PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat
di alam, terbentuk secara anorganik, dengan komposisi kimia
pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang
tersusun secara teratur.
Di
alam
mineral
dijumpai
bermacam-macam
dengan
1.1
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari materi mineral pembentuk
sifat
fisik
dari
mineral-mineral
cara
pembentukan
pembentuk
batuan?
b. Bagaimana
(genesa)
mineral-mineral
tersebut?
c. Kegunaan apa saja yang ada pada mineral-mineral tersebut?
1.2
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penlisan makalah materi mineral
kegunaan
yang
ada
pada
mineral-mineral
BAB II
PEMBAHASAN
Bumi ini terdiri dari batuan yang merupakan agregat dari
mineral. Mineral terdiri dari atom. Untuk memahami bebatuan,
pertama kita harus memiliki pemahaman tentang mineral. Untuk
memahami mineral kita harus memiliki beberapa pemahaman
dasar tentang atom dan bagaimana mereka berinteraksi satu
sama lain untuk membentuk mineral.
2.1 Definisi Mineral
Kerak bumi tersusun dari bahan padat dan keras yang
disebut
mineral
dan
batuan.
Pada
umumnya,
orang
merupakan
bahan
anorganik
yang
terbentuk
Dari
komposisi
kimia
pengertian
yang
tersebut,
seragam
pada
mineral
mempunyai
setiap
bagiannya.
tetapi
sifat
dasar
tiap
mineralnya
masih
tetap.
langsung
semuanya
membeku,
tetapi
mengalami
temperatur
ini
disertai
pembentukan
dan
temperatur
telah
disusun
oleh
Bowen
(Bowen
Reaction Series).
1. Rangkaian
pertama
terdiri
dari
mineral-mineral
olivine,
kedua
family
terdiri
dari
plagioklas
andesin-oligoklas-albit)
dan
mineral-mineral
feldspar
(anorthit-bytwonit-labradoritfamily
ortoklas.
Bagian
ini
demikian
magma
serta
kondisin
perubahan
temperatur.
2.3 Golongan Mineral Non-Silikat
A. Golongan Oksida
Mineral oksida adalah kelas mineral yang agak beragam.
Terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen
dan unsur tertentu. Banyak oksida berwarna hitam tetapi yang
lain bisa sangat berwarna-warni. Keragaman oksida diakibatkan
oleh kelimpahan oksigen di kerak bumi. Oksida mengandung
ikatan
ionik
tertentu
yang
bisa
dijadikan
patokan
untuk
di
alam.
Secara
umum
mineral
oksida
selalu
antara
logam
dengan
anion
sulfat
tersebut.
Rapuh
2.
Translucent
3.
Mudah larut
4.
5.
6.
Cerat
: putih
Kilap
: kaca
Sistem Kristal
: isometric
Belahan
: sempurna
Pecahan
: Splintery, sub-concoidal
Kekerasan
:4
Ketembusan Cahaya
: transparan - subtranslusen
Berat Jenis
: 3,01 3,25
ini juga termasuk natural alloys seperti electrum, phosphides, silicides, nitrides,
dan carbides.
(sebagai
batu
mulia
disebut
(kelompok olivin)
yang
meliputi
teproit
Umum
Kategori
Nesosilikat
kelompok Olivin
seri Olivin
Rumus kimia
(Mg, Fe)2SiO4
Identifikasi
Warna
((Mn2SiO4)),
Perawakan
Sistem kristal
Ortorombik
Belahan
Rendah
Pecahan
Conchoidal rapuh
6.57
Kilap
seperti kaca
Gores
Putih
Diafaneitas
Berat jenis
3.274.5
Sifat optic
Indeks pembiasan
n = 1.6301.650
n = 1.6501.670
n = 1.6701.690
Bias ganda
= 0.040
berubah
perkaratan besi.
menjadi
kemerahan
sebagai
hasil
dari
olivin
berkualitas
terbaik
didapatkan
dari
kedalaman
yang
dangkal,
sifat-sifat
olivin
banyak
dan
juga
pada
aliran
padatan
yang
Bentuk
Relief
: tinggi
Pleokroisme
: lemah
Indeks bias
Belahan
Birefringence
Kembaran
: tidak ada
Sudut pemadaman
Orientasi optis
: length slow
Sumbu optis
: dua (biaxial)
Tanda optis
: positif
Bentuk
kristal
prismatik
panjang
dan
columnar
sampai
fibrousaggregate
Relief
: tinggi
Pleokroisme
: lemah
Indeks bias
Belahan
Birefringence
Kembaran
: fine polisintetik
Sudut pemadaman
Orientasi optis
: length slow
Sumbu optis
: dua (biaxial)
Tanda optis
: negatif
: Sempurna
Warna
: coklat kehitaman
Pecahan
Kekerasan
Cerat
: Abu abu
Kilap
Bentuk
: Tabular
Terbentuk dari hasil kristalisasi magma pada suhu 800 C .terdapat pada
batuan beku seperti gabro dan diorit, pada batuan sedimen seperti batupasir, pada
batuan metamorf seperti gneiss dan schist. Berasosiasi dengan muscovit, kuarsa,
klorit, albit, alamandine, staurolit, kyanite, silimanite, kegunaannya sebagai
koleksi ilmuan. Adapun kegunaannya antara lain :
1. Menilai sejarah suhu batuan metamorf, karena partisi besi dan magnesium
antara biotit dan garnet sensitif terhadap suhu.
2. Kegunaan dalam campuran membentuk mika : memanaskan alat bahan isolasi
untuk tujuan industri karena mineral biotit kaya akan besi dan bersifat
ferromagnetik
3. Penggunaan komersial terbatas dikarenakan memiliki belahan yang sempurna,
kilapan seperti kaca, sehingga dapat memantulkan cahaya dengan sudut yang
teratur
4. Bahan plester, konstruksi karena bentuk kristalnya yang seperti lembaran tipis
dan memiliki kekerasan 2,5-3 Mohs
D. Plagioklas (NaAlSi3O8-CaAl2Si2O8)
Plagioklas merupakan mineral yang termasuk ke dalam kelompok
feldspar. Dalam reaksi bowen, plagioklas berada pada seri kontinyu (continous
series). Dari reaksi bowen kita juga dapat mengetahui proses pembentukan kristal
dari plagioklas. Proses kristalisasi plagioklas diawali plagioklas-Ca yang
berangsur-angsur bereaksi dengan larutan sisa hingga berubah komposisinya
kearah plagioklas-Na. Reaksi perubahan ini dinamakan deret solid solution, yang
artinya kristalisasi plagioklas-Ca-plagioklas-Na akan berjalan terus menerus jika
mengalami keadaan yang setimbang. Rumus kimia dari mineral plagioklas adalah
NaAlSi3O8-CaAl2Si2O8.
Anggota dari mineral plagioklas adalah :
1. Anorthit (CaAl2Si2O8)
Anorthit mempunyai kandungan komposisi kimia 10% sodium dan 90%
kalsium. karakteristik fisik dari mineral anorthit adalah mempunyai warna putih
atau abu-abu, kilat kaca, pecahan konkoidal, kekerasan 6-6,5, bersifat
transclucent-opaque dengan belahan satu arah, berat jenis 2,76, dan berasosiasi
dengan mineral biotit, augit, hornblende, dan piroksen.
3. Labradorit ((Al,Si)AlSi2O8)
Labradorit mempunyai kandungan kimia 30-50% sodium dan 50-70%
kalsium. Karakteristik fisik dari mineral labradorit adalah mempunyai warna abuabu atau hitam keabu-abuan, kilat kaca, cerat putih, pecahan konkoidal,
kekerasan 6-6,5, bersifat transparan-transclucent, belahan satu arah, berat jenis
2,70-2,74, dan berasosiasi dengan mineral biotit, piroksen, dan hornblende.
Terdapat pada batuan beku seperti auganit, basalt, gabbro, dan olivine gabbro
serta batuan metamorf.
atau putih keabu-abuan serta dapat juga bercorak hijau, kuning, dan coklat, kilat
kaca, cerat putih, pecahan konkoidal, bersifat transclusent-transparan, kekerasan
6-6,5, belahan satu arah, berat jenis 2,64-2,68, dan berasosiasi dengan mineral
kuarsa, muscovite, dan K-feldspar. Terdapat pada batuan beku seperti granit, dan
ryolit serta terdapat juga pada syenit dan trachit.
6. Albit (NaAlSi3O8)
Albit mempunyai komposisi kimia 90% sodium dan 10% kalsium.
Karakteristik fisik dari mineral albit adalah berwarna putih, atau tidak berwarna
serta dapat juga bercorak biru, kuning, orange, dan coklat. Kilat kaca, cerat putih,
pecahan konkoidal, bersifat transclucent-opaque, kekerasan 6-6,5, belahan satu
arah, system Kristal triklinik, berat jenis 2,61, dan berasosiasi dengan mineral
kuarsa, tourmaline, dan muskovit. Terdapat pada batuan beku, seperti granit, dan
granit pegmatite serta batuan metamorf.
( KAl2(AlSi3O10)(OH)2 )
adalah
pegmatit, genes, dan sekis. Muskovit terbentuk dari pendinginan magma pada
suhu rendah sekitar 600oC.
Muskovit (juga
isinglass, atau potash
mengandung
dikenal
mica)
alumunium
adalah
dan
dengan mika
mineral
kalium
filosilikat
dengan
umum,
yang
rumus
: Monoklin
Warna
Goresan
: Putih
: 2-2,5
Berat jenis
: 2,8-2,9
Genesis
Manfaat
H. Kuarsa (SiO2)
Kuarsa memiliki rumus kimia SiO2 , berat molekul 60,08 gm, dengan
komposisi : (Si) Silikon 46,74 % (O2) Oksigen 53,26 % Berdasarkan literatur
yang ada, kuarsa memiliki berat jenis 2,6 - 2,7, yang berarti berat kalsit ketika di
luar air lebih besar 2,6 - 2,7 x dibanding ketika di dalam air. Kuarsa tergolong di
dalam mineral silikat, dicirikan oleh adanya ikatan antara unsur Si dengan O .
Silikat merupakan gugus molekul yang mengandung SiO4 tetrahedral. Golongan
mineral ini meliputi 25 % dari keseluruhan mineral yang dikenal dan 40 % dari
mineral yang umum dijumpai pada batuan. Mineral kuarsa terdapat di semua jenis
batuan Batuan Beku asam sampai intermediet, Batuan Sedimen dan pada batuan
metamorf sering dijumpai dalam bentuk urat kuarsa.
Kuarsa dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu:
1. Kuarsa Kristalin
Kuarsa kristalin adalah kuarsa yang terjadi dalam kristal-kristal yang
berbeda. Hal tersebut terjadi pada sejumlah kristal sejenis yang dibedakan oleh
warna. Kelompok kuarsa kristalin antara lain sebagai berikut: rock crystal (kuarsa
tak berwarna), amethyst (kuarsa violet atau ungu), rose quartz (kuarsa merah
jambu), citrine (kuarsa kuning), smoky quartz (kuarsa coklat kehitaman), milky
quartz (kuarsa putih susu), aventurine quartz, rutilated quartz, ametrine
(kombinasi dari amethyst dan citrine), dan vermarine (prasiolite atau amethyst
hijau).
2. Kuarsa Kriptokristalin
Kuarsa
kriptokristalin
adalah
kuarsa
yang
kristalnya
berukuran
mikroskopis dan bisa tidak tembus cahaya atau juga tembus cahaya. Jenis kuarsa
kriptokristalin antara lain : agate, basanite, bloodstone, carnelian atau cornelian,
chalcedony, chert, chrysoprase, flint, heliotrope, jasper, moss agate, onyx,
plasma, prase, sard, sardonyx, chrysocolla quartz, fire agate, picture jasper atau
scenic jasper, petrified dinosaur bone, petrified wood, tigereye dan turritella.
Varietas dari kriptokristalin banyak digunakan sebagai semi-batu
berharga dan untuk keperluan pajangan, pembagiannya lebih banyak daripada
dengan hanya sekedar warna. Contohnya seperti kalsedon dan moganite, juga
jenis dari batu permata yang berwarna (tidak tembus cahaya) seperti agate,
sard/carnelian, onyx, heliotrope dan jasper.
3. Sebagai bahan utama sumber silikon yang digunakan seperti dalam industri
semikonduktor dan pembuatan alloy.
4. Dengan nilai skala MOHS 7, kuarsa adalah material yang keras dan dapat
digunakan sebagai bahan pengamplas.
5. Sebagai filter dalam industri pembuatan karet dan cat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari materi
Mineral Penyusun Batuan adalah sebagai berikut :
1. Sifat fisik dari mineral terdiri atas warna, kilap, bentuk
mineral, cerat/goresan, belahan, pecahan, kekerasan, sifat
dalam, berat jenis, kemagnetan, dan derajat kejernihan yang
keseluruhannya
berbeda
pada
masing-masing
mineral
tersebut.
2. Genesa dari suatu mineral dimulai dari proses pendinginan
magma pada temperatur yang berbeda-beda, ketika suatu
mineral terbentuk terlebih dahulu dan memisahkan diri dari
cairan dan membentuk batuan disebut discontinuous series,
ketika
suatu
mineral
terbentuk
dan
akan
mengalami
disebut
continous
series,
dan
ketika
mineral
pada
mineral
bermacam-macam,
ada
yang
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. http://yusufprdpt.blogspot.co.id/2013/11/normal0-false-false-false-en-us-x-none.html. Diakses pada Rabu,
20 April 2016. Pukul 23:13 WITA.
Anonim,
2013.
http://yusufprdpt.blogspot.co.id/2013/11/3-
2013.
http://yusufprdpt.blogspot.co.id/2013/11/5-
2013.
http://yusufprdpt.blogspot.co.id/2013/11/4-
2013.
http://yusufprdpt.blogspot.co.id/2013/11/6-
2013.
http://yusufprdpt.blogspot.co.id/2013/11/7-
Anonim,
2013.
http://yusufprdpt.blogspot.co.id/2013/11/8-
MAKALAH
KELOMPOK 3 :
IMAM NOOR SETIADI
MUH AGUNG SYAMSUDDIN
MUH AFRISAL ARIF
REZA MUSLIH ARAFAH
AIDUL FAUZI AMRI
ADHIA MELIAN ASIH
SITI NOVIA SAAD
ASMI AZIS E
SUKMAWATI S
GOWA
2016
(D611 15 305)
(D611 15 307)
(D611 15 0
(D611 15 0
(D611 15 5
(D611 15 0
(D611 15
(D611 15
(D611 15