Anda di halaman 1dari 7

FLIP FLOP

Feni Wijayanti / 161810201034 / kelompok 3


Jurusan Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
Feniwijaya21@gmail.com

1. PENDAHULUAN
Semua rangkaian logika yang telah diuraikan adalah rangkaian logika
kombinasi yang keadaan keluarannya setiap saat hanya di tentukan oleh
kombinasi masukan yang di berikan. Setiap sistem digital mempunyai bagian
yang merupakan rangkaian kombinasi. System digital juga, pada umumnya di
pergunakan bagian rangkaian yang dapat mengingat keadaan keluarannya
sebelumnya dan keluarannya untuk suatu kombinasi masukan tertentu juga
tergantung atas keadaan keluaran nya sebelum masukan itu dikenakan. Bagian
rangkaian demikian disebut sebagai rangkaian berurut(sequential). Rangkaian
logika berurut juga pada umumnya memakai rangkaian logika kombinasi. Waktu
yang di butuhkan tersebut di namakan tundaan waktu (time delay) atau tundaan
perambatan (propagation delay) (Suryanto,2009).
Rangkaian Counter adalah rangkaian yang dapat berfungsi sebagai
penghitung angka secara cepat, baik itu penghitungan maju maupun mundur.
Penghitungan maju adalah hitungan yang di mulai dari angka yang kecil ke angka
yang lebih besar, sedangkan penghitungan mundur adalah hitungan yang
dilakukan dari angka yang besar ke angka yang kecil. Dalam penghitungan bisa
mecapai jumlah yang tidak terbatas tergantung dari rangkaian yang kita buat dan
juga kebutuha (Kleitz, 2002).
Counter dapat disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika
sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada
bagian masukan. Counter digunakan untuk berbagai operasi aritmatika, pembagi
frekuensi, penghitung jarak (odometer), penghitung kecepatan (spedometer), yang
pengembangannya digunakan luas dalam aplikasi perhitungan pada instrumen
ilmiah, kontrol industri, komputer, perlengkapan komunikasi, dan sebagainya.
Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian rupa
dengan menggunakan peta Karnough sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung
sesuai rancangan. Dalam perancangannya counter dapat tersusun atas semua jenis
flip-flop, tergantung karakteristik masing-masing flip-flop tersebut (Zuhal, 2004)
Prinsip kerja dari rangkaian flip flop dibandingkan dengan prinsip dari
kerja transistor sebagai saklar adalah sama, yaitu apabila rangkaiannya diberi
tegangan maka salah-satu dr kondisi transistornya menjadi hidup. Keadaan ini
pula memiliki ketergantungan kepada kapasitor yang memiliki ketinggian muatan
yang lebih jika dibandingkan dengan komponen lainnya. Bila lebih diperinci lagi,
sebuah kapasitor yang ketinggian muatannya lebih akan menyebabkan lepasnya
muatan listrik lebih dulu kemudian terjadi hubungan antara kaki transistor dengan
kapasitor yg kondisinya sedang on (Beshop, 2004).
Merubah memory yang ada pada flip flop, kita harus memberikan clock pd
masukan-nya. Rangkaian dasar yang berupa latch lah yang sebenarnya menjadi
penyusun flip flop. Jenis latch yang digunakan adalah memakai jenis latch – RS.
Jenis latch tersebut digunakan karena bisa dibentuk dari gerbang logic NOR dan
NAND. Berbeda dengan fungsi awalnya yang sangat tergantung dengan kondisi
tertentu. Keadaan ini juga tidak mengakibatkan berubahnya keluaran (Dwihono,
1996).
Beberapa penerapan yang penting dari flip-flop adalah flip-flop dapat
digunakan sebagai bagian dari rangkaian memori, untuk menghapus getaran
tombol, sebagai bangunan penghalang pada rangkaian sekuensial seperti counter
dan register, dan sebagai rangkaian penunda (delay). Lebih lengkapnya mengenai
aplikasi flip-flop sebagai debounce eliminator atau penghilang getaran adalah
sebagai berikut. Untuk pedoman interfacing ke sistem digital, biasanya tombol
dorong (push Buton key) digunakan. Tombol ini ketika ditekan beberapa saat, ma
terjadi buka dan tutupnya sakelar sebelum terjadinya pembacaan yang stabil.
Masalah ini disebut sebagai Key debounce. Masalah ini tidak diinginkan dan
harus dihindari (Godse, 2009).
Penggabungan master-slave dapat dibangun dari berbagai macam tipe flip-
flop. Gambar ditunjukkan salah satu cara untuk membuat master-slave JK flip-
flop. Rangkaian ini terdiri dari clocked JK flip-flop sebagai master dan clocked
SR flip-flop sebagai slave. Seperti master-slave SR, keluaran master flip-flop
menjadi masukan slave flip-flop. Sinyal pewaktu (clock) terhubung searah ke
master flip-flop, tetapi pewaktu juga terhubung melalui inverter ke slave flip-flop.
Bahkan informasi yang dibawa oleh masukan J dan K disalurkan ke keluaran
master flip-flop pada pulsa pewaktu positif dan informasi tersebut dijaga hingga
terjadi pulsa pewaktu negatif, sehingga informasi dibolehkan untuk melewati
keluaran slave flip-flop. Keluaran slave flip-flop terhubung sebagai input ketiga
dari master JK flip-flop (Godse, 2009).

Gambar 1.3 rangkaian master-slave JK flip-flop


(Sumber : Godse,2009)

Gambar 1.4 Bentuk gelombang masukan dan keluaran master-slave JK flip-flop


(Sumber : Godse, 2009)
Menurut Karris (2007), D (data) flip-flop merupakan sebuah modifikasi dari
synchronous (clocked) SR flip-flop sebelumnya yang dapat dibangun dengan
gerbang NAND maupun NOR.

Tabel 1.2 Tabel kebenaran D flip-flop dengan gerbang NAND


(Sumber : Karris, 2007)
Tabel kebenaran di atas menunjukkan bahwa keadaan Qn+1 adalah sama dengan
keadaan masukan D, dan dengan alasan ini D flip-flop sering disebut sebagai flip-
flop transfer data.
Tujuan dari praktikum dasar flip flop adalah agar praktikan dapat memahami
cara kerja dari flip-flop dan mengenal macam-macam flip-flop. Tujuan lainnya
agar dapat merangkai rangkaian R-S Flip flop dan Clocked R-S Flip flop.
Memahami prinsip kerja rangkaian R-S Flip flop dan Clocked R-S Flip flop.

2. METODE
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum Gerbang Logika adalah:
1. Project Board sebagai papan rangkaian yang digunakan untuk meletakkan
rangkaian elektronika dan menghubungkannya untuk sementara.
2. IC JK flip-flop sebagai komponen rangkaian
3. LED sebagai output keluaran yang akan diamati.
4. Baterai sebagai supply daya pada rangkaian.
5. Kabel Penghubung sebagai penghubung antar komponen rangkaian satu ke
rangkaian lainnya.

2.2 Desain Rangkaian


Desain rangkain yang digunakan dalam praktikum dasar flip-flop adalah :

Gambar 2.3 Rangkaian JK Flip-Flop


(Sumber : Zuhal, 2004)

a. Langkah Percobaan
Langkah percobaan yang harus dilakukan saat praktikum dasar Flip-Flop
adalah
1.2.1 Rangkaian JK Flip-Flop
1. JK Flip-Flop diset dan dilengkapi dengan signal clock. Table kebenaran
disiapkan.
2. Rangkaian JK direalisasikan dan table kebenaran dilengkapi.
3. IC JK Flip-Flop disiapkan, dan rangkaian sederhana dipersiapkan untuk
menguji salah satu gerbang JK dalam IC tersebut.
4. Rangkaian direalisasikan dan dilengkapi table kebenaran.
5. Hasil keluaran dinalisa.

b. Metode Analisis
i. Tabel Kebenaran
Tabel 2.1 JK Flip-flop

ii. Target Keberhasilan


Target keberhasilan yang harus dicapai adalah pada saat menguji tabel
kebenaran masing-masing IC harus sesuai dengan literature yaitu dalam keadaan
hidup atau mati. Rangkaian akan berjalan dengan baik jika LED dapat menyala
sesuai pada literatur . Target keberhasilan dari JK Flip-Flop sesuai dengan tabel
kebenaran dan literatur.
DAFTAR PUSTAKA

Beshop, Owen. 2004. Dasar-dasar Eletronika. Jakarta. Erlangga.


Dwihono. 1996. Rangkaian Elektronika Analog. Jakarta. Erlangga.
Godse, D.A. 2009. Digital Electronics (Digital Logic Design). India : Technical
Publications.
Karris, ST. 2007. Digital Circuit Analysis and Design Alt Simulink Modeling and
Introduction do CPLDs and FPGAs Second Edition. USA : Orchard
Publications.
Kleitz, William. 2002. Elektronika Digital. Jakarta. PT. Pustaka Media.
Suryanto,Y,.2009.Perancangan Sistem Digital. Erlangga. Jakarta.

Zuhal. 2004. Prinsip Dasar Elektroteknik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai