“FLIP FLOP”
Dosen Pengampu
I Nyoman Saputra Wahyu Wijaya, S.Kom., M.Cs.
SINGARAJA
2023/2024
RESUME MATERI SISTEM DIGITAL
“FLIP FLOP”
C) T Flip-flop
Flip-flop merupakan bentuk sederhana dari J-K Flip-flop. Kedua Input J dan K dihubungkan
sehingga sering disebut juga dengan Single J-K Flip-Flop. Berikut ini adalah diagram logika
T flip-flop :
D) J-K Flip-flop
J-K flip-flop adalah salah satu jenis rangkaian yang memiliki kelebihan tidak adanya kondisi
terlarang. Artinya, J-K flip-flop dapat beroperasi tanpa memperhatikan nilai input yang
diberikan. Cara kerjanya adalah saat input diberikan, harus ada sinyal clock yang hadir di
dalamnya. Keadaan ini akan mengakibatkan perubahan pada output dari rangkaian J-K flip-
flop.
E) CRS Flip-flop
CRS flip-flop adalah modifikasi dari R-S flip-flop yang dilengkapi dengan terminal
pulsa clock yang berfungsi mengatur kondisi Set dan Reset. Ketika pulsa clock
memiliki logika 0, perubahan pada input R-S tidak akan mempengaruhi perubahan
pada output Q dan Q not. Namun, jika pulsa clock memiliki logika 1, perubahan pada
input R-S dapat menyebabkan perubahan pada output Q dan Q not. Gambar sebagai
berikut :
3) Karakteristik Flip Flop
➢ Merupakan Peralatan Bistable
Flip-flop ini memiliki dua kondisi tetap, yaitu “0” dan “1”. Flip-flop dapat menyimpan
dan mengingat informasi dalam bentuk bit biner. Akibatnya, jika sinyal input mengatur
kondisi menjadi “1”, kondisi “1” tersebut akan tetap disimpan hingga ada sinyal input
baru yang mengubahnya menjadi “0”, atau sebaliknya, dari “0” menjadi “1”.
2) Pembagi Frekuensi
T Flip-Flop memiliki kemampuan khusus untuk memotong frekuensi clock input menjadi
separuh dari aslinya. Fitur ini sangat berharga dalam berbagai keadaan teknis. Salah satu
aplikasinya yang paling mencolok adalah dalam pembuatan generator clock, dimana
kecepatan clock perlu disesuaikan.
Selain itu, kemampuan ini juga relevan dalam konteks alat penghitung, yang memerlukan ritme
yang lebih lambat daripada frekuensi asli untuk operasi optimal. Oleh karena itu, dalam desain
sistem elektronika dan sirkuit, penggunaan T Flip-Flop bisa menjadi solusi efisien mengatur dan
mengontrol kecepatan proses.
3) Penghitung
Rangkaian flip flop dapat dikonfigurasi dalam seri untuk membuat penghitung biner yang
dapat menghitung ke atas atau ke bawah. Melalui konfigurasi ini, penghitung tersebut dapat
direkayasa untuk melakukan perhitungan naik maupun turun.
Dalam praktiknya, susunan seri dari flip-flop ini memungkinkan transformasi data digital
dalam bentuk hitungan biner dengan presisi. Mekanisme ini esensial dalam dunia
elektronika digital, di mana perhitungan biner menjadi pondasi dari banyak operasi.
4) Debouncing
Flip-flops digunakan untuk menghilangkan efek bouncing yang terjadi saat tombol ditekan
atau dilepaskan dalam rangkaian elektronik, memastikan bahwa hanya satu sinyal yang
diterima meskipun kontak fisik mungkin membuat beberapa kontak karena getaran.
5) Sinkronisasi Data
Fungsi rangkaian flip flop berikutnya adalah untuk sinkronisasi data. Khususnya jenis edge-
triggered, membantu dalam sinkronisasi sinyal input dengan clock sistem, memastikan
transfer data yang stabil dan aman.
Dalam operasi sistem digital, timing adalah segalanya. Oleh karena itu, memastikan bahwa
semua komponen berfungsi dalam harmoni dan sesuai dengan clock sistem adalah kritikal.
Disinilah flip-flop berperan, menjembatani kesenjangan antara data masukan dan clock
sistem.
5) Kesimpulan
Sebagai inti dari teknologi penyimpanan digital, rangkaian flip flop berfungsi sebagai elemen
dasar dalam penyimpanan dan transfer informasi biner. Keunikan dan fleksibilitas desainnya
memungkinkan flip-flop untuk digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari penghitung biner
hingga memori sementara.