WELDING 1G -2 G and 3G – 4G

POSISION.

EN ISO 9606 – 1 111 P BW W01 B t12 H-L045 ss nb

 FILOSOFI PENGELASAN

Proses penyambungan logam ferro

atau non ferro dengan cara
mencairkan baik dengan tekanan
atau tanpa tekanan baik dengan
menggunakan bahan pengisi atau
tidak sehingga menghasilkan
sambungan yang kontinue.
 JENIS MESIN WELDING KRISBOW

1. STICK WELDING
PROSES PENGELASAN BUSUR LISTRIK ELEKTRODA TERBUNGKUS

2. TIG PROSES PENGELASAN BUSUR TUNGSTEN GAS

3. MIG-MAG PROSES PENGELASAN BUSUR LOGAM LAS
4. SAW PROSES PENGELASAN BUSUR LOGAM LAS TERENDAM
5. SPOT WELDING PROSES PENGELASAN RESISTANSI LISTRIK
6. PLASMA CUTTING
PROSES PEMOTONGAN BUSUR PLASMA ELEKTRODA TIDAK TERUMPAN

7. GAS CUTTING
SMAW TIG GMAW

GASWELD SPOTWELD SIMWELD

 PROSES PENGELASAN BUSUR TUNGSTEN
TIG = Tungsten Inert Gas
GTAW = Gas Tungsten Arc Welding

Tig Welding dibangkitkan oleh Arc Welding yang terjadi adanya short Arc antara
Tungsten dan benda kerja dilindungi oleh inert gas (argon).
 SKEMA PROSES TIG WELDING

DIRECTION OF
TRAVEL

TUNGSTEN

FILLER ROD

TORCH
SHIELDING GAS

MOLTEN
WELD METAL MATERIAL
SKEMA PROSES TIG WELDING
 CONSUMABLE TIG WELDING

Welding Ø Tungsten Argon Gas

Curent (A) (mm) Flow (L/min)
5 – 15 0.5 3–7
10 – 65 1 4–8
55 – 120 1.6 6–9
85 – 150 2 6 – 10
120 – 200 2.4 7 – 10
200 – 320 3.2 10 – 15
320 – 400 4 12 – 20
400 – 640 4.8 15 – 25
 SISTEM PENYALAN BUSUR

Scret Pac HF
 JENIS TIG WELDING
DC TIG WELDING
╬ IGBT INVERTER
- KW14-181 IGBT Inverter DC TIG Welding 160A
- KW14-182 IGBT Inverter DC TIG Welding 200A
AC/DC SQUARE WAVE TIG WELDING
╬ THYRISTOR
- KW14-147 Thyristor AC/DC Square Wave TIG Welding Machine 180A
- KW14-148 Thyristor AC/DC Square Wave TIG Welding Machine 250A
- KW14-149 Thyristor AC/DC Square Wave TIG Welding Machine 350A
 TIG WELDING

FUNGSI BENEFIT
- Mengelas bagian root - Mutu las baik
- Pengelasan pelat tipis - Gas melindungi daerah lasan
(0,8 mm) - Elektroda jenis tungsten
- Tidak selalu membutuhkan logam pengisi
- All position
- Kontruksi torch berpendingin air dan udara

KEUNTUNGAN ARUS OUT PUT DC

- Stabil jika arus rendah
- Mudah menyalakan busur (HF)
- Percikan rendah (non spater)
- All position
 MIG-MAG WELDING
MIG = METAL INERT GAS (Ar)
MAG = METAL ACTIVE GAS (C02)
SKEMA PROSES MIG-MAG WELDING
 APLIKASI PENGGUNAAN GAS

Gas Co2 Gas Ar

- Gas yang bersifat colder - Arc lembut
- Temperaturnya lebih rendah - Pengelasan lebih lembut
- Harga murah - Penetrasi dalam
- Material steel, stainless steel, - Material AL, Ss, logam campuran

Nozzle Nozzle

Benda Kerja Benda Kerja

 MIG-MAG WELDING

1. DC MIG / MAG WELDING

- KW14-144 DC MIG / MAG WELDING 200A / 1Ph
- KW14-145 DC MIG / MAG WELDING 200A / 3Ph
- KW14-146 DC MIG / MAG WELDING 250A / 3Ph
2. THYRISTOR DC MIG / MAG WELDING
- KW14-143 THYRISTOR DC MIG / MAG WELDING 350A
- KW14-218 THYRISTOR DC MIG / MAG WELDING 500A
 PARAMETER WIRE MIG-MAG
Butt Thickness Wire Votlage Current Shielding Gas Welding Speed
(mm) (mm) (V) (A) (l/mm) (cm/min)
1,0 0,8 18 70 8 50
1,0 0,8 17 70 8 50
1,5 0,8 17 90 8 40
1,5 0,8 17 90 8 40
2,0 1,0 18 110 10 60
4,0 1,0 19 135 10 30
6,0 1,0 18 125-205 12 30
8,0 1,0 18 135-270 14 12
8,0 1,2 18 100-100 12 6
12 1,0 18 135-290 14 8
12 1,2 18 100-135 12 4

Fillet Thickness Wire Votlage Current Shielding Gas Welding Speed

(mm) (mm) (V) (A) (l/mm) (cm/min)
1,0 0,8 17 65 8 38
1,0 0,8 17 65 8 34
2,0 0,8 20 105 10 65
2,0 0,8 19.5 100 10 62
4,0 1,0 23 220 10 50
6,0 1,2 29.5 300 15 30
6,0 1,0 18 115 10 10
10 1,2 29.5 300 15 12
10 1,2 19 165 15 6
 JENIS ARC WELDING PADA MIG-MAG

Amper Volt Speed

Penentrasi Tinggi Permukaan

No. Ampere Voltase Jenis Arc Gas

1 30 - 150 A 14 - 20 V Rendah Short Arc CO2
2 150 - 250 A 20 - 28 V Sedang Globular Arc CO2
3 250 - 500 A 30 - 50 V Tinggi Spray Arc Ar
 BENEFIT MIG-MAG

 Kecepatan pengumpan dan pendepositan tinggi karena proses continue

 Perpindahan logam las kecil dan non spater
 Sifat makanis logam las baik
 Penetrasi dalam
 Mengurangi timbulnya gelombang atau kebengkokan pada material yang dilas
(deformation)
 Proses tidak menggunakan flux dan tidak ada resiko inklusi terak
 Pengelasan dengan segala posisi
 Efisiensi pendepositan 92 – 98 % (SMAW 60 – 70 %)
 Logam las terlindungi dari oksidasi dan kontaminasi atmosphere
PLASMA AIR CUTTING
 JENIS PLASMA CUTTING

DC INVERTER AIR
PLASMA CUTTING
• KW14-226
Inverter Plasma Air Cutting
(40A,1Ph, 10mm)
• KW14-227
Inverter Plasma Air Cutting
(80A,3Ph, 20mm)
DIAGRAM PROSES PLASMA CUTTING
MATERIAL

Thicknes ≤ 20 mm

JENIS ARUS

AMPERE
Hal yang perlu diperhatiakn :
• Arus DC dengan karakter arus tetap
TEKANAN
• Tegangan 60-80 Volt
• Gas Argon
DESIGEN • Temperatur 1000-2400 C
• Tekanan angin > 2 bar

PROSES CUTTING
 PLASMA CUTTING
BENEFIT
• Pemusatan energi lebih tinggi
• Kestabilan busur lebih baik terutama untuk arus rendah
• Kandungan panas lebih tinggi
• Plasma mempunyai velocity lebih tinggi
• Kontaminasi tungsten terbatas
• Cutting tidak memperlukan pelat penyangga karena dapat
dilakukan dengan sisten lubang kunci
SKEMA PROSES SPOT WELDING
 JENIS SPOT WELDING

 KW14-178 Spot Welding Machine 3kVA

 KW14-179 Spot Welding Machine 10kVA
 KW14-180 Spot Welding Machine 16kVA
 KW14-27 Spot Welding Machine 5kVA
 KW14-28 Spot Welding Machine 10kVA
 KW14-29 Spot Welding Machine 16kVA
 SPOT WELDING

Prinsip kerjanya, arus listrik dialirkan melalui logam, tahanan logam

terhadap aliran listrik ini akan memanaskan logam dengan
menggunakan arus yang tinggi sehingga menghasilkan temperatur
yang tinggi pula dan karena temperatur tinggi ini akan
menyebabkan logam berfusi dan terjadilah pengelasan yang
kontinue.

Istilah yang dipakai untuk menamai proses spot welding :

 Spot Welding ● Stud Welding
 Shot Welding ● Spike Welding
 Gun Welding ● Upset Welding
 Flash Welding ● Press Welding
 SPOT WELDING

Fungsi Variabel yang perlu diperhatikan

 All material  Besar kecilnya arus listrik
 Material tipis  Tinggi rendahnya penekanan
 Cocok untuk industri electronic,  Lamanya waktu pekanan
hadware, handycraf, manufakturing
 Luasnya singgungan elektroda

Benefit
 Pembengkokan kecil
 Proses dapat dikontrol
 Hasil lasan seragam
GAS CUTTING

NAMA LAIN GAS CUTTING

OC (Oxygen Cutting)
OFC(Oxy Fuel Gas Cutting)
OFC-A (Oxc Fuel Cutting-Acetylene)
OFC-H (Oxc Fuel Cutting-Hydrogen)
OFC-N (Oxc Fuel Cutting-Natural)
OFC-P (Oxc Fuel Cutting-Propane)
OAW (Oxc Acetylene Welding)
OHW (Oxy Hydrogen Welding)

Variabel yang mempengaruhi mutu

 Jenis material yang dipotong

 Intensitas pemanasan awal

 Ketebalan material

 Dimensi dari torch

 Kondisi permukaan material

 Kecepatan potong
 JENIS GAS CUTTING
╬ GAS CUTTER BRACE TYPE
- KW14-161  gas Cutting, Wheel Sped Controller
- KW14-162  Gas Cutting Machine, Handy Kit
╬ SEMI AUTO GAS CUTTING MACHINE W/RAIL
- KW14-157  Semi Auto Gas Cutting Machine W/Rail
╬ GAS MACHINE W/RAIL, BEETLE TYPE
- KW14-153  Gas Cutting Machine W/Rail, Beetle Type
╬ GAS CUTTING MACHINE W/RAIL, MAX TYPE
- KW14-155  Gas Cutting Machine W/Rail, 2 Torch Max Type
- KW14-154  Gas Cutting Machine W/Rail, Max Type
╬ PROFILING GAS CUTTING MACHINE
- KW14-159  Profiling Machine Cutting Machine
╬ PIPE CUTTING MACHINE
- KW14-160  Pipe Cutting Machine
╬ H-BEAM GAS CUTTING MACHINE
- KW14-156  H-Beam Gas Cutting Machine W/Rail
╬ CIRCULAR GAS CUTTING MACHINE
- KW14-158  Circular Gas Cutting Machine
 GAS CUTTING
FUNGSI GAS CUTTING
• Pemotongan berfusi
• Pemanasan
• Pelurusan dan perataan
• Pemotongan
- Pembentukan sisi-sisi
- Penggojingan
- Pelubangan

BENEFIT GAS CUTTING

• Proses pemotongan baja lebih cepat
• Dapat memotong bentuk dan bagian yang sulit
• Proses lebih murah dibandingkan dengan proses pemesinan
• Mudah dioperasikan dan mudah dipindahkan
• Arah pemotongan dapat diubah pada radius yang kecil
• Material yang besar/berat tidak harus dibawa atau digerakan
• Posisi material dan posisi pemotongan tidak perlu berubah-ubah
 LOGAM

Baja
Baja Karbon Tinggi, Sedang, Rendah
Karbon

Baja

Baja
Ferro Baja Paduan Tinggi, Sedang, Rendah
Paduan

Besi Besi Cor Putih, Kelabu, Nodular, Maleabel

Logam

Non
AL, Cu, Ni, Ti, Mg, Pb, Zn dan Paduanya
Ferro
LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODA
BERSALUT ( SMAW).
1.Las listrik :1885 oleh Bernados, Inggris.
:1892 oleh Slavianoff, Rusia.
:1907 oleh Kjellberg , Jerman.
PROSES OPERASI
SKEMA DAN PARAMETER STICK WELDING
STICK WELDING
SMAW = SHIELDED METAL ARC WELDING
MMA = MANUAL METAL ARC WELDING
 STICK WELDING

FUNGSI BENEFIT
 Membuat lasan yang pendek • Peralatan sederhana, tidak mahal dan
dalam produksi mudah dipindahkan
• Elektroda yang terbungkus flux dapat
 Reparasi
mengisi logam pengisi sekaligus
 Kontruksi dilapangan menyediakan pelindung terhadap
pengaruh kontaminasi udara luar
• Tidak membutuhkan gas pelindung dan
serbuk flux
• Tidak terlalu sensitive terhadap tiupan
angin
• Dapat dioperasikan di ruangan yang
sempit dan sulit
 STICK WELDING
KARAKTERISTIK ARUS OUT PUT AC
- Harga murah
- Penetrasi dangkal
- Deformasi besar
- Medan magnet bebas
- Arc blow kurang bagus
- Position Horizontal
- Arus AC > DC
- Tidak semua jenis elektroda
- Material tertentu
- OCV 40-80V
KARAKTERISTIK ARUS OUT PUT DC
- Penetrasi dalam
- Medan magnet searah/circular
- Lebih stabil jika arus rendah
- All material, All elektroda dan
All position
- Untuk plat tipis
- Polaritas bisa di balik
- OCV 80-100V
 ELEKTODA STICK WELDING

coating
terisolasi
karena
panas

DC INV DC AC
Klasifikasi Elektroda menurut AWS-
ASTM
 Kode Elektroda – AWS - ASTM
E = elektroda
Dua/ tiga digit pertama : menunjukan nilai kekuatan tarik (tensile
strength) minimum x 1000 psi pada hasil pengelasan yang
diperkenankan
Digit ka tiga/ empat : menunjukan tentang posisi pengelasan yang
artinya :
1 Elektroda digunakan untuk semua posisi (E xx1x)
2 Elektroba dapat digunakan untuk posisi di bawah tangan (flat) dan
mendatar pada sambungan sudut (fillet) (E xx2x)
3 Hanya untuk posisi di bawah tangan saja (E xx3x)
4 Untuk semua posisi kecuali arah turun (E .xx4x)
DIGITAL TERAHIR (KE EMPAT/LIMA) MENUNJUKKAN TENTANG JENIS ARUS, TYPE
SALUTAN KEDALAM PENETRASI, DAN KANDUNGAN SERBUK BESI

Khusus untuk type salutan (flux) Elektroda, secara umum adalah sebagai berikut :
0 dan 1 = tipe salutannya adalah : celuloce ( Exxx0 atau E xxx1 )
2, 3, dan 4 = tipe salutannya adalah : rutile ( Exxx2, E xxx3 atau E xxx4 )
5, 6, dan 7 = tipe salutannya adalah : basic/base ( Exxx5, E xxx6 atau E xxx8 )
7 = tipe salutannya adalah : Oksida Besi E xxx7 )
Klasifikasi E Baja Karbon
• A = Acid covering
• B = Basic covering
• C = Cellulosic covering
• R = Rutile covering
• RA = Rutile – Acid covering
• RB = Rutile – basic covering
• RC = Rutile – cellulosic covering
• RR = Rutile – thick covering
 Fungsi Salutan Elektroda
a. Untuk memberikan gas pelindung pada logam yang
dilas, melindungi kontaminasi udara pada waktu logam
dalam keadaan cair.
b. Membentuk lapisan terak, yang melapisi hasil
pengelasan dari oksidasi udara selama proses
pendinginan .
c. Mencegah proses pendinginan agar tidak terlalu cepat
d. Memudahkan penyalaan
e. Mengontrol stabilitas busur.
 Jenis Arus (Digit keempat atau ke lima

• Elektroda dengan digit terakhirnya 0 dan 5

dapat digunakan hanya untuk tipe arus DCRP.
• Elektroda dengan digit terakhirnya 2 dan 7
dapat digunakan untuk arus AC atau DCSP.
• Elektroda dengan digit terakhirnya 3 dan 4
dapat digunakan untuk arus AC atau DC (DCRP
dan DCSP).
• Elektroda dengan digit terakhirnya 1, 6 dan 8
dapat digunakan untuk arus AC atau DCRP.
 Komposisi tambahan bahan kimia (paduan)

Tambahan bahan paduan pada elektroda

akanditunjukan dengan dua digit setelah
empat/ lima digit terakhir kode elektroda,
seperti contoh :
E 8018-B2 di mana “B2” tersebut adalah
menunjukan %
Kandungan bahan paduan pada elektroda
tersebut.
E 8018-B2
E = elektroda.
80 = kekuatan tarik minimum =
60.000 psi
1 = elektroda dapat dipakai
untuk semuan posisi
8 = tipe salutan adalah basic
dan
arus AC atau DCRP
B2 = bahan panduan adalah
1,25 Cr, 0,5 Mo.
 KEMAMPUAN
a. Posisi sukar, dapat mudah dijangkau karena kabel las dapat
diperpanjang dan tidak memerlukan selang gas Serba guna :
Dapat dipakai didalam maupun diluar
bengkel karena mesin sederhana dan
Portabel
Sambungan las pada dan air pendingin
b. Mutu dan kekuatan sambungan
Mutu dan kekuatan sambungan dapat memenuhi persyaratan
dalam standard/
kode banyak jenis bahan tambah yang
mempunyai sifat mekanik yang sesuai bahan dasar
sehingga mutu sambungan
dapat match dengan logam yang dilas
JENIS POLARITAS STICK WELDING

- + + -

DC EN DC EP
 TYPE STICK WELDING
1. DC STICK WELDING
IGBT Inverter
A) KW14-141 IGBT Inverter DC Stick Welding 160 A
B) KW14-142 IGBT Inverter DC Stick Welding 200 A
Thyristor
A) KW14-139 Thyristor DC ARC Welding 250 A
B) KW14-140 Thyristor DC ARC Welding 400 A
Inverter
A) KW14-127 Inverter DC Stick Welding 80A, 2500W
B) KW14-137 Inverter DC Stick Welding 130A, 3200W
2. AC STICK WELDING
A) KW14-34 AC Arc Welding 250A, 220/380V
B) KW14-35 AC Arc Welding 315A, 220/380V
C) KW14-36 AC Arc Welding 400A, 380V
D) KW14-37 AC Arc Welding 500A, 380V
3. AC/DC STICK WWELDING
A) KW14-324 AC/DC STICK WELDING 300/250 A
B) KW14-325 AC/DC STICK WELDING 400/340 A
C) KW14-326 AC/DC STICK WELDING 500/425 A
 Duty Cycle

Dalam mempelajari mesin las istilah

ini yang tidak kalah penting,
merupakan perbandingan antara
waktu pembusuran dan waktu total
sebesar 10 menit.
Contoh,Jika waktu pembusuran 5
menit maka DC sebesar 50 % dan
lama pembusuran 10 menit maka
DC 100 %