Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 4

- JESSICA AURELIA TODING (321 17 054)


- ROLLAND JONATHAN K. (321 17 05)
- MAYA MAWARNI BIRANA (321 17 068)
- MURAD JALALI WAL IKRAM (321 17 073)
- LAODE MUHAMMAD RAUSAN FIKAR (321 17 075)
BAHAN ISOLATOR
MINERAL
Isolasi bentuk padat

“ Terdapat beberapa bahan penyeka atau isolasi bentuk padat yang


sesuai dengan asalnya, salah satunya ialah bahan isolasi mineral
(bahan tambang). Isolasi bahan tambang adalah mineral atau
bahan yang asal mulanya didapat dari tambang dan digunakan
sebagai isolasi pada ikatan kimia atau keadaan alaminya tanpa

proses kimia atau proses termal sebelumnya.
Bahan isolasi mineral, antara lain:
01 Batu Pualam

02 Batu Tulis
.

03 Klorida

04 Asbes
.
05 Mika

06 Mikanit

07 Marmer
Batu Pualam
Batu pualam ialah batu kapur (CaCO3)
yang keras atau dolomit yang dapat
dipoles. Pualam merupakan bongkahan
batu yang besar yang kemudian
dipotong – potong menjadi lempengan
tebal dengan ukuran tertentu. Bagian
mukanya digerinda dengan gerinda
karborundum dan setelah cukup rata
kemudian digosok dengan batu asah

Warna batu pualam ada yang puti


h, kuning, kelabu, merah jambu, hi
tam dan sebagainya, sesuai deng
an piegmennya. Semakin padat da
n licin maka semakin kurang daya
penyerapan airnya.
Batu pualam dapat dibor dengan bor baja khusus. Batu pualam mempunyai sifat mudah pecah, ber
at (masa jenis paling rendah 2,6 g/cm3), regas, mudah retak kalau dipanasi dan didinginkan menda
dak, dan sensitif terhadap asam. Untuk mendapatkan batu pualam yang sifat kelistrikannya baik m
aka bahan perlu diimpregnasi dengan parafin, polistirin, bitumen, minyak dan sebagainya
Batu Tulis
Merupakan bahan isolator dengan bentuk berlapis -
lapis dan mudah dibelah-belah dengan pahat atau
martil. Batu tulis ini tidak dapat digosok halus
seperti pualam, mempunyai mekanis kuat sebagai
isolator, tetapi kurang menarik dan dapat menyerap
air. Walaupun lebih tahan terhadap asam dan panas
tetapi bahan ini sudah jarang dipakai.
KLORIDA
Bahan ini berwarna abu-abu yang mempunyai sifat ke
listrikan dan kekuatan mekanis di bawah batutulis seh
ingga mudah dipotong, digergaji, dan dibor. Klorida pa
dat sangat higrokopis. Jika akan digunakan sebagai is
olator harus terlebih dahulu diimpregnasi dengan resi
n, misalnya : bakelit yang dicairkan, agar sifat kelistrik
annya serta kekuatan mekanisnya naik serta higrosko
pisitasnya menurun.
ASBES
Serat asbes yang ditemukan pada batu – batuan (tam
bang) pada umumnya pendek. Pada suhu 300 °C hin
gga 400 °C asbes tidak mengalami perubahan kekuat
an mekanik, tetapi pada suhu lebih tinggi kandungan
airnya akan hilang dan kekuatan mekanisnya akan tur
un. Ketahanannya terhadap panas tersebut adalah ka
rena pori – porinya mudah dimasuki udara sehingga k
onduktivitas panasnya akan menurun. Asbes meleleh
pada suhu 1150 °C
MIKA
Mika merupakan isolasi mineral (bahan tambang). Ta
hanan listrik dan kekuatan mekanisnya tinggi, tahan p
anas dan tahan dari pengaruh uap air, sangat ringan,
elastis, warnanya bening (transparan) dan licin mengk
ilat, bentuknya berlapis – lapis. Pada suhu tinggi (diat
as batas suhu kerja) mika akan mengeluarkan air yan
g merupakan bagian dari susunannya. Kebeninganny
a berkurang atau menjadi kusam. Dalam keadaan de
mikian mika telah kehilangan kekuatan mekanisnya,
mudah retak – retak sehingga daya sekatnya berkura
ng. Pada suhu 1250 °C hingga 1300 °C susunn kristal
mika berubah sama sekali dan mulai meleleh.
MIKANIT
Mikanit diperoleh dari tambang dengan jumla
h besar dengan ukuran atau dimensi yang tid
ak teratur sementara alat – alat listrik ukuran
nya tertentu dan bervariasi. Untuk keperluan
itu dibuat mikanit, yaitu mika yang dibuat se
suai dengan yang dikehendaki. Seringkali pa
da salah satu sisi mikanit dilapisi dengan kert
as atau kain dengan tujuan untuk mendapatk
an kekuatan mekanis yang lebih tinggi atau u
ntuk menjaga agar tidak terjadi keretakan ket
ika mika dibengkokkan.
Tujuan melapis – lapis mika dan kadang – kadang dengan tambahan la
pisan kain, kertas atau pita ialah memperoleh tebal yang diinginkan sehi
ngga mempertinggi daya sekat listrik dan menambah kekuatan mekanis,
terutama agar tidak retak jika digulung atau dilipat (dengan lapisan mika
).
Beberapa contoh mikanit dibahas dibawah ini :
a) Mikanit Komutator
b) Mikanit Lempengan
c) Mikanit Cetakan
d) Kertas Mika
e) Mikanit Fleksibel
f) Pita Mika
a) Mikanit Komutator
Mikanit komutator mengandung bahan pengikat maksimum 4%, masa jenisnya 2,4 hin
gga 2,6 gr/cm3 , digunakan untuk bahan isolasi antara lamel – lamel pada komutator mesin ar
us searah. Karena pada waktu pengerjaannya digunakan tekanan tinggi dan mengandung sed
ikit resin, maka bahan ini tahan arus walaupun mendapatkan tekanan yang tinggi dan suhu ke
rja 180° C. Itulah sebabnya mikanit ini tepat untuk penyekat lamel – lamel komutator. Kontraks
i mekanit pada suhu 20° C tidak lebih dari 9% dengan tekanan hingga 600 kg/cm2.
b) Mikanit Lempengan
Lempeng mekanit muskovit atau flagopit atau dari paduan keduanya dengan bahan pe
ngikat sirlak atau gliptal. Perbandingan mika dengan campurannya pada pita mika adalah seki
tar 4 : 1 . dalam hal ini lempengan diperlukan untuk isolasi yang tidak memerlukan bengkokan
(misal untuk pembuatan cincin). Baik mekanit komutator maupun mekanit lempengan tergolon
g mekanit keras.
c) Mikanit Cetakan
Mikanit ini dibuat berbagai bentuk sesuai dengan keperluan. Cara pembentukkannya a
dalah dengan memanasinya dan kemudian mencetaknya sebelum didinginkan. Penggunaann
ya antara lain sebagai pengisolasi antara poros dengan komutator dan antara poros dengan in
ti rotor. Mikanit cetakan dipabrikasi dengan ketebalan 0,1 hinga 0,5 mm dengan bahan pengik
at sirlak atau gliptal dengan komposisi bahan pengikat 8 hingga 25% dan sisanya adalah mika
d) Kertas Mika
Kertas mika termasuk jenis mikanit cetakan, dibuat dari musko
vit atau flogopit dengan bahan pengikat sirlak atau resin sintesis, dipab
rikasi dengan bentuk gulungan sebesar 0,4 m dengan tebal 0,15 hingg
a 0,3 mm, salah satu sisinya dilapisi dengan kertas setebal 0,05 hingg
a 0,06 mm. Penggunaannya adalah untuk membuat isolasi yang keras
pada belitan jangkar mesin tegangan tinggi.
e) Mikanit Fleksibel
Mikanit fleksibel diproduksi dalam bentuk lemmpengan dengan
ketebalan 0,15 hingga 0,06 mm, terbuat dari muskopit atau flogopit ya
ng dilapisi dengan minyak vernis bitumen atau dilspisi minyak vernis gl
iptal. Mikanit fleksibel jenis lain adalah yang kedua sisinya dilapisi kert
as dengan ketebalan 0,2 hingga 0,5 mm. Mikanit fleksibel yang tanpa
pelapis kertas mengandung komposisi mika sebanyak 74 hingga 90%
sedangkan yang dilapisi kertas mengandung mika sekitar 30%. Pada s
uhu kamar, mikanit fleksibel dapat dibengkokkan tanpa pemanasan. P
enggunaannya antara lain sebagai pengisolasi yang fleksibel, pengisol
asi alur pada mesin listrik.
f) Pita Mika
Biasanya tebalnya antara 0,1 sampai 0,18 mm dan dalam bentuk gulungan dengan l
ebar sedikitnya 40 cm. Gulungan tersebut kemudian dipotong – potong menjadi pita dengan
lebar 12 sampai 35 cm.
Pita mika dibuat dari muskovit atau flogopit, dilapisi vernis. Vernis yang digunakan b
erwarna muda (bening) dan tua (hitam). Yang warna muda lebih tahan panas dan khusus di
pakai untuk lilitan rotorpada generator turbo sehingga sering dinamakan pita mika rotor. Kad
ang – kadang ada pula pita mika yang dilapisi dengan sutera atau kain kaca.
Ada pula salah satu jenis mika yang disebut samika. Samika dibuat dengan meman
askan serat mika hingga suhu 800 °C, kemudian merendamnya didalam larutan soda dan di
murnikan dengan asam chlorida atau asam sulfat encer. Selanjutnya mika yang sudah men
gembang, bersama – sama dengan airnya, diangkat dan dijadikan bubur yang diberi bebera
pa macam pengikat (bahan organik) untuk kemudian dijadikan kertas mika tebal dan kemud
ian dipabrikasi dengan mesin pembuat kertas mika. Bahan pengikat maupun pelapisnya he
ndaknya sesuai dengan kelas mika (kelas C dan H), kecuali kalau akan digunakan pada su
hu dibawah suhu kerja mika. Bahan pengikat yang sering digunakan adalah senyawa amoni
um fosfat atau kaca. Hasilnya disebut kertas slyudinit atau kertas samika. Dalam banyak hal
bahan ini dapat menggantikan fungsi dari mikanit, kertas mika dan pita mika.
Bahan isolasi mika sintetis perlu dipikirkan karena tingginya biaya pembuatan dan b
anyaknya limbah yang dihasilkan dalam pembuatan mikanit.
MARMER
Marmer mempunyai ikatan kimia seperti hal
nya batu kapur, yaitu CaCo3, tetapi sifat fisi
knya berbeda. Marmer lebih keras daripada
kapur dan dapat dipoles hingga mengkilap.
Marmer dapat di tambang dari tanah dalam
bentuk lempengan-lempengan tebal kemudi
an di potong-potong sesuai dengan ukuran
dan bentuk yang dikehendaki, selanjutnya d
i poles.
Marmer mempunyai massa jenis yang paling rendah 2,6 g/cm3, makin
tinggi kepadatannya maka makin tinggi massa jenisnya, makin kecil kri
stalnya maka makin tidak higrokospis dan makin baik hasilnya jika dipo
les.
Untuk mendapatkan marmer yang kemampuan listriknya makin baik, m
armer perlu diimpregnasi dengan paraffin, polistirin, bitumen, minyak, d
an sebagainya. Marmer sifatnya regas dan sensitive terhadap asam. W
arna yang alami dari marmer adalah putih abu-abu atau kuning atau ke
merah-merahan. Kalau dipanasi pada suhu tinggi kemudian didinginka
n mendadak marmer akan retak.
KESIMPULAN
Bahan isolasi mineral adalah bahan-bahan isolasi yang diperoleh d
ari tambang dan digunakan sebagai isoalsi pada ikatan kimia atau
keadaan alaminya tanpa proses kimia atau proses termal lainnya.
Bahan isolasi ini digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yan
g bertegangan. Di samping itu juga memperhatikan sifat kelistrikan
nya (resistivitas, permitivitas dan kerugian dielektrik), sifat termal,m
ekanis dan kimianya. Jenis-jenis bahan isolasi mineral adalah mika
, mikanit, batu tulis, klorida, dan marmer.
Thank you
PERTANYAAN

1. Kelebihan dan kekurangan isolator mineral dan prinsip kerjanya sebagai isolator
2. kenapa kandungan besi oksida dll dapat mengurang sifat isolator dri mika, kelebihan dan kekuragan isolator
marmer dan pengaplikasiannya
3. Faktor yg mempengaruhi batu2 isolator,apa keunggulannya batu pualam sebagai isolator, tegangan tembus,
dri semua isolator mineral manakh batu yg paling baik
4. Dimana sjakh pengaplikasian isolasi batu mineral
5. Klorida padat apakh murni klorida atau ada campuran lain,muskovit dan plukofit, sifat kimianya

Anda mungkin juga menyukai