FLIP-FLOP
A. Tujuan
A.1 R-S Flip-Flop
1. Mengetahui apa itu rangkaian sekuensial dan Latch.
2. Memahami Sifat/Perilaku serta tabel kebenaran dari R-S Flip-Flip
3. Memahami Sifat/Perilaku serta tabel kebenaran dari R-S Flip-Flop saat
input dimodifikasi
4. Mengetahui perbedaan pada setiap jenis flip-flop
A.2 J-K Flip-Flop
1. Memahami Sifat/Perilaku serta tabel kebenaran dari JK Flip-flop asinkron
2. Memahami Sifat/Perilaku sera tabel kebenaran dari JK Flip-Flop sinkron
3. Mengetahui perbedaan JK flip-flop asinkron dan sinkron
C. Dasar Teori
C.1 Rangkaian Sekuensial dan Elemen Memori
Rangkaian sekuensial merupakan suatu rangkaian yang dikembangkan
dari rangkaian kombinasional dengan menambahkan suatu rangkaian/elemen
memori, dimana output dapat mempengaruhi input (Tim Praktikum, 2016).
Rangkaian mempunyai elemen penyimpan. Isi dari elemen penyimpan
merepresentasikan keadaan (state) dari rangkaian, perubahan nilai masukan
dapat menyebabkan keadaan rangkaian tidak berubah atau berubah ke
keadaan baru. Rangkaian berubah sesuai urutan keadaan sebagai hasil dari
perubahan masukannya (Widianto, 2011).
Berdasarkan cara pengaktifan elemen penyimpanannya dapat dibagi
menjadi dua yaitu :
Rangkaian Synchronus : Rangkaian yang berkerja memproses suatu
input ketika ada sinyal sinkronisasi untuk mengaktifkan semua elemen
(certain time).
Rangkaian Asynchronus : Rangkain yang bekerja memproses suatu
input ketika terjadi perubahan dalam variabel input (any time) (Tim
Praktikum, 2016).
C.2 Pengertian Latch dan Jenis-Jenis Latch
Latch merupakan elemen penyimpan 1-bit. Untuk menyimpan 1-bit
data/state diperlukan satu buah latch. Jenis-jenis latch antara lain:
Latch SR
Rangkaian latch dapat disusun menggunakan gerbang logika NOR
(selain dengan TG).
Masukannya, Set (S) dan Reset (R), digunakan untuk mengubah
state/keadaan, Q, dari rangkaian.
Rangkaian tersebut membentuk latch SR
Flip-flop J-K
Flip-flop J-K mirip dengan flip-flop tipe-T dengan dua tambahan
masukan seperti tersaji pada gambar C.3.4. Masukan tambahan ini disebut
sebagai masukan J dan masukan K untuk membedakan dengan S dan R.
konstruksi J-K menyediakan filp-flop universal yang dapat di program.
0 0 NC NC Tidak
berubah
0 1 1 0 Set
1 0 0 1 Reset
1 1 RC RC Pacu
3. Pilih menu Indictors untuk mencari red probe sebagai indikasi output.
5. Pilih menu Basics untuk mencari Switch yang digunakan sebagai input
dari flip-flop
7. Double click pada switch untuk mengganti hotkey pada switch,lalu OK.
9. Ubah kondisi inputan (0/1) dengan menekan tombol hotkey switch pada
keyboard
D.1.2 R-S Extended R-S Flip-Flop
1. Buka Aplikasi EWB
2. Pilih menu Logic gates untuk mencari Gerbang Logika
3. Pilih menu Indictors untuk mencari red probe sebagai indikasi output.
5. Pilih menu Basics untuk mencari Switch yang digunakan sebagai input
dari flip-flop
7. Double click pada switch untuk mengganti hotkey pada switch,lalu OK.
9. Ubah kondisi inputan (0/1) dengan menekan tombol hotkey switch pada
keyboard.
D.1.3 R-S Flip-Flop Dominant Reset
1. Buka Aplikasi EWB
2. Pilih menu Logic gates untuk mencari Gerbang Logika
3. Pilih menu Indictors untuk mencari red probe sebagai indikasi output.
5. Pilih menu Basics untuk mencari Switch yang digunakan sebagai input
dari flip-flop
7. Double click pada switch untuk mengganti hotkey pada switch,lalu OK.
9. Ubah kondisi inputan (0/1) dengan menekan tombol hotkey switch pada
keyboard.
D.2 J-K Flip-Flop
D.2.1 J-K Flip-Flop Asynchronous
1. Buka Aplikasi EWB
2. Pilih menu Logic gates untuk mencari Gerbang Logika
3. Pilih menu Indictors untuk mencari red probe sebagai indikasi output.
5. Pilih menu Basics untuk mencari Switch yang digunakan sebagai input
dari flip-flop
Penjabaran Rangkaian :
8. Double click pada switch untuk mengganti hotkey pada switch,lalu OK.
11. Ubah kondisi inputan (0/1) dengan menekan tombol hotkey switch pada
keyboard .
D.2.2 J-K Flip-Flop Synchronous
1. Buka Aplikasi EWB
2. Pilih menu Logic gates untuk mencari Gerbang Logika
3. Pilih menu Indictors untuk mencari red probe sebagai indikasi output.
5. Pilih menu Basics untuk mencari Switch yang digunakan sebagai input
dari flip-flop
Penjabaran Rangkaian :
8. Double click pada switch untuk mengganti hotkey pada switch,lalu OK.
11. Ubah kondisi inputan (0/1) dengan menekan tombol hotkey switch pada
keyboard .
E. Data Hasil
E.1 RS Flip-Flop
E.1.1 RS Flip-Flop Behavior
1. Gambar Rangkaian
0 1 1 0
0 0 1 1
1 1 1 0
1 0 0 1
1 1 0 1
0 1 1 0
1 1 1 0
0 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 1
1 0 0 1 0 1
0 0 0 1 1 0
1 0 0 1 1 0
1. Gambar Rangkaian
2. Analisa Rangkaian
Pada sebuah Rangkaian RS flip-flop behavior terdapat dua
gerbang NAND dan dua inputan yaitu set (S) dan reset (R) RS flip-
flop juga memiliki dua output yaitu Qn dan Qn’ sebagai penandanya.
Pada rangkaian ini inputan Set masuk ke gerbang NAND
pertama menghasilkan output Qn sementara, kemudian output Qn
sementara masuk menjadi input gerbang NAND kedua bersama dengan
inputan R yang menghasilkan output Qn’, lalu output Qn’ tersebut
masuk menjadi input gerbang NAND bersama S yang menghasilkan
output Qn final.
3. Tabel Kebenaran
S R Qn Qn’ Kondisi
1 0 1 0 set
0 1 0 1 reset
1 1 0 1 reset
1. Saat di inputkan data S=0 dan R=0, maka menghasilkan output Qn=1
dan Qn’=1. Maka keadaan flip-flop berada pada kondisi invalid ( tak
terdefinisi).
2. Saat di inputkan data S=0 dan R=1, maka akan menghasilkan output
Qn=1 dan Qn’=0. Maka Keadaan flip flop berada pada kondisi set .
3. Saat di inputkan data S=1 dan R=1, maka menghasilkan output Qn=1
dan Qn’=0. Maka keadaan flip flop berada pada kondisi not change
menandakan output pada rangkaian ini sama dengan rangkaian
sebelumnya sehingga tidak ada perubahan.
4. Saat di inputkan data S=1 dan R=0, maka akan menghasilkan output
berupa Qn=0 dan Qn’=1. Maka keadaan flip flop berada pada kondisi
reset.
5. Saat di inputkan data S=1 dan R=1, maka menghasilkan output berupa
Qn=0 dan Qn’=1. Maka keadaan flip flop berada pada kondisi not change
yang menandakan bahwa output pada rangkaian ini sama dengan
rangkaian sebelumnya sehingga tidak ada perubahan.
6. Saat di inputkan data S=0 dan R=1, maka menghasilkan output Qn=1
dan Qn’=0. Pada keadaan flip flop berada pada kondisi set .
7. Saat di inputkan data S=1 dan R=1, maka menghasilkan output Qn=1
dan Qn’=0. Maka keadaan flip flop berada pada kondisi not change yang
menandakan bahwa output pada rangkaian ini sama dengan rangkaian
sebelumnya sehingga tidak ada perubahan.
8. Saat di inputkan data S=1 dan R=1, maka akan menghasilkan output
berupa Qn=1 dan Qn’=0. maka keadaan flip flop berada pada kondisi not
change yang menandakan bahwa output pada rangkaian ini sama dengan
rangkaian sebelumnya sehingga tidak ada perubahan.
F 1.2 Rs Flip-Flop Extended
1. Analisa Rangkaian
S R Qn Qn’ Kondisi
1 0 1 0 set
0 1 0 1 reset
0 0 (0) / (1) (1) / (0) Not change
1 1 0 1 reset
S R Qn Qn’ Kondisi
0 0 1 1 invalid
0 1 0 1 reset
1 1 1 1 Invalid
1 0 1 0 set
1 1 1 1 invalid
0 1 0 1 reset
1 1 1 1 invalid
1 1 1 1 invalid
1. Saat di inputkan data S=0 dan R=0, akan menghasilkan output Qn=1
dan Qn’=1. Pada keadaan ini flip flop berada pada kondisi invalid (
tak terdefinisi).
2. Saat di inputkan data S=0 dan R=1, akan menghasilkan output Qn=0
dan Qn’=1. Maka keadaan flip flop berada pada kondisi reset .
3. Saat di inputkan data S=1 dan R=1, akan menghasilkan output Qn=1
dan Qn’=1 maka keadaan flip flop berada pada kondisi invalid ( tak
terdefinisi).
4. Saat diinputkan data S=1 dan R=0, akan menghasilkan output
Qn=1 dan Qn’=0. Pada keadaan ini flip flop berada pada kondisi
set.
5. Saat di inputkan data S=1 dan R=1, akan menghasilkan output Qn=1
dan Qn’=1. Maka keadaan flip flop berada pada kondisi invalid ( tak
terdefinisi).
6. Saat di inputkan data S=0 dan R=1, akan menghasilkan output
Qn=0 dan Qn’=1 . maka keadaan flip flop berada pada kondisi
reset .
7. Saat di inputkan data S=1 dan R=1, akan menghasilkan output Qn=1
dan Qn’=1. Maka keadaan flip flop berada pada kondisi invalid (
tak terdefinisi).
8. Saat di inputkan data S=1 dan R=1, akan menghasilkan output Qn=1
dan Qn’=1. Maka keadaan flip flop berada pada kondisi invalid (
tak terdefinisi).
F.1.3 RS Flip-flop Dominan Reset
sebenarnya.
F.2 JK Flip-Flop
F.2.1 JK Flip-Flop Asinkron
1. Analisa Rangkaian
S R Qn Qn’ Kondisi
1 0 0 1 set
0 1 1 0 reset
1 1 (0) / (1) (1) / (0) Not change
0 0 1 1 invalid
S J C K R Qn Qn’ Kondisi
0 0 0 0 1 1 invalid
1 0 0 0 0 1 Reset
1 0 0 1 0 1 Reset
0 0 0 1 1 0 Set
1 0 0 1 1 0 Not change
2. Tabel Kebenaran
J K Qn Qn’ Kondisi
1 0 1 0 set
0 1 0 1 reset
0 0 (0) / (1) (1) / (0) Not
change
1 1 (0) / (1) (1) / (0) Toggle
S J C K R Qn Qn’ Kondisi
1 1 0 1 1 0 set
1 0 0 1 1 0 Not
change
1 0 1 1 0 1 Reset
1 0 0 1 0 1 Not
change
1 1 0 1 1 0 set
1 0 1 1 0 1 reset
1 1 1 1 1 0 set
1 1 1 1 0 1 reset
1. Pada inputan J = 1 dan K = 0 maka akan menghasilkan output Qn
= 1 dan Qn’=0 sehingga flip flop dalam keadaan Set dimana Qn aktif
karena input K berlogika 0
2. Pada inputan J = 0 dan K = 0 maka akan menghasilkan output Qn
= 1 dan Qn’=0 sehingga flip flop dalam keadaan Not change dimana
output tidak berubah dari sebelumnya.
3. Pada inputan J = 0 dan K = 1 maka akan menghasilkan output Qn
= 0 dan Qn’=1 sehingga flip flop dalam keadaan Reset dimana
Qn’ aktif karena input J berlogika 0.
4. Pada inputan J = 0 dan K = 0 maka akan menghasilkan output Qn
= 0 dan Qn’=1 sehingga flip flop dalam keadaan Not change
dimana output tidak berubah dari sebelumnya.
5. Pada inputan J = 1 dan K = 0 maka akan mengasilkan output Qn
= 1 dan Qn’=0 sehingga flip flop dalam keadaan Set Set dimana
Qn aktif karena input K berlogika 0.
6. Pada data inputan J = 0 dan K = 1 maka akan menghasilkan
output Qn = 0 dan Qn’=1 sehingga flip flop dalam keadaan Reset
dimana Qn’ aktif karena input J berlogika 0.
7. Pada data inputan J = 1 dan K = 1 maka akan menghasilkan
output Qn = 1 dan Qn’= 0 sehingga flip flop dalam keadaan Set
dimana Qn aktif karena kedua input bernilai 1.
8. Pada inputan J = 1 dan K = 1 maka akan menghasilkan output Qn
= 0 dan Qn’=1 sehingga flip flop dalam keadaan Reset dimana
Qn’ aktif karena kedua input bernilai 1.
G. Kesimpulan
Asis 2 :
+perbaiki dasteo
+perbaiki data hasil
+perbaiki analisa(tambah analisa RS FF dominan reset)
+ tambah kesimpulan
Asis 3 :
+perbaiki analisa ( RS FF Dominan reset) dan label gerbang JK FF
+ perbaiki kesimpulan
Penerapan Flip Flop sebagai pengolah data digital yang diterapkan ke perangkat
elektronik, Jam Digital.
Perkembangan teknologi kini semakin pesat, hal ini dapat dilihat dari teknologi
yang semakin canggih. Dulunya teknologi diciptakan dengan rangkaian yang
sederhana, namun semakin berkembangnya zaman banyak sekali modifikasi dari
teknologi terdahulu. Modifikasi ini memberikan dampak yang lebih baik, seperti:
lebih mudah diaplikasikan, dapat dikombinasikan dengan hal baru, serta dapat
menghemat waktu. Seperti rangkaian modifikasi satu ini, LED Flasher menggunakan
LDR dan IC NE555. LED Flasher ini merupakan bentuk modifikasi dari rangkaian flip
flop sederhana. Pada rangkaian ini menggunakan IC NE555 sebagai pengatur / pemberi
perintah untuk nyala LED, sedangkan LDR dapat dikatakan sebagai pemberi input
pada rangkaian ini.
Untuk lebih mengenal sebenarnya apasih LED Flasher itu?, mari kita bahas. LED
Flasher merupakan bentuk modifikasi dari rangkaian flip flop sederhana. Flip-flop
adalah rangkaian arus listrik yang bekerja berdasarkan arus listrik dari berbagai macam
gerbang sederhana dari arus listrik yang berhubungan saling menyilang. Rangkaian
flip-flop biasa digunakan sebagai pengolahan data digital yang di terapkan ke
perangkat elektronik. Walaupun modifikasi rangkaian flip-flop, flasher ini memiliki
perbedaan dengan flip-flop, berikut ini perbedaaannnya:
IC TIMER 555 merupakan sebuah sirkuit terpadu yang digunakan untuk berbagai
pewaktuan dan multivibrator. Multivibrator adalah suatu rangkaian yang mengeluarkan
tegangan dengan bentuk pulsa. IC berfungsi sebagai penunda waktu (Delay
TIMER), rangkaian flip-flop dan osilator. Dalam penerapannya IC TIMER dapat
sebagai clock untuk jam digital, hiasan menggunakan lampu LED, menyalakan 7-
segment dengan rangkaian astable, metronome dalam industri musik, timer counter,
atau dengan lebih dalam mengutak-atik lagi dapat memberikan PWM (pulse width
modulation) yang mengatur frekuensi sinyal logika high untuk mengatur duty cycle
yang diinginkan.
Sehingga bisa diringkas bahwa Flip-flop adalah rangkaian arus listrik yang bekerja
berdasarkan arus listrik dari berbagai macam gerbang sederhana dari arus listrik
yang berhubungan saling menyilang. Rangkaian flip-flop biasa digunakan sebagai
pengolahan data digital yang di terapkan ke perangkat elektronik. Walaupun modifikasi
rangkaian flip-flop, flasher ini memiliki perbedaan dengan flip-flop, berikut ini
perbedaaannnya:
Flip-flop jika dihidupkan, memiliki nyala lampu yang bergantian dan memiliki
waktu nyala yang beraturan.
Flasher / flashing jika dihidupkan, memiliki nyala lampu sekejap dan jika
flashing di loop maka LED akan menyala kemudian padam kembali
beberapa saat kemudian.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Majapahit No.62 Telp. (0370) 636126 Mataram 83125
LEMBAR ASISTENSI
N AMA :
N IM :
K ELOMPOK : 9
Assisten,
IKHWANI SYAHBANA
NIM. F1B017037