Anda di halaman 1dari 20

Laporan Pendahuluan

Praktikum Elektronika II



Nama : Anita Eka Putri
NPM : 1206215586
Fakultas/ Program Studi : MIPA/ Fisika
Nomor Modul : 7
Nama Modul : Digital ICs : Flip Flops
Kelompok : 14
Teman Kelompok : Fani Anisa Ayu Desiana
Tanggal Percobaan : 21 Apri 2014






Laboratorium Elektronika
Departemen Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indonesia
2014

I. Tujuan
1. Membangun RS flip flop menggunakan gerbang NOR
2. Mengamati aksi atau keluaran dari D flip-flop
3. Mengamati aksi atau keluaran dari T flip-flop
4. Mengamati aksi atau keluaran dari JK flip-flop

II. Teori Dasar
RS Flip Flop
RS flip flop adalah salah satu jenis flip flop dengan simbol terlihat
pada gambar 7.1 dan pada tabel 1 adalah tabel operasi penjumlahan. Ketika
kedua control input rendah, maka tidak ada muatan yang akan dikeluarkan,
pada kondisi ini disebut inactive karena tidak ada yang berubah.

Gambar 7.1 Simbol RS flip flop
Table 1. Tabel kebenaran RS flip flop
R S Q Keterangan
0 0 NC Tidak mengisi
0 1 1 Set
1 0 0 Reset
1 1 * invalid
Ketika R rendah, dan S tinggi, rangkaian akan mengatur keluaran Q
tinggi. Disisi lain, jika R tinggi dan S rendah maka keluaran Q akan rendah.
Dan output Q bar (Q) adalah invers dari output Q.
Terlihat dapa tabel 7.1 bahwa saat R san S sama-sama tinggi maka
keadaan ini disebut invalid condition. Ini tidak pernah digunakan karena
operasi ini melawan asas yang seharusnya. Karna tidak wajar, saat kita akan
mengatur lampu flip flop tapi kedua inputnya di pasang tinggi (high).
Flip-flop ini mempunyai dua masukan dan dua keluaran, di mana
salah satu keluarannya (y) berfungsi sebagai komplemen. Sehingga flip-flop
ini disebut juga rangkaian dasar untuk membangkitkan sebuah variabel
beserta komplemennya. Flip-flop RS dapat dibentuk dari kombinasi dua
gerbang NAND atau kombinasi dua gerbang NOR.
NOR Latches

Gambar 7.2 NOR latches dan diagram waktu
NAND Latch


Detak (Clok)
SR Flip-Flop di atas bekerja secara asinkron. Nilai S dan R dapat
berubah kapan saja dan dalam tempo yang tidak bersasmaan. Detak (clock)
ditambahkan pada sisi masukan untuk menjaga sinyal agar bekerja dalam
tenggang tempo yang bersamaan. Kendali ini membantu flip-flop lebih
stabil. Detak ditambahkan sebelum sinyal S dan R masuk ke dalam
rangkaian flip-Flop. Masing-masing sinyal masukan di NAND-kan dengan
detak.
Pada saat detak bernilai 0, tidak ada perubahan sinyal yang masuk
ke dalam flip-flop. Sebaliknya, jika detak bernilai 1 maka kondisi keluaran
flip-flop, Q, akan menyesuaikan dengan kondisi masukan S dan R, berdasar
aturan dalam tabel kebenaran.
SR Flip-Flop yang disempurnakan memiliki 3 sinyal masukan dan 2
jalur keluaran.

Gambar 3.3 : SR Flip-Flop ditambah Detak (Clock)
Simbol untuk SR Flip-Flop yang telah ditambahkan detak :
S Q
R Q
Normal
Keluaran
Komplementer
Set
Reset
Masukan
Detak CK FF

Gambar 3.4 : Simbol SR Flip-Flop ditambah Detak (Clock)
Flip-Flop Data (D Flip-Flop)
Kelebihan flip-flop adalah dapat menyimpan nilai satu bit pada jalur
keluarannya. Kelebihan ini memungkinkan flip-flop digunakan sebagai
rangkaian untuk menyimpan data, sebagai sel memori.


Gambar 3.5 : Simbol D Flip-Flop
D flip-flop dirancang untuk menyimpan satu bit 0 atau 1. Dengan
sedikit modifikasi SR flip-flop, D flip-flop dapat melakukan fungsi
tersebut. Sel penyimpanan data hanya perlu dua kondisi yaitu bernilai 0 atau
1. Karakter tersebut diperoleh dengan mengatur nilai S dan R agar tidak
bernilai sama. Nilai SR=01 menyebabkan flip-flop bernilai 1 dan nilai
SR=10 menyebabkan flip-flop bernilai 0. Diperlukan konverter antara
masukan S dan R agar nilai keduanya berkebalikan. Berikut ini rangkaian D
flip-flop hasil modifikasi dari rangkaian SR flip-flop :
Pada saat D bernilai 1 menyebabkan keluaran Q akan bernilai 1 pada
kondisi berikutnya (next state). Sebaliknya, Q bernilai 0 pada saat D
bernilai 0. Karakter ini sesuai dengan karakter tempat penyimpanan 1
bit.




Berdasarkan perilaku D flip-flop maka tabel kebenaran sebagai berikut :
Tabel 3.2 : Tabel Kebenaran D flip-flop
CK D Q
0
1
1

0
1
NC
0
1

D flip-flop akan bekerja jika nilai CK=1. Pada saat CK tidak aktif maka apa
pun nilai D, nilai flip-flop tidak berubah (NC, No Change). Pada saat CK
aktif maka sinyal D berfungsi. Kondisi Q tergantung dari masukan D.
Simbol
Simbol untuk D flip-flop adalah :
D Q
R Q
Normal
Keluaran
Komplementer
Set
Reset
Masukan
Detak CK FF

Gambar 3.6 : Rangkaian D Flip-Flop
Pemicu Tepi
Aktif atau tidaknya suatu flip-flop dikendalikan oleh detak CK yang masuk.
Jika detak bernilai 1 maka flip-flop aktif. Kapankah perubahan detak
(Clock, CK) adalah dari pulsa yang senantiasa berubah nilainya dari 0 ke 1
atau sebaliknya. Detak memiliki frekuensi. Perubahan detak inilah yang
dijadikan pemicu bagi komponen flip-flop untuk berubah. Pada saat terjadi
perubahan detak dari 0 ke 1 maka gerbang-gerbang akan aktif dan nilai D
akan masuk ke dalam flip-flop.
Perubahan flip-flop yang dipicu oleh perubahan tegangan detak dari
1 ke 0 disebut pemicuan tepi (edge triggering), karena flip-flop bereaksi
pada saat detak berubah keadaan. Pemicuan terjadi pada awal pulsa naik.
Proses itu disebut pemicuan tepi positif. Perubahan keadaan terjadi pada
saat pulsa naik.
Diagram Detak (Clock Diagram)
Perubahan kondisi flip-flop disebabkan oleh perubahan detak, dapat
digambarkan dalam diagram detak, sebagai berikut :
CK
D
Q
Gambar 3.7 : Diagram Detak D Flip-Flop
Preset dan Clear`
CK
D
Q
Q
Preset
Clear

Gambar 3.8 D Flip-Flop dengan Sinyal Preset & Clear
Preset dan Clear adalah dua buah jalur yang ditambahkan pada flip-flop
tanpa harus menunggu detak. Pengaktifan Preset menyebabkan nilai flip-
flop berubah langsung menjadi 1, apapun kondisi sebelumnya.
Pengaktifan Clear menyebabkan nilai flip-flop berubah langsung menjadi
0.
Nilai Preset dan Clear tidak boleh sama-sama rendah karena akan
menyebabkan kondisi pacu. Bila Preset bernilai 0 dan Clear bernilai 1,
maka isi flip-flop akan di-reset. Sebaliknya jika Preset bernilai 1 dan
Clear bernilai 0 maka isi flip-flop akan di-set.

Simbol
Simbol D flip-flop dengan pemicuan tepi positif sebagai berikut :
D Q
CLK
Q
Detak FF
CLR
PR

Gambar 3.9 D Flip-Flop Pemicuan Tepi Positif
Tanda segitiga pada detak (CLK) menunjukan adanya proses pemicu
tepi untuk mengaktifkan flip-flop.
JK Flip-Flop
Kelemahan SR flip-flop adalah terdapat kondisi pacu (race
condition) yang tidak terprediksi yaitu pada saat nilai SR = 11. Pada JK flip-
flop dibuat jalur balik dari masing-masing keluaran Q dan Q menuju
gerbang masukan NAND, hal ini tidak masalah karena gerbang NAND
dapat memiliki lebih dari dua masukan.
Nama JK flip-flop diambil untuk membedakan dengan masukan
pada SR flip-flop karena ada perubahan ada perubahan jalur balik di atas.
Secara umum cara kerja JK flip-flop sama dengan SR flip-flop.
Perbedaannya pada saat JK bernilai 11 yang menyebabkan kondisi keluaran
berubah (1 0 dan 0 1) atau toggle.
Rangkaian JK Flip-Flop
CK
J
K
Q
Q
Gambar 3.10 Rangkaian Flip Flop JK

JK flip-flop memiliki 2 masukan yang biasanya ditandai dengan huruf J dan
K. Jika J dan K berbeda maka keluaran Q akan sama dengan nilai J pada
detak berikutnya (next clock). Jika J dan K keduanya 0 maka tidak terjadi
perubahan apa-apa pada flip-flop. Jika J dan K keduanya 1 maka kondisi Q
akan berubah dari kondisi sebelumnya, Jika sebelumnya Q bernilai 0 maka
akan bernilai 1 dan sebaliknya.
Karakter JK flip-flop yang lebih pasti untuk semua kondisi maka flip-flop
ini yang banyak digunakan untuk membangun berbagai komponen register
seperti : register geser (shift register), pencacah biner (binary counter),
pendeteksian sekuensial (sequence detector) dan lain-lain.
J Q
CK
Q
Detak FF
CLR
PR
K

Gambar 3.11 Simbol JK Flip-Flop
Tabel 3.3 : Tabel Kebenaran JK flip-flop
Masukan Keluaran
J K CK Q
0
0
1
1

0
1
0
1

Naik
Naik
Naik
Naik
Turun
Q (tidak berubah)
0
1
Q (komplemen)
Q (tidak komplemen)
Keterangan : = apapun kondisinya (dont care)
Pada saat CK naik / Aktif/bernilai 1 maka kondisi keluaran Q
ditentukan oleh masukan JK. Kondisi Set (keluaran bernilai 1) tercapai pada
saat JK bernilai 10. Kondisi Reset (keluaran bernilai 1) tercapai pada saat
JK bernilai 01. Pada flip flop JK tidak ada lagi kondisi pacu seperti pada flip
slop SR. Pada saat JK bernilai 11 maka nilai keluaran Q akan berubah-ubah
(toggle) pada saat setiap detaknya.
Diagram Detak (Clock Diagram)
Perubahan kondisi flip-flop disebabkan oleh perubahan detak, dapat
digambarkan dalam diagram detak. Pada diagram tersebut digambarkan
bagaimana pengaruh setiap perubahan detak terhadap nilai keluaran JK flip-
flop.
Tidak berubah jika
J = K = 0
Keluaran akan berubah-ubah pada saat CK naik
Jika JK = 11
Keluaran akan berubah
Jika J = K = 1
Keluaran berubah pada
saat nilai J = K
J
K
Q
CK
Gambar 3.12 Diagram Detak JK Flip-Flop
JK Flip-Flop Master dan Slave
Flip-flop Master-Slave dibangun agar kerja JK flip-flop lebih stabil
yaitu dengan menggabungkan dua buah JK flip-flop. Flip-flop pertama
disebut Master dan flip-flop kedua disebut Slave. Master merupakan flip-
flop yang diatur oleh sinyal pendetak pada saat naik (positif), sedangkan
Slave merupakan flip-flop yang diatur oleh sinyal pendetak pada saat turun
(negatif). Pada saat sinyal detak berada pada kondisi naik, Master yang aktif
dan Slave menjadi tidak aktif dan sebaliknya pada saat sinyal detak pada
kondisi turun, Master tidak aktif dan Slave aktif.
J Q
CK
Q
Detak FF
CLR
PR
K
J Q
CK
Q
FF
CLR
PR
K

Gambar 3.13 JK Flip-Flop Master-Slave
Toggle Flip Flop (T Flip Flop)
J Q
CK
Q
Detak FF
CLR
PR
K

Gambar 3.14 T Flip Flop berasal dari JK Flip Flop


Tabel 3.4 : Tabel Kebenaran T Flip Flop
Masukan Keluaran
T CK Q
0
1

Naik
Naik
Turun
Q (Tidak Berubah)
Q (Komplemen)
Q (Tidak Berubah)

Pada saat CK naik maka kondisi keluaran Q tergantung pada
masukan T. Kondisi keluaran Q berubah-ubah (toggle) dicapai pada saat
masukan T bernilai 1. Jika CK turun tidak ada perubahan pada flip-flop.
Simbol
T Q
CK
Q
FF
CLR
PR

Gambar 3.15 Simbol T Flip Flop
III. Alat dan Komponen yang Digunakan
Power Supply : 5 V
Square wave generator
Digital Multimeter
Osiloskop : AC Generator
Resistor : 1 k (2), 10 k (4)
LED merah dan LED hijau
ICs : 7404 , 7402, 7474, 7476

IV. Prosedur Percobaan

RS Latch
1. Menghubungkan rangakian sesuai gambar 7.4.1
U1A
7402N
U1B
7402N
R1
1
R2
1
R3
10k
R4
10k
LED1
LED2
R
Key = Space
S
Key = Space
VCC
5V
VCC
5V
Gambar 7.4.1 RS Latch
2. Mengatur saklar S dan R dengan kombinasi input sesuai pada tabel
7.4.1 kebenaran RS latch berikut:
R S Q Qbar
0 0
0 1
1 0
1 1
Tabel 7.4.1 kebenaran RS latch
3. Melengkapi tabel 7.4.1 kebenaran RS latch diatas
D Latch
1. Menghubungkan CLOCKED D sesuai gambar 7.4.2 Clocked D flip
flop dan menghubungkan square ware generator dengan frekuensi 1
kHz dan 5 Vp
U1A
7402N
U1B
7402N
R1
1
R2
1
R3
10k
LED1
LED2
R
Key = Space
VCC
5V
U2A
7402N
U3A
7402N
XWG1 R
T
X OXX O O
0
1
6
1
5
3
1

Gambar 7.4.2 Clocked D flip flop
2. Mengatur saklar D ke input rendah ( ground) dan menentukan Q dan
Q bar
3. Mengulagi langkah 2 untuk input yang tinggi
4. Mengganti sguare wave generator dan mengatur input tinggi.
Mengobservasi input saklar D tidak disebabkan oleh output dan
melengkapi tabel 7.4.2 D latch berikut:
D CLK Qbar
0
1
Tabel 7.4.2 D latch
Edge triggered D flip flop
1. Menghubungkan ragkaian seperti gambar 7.4.3 Edge triggered D
flip flop
U1A
7474N
1D
2
1Q
5
~1Q
6
~1CLR
1
1CLK
3
~1PR
4
R1
1
R2
1
LED1
LED2
R
Key = Space
R3
10k
S1
Key = Space
VCC
5V
S2
Key = Space XWG1
R T
X
O
X
X
O
O
0 16
15 31

Gambar 7.4.3 Edge triggered D flip flop
2. Menutup saklar S1 dan ground ke CLK input. Membuka saklar S2
dan menutup saklar S3. Catatan bahwa rangkaian flip flop adalah
reset state. Membuka saklar S3 dan Q output seharusnya low ( LED
hijau menyala)
3. Menutup saklar S2 dan output Q seharusnya menimbulkan LED
merah menyala. Membuka saklar S2 dan flip flop teratur kembali
4. Menutup scalar S1 (input rendah) dan mengganti ground kembali ke
CLK dan melengkapi tabel 7.4.3 Edge triggered D flip flop

Tabel 7.4.3 Edge triggered D flip flop
D CLK Q
0
1

JK Flip Flop
1. Menghubungkan semua komponen sesuai dengan rangkaian pada
gambar 7.4.4 Edge Triggered JK flip flop. Mengatur input J dan K
rendah dan menghubungkan dengan square wave generator sama
seperti langkah sebelumnya.

Gambar 7.4.4 Edge Triggered JK flip flop
2. Menutup saklar S2 san membuka saklar S4 dan sebalikknya dan
tempatkan input J dan K dalam kondisi reset
3. Membuka saklar S2 dan S4 dangan Q tidak boleh berubah, jika Q
tidak berubah maka cacat NC pada tabel 7.4.4 Edge Triggered
JK flip flop
4. Mengatur input J dan K sesuai dengan tabel 7.4.4 Edge Triggered JK
flip flop dan lengkapi output Q yang diperoleh
5. Pada saat input J dan K tinggi, Tentukan dan hitung frukuensi dari
output Q
Tabel 7.4.4 Edge Triggered JK flip flop
J K CLK Q

0 0 up
1 0 up
0 1 up
1 1 up

V. SIMULASI
RS flip flop




D Latch





Edge Triggered D flip flop



JK Flip Flop





VI. TUGAS PENDAHULUAN
1. Rangkaian RS flip flop dapat dibangun dengan menggunakan cross-
cuple gerbang NOR atau NAND
2. Square wave signal disebut sebangai clock karna bisa
mensingkronisasi operasi bermacam-macam flip flop
3. D flip flop mempunyai keuntungan tidak mempunyai kondisi
invalid
4. Respon dari flip flop hanya jika meningkatnya edge dari jam yang
disebut positive edge triggered flip flop
5. Output dari toggle flip flop adalah one half dari frekuensi input jam
6. Untuk JK flip flop to toggle, J harus tinggi dan K juga harus tinggi

REFERENSI
Modul Penuntun Praktikum Elektronika 2, Fisika Universitas
Indonesia
http://www.slideshare.net/sksslamany/makalah-yanie-16351297

Anda mungkin juga menyukai