Anda di halaman 1dari 42

MATERI AJAR BERBASIS MASALAH

ILMU PENGETAHUAN ALAM


Untuk SMP/MTs Kelas VII

TATA SURYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan semesta alam sebagai pencipta dan
pemelihara alam semesta, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan
materi ajar pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning untuk siswa SMP/MTs ini. Materi
ajar ini dibuat guna memenuhi tugas pembuatan materi ajar pada Program Pendidikan Guru Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama pada tahun 2021 di Universitas
Negeri Yogyakarta.
Materi ajar ini disusun dengan pendekatan konseptual bagi peserta didik di SMP Negeri 7
Tanjung Jabung Timur, dengan harapan dengan adanya materi ajar ini, dapat membantu proses
kegiatan pembelajaran peserta didik baik secara mandiri maupun dengan pendampingan guru.
Materi IPA yang dibahas dalam modul ini adalah “Tata Surya”. Materi ajar ini disusun berorientasi
pada implementesi Kurikulum 2013, yang memusatkan kegiatan pembelajaran pada peserta didik.
Dengan segala kerendahan hati, penyusun mengharapkan kritik serta saran dari segala pihak.
Penyusun mengucapkan terimakasih atas bantuan saran perbaikan yang dapat membantu
memperbaiki penyusunan materi ajar ini. Semoga materi ajar ini dapat memenuhi harapan kita
semua. Terima kasih.

Kuala jambi, Juli 2021

Penyusun

Tata Surya | ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
STANDAR ISI ....................................................................................................... iv
PETA KONSEP ..................................................................................................... v
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
KEGIATAN BELAJAR A : KOMPONEN TATA SURYA.......................................... 3
 Materi Pembelajaran ................................................................................ 3
 Tes Formatif.............................................................................................. 19
 Refleksi...................................................................................................... 21
RANGKUMAN ...................................................................................................... 22
TES SUMATIF ...................................................................................................... 23
Daftar Pustaka .................................................................................................... 24

Tata Surya | iii


STANDAR ISI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.11. Menganalisis sistem tata
konseptual, dan prosedural) berdasarkan surya, rotasi dan revolusi
rasa ingin tahunya tenang ilmu bumi, rotasi dan revolusi
pengetahuan, teknologi, seni, budaya bulan, serta dampaknya
terkait febomena dan kejadian tampak bagi kehidupan di bumi
mata
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam 4.11. Menyajikan karya
ranah konkret (menggunakan, mengurai, tentang dampak rotasi dan
merangkai, memodifikasi dan membuat) revolusi bumi dan bulan
dan ranah abstrak (menulis, membaca, bagi kehidupan di bumi,
menghitung, mengambar, dan berdasarkan hasil
mengarang) sesuai dengan yang pengamatan atau
dipelajari di sekolah dan sumber lain penelusuran berbagai
yang sama dalam sudut pandang/ teori sumber informasi

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.11.1 Mendeskripsikan karakteristik Matahari sebagai pusat Tata Surya


3.11.2 Mendeskripsikan karakteristik planet-planet penyusun Tata Surya
3.11.3 Mendeskripsikan karakteristik berbagai benda angkasa selain planet

Tata Surya | iv
PETA KONSEP

Matahari

Planet
Komponen Tata Surya
Planet Kerdil

Benda-benda Tata
Surya Kecil
Tata Surya

Pergerakan Planet
Gerak Planet
Gerak Bumi

Gerhana Bulan

Interaksi Bumi dan


Gerhana Matahari
Bulan

Pasang Surut Air Laut

Tata Surya | v
Pernahkah kalian memperhatikan langit dimalam hari? Pada saat cuaca cerah, tentu saja
akan banyak sekali cahaya yang berkelap-kelip dilangit malam yang gelap. Menurut kalian

cahaya apakah itu? Lain cerita ketika kalian memperhatikan langit disiang hari, apa yang

dapat kalian jumpai dilangit pada siang yang cerah? Matahari terbit dari sebelah timur

pada pagi hari dan terbenam di sebelah barat pada sore hari. Seiring dengan terbenamnya
matahari, maka siang pun berganti malam. Dan pernahkah kalian berfikir, dimanakah letak

bumi? Apakah bumi memiliki tetangga seperti halnya kita? atau bagaimanakah bumi

terbentuk?

Pertanyaan-pertanyaan itu akan kita temukan jawabannya dalam kegiatan


pembelajaran pada modul ini, yaitu mengenai Tata Surya. Segala sesuatu yang berada

Tata Surya | 1
dalam Tata Surya, merupakan ciptaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karenanya, kita

patut mempelajari materi ini dengan sungguh-sungguh, serta senantiasa bersyukur serta

berusaha untuk menjaga ciptaan-Nya sebagai bentuk dari ketakwaan kita.

Tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang

disebut matahari sebagai pusatnya dan semua objek yang mengelilinginya. Objek-objek
tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk

elips, lima planet kerdil/ katai, 173 satelit alami yang telah teridentifikasi dan jutaan benda

langit lainnya.

Tata surya sendiri berada di tengah-tengah sistem kumpulan benda langit yang
lebih besar yang dinamakan galaksi. Galaksi tempat tata surya kita berada dinamakan

galaksi Bima Sakti (dalam bahasa Inggris disebut Milky Way).

Tata Surya | 2
Komponen Tata Surya
A

Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui kegiatan pembelajaran peserta didik mampu dengan baik
medeskripsikan komponen penyusu Tata Surya berdasarkan
karakteristiknya.
2. Melalui kegiatan pembelajaran peserta didik dapat menjelajah infomasi
tentang planet-planet penyusun Tata Surya.

Kegiatan 1
Mari Kita Diskusikan!

Ayo Amati

Kunjungi laman berikut http://m.youtube.com/watch?v=AavBWELQ-qA


lalu tontonlah video tersebut sampai selesai.

Gambar 1. Susunan tata surya

Diskusikan

 Terdiri dari apa sajakah tata surya kita?


 Bagaimanakah karakteristik dari masing-masing komponen tata
surya?

Komunikasikan
Sampaikan hasil diskusi kepada teman-teman sekelas dan guru di depan
kelas dengan berani.

Tata Surya | 3
TATA SURYA atau disebut juga dengan solar system terdiri dari sebuah bintang

yang disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Dapat pula dikatakan tata
surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusat taat
surya dan planet, komet, asteroid, serta meteorid yang bergerak mengelilingi matahari.

Benda-benda langit yang beredar mengelilingi matahari secara konsisten pada

lintasannya masing-masing. Komponen dalam sistem tata surya ditunjukkan pada gambar

2 berikut.

Gambar 2. Komponen dalam sistem tata surya yang terdiri dari matahari, planet dan planet kerdil.
Sumber: https//id.m.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya

Internasional Astronomical Union (IAU) secara umum mengelompokkan benda

langit yang mengelilingi matahari menjadi tiga, yaitu:


i. Planet

Sebuah benda langit dikatakan planet jika memenuhi kriteris sebagai berikut:

a. Mengorbit matahari

b. Bentuk fisiknya cenderung bulat


c. Orbitnya bersih dari keberadaan benda angkasa lain

ii. Planet Kerdil


Sebuah benda langit dikatakan sebagai planet kerdil, jika:

a. Mengorbit matahari
b. Bentuk fisiknya cenderung bulat

c. Orbitnya belum bersih dari keberadaan benda angkasa lain


d. Bukan merupakan satelit

Tata Surya | 4
iii. Benda-benda tata surya kecil (small solar system bodies)

Seluruh benda angkasa lain yang mengelilingi matahari selain planet atau planet

kedil. Benda-benda tata surya kecil tersebut diantaranya adalah komet, asteroid,

objek-objek trans-neptunian, serta benda-benda kecil lainnya.

1. Matahari

Matahari adalah bintang yang menjadi anggota tata surya terbesar. Matahari

berperan sebagai pusat tata surya. Matahari berwujud bola gas panas yang didominasi

oleh unsur-unsur hidrogen, helium, serta sekitar 70 unsur lain (diantaranya oksigen,

karbon, besi, nitrogen dan lain-lain) yang lebih kecil. Sebagai oebjek tata surya terbesar,

Matahari memiliki jari-jari sekitar 696.000 km atau 109 kali lebih besar dari pada jari-jari
Bumi. Massa Matahari adalah sekitar 1,99 × 1030 kg atau sekitar 333.000 kali massa Bumi.

Struktur Matahari dari pusat hingga ke permukaannya terdiri dari inti, zona radiasi dan

zona konveksi. Di atas zona konveksi adalah lapisan atmosfer Matahari, terdiri dari lapisan

fotosfer, kromosfer dan korona.


Inti Matahari melingkupi ruang bola gas pekat dengan jari-jari sekitar 174.000 km,

seluruh energi Matahari dihasilkan di intinya yang hanya bervolume 1,6% dari keseluruhan

volume Matahari. Dari intinya, energi Matahari menyebar ke lapisan berikutnya yang

merupakan zona radiasi, zona ini memiliki ketebalan dengan rentang 174.00 km hingga
496.000 km dari pusat Matahari. Diatas zona radiasi atau didasar zona konveksi, energi

mulai merambat secara konveksi (disertai perpindahan medium), zona konveksi memiliki

ketebalan mulai dari jarak 496.000 km hingga 696.000 km, temperatur material Matahari

mencapai 2 juta derajat Celcius.


Lapisan fotosfer merupakan bagian Matahari yang terlihat dari Bumi. Material

fotosfer pada dasarnya berosilasi dengan kecepatan mancapai 500 m/s dalam rentang

jarak 50 km. Jika diamati dengan teleskop khusu, berbagai aktivitas Matahari yang terjadi

di fotosfer dapat terlihat di Bumi, diantaranya berupa sunspot (bintik Matahari), granula
dan supergranula.

Lapisan kromosfer adalah lapisan tengah atmosfer Matahari yang memilikii


ketebalan antara 2.000 km hingga 3.00 km. Temperatur kromosfer meningkat mulai dari

Tata Surya | 5
5.510ºC di dekat fotosfer hingga 9.700ºC didekat korona. Kromosfer dapat terlihat oleh

mata dari permukaan Bumi beberapa detik sebelum dan setelah gerhana Matahari, dalam

warna merah muda.

Lapisan atmosfer terluar Matahari di atas lapisan kromosfer adalah korona. Lapisan

ini memiliki temperatur jauh lebih panas dari kromosfer, yaitu mencapai 2 juta deraat
celcius di dasar korona.

Gambar 3. Struktur Matahari


Sumber: http//duniapendidikan.co.id/lapisan-matahari/

AYO JELAJAHI LEBIH JAUH


Lets scan me!

2. Planet

Planet merupakan objek langit yang mengitari matahari yang memiliki bidang orbit

yang eksklusif, bersih dari objek lain di sekitarnya serta memiliki massa yang cukup untuk
gaya gravitasi sehingga mampu mempertahankan bentuknya. Berdasarkan dari kriterian

IAU tentang planet, sampai saat ini dikenal 8 planet dalam susunan tata surya, mulai dari
yang jaraknya terdekat dengan Matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,

Saturnus, Uranus dan Neptunus.

Tata Surya | 6
Berdasarkan jaraknya dengan Matahari, planet Merkurius, Venus, Bumi dan Mars

disebut planet dalam atau planet inferior, sedangkan Yupiter, Saturnus, Uranus dan

Neptunus disebut planet luar atau planet superior. Kedua kelompok ini dipisahkan oleh

sabuk asteroid.
Sebagai anggota tata surya, setiap planet melakukan dua gerakan, yaitu:

 Gerak planet berputar pada sumbunya yang disebut dengan gerak rotasi.

Lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali rotasi disebut

dengan kala rotasi.

 Gerak planet mengelilingi Matahari yang disebut gerak revolusi. Lamanya waktu

yang diperlukan untuk melakukan satu kali revolusi disebut kala revolusi.

Lamanya kala revolusi masing-masing planet berbeda-beda satu sama lain,


bergantung pada jarak planet terhadap Matahari.

Untuk lebih jelasnya, berikut akan dipaparkan karakteristik masing-masing planet

anggota tata surya.


a. Merkurius

Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan matahari dengan jarak

Merkurius – Matahari sekitar 58,5 juta kilometer. Planet Merkurius tidak mempunyai
satelit dengan suhu permukaan pada siang hari adalah 450ºC dan pada malam hari

mencapai -180ºC. Planet Merkurius merupakan planet terkecil dalam tata surya

dengan massa 3,3 × 1023 kg dan diameter 4.878 km. Planet ini berotasi dari barat ke

timur dengan porosnya membentuk sudut 0,01º terhadap garis tegak lurus bidang
orbitnya (sudut inklinasi) Periode revolusi Merkurius 88 hari dan periode rotasinya 58,6

hari.

Gambar 4. Planet Merkurius


Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Merkurius

Tata Surya | 7
Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak

namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan Matahari kecil (dengan

rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat). Merkurius hanya bisa terlihat pada saat

subuh atau maghrib.

b. Venus

Gambar 5. Citra permukaan Venus yang diabadikan oleh wahana Magellan antara tahun 1990 hingga 1994
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Venus

Planet Venus adalah benda langit yang terang setelah matahari. Planet Venus

berjarak sekitar 108,5 juta km dari Matahari. Planet Venus berdiameter 12.104 km dan

bermassa 4,9 × 1024 kg. Jarak antara Venus – Matahari 108 juta kilometer. Arah rotasi

Venus dari timur ke barat, brlawanan dengan arah revolusinya, dengan sudut inklinasi
2,64º. Periode revolusinya 225 hari dan periode rotasinya 241 hari. Karena rotasinya

yang lambat dan kandungan gas CO2 yang berlimpah, temperatur permukaan Venus
yang menghadap Matahari dapat mencapai 462ºC.

c. Bumi
Jarak Bumi ke Matahari sekitar 150 juta kilometer atau sering disebut dengan 1 SA.

Diameter Bumi sebesar 12.760 km dan bermassa 6 × 1024 kg, merupakan planet
terbesar kelima dalam tata surya. Bumi berotasi pada porosnya membentuk sudut

inklinasi 23,5º. Satu kali berotasinya membutuhkan waktu 23 jam 56 menit 4,1 detik

dan satu kali revolusinya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Bumi memiliki satu satelit

yaitu Bulan.

Tata Surya | 8
Gambar 6. Foto Bumi, diambil oleh NASA
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bumi
Pada bumi ini ada atmosfer yang terdiri dari Nitrogen (N) dan Oksigen (O) sehingga

tepat untuk melindungi Bumi dari bahaya radiasi Matahari. Hal ini menjadikan planet
Bumi merupakan satu-satunya planet dalam anggota tata surya yang dapat

mendukung adanya kehidupan. Dua pertiga planet Bumi mencakup lautan.

d. Mars

Jarak rata-rata planet Mars ke Matahari adalah 228 juta kilometer. Periode revolusi

Mars 687 hari dan periode rotasi 24 jam 37 menit, dengan sudut inklinasi 25,2º..

Diameter planet Mars 6.787 km dan massanya 6,4 × 1023 kg. Atmosfer terdiri atas 95%

karbondioksida (CO2), dan selebihnya nitrogen (N2) dan argon (Ar). Mars banyak
mengandung besi oksida (FeO) membuat mars tampak sebagai planet merah. Mars

memiliki atmosfer yang tipis sehingga tidak bisa menyimpan banyak panas. Oleh

karena itu suhu rata-rata di Mars sekitar -55ºC dengan rentang ekstrim mulai dari -

140ºC sampai 15ºC.

Gambar 7. Mars dari Teleskop Luar Angkasa Hubble 28 Oktober 2005


Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Mars

Tata Surya | 9
Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan

lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus

terjadi sampai baru belakangan ini. Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos

dan Phobos) yang diduga merupakan merupakan asteroid yang terjebak gravitasi
Mars.

e. Jupiter

Jupiter berjarak 780 juta kilometer dari Matahari dengan periode revolusi 11,86

tahun dan periode rotasi 9,8 jam dengan sudut inklinasi 3,13º. Berarti planet terbesar

tata surya ini berotasi dengan putaran yang jauh lebih cepat dari rotasi Bumi. Planet
Jupiter merupakan planet terbesar dalam sistem tata surya dengan diameter 139.822
km dan massa 1,9 × 1027 kg. Jupiter memiliki 4 satelit besar dan 63 satelit kecil, empat

satelit terbesar Jupiter adalah Io, Europa, Ganymede, dan Callisto.

Gambar 8. Tampilan cakram penuh Jupiter dalam warna alaminya pada bulan April 2014
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Jupiter

Atmosfer Yupiter mengandung 75% hidrogen (H2) dan 24% helium (He).

Permukaannya didominasi oleh gas pekat. Warna putih di permukaannya adalah

amoniak berwujud kristal es dengan temperatur -157ºC. Jupiter memiliki gas yang

berwarna merah yang akan berputar mengelilingi tengah-tengah planet Jupiter yang
akan membentuk ikat pinggang merah raksasa yang kemudian menghasilkan badai

besar dipermukaan Jupiter. Pada tahun 1994 Jupiter menjadi perhatian astronom dunia

karena ia ditabrak komet Shoemaker-Levy 9 yang menimbulkan ledakan-ledakan besar

di permukaannya.

Tata Surya | 10
f. Saturnus

Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet

bercincin. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, karena itulah Saturnus tampak

tidak terlalu jelas dari Bumi. Jarak rata-rata Saturnus dengan Matahari adalah 1.425

juta kilometer dengan periode rotasi 10 jam 2 menit dan periode revolusi 29,5 tahun

dengan susut inklinasi 26,7º. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus dan Matahari akan berada
dalam satu garis lurus. Planet Saturnus merupakan planet kedua terbesar setelah

Jupiter dengan diameter 120.500 km dengan massa 5,7 × 10 26 kg. Massa Saturnus

didominasi oleh gas hidrogen pekat yang mendapat tekanan tinggi hingga berwujud

cair dan padat. Inti Saturnus diyakini berupa batuan dengan temperatur mencapai
15.000ºC. Sementara temperatur atmosfernya -176ºC. Planet Saturnus dihiasi oleh
gelang dan cincin yang tersusun atas serpihan-serpihan batu, gas beku dan es yang

berukuran mulai dari diameter 0,0005 cm hingga 10 m. Planet saturnus berisi banyak

gas helium dan hidrogen sehingga menyebabkan kepadatan planet sehingga planet ini
bisa mengapung di atas air. Saturnus memiliki 62 satelit diantaranya yaitu Mimas,

Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, dan Phoebe.

Gambar 9. Potret Saturnus oleh Hubble (20 Juni 2019)


Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Saturnus

g. Uranus

Uranus berjarak 2880 juta kilometer dari Matahari, yang memiliki 14 kali massa bumi

yaitu sebesar 8,7 × 1025 kg dan diamaeter 51.118 km, adalah planet yang paling ringan

di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengedari
Matahari dengan ukuran poros 90 derajat pada ekliptika dengan periode rotasi 10,8

jam dan periode revolusi 84 tahun. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin

Tata Surya | 11
dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas.

Komposisi Uranus sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai komposisi yang

berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturnus. Karenanya, para

astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang berbeda, yakni


“raksasa es”. Atmosfer Uranus sama dengan Jupiter dan Saturnus karena kandungan

utamanya adalah hidrogen dan helium, namun mengandung lebih banyak unsur “es”

seperti air, amonia dan metana, bersama dengan sisa hidrokarbon.

Gambar 10. Uranus pada 2005. Cincin-cincin, kearah selatan dan sebuah awan terbang di belahan utara
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Uranus

Temperatur permukanan Uranus yang berupa lautan sangat tinggi, yaitu 6.650ºC.

wujud yang tetap cair pada temperatur sangat tinggi ini disebabkan oleh tekanan yang

juga sangat tinggi, yaitu 5 juta kali lebih tinggi dari tekanan atmosfer Bumi. Uranus
memiliki 27 satelit yang diketahui, yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel

dan Miranda.

h. Neptunus

Neptunus merupakan planet terjauh dari Matahari. Jarak Neptunus – Matahari

adalah 4.510 juta kilometer dengan periode revolusi 164,8 tahun dan periode rotasi 19

jam dengan sudut inklinasi 28,3º. Massa Neptunus 1,02 × 1026 kg dengan diameter
50.000 km. Para astronom meyakini inti Neptunus adalah batuan yang diselimuti

lautan hingga batas atmosfernya. Temperatur permukaan lautan Neptunus mencapau


4.700ºC dengan tekanan yang sangat tinggi.

Tata Surya | 12
Gambar 11. Planet Neptunus dari wahana Voyager 2
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Neptunus

Neptunus adalah planet yang memiliki angin yang badai sehingga disebut dengan

planet yang paling berangin dalam tata surya. Planet neptunus ini memiliki kesamaan
dengan Uranus memiliki atmosfer yang terdiri dari helium dan hidrogen serta memiliki

gas metana yang sama dengan planet neptunus. Neptunus memiliki dua satelit yaitu
Triton dan Nereid.

AYO JELAJAHI LEBIH JAUH


Lets scan me!

3. Planet Kerdil

Planet Kerdil atau planet katai (dwarf planet) adalah sebutan bagi benda-benda
langit yang memutari Matahari dalam tata surya yang sesuai dengan ciri-ciri berikut:

- Mengorbit Matahari

- Mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat

mengatasi tekanan benda tegar (rigid body) sehingga benda angkasa tersebut

mempunyai bentuk ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat)

Tata Surya | 13
- Belum “membersihkan lingkungan” (clearing the neighborhood; mengosongkan

orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya
selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya
- Bukan merupakan satelit sebuah planet atau benda angkasa nonbintang lainnya

Kategori “planet katai” ini diciptakan pada pertemuan Persatuan Astronomi Internasional

(IAU) pada 24 Agustus 2006. Berdasarkan definisi ini, Pluto harus berubah status dari

planet menjadi planet katai karena Pluto belum mengosongkan daerah disekitar orbitnya

(Sabuk Kuiper). Adapun benda angkasa yang telah diberikan status planet katai yaitu;
Ceres, Pluto, Haumea, Makemake dan Eris.

Tabel 1. Daftar Planet Kerdil

AYO JELAJAHI LEBIH JAUH


Diameter Massa
Nama Kategori Lets scan me!
(km) (1021 kg)

Ceres Asteroid 974 ± 3 0,95

Pluto Plutino 2306 ± 20 13,05

Haumea Plutoid 1150 ± 250 4,2

Tata Surya | 14
Makemake Plutoid 1500 ± 400 -4

Piringan
Eris < 2340 16,7
tersebar

Gambar 12. Planet Kerdil (Planet Katai)


Sumber: https://langitselatan.com/2016/05/13/2007-or10-planet-katai-terbesar-ketiga-di-tata-surya/

4. Benda-benda Tata Surya Kecil (small solar system bodies)

Dalam tata surya kita terdapat satu bintang utama dan delapan planet yang

mengitarinya. Setiap planet memiliki satelit-satelit sendiri. Selain itu masih ada benda-

benda langit yang lain. Beberapa benda-benda langit tersebut diantaranya adalah asteroid,

meteor, komet dan satelit. Setiap benda langit tersebut memiliki karakteristik tersendiri.

Untuk lebih jelasnya mari kita uraikan benda langit lain yang ada di tata surya.

a. Satelit
Satelit berasal dari bahasa latin satelles, yang berarti pelayan, atau seseorang yang
mematuhi atau melayani pihak lain. Berarti dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa satelit
merupakan benda langit yang bergerak mengitari sebuah planet.

Tata Surya | 15
Menurut proses terbentuknya satelit dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Satelit alam, merupakan satelit yang terbetuk karena adanya peristiwa alam

bersamaan dengan terbentuknya planet. Contoh: Bulan, satelit alam Bumi; Titan,

satelit alam Saturnus.

2. Satelit buatan, merupakan satelit yang dibuat oleh manusia yang digunakan

untuk tujuan tertentu, misalnya untuk komunikasi, pemetaan, monitor cuaca dan
lainnya. Contoh: satelit Palapa milik Indonesia.

Gambar 13.a Titan, satelit alami planet Saturnus Gambar 13.b Satelit Palapa, satelit buatan
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Titan_(satelit) Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Satelit_Palapa

AYO JELAJAHI LEBIH JAUH


Lets scan me!

b. Asteroid

Asteroid adaalah benda langit tak bercahaya sendiri, berupa batuan-batuan

berbentuk tak beraturan yang berevolusi mengelilingi Matahari, terutama di antara

orbit planet Mars dan planet Jupiter. Orbit asteroid berbentuk elips, miring dengan
orbit planet. Revolusi asteroid yang berjumlah besar mengelilingi Matahari seakan

Tata Surya | 16
membentuk sabuk (belt), sehingga kawasan di antara orbit Mars dan Jupiter disebut

asteroid belt.

Gambar 14. Asteroid 253 Mathilde, asteroid tipe C berukuran sekitar 50 km


Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Asteroid

c. Komet

Komet, dinamakan juga bintang berekor, merupkakan benda langit yang garis

edarnya sangat lonjong, sehingga jaraknya ke Matahari kadang-kadangn jauh sekali


tetapi suatu saat dapat dekat sekali. Karena orbit komet tidak seperti planet maka

komet akan terlihat di bumi jika komet tersebut sedang berada dekat dengan

Matahari.

Gambar 15. Komet Lovejoy difoto dari Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 2011
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Komet

Komet disebut juga bintang berekor karena dalam revolusinya ia nampak bercahaya

dengan ekornya yang juga bercahaya. Arah ekor komet sellau menjauhi Matahari.

Bentuk komet seperti bintang berekor disebabkan karena ketika berevolusi di dekat
Matahari, materialnya yang sebagain adalah es berubah menjadi gas. Gas yang

terlepas dari material komet serta debu es yang tersisih membentuk ekor komet, yang
terbentang jauh dari kepala komet.

Tata Surya | 17
d. Meteor, Meteoroid dan Meteorit

Meteor merupakan serpihan-serpihan benda padat yang beterbangan tidak

beraturan yang berasal dari serpihan asteroid, ekor komet atau pemecahan dari

benda-benda langit lainnya yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bumi

sehingga membuat serpihan-serpihan benda langit tersebut melesat serta terbakar

hingga sampai ke arah bumi. Meteor juga disebut sebagai fenomena emisi cahaya
dalam atmosfer Bumi. Meteor juga disebut bintang jatuh. Benda langit yang

beterbangan secara tidak teratur dengan orbit tidak tetap dan tidak bercahaya disebut

meteoroid. Meteoroid yang jatuh karena gaya tarik bumi akan berpijar akibat gesekan

atmosfer Bumi. Jika mencapai permukaan Bumi tanpa terbakar habis disebut meteroit.

Gambar 16. Meteorit


Sumber: https://sains.kompas.com/read/2018/08/08/190000323/meteorit-kuno-ini-ungkap-asal-usul-
kehidupan?page=all

FORUM DISKUSI
Setelah kalian mempelajari mengenai komponen tata surya dan kalian telah menjelajah

lebih jauh dan mengenal karakteristik masing-masing komponen tata surya. Berdasarkan
hasil penyelidikan kalian, adakah planet lain yang memiliki karakteristik yang sama atau

menyerupai karakteristik Bumi? Apabila ada planet yang memiliki karakteristik yang sama

dengan Bumi, mungkinkah suatu saat nanti manusia menjadikan planet tersebut sebagai

planet yang dapat dihuni seperti bumi? Berikan penjelasan yang masuk akal dengan
jawaban kalian. Berdiskusilah dengan teman sebangkumu, dan sampaikan hasil diskusi
kalian didepan kelas.

Tata Surya | 18
Tes Formatif Kegiatan Pembelajaran 1
1. Pernyataan dibawah ini yang paling tepat tentang tata surya adalah ... .

a. Bumi dan bulan adalah benda bermassa sehingga timbul gaya tarik menarik antara

keduanya
b. Bumi dan bulan mempunyai percepatan gravitasi yang sama
c. Matahari mempunyai gravitasi hanya pada siang hari

d. Bumi dan matahari merupakan benda bermassa sehingga tidak mempunyai gaya

gravitasi
2. Pernyataan yang salah dibawah ini adalah ... .
a. Massa Matahri lebih besar dari massa Bumi

b. Dentitas rata-rata Matahari lebih besar dari dentitas rata-rata Bumi

c. Komposisi kimia utama material Matahari adalah hidrogen dan helium

d. Temperatur di korona lebih tinggi dibanding di fotosfer

3. Yang termasuk lapisan atmosfer Matahari adalah ... .


a. Inti Matahari

b. Zona radiasi

c. Zona konveksi
d. Fotosfer

4. Urutan lapisan atmosfer Matahari dari lapisan paling luar hingga paling dekat dengan

inti adalah ... .


a. Korona – kromosfer – fotosfer
b. Fotosfer – korona – kromosfer

c. Fotosfer – kromosfer – korona

d. Kromosfer – fotosfer – korona


5. Perhatikan gambar planet dan pernyataan berikut!

Tata Surya | 19
I. Termasuk planet luar

II. Planet terbesar

III. Berada pada urutan ke-6 dari Matahari


IV. Mempunyai satu satelit

Pernyataan berikut yang sesuai dengan karakteristik planet diatas adalah ... .

a. I dan II

b. I dan III
c. II dan IV

d. III dan IV

6. Memiliki arah rotasi berlawanan dengan planet lain merupakan ciri planet ... .

a. Merkurius
b. Venus
c. Bumi

d. Mars

7. Diantara kelompok planet dibawah ini yang merupakan kelompok planet dalam adalah
... .

a. Merkurius, Venus, Bumi

b. Merkurius, Venus, Bumi, Mars

c. Yupiter, Saturnus, Uranus


d. Jupiter, Saturnur, Uranus, Neptunus

8. Perhatikan data berikut ini!

I. Memiliki awan hidrogen

II. Mengitari Matahari dengan orbit lingkaran

III. Memiliki ekor panjang


IV. Berwarna kemerah-merahan
Dari pernyataan diatas yang bukan merupakan ciri dari komet adalah .. .

a. I dan II

b. I dan III
c. II dan III
d. III dan IV

Tata Surya | 20
9. Kawasan sabuk asteroid berada diantara orbit planet ... .

a. Uranus dan Neptunus

b. Jupiter dan Saturnus


c. Mars dan Jupiter

d. Bumi dan Mars


10. Pernyataan dibawah ini yang bukan merupakan manfaat satelit adalah ... .

a. Memperluas jangkaun komunikasi


b. Membantu pemetaan kandungan sumber alam

c. Membawa astronot ke atau dari ruang angkasa

d. Merekam dan mengirimkan informasi cuaca

REFLEKSI

Bagaimanakah perasaanmu setelah mempelajari materi ini?

( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Kegiatan pembelajara mana yang paling berkesan bagimu?

Tata Surya | 21
RANGKUMAN

1. Tata surya adalah sistem benda-benda langit yang terdiri dari Matahari sebagai
pusatnya serta planet-planet, satelit, asteroid, dan komet yang mengorbit

mengelilinginya.

2. Matahari adalah bintang yang menajdi anggota tata surya terbesar. Struktur Matahari

dari pusat hingga kepermukaan terdiri dari inti, zona radiasi, dan zona konveksi. Di atas
zona konveksi adalah lapisan atmosfer Matahari, terdiri dari lapisan fotosfer, kromosfer

dan korona.

3. Planet adalah benda langit anggota tata surya berbentuk bola yang tidak memiliki

cahay sendiri, berevolusi mengelilingi Matahari dalam orbit berbentuk elips, serta
berotasi pada porosnya.

4. Ada dua macam planet, yaitu planet dalam dan luar. Planet dalam adalah planet yang

terletak anatar matahari dan sabuk asteroid. Planet luar adalah planet yang terletak di

luar sabuk atmosfer.

Tata Surya | 22
TES SUMATIF

Jawablah beberapa permasalahan berikut dengan solusi yang tepat!

1. Dalam tata surya kita, adakah planet lain yang menyerupai Bumi? Berikan penjelasan

berdasarkan karakteristik planet-planet yang telah dipelajari.


Jawaban : .........................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
2. Dalam kehidupan sehari-hari, matahari terlihat bergerak dari timur menuju ke barat.

Bagaimanakah kejadian yang sebenarnya terjadi? Kemukakan pendapatmu

berdasarkan kegiatan pembelajaran yang sudah dipelajari!

Jawaban : .........................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................................

3. Kamu berada disebuah kota berkoordinat 105º Bujur Timur dan 5º Lintang Selatan.
Pada saat yang sama temanmu berada di koordinat 135º Bujur Timur dan 6º Lintang

Selatan. Jika waktu kamu menujukkan pukul 9 pagi, maka pukul berapakah waktu di

lokasi temanmu? Berikan alasan yang tepat!


Jawaban : .........................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................

Tata Surya | 23
DAFTAR PUSTAKA

Nurhayadi, Yadi, dkk. 2010. IPA Terpadu Fisika, Biologi & Kimia Untuk SMP/MTS Kelas IX.

Jakarta: Pusat Pembukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

Sudibyo, Elok, dkk. 2008. Mari Belajar IPA. Jakarta: Pusat Pembukuan Kementrian

Pendidikan Nasional.

Ganawati, Dewi, dkk. 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan
Kontekstual. Jakarta: Pusat Pembukuan Kementrian Pendidikan Nasional.
Ramlawati, dkk. 2017. Sumber Belajar Penunjang PLPG Mata Pelajaran IPA. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Widodo, Wahono, dkk. 2016. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.


https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Gerakan_Planet_Kepler (diakses 3 Juni 2021).
https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya (diakses 4 Juni 2021).

https://id.wikipedia.org/wiki/1_Ceres (diakes 5 Juni 2021).

https://id.wikipedia.org/wiki/Makemake_(planet_katai) (diakes 5 Juni 2021).

https://id.wikipedia.org/wiki/Pluto (diakes 5 Juni 2021).

https://langitselatan.com/2016/05/13/2007-or10-planet-katai-terbesar-ketiga-di-tata-

surya/ (diakes 5 Juni 2021).


https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Gerakan_Planet_Kepler (diakes 5 Juni 2021).

https://langitselatan.com/2016/10/28/infografik-berkenalan-dengan-tata-

surya/ls_infog_tasur/ (diakes 5 Juni 2021).


https://id.wikipedia.org/wiki/Merkurius (diakes 5 Juni 2021).

https://id.wikipedia.org/wiki/Venus (diakes 5 Juni 2021).


https://id.wikipedia.org/wiki/Bumi (diakes 5 Juni 2021).

https://id.wikipedia.org/wiki/Mars (diakes 5 Juni 2021).


https://id.wikipedia.org/wiki/Jupiter (diakes 5 Juni 2021).
https://id.wikipedia.org/wiki/Saturnus (diakes 5 Juni 2021).

Tata Surya | 24
https://id.wikipedia.org/wiki/Uranus (diakes 5 Juni 2021).

https://id.wikipedia.org/wiki/Neptunus (diakes 5 Juni 2021).

https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya (diakes 5 Juni 2021).


https://id.wikipedia.org/wiki/Satelit (diakes 5 Juni 2021).

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_satelit_alami (diakes 5 Juni 2021).

https://id.wikipedia.org/wiki/Bulan (diakes 5 Juni 2021).

https://id.wikipedia.org/wiki/Titan_(satelit) (diakes 5 Juni 2021).


https://id.wikipedia.org/wiki/Asteroid (diakes 5 Juni 2021).

https://id.wikipedia.org/wiki/Komet (diakes 5 Juni 2021).

https://id.wikipedia.org/wiki/Meteor (diakes 5 Juni 2021).

https://sains.kompas.com/read/2018/08/08/190000323/meteorit-kuno-ini-ungkap-asal-
usul-kehidupan?page=all (diakes 5 Juni 2021).

Tata Surya | 25
P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 245-256
e-ISSN: 2503-023X DOI: 10.24042/jpifalbiruni.v5i2.124
Oktober 2016

EVOLUSI BINTANG PADA PEMBENTUKAN TATA SURYA DAN


SISTEM KEPLANETAN

Khilyatul Khoiriyah
Madrasah Aliyyah NU Demak; e_mail: khiliyah@gmail.com

Diterima: 29 September 2016. Disetujui: 12 Oktober 2016. Dipublikasikan: Oktober 2016

Abstract: This research is the literature studies that provide an introduction to the theory of the formation
and early evolution of solar system and planetary systems. Theories that discussed are limit on the theory
which has been closed to the truth of observation result. Topics include the structure of solar system, star
formation, the structure of evolution and dispersal of protoplanetary disks, planetesimals formation,
terrestrial and giant planets formation, the formation of the smaller objects in the solar system and planet
migration.

Abstrak: Penelitian ini merupakan studi literatur yang membahas tentang masalah pembentukan dan evolusi
awal tata surya dan sistem keplanetan dengan memberikan konsep dasar yang ringkas. Teori-teori yang dikaji
secara khusus dibatasi pada teori yang telah mendekati kebenaran dari hasil pengamatan. Topik yang dibahas
adalah struktur tata surya, pembentukan bintang, struktur evolusi dan pembubaran cakram protoplanet,
pembentukan planetesimal, planet terestrial dan planet raksasa, pembentukan benda-benda kecil dalam tata
surya dan migrasi planet.

© 2016 Pendidikan Fisika, FTK IAIN Raden Intan Lampung

Kata kunci: cakram protoplanet pembentukan bintang, planet, migrasi planet, tata surya.

PENDAHULUAN benar karena masing-masing mempunyai


Studi teoritis tentang pembentukan kelebihan dan kekurangan. Tidaklah
tata surya dan sistem keplanetan telah mudah untuk menemukan teori yang
berlangsung lama. Perkembangan teori benar. Hasil teoritis diharapkan akan dapat
yang telah ada, secara garis besar dapat mendekati hasil pengamatan.
dibedakan berdasarkan jamannya menjadi Jaman ketiga adalah teori
tiga kelompok. pembentukan tata surya setelah tahun
Jaman pertama adalah teori 1970. Pada jaman ini hanya ada satu teori
pembentukan tata surya sebelum tahun yaitu teori Laplace modern.
1960. Teori yang telah berkembang pada Selain pembagian atas tiga kategori
jaman ini di antaranya adalah: teori komet jaman di atas, terdapat dua mazhab utama
Buffon, teori nebula Laplace, model yang mencoba menjelaskan tentang asal
Roche, teori planetesimal Chamberlin- mula tata surya kita. Mazhab pertama
Moulton, teori pasang-surut Jeans, teori adalah mazhab monoistik. Matahari dan
pertumbuhan Schmidt-Lyttleton dan teori planet serta anasir yang ada di dalamnya
pusaran von Weizsäcker. berasal dari materi yang sama. Pencetus
Jaman kedua adalah teori-teori hipotesis ini adalah Laplace dan beberapa
pembentukan tata surya antara tahun 1960 filosof sebelumnya seperti Descartes,
sampai tahun 1970. Teori-teori tersebut di Immanuel Kant, dan von Weizsäcker.
antaranya adalah: teori protoplanet Mc Mazhab yang kedua adalah
Crea, teori penangkapan Woolfson, dan mazhab dualistik yang dianut oleh Buffon,
teori Nebula Matahari. Tentu saja teori- Chamberlain, Moulton, Jeans, Jeffrey,
teori tersebut masih belum dapat dianggap Woolfson, Schmidt dan Lyttleton.
246 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 245-256

Matahari dan planet serta anasir kosmik Ukuran-ukuran dasar tersebut


lainnya yang ada di dalamnya tidak harus diambil dari hasil pengamatan yang telah
berasal dari materi yang sama, serta bisa dilakukan dalam dasawarsa terakhir ini,
terbentuk pada kurun waktu yang berbeda. baik dalam bentuk data kuantitatif, grafik
Setiap teori memiliki keberhasilan dalam maupun gambar. Penurunan secara teoritis
memecahkan masalah tertentu, namun bisa tersebut kemudian dikembangkan dan
jadi mempunyai kelemahan untuk kasus dibandingkan dengan hasil pengamatan
yang berbeda. yang pernah dilakukan dalam riset-riset
Beberapa peneliti lain juga telah sebelumnya, untuk menentukan teori yang
melakukan riset dalam bidang ini. paling mendekati kebenaran.
Safronov (1969) telah banyak menuliskan
ide-ide dasar tentang teori pembentukan METODE PENELITIAN
planet terestrial dalam monograf klasiknya Penelitian ini menggunakan
yang berjudul ”Evolusi awan protoplanet metode studi literatur. Sehingga, dengan
serta pembentukan bumi dan planet- menggunakan metode ini, penelitian
planet”. Mizuno (1980) juga telah dilakukan dengan cara mengumpulkan dan
mengemukakan unsur penting teori mengkaji secara teoritis buku-buku
pertambahan inti (akresi) pada referensi beserta artikel-artikel ilmiah
pembentukan gas raksasa. yang relevan dengan masalah
Data terbaru pada dasawarsa pembentukan dan evolusi awal sistem
terakhir memberikan petunjuk yang keplanetan.
menarik dalam masalah ini. Termasuk Pada umumnya beberapa buku atau
pengamatan cakram protoplanet, artikel ilmiah menggunakan simbol yang
penemuan sabuk Kuiper dan penemuan berbeda. Oleh karena itu, dalam penulisan
sistem planet-planet ekstrasolar. Meskipun laporan penelitian ini akan dilakukan
pengamatan telah menegaskan prakiraan penyeragaman dan penyelarasan dalam
prediksi, tetapi juga telah ditekankan penulisan simbol agar tidak terjadi
perlunya ekplorasi teori yang baru. kesalahan pemahaman.
Ada beberapa pertanyaan utama Selain itu juga dilakukan
yang selalu muncul dan harus dicari pengumpulan data-data kuantitatif benda-
jawabannya mengenai pembentukan benda luar angkasa yang telah tersedia.
sistem keplanetan dan evolusi awalnya. Data-data tersebut dapat berupa tabel,
Bagaimana planet-planet raksasa dan gambar, grafik dan lain sebagainya. Hal ini
terestrial terbentuk? Apakah berasal dari dilakukan untuk mendukung perhitungan
satu benda yang sama? Apakah terbentuk teoritis kuantitatif besaran-besaran yang
secara bertahap? Apakah susunan tata terkait di dalamnya.
surya itu unik? Apakah ada tata surya lain
selain tata surya kita? Bagaimana planet HASIL DAN PEMBAHASAN
bisa dihuni? Bagaimana benda-benda kecil Schilling, G. (1999) mengatakan
luar angkasa terbentuk? tata surya terbentuk dari sebuah cakram.
Penelitian ini akan mengkaji secara Saat bintang menjadi cukup panas,
teoritis tentang masalah pembentukan dan pertumbuhan material akan berhenti dan
evolusi awal sistem keplanetan dengan menerbangkan cakram. Hal ini terjadi
memberikan pengenalan konsep dasar setelah planet-planet terbentuk di
secara ringkas. Untuk dapat mengkaji sekeliling bintang. Sehingga orbit planet-
masalah ini dengan baik, pertama kali planet merupakan sisa kerangka cakram
perlu merangkum ukuran-ukuran dasar tersebut. Hal ini juga dapat menjelaskan
yang dapat diamati dari tata surya dan sebab-sebab semua planet mengelilingi
sistem keplanetan.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 245-256 247

matahari dalam arah yang sama dan kira- awan Hidrogen interstellar. Cakram debu
kira berada dalam bidang yang sama. terbentuk mengelilingi bintang yang baru
Kenyon, S. J. (2000) meninjau lahir. Jika ada material yang jatuh di atas
kembali teori tentang runtuhnya cakram bintang, sebagian akan menjadi panas dan
protostellar. Diawali dengan pendahuluan dikeluarkan sepanjang sumbu putar
singkat tentang pertumbuhan cakram fisis, bintang. Cakram akan terlihat melebar
Kenyon mengambarkan model koagulasi dengan bagian tengah yang lebih tipis di
pembentukan planet pada daerah terluar bandingkan dengan bagian tepinya.
dari cakram planetesimal. Model koagulasi Armitage, P. J. (2007) menjelaskan
sabuk Kuiper menghasilkan objek teori pembentukan sistem keplanetan dan
seukuran Pluto dalam skala waktu 10 – 40 evolusi awalnya. Masalah-masalah yang
Myr. Model ini menghasilkan distribusi dikaji meliputi: (i) struktur, evolusi dan
ukuran yang sesuai dengan observasi objek bubarnya cakram protoplanet, (ii)
sabuk Kuiper dengan magnitudo merah, R pembentukan planetesimal, planet-planet
≈ 20 – 27. terestrial dan raksasa, (iii) evolusi orbital
Cassen, P. (2006) memberikan karena migrasi cakram gas, (iv) hamburan
gagasan bahwa planet pada sistem solar planetesimal, dan (v) interaksi planet-
terbentuk dari cakram protoplanet. planet. Armitage mengusulkan model
Material berputar-putar di sekitar matahari teoritis yang sekarang didukung oleh
dan secara alamiah mengikutinya. pengamatan tata surya dan sistem planet
Keberadaan cakram progenitor secara luar Matahari.
implisit merupakan gagasan Descartes dan Sedikitnya ada tiga mekanisme
telah menjadi ciri-ciri umum untuk yang dapat menimbulkan evolusi
menjelaskan aspek-aspek sistematis tata pembentukan orbital substansial, yaitu:
surya. 1. Interaksi antara planet-planet dengan
Akibat teori Nebular ini, sistem cakram protoplanet gas Menurut
keplanetan merupakan konsekuensi luar Goldreich dan Tremaine (1980),
biasa dari pembentukan bintang. interaksi antar planet dengan cakram
keplanetan merupakan konsekuensi luar protoplanet gas akan menyebabkan
biasa dari pembentukan bintang. migrasi orbital sebagai konsekuensi
Astronomi moderen telah memenuhi perubahan momentum sudut antara
aspek-aspek esensial dari hipotesis ini planet dengan cakram gas. Cakram gas
dengan membuka keberadaan planet di yang masih ada dapat menjadi penting
sekitar bintang dan cakram-cakram di untuk massa planet terestrial dan
sekitar bintang-bintang muda. Gagasan raksasa. Menurut Lin, Bodenheimer dan
bahwa planet terbentuk dari cakram yang Richardson (1996), migrasi cakram gas
melingkungi bintang membawa akibat memberikan penjelasan teoritis baku
bahwa bagaimanapun juga bahan pada keberadaan Jupiter yang panas.
pembentuk sistem keplanetan 2. Interaksi antara planet-planet dan
berhubungan dengan cakram asal mereka. sebuah cakram planetesimal sisa.
Alles, D. L. (2006) mengkaji tentang Menurut Levinson, dkk (2007), planet
pembentukan bintang-bintang dan tata (khususnya planet raksasa) juga dapat
surya. Sistem protoplanet merupakan merubah momentum sudutnya karena
sistem yang sangat kompleks. Alles juga adanya interaksi dengan lemparan
melampirkan gambar-gambar planetesimal yang keluar dari proses
terbentuknya bintang berdasarkan dari pembentukan planet. Mekanisme ini
hasil pengamatan. menyebabkan migrasi orbital dari
Bintang terbentuk setelah ada sebagian kecil raksasa es dan mungkin
peristiwa keruntuhan gravitasi dari sebuah
248 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 245-256

juga pada Saturnus selama sejarah awal awan gas runtuh karena pengaruh gaya
tata surya. gravitasi, akan terbentuk pusaran yang
3. Interaksi dalam sistem awal yang tidak menghasilkan gaya sentrifugal yang akan
stabil dari dua atau lebih planet-planet menyebabkan keruntuhan di sepanjang
bermassa besar. Menurut Lin dan Ida sumbu putarnya. Karena terjadi proses
(1997), Rasio dan Ford (1996), keruntuhan awan, energi gravitasi diubah
Weidenchilling dan Marzari (1996), menjadi panas yang membuat tekanan di
tidak ada jaminan sistem planet yang dalam awan gas naik dan akhirnya
terbentuk akan menjadi stabil keruntuhan berhenti dengan terbentuknya
selamanya. Ketidakstabilan dapat cakram gas panas yang berpusar.
menyebabkan hamburan planet-planet, Laplace mengusulkan, Matahari
yang biasanya menghasilkan terbentuk di pusat cakram dan planet-
pelemparan planet yang bermassa lebih planet terbentuk dari material yang keluar
rendah, meninggalkan survivor pada dari sekelilingnya. Menurutnya, karena
orbit eksentrik. Hal ini mungkin akan cakram gas menjadi dingin, cakram akan
dapat menjadi dasar asal mula orbit pecah menjadi cincin-cincin. Material
eksentrik yang terlihat pada sistem dalam cincin-cincin tersebut akan
planet luar Matahari. menggumpal secara bertahap membentuk
Sebuah teori pembentukan tata planet. Mekanisme teori ini dapat
surya dan sistem keplanetan harus dapat menjelaskan secara sederhana penyebab
menjelaskan data-data dan fakta-fakta planet-planet bergerak mengelilingi
hasil pengamatan. Sebelum banyak Matahari pada arah yang sama dan putaran
ditemukan beberapa fakta tentang tata orbitnya berada pada bidang yang sama,
surya dan sistem keplanetan, Laplace telah dengan lintasan yang hampir menyerupai
mengemukakan gagasan tentang asal mula lingkaran.
pembentukan tata surya dan sistem
keplanetan. Menurut Laplace, ada empat
fakta yang harus dijelaskan pada teori
pembentukan tata surya, yaitu :
1. Orbit semua planet-planet boleh
dikatakan (karena inklinasi yang kecil)
berada pada satu bidang yang sama.
2. Semua planet mengelilingi Matahari
dalam arah yang sama.
3. Lintasan orbit planet hampir semuanya
Gambar 1. Nebula Orion
berupa lingkaran.
(Sumber: Eales, S. Planet and Planetary
4. Putaran planet pada sumbunya sama
Systems, p 134, 2009)
dengan arah orbitnya pada Matahari.
Meskipun terdapat gagasan
Gagasan Laplace bahwa
Laplace tersebut yang tidak sesuai dengan
pembentukan tata surya dan sistem
fakta yang didapatkan pada masa
keplanetan berawal dari awan gas telah
sekarang, setidaknya Laplace telah
terbukti pada masa sekarang. Gambar 1.
memberikan dasar yang dapat digunakan
memperlihatkan Nebula Orion yang
untuk membangun teori asal mula
diambil oleh teleskop luar angkasa
pembentukan tata surya dan sistem
Hubble. Nebula Orion merupakan bagian
keplanetan.
dari awan molekuler Nebula.
Menurut Laplace, berawal dari
Gambar tersebut menarik bagi para
suatu putaran awan gas, keempat gagasan
astrofisikawan, terutama bagian-bagian
tersebut akan terpenuhi. Jika sekumpulan
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 245-256 249

yang diperlihatkan pada sisipan (inset)


Empat diantaranya telah disisipkan pada
gambar. Tiga diantaranya terdapat bintang
muda yang terletak pada pusat potongan.
Potongan-potongan tersebut berupa
bayangan hitam pada cakram di sekitar
bintang yang tersembunyi di balik cahaya
nebula karena adanya partikel-partikel
kecil berupa debu di dalam cakram. Pada
sisipan di sebelah kanan atas, terlihat
bintang tersembunyi di dalam cakram dan
debu. Kemungkinan cakram tersebut akan Gambar 2. Awan Molekuler Bamard 68
segera dapat diamati secara terperinci pada (Sumber: Pezzaglia, B. Stellar Evolution, 2006)
operasi Atacama Large Millimetre Array
yang akan dimulai tahun 2010 karena debu Gambar 2. adalah gambar awan
meneruskan sinar infra merah dan radiasi molekuler Bamard 68 yang merupakan
submilimeter. tempat awal dimulainya pembentukan
Pada ruang angkasa di antara bintang. Pada gambar tersebut terlihat
bintang-bintang merupakan ruang yang seolah terdapat sebuah daerah “kosong”
hampir kosong. Pada ruang tersebut terjadi yang dingin, bersuhu antara 10 – 30 K,
hamburan oleh atom-atom Hidrogen. padahal wilayah itu merupakan tempat
Atom-atom tersebut berada dalam jarak yang lebih rapat dibandingkan dengan
yang saling berjauhan dan bergerak sangat daerah di sekitarnya. Sebagian besar berisi
cepat karena sangat panas akibat terbakar atom-atom Hidrogen dan Helium. Suhu
oleh radiasi ultraviolet dari bintang. yang dingin dan kerapatan yang relatif
Keadaan ini membuat atom menjadi sulit tinggi menyebabkan gaya gravitasi lebih
untuk membentuk ikatan molekuler. dominan dibandingkan dengan tekanan
Beberapa bagian ruang angkasa termal sehingga terjadi keruntuhan awan.
terdapat daerah perbatasan atom-atom Selama proses keruntuhan berlangsung,
yang tidak terlalu lebar. Sinar kosmik awan berada dalam suhu kurang dari 100
memadatkan awan-awan debu dan gas K dan memancarkan sinar infra merah,
yang tebal. Ketika awan-awan menjadi sehingga mekanismenya tidak bisa diamati
lebih dingin dibandingkan dengan tempat secara terperinci.
lain di sekitarnya, awan-awan akan
menjadi tempat yang sempurna untuk
pembentukan bintang. Saat kerapatan
daerah tersebut mancapai 1000 kali lebih
besar dibandingkan daerah lainnya, atom-
atom akan bergabung membentuk molekul
dan awan gas menjadi awan molekuler.
Awan molekuler ini bengkak,
menggembung, kental dan tidak halus.

Gambar 3. Keruntuhan Awan Nebula Orion


(Sumber: Pezzaglia, B., Stellar Evolution, 2006)

Gambar 3. merupakan gambar


keruntuhan awan Nebula Orion. Pada
250 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 245-256

gambar tersebut terlihat ada beberapa membentuk cakram tipis di sekitar


kilatan cahaya yang diduga sebagai tempat protobintang.
terjadinya keruntuhan awan.
Gambar 4. merupakan gambar
simulasi awan molekuler yang mengalami
proses turbulensi. Turbulensi yang terjadi
merupakan proses perputaran awan yang
menyebabkan keruntuhan awan karena
gravitasi. Pada gambar terlihat, potongan
awan lepas menjadi bagian yang lebih
kecil. Potongan tersebut kemudian
berpusar sehingga ada bagian yang runtuh.
Potongan awan terus berpusar sampai
didapatkan satu bagian yang lebih kecil Gambar 5. Pertumbuhan Cakram Protostar
lagi. Keruntuhan akan berhenti karena (Sumber: Pezzaglia, B., Stellar Evolution, 2006)
tekanan naik yang menyebabkan gaya
gravitasi diubah menjadi panas. Awan gas Gambar 5. menunjukkan
menjadi padat. Sehingga ketika pertumbuhan cakram protobintang. Pada
kesetimbangan hidrostatik tercapai, awan gambar tersebut terlihat adanya
gas berubah menjadi protobintang. pertumbuhan cakram circumstellar di
antara protobintang. Protobintang tertutup
debu sehingga tidak terlihat. Di tengah-
tengah cakram tampak adanya emisi yang
memancar dalam arah tegak lurus dengan
cakram.

Gambar 4. Simulasi Turbulensi Awan


Molekuler Gambar 6. Diagram Cakram Circumstellar
(Courtesy: Padoan, Kritsuk, Norman, diakses 30 (Courtsey of NASA)
Mei 2009)
Gambar.6. menunjukkan
Protobintang merupakan bintang mekanisme pembentukan cakram yang
yang baru terbentuk. Protobintang yang mengelilingi bintang. Pancaran yang
baru saja terbentuk akan menjadi lebih keluar membawa fraksi material jatuh di
padat dibandingkan dengan kerapatan sepanjang bintang. Pancaran tersebut
awan di sekitarnya. Material-material yang seperti aliran air yang menyembur dari
bergabung menjadi protobintang memiliki pipa air, menubruk pasir, membersihkan
peluang untuk dilempar dan akan berpusar lubang di sekitar bintang dan mencegah
kembali di sekitar. Jika pusaran itu gas tambahan jatuh di atas cakram
mencapai kemampatan yang sangat tinggi, circumstellar. Cakram terlihat
maka unsur-unsur yang bergabung akan mengembang di sekitar bintang. Pelebaran
cakram pada bagian yang dekat dengan
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 245-256 251

bintang terlihat lebih tipis dibandingkan menunjukkan rotasi cakram yang tertarik
dengan bagian yang lebih jauh dari ke belakang (mundur). Kountur biru
bintang. menunjukkan rotasi cakram yang menuju
Material pada protobintang yang ke arah kita (maju). Cakram protostellar ini
baru terbentuk akan bertambah dengan diduga sebagai awal terbentuknya sistem
cepat. Material tersebut akan bergerak keplanetan.
lebih cepat ke permukaan protobintang.
Ketika protobintang menyebar,
mekanisme pertumbuhannya merupakan
mekanisme abrasi sehingga protobintang
akan kehilangan massa. Untuk
melestarikan momentum sudutnya, di
sekitar protobintang harus terbentuk
cakram protostellar.
Ketika potongan-potongan awan
bergerak lebih cepat daripada saat
keruntuhannya, putaran awan menjadi
pipih dan membentuk cakram protostellar. Gambar 8. Pembentukan Cakram
Cakram protostellar memperlambat rotasi Protostellar
protobintang. Perlambatan rotasi (Sumber: Boss, A., From Moleculer Clouds to
Circumstellar Disks, p 73, 2004)
protobintang membangkitkan medan
magnetik. Medan magnetik
Gambar 8. memperlihatkan
membangkitkan angin protostellar.
pembentukan cakram protostellar pada
daerah pembentukan bintang Taurus yang
diamati dengan teleskop luar angkasa
Hubble dan dipotret dengan kamera
NICMOS. Pada gambar tersebut, awalnya
cakram terlihat berupa konfigurasi bentuk
jam pasir dengan aliran molekuler yang
terbuka. Bintang pusat tersembunyi,
tampak sebagai bayangan hitam dan
cakram terbentuk di sisi atas dan bawah.
Cahayanya dipantulkan dari permukaan
Gambar 7. Pembentukan Cakram cakram ke arah atas dan bawah oleh
Protostellar wilayah gas dan debu.
(Sumber: Pezzaglia, B. Stellar Evolution, 2006) Hal ini menyebabkan terbentuknya
lingkungan radiasi yang sangat berbeda di
Gambar 7. menunjukkan antara dua daerah ekstrim tersebut. Taurus
pembentukan cakram protostellar. Pada menjadi relatif lunak dan Orion menjadi
gambar tersebut memperlihatkan pancaran kebanjiran radiasi ultraviolet saat awal
termal debu cakram protostellar NGC terbentuk bintang masif.
7538 S pada jarak 10.000 tahun cahaya. Bintang terbentuk karena adanya
Massa cakram gasnya sama dengan 100 keruntuhan gravitasi awan interstellar
kali massa Matahari. Kerapatan inti Hidrogen. Saat bintang menjadi cukup
awannya sama dengan 1000 kali kerapatan panas, pertumbuhan material bintang akan
Matahari. Warna hijau menunjukkan inti terhenti dan material bintang akan
awan. Warna kuning menunjukkan cakram menerbangkan cakram.
protostellar. Warna merah menunjukkan
protostar. Kountur warna merah
252 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 245-256

keseimbangan hidrostatik, perhitungan


fisis penampang suhu cakram pasif dan
agihan energy spektral. Setiap bagian
cakram memancarkan radiasi benda hitam
pada suhu lokal.
Model pengembangan cakram
sepanjang r merupakan konsekuensi
penangkapan dan proses ulang fraksi fluks
bintang yang lebih besar. Menurut Kenyon
Gambar 9. Cakram debu di sekitar bintang dan Hartmann dalam Armitage, P. (2007),
(Sumber: Schilling, G., From a Swirl of Gas, a pada radii yang besar model
Plant is Born, Science 286, 1999) pengembangan cakram mendekati
penampang suhu T  r -1/2. Cakram
Menurut teori dan hasil menyerap radiasi bintang yang dekat
pengamatan teleskop luar angkasa Hubble, dengan lapisan permukaan cakram.
cakram debu terbentuk di sekitar bintang Lapisan permukaan debu panas meradiasi
yang baru lahir. Ilustrasi adanya cakram ulang setengah fluks bintang. Bagian
debu di sekitar bintang yang baru lahir dalam cakram memproses ulang setengah
dapat dilihat pada Gambar 9. fluks bintang lain dan memancarkannya
Perbedaan fisis yang perlu kembali sebagai radiasi termal.
digambarkan antara cakram circumstellar Mekanisme yang menyebabkan
pasif dengan cakram circumstellar aktif pembubaran cakram diberikan oleh
adalah luminositas dan energi potensial pengamatan HST bintang bermassa
gravitasi yang dilepaskan oleh gas yang rendah. Pengamatan ini menyingkap fluks
mengalir di dalamnya. Dengan magnetik yang dihasilkan bintang masif di
mengabaikan energi pertumbuhan, laju dalam inti cluster trapezium Nebula Orion
pertumbuhan kritis cakram dengan laju (O’Dell, Wen dan Hu dalam Armitage, P.,
pertumbuhan , luminositas L< , dan 2007). Gambar yang didapatkan nampak
radius R* = 2 R< dapat dinyatakan dengan adanya bentuk kecebong nebulae disekitar
persamaan bintang muda dengan cakram
circumstellar yang diinterpretasikan
sebagai tanda fotoevaporasi dan
meninggalkan cakram gas sebagai hasil
…………… (1) iluminasi oleh radiasi ionisasi eksternal.
Radius kritis paling luar, rg diberikan
Jika cakram yang pipih menangkap ¼ dengan persamaan :
fluks bintang, maka secara numeric dapat
dinyatakan

……………(3)
………..(2)
Kecepatan suara dalam gas panas
Struktur termal cakram pada saat melampaui kecepatan Keplerian lokal. Gas
awal didominasi oleh pemanasan internal kemudian tidak berikatan dan mengalir
yang disebabkan oleh pertumbuhan keluar dari cakram sebagai angin termal.
cakram. Pertumbuhan cakram dapat Bintang-bintang bermassa rendah
ditinjau dari struktur vertikal cakram kebanyakan menerima dosis radiasi
circumstellar pasif atau aktif dalam ultraviolet terlalu rendah dari sumber
eksternal untuk merusak cakram mereka.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 245-256 253

Proses lain yang membuat bubarnya sepanjang inti Nebula dan kemudian
cakram adalah fotoevaporasi yang mengalir membentuk benda simetri bola.
menyebabkan radiasi dari pusat bintang. Pada protomatahari Nebula terjadi proses
Laju massa yang hilang karena fisis yang mengakibatkan proses kimiawi.
fotoevaporasi dinyatakan dalam Sinar X dan ultraviolet diduga
persamaan: berasal dari pusat bintang karena bintang
sangat aktif waktu masih muda, dengan
latar belakang sinar kosmik yang berasal
dari sinar kosmik galaktik, ultraviolet
interstellar dan dekat dengan bintang masif
…………..(4) yang dapat membuat fotoevaporasi cakram
atau memanaskan cakram. Proses
dengan Φ merupakan fluks ionisasi pencampuran terjadi karena cakram
bintang. berturbulensi.
Gas yang membentuk protoplanet Turbulensi mengangkut material
berisi butiran debu interstellar yang terbuat dalam arah vertikal dan radial.
dari campuran Silikat, Grafit dan Polisiklik Pembentukan planet dari partikel debu
Aromatik Hidrokarbon (PAH). Pada ISM berukuran submikron memerlukan
pengukuran panjang gelombang dapat pertumbuhan sedikitnya dengan orde
dilakukan dengan asumsi butiran debu magnitudo 12 dalam skala ruang.
mengikuti distribusi hukum daya (Mathis, Pembentukan planet terjadi dalam
Rumpl dan Nordsieck dalam Armitage, P., tiga tahap, yaitu: (i) dari debu menjadi
2007) sebagai berikut planetesimal, (ii) dari planetesimal
……………. (5) menjadi embrio planet, dan (iii) dari
dengan a adalah ukuran butiran yang embrio planet menjadi planet.
diasumsikan berbentuk bola dan distribusi Pertumbuhan planetesimal yang saling
berkisar antara 0,005 – 1 μm. Agihan ini bertumbukan akan menghasilkan planet-
diasumsikan secara umum sebagai titik planet terrestrial. Pertumbuhan inti
awal evolusi dalam kondisi yang lebih planetesimal akan menghasilkan planet-
rapat. Pada keadaan paling panas, suhu planet gas raksasa.
bagian dalam cakram dapat tercapai Pada proses awal pembentukan,
sehingga merusak butiran. terjadi tumbukan yang tidak terkendali.
Jika gas yang membentuk cakram Salah satunya adalah tumbukan planet
protoplanet memiliki komposisi unsur dengan komet. Komet yang mengandung
yang telah diketahui, maka para ahli kimia es akan memberikan air pada planet yang
dapat menghitung tekanan dan suhu ditumbuknya. Planet yang dapat
kimiawi secara termodinamika. menyimpan air dalam bentuk cairan adalah
Kelimpahan beragam mineral dan es Bumi, sehingga Bumi menjadi satu-
dalam cakram akan mengikuti tahap satunya planet yang berada dalam wilayah
kondensasi ini yang membutuhkan waktu habitable.
untuk melakukan reaksi kimia sampai Pembentukan satelit merupakan
tercapai keadaan kesetimbangan. bagian kecil dari proses pembentukan
Kesetimbangan campuran lebih planet. Satelit terbentuk dalam cakram
bergantung pada suhu daripada tekanan debu yang mengelilingi runtuhnya
sehingga tahap kondensasi dapat dibuat protoplanet.
dengan predikasi variasi komposisi Asteroid merupakan hasil dari
cakram terhadap radius. usikan sebuah planet. Asteroid terbentuk
Matahari terbentuk dari material dari pengumpulan benda-benda kecil yang
yang berputar pada bidang equator di tersusun pada saat pertumbuhan
254 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 245-256

planetesimal dalam sebuah Nebula memiliki arah putaran yang berbeda


Matahari. Pembentukan benda-benda ini dengan planet-planet yang lain.
didominasi oleh unsur Besi, batu atau Keadaan kedua, planetesimal akan
material sejenis Karbon Chondrite. terlempar keluar, bahkan bisa saja
Pembentukan meteorit merupakan hasil terlempar keluar dari tata surya. Supaya
usikan Asteroid. hukum kelestarian energi berlaku, planet
Hasil pengamatan spektroskopi tersebut harus pindah ke posisi yang lebih
menunjukkan bahwa meteorit rendah pada medan gravitasi Matahari.
berhubungan dengan Asteroid. Meteorit Perubahan posisi ini sangat kecil, tetapi
merupakan pecahan dari Asteroid. setelah beberapa milyar tahun kemudian,
Meteorit memberikan informasi tentang akan terlihat perubahan posisi yang cukup
asal mula terbentuknya tata surya. signifikan dari posisi awalnya. Perubahan
Meteorit merupakan sampel dari bagian posisi planet ini kemudian dikenal dengan
material padat dan cair yang dimiliki istilah migrasi planet.
sebuah planet. Migrasi planet dapat menjadi
Komet berasal dari material yang permasalahan yang sangat kompleks
tetap ada saat terjadi pembentukan planet ketika melibatkan planet-planet raksasa.
pada awal pembentukan tata surya, tetapi Model ini dapat memberikan gambaran
material ini tidak bergabung membentuk perubahan posisi planet raksasa seperti
planet, melainkan berkembang dengan Jupiter, berpindah posisi mendekati
syarat batas tertentu menjadi Komet. Matahari.
Pendapat lain menyatakan Komet
berasal dari hasil usikan benda-benda yang SIMPULAN DAN SARAN
lebih besar sebagai induk dari Asteroid. Simpulan
Pembentukan komet berhubungan dengan 1. Asal usul terbentuknya tata surya dan
Asteroid. Pendapat lain lagi menyatakan sistem keplanetan berawal dari gagasan
bahwa Komet berasal dari usikan awan Laplace yang menyatakan bahwa
molekuler raksasa. Hasil usikan tersebut berawal dari suatu putaran awan gas
menghasilkan awan molekuler raksasa akan terjadi empat mekanisme berikut:
baru yang kemudian disebut awan Oort. a. Orbit semua planet-planet berada
Sebuah Komet terbentuk bersamaan pada satu bidang yang sama.
dengan proses terbentuknya awan Oort. b. Semua planet mengelilingi
Setelah planet-planet terbentuk, Matahari dalam arah yang sama.
ada sejumlah planetesimal yang tersisa. c. Lintasan orbit planet hampir
Kebanyakan orbit planetesimal tersebut semuanya berupa lingkaran.
tidak stabil, sehingga cepat atau lambat
salah satu dari mereka ada yang bergerak d. Putaran planet pada sumbunya
mendekati planet. Ketika sudah berada sama dengan arah orbitnya pada
dekat dengan sebuah planet, orbitnya Matahari.
diubah oleh medan gravitasi planet, 2. Berdasarkan hasil pengamatan dan studi
sehingga akan terjadi dua kemungkinan teoritis beberapa peneliti dan ilmuwan
keadaan. pada bidang Astrofisika dan Astronomi,
Keadaan pertama, planetesimal tata surya dan sistem keplanetan
akan masuk menumbuk planet. Tumbukan terbentuk dari sebuah bintang. Berawal
planetesimal dengan planet dapat dari proses kelahiran bintang, hingga
menyebabkan sumbu rotasi dan kecepatan terbentuknya cakram bintang, tata surya
planet berubah. Peristiwa ini dapat dan sistem keplanetan berkembang
menjelaskan kenapa Venus dan Uranus dengan kesetimbangan internal dan
syarat batas tertentu.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 245-256 255

Boss, A. P., From Molekular Clouds to


Saran Circumstellar Disks, Comet II: 67 –
1. Penelitian ini membahas masalah 80, Diakses pada 30 Mei 2009.
pembentukan dan evolusi awal tata Cassen, P. (2006) Protostellar Disks and
surya secara teoritis yang dikaitkan Planet Formation, In Mayor M,
dengan hasil pengamatan. Penurunan Quelos D, Udry S and Benz W (eds)
matematis dilakukan dengan Extrasolar Planets Saas – Fce Adv
menggunakan pendekatan yang courses vol. 31: 369 – 448.
sederhana sehingga masih banyak Dullemond, C. P. dkk. (2006). Models of
parameter yang dianggap ideal. Padahal Structure and Evolution of Planetary
di alam semesta masih terdapat benda- disks, ArXvi: astro-phy/0602619v1:
benda dengan sistem yang memiliki 1 – 18.
parameter tidak ideal. Hal ini membuka Eales, S. (2009). Planet and Planetary
penelitian lebih lanjut. Systems, First Edition, John Wiley
2. Pembentukan tata surya dan sistem & Sons, Ltd, Singapore.
keplanetan mencakup pembentukan Goldreich dan Tremain. (1980). Ap.J, 241,
semua benda-benda yang berada di 425.
dalamnya, sehingga mencakup wilayah Karttunen, H., Kröger, P., Oja, H., Pautanen,
yang sangat luas sekali. Penelitian ini M., Donner, K. J. (2007) Fundamental
hanya membahas sistem pembentukan Astronomy, Fifth Edition, Springer
planet-planet secara terperinci tetapi Berlin Heidelberg, New York.
tidak untuk pembentukan benda-benda Kenyon, S. J. (2000) Dynamical Evolution
luar angkasa lain. Hal ini membuka of Protoplanetary Disks, ArXiv: astro-
peluang penelitian lebih lanjut. phy/0010036v1: 1 – 24.
Levinson dkk. (2007) Protostar and Planet
V, eds B., Reiporth, D. Jewitt, and K.
Keil, University of Arizona Press,
DAFTAR PUSTAKA
Tucson.
Lin, Bodenheimer, dan Richardson. (1996)
Admiranto, A. G. (2009). Menjelajahi Nature, 380,606.
Bintang, Galaksi dan Alam Semesta,
Edisi Kedua, Penerbit Kanisius, Lin dan Ida. (1997). Ap. J, 477, 781.
Yogyakarta.
Alles, D. A. (2006). The Formation of Star Nurrahmi, L. A. (2008). Tinjauan Analitik
and Solar System, Teori Migrasi Planet, Skripsi. Program
ales@biol.wwu.edu, This web paper Studi Astronomi, ITB, Bandung,
was last update 10/13/06. http://digilib.itb.ac.id, diakses 15
Anonim. (2008). Universe, Encyclopedia februari 2010.
Britannica, Inc., Chicago. Mizuno, H. (1980). Progress of Theoritical
Arfken, G. B. dan Weber, H. J. (2005) Physics, 64, 544. Pezzaglia, B., 2006,
Mathematical Method for Physicist, Stellar Evolution, Astrophysics.
Sixth Edition, Elsevier Inc.,
Burlington, USA. Rasio dan Ford. (1996) Science, 744, 954.
Armitage, P. (2007) Lecture Notes on the
Formation and Early Evolution of Safronov, V. S. (1969) Evolution of the
Planetary systems, ArXvi: astro- Planetary Cloud and Formation of the
phy/0701485v1: 1 – 51. Earth and the Planet, English
Boas, M. L. (1983) Mathematical Methode translation NASA TT F-677.
in the Physical Sciences, John & Schilling, G. (1999) From a Swirl of Gas, a
Willey Sons, New York, USA. Plant is Born, Science: 286.
256 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 245-256

Siregar, S. (2001). Mekanika Benda Langit,


Penerbit ITB, Bandung. Siregar, S.,
2007, Benda Kecil dalam Tata Surya,
Penerbit ITB, Bandung.
Umberger, J., Protoplanetary Disks and the
First Stage of Planet Formation. 376
Notes Disks Gas Prelim 3.18, Diakses
pada 30 Mei 2009.
Weidenchilling dan Marzari. (1996). Nature,
384, 619.
Woolfson, M. M. (2000). The Origin and
Evolution of the Solar System,
Institute of Physics Publishing Ltd.
Bristol and Philadelphia.
Yasrina, A. (2010). Nukleosintesis dan
Evolusi Bintang, Skripsi, Program
Studi Fisika, FMIPA, UGM,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai