Oleh:
Prof. Dr.-Ing. Ir. Harwin Saptoadi, M.S.E.
BAHAN BAKAR PADAT DARI BUMI INDONESIA
UNTUK KEMANDIRIAN DAN
KESEJAHTERAAN BANGSA
Oleh:
Prof. Dr.-Ing. Ir. Harwin Saptoadi, M.S.E.
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
minyak bumi (37,01%) dan batu bara (26,24%) (KESDM, 2009). Hal
ini tidak mengherankan karena Indonesia terletak di daerah tropis
yang memiliki curah hujan tinggi dan tanah yang subur, sehingga
bermacam jenis biomassa selalu tersedia dalam jumlah sangat besar.
Meskipun demikian, untuk menghindari konflik dengan sektor
pangan, diusahakan agar biomassa yang digunakan sebagai sumber
energi adalah yang non edible (misalnya: kayu dan jarak pagar) atau
yang sudah berupa limbah (misalnya: sekam dan jerami padi, ampas
tebu, tandan kosong sawit, tongkol jagung, sabut dan tempurung
kelapa, dan kotoran hewan). Limbah biomassa ini harus diproses dan
dimanfaatkan untuk mencegah pencemaran lingkungan, misalnya
sebagai bahan baku untuk produk lain (bahan bangunan, produk
kerajinan, dan lain-lain), sebagai pupuk kompos, atau sebagai bahan
bakar padat. Biomassa yang paling potensial adalah limbah dari
kegiatan yang terkait dengan industri perkayuan (sekitar 65%), berupa
serpihan (tatal) kayu, serbuk gergajian dan kulit pohon, sedangkan
sisanya (sekitar 33%) berupa limbah pertanian (Werther, 2000).
maaf seandainya selama ini waktu, pikiran, dan energi saya masih
terlalu sedikit tercurah untuk mereka.
Ungkapan syukur dan terima kasih yang tak terhingga besarnya
saya sampaikan untuk ibunda tercinta almarhumah Rt. Nurwini dan
ayahanda Hardjono yang telah mengorbankan segala yang beliau
miliki untuk pendidikan saya. Jasa-jasa mereka tidak akan pernah
habis disebutkan. Demikian juga kepada almarhum kedua mertua
saya, Hj. Maruti Herawati dan Brigjen (Purn.) H. Ery Soepardjan.
Semoga Allah swt. mengampuni seluruh dosa mereka dan memberi
tempat yang mulia di sisi-Nya. Terima kasih kepada lima adik saya
dan keluarganya, demikian juga untuk sembilan kakak dan adik ipar
beserta seluruh keluarganya, atas bantuan, dorongan semangat dan doa
selama ini.
Kepada istri saya tercinta, drg. Endang Budhi Pritawati, pantas
diungkapkan rasa terima kasih yang tiada habisnya atas pengertian,
pengorbanan, dorongan, doa dan kasih sayang selama mendampingi
dalam hidup berkeluarga yang penuh suka dan duka. Semoga Allah
swt. memberinya balasan kebaikan yang berlipat-lipat di dunia dan di
akhirat kelak. Kepada anak-anak saya: Meidwinna, Ridhwan, Fauzan,
Nisa dan Imran, semoga kalian memperoleh kesuksesan hakiki di
dunia dan di akhirat, jauh melebihi kesuksesan tidak seberapa yang
mampu saya capai dengan susah payah.
Akhirnya, diucapkan terima kasih kepada para hadirin yang
dengan sabar telah mendengarkan pidato ini. Mohon maaf seandainya
terdapat kekhilafan atau kata yang tidak berkenan di hati para hadirin.
DAFTAR PUSTAKA
Werther, J., Saenger, M., Hartge, E.U., Ogada, T., Siagi, Z., 2000,
Combustion of agricultural residues, Journal of Progress in
Energy and Combustion Science, 26, pp. 1 – 27.
19
Pendidikan:
1. Sekolah Dasar Kebondalem 2, Pemalang : lulus tahun 1970
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1, Pemalang : lulus tahun 1973
3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1, Pemalang : lulus tahun 1976
4. Perguruan Tinggi
a. Insinyur, Jurusan Teknik Mesin, Universitas
Gadjah Mada : lulus 1985
b. Master of Science in Engineering, Dept. of
Mechanical Engineering and Applied
Mechanics, University of Michigan (USA) : lulus 1989
c. Doktor-Ingenieur, Institut für Energiever-
fahrens- und Brennstofftechnik, Technische
Universität Clausthal (Germany) : lulus 1997
20
Riwayat Pekerjaan:
1. Dosen Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM,
sejak 1986.
2. Anggota Badan Pengembangan Teknologi dan Inovasi Yogyakarta,
sejak 1999.
3. Ketua Program Studi S1 Teknik Mesin, sejak 2007.
4. Konsultan Ahli pada berbagai proyek kerjasama penelitian UGM
dengan lembaga pemerintah (Kementerian dan Pemda), lembaga
swasta maupun lembaga asing.
5. Anggota Gugus Tugas Energi (New & Renewable), Kementerian
Riset dan Teknologi, 2005 – 2007.
6. Anggota dan Deklarator SEE (Sustainable Energy and Environ-
ment) Forum – Asia Pacific Academic Network, sejak 2006.