Anda di halaman 1dari 5

Andik Santoso (225430072)

Hendra PS (225430076)

Tugas Praktikum Dasar Teknik Digital

FLIP-FLOP

Sejarah

Flip-flop elektronik pertama kali ditemukan oleh dua orang ahli fisika Inggris
William Eccles dan F. W. Jordan pada tahun 1918 ini merupakan dasar dari
penyimpan data memory pada komputer ataupun smartphone. Flip-flop juga
bisa digunakan sebagai penghitung detak dan sebagai penyinkronisasian input
sinyal waktu variabel untuk beberapa sinyal waktu referensi.

Pengertian

Flip-flop adalah suatu rangkaian elektronika yang mempunyai dua kondisi stabil
dan bisa digunakan untuk menyimpan informasi. Flip-flop merupakan
pengaplikasian gerbang logika yang bersifat multivibrator bistabil. Kenapa
dikatakan multivibrator bistabil? Karena kedua tingkat tegangan keluaran pada
multivibrator tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi tingkat
tegangan keluaraannya saat dipicu (trigger). Flip-flop mempunyai dua keluaran
(output) yang salah satunya merupakan komplemen output yang lain.

Jenis-jenis Flip-Flop

Pada umumnya rangkaian flip-flop dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yakni
S-R flip-flop, D flip-flop, J-K flip-flop dan T flip-flop. Berikut ini merupakan
penjelasannya.

1. S-R Flip-flop

S-R yaitu singkatan dari “Set” dan “Reset”. Sesuai dengan namanya, S-R flip-
flop ini terdiri dari dua masukan (input) yakni S dan R.
S-R flip-flop ini juga terdapat dua keluaran (output) yakni Q dan Q’. Rangkaian
S-R flip-flop umumnya terbuat dari 2 gerbang logika NOR atau 2 gerbang
logika NAND. Adapun S-R flip-flop yang terbuat dari gabungan 2 gerbang
logika NOR dan NAND.
Gambar diatas merupakan diagram logika NOR Gate S-R flip-flop, NAND Gate
S-R flip-flop dan Clocked S-R flip-flop (gabungan gerbang logika NOR dan
NAND).

2. D Flip-flop

Rangkaian ini merupakan modifikasi dari S-R flip-flop. Perbedaan pada D flip-
flop yaitu ditambahkan gerbang logika NOT (inverter) dari input S kemasukan
(input) R. S-R flip-flop mempunyai dua masukan (input) 0, pada D flip-flop
hanya ada satu masukan (input) yakni masukan (input) D. Ini karena kedua
masukan (input) pada S-R flip-flop sudah dimodifikasi.

3. J-K Flip-flop

J-K flip-flop merupakan salah satu rangkaian yang mempunyai kelebihan tidak
adanya kondisi terlarang.
Dengan kata lain, J-K flip-flop merupakan rangkaian FF yang berapapun input
yang diberikan, ia akan tetap berjalan.
Cara kerjanya yaitu saat input masuk harus terdapat clock didalamnnya.
Keadaan ini akan membuat keluaran (output) pada rangkaian J-K flip-flop
berubah.
Rangkaian J-K flip-flop adalah pengembangan dari flip-flop S-R. J-K flip-flop
adalah rangkaian FF yang sering digunakan yang mempunyai 3 terminal input,
yakni : J, K, dan Clock.
4. T Flip-flop

T flip-flop adalah rangkaian flip-flop yang sudah dibuat dengan menggunakan


flip-flop J-K yang kedua inputnya dihubungkan menjadi satu.
Maka akan diperoleh flip-flop yang mempunyai watak membalik output
sebelumnya jika inputannya tinggi dan outputnya akan tetap jika inputnya
rendah.

5. CRS Flip-flop

Pada CRS flip-flop, terdapat R-S flip-flop yang dilengkapi dengan sebuah
terminal pulsa clock yang fungsinya mengatur keadaan Set dan Reset. Saat
pulsa clock berlogika 0, maka pada input R-S perubahan logikanya tidak akan
mengakibatkan perubahan pada output Q dan Q not. Namun jika pulsa clock
berlogika 1, maka perubahan pada input R-S bisa mengakibatkan perubahan
pada output Q dan Q not.

Contoh Rangkaian Flip-Flop sederhana :


Daftar Komponen yang digunakan :
1. B1 = Baterai 3V
2. C1,C2 = Kapasitor bermuatan 100 µF
3. D1,D2,D3,D4 = LED warna merah dan hijau
4. Q1,Q2 = Transistor 9014
5. R1,R2 = Resistor 56 Kohm

Prinsip Kerja :

Cara kerja flip-flop ini pada dasarnya sama dengan cara


kerja transistor sebagai saklar. Perhatikan gambar rangkaian flip-flop ditas,
jika pada rangkaian tersebut diberi tegangan 3V dari baterai, maka salah satu
transistor 9014 akan berada dalam kondisi ON. Kondisi ON pada transistor
tersebut mengikuti kapasitor yang nilai muatannya lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kapasitor yang lainnya. Kapasitor ini akan melepas
muatan listrik sehingga transistor yang terhubung akan berada dalam kondisi
ON (sementara). Transistor yang sedang dalam kondisi ON tersebut akan
membuat kapasitor yang terhubung dengan kaki kolektor terisi muatan listrik.
Jika salah satu transistor dalam kondisi ON, maka transistor yang lainnya akan
berada dalam kondisi OFF. Hal ini akan berlaku terus menerus secara
bergantian, sehingga terjadilah pergiliran nyala lampu yang disebut dengan
lampu flip-flop.

Perhitungan rumus lamanya nyala hidupnya Led pada rangkaian :


Rumus ini digunakan untuk menghitung waktu terjadinya pengisian dan
pelepasan muatan pada Electrolit Condensator (ElCo) / Kapasitor yang
menyebabkan transistor bekerja seperti saklar. Berikut rumusnya :

t = (koefisien)*R*C

t : waktu dalam second


Koefisien : 0.7
R : resistor dalam ohm
C : Kapasitor dalam farad
Contoh kasus diatas, maka dapat dihitung
R = 56KΩ = 56000 Ω
C = 100μF = 0.0001 F

Maka,

t = 0.7 * 56000 * 0.0001


= 0.7 * 5.6
= 3.92 detik
Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa rangkaian diatas, nyala matinya led
yang secara bergantian yaitu 3.92 detik.

Rancang Bangun Alat :

(TERLAMPIR)

Anda mungkin juga menyukai