Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN


TOWER CRANE

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dengan meningkatnya pembangunan dan teknologi maka perlu


adanya perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja bagi
tenaga kerja yang melakukan pembuatan, pemasangan, dan
pemakaian. Penggunaan Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
merupakan salah satu bagian yang harus diperhatikan, maka
dibutuhkan pemeriksaan dan pengawasan yang baik, karena
mempunyai resiko bahaya yang tinggi dan akan mengakibatkan
kerugian moril maupun material.

Dalam hal ini pemeriksaan Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut


dilakukan terhadap jenis Tower Crane, yang dilaksanakan oleh para
Calon Ahli K3Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut pada tanggal 11
Januari 2022.

Pemeriksaan Tower Craneini bertujuan untuk memenuhi syarat


diklat sebagai Calon Ahli K3 Pesawat Angkat dan Angkut, sebagai
acuan pengkajian pengendalian resiko kecelakaan kerja baik untuk
tenaga kerja maupun orang lain, yang berkaitan dengan tempat dan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif sehingga dapat berjalan dengan aman dan lancar.

Maka dilakukanlah pemeriksaan-pemeriksaan yang dimulai dari


pemeriksaan dokumen yang menyangkut identitas atau riwayat alat
tersebut, pemeriksaan visual terhadap komponen-komponen,
pemeriksaan uji fungsi komponen terhadap cara kerjanya dan
pengujian beban yang disesuaikan dengan kapasitasnya, sehingga
dapat diketahui dan dipastikan bahwa layak atau tidaknya Tower
Crane tersebut dapat dioperasikan.
1.2 DASAR HUKUM DAN REFERENSI

Adapun dasar hukum pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan


pengujian adalah sebagai berikut :

a. Peraturan Perundang – Undangan


 UU NO.1 tahun 1970 tentang “ Keselamatan Kerja “.
 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 tahun 2018
tentang “Kesehatan dan Keselamatan Kerja”
 PERMENAKER No. 08/MEN/2020 tentang “Pesawat Angkat dan
Pesawat Angkut“.
 PERMENAKER NO. 08/ME/2020 tentang “Operator dan Petugas
Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut“.

b. Standard
 PUIL SNI 2011 SNI 0225:2011
 B30.3 Tower Crane
 B30.9 Sling
 B30.10 Hook

1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Penulisan KertasKerja

Penulisan kertas kerja ini dimaksudkan agar peserta


diklat mempunyai pemahaman tentang pemeriksaan dan
pengujian Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut termasuk
menuangkan hasil pemeriksaan dan pengujian kedalam
laporan Riksa Uji.

Hal lain yang mendorong penulisan kertas kerja adalah


juga untuk memenuhi syarat administratif dan kompetensi
untuk mendapatkan SKP Ahli K3 PAA.
TujuanRiksa Uji

Tujuan dilaksanakannya Riksa Uji adalah sebagai berikut


a. Memenuhi persyaratan Peraturan Perundangan yang
berlaku
b. Menguji kelayakan Pesawat Angkat dan Angkut
c. Memeriksa dan menguji kekuatan konstruksi (Integritas
Structur)
d. Membuktikan kestabilan dalam operasi
e. Untuk mendapatkan Sertifikat/Ijin Pemakaian atau
Resertifikasi (berkala)
1.4 DATA YANG DIDAPAT

a. Data Umum

1. Pemilik : PT. NUSA RAYA CIPTA


Jl. DI Panjaitan No. 40, Jakarta
2. Alamat :
Timur
3. Pemakai : PT. NUSA RAYA CIPTA
Pengurus Kontraktor
4. utama/Sub :
Kontraktor/Penanggung
Jawab
Proyek POMOMORO GOLF VIEW
5. Lokasi Unit :
Tower Ekki Cimanggis
6. Jenis Pesawat : TOWER CRANE
7. Pabrik Pembuat : China Sanj Crane Co.,Ltd
8. Merk/Tipe : G133009
9. Tahun Pembuatan : 2020
10. No. Seri/Unit : SCT6024
11. Kapasitas Angkat : 8000 kg

12. Standar yang Dipakai : Permen 8 Tahun 2020, ASME B30.3,


ASME B30.9
13. Digunakan untuk : Mengangkat, Memindahkan dan
menurunkan Barang
14. Nomor Surat Keterangan : -
Nama Operator / No.
15. Lisensi K3 Operator/Masa : -
Berlaku s/d
16. Riwayat Pesawat : Berkala
II. DATA TEKNIS

SPESIFIKAS 1. TINGGI 44 meter


I MENARA
KERAN 2. JUMLAH SEKSI NA section
3. PANJANG LOAD 60 meter
JIB
4. PANJANG NA meter
COUNTER JIB
5. KECEPATAN Hoisting Travelling/ Slewing
luving
NAmtr/mnt NAmnt NA r/mnt
MOTOR 1. KECEPATAN Hoisting Travelling Slewing
PENGGERAK
NA r/mnt NA r/mnt
3. DAYA (KW) 80 KVA

4. TYPE NA

5. PUTARAN NA r/mnt

6. VOLTAGE (V) 380 Volt


7. FREKUENSI 50 Hertz

REM 1. JENIS NA

2. TYPE NA

3. KAPASITAS NA

KAIT 1. TYPE NA
(HOOK)
2. KAPASITAS 8T

3. MATERIAL NA

TALI BAJA 1. TYPE Hoisting Pendant Depan Pendant


(WIRE Belakang
ROPE)
6 x 19 + c NA NA
3. KONSTRUKSI NA

4. DIAMETER 14 mm

5. PANJANG NA
III. PEMERIKSAAN VISUAL

Kondisi
No. Komponen Keterangan
Baik Buruk
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Kerangka Tetap (Fixing Angle) √

2. Kerangka Penyambung Dasar √

3. Bangunan Kerangka Kaki (Standar)

a. Rangka Utama

b. Rangka Penguat (Brace) √

4. Sambungan (Olt Connection) √

5. Kerangka Memanjang (Sleeper) √

6. Kerangka Melintang (Cross) √

7. Rangka Kuda-Kuda Penguat √

8. Kerangka Bogie √

9. Kerangka Diagonal (Diagonal Brace) √

10. Kerangka Pemanjat Tower (Climbing Cage)

a. Rangka Utama √

b. Rangkat Penguat √

c. Pengunci Sangkar √

d. Lantai Kerja √

e. Pagar √

f. Tangga Pemanjat Tower √

g. Pasak-Pasak √

h. Baut Pasak √

i. Batang Panjat √
Kondisi Keterangan
No. Komponen Tidak
Memenuhi
Memenuhi
Syarat
Syarat
(1) (2) (3) (4) (5)

11. Perlengkapan Sangkat Panjang

a. Silinder Hidraulik -

b. Rangka Penguat -

c. Tali Kawat Baja -

d. Tromol Gulung -

e. Rem -

f. Kopling -

g. Yoke -

12. Seksi-Seksi Tower Seksi I

a. Rangka Utama √

b. Penguat √

c. Pengunci (Fish Plate) √

d. Baut, Mur, Pin √

e. Pagar √

f. Tangga Pemanjat Tower √

g. Pasak-Pasak √

h. Baut Pasak √

i. Batang Panjat √

13. Ketegak lurusan Tower √

14. Kepala Tower (Tower Head) √

15. Rel pada Kepala Tower √

16. Kepala Kucing (Cat Hat) √


(Tangga, Lantai, Rule-rule)
17. Rangka Kuda-Kuda Penguat

a. Rangka Utama √

b. Rangka Penguat √
c. Pagar √
d. Rangka Utama √

e. Sambungan (Pin, Baut, Mur) √


f. Pendant Jib Pengimbang √

g. Pin Kaki Jib Pengimbang √


Jib Beban (Boom)

Jib 1
a. Pin Kaki Jib √

b. Rangka Utama √
c. Rangka Penguat √

d. Rel dan Penyambungnya √


e. Pendan Jib (Boom) √

f. Lantai (Cat Walk) √


Jib II dan Seterusnya

a. Pin Kaki Jib √


b. Rangka Utama √

c. Rangka Penguat √
d. Rel dan Penyambungnya √

e. Pendan Jib √
f. Lantai (Cat Walk) √
Jib Kepala
a. Puli pada Kepala Jib √

b. Rangka Utama √
c. Rangka Penguat √

d. Lantai (Cat Walk) √


19. Kerangka Pengikat Tower (Tie Back)
a. Rangka Penguat Tower √
b. Rangka Penghubung Antara √
Tower dan Bangunan
(Batang)
c. Rangka Pengikat keBangunan √
20. Puli PengencangTali dan √
Kelengkapannya (Wire
RopeDeflection)
21. Meja Putar
a. Bantalan Roller √
b. Dudukan Meja (Roller Path) √
c. Sambungan Pengikat (Las, √
Baut, Mur)
22. Jib Pengimbang (Counter weight)
a. Rangka dan Sambungan- √
Sambungan
b. Pin/Pasak √
c.Pengikat Bahan Imbang √
d. Pin dan Jib pengimbang √
23. Tali Kabel Baja
a. Korosi √
b. Keausan √
c. Putus √
d. Perubahan Bentuk √
24. Kait
a. Keausan √ (Ada Crack
perlu adanya
tindak lanjut)
b. Kerenggangan Mulut Kait √
c. Keretakan √ (Ada Crack
perlu adanya
tindak lanjut)
d. Kunci Kait √
e. Mur dan Bantalan Putar √
(Swivel)
f. Trunion √
25. Pully/Cakra (Utama,
Penghantar)
a. Alur Puli √
b. Bibir Puli √
c. Pin Puli √
e. Pelindung Puli √
26. Drum/TromolGulung
a. Alur √
b. Bibir √
c. Flens √
27. Hoist Gear Box
a. Pelumasan √
b. Oil Seal √

28. Ruang Operator (Utama, Penghantar)


a. Tangga/Pengaman Tangga √ (Tanggahanya
diikat tali
tambang tidak
menggunakan
pengunci)
b. Pintu √
c. Jendela √
d. Kipas/AC √
e. Tombol/Tuas Kontrol √
f. Penerangan √
g. Pengaman Lebur √
h. Alat Komunikasi √
i. Pemadan Api √
j. Tanda-Tanda Pengoperasian √
k. Klakson √
l. Kunci Kontak √
Alat-Alat Pengaman
a. Pembatas Gerak Naik/Turun √
Hoist
b. Pembatas Gerak Putar √
c. Level Indikator √
d. Pembatas Beban Lebih √
e. Pembatas MomenLebih √
f. Pembatas Kecepatan Lebih √
g. Anemometer √
h. Tabir Pengimbang/Wind √
Shield
i. Indikator Tekanan Udara √
j. Indikator Tekanan Hidrolik √
k. Katup-Katup Pengaman √
l. Pembatas Gerakan + √
Maju/Munder Trolley
m. Kunci Pengaman Tromol √
Gulung
n. Penyalur Petir √
o. Radius √
p. Daftar Beban √

Komponen Listrik

Tegangan : 380 V

KW : 60

Phase : 3

Frekuensi : 50 Hz

31. Hidrolik

a. Pompa Hidrolik -
b. Saluran/Pipa Hidrolik -

c. Motor Hidrolik -

d. Katup Pengontrol -

e. Tangki Hidrolik -

f. Saringan Hidrolik -

g. Akumulator -

32. Pneumatik

a. Kompresor -

b. Tangki dan Katup Pengaman -

c. Saluran Udara Bertekanan -

d. Saringan Udara -

 TALI KAWAT BAJA


PANJANG
DIAMETER KONSTRUKSI JENIS UMUR CACAT KETERANGAN
(meter)
PENGGUNAAN
PADA
SPEC ACT TDK
ADA
(mm) (mm) ADA

Main Hoist 18 18 540 √

Gambar :

 HOOK / KAIT UTAMA


JenisNDT : Magnetig Particle / Penetrant

Cacat Keterangan
No Dimensi Lokasi Tidak
Ada
ada
A =mm
Spec B =mm
1
C =mm
Main
D =mm
A = 79,5mm hook

Actual B = 83 mm 10 T √
2
C = 92 mm
D = 205 mm

Gambar :

 DRUM UTAMA
Jenis NDT : Penetrant
Cacat
No Dimensi Lokasi Tidak Keterangan
Ada
ada
1 Spec D = mm
F = mm
L = mm
2 Actual D = mm
Tidak Ada
F = mm
Akses
L = mm

Gambar :

 PULI HOOK UTAMA


Jenis NDT : Penetrant
Cacad
No Dimensi Lokasi Tidak Keterangan
Ada
ada
1 Spec D = mm
tA = mm
2 Actual D =180mm

tA = 2 mm

Gambar :

PENGUJIAN BEBAN
Pengujian beban dilakukan untuk mengetahui dan memastikan kemampuan pada
pesawat angkat dan pesawat angkut berfungsi dengan baik.Pengujian Beban
dilakukan setelah tahapan pemeriksaan visual dan pengujian fungsi sudah
memenuhi persyaratan teknis. Pengujian dengan menggunankan beban terbagi jadi
2 yaitu pengujian dinamis dan pengujian statis.
Pengujian Dinamis
Kapasitas Beban
NO Gerakan speed Hasil Keterangan
Angkat

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

25% NA -

50% NA -
1 Swing
75% NA -

100% NA -

25% NA

50% NA
2 Hoisting
75% NA

100% NA

25% NA

50% NA
3 traversing
75% NA

100% NA

Pengujian Statis
Pengujian beban statis dilakukan dengan beban 110%
Panjang JIB Beban Kerja
NO Beban Uji Keterangan
Beban/Radius Aman

(1) (2) (3) (4) (5)

110% SWL 3,1 m s/d 16,6 m 8 Ton 8,8 Ton NA

110% SWL 60 m 2,3 Ton 2,53 NA

A. Analisa
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian yang sudah dilakukan
pada kegiatan PKL tersebut maka Tower Crane tersebut dapat
digunakan, tidak terdapat retak atau crack pada saat pengujian NDT.
Sedangkan untuk pengujian dinamis dengan beban secara bertahap
mulaidari 25%, 50%, 75% dan 100% SWL dapat berjalan dengan baik
tanpa ada kendala. Untuk pengujian secara statis dilakukan dengan
beban 110% berjalan dengan baik tanpa kendala.
a. Analisa Perhitungan Kekuatan Wire Rope

Menurut Rumus Rudenco


Langkah 1
Bahwa SWR memiliki breaking streang (BS)
BS = 130 s/d 200kg/mm²
Karena tidak ada sertifikat, maka kita gunakan yang umum yaitu
: 180kg/mm2
BS = 180kg/mm² = 18000kg/cm²
Langkah 2
Menghitung diameter wire
Dimana : d = 14 mm
di = 6 x 19i= 114
Rho = diameter wire?
d = 1,5 x Rho x √ i
14 = 1,5 x Rho x √ 114
14 14
D= =
1,5 x √ 114 1,5 x 10,68
d = 14/16.02
= 0,87mm

Langkah 3
Menghitung luas penampang Wire Rope
π
F = 4 x d² x i
¿
¿
= 0,785 x (0,87)2 x 114
= 67,73 mm²
= 0,6773 cm2
Langkah 4
Menghitung tegangan Tarik yang terjadi pada setiap tali (S)
F (114) = Luas penampang wire rope
= 0,6773 cm²
TB = Breaking strength
K = Safety factor = (Pemenaker 8/2020)
Nb = 2
S
F (114) = Tb − d x 50.000
K Dmin
S
0,6773 = 18.000 − 1 x 50.000
5 20

S = 760,87 Kg
SWL = S x n x ef. Mek. Drum x ef. Mek. Pulley
= 760,87 x 4 x 90% x 90%
= 2465,22 Kg
= 2,465 Ton

b. Perhitungan Hook

Menurut Rumus Rudenco


Langkah 1
Karena hook tidak ada sertifikat bahan, maka kita gunakan HV yang
umum yaitu: 135 kg/mm2 = 13500 Kg/cm2
a 2+(b 2 x 2) h 2
e1 = x
a 2+b 2 3
4,5+(8,3 x 2) 10,2
e1 = x
4,5+8,3 3
e1 = 5,6 m
e2 = h2 – e1
e2 = 10,2 – 5,6
= 4,6
W = 8,3 cm
Z = W/2 + e2
= 8,3/2 + 4,6
= 8,75
Langkah 2
a 2+b 2
F(B-B) = x h2
2
4,5+8,3
F(B-B) = x 10,2
2

F(B-B) = 65,28 cm2


Langkah 3
(h 2)3 ( a 2+b 2 ) 2+ 2 x a 2 x b 2
I (B-B) = x
36 a 2+b 2
(10,2)3 ( 4,5+8,3 ) 2+2 x 4,5 x 8,3
I (B-B) = x
36 4,5+8,3

I (B-B) = 29,478 x 18,636


I (B-B) = 549,35 cm4
Langkah 4
M =QxZ
= 8000 Kg x 8,75 cm
= 70000 Kg.cm
Langkah 5
Q M xe 2
Τ (B-B) = +
F ( B−B) I (B−B)
8000 70000 x 4,6
Τ (B-B) = +
65,28 549,35

Τ (B-B) = 708,70tegangan yang terjadi


Langkah 6
HV
Τt =
3
13500
Τt =
3

Τt = 4500 Kg/cm2
Τt
τT =
K
4500
τT =
5

τT = 900 Kg/cm2tegangan yang diijinkan


Kesimpulan :tegangan yang terjadi<tegangan yang diijinkan ACC
c. Perhitungan beban uji
 Menentukan Berat Beban Uji
Wuji= 2,53 Ton
Wuji= Volume x Masa jenis (konkrit) 0,
8
= P x L x T x Masa jenis
= P x 0,8m x 0,8m x 2,4 Ton/m3 0,
8
1,
2,53 = P x 1,536 65

P = 1,65 m.

Wuji = 8,8 Ton


Wuji = Volume x Masa jenis (konkrit)
= P x L x T x Masa jenis
= P x 1m x 1,5m x 2,4 Ton/m3 1,5

8,8 = P x 3,6
1,0
P = 2,44 m. 2,44
 Menentukan jenis pengikatan ;
- Jenis pengingatan = Bridlehitch 2 legs.
 Menentukan SWL ukuran, dan jenis ABA
- Jenis ABA = Sling Tali Kawat Baja
 SWL ABA – Wuji = 2,53 Ton
Wuji
SWL= xf
Jumla h kaki Sling
2,53
SWL= x 1,03
2
= 1,3 Ton
Ukuran (diameter Sling Tali Kawat Baja)
SWL = 8 x d2
1,3 = 8 x d2
d2 = 1,3/8
d2 = 0,1625
d = √0,1625
= 0,4 inch

Kesimpulan : kita gunakan tali kawat baja diameter ½ inch dan


atau 12 mm

 SWL ABA – Wuji = 8,8 Ton


Wuji
SWL= xf
Jumla h kaki Sling
8,8
SWL= x 1,03
2
= 4,532 Ton
Ukuran (diameter Sling Tali Kawat Baja)
SWL = 8 x d2
4,532 = 8 x d2
d2 = 4,532/8
d2 = 0,5665
d = √0,5665
= 0,75inch

Kesimpulan : kita gunakan tali kawat baja diameter ¾ inchi dan


atau 20mm.
1. Kesimpulan
Dari pemeriksaan dan pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh :
1. Berdasarkan pemeriksaan dokumen, tidak ditemukan laporan
inspeksi terakhir, sertifikat material konstruksi dan cek list
pemeriksaan harian.
2. Berdasarkan pemeriksaan visual untuk peralatan terpasang di Tower
Crane secara keseluruhan baik.
3. Berdasarkan pemeriksaan visual terdapat karat pada section Tower
Crane dan tangga naik operator
4. Berdasarkan pemeriksaan konstruksi utama secara keseluruhan
kondisi baik
5. Pengujian NDT Penetrant test pada Main Hook dengan hasil yang
baik.
6. Pengujian fungsi secara keseluruhan dalam kondisi baik.
7. Pengujian beban dinamis dilakukan secara bertahap pada beban
25%, 50%, 75% dan 100% dari SWLdan didapatkan hasil yang
baik.
8. Pengujian beban statis pada beban 110% dan didapatkan hasil yang
baik.

2. Saran
1. Sebelum dioperasikan Tower Crane harus diperiksa dan diujif ungsi
terhadap seluruh komponen terutama safety device dan pastikan
berfungsi dengan baik
2. Tower Crane agar dioperasikan tidak melebihi kapasitas beban yang
sudah di tentukan.
3. Lengkapi arsip laporan pemeriksaan terakhir, sertifikat material
konstruksi dan cek list pemeriksaan harian.
4. Lakukan perawatan (maintenance) pada section dan tangga secara
rutin untuk menghindari adanya karat atau korosi
5. Tower Crane agar dirawat dan dimaintenance sesuai petunjuk pabrik
pembuat.
6. Tower Craneharus dioperasikan oleh Operator dan Rigger yang
memiliki Lisensi K3 (SIO) dari Kementerian Tenaga Kerja RI.
PHOTOGRAPHS

NDT dye Penetran Pada Hook

Visual Check Pada Drum Tali Kawat Baja

Check pondasi
Check dimensional tali kawat baja

Anda mungkin juga menyukai