Anda di halaman 1dari 6

STANDARD OPERATING PROCEDURE Nomor :

( SOP)
Revisi : 0
PELAPORAN, PENYELIDIKAN KECELAKAAN Tanggal :
DAN NEARMISS
Halaman :

STANDARD OPERATING PROCEDURE


(SOP)

PELAPORAN, PENYELIDIKAN KECELAKAAN


DAN NEARMISS

PT LANGGAM TUJUH ENAM


SOP – HSE

I. MAKSUD
STANDARD OPERATING PROCEDURE Nomor :
( SOP)
Revisi : 0
PELAPORAN, PENYELIDIKAN KECELAKAAN Tanggal :
DAN NEARMISS
Halaman :

Terlaksananya pelaporan dan penyelidikan insiden terhadap kejadian penting segera setelah
kejadian, sebelum hilang barang bukti sampai di temukan penyebab dasar insiden dan
disosialiasikan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

II. TUJUAN
Sebagai pedoman dalam pelaporan dan penyelidikan yang segera terhadap semua kejadian
untuk :
1. Memenuhi kebutuhan pelaporan sesuai dengan ketentuan atau peraturan pemerintah.
2. Penyediaan informasi sebagai bahan analisa lebih lanjut untuk mengetahui penyebab
insiden.
3. Menentukan dasar pelaksanaan tindakan perbaikan dan atau tindakan pencegahan, agar
kejadian serupa tidak terulang kembali.

III. LINGKUP KERJA


1. SOP ini mencakup semua kejadian kecelakaan, peledakan,kebakaran, penyakit akibat
kerja, kasus nearmiss, bencana alam, atau kejadian lainnya yang dipandang dapat
mengganggu operasi dan kinerja perusahaan.
2. Mulai dari pelaporan kejadian dari lokasi sampai siterimanya laporan hasil penyelidikan
insiden oleh Direktur.

IV. DEFINISI
1. Inisiator adalah personil yang menemukan/melaporkan nearmiss atau insiden.
2. Nearmiss/hampir celaka adalah kejadian yang merugikan (insiden) yang belum
menimbulkan cidera/penyakit akibat kerja atau kerusakan properti lainnya, namun bila
dibiarkan akan menyebabkan terjadinya kecelakaan.
3. Insiden/kecelakaan adalah kejadian yang merugikan yang mencakup semua kasus
kecelakaan, kebakaran, penyakit akibat kerja, bencana alam, atau kejadian lainnya yang
dipandang dapat mengganggu operasi dan kinerja/citra perusahaan, tanpa memandang
berat atau ringannya kasus tersebut.
4. Laporan insiden/kecelakaan adalah sistem pelaporan pendahuluan (awal) dalam waktu
2x24 jam sejak tanggal kejadian dengan menggunakan formulir yang tersedia yang
berisi kronologis kejadian, sebab dan akibat yang timbul dari kejadian, upaya
penanggulangan serta saran pencegahannya yang tersusun secara sistematis.
5. Invertigasi/penyelidikan adalah kegiatan yang dilakukan oleh perorangan (penanggung
jawab langsung) ataupun tim penyidik yang dibentuk secara formal untuk
mengidentifikasi penyebab-penyebab dasar dari kejadian penting sehingga dapat
direkomendasikan upaya tindakan perbaikan dan tindakan pencegahannya.
6. Lokasi yaitu wilayah operasional PT LANGGAM TUJUH ENAM.
7. Departemen HSE adalah bagian yang dibuat oleh perusahaan untuk membahas seluruh
hal yang terkait aspek HSE.

V. PERSONNEL
1. Direktur
2. Departemen HSE
STANDARD OPERATING PROCEDURE Nomor :
( SOP)
Revisi : 0
PELAPORAN, PENYELIDIKAN KECELAKAAN Tanggal :
DAN NEARMISS
Halaman :

3. Inisiator
4. Tim investigasi
5. Bagian terkait
6. Pengawas lapangan

VI. REFERENSI
Peraturan Perusahaan

VII. DOKUMEN TERKAIT

VIII. PROSEDUR
1. Inisiator melaporkan setiap insiden/kecelakaan atau nearmiss kepada pengawas
lapangan/penanggung jawab langsung. Apabila kejadian masih belum dapat
ditanggulangi, makapelaporan dilakukan secara lisan melalui telepon atau cara tercepat
lainnya.
2. Untuk nearmiss, inisiator langsung mencatat pada Formulir Laporan Nearmiss.
3. Pengawas lapangan (penanggung jawab langsung) :
a. Nearmiss
- Melakukan tindakan perbaikan/pencegahan.
- Menyerahkan form nearmiss yang telah ditindak lanjuti ke Departemen HSE.
b. Insiden/Kecelakaan
- Melaporkan insiden/kecelakaan yang menjadi tanggung jawab pengawasanya
kepada kepala bagiannya.
- Segera melakukan upaya penanggulangan apabila kejadian masih berlangsung.
- Melakukan investigasi awal untuk mencatat dan mengamankan semua alat
bukti dan membuat sketsa/kronologis kejadian.
4. Departemen HSE
a. Nearmiss
Menerima lapora rekapitulasi nearmiss dan dicatat untuk dianalisasi statistik serta
membuat hasil rekapitulasi tersebut untuk dilaporkan kepada Direktur pada laporan
tahunan.
b. Insiden/Kecelakaan
Meneruskan laporan kejadian kepada Tim Investigasi.

5. Direktur
Memerintahkan/membentuk Tim Penyelidikan Insiden untuk melakukan investigasi.

6. Tim Investigasi
a. Segera melakukan penyelidikan ke lokasi kejadian.
STANDARD OPERATING PROCEDURE Nomor :
( SOP)
Revisi : 0
PELAPORAN, PENYELIDIKAN KECELAKAAN Tanggal :
DAN NEARMISS
Halaman :

b. Membuat laporan hasil penyelidikan ditujukan kepada Direktur Utama dengan


tembusan bagian terkait.
7. Bagian terkait
Membantu lokasi kejadian sesuai fungsinya agar kerugian/gangguan operasi cepat
teratasi kembali.
8. Direktur
Menerima laporan hasil tim penyelidikan insiden dan menyampaikan kepada bagian-
bagian terkait untuk tindak lanjut upaya perbaikan dan pencegahan.
9. Bagian terkait
a. Menindaklanjuti perbaikan dan tindakan pencegahan, agar kejadian serupa tidak
terulang kembali sesuai rekomendasi tim penyelidikan insiden.
b. Melakukan pemantauan kemajuan tindakan perbaikan dan melaporkan hasilnya ke
Direktur.
10. Departemen HSE
a. Mengolah data/evaluasi laporan hasil investigasi insiden sebagai rekomendasi dan
upaya perbaikan.
b. Membuat resume laporan manajemen dari laporan hasil investigasi insiden.
c. Mengkoordinir pemantauan tindak lanjut hasil perbaikan bersama Tim Investigasi.
d. Menyusun dan menyebarkan/mendistribusikan materi yang menyangkut informasi
kejadian beserta rekomendasinya kepada pihak terkait untuk menjadi perhatian
agar tidak terjadi kasus yang sama (lesson learned).

IX. LAMPIRAN
1. Susunan keanggotaan dan uraian tugas tim investigasi.
2. Formulir Laporan Kecelakaan/Insiden
3. Formulir Laporan Nearmiss
4. Formulir Rekapitulasi Nearmiss.

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh,


STANDARD OPERATING PROCEDURE Nomor :
( SOP)
Revisi : 0
PELAPORAN, PENYELIDIKAN KECELAKAAN Tanggal :
DAN NEARMISS
Halaman :

W. Agpon S. Jumarni Achmad


Dept. Supporting Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai