Anda di halaman 1dari 17

OLEH

1. FRANSISKUS FERY BRIA MAN


2. STENLY TANIU

Ball clay atau lempung bola adalah


mineral yang terbentuk dari pelapukan
dan hasil transportasi air dari batuan
induk yang terdapat di daerah aliran yang
kemudian diekstrak endapannya.
Ball Clay merupakan tanah liat sedimen
kaolinitik yang berasal dari alam. Ball Clay
juga disebut sebagai tanah liat sekunder,
artinya material sedimen yang telah diangkut
oleh aliran air dari daerah di mana ball clay
dihasilkan. Lempung bola juga disebut sebagai
tanah liat plastik.

Lempung bola umumnya terdiri dari


tiga mineral dominan yaitu 20-80%
kaolinit, 10-25% mika, 6-65% kuarsa.
Ball clay tersusun dari mineral kaolinit
(AL2Si205(OH)4) yang bentuk kristalnya
tidak sempurna (40-60%). Ball clay juga
mengandung mineral karbonat (1-4%).
Komposisi kimiawi dari ball clay:
SiO2, Al2O3, Fe2O3, TiO2, CaO.

Lempung

bola

merupakan

deposit

(endapan) yang relatif langka karena


kombinasi faktor geologi yang dibutuhkan
untuk pembentukan dan pelestariannya
susah.

Ball clay umumnya bersifat sangat plastis


karena terdiri dari partikel sangat halus
mempunyai daya ikat yang sangat baik.

GEOLOGI

Cara terjadinya :
Ganesa mineral lempung secara umum :

1. Terjadi karena pengaruh pelapukan


Lempung terbentuk akibat proses pelapukan dari mineral
penyusun batuan yang dipengaruhi oleh iklim, jenis batuan,

relief muka bumi, tumbuh-tumbuhan yang berada diatas batu


tersebut. Faktor penyebab terbentuknya mineral lempung pada
proses ini ialah komposisi mineral batuan, komposisi kimia dan
daya larut air tanah. Pembentukan

mineral

lempung

oleh

pelapukan adalah akibat reaksi ion-ion hydrogen yang terdapat


dalam air tanah dengan mineral silikat.

2. Terjadi karena pengaruh hidrotermal


Proses ini berlangsung akibat adanya proses
injeksi larutan hidrotermal yang bersifat asam
merembes melalui celah-celah rakahan pada batuan
yang dilaluinya sehingga mengakibatkan terjadinya
reaksi antar larutan tersebut dengan batuan itu.
Pada saat reaksi berlangsung, komposisi larutan
hidrotermal tersebut menjadi berubah. Unsur-unsur
alkali akan dibawa kearah luar, sehingga selama
proses ini berlangsung akan terjadi daerah atau zona
yang berkembang dari asam ke basa dan pada
umumnya berbentuk melingkar sepanjang rekahan
dimana larutan itu menginjeksi.

3. Terjadi karena akibat devitrivikasi dari tufa gelas yang


diendapkan di dalam air (Lakustrin sampai neritik)
Pada proses ini lempung dapat terbentuk dari
mekanisme pengendapan debu vulkanik yang kaya akan
gelas mengalami devitrifikasi (Perubahan gelas vulkanik
menjadi mineral lempung) setelah diendapkan pada
lingkungan danau atau laut.

4. Terjadi karena proses pengendapan kimia dalam


suasana basa (alkali) dan sangat silikan.
Menurut Millot (1970), montmorilonit dapat
terbentuk tidak saja dari tufa melainkan juga dari endapan
sedimentasi dalam suasana basa (alkali) yang sangat
silikan.Mineral mineral yang terbentuksecara sedimen
yang tidak berasosiasi dengan tufa adalah attapulgit,
speolit dan montmorillonit.

GEOLOGI
Cara Terjadinya lempung bola :
Ball Clay terbentuk sebagai akibat
sedimentasi dalam lingkungan lakustrin
atau delta (muara sungai). Berasosiasi
dengan endapan pasir, lanau, dan
lignit/batubara yang tertransportasi oleh
air sungai dari batuan induk yang
mengalir dari daerah dataran tinggi
kemudian menetap di dataran rendah
untuk membentuk lapisan overlay tanah
liat/lempung bola.

POTENSINYA DI INDONESIA :
Secara umum, potensi ball clay di
Indonesia tersebar di :

Sumatera Barat, Sumatera Selatan,


Riau, Jawa Barat, Jawa Timur,
Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Utara dan Nusa
Tenggara Timur.

PERTAMBANGAN
EKSPLORASI :

Ball clay merupakan bahan galian


industri yang termasuk dalam sub

golongan B, dimana ball clay merupakan


bahan galian industri yang lunak yang

dapat dijumpai didekat permukaan bumi


atau agak dalam dari permukaan bumi.

Berdasarkan tempat kegiatan penambangan, Ball clay yang

dijumpai di permukaan bumi atau agak dalam dari permukaan


bumi maka cara penambangannya dilakukan dengan sistem

penambangan tambang terbuka kuari dan apabila ball clay


yang dijumpai jauh dari permukaan bumi maka sistem
penambangannya dilakukan dengan sistem penambangan
tambang bawah tanah yang dikenal dengan sistem gophering
atau membuat sumuran/lubang bukaan yang dapat dilakukan
dengan peralatan yang cukup sederhana ataupun dapat
dilakukan dengan peralatan mekanis.

Tambang

terbuka

Kuari

yang

dipergunakan untuk endapan-endapan


mineral-mineral industri
contohnya

Selatan),

di

Tonasa

Gresik

(Jawa

Indrarung (Sumatera Barat),

lempung
(Sulawesi

Timur),

Bagan alir kegiatan penambagan


dengan sistem kuari pada lempung bola.

PENGOLAHAN :

Ball clay yang berasal dari daerah penambangan yang


telah tercampur dengan mineral/bahan organik pengotor.
Maka, terlebih dahulu bahan galian ini dibersihkan dari
bahan organik pengotornya dengan hand sorting terutama
mineral yang berwarna (umumnya oksida besi). Kemudian

dilanjutkan dengan proses floatation untuk memisahkan


butiran yang lebih kasar atau dari pengotor zat organik,
sesudah terlebih dahulu dilakukan proses grinding. Dalam
proses floatation diperlukan air dalam jumlah yang
banyak dan ini dapat dilakukan dengan sistem

pengendapan dan sirkulasi.

KEGUNAAN

Di bidang Industri :
1. sebagai bahan pembuatan dinding
dan lantai keramik.
2. Sebagai tanah liat tahan api
3. Sebagai bahan baku industri genting,
porselen (keramik), bata tahan api,
karet.
4. Sebagai bahan pembuatan peralatan
makan.

Kegunaan ball clay di bidang


konstruksi :
1. Pada bidang konstruksi
keramik
2. Pada konstruksi isolator
porselen listrik
3. Pada konstruksi aplikasi non
keramik

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai