Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HALIDES

DOSEN
BENING NURUL HIDAYAH KAMBUNA, ST,.MT

DISUSUN OLEH
ARRI ZALUL FIQRI 3334160080
RAIHAN ILHAM RAMADHAN 3334190001
MUGI MAULA MUTTAQIN 3334190034
MUHAMMAD DAFFA SUDRAJAT 3334190100
RAKIY MUHAMAD SADIQ 3334190085

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK METALURGI

CILEGON – BANTEN

2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya hingga kami dapat menyelesaikan tugas menyusun makalah yang
berjudul Alkil Halida/Senyawa Halida ini tepat pada waktunya

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Kristalografi dan mineralogi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang senyawa halide bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Terima kasih atas segala perhatiannya,dan kami menyadari, makalah yagn


kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Semoga makalah ini dapat berguna
bagi pembacanya. Sekian yang bisa kami sampaikan .

Serang, 05 Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Penghantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

BAB I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . .i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1


1.2 Tujuan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.3 Tujuan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.4 Manfaat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II Tinjauan Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.1 Halida . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.2 Ciri Khas Halida . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.3 Contoh Kelompok Halida . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
BAB III Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
3.1 Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
3.2 Penutup. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mineral dapat didefinisikan sebagai zat alami yang memiliki komposisi kimia
tertentu. Komposisi kimia ini menjadi dasar dalam penggolongan berbagai jenis
mineral, selain komposisi kimianya mineral juga memiliki karakter fisik tertentu,
karakter fisik dari suatu mineral ini dapat dimanfaatkan sebagai identifikasi awal dari
mineral tersebut seperti warna, cerat, belahan, system Kristal dan lain – lain. Namun,
karakter fisik dari suatu mineral kurang tepat digunakan dalam pengelompokan
berbagai jenis mineral hal ini disebabkan oleh banyak mineral yang memiliki
karakter fisik yang hampir sama. Pada akhirnya para ahli seperti James Dana dan
Nickel – Strunz menggunakan komposisi kimia dari suatu mineral dalam melakukan
penegelompokan mineral sebagai contoh dalam klasifikasi dana mineral di bagi
menjadi beberapa kelompok seperti : Native elements, Oksida, Halida, Silikat, Sulfat,
Sulfida dan lainnya. Jadi, factor utama dalam pengelompokan dan penamaan mineral
adalah komposisi kimianya sedangkan karakter fisiknya hanya menjadi faktor
sekunder. Pada makalah kali ini akan dibahas mineral kelompok   Halida.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan halide?
2. Bagaimana Ciri khas Mineral Halida ?
3. Bagaimana Pengklasifikasian Mineral Halida?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Mineral Kelompok Halida
2. Untuk mengetahu ciri khas dari mineral halida.
3. Untuk mengetahui klasifikas dari mineral halida.
4. Untuk mengetahui contoh-contoh mineral halida.

1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat menjelakan kelompok mineral halida dan contoh-contoh
mineralnya.
2
2. Mahasiswa dapat membedakan mineral kelompok halida dengan mineral
lainnya.
3. Mahasiswa dapat mendeskripsikan mineral-mineral dari kelompok halida
dengan baik.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Halida

Halida adalah kelompok mineral yang prinsip adalah anion halogen. Halogen
adalah kelompok unsur-unsur khusus yang biasanya memiliki muatan negatif
ketika digabungkan secara kimiawi. Halogen yang ditemukan umumnya di alam
mencakup Fluor, Chlorine, Iodine dan Bromin. Halida cenderung lebih suka
hanya memerintahkan struktur dan karenanya tingkat tinggi simetri. Halida yang
paling terkenal mineral, garam karang (NaCl) atau garam. Mineral Halida yang
khas lunak, dapat transparan, umumnya tidak terlalu padat, memiliki belahan
dada yang baik, dan seringkali memiliki warna-warna cerah.      

Halida adalah senyawa biner, dimana salah satu bagiannya adalah salah satu
atom halogen dan bagian lainnya adalah elemen lainnya atau radikal yang
mempunyai tingkat keelektronegatifan lebih kecil daripada atom halogen, untuk
membentuk senyawa fluorida, klorida, bromida, iodida, atau astatin. Kebanyakan
garam merupakan halida. Semua logam pada elemen grup 1 akan membentuk
halida yang berbentuk padatan putih dalam suhu ruangan.

Ion halida adalah atom hidrogen yang mengikat muatan negatif. Anion halida
contohnya fluorida (F−), klorida (Cl−), bromida (Br−), iodida (I−) dan astatin
(At−). Semua ion ini terdapat pada garam halida ion. Kelompok ini dicirikan oleh
adanya dominasi dari ion halogen elektronegatif seperti : F- , Cl- , Br- dan I- .
Pada umumnya memiliki berat jenis yang rendah ( < 5 ). Contoh mineralnya
adalah Fluorit (CaF2) , Halit (NaCl) , Silvit (KCl) , dan Kriolit (Na3AlF6).

2.2 Ciri Khas Halida

Adapun ciri khas dari mineral halide yaitu sebagai berikut :


1. Rapuh
2. Translusen
3. Mudah larut
4. Memiliki Kekerasan Menengah
5. Titik Lebur Tidak Terlalu tinngi
6. Konduktor listrik dan panas yang buruk

Ciri khas tersebut dikarenakan ikatan yang menyusun mineral dalam


kelompok halida merupakan ikatan ion dan bermuatan listrik kecil.Sedangkan
adapun Kegunaan Mineral Kelompok Halida ialah sebagai berikut:

1.    Halida seperti cerargit (AgCl), bromit(AgBr), dan iodirit (AgI) berhubungan


erat dengan bijih perak dan dikenal di beberapa tempat seperti Meksiko, New
South Wales (Australia) dan barat daya Amerika Serikat.
4
2.    Atacamite adalah konstituen dari bijih tembaga seperti yang terdapat di
eksplorasi tembaga di Chile.
3. Kriolit (Na3AlF4) digunakan untuk pengolahan bijih alumunium seperti
bauksit.
4   Kandungan potsium dalam silvit (KCl) dimanfaatkan sebagai pupuk.

Klasifikasi mineral kelompok halide berdasarkan Nickel – Strunz,


mineral kelompok halide dibedakan menjadi beberapa kelompok sebagai
berikut:

1.  Halida sederhana, tanpa kandungan H2O contohnya seperti: Halit, Sylvit,


Miersite, dan Villiaumite.
2.  Halida sederhana, dengan kandungan unsur H2O contohnya seperti :
Hydrohalite, Antarcticite, dan Chloraluminte.
3.  Halida kompleks contoh mineralnya seperti: Steropesite, Avogadrite dan
barberiite
4.  Oxyhalides, Hydroxyhalides and related double halides contoh mineralnya
seperti : Atacamite, Melanothallite, dan Paratacamite

2.3 Contoh Kelompok Halida

1. Halit (NaCl)

Halit secara umum lebih dikenal sebagai rock salt adalah mineral dengan


komposisi kimia natrium klorida (NaCl) sehingga memiliki ciri khas yaitu
rasanya yang asin. Mineral halit biasanya berbentuk bongkahan, atau granular
(berbutir) kasar. Halit terbentuk pada dasar sedimen evaporit yang luas yang
dihasilkan dari pengeringan danau tertutup dan laut. Mineral halit banyak
dimanfaat sebagai penghasil Na dan Cl dalam industry kimia, serta untuk
pembuatan macam – macam soda seperti bikarbonat dan caustic soda.

Identifikasi mineral halit:


Warna                           : putih, pink, biru gelap dan terang, colourless
Cerat                             : putih
Kilap                             : kaca
Sistem Kristal               : isometrik
Belahan                         : sempurna
Pecahan                        : konkoidal
Kekerasan                     : 2,5 Skala Mohs
5
Ketembusan Cahaya     : Transparan
Berat Jenis                    : 2,17 g/cm3

2. Silvit (KCl)

Silvit atau lebih dikenal sebagai potasium klorida, memiliki karakteristik


mineral yang sama dengan mineral halit, hanya saja yang membedakannya dari
halit adalah rasanya yang asin dan agak lebih pahit. Silvit banyak ditemukan
didaerah endapan evaporasi seperti di New Mexico dan Texas bagian barat
dengan bentuk biasanya berbentuk bongkahan, massif berbutir kasar. Silvit
biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman karena memiliki kandungan
potasium yang berlimpah.

Identifikasi mineral Silvit:


Warna                           : putih, putih kekuningan, putih kemerahan, putih
kecoklatan, putih kebiruan
Cerat                             : putih
Kilap                             : kaca
Sistem Kristal               : isometrik
Belahan                         : sempurna
Pecahan                        : Uneven
Kekerasan                     : 2,5 Skala Mohs
Ketembusan Cahaya     : Transparan
Berat Jenis                    : 1,99 g/cm3

3. Ceragirit (Agcl)
6

Ceragirit adalah bentuk mineral dari silver chloride (AgCl). Mineral ini


biasanya berbentuk bongkahan kubus, massif ditemukan dalam bentuk kerak
dan diselimuti wax. Ceragirit terbentuk dari fase sekunder oksidasi endapan
mineral perak. Mineral ceragirit pertama kali ditemukan di New South Wales,
Australia. Mineral ceragirit memiliki keunikan yaitu menghasilkan percikan
perak jika dipanaskan pada arang.

Identifikasi mineral Ceragirit:


Warna                           : ungu keabu – abuan, hijau, putih, colourless, abu - abu
Cerat                             : putih
Kilap                             : adamantin – damar
Sistem Kristal               : isometric - hexoctahedral
Belahan                         : tidak ada
Pecahan                        : Uneven, sub-konkoidal
Kekerasan                     : 1 – 1,5 Skala Mohs
Ketembusan Cahaya     : transparan - trasnlusen
Berat Jenis                    : 5,5 g/cm3

4. Fluorit (CaF2)

Fluorit adalah mineral kelompok halide yang terdiri atas  calcium


fluoride biasanya berbentuk bongkahan, atau granular (berbutir) kasar. Fluorit
dapat berbentuk sebagai endapan dalam urat terutama pada mineral logam dan
sering ditemukan berasosiasi dengan mineral galena, sphalerit, barit, kuarsa
7
dan kalsit. Fluorit adalah mineral yang umum dalam endapan hidrotermal dan
telah dikenal sebagai mineral primer pada granit dan batuan beku lainnya serta
sebagai konstituen minor umum pada dolostonedan limestone. Keunikan
mineral ini adalah menhasilkan nyala api merah ketika dibakar hal ini
menandakan adanya unsur kalsium.
Fluorit banyak digunakan sebagai sumber utama penghasil hydrogen
fluoride yang merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk memproduksi
berbagai jenis material. Hyrogen fluoride dipecah berdasarkan persamaan
reaksi kimia berikut:

CaF2(s) + H2SO4→ CaSO4(s) + 2 HF(g)

Identifikasi mineral fluorit:


Warna                           : putih, kuning, hijau, merah, biru
Cerat                             : putih
Kilap                             : kaca
Sistem Kristal               : isometric
Belahan                         : sempurna
Pecahan                        : Splintery, sub-concoidal
Kekerasan                     : 4 Skala Mohs
Ketembusan Cahaya     : transparan - subtranslusen
Berat Jenis                    : 3,01 – 3,25 g/cm3 

5. Atacamit (Cu2(OH)3Cl)

Atacamit adalah mineral yang relatif langka terbentuk oksidasi mineral


utama tembaga atau zona pelapukan iklim kering . Mineral ini dicirikan dengan
bentuk prismatik ramping memanjang, tabular, massif, biasa juga berbentuk
granular atau fibrous. Keunikan dapat melebut, menghasilkan nyala api biru –
azure dari tembaga klorida, menghasilkan percikan tembaga jika dilebur
dengan sodium karbonat pada arang.
8
Identifikasi mineral atacamite:
Warna                           : hijau, kuning, hijau kekuningan, hijau gelap
Cerat                             : hijau muda
Kilap                             : adamantine
Sistem Kristal               : orthorombic
Belahan                         : sempurna
Pecahan                        : konkoidal
Kekerasan                     : 3 – 3,5 Skala Mohs
Ketembusan Cahaya     : transparan - translusen
Berat Jenis                    : 3,76 – 3,78 g/cm3 

6. Karnalit (KMgCl3.6H2O)

Karnalit adalah mineral evaporit, yang terhidrasi dari potassium magnesium


chloride.  Karnalit ditemukan dalam endapan laut garam yang dikenal sebagai
mineral sedimen evaporit yang terkonsentrasi oleh penguapan air laut. Mineral
karnalit banyak digunakan sebagai fertilizeryang merupakan sumber penting
pengahsil potash. Mineral karnalit berbentuk massif, granular, dapat berbentuk
tabular, mineral ini memiliki keunikan sangat mudah larut, menghasilkan nyala
api ungu ketika dilebur dan memiliki rasa yang pahit.

Identifikasi mineral karnalit:


Warna                           : biru, kuning, putih, merah, colourless
Cerat                             : putih
Kilap                             : lemak
Sistem Kristal               : orthorombic
Belahan                         : tidak ada
Pecahan                        : konkoidal
Kekerasan                     : 2,5 Skala Mohs
Ketembusan Cahaya     : transparan - translusen
Berat Jenis                    : 1,6 g/cm3 
9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun Kesimoulan yang di dapat dari modul mineral halide adalah sebagai
berikut:
1. Mineral adalah suatu zat (fasa) padat yang terdiri dari unsur atau
pesenyawaan kimia yang di bentuk secara alamiah oleh proses-proses
anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai
penempatan atom-atom secara beeraturan di dalamnya, atau dikenal
sebagai struktur Kristal

2. Halida adalah kelompok mineral yang prinsip adalah anion halogen. Halogen
adalah kelompok unsur-unsur khusus yang biasanya memiliki muatan negatif
ketika digabungkan secara kimiawi. 

3. Klasifikasi mineral halide menurut Nickel – Strunz terbagi menjadi 4


kelompok yaitu: Halida sederhana ,tanpa Kandungan H20, Halida sederhana
dengan kandungan H20, Halida Kompleks, dan Oxyhalida.

3.2 Saran

Menyadari bahwa Penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya Penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak dan lebih relevan yang tentunya dapat di
pertanggungjawabkan.
Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak demi kesempurnaan pembuatan makalah-makalah dengan
tema yang sama kedepannya.
10
Daftar Pustaka

https://id.scribd.com/doc/179269509/Halida

https://id.scribd.com/document/367921280/Makalah-Mineral-Halida

http://arriqofauqi.blogspot.com/2014/07/mineral-halida.html

Anda mungkin juga menyukai