Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang letak geografisnya diantara benua Asian dan benua Australia
dan dilalui garis katulistiwa. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dimana banyak sekali
tumbuhan dan sumber kekayaan alam ada di Indonesia. Seperti karet, rotan, minyak bumi, emas,
belerang, dll baik merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui maupun merupakan sumber daya
yang tidak dapat diperbaharui.
Wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke terdapat sumber daya alam yang melimpah.
Salah satunya adalah minyak bumi dan gas (MIGAS), yang termasuk dalam golongan sumberdaya
non renewable. Sektor migas merupakan salah satu andalan untuk mendapatkan devisa dalam
rangka kelangsungan pembangunan negara .Pencapaian penerimaan negara dari minyak dan gas
bumi. Pada tahun 2010 sebesar 102%. Realisasi penerimaan migas mencapai Rp 219,2 triliun,
sedangkan target pada APBN-P 2010 sebesar Rp 215 triliun. Penerimaan migas itu terdiri dari
PPh migas Rp 58,9 triliun (106% dari target APBN-P 55,38 triliun), PNBP SDA migas Rp
152,05 triliun (100,2% dari target APBN-P Rp 151,78 triliun) dan PNBP lainnya Rp 8 triliun
(101% dari target APBN-P Rp 7,9 triliun).
Makalah ini akan membahas bagaimana pengaruh minyak bumi dalam kontribusi
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Dengan mengkaji pertumbuhan, persebaran, dan
cadangan minyak bumi maka akan terlihat seberapa besar kontribusi minyak bumi dalam
perekonomian.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana persebaran minyak bumi di Indonesia?
2. Bagaimana perkembangan sumber daya minyak bumi di Indonesia?
3. Faktor apa yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan perkembangan sumber daya
minyak bumi di Indonesia?
4. Bagaimana kontribusi minyak bumi di Indonesia bagi kesejahteraan masyarakat
Indonesia?
5. Strategi dan kebijakan apa yang harus diterapkan dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Indonesia sehubungan dengan sumber daya minyak bumi?

TUJUAN
Tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Mengetahui sejauh mana persebaran minyak bumi di Indonesia.
2. Mengetahui perkembangan sumber daya minyak bumi di Indonesia.
3. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan
perkembangan sumber daya minyak bumi di Indonesia.
4. Mengetahui bagaimana kontribusi minyak bumi di Indonesia bagi kesejahteraan
masyarakat Indonesia.
5. Mengetahui strategi dan kebijakan apa yang harus diterapkan dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Indonesia sehubungan dengan sumber daya minyak bumi.

KAJIAN PUSTAKA


























BAB III
PEMBAHASAN
3.1. persebaran minyak bumi di Indonesia
Minyak bumi adalah sumber penting di masa sekarang. Di Indonesia ada sekitar 22 sumber yang
menghasilkan minyak bumi terbesar antara lain:
1. Sumatera
Wilayah Sumatra merupakan cekungan terbesar di Indonesia karena 78% produksi minyak
mentah di Indonesia berasal dari wolayah sumatera. Ada sekitar 12 cekungan di sumatera bagian
utara yang menghasilkan minyak bumi, antara lain rantau. Sumatera bagian tengah 11 cekungan
antara lain pulau natuna dan wilayah sumatera bagian selatan ada 23 cekungan.
2. Jawa
Di pulau jawa bagian barat, potensi minyak bumi terdapat di lepas pantai bagian barat laut jawa
dan cekungan Sunda. Pulau jawa bagian barat potensi minyak bumi terdapat di cekungan
Cepu,Pekalongan,Rembang, dan pantai selatan banyumas. Dan di pulau jawa bagian timur
terletak antara lain di delta sungai brantas
3. Kalimantan
Potensi minyak bumi tersebar di wilayah Kalimantan bagian barat, tengah, timur, dan selatan.
Pada bagian barat dan tengah terdapat di cekungan sedimen tersier Ketungau dan Melawi.
Kalimantan bagian timur di ataka,serang,melahin,dll. Dan Kalimantan bagian selatan terletak di
cekungan sedimen tersier barito.
4. Sulawesi
Tersebar di wilayah Sulawesi selatan , tenggara dan selat Makassar. Di Sulawesi selatan terdapat
di Subaru. Sulawesi bagian tengah terdapat di Wowoni dan Buton sedangkan di selat Makassar
terdapat di tanjung aru,popodi,dongala.
5. Maluku dan Nusa Tenggara
Di Nusa Tenggara terdapat di laut Sewu sedangkan di Maluku terdapat di Pulau Seam dengan
pusatnya antara lain di Bula, laut Arafuru.
6. Papua
Terdapat di Salawati ( sorong,babo,klamono,kasim,tamulaai,sabaku,dan Berau) dan Bintuni.
Berikut peta persebaran peta persebaran cadangan minyak bumi di
Cekungan Sedimen di Indonesia indonesia






3.2. perkembangan sumber daya minyak bumi di Indonesia
Berdasarkan pasal 33 UUD 1945 : Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh Negara dan digunakan sebesar besar untuk kemakmuran rakyat maka hak
untuk mengelola industry perminyakan jatuh ke tangan pemerintah.

Saat ini dunia sedang mengalami Krisis Energi, sebuah istilah untuk menyatakan tingginya
harga minyak mentah dan komoditi energi lainnya disebabkan oleh tidak imbangnya antara
permintaan dengan penawaran. Hal ini menyebabkan harga minyak mentah menjadi melambung
di pasar Internasional dan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi melonjak tinggi di Indonesia
yang berdampak pada harga kebutuhan pokok menjadi tinggi.

Jika di cermati dari segi pemanfaatan bahan bakar nasional, di Indonesia dominasi masih
dipegang oleh minyak bumi, yaitu sekitar 52,50%, diikuti batu bara 21,52% dan gas bumi
19,04%. Sisanya dihasilkan oleh energi lain, seperti misalnya air dan panas bumi.

Jika merunut laporan Energy Information Administration, Indonesia termasuk salah satu
penghasil gas bumi yang cukup potensial.

Cadangan Gas Bumi Terbesar di Dunia

Peringkat Negara Proved Reserve*
1 Rusia 1.680
2 Iran 971
3 Qatar 911
4 Arab Saudi 241
5 United Arab Emirates 214
6 Amerika Serikat 193
7 Nigeria 185
8 Aljazair 161
9 Venezuela 151
10 Irak 112
11 Indonesia 98
12 Norwegia 84
13 Malaysia 75
14 Turkmenistan 71
15 Uzbekistan 66
16 Kazakhstan 65
17 Belanda 62
18 Mesir 59
19 Kanada 57
20 Kuwait 56
Sumber : Federal Government of United States, EIA, Exxon, BP, Wikipedia, 2008.


Daftar Ladang Gas Terbesar di Dunia

Peringkat Daerah Negara (*10
9
m
3
)
1 Asalouyeh, South Pars Gas Field Iran 10.000 15.000
2 Urengoy gas fields, Artic Russia 10.000
3 Shtokman field Russia 3.200
4 Karachaganak field, Kazakhstan 1.800
5 Slochteren Netherlands 1.500
6 Troll, North Sea Norway 1.325
7 Greater Gordon Australia 1.100
8 Shah Deniz gas field Azerbaijan 800
9 Tangguh gas field, West Papua Indonesia 500
10 Sakhalin-l Russia 485
11 Ormen Lange Norway 400
12 Jonah Field, Wyoming United States 300
13 Snohvit, Barents Sea Norway 140
14 Barnett Shale, Texas United States 60 900
Sumber : Federal Government of United States, EIA, Exxon, BP, Wikipedia, 2008

Konon, sumber energi gas bumi nasional mencapai 97,8 juta kubik. Dengan proved reserve
hingga kisaran 185 triliun cu ft., maka masih tersedia gas alam hingga 60 tahun s/d 70 tahun ke
depan dengan catatan tingkat produksi pada kisaran 2,75 triliun cu ft./tahun. Sehingga tidaklah
mengherankan pemerintah begitu ingin melakukan konversi dari minyak tanah ke gas, inilah
alasannya. Selain untuk bahan bakar pembangkit listrik juga untuk keperluan bahan baku industri
petrokimia.

Pada acara pembukaan Konvensi Tahunan IPA ke 32 tahun 2008 di Plenary Hall, Jakarta
Convention Centre pada hari Selasa 27 Mei 2008, dilakukan penandatanganan 6 (enam) kontrak
jual-beli gas bumi domestik. Total nilai kontrak mencapai USD578 juta. Penandatanganan
dilakukan oleh Kepala BP Migas R. Prijono dengan para pimpinan perusahaan produsen,
penjual, dan pembeli gas bumi untuk keperluan domestik.

Mencermati perkembangan kontrak-transaksi gas nasional memang menunjukkan
kecenderungan positif. Produksi Gas Pertamina pun, boleh dibilang terus meningkat selaras
dengan permintaan yang terus meroket.

Produksi Gas Pertamina

Tahun Produksi** Non-EP Total
2005 908 115 1.023
2006 951 116 1.068
2007 940 134 1.074
2008 (target) 1.005 148 1.153
* dalam juta metrik kaki kubik/hari ** Pertamina Eksplotasi & Pengolahan (EP)
Sumber : Pertamina, Mei 2008
Produksi dan Konsumsi Gas Bumi 2000 2007

Tahun Produksi Pemanfaatan
2007 2,783,168,532 2,693,873,266
2006 2,947,048,632 2,825,760,987
2005 2,984,150,215 2,766,062,673
2004 3,029,904,958 2,888,863,199
2003 3,136,000,115 2,973,792,996
2002 2,993,121,530 2,823,492,031
2001 2,803,231,545 2,636,278,069
2000 2,895,578,543 2,722,779,865
Sedangkan pada tahun 2000, Indonesia memproduksi minyak bumi rata rata sebesar 1.4 juta
barrel per hari. Sedangkan cadangan minyak pasti di Indonesia 0.5 % dari cadangan dunia,
dimana sebagian besar berada di Jawa bagian barat laut, Kalimantan Timur, Natuna dan Papua.

Minyak bumi di Indonesia sebagian besar termasuk jenis medium dan berkadar belerang rendah,
salah satunya yang terbaik adalah minyak bumi dari Minas atau Light Sumatera Crude (LSC)
yang mempunyai kadar belerang 0.06 0.10 % berat dan API gravity 34.5.
Produksi minyak bumi semakin tahun semakin menurun. Hal tersebut membuktikan
bahwa adanya eksploitasi yang besar. menurunnya tingkat produksi ini akan mempengaruhi
beberapa sektor ekonomi, baik mikro dan makro. Jika kondisi ini terus menerus terjadi, maka
perekonomian semakin menurun karena kontribusi minyak bumi pada perekonomian menurun.

3.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan perkembangan
sumber daya minyak bumi di Indonesia
a. Penurunan pertumbuhan minyak bumi
Argumen yang dilakukan pemerintah dan kalangan pendukung kenaikan BBM sebagai berikut:
1. Perbedaan harga jual domestik dengan harga luar negeri yang sangat timpang akibat
peningkatan harga minyak bumi yang dewasa ini telah mencapai US$ 50 per barrel, jauh di
atas harga minyak bumi yang ditetapkan dalam asumsi harga minyak dalam APBN 2005
sebesar US$ 24 per barrel. Perbedaan harga ini menimbulkan kemudian pembengkakan
subsidi.
2. Penyesuaian harga BBM telah dilakukan oleh hampir semua negara di dunia termasuk
negara-negara yang berpendapatan lebih rendah dari Indonesia seperti India, Bangladesh
atau negara-negara di Afrika. Bahkan di Timor Timur yang merupakan salah satu negara
termiskin di dunia harga domestik BBM jauh di atas harga BBM di Indonesia
3. Harga domestik yang terlalu rendah telah mendorong pertumbuhan tingkat konsumsi yang
sangat tinggi. Sepanjang tahun 2004 lalu pertumbuhan BBM antara 5 % per
tahun.Sementara produksi minyak mentah Indonesia terus mengalami penurunan. Selain itu
perbedaan harga domestik dan international yang cukup tinggi mendorong terjadinya
penyelundupan
4. Alasan lain yang menjadi dasar Subsidi BBM lebih banyak dinikmati oleh kelompok 40%
kelompok teratas temasuk minyak tanah
5. Penyesuaian harga BBM memungkinkan pemerintah akan mengalokasikan lebih banyak
program penanggulangan kemiskinan, pembangunan pedesaan baik yang bersifat investasi
jangka panjang (pendidikan dan kesehatan) maupun pengurangan biaya transaksi
(infrastruktur pedesaan) dan pengurangan beban keluarga miskin dalam jangka pendek
6. Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk, sehingga konsumsi minyak bumi semakin
besar
b. Peningkatan minyak bumi
1. Banyaknya fosil yang terpendam, karena di Indonesia terdapat sumber daya alam yang
sangat besar misalnya:
a. Daerah daratan yaitu adanya hutan menghasilkan hewan dan tumbuhan-tumbuhan. Dari
hewan dan tumbuhan itu jika mati akan menumpuk atau terpendam sehingga menyebabkan
adanya sumber daya alam minyak bumi.
b. Dunia laut banyak sekali biota laut salah satunya yaitu ikan, jika ikan itu terseret ombak
maka dia kan muncul di daerah daratan dan mati mengendap. Seterusnya akan seperti itu jika
pengendapan itu berlansung lama dan menumpuk maka bisa menghasilkan sumber daya
minyak bumi.

3.4. Kontribusi minyak bumi di Indonesia bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia
Energi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan bagi tercapainya sasaran
kesejahteraan rakyat salah satunya pada pembangunan. Peranan energi untuk pembangunan di Indonesia
mencakup dua hal yaitu sebagai sumber dana pembangunan (penerimaan pemerintah) yang berasal dari
devisa (ekspor) dan yang utama untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri yang dibutuhkan dalam
pembangunan.
a. Peranan energi sebagai sumber penerimaan negara
Penerimaan negara dari sektor minyak dan gas bumi (penerimaan migas), memberikan
sumbangan yang cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Walaupun peranan minyak dan gas bumi
dalam penerimaan negara relatif semakin menurun, namun dalam jangka waktu lima tahun terakhir
(1996/97-1999/2000) rata-rata penerimaan minyak dan gas bumi dibandingkan dengan jumlah
penerimaan dalam negeri masih mencakup yaitu sekitar 30%.
Penerimaan minyak dan gas bumi dipengaruhi oleh besarnya tingkat produksi minyak mentah dan
kondesat, volume ekspor LNG dan LPG, harga minyak mentah dan biaya produksi. Unsur lain yang juga
penting dan mempengaruhi besarnya penerimaan minyak dan gas adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika Serikat. Selain sebagai sumber penerimaan negara, minyak dan gas bumi juga berperan sebagai
sumber penerimaan devisa.
b. Peranan energi untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri.
Dalam hal ini terlihat bahwa hubungan perekonomian dengan energi sedemikian kuat,
peningkatan kegiatan ekonomi biasanya diikuti dengan meningkatnya konsumsi energy.Di Indonesia
tercermin dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebesar 7% per tahun mengakibatkan pertumbuhan
konsumsi energi meningkat sebesar 10%. Hubungan tersebut disebut dengan elastisitas energi terhadap
kegiatan energi, atau dapat didefenisikan sebagai perubahan pertumbuhan konsumsi energi sebagai akibat
perubahan pertumbuhan konsumsi energi sebagai akibat perubahan kegiatan ekonomi.
1. Listrik sebagai Sumber Daya Energi
Tenaga listrik merupakan sarana produksi maupun sarana kehidupan sehari-hari yang memegang
peranan penting dalam upaya mencapai sasaran pembangunan. Sebagai sarana produksi, tersedianya
tenaga listrik dalam jumlah dan mutu pelayanan yang baik serta harga yang terjangkau merupakan
penggerak utama dan sangat mendorong laju pembangunan di berbagai sektor lain. Pembangunan di
berbagai sektor ini sangat penting bagi tercapainya tujuan pembangunan seperti menciptakan lapangan
kerja, meningkatkan pendapapatan nasional, mengubah struktur ekonomi, yang pada gilirannya akan
meningkatkan permintaan tenaga listrik. Di samping itu, tersedianya tenaga listrik yang meratadan
dipergunakan secara luas untuk keperluan sehari-hari akan dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh
lapisan masyarakat.
Minyak bumi, gas bumi dan batu bara merupakan sumber daya energi yang dapat dimanfaatkan
untuk memproduksi listrik. Pemanfaatan minyak bumi, gas bumi dan batu bara sebagai pemasok untuk
memproduksi listrik di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Keterbatasan cadangan
minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri menyebabkan pemerintah mengambil
kebijaksanaan untuk melakukan diversifikasi energi untuk sektor Pembangkit Listrik Negara (PLN)
bentuk diversifikasi ini telah dapat dirasakan dengan berdirinya pusat-pusat pembangkit listrik tenaga air,
tenaga gas, maupun panas bumi.
Sebagai salah satu bentuk energi yang sudah siap dipergunakan oleh konsumen, tenaga listrik
merupakan salah satu faktor yang menentukan untuk mencapai sasaran pembangunan, sehingga perlu
diusahakan serasi, selaras, dan serempak dengan tahap pembangunan nasional.Hal ini berarti bahwa
sasaran pembangunan ketenagalistrikan harus selalu menunjang setiap tahap pembangunan nasional baik
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun dalam mendorong peningkatan ekonomi.
3.5. Strategi dan Kebijakan Nasional yang diterapkan dalam meningkatkan perekonomian
Indonesia sehubungan dengan sumber daya minyak bumi
Kebijakan penentuan harga energi di Indonesia tidak dilakukan melalui mekanisme pasar
melainkan ditetapkan secara administrasi oleh pemerintah. Dalam penentuan harga energi ada empat hal
yang harus dipertimbangkan yaitu :
a. Tujuan efisiensi ekonomi : untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dengan harga
serendah rendahnya dan memelihara cadangan minyak untuk keperluan ekspor, khususnya
dengan mendorong pasar domestik untuk mensubstitusikan konsumsinya dengan alternatif bahan
bakar lain yang persediaannya lebih melimpah (gas dan batubara) atau sumber energi yang
nontradable seperti tenaga air (hydropower) dan panas bumi (geothermal).
b. Tujuan mobilisasi dana : dengan memaksimumkan pendapatan ekspor dan pendapatan anggaran
pemerintah dari ekspor sumber energi yang tradable seperti migas dan batubar yang
memungkinkan produsen untuk menutupi biaya ekonominya dan memperoleh sumber dana untuk
membiayai pertumbuhan dan pembangunan.
c. Tujuan sosial (pemerataan) : mendorong pemerataan melalui perluasan akses bagi kebutuhan
pokok yang bergantung pada energi seperti penerangan, memasak, dan transportasi umum.
d. Tujuan kelestarian lingkungan : mendorong agar pencemaran lingkungan seminum mungkin
sebagai dampak pembakaran sumber sumber energi.
Berikut merupakan strategi dalam menjaga sumberdaya minyak bumi:
Pengembangan Energi Alternatif
Indonesia sesungguhnya memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam jumlah besar.
Beberapa diantaranya bisa segera diterapkan di tanah air, seperti: bioethanol sebagai pengganti bensin,
biodiesel untuk pengganti solar, tenaga panas bumi, mikrohidro, tenaga surya, tenaga angin, bahkan
sampah/limbah pun bisa digunakan untuk membangkitkan listrik. Hampir semua sumber energi tersebut
sudah dicoba diterapkan dalam skala kecil di tanah air. Momentum krisis BBM saat ini merupakan waktu
yang tepat untuk menata dan menerapkan dengan serius berbagai potensi tersebut.
Kebijakan penghapusan subsidi BBM pada tahun 2005 merupakan momentum yang tepat bagi
pemerintah untuk mengembangkan batubara sebagai energi alternatif yang prospeknya cukup
menjanjikan. baik dilihat dari cadangan yang melimpah maupun dari harga yang relatif lebih murah
dibanding BBM. Sebagai contoh bila digunakan di sektor listrik, batubara lebih murah dibanding BBM.
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang menggunakan solar, harga listrik mencapai Rp 500
per KWh. Sementara menggunakan batubara biayanya hanya sekitar Rp 50 per KWh. Jadi bisa
menghemat biaya kurang lebih Rp 30 milyar per tahun.
Mengganti BBM dengan batubara atau gas bumi memang terkesan hanya sebagai solusi jangka
pendek karena memang sama-sama energi tidak terbarukan (non renewable energy), namun hal ini akan
menjadi jembatan penting untuk pengembangan energi alternatif lain yang dapat diperbaharui (renewable
energy).

KESIMPULAN



Potensi gas yang masih begitu hebat, sebaiknya dikelola secara bijaksana, jangan sampai sumber
daya alam semacam itu lebih dinikmati oleh bangsa lain, sementara kesejahteraan rakyat seolah-
olah terpinggirkan.



DAFTAR PUSTAKA
http://www.iatmi-smui.org/news/141-isiot-potensi-minyak-bumi-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai