Rangkaian Elektronika Digital Sederhana dan Cara Kerjanya – Seperti yang telah kita
ketahui bersama bahwa sistem elektronika terbagi atas dua macam atau jenis, yakni
elektronika analog dan digital. Elektronika analog melibatkan sinyal-sinyal analog.
Sedangkan elektronika digital melibatkan sinyal-sinyal digital (0 dan 1).
Dari pembahasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa rangkaian elektronika digital
adalah rangkaian elektronika yang tersusun dari berbagai macam komponen yang
menggunakan sinyal digital. Dalam sebuah rangkaian elektronika digital, biasanya kita akan
menemukan gerbang-gerbang logika dasar seperti gerbang, AND, OR, dan NOT.
Aplikasi rangkaian ini sebenarnya merupakan hasil dari aljabar boolean yang banyak
digunakan dalam mengembangkan telepon, komputer, dan berbagai macam alat canggih lain
yang banyak kita gunakan saat ini. Contoh mudah dari penerapan elektronika digital ini dapat
kita lihat dari prinsip kerja saklar.
1. Rangkaian RS Flip-flop
2. Rangkaian JK Flip-flop
Rangkaian JK flip-flop ini merupakan pengembangan dari RS flip-flop. JK flip flop sering
diaplikasikan sebagai komponen dasar suatu counter alias pencacah naik atau up counter dan
pencacah turun atau down counter. Biasanya orang-orang menyebut JK flip flop dengan
sebutan JK -FF.
3. Rangkaian D Flip-flop
Rangkaaian D flip flop atau data flip flop juga termasuk salah satu pengembangan dari RS
flip flop. Pada D flip-flop, input Set atau “S” dihubungkan pada input Reset atau “R” pada
RS flip-flop yang menggunakan sebuah inverter, sehingga terbentuk masukan baru yang
bernama input Data atau “D”.
Sekian informasi mengenai rangkaian elektronika digital sederhana dan cara kerjanya.
Semoga informasi tadi dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya pembaca
setia belajarlektronika.net. Sampai jumpa, dan baca juga informasi menarik lainnya mengenai
menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar.
FLIP FLOP
Bahan Presentasi : Mata Kuliah Rangkaian Logika dan Teknik Digital
Pendahluan
Gerbang logika hanya mampu mengubah sinyal keluaran sejalan dengan sinyal masukan.
Bagaimana bentuk ragam gelombang dari perubahan sinyal tersebut tergantung pada gerbang
logikanya. Prinsip dasar dari gerbang logika dan kombinasional adalah perubahan keadaan
level keluaran tergantung dari keadaan masukan, untuk setiap saat dari waktu ke waktu. Jika
setiap keadaan masukan berubah maka gerbang logika akan berubah pula kaluarannya saat itu
juga. Jadi rangkaian gerbang logika hanya berfungsi menyiapkan suatu operasi logika
kemudian hasil dinyatakan pada keluaran.
Pada contoh diatas dapat dilihat kedua sinyal yang masuk pada gerbang nor saat itu juga
diberikan keluarannya yang terdiri atas satu sinyal.
Dengan membuat gerbang logika kombinasional kita dapat membuat rangkaian yang dapat
menyimpan data. Rangkaian inilah yang disebut rangkaian Flip Flop. Fliop Flop merupakan
piranti yang dapat menyimpan 1 bit data yaitu 1 atau 0.
Terdapat berbagai jenis flip flop, masing masing flip flop memmiliki lambang dan notasi
yang berbeda. Tetapi semuanya memiliki dasar lambang yang sama yaitu sebuah kotak
dangan garis depan yang berupa input dan garis belakang yang berupa output sedangkan
kotak merupakan rangkaian flip flop.
Gambar tersebut menunjukkan dua keluaran yang di wakili huruf Q dan Q’ yang mana nilai
Q’ selalu terbalik terhadap Q, dua sinyal masukan yang diwakili huruf X1 dan X2, dan kotak
ditengah yang diberi huruf FF merupakan rangkaian flip flop.
Seperti pada gambar diatas, keluaran Q bernilai 1 maka Q’ yang dihasilkan adalah 0
Tabel Kebenaran
Diagram Masukan
Penahan NOR dapat dinyatakan kembali dengan teorema De morgan, sehingga kita dapatkan
rangkaian penahan yang lain tetapi dengan fungsi yang sama
Masukkan R dalam keadaan 0 dan S dalam keadaan 1 memberikan keadaan SET. Sedangkan
apabila R dalam keadaan 1 dan S dalam keadaan 0 akan memberikan keadaan RESET.
Namun saat SET dan RESET dalam keadaan 1, akan terjadi keadaan pacu. Oleh karena itu
kita harus menghinari keadaan R dan S dalam keadaan 1. Sedangkan Saat S dan R dalam
keadaan 0, tidak terjadi perubahan.
Diagram Masukan
Apabila S rendah (0), maka keluaran Q akan rendah, walaupun keadaan R dirubah mejadi
tinggi maupun rendah, maka Q tetap rendah.
2. Keadaan SET.
Diagram Masukan
Apabila S dalam keadaan 1 (tinggi) keluaran Q akan 1 (tinggi). dan S hanya sekali
memberikan pulsa, dari keadaan 0 menjadi 1. Sesudah itu jika keadaan S berubah-rubah ,
keluaran Q akan tetap 1.
3. Keadaan RESET.
Diagram Masukan
Pada keadaan ini, keluaran Q tetap 1 (tinggi) apapun yang terjadi pada S. Cara menurunkan
atau mengubah keadaan dengan menurunkan pulsa dari 1 menjadi 0 adalah dengan cara
mengaktifkan R. Begitu R berubah keadaannya dari 0 menjadi 1 maka seketika itu juga
keluaran Q akan menjadi 0 (rendah). Sesudah itu, apapun yang terjadi pada masukan R, flip
flop tidak akan menganggapi.
Diagram Masukan
Saat ingin mengubah keadan keluaran Q lagi maka S harus diberi pulsa kembali, maka
keluaran Q akan menjadi 1. Untuk mengubahnya menjadi 0 lagi maka R diberi pulsa kembali.
4. Keadaan HOLD .
Fllip Flop dinyatakan dalam keadaan Hold jika data yang dimasukkan pada flip flop ditahan,
hingga ada perubahan masukan. Langkah langkah percobaan diatas adalah suatu cara untuk
mengetahui prinsip kerja dari flip flop secara bertahap dan terstruktur, dan dari percobaan
tersebut telah dibukrikan bahwa flip flop dapat menyimpan data dengan cara menahan data
tersebut.
Penahan NAND
Tabel Kebenaran
Diagram Masukan
Penahan NAND dapat dinyatakan kembali dengan teorema De Morgan, sehingga kita
dapatkan rangkaian penahan yang lain tetapi fungsi logikanya sama.
Flip Flop SR gerbang OR dan NOT
Penahan NAND juga dapat dibangun dengan gerbang logika NAND silang (Cross NAND)
dan disebut dengan Flip Flop SR NAND Silang (Cross NAND SR Flip Flop)
1. Keadaan Pengujian.
Diagram Masukan
2. Keadaan SET.
Diagram Masukan
Apabila S berubah dari 1 menjadi 0, maka keluaran Q akan langsung 1. Dan S hanya sekali
saja membuat pulsa dari keadaan 0 menjadi 1. Sesudah itu jika keadaan S akan berubah ubah,
keluaran tetap 1. Yang artinya penahan NAND akan tetap menahan data pertama yang
masuk, selama dalam keadaan ini penahan NAND berada dalam keadaan HOLD
3. Keadaan RESET.
Diagram Masukan
Pada keadaan ini, keluaran Q tetap 1 (tinggi) apapun yang terjadi pada S. Cara menurunkan
pulsa dari 1 menjadi 0 adalah mengaktifkan R. Begitu R berubah keadaannya dari 1 menjadi
0 maka seketika itu juga keluaran Q akan menjadi 0. Dan R hanya sekali saja berperan dalam
mengubah keadaan keluaran Q. Setelah itu apapun yang terjadi pada R tidak akan ditangga pi
oleh keluaran Q.
VIDEO SIMULASI
Flip Flop RS Nand Gate Proteus / Flip Flop RS Nand Gate Multisim
Rangkaian
Diagram Masukan
Apabila masukan SET dalam keadaan logika 0 maka keluaran Q akan 0. Kemudian masukan
R diubah-ubah keadaannya, keluaran Q tidak berubah yaitu tetap 0. Walaupun sinyal
pendetak berubah-ubah level logikanya, keluaran Q tetap tak berubah sedikitpun.
2. Keadaan SET.
Diagram Masukan
Apabila masukan SET diberi pulsa maka pada bagian masukan akan terjadi perubahan dari 0
menjadi 1. Tetapi keluaran Q akan tetap 0. Flip Flop masih belum menanggapinya dan
keluaran Q tetap tak berubah (Q=0). Setelah sinyal pendetak tiba, saat itu juga flip flop akan
menanggapinya dan keluaran Q akan berubah menjadi 1. Dan S hanya sekali saja
memberikan pulsa,dari keadaan 0 menjadi 1. Sesudah itu jika keadaan S berubah-ubah,
keluaran Q akan tetap 1, meski sinyal penndetak berubah-ubah keadaannya.
3. Keadaan RESET.
Diagram Masukan
Dengan melakukan pengujian diatas, flip flop akan aktif. Keluaran Q adalah 1. Artinya flip
flop sedang mengingat suatu tanda biner, yaitu 1. Data biner tersebut akan tetap disimpan
oleh flip flop selamanya, tanpa batas waktu. Lalu, jika ingin mengubah data yang disimpan
dalam flip flop menjadi 0 atau keluaran Q=0. Caranya, masukan RESET diberi masukan
sinyal Flip flop tidak akan langsung menanggapinya dan memprosesnya tetapi terlrbih dahulu
sinyal pendetakya. Jika sinyal pendetak belum tiba atau masih dalam keadaan 0, maka flip
flop tidak akan berubah sedikitpun. Tetapi begitu sinyal pendetak tiba, flip flop akan
langsung menggapi dan keluaran Q akan berubah menjadi 0. Jika masuka Reset diberi pulsa
dan sinyal pendetal dalam keadaan 1 maka masukan Reset akan langsung ditanggapi, dan
keluaran Q akan 0. Jika pada keluaran Q dipasang inverter maka keluaran Q’ akan 1.
Masukan Reset hanya memeiliki satu kesempatan untuk mengubah flip flop.
Sinyal pendetak bekerja dalam suatu model atau cara yang disebut Possitive Going Transition
(PGT) atau Perubahan Tepi Naik Positif. Artinya ketika denyut sinyal detak (clock) berganti
dari 0 ke 1, perubahan keadaan flip flop terjadi dan keluaran Q dan Q’ berubah. Keluaran
tepat pada tepi naik dari sinyal detak. Pada flip flop, masukan SET dan RESET harus
menunggu sampai sinyal pendetak menjadi logika 1, cara ini disebut dengan pendekatan
positif (positive clocking). Jika diantara masukan sinyal pencetak dan gerbang – gerbang
logika dipasang sebuah Inverter (gerbang NOT) akan didapat pendekatan egatif (negative
clocking)
VIDEO SIMULASI
Rangkaian
3. Flip Flop D
Penahan D
Penahan D dapat dibuat dengan menggunakan gerbang logika NAND seperti halnya
rangkaian pada flip flop RS. Namun pada Flip Flop D kita menggunankan tambahan Inverter
sebelum gerbang NAND.
Tabel Kebenaran
Prinsip kerja dari Flip Flop D juga sederhana. Isyarat digital yang masuk pada D akan dibagi
menjadi 2 jalur. Jalur pertama melewati inverter kemudian diteruskan pada gerbang NAND
yang menghasilkan Keluaran RESET, sedangkan jalur kedua langsung melewati garbang
NAND dan menghasilkan keluaran SET. Kemudian untuk masukan pada D, jika masukan 0,
maka gerbang NAND atas akan bernilai 0 dan gerbangn NAND bawah akan bernilai 1
sehingga akan menghasilkan keluaran RESET. Namun jika masukan awal 1, maka gerbang
NAND atas akan bernilai 1 dan gerbang NAND bawah akan bernilai 0 sehingga akan
menghasilkan keluaran SET. pada penahan D ini tidak akan terjadi keadaan yang terpacu,
karena gerbang logika yang digunakan menjamin untuk mengeluarkan nilai SET dan RESET
yang berlawanan
Tabel Kebenaran
Sinyal masukan awal yang diberikan pada masukan enable adalah logika 1,
kemudian pada masukan D diberi masukan 0, keluaran Q akan tetap
mengeluarkan masukan pertama yang telah di inputkan dengan mengabaikan
perubahan yang terjadi pada EN dan D
IC TTL 7475
Tabel Kebenaran
Diagram Masukan
Saat sinyal pendetak belum aktif maka masukan yang ada pada D ridak akan
berpengaruh pada keluaran Q
Masukan D adalah 1
Masukan D adalah 0
Pada saat sinyal pendetak dalam keadaan 1, maka sinyal yang masuk pada D
akan dibaca dalam rentanagan masukan 1 pada sinyal pendetak, kemudian
keadaan akhir dari sinyal D yang dibaca akan ditahan. Namun jika pada saat
sinyal pendetak telah mengalami keadaan high namun sinal D tidak ada
perubahan maka keluaran Q yang dihasilkan pun tidak akan berubah.
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pengubahan keluaran Q
yaitu dengan megubah sinyal penahan D menjadi 1 atau 0 pada saat sinal
pendetak bernilai 1
Diagram Masukan
Dapat dilihat dari diagram masukan bahwa pulsa biner 1 dan 2 yang masuk pada
masukan D langsung di proses oleh penahan D. Tetapi ketika pulsa biner 3 dan 4
masuk pada masukan D tidak ditanggapi sama sekali oleh penahan D. Ini dikarenakan
pulsa biner yang masuk yang dapat ditanggap i oleh penahan D hanyalah pada tepi
awal pulsa saja.Penahan D ini menggunakan rangkaian Diferensito, rangkaian
Diferensiator adalah sebuah rangkaian yang pada masukan sinyal pendetaknya
dipasang sebuah resistor dan kapasitor. Rangkaian Ini dirancang agar sinyal pendetak
yang dihasilkan lebih sempit dari sinyal pendetak yang seharusnya terbentuk sehingga
waktu cuplikannya menjadi lebih cepat. Sinyal pendetak ini kemudian akan
mengendalikan Penahan D menjadi Set atau Reset yang mana reaksi yang dihasilkan
akan lebih sensitif dari sinyal pendetak sebelumnya. Perubahan ini dilakukan agar
Flip Flop bereaksi pada perubahan awal pulsa naik (tepi positif) dari sinyal detak
3. Penahan D Pemicuan Tepi dengan Sinyal Pendetak dan Kendali Preset Clear.
Tabel Kebenaran
Pada rangkaian ini, saat preset dan clear sama sama rendah, maka akan dijumpai
keadaan tidak aktif preset dan clear harus dalam tingkat logika tinggi. bila preset
dibuat rendah secara tersendiri, maka flip flop akan di reset. Untuk lebih jelasnya kita
masukkan pada sebuah contoh, misalnya sinyal clear dapat berasal dari sebuah tombol
tekan. Jadi, lepas dari keadaan sinyal pendetakyang sedang bekerja, keluaran akan
langsung di reset ketika operator menekan tombol clear. Flip Flop D jenis ini
mempunyai dua macam mode pengoperasian, yaitu mode sinkron dan mode asinkron
Mode Pengoperasian
Penahan D Sinkron.
Penahan D Asinkron.
Namun pada saat Set dan Reset sama sama dalam keadaan high, maka
penahan akan berada dalam keadaan pacu, ini adalah keadaan terlarang. Pada
prakteknya seperti pada LED, keadaan pacu dapat membuat LED redup atau
berkedip tidak beraturan.
VIDEO SIMULASI
Flip Flop D tanpa isyarat kendali dan pendetak Proteus / Flip Flop D tanpa isyarat kendali
dan pendetak Multisim
Penahan D dengan Sinyal Pendetak Proteus / Penahan D dengan Sinyal Pendetak Multisim
Flip Flop D dengan Rangkaian Tepi Gandengan Langsung Proteus / Flip Flop D dengan
Rangkaian Tepi Gandengan Langsung Multisim
Rangkaian
4. Flip Flop JK
Flip flop JK merupakan flip flop yang paling ideal digunakan sebagai piranti penyikpanan
(memori).
Flip flop JK digunakan pada setiap komputer digital maupun piranti lainnya. Dalam
pemakaian bidang elektronika juga memiliki banyak manfaat, misalnya :
1. Umpan Balik flip flop. Berfungsi supaya rangkaian gerbang logika yang berada di
dalam garis putus – putus FL dapat menahan sebuah data biner.
2. Umpan balik Togel (Toggle). Umpan balik ini enyebabkan flip flop JK mengalami
toggle.
Selain terdapt dua jenis umpan balik, flip flop JK memiliki 2 masukan kendali, yang disebut
dengan masukan J dan K. Masukan J dan K berfungsi mengatur apa yang akan dilakukan
rangkaian pada tepi sinyal pendetak. pada bagian masukan dari pendetak dibei rangkaian
Diferensator, namun dalam Chip IC tidak digunakan rangkaian RC tetapi gerbang Not dan
And, karena pada IC, komponen RC memakan Tempat dan kurang praktis.
Tabel Kebenaran
Diagram Masukan
Ini adalah keadaan dimana sinyal J dan K bernilai 0 sehingga juga menghasilkan
masukan Q bernilai 0
Keadaan SET.
Diagram Masukan
Ini terjadi disaat sinyal pada masukan J bernilai 1 dan masukan K bernilai 0 sehingga
dihasilkan keluaran Q bernilai 1, pada saat ini lah Flip Flop dinyatakan dalam keadaan
SET
Keadaan RESET.
Diagram Masukan
Ini terjadi disaat sinyal pada masukan J bernilai 0 dan masukan K bernilai 1 sehingga
dihasilkan keluaran Q bernilai 0, pada saat ini lah Flip Flop dinyatakan dalam keadaan
RESET
Keadaan Toggle.
Diagram Masukan
Ini terjadi saat masukan J dan K sama sama berniali 1 sehingga dihasilkan keadaan set
dan reset yang terus bergantian
Flip Flop JK MS
Flip Flop JK MS merupakan tipe terbaik dari semua jenis flip flop untuk saat ini
Flip Flop JK MS menjadi seri terbaik dari Flip Flop dikarenakan memiliki 2 masukan sinyal
kendali Asinkron S dan R, flip flop JK MS dapat dikendalikan dengan 3 mode operasi yaitu
sinkron, asikron, dan kombinasi sinkron dan asinkron Rangkaian Flip Flip JK MS juga
memiliki 3 jenis umpan balik
Umpan Balik flip flop bagian Master. Ini berfungsi agar rangkaian gerbang logika
yang berada dalam bagian master dapat menahan sebuah data biner.
Umpan balik flip flop bagian Slave. Sama halnya dangan bagian Master, gerbang
logika pada Salve juga berfungsi untuk menahan data pada bagiannya
1. Saat sinyal detak pada tingkat tinggi, majikan aktif dak budak tidak aktif
2. Saat sinyal detak pada tingkat rendah, majikan menjadi tidak aktif dan budaknya menjadi
aktif
3. Apa yang dilakukan Majikan akan diikuti oleh Budak, dan apa yang dilakukan oleh Budak
tidak diikuti oleh Majikan.
Diagram Masukan
Dinyatakan tidak aktif (tidak bekerja) apabila pada smua masukannya, yaitu SET,
RESET, J dan K tidak terdapat sinyal masuk. Walaupun sinyal pendetak terus
berdenyut flip flop tidak akan bereaksi, dan keluaran Q dalam keadaan kosong.
Keadaan Set
Diagram Masukan
Langkah pertama yaitu membuat flip flop dalam keadaan SET. Caranya , masukkan
SET diberi sinyal, atau dibuat masukan SET dalam keadaan 1. Keluaran Q saat
diubah menjadi SET flip fliop tidak langsung SET, tetapi menunggu terlebih dahulu
datangnya sinyal pendetak. Itupun baru akan bekerja setelah sinyal pendetak berubah
keadaannya dari positif ke negatif.
Keadaan RESET
Diagram Masukan
Jika bagian Budak Set dengan cara membuat masukan kendali aktif (1), maka flip flop
dalam keadaan aktif dan cara memadamkannyad dilakukan dengan mengaktifkan
masukan sinyal kendali K, setelah mana flip flop akan berubah menjadi tak aktif. Jika
masukan kendali K diaktifkan, maka flip flop tidak akan langsung padam tetapi
menunggu terlebih dahulu sinyal pendetak. Sewaktu sinyal pemdetak ada, flip flop
akan menunggu sampai tepi negatif terjadi.
Keadaan TOGGLE
Diagram Masukan
Bila masukan J dan K tinggi, bagian master akan mengalami Toggle satu kali ketika
sinyal pendetak tinggi. Bagian slave juga akan mengalami Toggle satu kali sinyal
pendetak rendah. Intinya, apapun yang dilakukan oleh Master akan selalu diikuti oleh
Slave. Pada keadaan ini keluaran Q dan Q’ akan berkedip-kedip secara bergantian.
Kecepatannya lebih lambat separuhnya dari kecepatan sinyal pendetak, atau dapat
dikatakan bahwa frekuensi keluaran Q sewaktu Toggle lebih kecil setengahnya
dibanding sinyal pendetak Clk. Flip flop JK MS dirancang untuk bekerja dalam
keadaaan Toggle. Dengan begitu flip flop dengan sendirinya akan membagi frekuensi
sinyal pendetak menjasi etengahnya.
Keadaan PRESET
Diagram Masukan
Dalam pengoperasionalkan flip flop JK MS, diperlukan penginterupsian. Dapat
dilakukan untuk mengambil alih operasi flip flop. Contohnya, saat SET dengan
CLEAR dapat mengubah flip flop yang RESET menjadi SET.Pengambil alihan ini
disebut Operasi Asinkron atau tidak serempak. Masukan Kendali preset dapat
langsung ditanggapi oleh flip flop, dan saat itu juga keluaran Q akan langsung aktif.
Flip Flop akan menjadi Set
Keadaan CLEAR
Diagram Masukan
Masukan Clear dapat mengubah flip flop menjadi RESET. Masukan Clear akan
langsung ditanggapi tanpa harus menunggu sinyal pendetak. Flip flop akan langsung
berubah menjadi Reset. Keluaran Q akan tidak aktif. Masukan kendali Preset dan
Clear tidak perlu menunggu datangnya sinyal pendetak, sehingga mode operasinya
disebut asinkron.
Flip Flop 7475 dan Flip Flop 74LS76 adalah IC JK MS yang sangat terkenal karena terdapat
dua flip flop JK MS, dan mempunyai masukan asinkron (Rd dan Sd0, masukan sinyal
pendetak Clk pemicuan tepi dan masukan sinkron sinyal kendali J dan K. IC TTL 7476
adalah sebuah pemicuan tepi pendetak pulsa positif, sedangkan flip flop JK MS 74LS76
adalah pemicuan tepi pendetak pulsa negatif.
Dari gambar dan tabel, dapat dilihat bahwa masukan asinkron Sd dan Rd adalah aktif rendah,
artinya suatu keadaan Low atau 0 pada Sd akan membuat flip flop menjadi Set (Q=1) dan
suatu keadaan Rd akan menyebabkan flip flop menjadi Reset (Q=0).Secara keseluaruhan
dapat dilihat bahwa flip flop JK MS tidak hanya berfungsi sebagai penyimpan data biner,
tetapi juga dapat mengendalikan isi data biner tersebut dengan berbagai cara.