Pendahuluan
Secara garis besar rangkaian dalam dunia teknik digital dikelompokkan menjadi 2
jenis rangkaian, yaitu kombinasional dan sekuensial. Perbedaan antara 2 jenis rangkaian
tersebut terdapat pada pengaruh keluaran masing masing jenis rangkaian. Pada
rangkaian kombinasional, keluaran hanya ditentukan oleh input. Sedangkan pada
rangkaian sekuensial keluaran tidak hanya dipengaruhi oleh input, melainkan juga
dipengaruhi oleh keluaran sebelumnya akibat umpan balik yang diberikan.
Dasar dari semua rangkaian sekuensial adalah flip-flop. Sebab semua rangkaian
sekuensial pasti disusun oleh flip-flop. Maka dari itu pemahaman akan flip-flop sangat
diperlukan sebagai dasar untuk mempelajari rangkaian sekuensial lebih lanjut.
1.2 Tujuan
Pembahasan
Flip-flop elektronik pertama ditemukan pada tahun 1918 oleh William Eccless
dan F. W. Jordan. Awalnya dinamai Sirkui Pemicu Eccles-Jordan dan berisi dua elemen
aktif (tabung vakum). Seperti versi sirkuit dan transistornya yang sering dijumpai pada
komputer walaupun setelah penemuan dari sirkuit integrasi, melalui flip flop yang
dibuat dari gerbang logika yang kita kenal sekarang.
Flip-flop adalah rangkaian utama dalam logika sekuensial. Counter, register serta
rangkaian sekuensial lain disusun dengan menggunakan flip-flop sebagai komponen
utama. Flip-flop adalah rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya
rangkaian ini mampu melakukan proses penyimpanan data sesuai dengan kombinasi
masukan yang diberikan kepadanya. Data yang tersimpan itu dapat dikeluarkan sesuai
dengan kombinasi masukan yang diberikan.
1) Set, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) bernilai logika
positif (1) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.
2) Reset, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) bernilai logika
negatif (0) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.
3) Tetap, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) tidak berubah
dari kondisi sebelumnya saat dipicu.
4) Toggle, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan logika keluaran (Q)
berkebalikan dari kondisi sebelumnya saat dipicu.
Secara ideal berdasar perancangan kondisi keluaran Q’ selalu berkebalikan dari kondisi
keluaran Q.
2.3 Pemicuan Flip-flop
1) Tepi naik : yaitu saat perubahan sinyal clock dari logika rendah (0) ke logika
tinggi.
2) Tepi turun : yaitu saat perubahan sinyal clock dari logika tinggi (1) ke logika
rendah (0).
Pemicuan Flip-fop
Perlu diketahui bahwa clock sebenarnya tidak berbentuk sinyal kotak. Bentuk
clock sesungguhnya memiliki bagian miring pada tepi naik dan tepi turunnya. Bentuk
sinyal kotak ini hanya untuk memudahkan dalam analisis diagram waktu. Dan juga
bentuk kotak ini bisa dibilang bentuk mustahil karena tidak mungkin ada perpindahan
dari keadaan 0 menjadi 1 secara seketika. Perubahan seketika menandakan percepatan
yang tak terbatas. Sesuai hukum newton dimana F=m.a maka untuk memunculkan
keadaan seketika ini berarti kita membutuhkan gaya yang tak terbatas pula, dimana
gaya tak terbatas itu tidak ada sehingga bentuk clock sinyal kotak ini mustahil.
Simbol pemicuan flip-flop
Untuk mengetahui jenis pemicuan dari suatu rangkaian flip-flop maka dilakukan
pengujian. Kondisi Clock High, yaitu saat clock ditekan sama artinya dengan logika 1,
sedangkan saat clock dilepas sama artinya dengan logika 0. Jika pada langkah pengujian
pertama (kondisi clock high) keadaan sudah sesuai dengan tabel, pengujian dapat
dihentikan, demikian seterusnya.
Langkah
Clock Input Output Jenis Pemicuan
Pengujian
1. 1 Diubah-ubah Berubah Logika Tinggi
2. 0 Diubah-ubah Berubah Logika rendah
0 Diubah-ubah Tetap
0 ke 1
3. Diubah-ubah Berubah Tepi naik
(ditekan)
1 Diubah-ubah Tetap
1 Diubah-ubah Tetap
1 ke 0
4. Diubah-ubah Berubah Tepi turun
(dilepas)
0 Diubah-ubah Tetap
Flip-flop R-S adalah rangkaian dasar dari semua jenis flip-flop yang ada. Flip-flop
R-S dapat disusun oleh gerbang NAND dan gerbang NOR. Masukan flip-flop ini adalah S
(set) dan R (reset), serta dua keluarannya adalah Q dan Q’.
Kondisi keluaran akan tetap ketika kedua kondisi clock 0 tanpa peduli kondisi S
dan R. Saat kondisi clock 1 kondisi keluaran juga akan tetap seperti masukan saat R dan
S berlogika 0. Sedangkan pada kondisi masukan R dan S berlogika 1 maka kedua
keluaran akan berlogika 1, hal ini sangat dihindari karena bila kondisi masukan diubah
menjadi berlogika 0 kondisi kelurannya tidak dapat diprediksi (bisa 1 atau 0). Keadaan ini
disebut kondisi terlarang. Kondisi lainnya yaitu kondisi SET dan RESET. Kondisi SET
terpenuhi ketika logika S=1 R=0 dan clock=1. Kondisi RESET terpenuhi ketika S=0 R=0 dan
clock=1.=0 R=0 dan clock=1.
Sebuah master slave JK Flip Flop di bentuk dari dua buah SR Flip Flop, dimana operasi
dari kedua SR Flip Flop tersebut dilakukan secara bergantian, dengan memberi input
Clock yang berlawanan pada ke dua SR Flip Flop tersebut. Prinsip dasar dari Master Slave
JK adalah: jika Clock diberi input “1”, gerbang AND 1 dan 2 akan aktif, SR Flip Flop ke 1
akan menerima data yang di masukkan melalui input Jdan K, semantara gerbang AND 3
dan 4 tidak aktif, sehingga SR Flip Flop ke 2 tidak ada respon. Sebaliknya jika Clock dari
input 0, gerbang 3 dan 4 aktif, slave akan mengeluarkan output di Q dan Q’, sementara
master tidak merespon input, karena gerbang AND 1 dan 2 tidak aktif.
Flip-flop D dapat disusun dari flip-flop S-R atau flip-flop J-K yang masukannya
saling berkebalikan. Hal ini dimungkinkan dengan menambahkan salah satu masukannya
dengan inverter agar kedua masukan flip-flop selalu dalam kondisi berlawanan. Flip-flop
ini dinamakan dengan flip-flop data karena keluarannya selalu sama dengan masukan
yang diberikan. Saat flip-flop pada keadaan aktif, masukan akan diteruskan ke saluran
keluaran.
Flip-flop D
2.7 Flip-flop T
Flip flop T atau flip flop toggle adalah flip flop J-K yang kedua masukannya (J dan
K) digabungkan menjadi satu sehingga hanya ada satu jalan masuk. Karakteristik dari flip
flop ini adalah kondisi dari keluaran akan selalu toogle atau selalu berlawanan dengan
kondisi sebelumnya apabila diberikan masukan logika 1. Sementara itu kondisi keluaran
akan tetap atau akan sama dengan kondisi keluaran sebelumnya bila diberi masukan
logika 0.
Rangkaian flip-flop T
Tabel Karakteristik Flip flop T
Bab III
Kesimpulan
Flip-flop adalah rangkaian utama dalam logika sekuensial. Counter, register serta
rangkaian sekuensial lain disusun dengan menggunakan flip-flop sebagai komponen
utama. Flip-flop adalah rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya
rangkaian ini mampu melakukan proses penyimpanan data sesuai dengan kombinasi
masukan yang diberikan kepadanya. Data yang tersimpan itu dapat dikeluarkan sesuai
dengan kombinasi masukan yang diberikan.
Jenis pemicuan flip-flop: Logika tinggi, logika rendah, tepi naik, dan tepi turun