang diperoleh dari bahan masif adalah:
 Bahan yang dilewati oleh medan induksi lebih banyak sehingga
menghasilkan enerji panas yang lebih besar.
 Permukaan bahan yang bersentuhan dengan udara sedikit sehingga
mengurangi efek oksidasi.
 Bahan homogen dengan komposisi yang serupa sehingga
mengurangi faktor kesalahan peramuan.
 Mengurangi kemungkinan bahan asing dan kotoran ikut terbawa
pada saat pemuatan sehingga lebih dapat menjamin pencapaian
komposisi yang dikehendaki serta mengurangi terak ataupun
bahaya-bahaya lain yang ditimbulkannya
PRINSIP DASAR PEMANASAN DENGAN INDUKSI
 Prinsip pemanasan pada benda yang diletakkan di antara medan
electromagnetic arus bolak-balik akan ditembus oleh medan listrik
induksi mengakibatkan naiknya temperature bahan.
 Sebatang silinder logam diletakan pada sebuah kumparan yang
dialiri arus bolak-balik, maka medan magnet yang terbentuk oleh
kumparan akan menimbulkan arus induksi pada silinder logam.
 Pada pemanasan dengan induksi gelombang magnetis dipancarkan
dari kumparan kepermukaan benda serta menembus benda tersebut
hingga kedalaman tertentu, maka sepanjang penampang medan
magnit ini akan timbul arus induksi.
LANGKAH OPERASI PELEBURAN KONVERTER
INDUKSI
 Memasukan bahan dasar
 Pemanasan awal kurang lebih selama 15 menit dengan pemberian beban 10 kW.
 Pemberian beban 60 – 120 kW
 Setelah bahan mulai mencair, masukan bahan selanjutnya
 Penambahan beban 120 – 190 kW (full power), hingga seluruh bahan mencair.
 Masukan bahan paduan
 Ukur temperatur cairan sebelum pengambilan sampel
 Pengambilan sampel pada temperatur kesetimbangan (lihat tabel), kemudian periksa komposisi dari
sampel ke laboratorium.
 Penahanan temperatur sedikit diatas temperatur didih dengan pembebanan 60 kW.
 Lakukan koreksi, bila komposisi belum mencapai target yang diinginkan
 Naikan temperatur sampai temperatur taping yang diinginkan, periksa temperatur
 Tapping
PENGETAPAN DAN PENUANGAN BAJA
(TAPPING AND POURING THE STEEL)
Baja cair yang dihasilkan dari dapur-dapur seperti telah diterangkan di
atas kemudian ditap dalam ladle yang dipanaskan terlebih dahulu.
Pemanasan ladle perlu dilakukan untuk menjaga temperatur baja cair
tidak banyak berkurang kapasitas lodle harus sesuai dengan keperluan.
Dari ladle tersebut baja cair dituangkan ke dalam cetakan logam (metal
mould) untuk menghasilkan ingot atau ke dalam cetakan pasir (sand
mould) untuk menghasilkan baja tuang (steel casting).
RANGKUMAN

1. Tanur induksi digunakan pada proses peleburan besi, baja cor dan
sedikit nonferro.
2. Enerji peleburan diperoleh dari bahan bakar listrik.
3. Tanur induksi terdiri dari dua jenis yaitu jenis saluran (untuk proses
penahanan temperatur) dan jenis krus (untuk proses peleburan).
4. Ukuran bahan baku sangat ditentukan oleh frekuensi kerja tanur
induksi.
5. Kualitas peleburan sangat ditentukan oleh lining tanur induksi.
Efisiensi peleburan akan naik bila bahan baku yang digunakan
berukuran besar dan masif (kompak)

Anda mungkin juga menyukai