Anda di halaman 1dari 10

PT.

HSE Department
PROCEDURE PROGRAM
Document No./ Revision/
Title / Judul Date/ Tanggal
Nomor Dokumen Revisi
KESELAMATAN KENDARAAN
BERMOTOR

KESELAMATAN KENDARAAN BERMOTOR

1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk:
1) Memastikan bahwa setiap karyawan yang memiliki izin mengemudi kendaraan operasional
perusahaan mematuhi prosedur dan peraturan yang berlaku.
2) Dapat sebagai pedoman keselamatan bagi karyawan yang mengendarai kendaraan pribadi
sebagai alat transportasi dari rumah ke kantor.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk semua karyawan PT. M yang telah mempunyai izin mengemudi
kendaraan operaisonal perusahaan dan karyawan yang menggunakan kendaraan pribadi karyawan
yang digunakan sebagai alat transportasi dari rumah ke kantor.

3. Acuan Normatif dan Referensi


3.1 Acuan Normatif
1) UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2) UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3) UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
4) Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja

3.2 Referensi
1) Manual Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. M
2) Keselamatan Berkendara - Aman dan Nyaman, HONDA – Safety Indonesia

4. Definisi
4.1 Insiden
Insiden adalah suatu peristiwa, kondisi, atau paparan yang berdampak pada atau berpengaruh
pada karyawan, properti yang dimiliki perusahaan, masyarakat sekitar, atau lingkungan. Dalam
konteks dokumen ini, insiden adalah suatu kecelakaan atau kejadian yang tidak diizinkan dan/ atau
PT.
HSE Department
PROCEDURE PROGRAM
Document No./ Revision/
Title / Judul Date/ Tanggal
Nomor Dokumen Revisi
KESELAMATAN KENDARAAN
BERMOTOR

direncanakan. Insiden termasuk cedera, penyakit kerja, kecelakaan kendaraan bermotor,


kebakaran dan ledakan, dan hampir celaka.
4.2 Pengemudi (Driver)
Pengemudi adalah setiap pekerja yang mengoperasikan baik kendaraan perusahaan maupun
kendaraan pribadi karyawan yang digunakan sebagai alat transportasi dari rumah ke kantor di
wilayah industrial.

4.3 Kendaraan Perusahaan


Kendaraan Perusahaan adalah setiap kendaraan perusahaan yang dipergunakan sebagai
operasional perusahaan.

4.4 Mengemudi Defensive


Mengemudi Defensive adalah mengemudikan kendaraan bermotor dengan mempergunakan
metode yang telah terbukti tepat.

5. Prosedur
5.1 Praktek Mengemudi Defensive
Seringkali Smith System membutuhkan sedikit perubahan paradigma mengemudi misalnya
keharusan untuk memakai seat belt. Kita harus melihat dan berfikir positif sehingga kita mau
menerima & mengimplementasikan atau tidak peduli tindakan pengemudi lain (ada perubahan
paradigma). Pengemudi Smith System tidak akan berasumsi terhadap apa yang akan dilakukan
oleh pengemudi lain.
A. Pemakaian 5 kunci akan memperoleh:
1) Ruang untuk kendaraan
2) Pandangan untuk pengemudi
3) Waktu yang cukup untuk mengambil keputusan dan tindakan
B. 5 kunci Mengemudi Selamat adalah:
1. Pandang Jauh Kedepan
Latihlah mata anda untuk memandu kendaraan di jalan dengan melihat sejauh mungkin ke
depan untuk meneliti:
a) Potensi Bahaya
b) Mengambil Tindakan yang Tepat
Yang harus kita lakukan adalah:
PT.
HSE Department
PROCEDURE PROGRAM
Document No./ Revision/
Title / Judul Date/ Tanggal
Nomor Dokumen Revisi
KESELAMATAN KENDARAAN
BERMOTOR

a) Memandang sejauh mungkin kedepan minimal 15 detik.


b) Ingat, situasi dan keadaan senantiasa berubah.
c) Lakukan secara terus menerus.
Menghindari tabrakan frontal:
a) Kurangi kecepatan
b) Arahkan ke sisi jalan (keluar dari badan jalan)
c) Peringati pengemudi & kendaraan tersebut (jika sempat)
d) Rem sekuat-kuatnya
e) Lepaskan rem
f) Kemudikan keluar badan jalan (menggelinding jangan slip)
g) Hentikan kendaraan
2. Pantau Sekeliling Anda
Menciptakan jarak dan bidang pandang yang cukup sehingga anda mendapatkan gambaran
yang luas tentang kondisi lalulintas dan dapat segera mengambil tindakan yang tepat.
Pengemudi harus senantiasa menganalisa informasi Visual dari Depan, Samping dan
Belakang kendaraannya.
Yang harus kita lakukan:
a) Senantiasa ciptakan ruang aman 360 derajat di sekeliling kendaraan.
b) Ruang ini perlu untuk menolong anda mencegah bahaya yang berasal dari pengguna
jalan lain.
c) Kondisi jalan senantiasa berubah. Tambah, kurangi kecepatan atau pindah lajur.
d) Pahami situasi arus lalulintas dan kondisi jalan untuk memutuskan pilihan “lajur
dengan potensi bahaya terkecil”.
e) Jarak Mengikuti adalah sebuah jarak aman yang harus anda ciptakan antara kendaraan
anda dengan kendaraan di depan untuk menghindari tabrak belakang. Jarak mengikuti
dipengaruhi oleh Jarak Berhenti.
f) Jeda waktu:
 2 detik untuk berpikir dan waktu bereaksi
 1 detik untuk setiap 3m panjang kendaraan
 kendaraan ringan (6m) 2 + 2 = 4 detik
 kendaraan berat (11m) 2 + 4 = 6 detik
 kendaraan berat (18m) 2 + 6 = 8 detik
g) Jarak mengikuti harus ditambah ketika:
PT.
HSE Department
PROCEDURE PROGRAM
Document No./ Revision/
Title / Judul Date/ Tanggal
Nomor Dokumen Revisi
KESELAMATAN KENDARAAN
BERMOTOR

 Mengemudi di daerah perbukitan dan banyak tikungan.


 Mengemudi di daerah dengan kondisi pandangan terbatas.
 Sedang mengikuti kendaraan berat.
h) Jarak berhenti:
 Ditentukan oleh kemampuan Pengemudi dan Kendaraannya
 Jarak Bereaksi = mengenali, berpikir dan bertindak
 Jarak Pengereman = penggunaan rem
 Jarak Bereaksi + Jarak Pengereman = Jarak Berhenti
i) Faktor2 yang dapat memperpanjang jarak berhenti:
 Lingkungan : seperti hujan, kabut & lumpur
 Jalan : seperti tanah & gravel
 Kendaraan : seperti rem, ban & suspensi.
 Pengemudi : seperti pengalaman, kelelahan & gangguan
3. Gerakkan Mata Anda
Mata harus terus digerakkan untuk terus mencari informasi dan menyesuaikan dengan
kondisi lalulintas yang terus berubah. Pergerakkan mata mengaktifkan pandangan penuh
dan membuat anda tetap waspada terhadap perubahan gambaran yang luas.
Dengan terus menggerakkan mata Pengemudi diharapkan untuk:
a) Menghindari dari terpaku atau terpukau
b) Senantiasa dalam keadaan waspada
Yang harus kita lakukan:
c) Gerakkan Mata anda setiap 2 detik
d) Cek kaca spion setiap 5 – 8 detik
e) Tolehkan kepala ke arah Kanan-Kiri-Kanan setiap memasuki persimpangan
f) Tolehkan kepala dan lihat melewati bahu untuk memeriksa Titik Samar (Blind Spot)
g) Mencegah Tabrakan di Persimpangan:
 Dimana saja bila kendaraan lain dapat memotong jalur anda dianggap sebagai
persimpangan
 Ada 2 jenis Persimpangan, yaitu: Terkontrol & Tidak Terkontrol
 Perkirakan jika sesuatu akan berada di jalur anda dan apa persiapan anda
 Hindari menjadi yang terdepan di Lampu lalulintas
 Hitung 1,2,3 sebelum bergerak
PT.
HSE Department
PROCEDURE PROGRAM
Document No./ Revision/
Title / Judul Date/ Tanggal
Nomor Dokumen Revisi
KESELAMATAN KENDARAAN
BERMOTOR

 Ada apa di belakang anda?


h) Blind Spots:
 Merupakan daerah yang tidak terlihat dengan kaca-kaca spion.
 Harus diperiksa dengan menoleh melewati bahu.
4. Siapkan Jalan Keluar
Menyiapkan rute keluar yang terbuka untuk anda di saat yang tak terduga. Untuk itu
pengemudi yang defensif senantiasa menciptakan ruang yang aman untuk menghindar
dari tabrakan dengan cara:
a) Hindari berkendara dikumpulan kendaraan.
b) Kelilingi posisi anda dengan ruang.
c) Tetap siaga untuk keadaan yang tidak menguntungkan.
d) Enam Kondisi Buruk dalam Mengemudi:
1) Kondisi Jalan : Permukaan jalan yang berbeda-beda mempengaruhi traksi dan
kontrol
2) Kondisi Cuaca : Temperatur yang terlalu Panas/Dingin
3) Kondisi Penerangan : Mempengaruhi jarak pandang
4) Kondisi Lalin : Hewan, Pejalan Kaki, Kebiasaan Lokal
5) Kondisi Kendaraan : Sesuai peruntukan
6) Kondisi Pengemudi : Kemampuan, Pengetahuan, SIKAP
e) Yang harus dilakukan dalam Kondisi Buruk:
1) Turunkan Kecepatan
2) Sesuaikan Kecepatan dengan kondisi
f) Gangguan Mengemudi:
1) Gangguan dari DALAM : Telepon, SMS, BBM, Audio Chanel, GPS, Penumpang,
Ngemil, dll
2) Gangguan dari LUAR : Rute, Pemandangan, dll
3) PENGEMUDI : Kelelahan, Stress, Alkohol, dll
g) Parkir Mundur:
1) Gerakan pertama adalah MAJU
2) Menambah luas bidang pandang
3) Mengatasi sisi samar – Blind Spot
4) Mengurangi risiko
h) Memundurkan kendaraan:
PT.
HSE Department
PROCEDURE PROGRAM
Document No./ Revision/
Title / Judul Date/ Tanggal
Nomor Dokumen Revisi
KESELAMATAN KENDARAAN
BERMOTOR

1) Amati tempat parkir dan siapkan diri anda sehingga gerakan pertama nanti
adalah ke depan.
2) Mundurlah sehingga keluarnya nanti adalah maju. Tapi jangan mundur bila
menyalahi kebiasaan.
3) Kalau perlu, kelilingi gedung agar menemukan tempat parkir yang paling aman.
5. Pastikan Mereka Melihat Anda
Yakinkan dan pastikan bahwa anda bisa terlihat di jalan. Lakukan Komunikasi dengan
pengguna Jalan Lain. Yang harus dilakukan:
a) Memastikan pengguna jalan lain melihat Anda. Hati-hati dengan Pejalan Kaki, Anak
Kecil, Hewan & Pengemudi Lain.
b) Gunakan semua peralatan yang ada untuk berkomunikasi seperti lampu-lampu,
klakson, atau lambaian tangan.
c) Lihat apakah ada umpan balik.
d) Posisikan kendaraan anda agar TERLIHAT.
e) Jangan ber-ASUMSI.
f) Dapatkan Feedback/umpan balik.
g) Menghindari Tabrakan dengan Pejalan Kaki
1) Turunkan kecepatan (Slow Down)
2) Bunyikan klakson
3) Dapatkan kontak mata
4) Dapatkan umpan balik
5) Ulangi langkah sampai mendapatkan umpan balik. Jika tidak ada STOP
h) 5 (lima) pertanyaan kepada diri sendiri sebelum mendahului:
1) Apakah perlu untuk mendahului kendaraan di depan?
2) Apakah aman?
3) Apakah kendaraan saya sanggup?
4) Apakah saya dapat melihat untuk jarak yang cukup jauh?
5) Apakah tidak melanggar marka jalan / rambu?
Apabila anda tidak yakin, jangan lakukan!
i) Cara mendahului:
1) Beri tanda (Lampu dim & sign kanan)
2) Lihat kaca spion
3) Menoleh ke samping
PT.
HSE Department
PROCEDURE PROGRAM
Document No./ Revision/
Title / Judul Date/ Tanggal
Nomor Dokumen Revisi
KESELAMATAN KENDARAAN
BERMOTOR

4) Akselerasi - tidak melebihi batas kecepatan


5) Pindah jalur
6) Butuh tambahan kecepatan 8 km/jam untuk mendahului
j) Setelah Mendahului:
1) Beri tanda (lampu sign kiri)
2) Periksa spion (Anda harus dapat melihat seluruh bagian depan kendaraan pada
kaca spion tengah)
3) Menoleh ke samping
4) Kembali ke jalur semula
5) Jaga kecepatan

5.2 Pemeriksaan Awal Perjalanan dan Housekeeping


5.2.1. Pemeriksaaan Awal Perjalanan
Pemeriksaan awal perjalanan (Pre-Trip lnspection) bertujuan untuk memastikan kondisi
kendaraan laik pakai dan aman digunakan baik oleh si pengemudi maupun pengguna jalan lainnya.
Setiap pengemudi bertanggung jawab untuk melakukan Pre-Trip lnspection. PTI harus dilakukan
sebelum pengemudi memulai perjalanan. Selain itu pemeriksaan kendaraan di antara waktu kerja
atau saat pergantian waktu kerja juga perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada kondisi yang
dapat mempengaruh keselamatan kendaraan anda.
Secara umum PTI dibagi menjadi 4 bagian:
1. Pemeriksaan keliling atau bagian luar kendaraan.
2. Pemeriksaan bagian mesin.
3. Pemeriksaan ruang kemudi dan kabin.
4. Pemeriksaan kelengkapan kendaraan.
Lakukan pemeriksaan seperti yang tertera dalam langkah-langkah di bawahi ini :
1. Pastikan kendaraan dalam posisi rata, kondisi permukaan jalan tidak menurun dan tidak
mendaki.
2. Pemeriksaan bagian luar kendaraan dimulai dari bagian depan mobil, bagian samping kanan,
bagian belakang, bagian kiri sampai ke bagian depan kembali. Catat setiap kondisi pada bagian
pemeriksaan keliling di formulir PTI. Saat melakukan pemeriksaan bagian luar ikuti beberapa
kegiatan berikut ini yang dapat meningkatkan kualitas dan memastikan keamanan dari roda
kendaraan anda:
a) Pastikan tekanan udara dalam ban pada ukuran yang tepat.
PT.
HSE Department
PROCEDURE PROGRAM
Document No./ Revision/
Title / Judul Date/ Tanggal
Nomor Dokumen Revisi
KESELAMATAN KENDARAAN
BERMOTOR

b) Jika anda menemukan kondisi roda tidak baik atau tekanan angin berkurang, segera
perbaiki sebelum perjalanan dilakukan.
c) Roda kendaraan harus diperiksa sebelum perjalanan dilakukan, pemeriksaan dilakukan
setiap 2 jam mengemudi atau setiap menempuh jarak 160 km (100 miles), dan setiap
kendaraan dalam posisi parkir. Tekanan udara yang tepat sangatlah kritikal untuk dapat
mengemudi dengan aman dan selamat. Pastikan ban kendaraan Anda dipelihara dan
mempunyai tekanan yang sesuai.
3. Pemeriksaan bagian mesin dimulai dari oli mesin, air radiator, tali-tali kipas, dan seterusnya
sesuai urutan daftar periksa.
Jika kendaraan tidak lengkap, sebaiknya kendaraan diperbaiki terlebih dahulu. Semua item di
dalam daftar periksa harus dalam kondisi dipenuhi. Misalnya, air radiator kurang maka air
harus ditambah terlebih dahulu sebelum kendaraan dapat dioperasikan. Jangan memeriksa air
radiator dalam keadaan mesin panas.
4. Pemeriksaan ruang kemudi atau kabin, meliputi pengaturan tempat duduk. Pastikan rem
tangan berfungsi, kondisi sabuk pengaman bagus, dan seterusnya sesuai daftar periksa PTI.
Periksa lampu-lampu indikator. Caranya: putar kunci kontak ke posisi “on”, bukan pada “start”.
Pastikan lampu-lampu indikator menyala, antara lain indikator charging, kelistrikan, pressure,
oli, dan rem tangan. Item ini harus selalu diperhatikan setiap kali akan menyalakan mesin.
Setelah itu, hidupkan kendaraan. Pastikan lampu indikator mati, kecuali rem tangan, kemudian
lakukan pemeriksaan odometer, klakson, bahan bakar, wiper dan airnya.
Anda perlu menghidupkan semua lampu-lampu dan keluar kendaraan untuk mengeceknya
antara lain sign kiri, lampu depan dan belakang, lampu jauh dan sign kanan.
Periksa lampu mundur dengan cara:
a) Matikan mesin, kontak pada posisi "ON".
b) Masukkan gigi mundur, pastikan rem tangan masih terpasang.
c) Turun dari kendaraan dan lihat kebelakang.
d) Pastikan lampu mundur menyala.
Periksalah lampu rem. Ada dua cara untuk memeriksanya, yaitu:
a) Pertama minta bantuan orang lain untuk melihat, atau
b) Dekatkan kendaraan ke dinding bangunan atau benda yang dapat memantulkan cahaya.
5. Periksa dan pastikan kelengkapan kendaraan, seperti
a) Surat Izin Mengemudi (SlM)
b) Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)
PT.
HSE Department
PROCEDURE PROGRAM
Document No./ Revision/
Title / Judul Date/ Tanggal
Nomor Dokumen Revisi
KESELAMATAN KENDARAAN
BERMOTOR

c) Bukti Pajak
d) Buku KIR untuk kendaraan perusahaan
e) Segi tiga pengaman
f) Kotak obat dan kelengkapan isinya
g) Dongkrak dan tangkainya serta
h) Kunci roda
i) Jika Anda membawa kendaraan operasional perusahaan pastikan Anda mebawa driving
permit yang masih berlaku.

5.2.2. Housekeeping
Housekeeping akan membuat kendaraan anda terlihat lebih bersih dan dapat beroperasi dengan
aman.
Berikut adalah kegiatan housekeeping yang akan membuat kendaraan anda terlihat bersih dan
beroperasi dengan aman:
1) Sediakan kain lap di dalam kendaraan anda. Yang akan digunakan untuk membersihkan kaca-
kaca dalam kendaraan anda.
2) Simpan perlengkapan dengan baik.
3) Pastikan tanda darurat ( segi tiga atau cone) tersedia, ganti jika rusak atau hilang.
4) Pastikan tempat sampah di mobil Anda selalu dalam keadaan kosong (jangan biarkan sampah
menumpuk). Bersihkan kotoran dari lantai atau karpet kendaraan anda.
Hal yang disebutkan di atas bukanlah sebagai pengganti PTI tetapi sebagai pelengkap. Beberapa
bagian dari prosedur di atas mungkin dapat dilakukan saat melakukan PTI.

5.3 Rencana Perjalanan


Rencana perjalanan bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pengemudi dan penumpang
dengan meminimalkan risiko paparan dan mengidentifikasi dan melakukan mitigasi bahaya yang
ada dalam setiap perjalanan.

5.3.1. Perencanaan Perjalanan


Sebelum memulai perjalanan, tanyakan pada diri anda : “Apakah perjalanan ini penting?” Rencana.
perjalanan harus memastikan bahwa:
1) Penjelasan Pra-Perjalanan dilakukan dengan benar dan disetujui atasan langsung si Pengemudi
2) Rute harus disepakati.
PT.
HSE Department
PROCEDURE PROGRAM
Document No./ Revision/
Title / Judul Date/ Tanggal
Nomor Dokumen Revisi
KESELAMATAN KENDARAAN
BERMOTOR

3) Penilaian Bahaya Jalan (Road Hazard Assessment) dilaksanakan termasuk waktu dan tempat
berhenti.
4) Penggunaan kendaraan yang tepat.
5) Pengemudi mempunyai sertifikasi dan kualifikasi yang valid.
6) Pengemudi harus dalam keadaan sehat/ FFD.
7) Pemeriksaan Pra-Perjalanan terhadap kendaraan/ PTI.
8) Pengemudi memahami tanggung jawabnya dalam menggunakan ‘Think Incident Free’/
Berpikir Bebas Kecelakaan.
9) Perkiraan waktu kedatangan telah dilengkapi.

Anda mungkin juga menyukai