untuk
untuk
2021
IDENTITAS BUKU
Penyusun :
Editor :
Diterbitkan oleh:
Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi Bahan Ajar (Hanjar) Pendidikan
Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri.
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................. i
Pendahuluan ..................................................................................................... 1
Pengantar ........................................................................... 3
Tagihan/Tugas ................................................................... 7
1. Kebakaran ................................................................................................
8
Rangkuman ........................................................................ 18
Latihan ............................................................................... 20
Pengantar ........................................................................... 21
Tagihan/Tugas ................................................................... 25
Rangkuman ........................................................................ 39
Latihan ............................................................................... 40
PEMADAMAN KEBAKARAN
HANJAR
14 JP (630 menit)
Pendahuluan
Standar Kompetensi
KEBAKARAN DI KAPAL
HANJAR
01
2 JP (90 menit)
Pengantar
4 Dalam Hanjar ini, materi yang akan diberikan yaitu kebakaran, kebakaran
di kapal, pencegahan kebakaran di kapal dan deteksi terjadinya kebakaran
di kapal.
Tujuan diberikannya Hanjar ini yaitu agar peserta didik memahami hakikat
kebakaran di kapal.
(
)
Kompetensi Dasar (
Materi pelajaran
Pokok Bahasan :
Kebakaran di kapal.
Subpokok Bahasan :
1. Api dan timbulnya kebakaran.
2. Kebakaran di kapal.
3. Deteksi terjadinya kebakaran di kapal.
4. Pencegahan kebakaran di kapal.
metode pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi kebakaran di kapal.
2. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
terkait materi yang telah disampaikan.
3. Metode Brainstroming (curah pendapat)
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat peserta
didik tentang materi yang disampaikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan untuk memberikan penugasan tentang materi
yang telah disampaikan.
1. Alat/media:
a. White board.
b. Laptop.
c. Papan flipchart.
d. LCD/Layar Proyektor.
e. Laser pointer.
f. APAR.
2. Bahan
a. Kertas flipchart.
b. Kertas A4.
c. Alat tulis.
3. Sumber belajar
a. Bambang Setiono Adi dan Indra Kusna Djaja, Nautika Kapal
Penangkap Ikan, Jakarta, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, 2008.
b. Modul Basic Safety Training, Jakarta, Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran, 2000.
c. Modul Basic Safety Training Politeknik Ilmu Pelayaran
Semarang.
d. Modul Basic Safety Training BP2IP Jakarta.
e. Safety Of Life At Sea (SOLAS 1974).
Kegiatan Pembelajaran
Tagihan Tugas
Bahan Bacaan
HAKIKAT
PEMADAMAN KEBAKARAN
1. Kebakaran.
a. Api dan Kebakaran
Api atau kebakaran dapat didefinisikan sebagai “suatu reaksi
antara benda yang dapat terbakar dengan oksigen dimana
cahaya dan panas dipancarkan”. Dengan kata lain api atau
kebakaran merupakan suatu proses oksidasi yang sangat cepat.
Terbentuknya api memerlukan tiga unsur, yaitu bahan yang
dapat terbakar (fuel/combustible), panas (heat), dan udara
(oksigen). Hal ini dapat diperlihatkan dengan gambaran segitiga
api di bawah ini:
3) Penyalaan sendiri P
Sering terjadi pada gudang bahan kimia, tempat
penyimpanan kopra dimana udara kering dan panas
menyebabkan terbakarnya kopra sehingga terjadi
kebakaran pada timbunan sampah.
a) Reaksi kimia merupakan reaksi eksotermis atau
endotermis yaitu dengan kata lain reaksi tersebut baik
menghasilkan panas atau memerlukan panas untuk
dapat terjadi reaksi. Proses oksidasi merupakan reaksi
eksotermis.
Apabila proses ini berlangsung dan panas yang
ditimbulkan tidak dapat disalurkan maka panas
tersebut akan diakumulasikan seperti mencapai suhu
titik nyala, sehingga dapat keadaan ini dapat dilihat
pada tumpukan sampah yang mengandung minyak.
Minyak mengandung carbon yang mudah teroksidasi,
sedangkan sampah tersebut
manghalangi/menghambat panas untuk dapat
dilepaskan.
b) Reaksi biologi seperti pembusukan dapat juga
mengakibatkan api, karenaa reaksi tersebut
merupakan reaksi eksotermis, api dapat terjadi tanpa
diberikan nyala api kepadanya.
4) Disengaja D
a) Sabotase untuk untuk ditimbulkan huru hara,
kebanyakan karena alasan politik.
b) Ganti rugi/asuransi → kebanyakan mencari
keuntungan.
c) Mengbilangkan jejak kejahatan dengan cara
membakar dokumen atau barang bukti.
d) Tujuan taktis dalam pertempuran, misal dengan jalan
bumi hangus.
2. Kebakaran di Kapal .
a. Penyebab kebakaran di kapal :
1) Terbakarnya muatan kapal minyak, bahan kimia,
bahan peledak, kopra dan lain-lain.
2) Tubrukan → timbul, energi yang besar yang berobah
menjadl panas.
3) Kelalaian ABK/crew → dari lapisan-lapisan kapai sendiri
seperti kain, kapas, kayu dan lain-lain.
4) Terbakarnya dari bahan bakar kapal tersebut, karena tidak
memerlukan yang ditentukan.
5) Listrik → Korsleting atau beban listrik terlalu tinggi, panas.
6) Disengaja → Klaim asuransi.
b. Klasifikasi kebakaran di Kapal
Klasifikasi kebakaran yang sering digunakan sebagai dasar
dalam pemadam api adalah klasifikasi menurut NFPA (National
Fire Protection Association) sebagai berikut:
Rangkuman
Latihan
1. Jelaskan kebakaran !
2. Jelaskan kebakaran di kapal !
3. Jelaskan pencegahan kebakaran di kapal !
4. Jelaskan deteksi terjadinya kebakaran di kapal !
PEMADAMAN KEBAKARAN
HANJAR DI KAPAL
02
12 JP (540 menit)
Pengantar
(
)
(foam) .
g. Mempraktikkan pemadaman kebakaran di kapal dengan gas
CO2.
Materi pelajaran
Pokok Bahasan :
Pemadaman kebakaran di Kapal.
Subpokok Bahasan:
a. Peralatan pemadam kebakaran tetap dan tidak tetap.
b. Penggunaan alat-alat pemadam kebakaran.
c. Metode/cara pemadaman kebakaran.
metode pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi cara Pemadaman
kebakaran di Kapal.
2. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik
terkait materi yang telah disampaikan.
3. Metode Brainstroming (curah pendapat)
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat peserta
didik materi yang disampaikan.
4. Metode Praktik
Metode ini digunakan untuk mempraktikkan pemadaman kebakaran di
kapal.
1. Alat/media :
a. White board.
b. Laptop.
c. Papan flipchart.
d. LCD/Layar Proyektor.
e. laser point.
f. APAR.
2. Bahan
a. Kertas flipchart.
b. Kertas A4.
c. Alat tulis.
3. Sumber belajar
a. Bambang Setiono Adi dan Indra Kusna Djaja, Nautika Kapal
Penangkap Ikan, Jakarta, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, 2008.
b. Modul Basic Safety Training, Jakarta, Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran, 2000.
c. Modul Basic Safety Training Politeknik Ilmu Pelayaran
Semarang.
d. Modul Basic Safety Training BP2IP Jakarta.
e. Safety Of Life At Sea (SOLAS 1974).
KEGIATAN Pembelajaran
Tagihan Tugas
Bahan Bacaan
PEMADAMAN KEBAKARAN
DI KAPAL
dengan cara:
1) Cooling
Cooling/Pendinginan yaitu mengurangi/menurunkan panas
sampai benda yang terbakar mencapai suhu di bawah titik
nyalanya (flash point).
Misalnya:
a) Disiram/disemprot dengan air, karena air mempunyai
daya serap yang baik.
b) Ditimbuni dengan pohon-pohonan yang mengandung
air.
c) Dipadamkan dengan alat pemadam api CO2.
2) Starvation
Yaitu mengurangi/mengambil jumlah bahan-bahan yang
terbakar menutupi aliran bahan (cairan/gas) yang terbakar.
Misalnya:
a) Memisah-misahkan benda yang terbakar.
b) Menjauh-jauhkan benda yang belum terbakar.
c) Menutup kran (kerangan) pada instalasi aliran
minyak/gas yang terbakar.
3) Smothering/Dillution/menutupi/menyelimuti.
Bisa dikenal pula dengan sistem pemadaman
isolasi/Iokalisasi, yaitu memutuskan hubungan udara luar
dengan benda yang terbakar, agar perbandingan Udara
(oksigen) dengan ballan bakar tersebut berkurang.
Misalnya:
a) Menutup/menyelimuti benda yang terbakar
menggunakan karung basah.
b) Menutup/menyelimuti benda yang terbakar dengan
menggunakan lumpur, pasir, atau tanah.
c) Pemadaman kebakaran dengan menggunakan alat
pemadam api bisa sekaligus pula dalam hal ini
melokalisir atau membatasi areal kebakaran, agar api
tidak meluas/membesar.
4) Emulsification-penggumpalan.
Misalnya: memadamkan api dari kebakaran plastik dengan
menggunakan air.
5) Pelarutan.
Rangkuman
Latihan
1. Jelaskan peralatan pemadam kebakaran tetap dan tidak tetap !
2. Jelaskan penggunaan alat-alat pemadam kebakaran !
3. Jelaskan metode/cara pemadaman kebakaran !