3. Jangan terlalu banyak bicara tentang teori, lakukan intervensi dimanapun jika ditemukan perilaku
dan kondisi tidak aman.
Selain media kampanye K3 yang sudah kita kenal sepertI safety sign, safety poster, safety video, dll, kita
juga dapat menggunakan email, baik dalam bentuk teks ataupun news letter bergambar untuk mengirmkan
berbagai materi menarik untuk meningkatkan kepedulian rekan kerja kita terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).Berikut ini adalah berbagai trik yang diadaptasi dari teknik email marketing para
Internet Marketer dalam mengirimkan email komunikatif yang kemungkinan besar akan dibaca oleh
penerima email:
1. Pastikan kita mengenal orang yang kita kirimi email agar lebih terpercaya dan tidak dicap sebagai
spam yang berujung pada pembuangan email kita ke folder spam/ junk mail. Hindari kata kata pada
judul/ subject email yang dapat terdeteksi sebagai SPAM oleh aplikasi SPAM Filtering di email.
Kata kata tersebut adalah “Free”, “Money”, kata dengan HURUF KAPITAL SEMUA, dsb.
2. Kriteria Judul/ Subject email yang kemungkinan akan dibuka oleh penerima email adalah yang
memiliki salah satu dari 7 kriteria sebagai berikut:
Memiliki Waktu terbatas , contoh:“Safety Helmet Gratis, Hanya untuk Hari ini “
Gaya Klasik, yaitu judul email yang cukup terkenal dan memiliki kemungkinan dibaca
lebih besar, yaitu “You Are Not Alone” (Anda Tidak Sendirian) dan “Did You Get It ?”
3. Personalisasikan email kita dengan menggunakan software email merge yang dapat memasukan
nama penerima email di subject email, jadi walaupun dikirim secara masal, dengan software
tersebut bisa menampilkan subject beserta namapenerima email. Contoh, kalau penerima emailnya
bernama Pak Budi: Tips K3 diRumah untuk Pak Budi
4. Mulailah paragraf pembuka pada email Anda dengan salam penghormatan (seperti Dear Pak Budi),
kemudian dilanjutkan dengan sesuatu yang menarik perhatian pembaca seperti kisahnyata/ cerita,
data statistik (contoh: Data ILO menujukkan bahwa Penyakit Jantung adalah Pembunuh No 1 di
dunia), dsb.
6. Perbanyak kalimat persusasif dan metafora (permisalan) dan hindari kalimat-kalimat yang bernada
menggurui.
7. Tutup akhir email dengan kesimpulan, kalimat ajakan, kalimat himbauan untuk membalas email
Anda (Contoh: Bagaiman menurut pendapat Anda tentang haltersebut ?), ucapan terima kasih, dan
salam penghormatan .