BAB I
GEOLOGI
I.1. Kejadian
Kaolin diambil
dari
nama
sebuah
gunung
di
dekat Jauchau
Fa,Cina,
yaitu kauling yang berarti pegunungan tinggi. Istilah kauling ini telah muncul sejak
beberapa abad yang lampau dan diambil oleh masyarakat Cina untuk tanah lempung
yang dimanfaatan untuk membuat guci atau patung porselen, keramik, peralatan rumah
tangga khususnya peralatan makan dan minum (seperti piring, teko, cangkir, dll.).
Kaolin termasuk kelompok mineral lempung dengan kandungan besi rendah. Pada
umumnya berwarna putih atau agak keputih-putihan. Kaolin mempunyai komposisi
hidrous alumunium silikat (2H2O.Al2O3.2SiO2), dan beberapa material penyerta.
Secara geologi, mula jadi kaolin karena proses pelapukan dan alterasi hidro-thermal
pada batuan beku felspatik. Mineral-mineral potash alumunium silika dan feldspar
diubah menjadi kaolin. Proses kaolinisasi berlangsung pada kondisi tertentu, sehingga
elemen-elemen selain silika, alumunium, oksigen dan hidrogen akan mengalami
pertukaran seperti terlihat pada persamaan reaksi sebagai berikut : 2KAlSi 3O8 +
2H2O Al2(OH)4(SiO5) + K2O + 4SiO2 (Kaolinit Felspar). Proses pelapukan terjadi
pada atau dekat dengan permukaan tanah yang sebagian besar terjadi pada batuan beku.
Sementara proses alterasi hidrothermal terjadi karena larutan hidrothermal mengalir
melalui rekahan, patahan, dan daerah permeabel lainnya sambil mengubah batuan
gamping menjadi endapan kaolin.
Endapan kaolin terdiri dari dua macam, yaitu residual dan sedimen. Di Indonesia,
endapan kaolin residual yang merupakan hasil alterasi hidrothermal pada batuan granit
terdapat dalam jumlah yang besar di Propinsi Bangka dan Belitung.
I. 2. Mineralogi
Mineral yang tergabung dalam kelompok kaolin adalah mineralkaolinit, nakrit, dikrit
dan halloysit. Di antara mineral-mineral tersebut, kaolinit merupakan mineral utama,
sedangkan halloysit (Al2(OH)4SiO52H2O) memiliki kandungan air lebih besar seringkali
membentuk endapan tersendiri. Biasanya dalam endapan kaolin yang ekonomis, tidak
ditemukan mineral nakrit dan dikrit.
Sifat fisik mineral kaolinit antara lain berwarna putih, agak keputihan, kekerasan 2-2,5
skala mohs, berat jenis 2,60 - 2,63, plastis, pH bervariasi, daya hantar panas dan listrik
yang rendah.
I.3. Potensi Cadangan
Potensi kaolin di Indonesia sekitar 66,21 juta ton yang terdiri dari 12,95 juta ton
cadangan terbukti, 26,57 juta ton cadangan terunjuk dan 26,70 juta ton cadangan tereka.
Potensi cadangan tersebut tersebar di beberapa daerah, seperti Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Bangka dan Belitung dengan mutu cukup baik terutama untuk
digunakan sebagai bahan baku keramik dan pengisi (filler). Daerah lainnya terdapat di
Sumatera, Jawa dan Sulawesi Utara.
BAB II
PENAMBANGAN DAN PRODUKSI
II.1. Eksplorasi
Metoda eksplorasi dilakukan untuk mengetahui jumlah cadangan dan kualitas
endapan kaolin didasarkan pada kondisi daerah atau lokasi endapan kaolin berada.
Beberapa metoda eksplorasi yang dapat digunakan, di antaranya adalah dengan cara
pemboran (bor tangan atau bor mesin) dan atau dengan pembuatan sumur uji.
Eskplorasi dengan cara pemboran (bor tangan atau mesin) dilakukan dengan alat bor
yang
dilengkapi
conto).
Metoda
eksplorasi
yang
menggunakan sumur uji dilakukan dengan pola empat persegi panjang atau berbentuk
bujur sangkar dengan jarak dari satu sumur 25 - 50 meter.
II. 2. Area Penambangan
Dengan diperluasnya
SIPD,
luas
area
ijin
penambangan PT.
Asia
Kaolinraya seluruhnya menjadi sekitar 200 Ha. Survey dari Dinas Pertambangan
menunjukkan bahwa Kandungan Kaolin(China Clay) yang tersedia dalam area tersebut
cukup melimpah, dan kualitaskaolinnya relatif lebih baik jika dibandingkan dengan
Kaolin(China Clay) yang berasal dari penambangan di daerah lainnya di luar pulau
Belitung, Indonesia. Dengan hitungan yang konservatif, dan berdasarkan tingkat
produksi saat ini, luas area penambangan ini cukup untuk menghasilkan Kaolin(China
Clay) selama lebih dari 50 tahun.
II.3. Penambangan
Endapan kaolin dapat ditambang dengan dua cara, yaitu tambang terbuka (open pit
mining) atau dengan tambang semprot (hydraulicking). Sama halnya dengan eksplorasi,
penerapan metoda penambangan kaolin didasarkan kepada kondisi endapan.
Pengupasan tanah penutup pada tambang terbuka dapat dilakukan dengan menggunakan
alat sederhana secara manual atau menggunakan alat mekanis, seperti bulldozer, scraper,
dan
lain-lain.
Selanjutnya,
lapisan
kaolin
digali
dengan
dengan persyaratan ketat, misal untuk bahan pengisi (filler) atau pelapis (coating)
pengolahan dilakukan secara khusus pula.
II.5. Produksi dan Pemasaran
Saat ini PT Asia Kaolinraya memperkerjakan hampir 200 orang pegawai dimana
sekitar 190 orang pegawai bekerja di pabrik (24 jam sehari dalam 3 shift), dan sisanya
10 orang bekerja di kantor korespondensi Jakarta, Indonesia. Total kapasitas
produksi adalah 3,000 ton per bulan dalam bentuk tepung (mesh 325 dan mesh 200),
disamping Kaolin(China Clay) dalam bentuk cake (gumpal) sekitar 1,000 ton. Sekitar
40% dari produksi tersebut dipakai untuk memenuhi pasar ekspor, sedangkan sisanya
60% untuk pasar dalam negeri.
Pasar ekspor terdiri dari Thailand, Korea, Taiwan, China, Vietnam, India, Jepang,
Malaysia dan juga Filipina. Sedangkan untuk pasar dalam negeri, produk Kaolin(China
Clay) dari PT. Asia Kaolinraya diserap oleh perusahaan perusahaan besar berskala
international, antara lain seperti pabrik Kertas Indonesia (Pakerin, Surabaya, Indonesia),
pabrik keramik American Standard, dan pabrik cat ICI Paints.
II.5.1. Proses Produksi
Proses produksi untuk mendapatkan Kaolin(China Clay) baik tepung maupun cake
sangatlah sederhana, dalam arti kata bahwa tidak memerlukan teknologi dan mesin
produksi yang canggih. Satu satunya bahan yang diperlukan untuk produksi hanyalah
air, tidak ada lagi tambahan bahan lainnya seperti bahan kimia dan sebagainya.Mula
mula lapisan atas tanah dikupas antara 1 s/d 2 dua meter. Setelah itu, lapisan tanah
tersebut disemprot dengan air sehingga menghasilkan cairan yang sudah mengandung
Kaolin(China Clay) lihat gambar di bawah.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, Cake atau Kaolin(China Clay) gumpal ini
merupakan salah satu produk jadi, selain dari Kaolin(China Clay) dalam bentuk tepung.
Jadi, Cake ini dapat langsung dijual kepada pelanggan yang memang membutuhkan
Kaolin(China Clay) gumpal sebagai salah satu bahan dasar produksinya, atau dapat juga
diproses lebih lanjut menjadi Kaolin(China Clay) tepung.
Jika ingin diproses lebih lanjut untuk menjadikannya Kaolin(China Clay) tepung,
Kaolin(China Clay) gumpal ini dimasukkan kedalam oven. Dalam oven ini, gumpalan
Kaolin(China Clay) dipanasi,
Gambar II.7. Kaolin(China Clay) tepung dalam kemasan @ 40 Kg dan kemasan @ 800
kg
BAB III
APLIKASI DAN PROSPEK
III.1. Aplikasi
Kaolin(China Clay) banyak dipakai dalam berbagai industri, baik sebagai bahan baku
utama maupun sebagai bahan pembantu. Hal ini karena adanya sifat-sifat Kaolin(China
Clay) seperti kehalusan, kekuatan, warna, daya pengantar listrik/panas yang rendah,
serta sifat lainnya.
Dalam banyak industri, Kaolin(China Clay) dapat berfungsi sebagai pelapis (coater),
pengisi (filler), barang-barang tahan api dan isolatir. Spesifikasi dari produk
Kaolin(China Clay) kami kebanyakan dapat diterima untuk aplikasi tersebut.
Penggunaan Kaolin(China Clay) yang utama adalah dalam industri-industri :
- Kertas
- Keramik
- Cat
- Karet/ban
- Plastik
- Semen
- Pestisida
- Pupuk/fertilizer
- Absorbent
- Kosmetik
- Pasta gigi
- Detergent
- Tekstil dan lain-lain
1. Penggunaan Kaolin(China Clay) dalam industri kertas
Pada industri kertas, Kaolin(China Clay) berfungsi sebagai pengisi dan pelapis. Sebagai
pengisi Kaolin(China Clay) berfungsi untuk mengisi pori-pori kertas dan sebagai pelapis
Kaolin(China Clay) berfungsi melapis permukaan kertas sehingga halus, cerah tidak
tembus cahaya dan dapat dicetak.
2. Penggunaan Kaolin(China Clay) dalam industri keramik
Pada industri keramik, Kaolin(China Clay) antara lain digunakan untuk membuat "white
ware" (barang-barang berwarna putih), "wall tile" (ubin dinding), "insulatir" (alat
pelekat),refraktori, "face brick" (bila memerlukan warna putih).
Klasifikasi Kaolin(China Clay) untuk keramik ada empat
kelas,
yaitu
-kelas porselin
-kelas saniter
-kelas gerabah halus padat ( stone - ware )
-kelas gerabah halus tidak padat ( earth - ware )
Tes terhadap Kaolin(China Clay) ini meliputi "modulus of ruptare" (MOR), "casting
rate", "pyrometric core equivalent" (PCE), warna hasil perubahan dan penyusutannya.
Sebagai syarat umum, Kaolin(China Clay) harus mengandung mineral kaolinit paling
sedikit 80%).
3. Penggunaan Kaolin(China Clay) dalam industri karet
Pada industri karet, Kaolin(China Clay) digunakan sebagai campuran latek, yang
dimaksudkan untuk memperbaiki sifat-sifatnya antara lain : kekuatan, ketahanan
terhadap abrasi kekakuannya.
4. Penggunaan Kaolin(China Clay) dalam industri cat
Penggunaan Kaolin(China Clay) dalam industri cat, antara lain dikarenakan
Kaolin(China Clay) mempunyai sifat yang tidak mudah reaktif, dapat berfungsi sebagai
lapisan penutup yang mempunyai kekuatan tinggi.
Warna Kaolin(China Clay) yang putih akan memudahkan untuk merubah warna seperti
apa yang diinginkan, sehingga mengurangi jumlah bahan-bahan pewarna. Mempunyai
suspensi yang baik, juga mempunyai variasi ukuran butir yang besar, yang akan dapat
dipergunakan dalam berbagai industri cat.
5. Penggunaan Kaolin(China Clay) dalam industri pestisida
Penggunaan Kaolin(China Clay) dalam industri pestisida mempunyai spesifikasi
- Ukiran butir : kurang dari 2 mikron, 87 - 92 %
- Sisa saringan : 200 mesh, minimum 99,5 - 100 %
- 325 mesh, minimum 99,0 - 99,7 %
oleh
kelebihan
dari
sisi
pemasokkan.
Salah
satu
penyebab
ketidakseimbangan tersebut adalah resesi ekonomi nasional yang berdampak pada sektor
properti/ perumahan dan industri pemasok bahan baku sektor properti perumahan.
Pengaruh itu berakibat pemasaran kaolin menjadi sulit sehingga terjadi stok
Tabel 3.1. Perkembangan pemasokan dan Kebutuhan Kaolin Indonesia (ton)
Tah
Pemaso
Kebutu
un
kan
han
Produk
Konsu
si+
msi
199
impor
285.41
ekspor
258.72
0
199
4
331.89
7
264.45
1
199
5
406.71
7
272.57
2
199
8
665.40
1
260.15
3
199
7
620.54
9
277.49
4
199
8
843.39
1
378.58
5
199
2
444.36
5
319.88
6
199
8
1.170.5
6
277.64
7
199
75
669.82
3
167.72
8
199
8
482.08
9
251.99
meningkatkan kualitas kaolin hasil dalam negeri (domestik), sehingga mampu bersaing
baik di dalam maupun di luar negeri.
Peranan lembaga penelitian dan pengembangan seperti Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, sebaiknya terus ditingkatkan guna
membantu para pengusaha dalam peningkatan mutu kaolin di masa mendatang.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1. Kesimpulan
1. Kaolin merupakan mineral lempung yang terbentuk dari proses perlapukan dan
alterasi hydrothermal batuan feldspartik.
2. Penamabangan kaolin dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : Metode Tambang
Terbuka (Open Pit Mining) dan Metode Tambang Semprot (hydraulicking).
3.
Kaolin yang digunakan pada industri kertas, keramik, karet, cat dan pestisida
Sedangkan endapan Bijih Besi yang tersingkap di lereng selatan zona 1 ketebalannya
mencapai 1-4,5meter, dengan arah penyebaran N95 0E (relatif timur-barat). Sedangkan
endapan lain yang dijumpai di permukaan diperkirakan sebagai bongkah-bongkah
hasil pelengseran dari urat bijih yang tersingkap di permukaan. Berdasarkan data
tersebut, maka cadangan endapan Bijih Besi pada wilayah eksplorasi mencapai
5.000.000ton.
Hasil pendugaan geomagnetic, dapat disimpulkan bahwa secara geologi terdapat 2
(dua) zona keterdapatan Bijih Besi, yaitu zona 1 dan zona 2 dengan keterangan
sebagai berikut:
Zona-1:
Zona-2:
Cadangan
Cadangan batubara PT. Asia Kaolin Raya dihitung berdasarkan rumus dengan
metode Cross Section Profilling, yaitu :
L1,2,..
VB
=
=
PxT
(L1 + L2) S x BJ
Keterangan
VB
L1
Bj
( L1 + L2 / 2 ) x j
Keterangan :
OB
Overburden ( Bcm )
L1
L2