Anda di halaman 1dari 75

Sebuku Tanjung Coal

I Gede Kresna
Truck mixer menabrak maju truck mixer DT Rebah pada saat hauling muatan

HT menabrak maju HT DT menaabrak mundur DT


Vessel dump DT menabrak tiang gawang Kaca kabin pecah terkena triplek

Kabin DT terkena swing bucket exca Kabin bawah exca pecah terkena kayu saat clearing
Kesetrum pada saat melakukan
Jari telunjuk tangan kiri terjepit batu
pengelasan
pada saat mengganjal tandon air

Tangan terjepit mesin bor Tangan tergores seng


SEKARANG
MARI KITA LIHAT
BERBAGAI
KECELAKAAN
DI TEMPAT LAIN
APA ITU
INVESTIGASI KECELAKAAN ??
Merupakan suatu upaya yang dilakukan secara sistematis
dalam rangka :
– Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kecelakaan
– Menerapkan tindakan penanggulangan & pencebagahan
kecelakaan .
– Merupakan salah satu upaya inti dalam pelaksanaan
manajemen K3.

Sistematis 
– Menggunakan pendekatan/metode
– Suatu tahapan proses (input  proses output : mulai dari
sumber daya yang dibutuhkan, bagaimana menerapkannya,
bagaimana mengevaluasi hasil ivestigasi sehingga dapat
digunakan dalam pengembangan kebijakan K3 di waktu datang
TUJUAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
Untuk memberikan dan meningkatkan upaya yang
lebih sistematis  dapat memberikan manfaat
terhadap :

 Identifikasi faktor-faktor penyebab kecelakaan


 Memberikan rekomendasi untuk tindakan
perbaikan
 Mencegah dan atau mengurangi risiko terjadinya
kecelakaan di waktu mendatang
BAGAIMANA MEMULAI PROGRAM
INVESTIGASI KECELAKAAN
• Sumber Daya Manusia  petugas
investigator
• Pengaturan area tanggung jawab &
kewenangan invetigator
• Prosedur investigasi, perlengkapan
penunjang
• Training  untuk peningkatan
ketrampilan melakukan investigasi

SEBUKU GROUPS – Sebuku Tanjung Coal (STC) – Investigasi Kecelakaan


SEKILAS TENTANG KECELAKAAN
KECELAKAAN

sesuatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diinginkan


dan tidak dikontrol yang dapat terjadi dimana saja, kapan
saja dan terhadap siapa saja yang disebabkan sesuatu
tindakan yang tidak aman dan/atau kondisi yang tidakaman
yang menyebabkan derita / luka seseorang dan/atau
rusaknya peralatan / mesin dan/atau terjadinya
pencemaran lingkungan dan/atau terhentinya suatu
kegiatan. Yang termasuk kecelakaan adalah jika terjadi near
miss, near fatality, FAI , MTI, LTI dan mati (fatality),
kerusakan peralatan maupun kebakaran.
BAGAIMANA BISA DISEBUT
KECELAKAAN ?
 TIDAK DIINGINKAN /
DIRENCANAKAN

 KONTAK DENGAN
BAHAN/ZAT ATAU
SUMBER ENERGI DIATAS
BATAS KEKUATAN

 MENGAKIBATKAN CIDERA,
KERUSAKAN,ATAU
PRODUKSI TERHENTI
CONTOH KECELAKAAN ?
SEKILAS TENTANG
KECELAKAAN KERJA
KECELAKAAN KERJA

Adalah kecelakaan yang terjadi di tiap ruangan atau


lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,
dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana
terdapat sumber atau atau sumber-sumber bahaya
sebagaimana diperinci dalam pasal 2; Termasuk tempat
kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang
berhubungan dengan tempat kerja tersebut.
SEKILAS TENTANG
KECELAKAAN TAMBANG
KECELAKAAN TAMBANG

Adalah kecelakaan yang terjadi pada pekerjaan atau


kegiatan pertambangan dalam waktu antara mulai masuk
sampai mengakhiri jam kerja. Dinamakan kecelakaan
tambang, harus memenuhi lima kriteria, yaitu :
1. Benar-benar terjadi.
2. Mengakibatkan cidera pekerja tambang atau orang yang diberi
ijin oleh Kepala Teknik Tambang.
3. Akibat kegiatan usaha pertambangan.
4. Terjadi pada jam kerja pekerja tambang yang mendapat cidera
atau setiap saat orang yang diberi ijin.
5. Terjadi di dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan atau
wilayah proyek
SEBUKU GROUPS – Sebuku Tanjung Coal (STC) – Investigasi Kecelakaan
KATEGORI KECELAKAAN
Nearmiss adalah suatu kejadian yang tidak menimbulkan cidera pada
manusia ataupun kerusakan pada alat, tetapi berpotensi terhadap dampak
yang lebih serius.
Near Fatality adalah kejadian kecelakaan yang hampir berakibat fatal atau
mati atau dikatagorikan bahwa kecelakaan-kecelakaan yang disebabkan oleh
pelanggaran tertentu itu lebih banyak menyebabkan korban mati.
Property Damage (PD) atau kerusakan harta benda adalah kecelakaan yang
berakibat kerusakan peralatan atau unit tidak disertai cidera pada manusia.
First Aid Injury (FAI) adalah kecelakaan yang menyebabkan cidera pada
pekerja dan kemudian dapat bekerja kembali dalam waktu 24 jam terhitung
dari waktu terjadinya kecelakaan berdasarkan surat rekomendasi dari dokter
perusahaan.
Medical Treatment Injury (MTI) adalah kejadian cidera yang membutuhkan
penanganan medis tetapi bisa bekerja kembali tidak menghilangkan hari
kerja. Penanganan kategori MTI dijelaskan pada bab prosedur dibawah.
Lost Time Injury (LTI) adalah katagori cidera kerja dimana menyebabkan
kehilangan hari kerja penuh.
AKIBAT KECELAKAAN

C I D E R A/MATI

KERUSAKAN ALAT

PRODUKSI TERHENTI

SEBUKU GROUPS – Sebuku Tanjung Coal (STC) – Investigasi Kecelakaan


HIRARKI KECELAKAAN
1
Fatal

29
Cidera berat

300
Kasus P3K, kerusakan properti
(keadaan hampir celaka / nearmiss)

3000
Sumber bahaya, unsafe act, unsafe condition

SEBUKU GROUPS – Sebuku Tanjung Coal (STC) – Investigasi Kecelakaan


TEORI GUNUNG ES
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1 •Biaya investigasi
•Biaya lainnya
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material

$5 $50
• Terlambat dan ganguan produksi
HINGGA • Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: fasilitas dan peralatan gawat darurat
KERUSAKAN PROPERTI • Sewa peralatan
(BIAYA YANG TAK • Waktu untuk penyelidikan
DIASURANSIKAN)
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
$1 HINGGA $3 • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
BIAYA LAIN YANG atau biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
FAKTOR KECELAKAAN

1. MANUSIA

2. PERALATAN

3. MATERIAL

4. METODE

5. LINGKUNGAN
1. MANUSIA

 EKSEKUTIF (PENENTU KEBIJAKAN)

 PEREKAYASA (ENGINEER)

 TEKNISI

 MANAGER-MANAGER

 PENGAWAS (SUPERVISOR)

 PELAKSANA /PEKERJA
2. MESIN ATAU PERALATAN

 ALAT GALI

 ALAT MUAT

 ALAT ANGKUT/PEMINDAH

 ALAT PENGOLAH

 PERKAKAS (TOOL)

 DAN LAIN
3. MATERIAL

 BIJIH TAMBANG (BATU, PASIR, DLL)

 BAHAN KIMIA

 BARANG-BARANG (BESI, KAYU,DLL)

 BAHAN PELEDAK

DAN LAIN
4. LINGKUNGAN (ENVIROMENTAL)
 KEBISINGAN
 DEBU
 GETARAN
 PENCAHAYAAN
 GAS BERBAHAYA/BERACUN
 RADIASI
 TEMPERATUR/SUHU PANAS /DINGIN
 DAN LAIN-LAIN
KLASIFIKASI KECELAKAAN
Penggolongan cidera RINGAN
(sesuai kepmen 555 pasal 40 ayat a) jika
cidera akibat kecelakaan tambang
yangmenyebabkan pekerja tambang tidak
mampu melakukan tugas semula lebih
dari 1 hari dan kurang dari 3 minggu,
termasuk hari minggu dan hari libur.
KLASIFIKASI KECELAKAAN
Penggolongan cidera BERAT
(sesuai kepmen 555 pasal 40 ayat b) jika kecelakaan yang
menyebabkan cidera pada pekerja sesuai spesifikasi :
1. Cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan
pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas semula
selama lebih dari 3 minggu termasuk hari minggu dan hari-
hari libur;
2. Cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan
pekerja tambang cacat tetap (Invalid) yang tidak mampU
menjalankan tugas semula dan

SEBUKU GROUPS – Sebuku Tanjung Coal (STC) – Investigasi Kecelakaan


KLASIFIKASI KECELAKAAN
Penggolongan cidera BERAT
3. Cidera akibat kecelakaan tambang tidak tergantung dari
lamanya pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas
semula, tetapi mengalami seperti salah satu di bawah ini :
 Keretakan tengkorak kepala, tulang punggung, pinggul,
lengan bawah, lengan atas, paha atau kaki;
 Pendarahan didalam, atau pingsan disebabkan
kekurangan oksigen;
 Luka berat atau luka terbuka/terkoyak yang dapat
mengakibatkan ketidak mampuan dan
 Persendian yang lepas dimana sebelumnya tidak pernah
terjadi
KLASIFIKASI KECELAKAAN
Penggolongan cidera MATI

(sesuai kepmen 555 pasal 40 ayat c) jika


kecelakaan tambang yang mengakibatkan
pekerja tambang mati dalam waktu 24 jam
terhitung dari waktu terjadinya kecelakaan
tersebut.
APA ITU INVESTIGASI KECELAKAAN ?

INVESTIGASI

Adalah tindakan untuk


mengumpulkan dan mengkaji data
dan fakta tentang kejadian
kecelakaan.
REGULASI TERKAIT PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
 Pasal 11 Undang-Undang No 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan & Kesehatan Kerja
 Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek
 Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor :
555.K/26/M.PE1995 tentang Keselamatan & Kesehatan
Kerja Pertambangan Umum
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor :
PER.03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan &
Pemeriksaan Kecelakaan
 Standar Nasional Indonesia (SNI) 1716-1989-E
 American National Standard Institute (ANZI) Z.16.1 atau
Z.16.4
 OHSAS 18001
APA SAJA YANG HARUS
DIINVESTIGASI ?
 Semua Jenis Kecelakaan
 Cedera manusia
 Occupational illness / Penyakit Akibat Kerja
(PAK)
 Kerusakan harta benda
 Tumpahan B3
 Kebakaran
 Lainnya
 Nearmiss
 HIPO  High Potential Accident
KOMPONEN PROGRAM INVESTIGASI
KECELAKAAN DAN IMPLEMENTASINYA
INPUT PROCESS OUTPUT

Menurunnya
Kebijakan Implementasi dari angka
Manual investigasi kecelakaan kecelakaan baik
Prosedur mulai nearmis,
teknis penanggulangan kecelakaan
SDM kecelakaan  analisis ringan, major
Training &  penyusunan sampai kejadian
Sosialisasi laporan  accident fatal
Sumber daya follow up, evaluasi
lainnya oleh manajemen Meningkatnya
kesadaran
terhadap safety
TIM INVESTIGASI KECELAKAAN
No Katagori Kecelakaan Pimpinan dan Team Investigasi

1 Nearmiss ringan Pimpinan : Supervisornya, anggota team : anak buahnya dan safety
officer
2 Nearmiss fatality Pimpinan : Kepala Dept., anggota team : saksi ahli, Dept HSE,

3 Property damage ringan Pimpinan : Supervisornya, anggota team : anak buahnya dan safety
officer
4 Property damage berat Pimpinan : Kepala Dept., anggota team : saksi ahli (mekanik, eletric),
Pimpinan Dept HSE/Corp, Trainer &PIC yang diperlukan
5 First Aid Pimpinan : Supervisornya anggota team : saksi ahli, paramedi, safety
officer, &PIC yang diperlukan
6 MTI Pimpinan : Supervisornya anggota team : saksi ahli, paramedic, safety
officer, &PIC yang diperlukan
7 LTI Ringan Pimpinan : Kepala Dept ,anggota team : saksi ahli, paramedic, safety
officer, &PIC yang diperlukan
8 LTI Berat Pimpinan : KTT, anggota team : Kepala Dept/ HSE Manager /Corp, saksi
ahli /PIC yang diperlukan, paramedic , PIT Kabupaten.
9 Mati Pimpinan : BOD/KTT, anggota team : Kepala Dept/ HSE Manager /Corp,
saksi ahli /PIC yang diperlukan, dokter perusahaan, PIT Kabupaten, PIT
Propinsi & PIT Pusat.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Manajemen HSE
 Memastikan investigasi dilaksanakan ketika terjadi kecelakaan
baik yang terkait dengan K-3 maupun lingkungan.
 Memastikan setiap kecelakaan yang terkait dengan K-3
maupun lingkungan, diinvestigasi.
 Menugaskan safety officer (jika diperlukan) untuk
mendampingi pelaksana investigasi ketika terjadi kecelakaan.
 Membuat laporan kepada KTT/perwakilan manajemen
Sebuku Group dan departemen terkait berdasarkan
investigasi dan laporan awal kecelakaan.
 Memastikan tindakan perbaikan dari hasil investigasi
kecelakaan terlaksana sesuai prosedur perusahaan.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Supervisor/Superintendent/Dept. Head/ Manager
 Menjadi pemimpin dalam proses investigasi kecelakaan
ketika terjadi kecelakaan di area atau fungsi tanggung
jawabnya.
 Membuat dan mendistribusikan undangan pelaksanaan
investigasi kecelakaan kepada pihak terkait melalui surat
undangan/email/atau media komunikasi lainnya.
 Membuat laporan kejadian berbahaya jika ditemukan bahaya
di setiap area kerjanya.
 Memastikan tindakan perbaikan dari hasil investigasi
kecelakaan terlaksana.
 Mengamankan lokasi terjadinya kecelakaan.
 Membuat laporan final investigasi yang terkait dengan
kecelakaan yang dialami setiap departemen/unit/section
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Safety Superintendent/Safety Supervisor
 Memastikan setiap kecelakaan yang terjadi dilakukan investigasi
kecelakaan.
 Melakukan pemantauan terhadap tindakan perbaikan dari hasil
investigasi kecelakaan.
 Melaporkan kepada wakil manajemen HSE/pimpinan site jika
terjadi kendala dalam pelaksanaan prosedur investigasi.
 Melakukan tinjauan ulang terhadap laporan final investigasi yang
sudah dibuat oleh Supervisor/Superintendent/Dept. Head setiap
departemen/unit/section yang mengalami kecelakaan. Serta
melengkapi persetujuan oleh seluruh pihak terkait yang
bertanggung jawab terhadap kejadian kecelakaan tersebut.
 Memastikan laporan final investigasi didistribusikan kepada pihak
terkait maksimal 1 minggu setelah terjadi kecelakaan kategori
minor dan maksimal 2 minggu setelah terjadi kecelakaan kategori
major/fatal.
SEBUKU GROUPS – Sebuku Tanjung Coal (STC) – Investigasi Kecelakaan
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Petugas Safety
• Mendistribusikan accident notification maksimal 1x24 jam
kepada pihak terkait yang mengalami kecelakaan.
• Mendistribusikan laporan final investigasi kepada pihak terkait
• Melakukan update database kecelakaan
Petugas Kesehatan
• Membuat laporan pemeriksaan korban kecelakaan pada
kecelakaan yang menimbulkan cidera manusia.
Karyawan Sebuku Group dan Seluruh Kontraktor
• Melaporkan kecelakaan atau cidera sesegera mungkin
kepada supervisor / pengawas kerja nya, atau ke klinik untuk
mendapatkan penanganan medis lanjutan.
• Memberikan keterangan yang sebenarnya ketika dilakukan
investigasi kecelakaan.
SEBUKU GROUPS – Sebuku Tanjung Coal (STC) – Investigasi Kecelakaan
PELAKSANAAN (SEBELUM)
INVESTIGASI KECELAKAAN
TANGGAP DARURAT
 Pengendalian
 P3K
 Cegah kecelakaan
lanjutan/kedua
 Identifikasi fakta-fakta
 Perlindungan fakta-fakta
 Identifikasi kerugian
 Lapor manager/atasan
PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
INVESTIGASI AWAL
Pengumpulan data-data pendukung :
catatan riwayat pekerjaan korban, saksi
dan kondisi korban sebelumnya.
Wawancara terhadap korban / pelaku
dan para saksi (saksi langsung dan saksi
tidak langsung).
PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
HAMBATAN PELAPORAN
KECELAKAAN

• TAKUT CATATAN/RECORD TIDAK BAIK


• TAKUT TERKENA DISIPLIN
• TAKUT REPUTASI JELEK
• TIDAK INGIN PEKERJAAN TERGANGGU
PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
INVESTIGASI LAPANGAN
Pengambilan data dan fakta di tempat
kejadian.
Rekonstruksi dapat dilakukan bila
diperlukan untuk memastikan tahapan
kejadian kecelakaan. Dan semua
kecelakaan property damage berat, luka
ringan, berat dan mati wajib
direkontruksi.
PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
INVESTIGASI AKHIR
• Hasil pengambilan data lapangan ditambah
wawancara dengan korban, wawancara dengan
saksi-saksi langsung, saksi saksi tidak langsung
maupun saksi ahli didiskusikan dengan team
investigasi. Untuk mendapatkan penyebab dasar
dan penyebab langsung kecelakaan serta
rekomendasi tindakan perbaikan baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
• Hasil investigasi tersebut dibuat laporan yang
disebut laporan investigasi kecelakaan.
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
PENGUMPULAN DATA

 POSITION
 SAKSI LANGSUNG

P E O P L E
 SAKSI TIDAK LANGSUNG

 PART

 PAPER
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
PENGUMPULAN DATA & INFORMASI
 Diskribsi kecelakaan
 Wawancara saksi
 Sketsa & peta
 Photo-photo
 Cek catatan-catatan
 Uji material /analisa bgn.tdk.
berfungsi
 Uji peralatan
 Rekontruksi
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
WAWANCARA SAKSI
1. Maksud & tujuan
2. Apa dan bagaimana
3. Gunakan alat bantu
4. Tempat yang tepat
5. Secara terpisah
6. Khusus pribadi saksi
7. Cek ulang maksud saksi
8. Catat hal khusus/vital
9. Tindakan koreksi saksi
10. Buka jalur informasi
SEBUKU GROUPS – Sebuku Tanjung Coal (STC) – Investigasi Kecelakaan
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
EVALUASI & ANALISA
 Teori sebab akibat
(domino)

 Penyebab kecelakaan

 Penyebab langsung

 Penyebab dasar

 Cakup kekurangan
managemen
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
TEORI DOMINO Setiap kejadian kecelakaan, ada
hubungan mata rantai sebab-
akibat (Domino Sequence)

BASIC
LACK OF CAUSES INSIDENT
IMMEDIATE
CONTROL CAUSES LOSSES
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
LACK OF BASIC IMMEDIATE ACCIDENT LOSSES
CONTROL CAUSE CAUSE

1. PROGRAM
1.TINDAKAN KONTAK
KURANG 1. FAKTOR 1. C IDE RA
TDK AMAN DGN BENDA
PRIBADI
2. STANDAR ATAU 2. KE RUS A KA N
KURANG SUMBER ALAT
2. FAKTOR 2.KONDISI ENERGI
3. PENERAPAN PEKERJAAN TDK AMAN /ZAT 3. PRO DUKS I
STANDAR T E RHE NT I
KURANG

WHY ? KENAPA?
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
IMMEDIATE CAUSE

TINDAKAN TIDAK AMAN

KONDISI TIDAK AMAN


PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
TINDAKAN TIDAK AMAN
 Mengoperasikan alat tanpa izin
 Mengoperasikan alat diluar batas kecepatan
maksimal
 Menggunakan alat yang tidak lengkap
 Menggunakan alat yang rusak
 Tidak memakai APD
 Merokoh ditempat terlarang
 Membuat peralatan keselamatan tidak berfungsi
 Tidak memasang kembali pelindung
 Bekerja dengan posisi tidak benar
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
TINDAKAN TIDAK AMAN
 Bekerja dibawah pengaruh alkohol
 Melayani mesin yang sedang bergerak
 Menggunakan alat dengan tidak tepat
 Terlalu memforsir tenaga
 Bercanda sambil bekerja
 Berjalan meniti pipa tanpa alat keselamatan yang
sesuai
 Tidak mengikuti prosedur kerja
 Mengabaikan perintah / peraturan/ larangan, dll
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
KONDISI TIDAK AMAN
• Perkakas atau peralatan rusak
• Pengaman/pelindung mesin tidak lengkap
• Peringatan/rambu-rambu tidak lengkap
• Tatapapan (Housekeeping) tidak baik
• Prosedur penggembokan (lock out) tidak sesuai
• Batu menggantung tidak digugurkan
• Penerangan kurang
• Kebisingan tinggi
• Ventilasi tidak memadai
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
BASIC CAUSE

FAKTOR PRIBADI

FAKTOR PEKERJA
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
FAKTOR PRIBADI
 KURANG KEMAMPUAN:
 SECARA FISIK
 SECARA MENTAL
 KURANG PENGETAHUAN
 KURANG KETRAMPILAN
 S T R E S:
 SECARA FISIK
 SECARA MENTAL
 MOTIVASI KELIRU/KURANG
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
FAKTOR PRIBADI
 KURANG KEMAMPUAN:
 SECARA FISIK
 TINGGI, BERAT, KEKUATAN, JANGKAUN
 PENGLIHATAN, PENDENGARAN,
 PENCIUMAN, PERNAFASAN, KESEHATAN
 SECARA MENTAL
 GAMANG, KETAKUTAN
 BAKAT, KETANGKASAN RENDAH
 KECERDASAN RENDAH
 REAKSI LAMBAN
 PELUPA, AFTITUDE
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
FAKTOR PRIBADI
 S T R E S:
 SECARA FISIK
 LELAH KARENA BEBAN TUGAS/WAKTU
 KURANG ISTIRAHAT
 LELAH KARENA OVER SENSORY (RASA/BAU)
 TEMPERATUR EXTREM
 KURANG OKSIGEN
 PENGARUH OBAT-OBATAN
 SECARA MENTAL
 TERLALU EMOSI
 LELAH SECARA PIKIRAN (MASALAH PRIBADI)
 PENYAKIT YG MENGGANGGU PIKIRAN
 FRUSTASI,DLL
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
FAKTOR PRIBADI
 MOTIVASI KELIRU/KURANG

KEUNTUNGAN PRIBADI (HEMAT WAKTU,


TENAGA,DLL)

RANGSANGAN BONUS (OVER WORKING)

TERLALU DIPERHATIKAN PENGAWAS


(PEKERJA BAHAYA)

KERJA AMAN MENJADI ANEH, LUCU,JIJIK


(REAKSI NEGATIF)
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
FAKTOR PEKERJAAN
 KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN KURANG
 REKAYASA KURANG
 PEMELIHARAAN KURANG
 MATERIAL,PERKAKAS, DAN PERALATAN KURANG
 STANDAR KERJA KURANG
 PENGADAAN KURANG
 SALAH PENGGUNAAN
 PEMAKAIAN DAN KERUSAKAN
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
KURANG KENDALI
KEGAGALAN MANAJEMEN
DALAM
MENEGAKAN DAN MEMENUHI
STANDAR YANG MEMADAI ;
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
KURANG KENDALI
 ALAT PROTEKSI DIRI
 PELAYANAN DAN KONTROL KESEHATAN
 KONTROL REKAYASA (ENGINEERING)
 KOMUNIKASI PRIBADI
 SISTEM EVALUASI PROGRAM
 PROMOSI SECARA UMUM
 PERTEMUAN GROUP
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
KURANG KENDALI
 KEPEMIMPINAN DAN ADMINISTRASI
 PELATIHAN MANAGEMEN
 INSPEKSI TERENCANA
 PEMERIKSAAN KECELAKAAN
 ANALISA KECELAKAAN
 PERSIAPAN KEADAAN DARURAT
 PERATURAN PERUSAHAAN /ORGANISASI
 PELATIHAN KARYAWAN
PROSES PELAKSANAAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
KESIMPULAN & REKOMENDASI
 Pelaporan
 Rekomendasi/koreksi
 Rekayasa
 Cara kerja /Prosedur
 Penempatan orang &
penetapan tugas
 Administrasi & disiplin
PENGENDALIAN KECELAKAAN
LACK OF BASIC IMMEDIATE
CONTROL CAUSE CAUSE ACCIDENT
LOSSES
1. PROGRAM
KURANG 1. FAKTOR 1.TINDAKAN
PRIBADI TDK AMAN KONTAK
2. STANDAR DGN BENDA
KURANG 1. C IDE RA
ATAU
2. FAKTOR 2.KONDISI
SUMBER 2. KE RUS A KA N
3. PENERAPAN PEKERJAAN TDK AMAN
ENERGI A LA T
STANDAR
KURANG /ZAT
3. PRO DUKS I
T E RHE NT I

PRAKONTAK
KONTAK
PASCA
KONTAK
PENGENDALIAN KECELAKAAN
CONTOH
Substitusi-alat atau materi
Accident
Perkecil enerji yang dikeluarkan
Kontak Modifikasi permukaan
dengan
Alat pelindung diri
Substansi
atau Barikade, alat pengaman
Energi
Perkuat tubuh atau struktur
Pengendalian pada tahap kontak

Pengendalian pada tahap kontak


PENGENDALIAN KECELAKAAN
CONTOH
Kesiagaan gawat darurat
Accident Rescue & PPPK
Pengendalian kebakaran &ledakan
Kontak Pengendalian tuntutan ganti rugi
dengan Salvage/penye;lamatan untuk barang-barang
Substansi
Pembersihan
atau
Reparasi alat & Fasilitas kerja
Energi
Pengendalian sampah atau sisa
Pengendalian pada tahap pasca -kontak

Pengendalian pada tahap pasca kontak


Kendali Sebab Sebab Insisen Kerugian
Kurang Dasar langsung

1. Program Faktor Praktek Kontak Manusia


2. Standar Personal Substandard dengan
3. Penataan substansi Barang
tidak Faktor Kondisi atau
memadai Pekerjaan Substandard energi Proses

PENGENDALIAN KURANG MEMADAI


PENGENDALIAN PADA
TAHAP PRA-KONTAK
Program tidak memadai
Standar tidak memadai
Penataan terhadap standar tidak memadia
EHS PROGRAM ELEMEN
• Leadership & administrasi • Peraturan perusahaan • Komunikasi Personal
• Training bagi manajemen • Analisa insiden • Pertemuan Kelompok
• Inspeksi Terencana • Training bagi karyawan • Promosi Umum
• Analisa & prosedur kerja • Alat pelindung diri • Penerimaan & Penempatan
• Penyelidikan insiden • Pelayanan kesehatan • Laporan & Dokumentasi
• Observasi kerja • Sistem Evaluasi Program • Off the Job Safety
• Kesiagaan gawat darurat • Kendali Rekayasa & Pengadaan
PENGENDALIAN PADA TAHAP PRA-KONTAK
Kendali Sebab Sebab Insisen Kerugian
Kurang Dasar langsung

1. Program Faktor Praktek Kontak Manusia


2. Standar Personal Substandard dengan
3. Penataan substansi Barang
tidak Faktor Kondisi atau
memadai Pekerjaan Substandard energi Proses

Praktek yang substandard Kondisi yang substandard

gagal memberi peringata pelindung tidak memadai


gagal mentaati peraturan ppe tidak memadai
gagal menaati prosedur peralatan sedang rusak
melepas alat pengaman penuh sesak
mengangkat secara salah sistem peringatan kurang
tidak memakai apd tidak teratur rapi
menservice alat yang sedang operasi pemaparan berlebihan
bersenda gurau ventilasi, penerangan kurang
ANALISA
INVESTIGASI KECELAKAAN
You have to fix the PROBLEM here

I
B M
M I
A
E N
C S
L
D C
I
O I I O
C
N A D S
T E S
T C E N
R A C
T
U A
O
S U
L E S
E
ANALISA
INVESTIGASI KECELAKAAN

I
B M
I
C A M
E N
O S
C L
I D
N I O
I
C S
T A D
T E S
R C
E N
O A C T
U A
L S U
E S
E

ANALYSIS AT THE SCENE


ANALISA
INVESTIGASI KECELAKAAN
Bukti-bukti dikumpulkan untuk menemukan
data sebagai berikut pada tahapan at the
scene :
 Who People
 What Part, equipment, tools, materials, etc
 When Paper, records, logs, schedules,
 procedures
 Where Position, location and movement

SEBUKU GROUPS – Sebuku Tanjung Coal (STC) – Investigasi Kecelakaan


ANALISA
INVESTIGASI KECELAKAAN
WHY WHY WHY WHY WHY WHY

I
B M
M I
A
C S E N L
D C
O I
C
I I O
N A D
T T E
S
C E
R A C
N S
T
O U A
S U
L
E S
E

PROBLEM SOLVING TOOL


TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT

“If you can’t manage safety, you probably can’t manage business.”

Anda mungkin juga menyukai