Anda di halaman 1dari 8

TATA KERJA ORGANISASI

FUNGSI : PT LANGGAM TUJUH ENAM NOMOR :


REVISI KE : 0
JUDUL : PENANGGULANGAN KEADAAN
DARURAT KEBAKARAN DI BERLAKU :
KANTOR
HALAMAN : DARI 12

I. UNIT KERJA/FUNGSI/JABATAN TERKAIT


1. Direktur Perusahaan
2. Semua Bagian
3. Tim OKD
4. Semua Pekerja

II. TUJUAN
1. Untuk menghimpun daya dan upaya seluruh pekerja guna mengatasi terjadinya
kebakaran di lingkungan tempat kerja yang dapat membahayakan jiwa dan asset
perusahaan secara terkoordinir, sehingga ketugian yang mungkin terjadi dapat
dikurangi/dicegah.
2. Untuk menghindari timbulnya kepanikan dan mencegah dilakukannya dintakan-tindakan
yang salah yang dapat berakibat pada timbulnya kerugian yang lebih besar.
3. Memberikan petunjuk kepada para petugas agar operasi penanggulangan keadaan darurat
dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.

III. RUANG LINGKUP


TKO penanggulangan keadaan darurat ini mengatur dengan rinci usaha-usaha pengamanan
dan pengendalian keadaan darurat serta tugas dan tanggungjawab setiap pekerja di masing-
masing bagian di Kantor pada saat terjadinya keadaan darurat kebakaran.

IV. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Kep. Menaker No. 186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat
Kerja.
3. Surat Keputusan Direksi No. Kpts-108/C00000/2002-S0 tentang Pedoman
Penanggulangan Bencana Tingkat Korporat PERTAMINA.
4. Buku Panduan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan Direktorat
Hilir Bidang Pemasaran dan Niaga Tahun 2003.

V. DOKUMEN TERKAIT
Pedoman Penanggulangan Keadaan Darurat UPms VII No. A-002/E27400/2004-S0.

VI. PENGERTIAN DAN BATASAN


6.1. Pengertian
1. Kebakaran kecil adalah kebakaran yang terjadi tidak akan mengancam keselamatan
fasilitas maupun pekerja, intensitas api masih dapat dipadamkan dengan APAR.

2. Kebakaran besar adalah kebakaran yang terjadi diperkirakan dalam waktu singkat
dapat mengancam fasilitas maupun pekerja, intensitas api tidak dapat dipadamkan
dengan APAR.
3. Fire Chief (Koordinator OKD) adalah pimpinan tertinggi dalam operasi
pelanggulangan keadaan darurat untuk mengkoordinir seluruh jenis kegiatan pada
saat terjadi kebakaran. Koordinator OKD dijabat oleh HSE PT LANGGAM
TUJUH ENAM
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : PT LANGGAM TUJUH ENAM NOMOR :
REVISI KE : 0
JUDUL : PENANGGULANGAN KEADAAN
DARURAT KEBAKARAN DI BERLAKU :
KANTOR
HALAMAN : DARI 12

4. Fire Officer adalah pimpinan langsung dari semua anggota regu inti dan regu
bantuan penanggulangan kebakaran untuk melaksanakan penanggulangan keadaan
darurat di lokasi kerjadian yang dijabat oleh Ast. Fire – HSE.
5. Regu Pemadam adalah regu yang terdiri dari anggota pemadam kebakaran dari
Fungsi HSE atau pekerja non HSE yang ditugaskan sebagai regu pemadam.
6. Regu Evakuasi adalah regu yang melaksanakan evakuasi penghuni di lokasi kejadian
sesuai prosedur evakuasi yang berlaku dan dijabat oleh petugas yang ditunjuk.
7. Regu Penyelamat adalah regu yang melaksanakan penyelamatan di lokasi kejadian,
jumlah anggotanya disesuaikan dengan kebutuhan dan dijabat oleh petugas yang
ditunjuk.
8. Tim Bantuan Luar adalah tim yang berasal dari luar instansi PT LANGGAM
TUJUH ENAM yang diminta bantuannya atas persetujuan Fire Chief.
9. Regu Penunjang adalah regu yang terdiri dari fungsi terkait yang bertugas membantu
kelancaran penanggulangan keadaan darurat sesuai dengan bidangnya serta atas
tanggungjawab Manajer Fungsi yang bersangkutan.
a. Sekuriti
Mengamankan situasi di sekitar tempat kejadian supaya saat pelaksanaan
penanggulangan dapat berjalan dengan lancar serta turut mengamankan harta
benda perusahaan.
b. Angkutan
Menyediakan kendaraan secukupnya untuk kelancaran pelaksanaan
penanggulangan dan penyediaan BBM, baik untuk kendaraan maupun untuk
peralatan penanggulangan yang menggunakan BBM.
c. Kesehatan
Memberikan pertolongan dan perawatan terhadap korban kejadian.
d. Teknik
- Mengatur kelancaran aliran air pemadam kebakaran yang diperlukan,
memperbaiki peralatan yang rusak pada saat penanggulangan dan mengatur
aliran listrik, sehingga tidak membahayakan manusia dan peralatan pada
saat penanggulangan dilakukan.
- Mengkoordinir bidang logistik dan siap sedia di gudang untuk menyediakan
barang yang diperlukan untuk penanggulangan keadaan darurat.
e. Personalia/Jasa-Jasa
Menyiapkan makanan dan minuman untuk para anggota OKD serta menyiapkan
tenaga cadangan dari para pekerja apabila diperlukan.
f. Hupmas
Mengkoordinir kegiatan kehumasan (Press Release) dan dokumentasi.
6.2. Batasan
1. Semua pekerja di lokasi di samping melaksanakan tugas hariannya, juga mempunyai
kewajiban secara aktif membantu baik dalam usaha pencegahan maupun
penanggulangan keadaan darurat yang mungkin terjadi di lingkungan tempat
kerjanya sesuai petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh atasannya atau pejabat lain
yang ditunjuk.
2. Semua anggota Tim OKD PT LANGGAM TUJUH ENAM yang akan dinas atau
meninggalkan kantor dalam waktu yang cukup lama atau lebih dari 1 (satu) hari
harus melapor ke Posko HSE atau Fire Chief.
3. Peta pelaporan dan tindakan penanggulangan Tim OKD PT LANGGAM TUJUH
ENAM dapat dilihat pada Lampiran 5.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : PT LANGGAM TUJUH ENAM NOMOR :
REVISI KE : 0
JUDUL : PENANGGULANGAN KEADAAN
DARURAT KEBAKARAN DI BERLAKU :
KANTOR
HALAMAN : DARI 12

4. Peta Kesiagaan saat terjadi keadaan darurat kebakaran PT LANGGAM TUJUH


ENAM dapat dilihat pada lampiran 6.

VII. PROSEDUR
7.1. Penanggulangan Kebakaran Dalam Jam Kerja
1. Pekerja yang mengetahui atau melihat adanya kebakaran segera bertindak sebagai
berikut :
a. Memadamkan api dengan APAR terdekat.
b. Memberitahukan kepada petugas di sekitarnya. Selanjutnya bila kebakaran
dapat ditanggulangi, segera melapor ke Posko HSE.
c. Bila kebakaran tidak dapat ditanggulangi, segera melaporkan kejadian tersebut
ke Pos Jaga Sekuriti/Posko HSE atau pejabat yang ditunjuk maupun petugas
lainnya melalui cara berikut :
- Hand Set Phone terdekat.
- Menelepon langsung ke Pos Jaga Sekuriti/Posko HSE dengan menyebut
nama pelapor dan lokasi kebakaran.
- Membunyikan bel.
2. Sambil menunggu bantuan tiba, pekerja tersebut melakukan tindakan :
a. Mengusahakan pengamanan agar api/kebakaran tidak meluas.
b. Mempersiapkan peralatan pemadam kebakaran pada Hose Box dan Hydrant
terdekat.
3. Regu Pemadam segera berkumpul & melakukan tindakan sebagai berikut :
a. Segera membunyikan sirine keadaan darurat.
b. Segera menuju ke lokasi kebakaran dengan membawa peralatan pemadaman.
c. Regu inti pemadam segera melakukan upaya pemadaman dan penanggulangan
keadaan darurat kebakaran.
d. Petugas pompa pemadam segera menuju rumah pompa pemadam dan
menghidupkan pompa pemadam (bila dalam posisi ‘manual’).
e. Segera menghubungi petugas-petugas yang terlibat dalam Organisasi Keadaan
Darurat.
4. Regu Penunjang melaksanakan tindakan sebagai berikut :
a. Sekuriti segera mengerahkan pasukannya ke Posko HSE, mengabsen
anggotanya, dan selanjutnya melaksanakan pengamanan.
b. Transport segera mengerahkan kendaraan ke Posko HSE dan selanjutnya
membantu kelancaran pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat.
c. Kesehatan segera mengirim petugas dan ambulance ke Posko HSE, melapor dan
selanjutnya melaksanakan instruksi.
d. Teknik melakukan tindakan sebagai berikut :
- Segera mengirim teknisi serta orang mekanik langsung ke tempat kejadian.
- Melapor melalui telepon ke Posko HSE, selanjutnya siap siaga di gudang
serta siap melaksanakan instruksi.
5. Regu Bantuan Luar setelah tiba melakukan tindakan sebagai berikut :
a. Segera melapor ke Posko HSE/Sekuriti dan melapor ke Fire Chief.
b. Menyiapkan peralatan bantuan (foam trailer, foam liquid, foam nozzle, dan lain-
lain).
c. Menuju ke lokasi kebakaran dengan membawa bantuan peralatan.
d. Membantu Regu Inti dalam usaha pemadaman.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : PT LANGGAM TUJUH ENAM NOMOR :
REVISI KE : 0
JUDUL : PENANGGULANGAN KEADAAN
DARURAT KEBAKARAN DI BERLAKU :
KANTOR
HALAMAN : DARI 12

6. HSE Area Manager atau Fire Chief menetapkan berlakunya keadaan darurat atas
persetujuan General Manajer dan mengkoordinir usaha pemadaman, pengamanan
operasi dan penyelamatan keadaan darurat.
7. Ast. Fire selaku Fire Officer mengkoordinir secara teknis usaha penanggulangan,
pemadaman dan penyelamatan keadaan darurat.
8. Setelah selesai melaksanakan tugas penanggulangan keadaan darurat, regu bertugas
segera menginventarisir kekuatan personil/anggota masing-masing regu (apakah
terdapat korban atau cidera) beserta seluruh sarana/peralatan
yang telah dipakai dalam operasi penanggulangan keadaan darurat sekaligus
membersihkan dan menyusun kembali peralatan ke tempatnya.
9. Penyelidikan atas kejadian tersebut dilakukan untuk mengetahui sebab-sebab utama
serta sebab-sebab penunjangnya, bagian HSE bersama-sama dengan Fungsi Terkait
memiliki tanggungjawab dan wewenang tersebut.
7.2. Penanggulangan Kebakaran di Luar Jam Kerja
1. Bila terjadi kebakaran kecil di luar jam kerja, pekerja yang mengetahui kejadian
tersebut segera memadamkan kebakaran dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
dan selanjutnya melaporkan kejadian kepada Pos Jaga Sekuriti.
2. Bila kebakaran tidak dapat ditanggulangi, petugas jaga Sekuriti segera menghubungi
petugas HSE dan/atau Tim Organisasi Keadaan Darurat dengan menyebutkan lokasi
kebakaran yang terjadi.
3. Sambil menunggu datangnya bantuan, petugas jaga Sekuriti tersebut segera
melakukan tindakan pengamanan (melokalisir kebakaran) seperlunya agar
api/kebakaran tidak meluas.
4. Tim OKD melakukan kegiatan sesuai Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat
Kebakaran di Dalam Jam Kerja (butir 71.3 – 7.1.9).

VIII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN


Kebakaran berhasil dipadamkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan tingkat keparahan
dapat ditekan.

IX. LAMPIRAN
Lampiran 1. Diagram Alir TKO Penanggulangan Keadaan Daruat Kebakaran
Lampiran 2. Bagan Organisasi Penanggulangan Keadaan Darurat Kebakaran
Lampiran 4. Tim Penanggulangan Keadaan Darurat Kebakaran Sektor
Lampiran 5. Peta Pelaporan dan Tindakan Penanggulangan Tim OKD
Lampiran 6. Peta Kesiagaan saat terjadi keadaan darurat kebakaran

Dibuat Oleh, Diketahui Oleh,

Zuchri Husain Jumarni Achmad


Manager HSE Direktur

Anda mungkin juga menyukai