Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH LOGIKA INFORMATIKA

Disusun oleh :
- ANANDA ABDUL MAJID 231011400258
- ANDIKA GALIH PANGESTU 231011400241
- AMR EMIRATE ABDURAHMAN 231011400226
- ANDIKA DAFFA 231011402403

PRODI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah logika informatika. Makalah ini membahas tentang gerbang flip-
flop, decoder, multiplexer dan demultiflexer. Dalam penulisan makalah ini, kami telah berusaha
semaksimal mungkin untuk mengumpulkan dan menyajikan informasi yang relevan dengan
topik yang dibahas. Kami juga telah berusaha menggunakan bahasa yang jelas dan mudah
dipahami.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan makalah ini di masa yang akan
datang. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Gerbang flip-flop, decoder, multiplexer, dan demultiplexer adalah sirkuit digital yang
penting dalam sistem elektronik digital. Gerbang flip-flop digunakan untuk menyimpan
data, decoder digunakan untuk memecahkan kode, multiplexer digunakan untuk memilih
data, dan demultiplexer digunakan untuk mendistribusikan data.

Keempat sirkuit digital tersebut telah mengalami perkembangan yang pesat sejak
penemuannya. Saat ini, keempat sirkuit digital tersebut dapat dibuat dengan
menggunakan berbagai teknologi, termasuk transistor bipolar, transistor mosfet, dan
sirkuit terintegrasi (IC).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian gerbang flip-flop ?
2. Apa pengertian gerbang decoder ?
3. Apa pengertian gerbang multiplexer ?
4. Apa pengertian gerbang demultiflexer?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami gerbang flip-flop.
2. Mengetahui dan memahami gerbang decoder.
3. Mengetahui dan memahami gerbang multiplexer.
4. Mengetahui dan memahami gerbang demultiflexer.

1.4 Metode penelitian


Metode penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan metode studi pustaka.
Data-data yang digunakan dalam makalah ini diperoleh dari berbagai sumber, seperti
buku, jurnal, dan artikel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian gerbang flip-flop
Flip-flop adalah sebuah elemen sirkuit digital yang dapat menyimpan satu bit
informasi secara resmi semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau
mengganti isi dari bit yang disimpan (1 bit = 1,25 x 10-10 GB). Ini adalah jenis memori
sirkuit yang digunakan dalam rangkaian digital untuk menyimpan keadaan logika
(0atau1). Flip-flop dapat dianggap sebagai elemen memori dasar dalam desain sirkuit
digital dan digunakan untuk menyimpan informasi sementara. Terdapat jenis-jenis
gerbang flip-flop diantaranya :
1. JK Flip-Flop (Master Slave JK Flip-Flop)

Kelebihan JK Flip-flop adalah tidak adanya kondisi terlarang atau yang berarti di
beri berapapun inputan asalkan terdapat clock maka akan terjadi perubahan pada
keluarannya / outputnya. berikut adalah symbol dan tabel kebenaran dari JK Flip-
Flop. Berikut adalah contoh implementasi JK Flip-Flop dalam kehidupan sehari-
hari:
1. Jam digital
JK Flip-Flop dapat digunakan untuk menyimpan nilai angka pada jam digital.
Misalnya, JK Flip-Flop dapat digunakan untuk menyimpan nilai menit, detik, atau
jam.
2. Sistem komputer
JK Flip-Flop dapat digunakan untuk menyimpan status pada sistem komputer.
Misalnya, JK Flip-Flop dapat digunakan untuk menyimpan status dari sebuah
proses, atau untuk menyimpan status dari sebuah perangkat keras.

2. RS Flip-Flop

RS FF ini adalah dasar dari semua Flip-flop yang memiliki 2 gerbang inputan /
masukan yaitu R dan S. R artinya “RESET” dan S artinya “SET”. Flip-flop
yang satu ini mempunyai 2 keluaran / outputyaitu Q dan Q`.

Bila S diberi logika 1 dan R diberi logika 0, maka output Q akan berada pada
logika 0 dan Q not pada logika 1. Bila R diberi logika 1 dan S diberi logika 0
maka keadaan output akan berubah menjadi Q berada pada logik 1 dan Q not
pada logika 0. Sifat paling penting dari Flip-Flop adalah bahwa sistem ini dapat
menempati salah satu dari dua keadaan stabil yaitu stabil I diperoleh saat Q =1
dan Q not = 0, stabil ke II diperoleh saat Q=0 dan Q not . Berikut adalah contoh
implementasi RS Flip-Flop dalam kehidupan sehari-hari:
1. Lampu
RS Flip-Flop dapat digunakan untuk mengendalikan lampu. Misalnya, RS Flip-
Flop dapat digunakan untuk menyalakan atau mematikan lampu secara otomatis
sesuai dengan waktu.
2. Motor
RS Flip-Flop dapat digunakan untuk mengendalikan motor. Misalnya, RS Flip-
Flop dapat digunakan untuk menggerakkan motor maju atau mundur.
3. D Flip-Flop

D Flip-flop merupakan salah satu jenis Flip-flop yang dibangun dengan


menggunakan Flip-flop RS. Perbedaan dengan Flip-flop RS terletak pada inputan
R, pada D Flip-flop inputan R terlebih dahulu diberi gerbang NOT. maka setiap
masukan ke D FF ini akan memberi keadaan yang berbeda pada input RS,
dengan demikian hanya terdapat 2 keadaan “SET” dan “RESET” S=0 dan R=1
atau S=1 dan R=0, jadi dapat disi. Berikut adalah gambar dari symbol dan data
sheet D Flip – flop. Berikut adalah contoh implementasi D Flip-Flop dalam
kehidupan sehari-hari:
1. Memori
D Flip-Flop dapat digunakan untuk menyimpan data pada memori. Misalnya, D
Flip-Flop dapat digunakan untuk menyimpan data pada memori komputer, atau
untuk menyimpan data pada memori ponsel.
2. Perangkat komunikasi
D Flip-Flop dapat digunakan untuk menyimpan data pada perangkat komunikasi.
Misalnya, D Flip-Flop dapat digunakan untuk menyimpan data pada modem, atau
untuk menyimpan data pada router.
4. CRS Flip-Flop

adalah clocked RS-FF yang dilengkapi dengan sebuah terminal pulsa clock. Pulsa
clock ini berfungsi mengatur keadaan Set dan Reset. Bila pulsa clock berlogik 0,
maka perubahan logik pada input R dan S tidak akan mengakibatkan perubahan
pada output Q dan Qnot. Akan tetapi apabila pulsa clock berlogik 1, maka
perubahan pada input R dan S dapat mengakibatkan perubahan pada output Q dan
Q not. Berikut adalah gambar dari Symbol dan Tabel kebenaran dari RS Flip –
flop. Berikut adalah contoh implementasi CRS Flip-Flop dalam kehidupan sehari-
hari:
1. Alarm
CRS Flip-Flop dapat digunakan untuk mengendalikan alarm. Misalnya, CRS
Flip-Flop dapat digunakan untuk menyalakan alarm pada waktu yang telah
ditentukan.

2. Lampu lalu lintas


CRS Flip-Flop dapat digunakan untuk mengendalikan lampu lalu lintas.
Misalnya, CRS Flip-Flop dapat digunakan untuk mengatur lampu lalu lintas agar
berganti warna secara otomatis.

5. T Flip-Flop
T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang telah di buat dengan
menggunakan flip-flop J-K yang kedua inputnya dihubungkan menjadi satu maka
akan diperoleh flip-flop yang memiliki watak membalik output sebelumnya jika
inputannya tinggi dan outputnya akan tetap jika inputnya rendah. Berikut adalah
gambar tabel kebenaran gerbang logika dan symbol dari T Flip – flop. Berikut
adalah contoh implementasi T Flip-Flop dalam kehidupan sehari-hari:
1. Jam digital
T Flip-Flop dapat digunakan untuk menghasilkan pulsa atau gelombang sinyal
pada jam digital. Misalnya, T Flip-Flop dapat digunakan untuk menghasilkan
pulsa yang digunakan untuk menggerakkan jarum jam.

2. Perangkat komunikasi
T Flip-Flop dapat digunakan untuk menghasilkan pulsa atau gelombang sinyal
pada perangkat komunikasi. Misalnya, T Flip-Flop dapat digunakan untuk
menghasilkan pulsa yang digunakan untuk mengirimkan data pada modem.

2.2 Pengertian gerbang decoder


Gerbang decoder adalah suatu rangkaian logika digital yang mengonversi
beberapa sinyal input menjadi satu sinyal output aktif. Fungsinya adalah untuk
menghasilkan output yang sesuai dengan kombinasi input tertentu. Gerbang decoder
umumnya digunakan dalam sistem digital untuk mengendalikan banyak perangkat atau
elemen dengan menggunakan kode biner sebagai input. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel keluaran bebas tapi harus tetap memperhatikan unsur efisiensi rangkaian.
Misal dekoder 3 bit memiliki 8 atau kurang kombinasi keluaran tetapi bisa memiliki
jumlah saluran keluaran lebih dari 8 (10 atau 55 atau 100 dan sebagainya).
Contoh rangkaian dekoder adalah rangkaian dekoder dot matrik, dan dekoder
seven segmen. Penampilan bilangan-bilangan biner dari sandi BCD menjadi bilangan
decimal selain dalam tabung angka (nixie tube) yang sudah berbentuk angka – angka
decimal dari 0 sampai 9 juga dapat diwujudkan oleh lampu – lampu penunjuk kecil (LED
: light emitting diodes). Dalam hal ini lampu – lampu penunjuk kecil/LED tersebut
disusun menjadi tujuh segmen, dan angka decimal dari 0 sampai 9 dapat ditampilkan
dengan cara mengatur cara penyalaan dari tujuh segmen tersebut. Beberapa rangkaian
Decoder yang sering dijumpai adalah decoder 3x8 ( 3 bit input dan 8 output line),
decoder 4x16, decoder BCD to Decimal (4 bit input dan 10 output line), decoder BCD to
7 segment (4 bit input dan 8 output line).
Khusus untuk BCD to 7 segment mempunyai prinsip kerja yang berbeda
dengan decoder-decoder yang lain, di mana kombinasi dari setiap inputnya dapat
mengaktifkan beberapa output line-nya (bukan salah satu line).

Contoh Gambar Rangkaian 3 to 8 decoder.

Tabel kebenaran 3 to 8 decoder.

Input Output
A B C D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Operasi pada decoder dapat dijelaskan lebih lanjut dari hubungan
input-output, seperti pada tabel. Amatilah pada variabel output yang mana, satu sama
lainnya saling eksklusif, karena ha nya ada satu output yang bernilai 1 pada satu
waktu. Jalur output ditunjukkan dengan minterm yang ekivalen dengan angka biner.
Dekoder dapat dibentuk dari susunan gerbang logika dasar atau menggunakan IC dekoder
yang telah ada dipasaran seperti 74LS48, 74LS154, 74LS138, 74LS155 dan sebagainya.
Dengan menggunakan IC dekoder yang telah ada dipasaran, perancang dapat merancang
dekoder dengan jumlah bit dan keluaran yang diinginkan. Contoh merancang sebuah
dekoder 32 saluran keluaran dengan IC dekoder 8 saluran keluaran. Dalam sistem digital,
dekoder sangat sering digunakan yaitu sebagai contoh: untuk dekoder matrik, seven
segmen, pengontrol trafic light, pengalamatan memori I/O dan sebagainya.

2.3 Pengertian gerbang Multiplexer


Multiplexer adalah rangkaian logika yang menerima beberapa
masukan data dan melakukan seleksi pada salah sau masukan
tersebut pada saat tertentu,untuk di keluarkan pada sisi keluaran.
diagram blok sebuah multiplexer di tunjukan seperti pada gambar.

Multiplekser memilih data dari 2 masukan dan mengarahkannya menuju ke sebuah


keluaran tunggal. Pemilihan jalur pemindahan masukan ke keluaran itu diatur oleh suatu
himpunan pemilih masukan. Biasanya suatu multiplekser dengan a variabel pemilih dapat
memilih salah satu dari 2 sinyal masukan. Secara umum, k-bit dengan m masukan memerlukan n
saluran pemilih dengan (m2") fungsi pembuka sandi data masukannya. Terdapat k keluaran, satu
dengan sebuah gerbang OR, dan mk masukan, satu dengan sebuah gerbang AND. Rancangan
pembuka sandi itu diulangi sebanyak k kali.

Multiplexer sering disebut MUX, merupakan rangkaian yang berfungsi memilih data
(data selector) yang ada pada masukanya (/), untuk disalurkan ke keluaranya (Y) dengan bantuan
sinyal pemilih atau sinyal kontrol (S). Berikut simbol dan tabel kebenaran rangkaian multiplexer
(sugiartowo dan Ambo, 2018)

Gambar simbol multiplexer 4 to 1

Dilihat dari masukan dan keluaran dari sebuah multiplexer 4 to 1, dapat dibuat tabel kebenaran

seperti tabel dibawah ini :

Tabel kebenaran multiplekser seperti pada tabel berikut ini

S1 S0 Y 1 0 0
S S I
0 0 I0 1 0 1
0 1 I1 S S I
1 0 I2 S 1 S 0 I2
1 1 I3 S 1 S 0 I5
Multiplexer pada dasarnya adalah rangkaian berbentuk AND-OR atau SOP. Berdasarkan tabel
kebenaranya, maka dapat diperoleh kelompok/suku persamaan SOP:

Y= S1 S0I0+ S1S0I1+S1 S0I2+S1S0I3

Berdasarkan persamaan diatas maka realisasi rangkaian MUX 4 to 1 dapat


disusun sebagai berikut:

Gambar Rangkaian multiplexer 4 to 1

Masing-masing lo sampai dengan 1, dipilih oleh S, dan S, dan diarahkan ke keluaran Y.


Cara kerja rangkaiannya adalah untuk mengarahkan saluran masukan I ke keluaran Y. maka nilai
S (S.So). Misalnya, untuk mengarahkan saluran masukan I: ke keluaran Y maka nilai S adalah 10
dalam biner atau S, S. atau 2 dalam desimal. Artinya, hanya masukan dengan alamat (address) 2
yang diarahkan ke keluaran. Secara umum, hanya masukan yang alamatnya diberikan oleh
saluran pemilih yang diteruskan.

Demultiplexer

Demultiplexer sering dischut deja DEMUX, fungsi rangkaian Semultiplezae merupakan


kehalikan dari fungsi rangkaian ultiplexer Demultiple sur merupakan rangkaian yang berfungsi
menyalurkan data yang ada pada masukanya ke salah satu dari beberapa Keluaranys dengan
hantuan sinyal pemilih atau sinyal karol (S)
Gambar Simbol Demultiplexer 1 to 4

Dilihat dari masukan dan keluaran dari sebuah demultiplexer 1 to 4, dapat dibuat tabel kebenaran
seperti tabel dibawah ini:

Tabel Tabel kebenaran demultiplexer 1 to 4

S1 S0 Y 0 Y 1 Y 2 Y 3
0 0 1 0 0 0
0 1 0 1 0 0
1 0 0 0 1 0
1 1 0 0 0 1

Demultiplexer pada dasarnya adalah kumpulan rangkaian gerbang AND. Berdasarkan tabel
kebenaran demultiplexer 1 to 4, dapat diperoleh persamaan keluaran DEMUX I to 4 adalah:

S1 S0 I
S 1 S0 I
S1 S 0 I
S1 S0 I

Berdasarkan persamaan keluaranya, realisasi rangkaian DEMUX I to 4 dapat disusun seperti


gambar rangkaianya seperti berikut:
Gambar jaringan demultiplexer 1 sampai 4

Sebuah saluran masukan diberikan ke salah satu dari keempat keluaran identik di bawah
pengawasan dua saluran pemilih. Rangkian tersebut terdiri dari empat gerbang AND dengan tiga
masukan, masing-masing menerima masukan data bersama-sama dengan salah satu dari empat
kombinasi variabel pemilih. Variabel masukan tunggal itu mempunyai jalur ke keempat keluaran
itu tetapi informasinya diarahkan ke salah satu keluaran yang ditentukan oleh dua saluran
pemilih S1S0. Jadi keluran Y merupakan fungsi pemilih S dengan alamat yang ditentukan oleh
S,S, (Mismail, 2011).

Aplikasi Multiplexer Analog

4051 sangat serbaguna untuk mengontrol tegangan analog dengan sinyal digital. Salah
satu kegunaannya adalah dalam desain tampilan osiloskop multitrace untuk menampilkan
sebanyak delapan jejak pada layar tampilan yang sama. Untuk melakukan itu, setiap sinyal input
yang akan ditampilkan harus ditumpangkan pada (ditambahkan ke) level tegangan yang berbeda
sehingga setiap jejak akan berada pada level yang berbeda Y-tingkat sumbu pada layar tampilan
4051 (dan versi kecepatan tinggi, 74HCT4051) dapat diatur untuk menghasilkan delapan tingkat
tegangan yang berbeda secara berurutan berulang kali jika dihubungkan seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 2.30

Jaringan pembagi tegangan resistor pada Gambar 2.30 diatur untuk menjatuhkan 0,5 V
melintasi setiap 100 ohm resistor. Ini akan menempatkan 0,5 V pada Y0, 1,0 V padaY₁, dan
seterusnya. Penghitung biner adalah perangkat yang mengeluarkan progresi biner dari 000
hingga 111 pada20, 2¹, dan22 output, yang menyebabkan masing-masing Yoke Y, input yang
akan dipilih secara berurutan untuk Z keluar, satu per satu, berurutan. Hasilnya adalah bentuk
gelombang tangga yang ditunjukkan pada Gambar 2.30, yang dapat menempatkan level tegangan
yang berbeda pada masing-masing dari delapan sinyal input digital terpisah yang dibawa melalui
74151 8-line digital multiplexer (tidak ditampilkan) didorong oleh penghitung biner yang sama.
Gambar Multiplexer analog 74HCT4051 digunakan sebagai generator tangga.

Aplikasi Tampilan Multipleks

Gambar berikut menunjukkan metode umum menggunakan multiplexing untuk


mengurangi biaya produksi tampilan multidigit di komputer atau perangkat digital seperti
kalkulator atau jam tangan. Multiplexing multidigit display mengurangi biaya sirkuit dan tingkat
kegagalan dengan membagikan IC umum, komponen, dan konduktor. Untuk saat ini, kita perlu
mengetahui bahwa proses dekode harus dilakukan untuk mengubah informasi digit BCD menjadi
tampilan digit yang dapat dikenali. Dan juga akan mengasumsikan bahwa "sirkuit aritmatika"
menangani pemuatan register empat digit dengan data yang tepat. angkanya bis dan bus tampilan
masing-masing hanyalah satu set konduktor yang umum dibagikan oleh register penyimpanan
digit dan segmen tampilan. Oleh karena itu, register empat digit dimultipleks menjadi bus satu
digit, dan bus tampilan didemultipleks ke dalam display empat digit.

Gambar Diagram blok tampilan empat digit multipleks.

Demultiplexer empat baris 74139 menangani akses berurutan masing-masing dari empat
digit. Ini pertama-tama mengeluarkan LOW pada baris 0. Ini memungkinkan register digit LS
dan tampilan angka LS. Informasi LS BCD berjalan menuruni bus digit ke dekoder/driver,
yang:memecahkan kode BCD ke dalam kode tujuh segmen khusus yang digunakan oleh
tampilan digit LS dan drive tampilan angka LS. Selanjutnya, register dan tampilan digit kedua
diaktifkan, lalu yang ketiga, dan kemudian yang keempat. Proses ini berlanjut berulang kali,
setiap digit berada pada seperempat waktu. Sirkulasi diatur cukup cepat (1 kHz atau lebih)
sehingga tampak bahwa keempat digit menyala pada waktu yang sama. Sirkuit aritmatika
eksternal bebas mengubah tampilan kapan saja hanya dengan memuat ulang register
digit sementara.

Sugiartowo, dan Ambo, S.N. 2018. Simuasi Rangkaian Kombinasional SebagaiMedia


Pembelajaran Sistem Digital pada Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Jakarta. SSN: 2407 -1846.

Mismail, B. 2011. Dasar Teknik Elektronika. Universitas Brawijaya Press:

Malang.

Anda mungkin juga menyukai